Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

ANC (ANTENATAL CARE)

DISUSUN OLEH
Imam. AY
G3A018003

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)

A. Pengertian ANC
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2010).

B. Tujuan ANC
a. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan,
saat persalinan, dan kala nifas.
b. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan
kala nifas.
c. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,
kala nifas, laktasi, dan aspek keluarga berencana.
d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
(Manuaba, 2010)

C. Kebijakan Program
a. Standart minimal asuhan antenatal (7T)
- Timbang berat badan
- Ukur tekanan darah
- Ukur tinggi fundus uteri
- Imunisasi TT
- Pemberian tablet besi (minum 90 tablet selama kehamilan dan dimulai usia
kehamilan 20 minggu)
- Test terhadap PMS
- Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
b. Standart minimal Kunjungan Kehamilan
Sebaiknya ibu memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan
, yang terdistribusi dalam 3 trimester, yaitu sbb:
- 1 kali pada trimester I
- 1 kali pada trimester II
- 2 kali pada trimester III
c. Informasi Kunjungan Kehamilan
Kunjugan Waktu Informasi Penting
 Membangun hubungan saling percaya
antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
 Mendeteksi masalah dan menanganinya
 Melakukan tindakan pencegahan seperti
Sebelum
Trimester tetanus neonatorum, anemis kekurangan zat
minggu
Pertama besi, penggunaan praktik yang merugikan
ke 14
 Memulai persiapan kelahiran bayi dan
kesiapan untuk menghadapi komplikasi
 Mendorong perilakuk yang sehat (giat,
latihan dan kebersihan, dsb)
Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan
Sebelum khusus mengenai preeklampsia ( tanya ibu
Trimester
minggu tentang gejala – gejala preeklapmsia, pantau
kedua
ke 28 TD, evaluasi edema, periksa untuk
mengetahui proteinuria)
Antara Sama seperti diatas, ditambah palpasi
Trimester
minggu abdominal untuk mengetahui apakah ada
ketiga
28 – 36 kehamilan ganda
Trimester Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak
ketiga bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang

D. Penapsiran Ibu Hamil


Ibu hamil dibagi dalam 3 kelompok yaitu:
a. Kehamilan Resiko Rendah (KKR) skor 2 hijau, Kehamilan normal tanpa
masalah/faktor resikoKemungkinan besar: persalinan normal,tetap waspada
komplikasi persalinan Ibu dan Bayi baru lahir Hidup Sehat.
b. Kehamilan Resiko Tinggi (KRT) skor 6 – 10 kuning, Kehamilan dengan faktor
resiko, baik dari ibu dan atau janin dapar menyebabkan komplikasi persalinan.
Dampak kematian / kesakitan / kecacatan pada ibu dan atau bayi baru lahir.
c. Kehamilan Resiko Sangat Tinggi (KRST) skor ≥12 merah, Kehamilan dengan
faktor resiko ganda 2 lebih baik dari ibu dan atau janinnya yang dapat
menyebabkan
- lebih besar resiko/ bahaya komplikasi persalinan
- lebih besar dampak kematian ibu dan atau bayi

E. Pemeriksaan Umum
K/U : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan umum pasien secara
keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari S,2009;174)
TD : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80 mmHg dengan diastole
maksimal 140 mmHg dan sistole maksimal 90 mmHg. (Patricia,2005; 759).
Pada ibu hamil tekanan darah menurun hingga pertengahan kehamilan.
Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10 mmHg sedangkan diatolik
mengalami penurunan 12 poin (Helen Varney,2007;499)
Nadi : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari S,2009:61)
Suhu : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila suhu tubuh hamil > 37,5 C
dikatakan demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
RR : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas napas maksimum tidak
terpengaruh selama kehamilan berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil
akan bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III bertambah 0,5kg/hari)
(Ari S,2009; 69)
TB : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan dengan kesempitan panggul)
(manuaba,1998;134)
Lila : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi kurang.

F. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi.
- Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak
- Muka : Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma
gravidarumsebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan
ekspresi ibu, kesakitan atau meringis.
- Mata : Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan yaitu perdarahan, Sclera icterus
perlu dicurugai ibu mengidap hepatitis
- Hidung : Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
- Mulut&gigi : Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda dehidrasi,
sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C. Caries gigi menandakan ibu
kekurangan kalsium.
- Leher : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu kekurangan
iodium, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kretinisme pada bayi dan
bendungan vena jugularis/tidak
- Dada : bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi pada areola
mammae tanda kehamilan, puting susu datar atau tenggelam membutuhkan
perawatan payudara untuk persiapan menyusui. Adakah striae gravidarum
- Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak keputihan/tidak.
- Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus,
varises.tidak, kaki sama panjang/tidak memepengaruhi jalannya persalinan.
(Ummi Hani dkk, 2006;96)
b. Palpasi.
Tujuan:
- Untuk mengetahui umur kehamilan
- Untuk mengetahui bagian bagian janin
- Untuk mengetahui letak janin
- Janin tunggal atau tidak
- Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam rongga panggul
- Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
- Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
- Kepala : adakah benjolan abnormal
- Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada hal ini
berpengaruh pada saat persalinan terutama saat meneran. Hal ini dapat
menambah tekanan pada jantung. Potensial terjadi gagal jantung.
- Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada potensial terjadi kelahiran
prematur, lahir mati, kretinisme dan keguguran.
- Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada kemungkinan terjadi infeksi oleh
berbagai penyakit misal TBC, radang akut dikepala
- Dada : Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya Kanker payudara
dan menghambat laktasi. Kolostrum mulai diproduksi pada usia kehamilan
12 minggu tapi mulai keluar pada usia 20 minggu.
- Abdomen :
1) Leopold I: Untuk menentukan usia kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri. Pengukuran tinggi fundus uteri
Sebelum bulan III tinggi fundus uteri belum bisa diraba
12 minggu TFU 1 – 2 jari diatas symphisis
16 minggu TFU pertengahan antara symphisi dan pusat
20 minggu TFU 3 jari dibawah pusat
24 minggu TFU setinggi pusat
28 minggu TFU 3 jari diatas pusat
32 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
36 minggu TFU 3 jari dibawah procesus xymphoideus
40 minggu TFU pertengahan antara pusat dan procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar, melenting
Tanda bokong: lunak, kurang bundar,kurang melenting.
2) Leopold II : Menentukan letak punngung anak padaletak memanjangdan
menentukan letak kepala pada ketak lintang
3) Leopold III:Menentukan bagian terbawah janin, dan apakah bagian
terbawah sudah masuk PAP atau belum.
4) Leopold IV:Seberapa jauh bagian rerbawah masuk PAP,
Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan Diabetes melitus.
c. Auskultasi
Tujuan:
- menentukan hamil atau tidak
- Anak hidup atau mati
- Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak, presentasi
anak tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan
10 detik.
- Dada: Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau
TBC yang dapat memperberat kehamilan.
- Abdomen: DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d. Perkusi.
Reflek patella:Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1(Marjati dkk, 2010;
12-13)

G. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein glukosanya,
diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan
penyakit rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah
Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange, coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin
jika ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat
ova/telur cacing cacing
dan parasit

b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum buan ke IV
rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi –
kondisi
- Diperlukan tanda pasti hamil
- Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
- Mencari sebab dari hidraamnion
- Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
- Mengetahui adanya IUFD
- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati dkk,
2010;95-97)
-
H. DiagnosaKeperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
2. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic sekunder akibat
kehamilan.
3. Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat
penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah.
5. Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane
mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder akibat kadar estrogen
dan progesterone.

I. Intervensi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil
- Meningkatkan masukan oral
- Menjelaskan faktor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi
- Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
- Timbang BB setiap hari
- Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
- Beri dorongan individu makan makanan yang sering
2. Konstipasi berhubungan dengan penurunan peristaltic sekunder akibat
kehamilan
Kriteria hasil
- Menggambarkan program defekasi terapeutik
- Melaporkane liminasi yang baik
Intervensi
- Jelaskan risiko konstipasi pada kehamilan
- Jelaskan faktor pemberat untuk terjadinya hemoroid
- Pertimbangkan kebutuhan untuk laksatif
3. Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil
- Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
- Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
- Menggambarkan mekanisme koping yang efektif
Intervensi
- Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
- Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
- Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
- Diskusikan kekhawatiran ini dengan klien dan pasangannya
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat
penekananpembesaran uterus padadiafragamadanpeningkatan volume darah
Kriteriahasil
- Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkantoleransiaktivitas
- Menurunkanpenurunangejala-gejalaintoleransiaktivitas
Intervensi
- Jelaskanpenyebabkeletihandandispneapadapertnegahankehamilandanmasaakhirk
ehamilan
- Perubahanpadapusatgravitasi
- Peningkatanberatbadan
- Tekananpembesaran uterus padadiafragma
- Ajarkanmetodepenghematan energy
5. Risikoterhadapperubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane
mukosa oral berhubungandengangusihiperemiksekunderakibatkadar estrogen
dan progesterone.
Kriteriahasil
- Memperlihatkanintegritasronggamulut
- Bebeasdan rasa tidaknyamansaatmakandanminum
Intervensi
- Diskusikanpentingnya hygiene oral setiapharidanpemeriksaangigisecara periodic
- Ingatkanuntukmemberitahudoktergigitentangkehamilan
- Jelaskanbahwahipertropidannyeritekanguziadalah normal padakehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L.J. 2001. DiagnosaKeperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC


Bobak,M.Irene.2004. Perawatan Maternitas dan Gynekologi.Bandung: VIA PKP
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Marjati,dkk.2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta: Salemba
Medika
Potter, Patricia A, Anne Griffin Perry.2005.Buku Ajar Fundamental
Keperawatan:Konsep, Proses, dan Praktik.Jakarta:EGC
Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka
Sulistyawati, Ari.2009.Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba
Medika
Ummi Hani,dkk.2006. . Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.Jakarta:
Salemba Medika
Varney,Helen.2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai