Anda di halaman 1dari 35

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. SPESIFIKASI UMUM
1. Ruang Lingkup Pekerjaan
a. Lokasi Pekerjaan.
Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan terletak di Desa Way Hui Kecamatan
Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan berjarak ± 20 km dari Kota Bandar
Lampung Ibu Kota Provinsi Lampung. Lokasi tersebut dapat ditempuh dengan
perjalanan darat dari Kota Bandar Lampung dengan waktu tempuh ± 0,5 jam
melalui Bandar Lampung.
b. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan Embung Konservasi
ITERA Tahap IV (Lanjutan) dengan pekerjaan utama : Pasangan Batu Belah
adk 1 PC : 4 PP, Pasangan Paving Block Natural t = 8 cm, Beton K. 200,
Pasangan Sandaran Pipa Galvanis dia. 2”.
c. Peraturan Khusus.
Peraturan ini dilaksanakan menurut :
A. Spesifikasi Umum / Spesifikasi Teknik, Gambar-gambar rencana dan syarat-
syarat / ketentuan dalam surat perjanjian / kontrak berikut lampiran-
lampirannya.
B. Petunjuk - petunjuk yang akan diberikan pada saat pelaksanaan pekerjaan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi Pekerjaan.
d. Ketentuan Ukuran.
BAB II Letak titik
utama untuk menentukan ketinggian dan kedudukan bangunan / lokasi
ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi Pekerjaan. Untuk itu
Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat ukur (Theodolite dan Waterpass)
berikut perlengkapannya serta tenaga Juru Ukur / Surveyor yang cakap dan
berpengalaman.
BAB III Pengukuran
-Pengukuran detail untuk menentukan kedudukan bangunan harus dilakukan
dengan teliti dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum dalam
gambar.
e. Perbedaan Pengertian dalam Pelaksanaan.
Bilamana didalam pelaksanaan timbul perbedaan antara gambar dan peraturan,
maka yang mengikat adalah peraturan.
1. Setuju untuk dilaksanakan didahului dengan pekerjaan yang ditunjukan
pada gambar.
2. Dikembalikan untuk perbaikan, gambar tersebut tidak boleh dilaksanakan
dan supaya gambar tersebut diserahkan kembali kepada Pejabat Pembuat
Komitmen setelah diperbaiki sebelum melanjutkan pekerjaan tersebut.

Spesifikasi Teknis- 1
A. Setelah diterimanya gambar yang telah disetujui Pejabat Pembuat
Komitmen, Penyedia Jasa harus segera menyerahkan tanda terima 5 (lima)
rangkap dari tiap-tiap gambar, dengan pembetulan apabila ada.
B. Semua gambar yang telah dirubah dan disetujui harus dipelihara dikantor
lapangan Penyedia Jasa dan disusun dengan baik.
C. Apabila ada pembetulan yang perlu sekali, Penyedia Jasa harus
menyerahkan kembali 3(tiga) rangkap untuk mendapat persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen.
D. Apabila ada pekerjaan yang dilakukan sebelum ada persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen, adalah menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan
terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab
Penyedia Jasa atas kebenaran gambar-gambar tersebut.

2. Gambar-gambar yang dimiliki Penyedia Jasa


a. Gambar Pelaksanaan
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan
dan ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen terlebih dahulu. Demikian
pula apabila ada perubahan harus diserahkan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mendapat persetujuan sebelum pelaksanaan dimulai.
1. Gambar Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus membuat gambar pelaksanaan dengan menggunakan
gambar kontrak sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar-gambar
pelaksanaan. Gambar dibuat lebih detail dan dapat memperlihatkan
penampang melintang dan memanjang dari masing-masing konstruksi
yang akan dilaksanakan termasuk daftar tipe bahan yang digunakan, mutu,
tempat dan ukuran yang tepat.
2. Gambar Direksi Keet / Gudang
Gambar Direksi Keet / gudang (untuk keperluan penyimpanan peralatan
dan bahan-bahan) disiapkan oleh Penyedia Jasa dan diajukan untuk
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar lengkap di lapangan.
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan adalah
menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan terhadap gambar-gambar
tersebut tidak akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas
kebenaran gambar tersebut.
b. Gambar purnabangun (as-built drawing)
Penyedia Jasa harus membuat gambar purna bangun (as built drawing) setelah
semua pekerjaan selesai dikerjakan. Gambar purna bangun ini adalah gambar
sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan.
Gambar pelaksanaan, jika tidak ada perubahan dan sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan, dapat menjadi gambar purna bangun dengan memberi cap
“Gambar Purna Bangun” atau “As Built Drawing” pada reproduksi gambar
pelaksanaan atau dapat juga dengan mengganti kop gambar pelaksanaan

Spesifikasi Teknis- 2
menjadi gambar purna bangun / as built drawing pada gambar reproduksinya.
Gambar purna bangun harus diperiksa dan disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen.
Gambar - gambar yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen
kemudian disalin di atas kertas transparan (kalkir) tebal 85/90 mg ukuran A 1
ditambah cetakan dalam ukuran A1 rangkap 3 (tiga) dan ukuran A3 rangkap 5
(lima) dan direkam dalam bentuk CD atau Flashdisc, atau sebagaimana
ditentukan oleh direksi pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.

3. Standar Mutu Bahan


Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Standard Nasional Indonesia (SNI). Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada
di Standard Nasional Indonesia, maka dapat dipakai standard lain yang sesuai
dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau tidak
dicakup oleh Standard Nasional Indonseia haruslah bahan dan mutu klas utama.
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen akan menetapkan semua atau
sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan
tersebut dan keputusan dalam hal ini pasti dan menentukan.

