Bagian Ikm Dan Ikk Fakultas Kedokteran U
Bagian Ikm Dan Ikk Fakultas Kedokteran U
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Disusun Oleh:
Dian Wahyuni C11109348
Nurie Shulfie Syadziwini C11109271
Khairunnisa C11109012
Pembimbing:
dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK
2. Proses Pengafdrukan
Proses pengafdrukan biasanya dilakukan sebelum melakukan pencetakan, tujuannya
adalah menciptakan bentuk yang sesuai dengan yang kita inginkan diatas kain
saring(screen). Untuk menghasilkan cetak sablon yang baik maka diperlukan keahlian dalam
proses afdruk. Prosesnya yaitu :
Bersihkan screen yang ingin kita gunakan, meskipun baru screen berpotensi terkena
debu yang dapat mempengaruhi hasil afdrukan. Bersihkan dengan sabun colek/krim dan
kain perca lalu keringkan dengan matahari dengan posisi screen berdiri, jangan dengan
kipas karena bisa kena debu lagi.
Oleskan obat afdruk / stencil / photo emulsion screen secukupnya ke dibagian belakang
dan depan screen. Ratakan obat tersebut menggunakan rakel / penggaris / coater / kuas
cat, jangan terlalu tebal/tipis. Dapat dikeringkan dengan hair dryer atau bisa juga
diangin-anginkan saja namun usahakan berada di tempat yang tidak terlalu terekspos
oleh cahaya.
Setelah kering, siapkan film sablon yang telah di buat dan rekatkan pada screen tersebut
di posisi yang di inginkan (biasanya di posisi center/tengah)
Ada dua pilihan dalam melakukan penyinaran / exposing, yaitu ; menggunakan cahaya
matahari ( bagus tetapi tidak stabil, karena tergantung dari cahaya matahari ), atau
dengan cahaya buatan ( bisa lampu neon / lampu UV ). Tahapan ini memerlukan timing
yang tepat, karena obat afdruk bersifat peka cahaya, sehingga ia akan bereaksi sesuai
dengan intensitas cahaya yang diterimanya ( perhatian : tidak semua obat afdruk yang
tersedia di pasaran memerlukan waktu penyinaran yang sama, sebaiknya anda tanyakan
kepada toko penjual obat tersebut mengenai waktu penyinaran yang tepat untuk obat
yang anda beli ). Urutan untuk penyinaran dengan matahari : kaca,film,screen,bantal
kain hitam (tekan bantalan hitam agar tidak ada cahaya masuk lewat sela-sela yang
mengakibatkan proses afdruk gagal), dengan Lampu neon 2x40watt, urutannya sama
tetapi tidak menggunakan kaca karena sudah menggukanan meja afdruk.
Setelah proses penyinaran, maka image / bentuk yang anda inginkan akan terlihat ( agak
samar – samar ) di atas screen yang telah diberi obat afdruk tersebut.
Segera siram dengan air bertekanan tinggi atau benamkan dalam air untuk merontokkan
obat tersebut.
Idealnya setelah anda menyiram atau membenamkan screen tersebut dalam air, maka
obat afdruk yang telah terekspos cahaya tersebut akan merontokkan diri, sehingga
membentuk image / bentuk yang anda inginkan, namun terkadang karena waktu
penyinaran yang kurang tepat, maka bisa saja ada obat yang masih tertinggal, bila anda
menyiram dengan air bertekanan tinggi, biasanya obat ini akan rontok sendiri pada
akhirnya, namun bila masih tetap membandel, mau tidak mau anda perlu mengulang
proses ini dari awal.
Setelah image / bentuk yang anda inginkan bersih sempurna dari gangguan obat yang
masih tersisa di screen, anda dapat mengeringkan screen tersebut, atau mengoleskan
obat penguat screen
3. Tahap Penyablonan
Pinggiran gambar yang akan disablon diplester agar cat tidak mengalir kemana-mana.
Letakkan pasta/rubber yang sudah dicampur pigment/warna yang diinginkan.
Sebelumnya gunakan alat papan triplex pada bagian dalam kaos agar cat tidak tembus
kebelakang.
Gunakan rakel untuk menyapu cat. Lalu keringkan kaos.