4. Program Pelaksanaan dan Laporan


a. Umum
Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan syarat-
syarat kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam daftar yang
memperlihatkan setiap item kegiatan pekerjaan dalam bentuk bar chart dan
kurva ’S’. Setiap program pelaksanaan harus memperlihatkan:
1. Tanggal Mulai
2. Tanggal Selesai
3. Waktu yang diperlukan
4. Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
Aktifitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan
pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk
persiapan, persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan
kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun
keagamaan.
b. Laporan Kemajuan Pelaksanaan.
Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada waktu yang ditentukan Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5
(lima) salinan laporan kemajuan bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen yang menggambarkan secara
detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurang-
kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :

Spesifikasi Teknis- 3
1. Jumlah volume pekerjaan yang telah diselesaikan untuk masing-masing
item pekerjaan.
2. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang telah dicapai
pada bulan bersangkutan, komulatif target, komulatif kenyataan maupun
target untuk bulan berikutnya.
3. Prosentase dari tiap-tiap pokok pekerjaan yang diselesaikan maupun
prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang
dicapai pada bulan laporan.
4. Rencana kegiatan dalam waktu bulanan dengan ramalan tanggal permulaan
dan penyelesaian.
5. Daftar tenaga yang terlibat dalam item pekerjaan rencana.
6. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan
dipindahkan dari lapangan.
7. Hal-hal lain yang diminta sesuai kontrak, dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pekerjaan selama bulan laporan.

c. Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan.


Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) rangkap rencana mingguan yang
sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen setiap
akhir mingguan dan untuk minggu-minggu berikutnya.
Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi
lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan,
pengangkutan bahan dan peralatan dan lain-lain yang diminta Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) rangkap rencana kerja harian secara
tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen setiap hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana
kerja harus mencakup pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan rencana kerja bulanan dengan sistim bar
chart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja ini
harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama
dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen pada hari ketiga tiap bulan
untuk perbaikan dan perubahan.
Biaya pembuatan laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja
harian, mingguan dan bulanan tidak dibayar terpisah dan dianggap termasuk
dalam harga satuan pekerjaan pada daftar kuantitas dan harga pekerjaan.

d. Rapat Bersama
Rapat tetap antara Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen dan
Penyedia Jasa diadakan seminggu sekali pada waktu yang disetujui oleh kedua
belah pihak. Maksud dari pada rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan

Spesifikasi Teknis- 4
yang sedang dilakukan. Pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya
dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

e. Photo / Dokumentasi Kemajuan Pekerjaan.


Penyedia Jasa harus memberikan photo berwarna kepada Pejabat Pembuat
Komitmen mengenahi kemajuan pekerjaan dengan ukuran post card dan dalam
bentuk digital (Rekaman dalam CD Flash disc) pada lokasi yang ditentukan
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen selama masa kontrak.
Photo diambil pada waktu mulai (0%), sedang dilaksanakan (50%) dan selesai
(100%) dari satu titik untuk komponen pekerjaan utama dan sewaktu-waktu
yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
Photo diserahkan kepada Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilampirkan pada laporan kemajuan bulanan, masing-masing sebanyak 5 (lima)
rangkap, dan harus mencatumkan tanggal serta penjelasan dari tiap-tiap photo.
Compact Disk (CD) dari photo akan menjadi milik Pejabat Pembuat
Komitmen dan tidak akan disediakan cetakan dari negatif ini kepada orang atau
seseorang tanpa seijin Pejabat Pembuat Komitmen.

5. Bahan dan Perlengkapan yang Harus Disediakan


a. Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kecuali yang tercantum dalam
kontrak, semua bahan dan perlengkapan yang merupakan bagian dari pekerjaan
harus baru dan sesuai dengan standard dalam spesifikasi tenik ini.
Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan
tidak sesuai dengan suatu standard seperti tersebut diatas. Penyedia Jasa harus
segera memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Perlengkapan Konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang
diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen memandang belum sesuai dengan
kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera memenuhi kekurangannya. Dalam
penyediaan semua perlengkapan dan peralatan harus lengkap dengan spare parts
yang cukup dan memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan
sempurna.
c. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut
tidak tersedia dipasaran, maka dapat digunakan bahan pengganti dengan
mendapatkan ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya
pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti.
d. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan

Spesifikasi Teknis- 5
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pada salah satu atau lebih
tempat yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen :
1. Tempat produksi dan pembuatan
2. Tempat pengangkutan
3. Lapangan

Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan


dan bahan kepada Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen sesuai yang
diminta untuk tujuan pemeriksaan, tetapi tidak meringankan Penyedia Jasa dari
tanggung jawabnya untuk meyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan
spesifikasi ini.

6. Pengukuran Elevasi Tanah


a. Bench Marks (BM).
1. Sebelum pekerjaan pengukuran dilakukan, Penyedia Jasa harus mendapatkan
persetujuan Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen mengenai
metode kerja, peralatan yang akan digunakan dan personil yang akan
melaksanakan pengukuran.
2. Untuk memulai pekerjaan, Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen
akan menunjukkan dan menetapkan lokasi Bench Mark seperti dalam gambar.
3. Setiap kerusakan BM yang diakibatkan oleh Penyedia Jasa akan dipasang
kembali dengan beban biaya Penyedia Jasa atas persetujuan Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Penyedia Jasa perlu mendirikan bench mark tambahan sementara untuk
kemudahannya, tetapi setiap bench mark sementara yang didirikan,
tempatnya disetujui oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen dan
mempunyai ketelitian yang berhubungan dengan bench mark yang didirikan
oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Pekerjaan pengukuran mutual check awal (MC.0) harus dilakukan oleh
Penyedia Jasa dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Tim Mutual
Check, Direksi Pekerjaan / Pengawas Lapangan dan Pejabat Pembuat
Komitmen.
6. Untuk pekerjaan Tanah atau Pekerjaan Pasangan, Penyedia Jasa harus
memasang patok as sepanjang tanggul tubuh embung dengan jarak
maksimum 50 m, masing-masing profil dicat dan diberi tanda profil sesuai
urutannya (P1, P2, P3 dst).
7. Patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan tidak
dipindahkan atau ditimbun.
8. Untuk pekerjaan pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana dan
spesifikasi teknisnya. Pada pekerjaan pengukuran diluar ketentuan tersebut di
atas harus ada persetujuan dari Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen secara tertulis.

Spesifikasi Teknis- 6
9. Pada semua pekerjaan pengukuran harus dilaksanakan oleh juru ukur yang
cakap dan berpengalaman yang telah ditetapkan dan disetujui Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen .
10.Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran mutual
check akhir (MC.100) dan membuat gambar purna bangun (As Build
Drawing) dan harus berkoodisasi dengan Tim MC.100, Direksi Pekerjaan dan
harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Permukaan Tanah Asli Untuk Tujuan Pengukuran


Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan
kontrak. apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenaran dari muka tanah,
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum mulai bekerja Penyedia Jasa
harus memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen
secara tertulis untuk menyesuaikan dan melaksanakan pengukuran kembali
ketinggian muka tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Penyedia
Jasa akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah pekerjaan
tersebut, dengan menggunakan bench mark atau titik referensi yang disetujui
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
Ketinggian muka tanah yang ditentukan perlu mendapat persetujuan.
pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang
disetujui.

7. Pekerjaan Sementara
a. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara. Gambar detail
dari pekerjaan sementara yang dikerjakan Penyedia Jasa harus diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat
persetujuan.
Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan
sementara diluar daerah lapangan seperti terlihat pada gambar, semua biaya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan
sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa dan biayanya sudah termasuk pada
uraian pekerjaan pada daftar kuantitas dan harga.
Keterlambatan tidak akan meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab
untuk memenuhi ketentuan dalam kontrak. dalam hal tersebut tidak diberikan
perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.
b. Lapangan Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dijamin oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen dan
bebas dari biaya pembebasan tanah. Penyedia Jasa sedapat mungkin
melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi seperti pada gambar atau
seperti petunjuk Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.

Spesifikasi Teknis- 7
Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak buahnya hanya
pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan masuk yang disetujui
sehingga mengurangi kerusakan tanaman / pemilikan dan kerusakan tanah.
bekas yang dilalui kendaraan supaya diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan
oleh termasuk arah jalan masuk yang disetujui tanah harus dikembalikan
kekeadaan semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen
untuk semua kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik
milik lapangan pekerjaan atau orang lain, Penyedia Jasa mengganti kerugian
terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak.

c. Papan Nama Pekerjaan, Kantor Penyedia Jasa, Perkampungan, Gudang,


Bengkel, Pemondokan Buruh, dsb.
Penyedia Jasa harus membuat dan memasang Papan nama pekerjaan di tempat
yang telah ditentukan atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen.
Papan nama tersebut harus bertuliskan informasi yang jelas mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan nama pekerjaan, pemberi pekerjaan, pelaksana pekerjaan,
jangka waktu pelaksanaan, nomor kontrak, tahun anggaran, lokasi, dan
keterangan - keterangan lain yang ditentukan atau sesuai dengan persetujuan
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan
memindahkan bangunan sementara seperti kantor Penyedia Jasa, perkampungan
stafnya, gudang, bengkel, pemondokan buruh dan bangunan sementara lainnya
setelah selesai pekerjaan, supaya diserahkan kepada Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan
sementara secara umum kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat
persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh
dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen.
Perkampungan staf Penyedia Jasa dan pemondokan buruh harus dilengkapi
dengan semua pelayanan yang perlu untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan yang ditentukan dalam kontrak.
Penyedia Jasa harus menyediakan keperluan air bersih, penerangan yang cukup
dan obat-obatan (P3K) serta perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
untuk kantor Penyedia Jasa, perkampungan stafnya, pemondokan buruh, bengkel
dan tempat lainnya didaerah kerja.

d. Jalan Masuk Sementara


Penyedia Jasa harus menyiapkan, membangun, memelihara dan membongkar
jalan masuk sementara termasuk saluran pembuang dan bangunan yang
memotong sungai yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Maksimal 30
Spesifikasi Teknis- 8
(tiga puluh) hari sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaan bagian dari jalan
masuk sementara, Penyedia Jasa harus menyerahkan program pelaksanaan
secara detail jalan masuk kepada Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mendapat persetujuan.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan memulai melaksanakan pekerjaan jalan
masuk sementara sebelum ada persetujuan Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen. Bagaimanapun juga persetujuan ini tidak akan mengurangi Penyedia
Jasa dari tanggung jawabnya sesuai dengan gambar dan rencana kerja yang telah
disetujui.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki atas kerusakan jalan
masuk atas biaya sendiri termasuk jalan yang ada pada arah jalan masuk yang
disebabkan oleh lalu lintas peralatan berat dan truk yang dipergunakan oleh
Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pada saat penyelesaian pekerjaan, jalan masuk sementara harus dipindahkan atau
ditinggalkan dalam keadaan seperti semula sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.

8. Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan


a. Sistem Pengawasan Keamanan
Penyedia Jasa wajib mengatur system pengawasan keamanan dan organisasinya
dan disarankan untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen. Sistem pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan
dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap
manusia dan barang milik yang bersangkutan, milik Pejabat Pembuat Komitmen
dan barang milik pihak ketiga. Sistem pengawasan keamanan harus dilakukan
sesuai dengan program yang disetujui dan berpedoman pada hukum/peraturan
yang berlaku di Indonesia.
b. Peraturan Kesehatan
Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan sehat serta meperlengkapi / memelihara kemudahan untuk penggunaan
tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen dan oleh penguasa setempat. Penyedia
Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah - langkah
pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih dan
bebas dari limbah yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia.
c. Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang
terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang
diperlukan / dibutuhkan untuk peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, siap
digunakan pada semua bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal,
pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya.

Spesifikasi Teknis- 9
Penyedia Jasa wajib memelihara peralatan dan perlengkapan kebakaran yang
dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa harus berusaha keras untuk mencegah dan memadamkan
kebakaran yang terjadi dilapangan. Dalam hal ini Penyedia Jasa wajib
mengamankan bahan-bahan yang mudah terbakar dan menyediakan
perlengkapan yang mutlak diperlukan dan tenaga buruh yang dikerjakan
dilapangan, termasuk peralatan dan tenaga sub Penyedia Jasa.

9. Pemberitahuan Pengerjaan (Operasi)


Penyedia Jasa harus memberitahukan dalam waktu tidak kurang dari 14 (empat
belas) hari sebelum memulai tiap ruas pekerjaan untuk pengukuran permukaan
tanah yang ada. Tidak ada ruas pekerjaan yang boleh dimulai sebelum mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan, yaitu setelah dicapai kesepakatan antara Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen dan Penyedia Jasa tentang semua elevasi
permukaan tanah yang cukup untuk pengukuran pekerjaan dengan teliti. Apabila
akan memulai pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus membuat / mengajukan
permohonan memulai pekerjaan dengan melampirkan check list dan request.

10. Tanggung Jawab Penyedia Jasa


a. Kegagalan Bangunan
Pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditentukan dalam Syarat-Syarat
Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
b. Tuntutan Pihak Ketiga
Selama jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan, sesuai
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak,
apabila sewaktu-waktu terdapat tuntutan pihak ketiga, temuan BPKP, BPK,
Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan
lain-lain kerugian negara yang timbul menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

11. Proses Kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


a. Personil Ahli K3 / Petugas K3 yang dimiliki oleh penyedia harus mengindentifikasi
bahaya dari setiap jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan
menetapkan spesifikasi proses/kegiatan yang harus dilakuk an oleh penyedia.
b. Setiap jenis proses / kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan
risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih aman dan selamat.
c. Setiap jenis proses / kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem
perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, dan rambu-rambu
peringatan, dan kewajiban pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang
sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut.
d. Setiap jenis proses / kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan yang
berbeda, harus terlebih dahulu dilakukan analisis bahaya dan risikonya (Job Safety
Analysis) dan harus dilakukan tindakan pengendaliannya.

Spesifikasi Teknis- 10
e. Setiap proses / kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja terlebih
dahulu dari penanggung jawab proses dan Ahli K3/Petugas K3.
f. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan / atau
operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan
jenis pekerjaan / tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai pada jenis pekerjaan / tugasnya
tersebut.
g. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan
menggunakan metode kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu,
perkakas, material dan konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis,
guna mempermudah pekerja dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja,
alat dan material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
h. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum
diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3 /
Pertugas K3 Konstruksi.

12. Lain-Lain
Untuk harga Solar di ambil dari Solar Industri wailayah I (Sumatra) periode tanggal
15 Oktober s/d 30 Nopember 2018.

Konflik Kepentingan Pelaksanaan Konstruksi


Apabila pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi terdapat suatu konflik kepentingan
antara Penyedia Jasa dengan pihak ketiga, hal tersebut wajib diselesaikan oleh
pihak Penyedia Jasa. Penyelesaiannya harus dengan sepengetahuan pihak Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.

B. SPESIFIKASI KHUSUS

Spesifikasi Teknis- 11
E. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memobilisasi peralatan dan personil yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan program kerja dan
metode pelaksanaan pekerjaan yang diajukan serta mendapat persetujuan dan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
Peralatan yang disediakan / didatangkan harus dalam kondisi baik dan sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan serta dilengkapi dengan suku cadang
yang diperlukan.
Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan atas
pengoperasian peralatan yang digunakan, termasuk pengangkutan dan / atau
pemindahan peralatan kerja kelokasi pekerjaan serta pengembalian / pengangkutan
pemulangan. Penyedia jasa harus membuat laporan dan harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen tentang jadwal kegiatan mobilisasi
dan demobilisasi.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran mobilisasi dan demobilisasi dilaksanakan
berdasarkan jumlah alat yang didatangkan kelapangan. mobilisasi dan demobilisasi
dibuat dalam harga lump-sum sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.1 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls

1.2 Pengukuran Uitzet


Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran kembali dan melakukan seting out
dan pemasangan profil-profil untuk pelaksanaan pekerjaan, dan semua pengukuran
yang dimaksudkan untuk keperluan mutual check (MC) dan pengukuran kuantitas
untuk pembayaran. Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk keperluan
pengukuran termasuk dalam penyediaan tenaga pengukuran, bahan dan peralatan
dalam jumlah yang cukup diantaranya peralatan topograpi / survey, patok-patok
tetap dan peralatan lainnya yang diperlukan untuk penyelenggaraan pengukuran &
setting - out survey, pengujian / pengendalian mutu pekerjaan dan pengukuran
kuantitas pekerjaan untuk pembayaran, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Bila item pekerjaan / biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan
untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama / permanen,
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab
sepenuhnya Penyedia.
Pengukuran dan Pembayaran

Spesifikasi Teknis- 12
Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran / uitzet dilakukan berdasarkan progres
pekerjaan yang dicapai di lapangan dan pembayaran dilaksanakan dalam satuan
per-m’ sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dengan ketentuan
pembayaran sebagai berikut :
% biaya dalam DKH
Angsuran Syarat Pembayaran
yang dapat dibayar
Pekerjaan pengukuran untuk MC.0
Kesatu 50
dan setting out selesai.
Kedua 25 Progres pekerjaan total 50%
Ketiga 25 Progres pekerjaan total 100%

Pengukuran dan Pembayaran untuk kegiatan Pengukuran Uitzet dilakukan


dengan harga per meter panjang / lari sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.2 Pengukuran Uitzet Trase m’