Jika sudah selesai, sebaiknya screen langsung dicuci dengan sabun krim tentu dengan
kain perca sebagai sikatnya. Walaupun menggukanan tinta berbasis air, apabila screen
tidak langsung dibersihkan akan sesulit membersihkan tinta berbasis minyak.
3.2. LOKASI
Lokasi survey kesehatan dan kedokteran kerja yang dijalankan adalah pada industri
konveksi.
3.3. BIAYA
Biaya yang digunakan pada survey ini adalah swadaya.
3.4. JADWAL
Waktu pelaksanaan survey ini dilaksanakan pada tanggal 29 September 2014 s/d 01
Oktober 2014.
JADWAL KEGIATAN
NO Tanggal Kegiatan
Melapor ke bagian K3 RS Ibnu Sina
1. 29 September 2014
Pengarahan kegiatan
2. 29 September 2014 Pembuatan proposal
3. 30 September 2014 Walk Through Survey
4. 30 September 2014 Pembuatan laporan Walk Through Survey
5. 01 Oktober 2014 Presentasi laporan Walk Through Survey
DAFTAR PUSTAKA
1. Hughes, Phill, Ed Ferret. Introduction to Health and Safety at Work, 5th edition. Oxford and
Massachusets: Elsevier, 2011.
2. Musoffan, Wildan. Analisa Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Upaya
Identifikasi Potensi Bahaya. Jakarta: Universitas Gunadarma, 2007.
3. Sakinah, Rifah. Penilaian Resiko Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Industri Informal
(Konveksi). http://k3kesmasauinalauddin.com/2012/04/k3-rifah-sakinah.html, diakses pada
29 September 2014
4. Leaflet dari Asosiasi Hiperkes & Keselamatan Kerja Indonesia, dalam PROGRAM
PELATIHAN & SERTIFIKASI HIGIENIS INDUSTRI MUDA (HIMU). Jakarta. 2010.
5. Iman, Fajar. Cara Penyablonan. http://nyablonbaju.blogspot.com/2012/10/tahap-
penyablonan.html, diakses pada 29 September 2014
6. Ibrahim Jati Kusuma.Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Karyawan
Pt. Bitratex Industries Semarang. http://eprints.undip.ac.id/26498/2/Jurnal.pdf, diakses pada
29 September 2014
7. Putri, DRO. Penerapan K3 pada Industri Konveksi.
http://k3tium.wordpress.com/2012/11/14/makalah-observasi-k3-di-konveksi-busana/html,
diakses pada 29 September 2014
8. Azhar, Rofa Y. Proses pembuatan cat dan bahaya yang ditimbulkannya.
http://www.rofayuliaazhar.com/2012/06/artikel-proses-pembuatan-cat-dan-bahaya.html,
diakses pada 29 September 2014
9. Soleman, A. Pedoman Keselamatan Kerja pada Industri Konveksi. Ambon: Universitas
Pattimura.2011.
CHECKLIST ASPEK K3 PADA TUKANG SABLON
1 Faktor fisik
a. Kebisingan
Sumber: kendaraan
b. Getaran
c. Tekanan
d. Temperatur
e. Radiasi
f. Iklim/cuaca
NO CHECKLIST
2 Faktor kimia
Jenis bahan: cairan
Nama bahan :
Sablon baju
- Pewarna tekstil
- Pasta
Sablon Kertas
- Ulano
- M3 (Cairan)
- Soda api
- Tinta
- Minyak
3. Faktor ergonomic
Cara kerja
Alat kerja
Ketata rumahtanggaan
4. Faktor biologi
a. Sumber :
b. Penyebab :
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Lain-lain
NO CHECKLIST
5. Faktor psikososial
a. Jadwal kerja
b. Hubungan interpersonal
c. Beban kerja
d. Kemampuan
e. Gaji
f. Lain-lain
B. ALAT KERJA YANG DIPAKAI TUKANG SABLON SELAMA BEKERJA
NO CHECKLIST
1. Masker
2, Penutup kepala
3. Sepatu boot
4. Goggle
5. Celemek
6. Sarung tangan
D. PEMERIKSAAN KESEHATAN
NO. CHECKLIST ADA TIDAK
1. a. Pemeriksaan kesehatan
b. Bukti hasil laboratorium
c. Pemeriksaan kesehatan awal
d. Pemeriksaan kesehatan berkala
e. Pemeriksaan kesehatan khusus
E. KELUHAN KESEHATAN
NO PERTANYAAN ADA TIDAK