1.3 Dokumentasi
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan harus disusun dalam bentuk album foto dan
vidio yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan
selesainya pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan. Foto dokumentasi harus
diambil menggunakan camera digital dengan titik / sudut pengambilan yang sama
untuk masing-masing pekerjaan yang menunjukkan progress pekerjaan bulanan,
progress 0%, 50% dan 100% dan dicetak ukuran 12 cm x 8 cm. Sedangkan
pengambilan gambar untuk vidio menggunakan Drone minimal dilaksanakan 3
(tiga) kali yaitu pada awal pekerjaan (0%), pekerjaan sedang dilaksanakan (50%),
dan pekerjaan telah selesai secara keseluruhan (100%).
Semua dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dalam bentuk hard copy
(dicetak) untuk foto dan disusun dalam album foto yang didalamnya memuat
informasi mengenai nama pekerjaan, kondisi pekerjaan, lokasi, dll. yang dianggap
perlu atas perstujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Dokumentasi
juga dibuat dan disusun dalam bentuk softcopy berupa file elektronik foto dan
video yang disimpan dalam bentuk CD / Flash Disk atau media lain yang disetujui
Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas/Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia wajib menyerahkan dokumentasi kepada PPK sebanyak 1 (set)
dokumentasi yang terdiri dari 3 (tiga) rangkap foto dokumentasi yang disusun
dalam bentuk album dan 3 (satu) rangkap soft copy / file elektronik yang berisi foto
dokumentasi dan vidio pelaksanaan pekerjaan set dalam bentuk VCD / DVD / Flash
Disk atau media lain yang disetujui PPK.

Spesifikasi Teknis- 13
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk kegiatan di atas dianggap
sudah termasuk untuk menyediakan tenaga fotografer, peralatan camera digital,
bahan-bahan yang diperlukan, pencetakan dan penggandaan.
bila item pekerjaan / biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk melaksanakan kegiatan
pelaporan, monitoring, evaluasi, dokumentasi dll. harus dianggap sudah termasuk
dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran Dokumentasi dilakukan sekaligus setelah seluruh
pekerjaan selesai dilaksanakan (fisik 100%), dan pembayaran dilaksanakan dalam
satuan per-set sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.3 Dokumentasi set

1.4 Pengambaran
Yang dimaksud dengan pekerjaan Penggambaran adalah pekerjaan membuat
gambar pekerjaan hasil dari pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :
a. Gambar Long Section;
b. Gambar Cross Section;
c. Gambar Situasi / Denah; dan
d. Detail Bangunan

Bila item pekerjaan / biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan penyedia untuk kegiatan tersebut yang
diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan, dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Penyedia.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran dilakukan berdasarkan progres pekerjaan yang dicapai
di lapangan dan pembayaran dilaksanakan dalam satuan Lmbar sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.4 Penggambaran Lembar

Spesifikasi Teknis- 14
1.5 Pencetakan Gambar
Yang dimaksud dengan pekerjaan Pencetakan Gambar dalam format atau ukuran
A3 dan A1 adalah pekerjaan memperbanyak gambar hasil dari pekerjaan
penggambaran yang terdiri dari :
a. Gambar Long Section;
b. Gambar Cross Section;
c. Gambar Situasi/Denah;dan
d. Detail Bangunan.
Bila item pekerjaan / biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan penyedia untuk kegiatan tersebut yang
diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan, dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya
Penyedia.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran dilakukan berdasarkan progres pekerjaan yang
dicapai di lapangan dan pembayaran dilaksanakan dalam satuan per-lembar sesuai
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.5 Pencetakan Gambar Lembar

1.6 Kesalamatan dan Kesehatan Kerja


Untuk Kesalamatan dan Kesehatan Kerja meliputi kegiatan pembuatan manual atau
prosedur Instruksi kerja.
Personil Ahli K3 / Petugas K3 yang dimiliki oleh penyedia harus mengindentifikasi
bahaya dari setiap jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi,
menyediakan sarana kesehatan, APD, rambu - rambu dan lain lain.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran Kesalamatan dan Kesehatan Kerja dilaksanakan
dalam satuan Lump-Sump sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS

Spesifikasi Teknis- 15
F. PEKERJAAN TANAH
1.1 Pembersihan dan Stripping / Kosrekan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan Pembersihan dan stripping /
Kosrekan pada seluruh permukaan tanah pada jenis pekerjaan lain yang
memerlukan Pembersihan dan stripping, sesuai dengan gambar desain dan petunjuk
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembersihan dan stripping / Kosrekan dilakukan secara manual dengan
menggunkan alat bantu kerja
Sebelum melaksanakan Pembersihan dan stripping / Kosrekan, Penyedia Jasa harus
lebih dulu melaksanakan pekerjaan :
Pekerjaan pembersihan lahan meliputi penebangan pepohonan (jika ada),
pencabutan akar dan tunggul sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen. Batang-batang pohon dan tunggul-tunggul serta akar-akar
disingkirkan di luar areal pekerjaan sepanjang tidak mengganggu kelancaran
kegiatan pelaksanaan pekerjaan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaaan Pembersihan dan stripping / Kosrekan
dihitung sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan
gambar kerja dan spesifikasi teknik yang ada. Pembayaran untuk pekerjaan
Pembersihan dan stripping / Kosrekan dilakukan menurut harga satuan per-meter
persegi yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.1 Pembersihan dan stripping / Kosrekan m2

1.2 Galian Tanah Biasa (dengan orang)


Galian Tanah Biasa (dengan orang) menggunakan tenaga manusia ini dilakukan
untuk galian pada bangunan-bangunan kecil, seperti pada Pondasi Tiang Pipa
Sandaran, Galian Pengunci Pasangan Paving Block dan Siring.
Hasil galian di buang disekitar lokasi dan dirapihkan

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan galian tanah biasa (dengan orang) harus
sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan gambar
kerja dan spesifikasi teknik yang ada.
Pembayaran pekerjaan galian tanah biasa (dengan orang) dibayarkan menurut harga
satuan per-meter kubik yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak.

Spesifikasi Teknis- 16
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran

II.2 Galian Tanah Biasa (dengan orang) m3

1.3 Timbunan Tanah atau Urugan Tanah Kembali


Pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill) harus dilaksanakan sesuai dengan
gambar desain. Timbunan harus dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan
stamper dengan kapsitas minimal 6.5 HP, dengan ketebalan tiap lapis 15 cm.
Sebelum lubang bekas galian ditimbun kembali, harus dibersihkan dari sisa-sisa
segala macam bahan batu, kayu, papan, sampah dan sebagainya yang akan
mengganggu proses pemadatan.
Waktu pelaksanaan penimbunan dan pemadatan harus menunggu setelah umur
pasangan bangunan lebih dari 14 hari. Urugan kembali di atas beton atau Pasangan
Batu tidak boleh menggunakan pemadat bergetar (vibrating compactor). Tanah
urugan kembali lubang pondasi harus mencapai tingkat kepadatan yang disetujui
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan tanah atau urugan tanah
kembali diukur sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai
dilapangan berdasarkan gambar kerja serta spesifikasi teknik yang ada.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan tanah atau urugan tanah kembali
dibayarkan menurut harga satuan per-meter kubik yang tertuang dalam Daftar
Kuantitas dan Harga Kontrak. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Timbunan Tanah atau Urugan Tanah
II.3 m3
Kembali

G. PEKERJAAN PASANGAN

3.1 Pekerjaan Pasangan Batu Belah adk. 1 PC : 4 PP


a. Penyiapan Pondasi
1) Pondasi untuk struktur pasangan batu disiapkan sesuai dengan syarat untuk
Pasal 2.2 tentang galian untuk pondasi bangunan.
2) Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada gambar, dasar pondasi
untuk struktur tembok penahan harus normal, bertangga dan horizontal.

Spesifikasi Teknis- 17
3) Bila ditunjukkan dalam gambar atau diminta oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen, suatu pondasi beton dapat diperlukan.

b. Pemasangan batu
1) Landasan dari adukan mortar paling sedikit tebalnya 3 cm, harus dipasang
pada pondasi yang telah disiapkan sebelum penempatan masing-masing batu
pada lapisan pertama. Batu besar harus pilihan yang digunakan untuk lapis
dasar dan pada sudut untuk menghindarkan pengelompokan batu yang
berukuran sama.
2) Batu harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang
tampak harus dipasang sejajar dengan muka dari tembok batu yang terpasang.
3) Penempatan stok batu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu atau menggeser batu yang telah terpasang. Peralatan yang
cocok harus disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari yang
dapat dikerjakan oleh dua orang. Tidak diperkenankan menggelindingkan
batu pada pekerjaan yang baru dipasang.
c. Komposisis Campuran/Adukan
Komposisi campuran untuk pasangan batu 1 Pc : 4 Ps harus sesuai yang
dipersyaratkan dalam Standar Nasional Indonesia yaitu untuk setiap
pemasangan 1 m3 pasangan batu 1 Pc : 4 Ps harus terdiri dari :

Batu belah : 1,20 m3

Pasir : 0,52 m3,

Semen : 163 Kg atau 3,26 zak @ 50 kg.

d. Penempatan Adukan
1) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi secara
menyeluruh, dan cukup waktu untuk memungkinkan penyerapan air
mendekati titik jenuh.
2) Adukan juga harus disebar pada sisi dari batu ke batu yang sedang dipasang.
3) Tebal dari adukan landasan harus pada rentang antara 2 – 3 cm dan harus
minimum diperlukan untuk menjamin terisinya seluruh rongga antara batu
yang dipasang.
4) Banyaknya adukan landasan yang akan ditempatkan harus dibatasi sehingga
batu hanya dipasang pada adukan baru yang belum mengeras. Bila batu
menjadi kendur atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka
harus dibongkar, adukan dibersihkan dan batu dipasang lagi dengan adukan
baru.
Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu belah dilakukan
menurut kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan, menurut batas-batas, bentuk dan
ukuran seperti yang terlihat dalam gambar kerja atau sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.

Spesifikasi Teknis- 18
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu belah ini berdasarkan harga satuan
per-meter kubik yang tercantum dalam daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga
ini sudah termasuk semua biaya bahan, peralatan dan upah tenaga kerja untuk
penyelesaian pekerjaan ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran

III.1 Pekerjaan Batu Belah adk. 1 Pc : 4 Ps m3

3.2 Plesteran adk. 1 Pc : 3 Ps t = 1,5 cm


Bahan dan campuran untuk adukan pasangan plesteran harus memenuhi
persyaratan pasal 3.1. Adukan plesteran dibuat dengan campuran 1 Pc : 3 Psr.
Pekerjaan plesteran dilakukan dua lapis, lapis pertama dengan adukan mortar
seperti diatas dengan ketebalan 1,5 cm kemudian lapis kedua dengan adukan Aci
yang mempunyai kekentalan memadai. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan,
bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus,
dan halus. Setelah pekerjaan cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan
siraman air secara rutin.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengkuran untuk pembayaran plesteran adk. 1 Pc : 3 Ps t = 1,5 cm dibuat pada
tempat-tempat yang diplester sesuai dengan yang dikerjakan atau gambar desain.
Pembayaran untuk plesteran dibuat menurut harga satuan per-meter persegi yang
tertera dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga ini sudah meliputi biaya-
biaya material, dan upah pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

III.2 Plesteran adk. 1 Pc : 3 Ps t = 1,5 cm m2

3.3 Pasangan Paving Block Natural t= 8cm


a. Bahan / Material
1) Paving yang dipakai adalah paving pres mesin dengan kuat tekan 100
kg/cm2 atau pada umur paving block mencapai 28 hari, ukuran, bentuk
dan tebal disesuaikan dengan gambar.
2) Kansteen beton cetak / kerb / beton pengunci / pasangan batu dengan
ukuran sesuai gambar.
3) Pasir yang dipakai adalah pasir pasang kualitas baik.

Paving Block : 44 buah per- m2

Pasir : 0,17 m3

Spesifikasi Teknis- 19
b. Toleransi Dimensi
1) Perbedaan ukuran paving rata-rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving.
2) Kerataan setiap paving tidak lebih dari 0,3 mm.
3) Kemiringan permukaan untuk keperluan drainase dibuat rata-rata
maksimal 2% kearah pembuangan.
4) Alur paving sesuai standar pabrik.
5) Paving yang tidak memenuhi standar toleransi tidak diterima.
6) Bentuk dan ukuran paving menyesuaikan gambar.

c. Pelaksanaan
1) Pasir alas segera digelar diatas lapisan base dengan ketebalan 10 – 15 cm.
Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang
seragam dan harus mengikuti kemiringan yang telah dibentuk
sebelumnya pada lapisan base.
2) Pemasangan paving harus dimulai dari satu titik / garis diatas lapisan
pasir alas.
3) Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang ditarik dan
diarahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai
garis B, kemudian dibuat pasangan kepala masing-masing diujung
benang.
4) Pemasangan paving harus segera dilakukan setelah penggelaran pasir
alas. Hindari kontak langsung antar paving dengan membuat jarak celah/
naat 2-3 mm untuk pengisian pasir halus.
5) Memasang paving harus maju dengan posisi pekerja diatas block yang
sudah dipasang.
6) Pemadatan paving dilakukan menggunakan alat plat compactor plat area
0,35 s/d 0,50 m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan
getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan hendaknya
dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan
minimal akhir pemadatan 1 meter dibelakang akhir pasangan. Jangan
meninggalkan pasangan paving tanpa pemadatan, karena hal tersebut
dapat mengakibatkan pergeseran garis joint. Pemadatan dilakukan dua
putaran, putaran pertama untuk memadatkan pasir alas dengan penurunan
5-15mm. Pemadatan putaran kedua disertai dengan menyapu pasir
pengisi celah/naat, masing-masing putaran dilakukan paling sedikit dua
lintasan.
7) Bidang pasang paving harus rata tidak bergelombang, padat, tidak
cacat/pecah/patah. Alur paving harus lurus dengan ukuran yang sama.
Permukaan paving harus bersih dari sisa semen dan kotoran lainnya.

Pengukuran dan Pembayaran.

Spesifikasi Teknis- 20
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan paving block dilakukan
menurut kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan, menurut bentuk dan ukuran seperti
yang terlihat dalam gambar kerja atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan /Pejabat
Pembuat Komitmen.
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan paving block ini berdasarkan harga satuan
per-meter persegi yang tercantum dalam daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga
ini sudah termasuk semua biaya bahan, peralatan dan upah tenaga kerja untuk
penyelesaian pekerjaan ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
III.3 Pasangan Paving Block Natural t= 8cm m2

H. PEKERJAAN BETON

4.1 Bekisting
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang semua cetakan yang
diperlukan, bangunan-bangunan kayu, tunjangan-tunjangan dan lain-lain untuk
pengecoran beton. Untuk keperluan begisting di sesuaikan dengan menggunakan
bahan dari Papan. dalam hal pemakaian papan maka permukaan bekisting yang
akan kena adukan harus memakai kayu yang keras. Semua pekerjaan begisting
tebalnya harus cukup untuk menahan adukan basah sementara dicor dan divibrasi
tanpa memberikan perubahan bentuk.
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen boleh menuntut pengukuran
khusus, seperti penggunaan garis pengukuran sementara, Begisting harus dibuat
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebocoran adukan.
Pemakaian ulang bekisting harus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen, yang sekali - kali akan meminta begisting itu harus dibentuk
atau diserut kembali. Setelah berulang - ulang dipakai maka Direksi Pekerjaan /
Pejabat Pembuat Komitmen akan meminta penggantian bekisting dengan yang
baru. semua beton yang kelihatan harus mempunyai ruang sudut luar 20 mm, atau
bilamana diminta, dengan ukuran yang lebih besar dengan garis teraan pada
begisting. Sudut bagian dalam pada permukaan dan tepi-tepi yang demikian pada
sambungan-sambungan bekisting tidak harus di "Ureng" kecuali ureng
dicantumkan dalam gambar-gambar.
Sebelum pengecoran dimulai, permukaan begisting harus diminyaki dengan
mineral yang tidak meninggalkan bekas yang efektif akan mencegah penempelan
dan tidak menodai permukaan, bilamana sambungan-sambungan tongkat / stek dan
kawat diperbolehkan, maka ujung-ujung ikatan tongkat / stek dan kawat harus
dipotong sedalam 2 Cm dari permukaan beton dan kemudian ditutup kembali
dengan adukan 1Pc : 2Psr. Pelaksanaannya harus dilakukan dengan hati-hati.
Bilamana ada batang-batang besi atau "Sleeves" yang tertanam, dipakai dan
diizinkan sebagai penguat, maka ujung bagian atasnya harus berada 2 cm dibawah
permukaan beton dan 3 cm dari tepi air. Penguat-penguat pada ujung batang besi
atau sleeves harus sedemikian rupa sehingga bilamana dicabut akan meninggalkan
lubang-lubang yang bentuknya teratur.
Spesifikasi Teknis- 21
Lubang-lubang demikian harus ditutup kembali oleh adukan semen 1 : 2 pasir.
Pengisian kembali ini harus diratakan sama dengan permukaan beton dengan cara
flush, dalam penyelesaiannya sama seperti yang telah diuraikan diatas.
Untuk menjamin kemajuan yang memuaskan dengan cara penyelesaian yang telah
ditentukan dan memberi waktu yang cepat untuk perbaikan-perbaikan beton yang
tidak sempurna maka bekisting harus dibuka dengan hati-hati, segera setelah beton
cukup keras dengan maksud untuk mencegah kerusakan begisting. Begisting tidak
boleh dibuka sebelum kekuatan beton demikian rupa sehingga pembukaan
bekisting tidak akan mengakibatkan retak, pecahnya permukaan atau kerusakan lain
pada beton dan bilamana terjadi kerusakan, maka harus segera diperbaiki.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus menyerahkan pada
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen 1 (satu) set begisting yang sesuai
dengan syarat-syarat yang ditentukan. Tetapi penyerahan yang demikian tidak
membebaskan Penyedia Jasa dari tanggung jawab penuh terhadap kontrak bagi
selesainya bangunan dengan sukses.
Bilamana bekisting selesai dibuat dan siap untuk pengecoran, maka Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen akan memeriksanya, pengecoran tidak
dapat dilaksanakan tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen.
Untuk menghindarkan hambatan yang disebabkan menunggu persetujuan
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen maka Penyedia Jasa harus
memberitahukan pada Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen paling
sedikit 24 Jam sebelum bekisting selesai untuk diperiksa.
Klasifikasi bekisting cetakan adalah sebagai berikut :
1. Bekisting Kasar, cetakan yang akan ditutup dibawah permukaan tanah.
Pemakaian kayu kasar untuk kelas pembersihan semacam ini diperboleh kan,
dan dalam hal lainpun bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen.
2. Bekisting Halus, cetakan untuk permukaan-permukaan yang tidak diplester dan
kelihatan kedalaman kelas ini termasuk pemakaian bekisting dengan memakai
pelat baja, polywood atau hard-board keluaran pabrik yang telah disetujui atau
papan yang diserut keduanya hingga pada ketebalan yang sama. Penyelesaian
teratur dan licin, bebas dari benjolan benjolan atau lain-lain tanda kerusakan atau
ketidak-sempurnaan yang diminta.
Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh untuk jangka waktu yang diperlukan
agar beton sudah cukup kuat sebelum bekisting dibuka. Sekalipun demikian,
bekisting tidak boleh dibuka tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen dan paling sedikit harus menunggu 7 hari sebelum bekisting dibuka.
Untuk memudahkan pembukaan begisting tanpa harus memakai palu dan lain-lain
dan tanpa harus leveling permukaan beton, maka bekisting harus dibuat dengan
sambungan-sambungan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pembayaran untuk pekerjaan bekisting sesuai kemajuan pekerjaan berdasarkan
harga satuan per-meter persegi seperti yang tercantum dalam gambar desain dan
Spesifikasi Teknis- 22
Daftar Kuantitas dan Harga yang tercantum dalam daftar Kuantitas dan Harga,
dimana harga ini sudah termasuk semua biaya bahan, peralatan dan upah tenaga
kerja untuk penyelesaian pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran

IV.1 Bekisting m2

4.2 Besi Tulangan Polos

a. Besi Beton
Besi beton terdiri dari besi bulat yang dirol dari billet stock atau baja gilas dan
harus memenuhi syarat-syarat Standar Internasional atau Standar Indonesia U.22
PBI dan dapat diganti dengan besi-besi yang sudah dirubah bentuk tetapi masih
baik, dengan persetujuan Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen. Setiap
penampang dari besi yang dipakai harus persis sama dan mempunyai diameter
yang ditentukan disetiap bagian besi.
Diameter rata-rata dari jumlah 20 potong besi beton seukuran yang diambil tanpa
memilih dari setiap pengiriman tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 % dari
pada diameter yang ditentukan.
Besi beton harus bebas atau bersih dari sisik besi, minyak, kotoran dan kerusakan-
kerusakan konstruksi. Bilamana Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen
menghendakinya setiap sebelum pengiriman, maka Penyedia Jasa harus
menyerahkan 3 prospektus besi beton yang dikeluarkan oleh perusahaan beton besi
dan baja untuk mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen. Pemeriksaaan dilapangan dilakukan oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen atau wakilnya berdasarkan / sesuai dengan spesifikasi dan
prospektus itu.

b. Pekerjaan Pembesian
Jumlah ukuran, bentuk dan posisi dari semua besi beton, anyaman, ikatan,
sambungan begel dan bagian lainnya, harus dipasang tepat menurut gambar dan
dipertahankan pada posisinya yang tepat tanpa adanya pergeseran posisi selama
dilaksanakan pekerjaan vibrasi dan pemadatan beton.
Untuk pekerjaan itu, Penyedia Jasa harus menentukan sendiri dengan biaya sendiri
mengenai jarak dan jumlah besi beton yang dipakai untuk jaminan tidak
bergesernya pembesian dari posisinya.
Setiap ikatan, sambungan atau begel yang menyambung besi beton harus dikaitkan
dengan kuat dan lengkungan / lipatan bagian dalamnya harus pas dengan besi yang
akan disambung. Besi harus dibengkokan bersama dengan kawat baja yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen dan pengikatannya
harus dikencangkan dengan memakai tang. Ujung-ujung dari pada kawat baja harus
ditekuk kedalam. Minimum lindungan beton dan sambungan pembesian pokok
sesuai dengan dimensi dalam gambar dan PBI 1971.

Spesifikasi Teknis- 23
Sebelum pembesian ditanam dalam beton maka setiap sisi (scala) karat, minyak
lemak atau lain-lain komponen yang dapat merusak, harus dibersihkan dahulu.
Gumpalan-gumpalan beton kering mungkin menempel pada besi beton yang
kelihatan pada waktu pelaksanaan pengecoran juga harus disingkirkan terlebih
dahulu.
Bila pemasangan pembesian sudah dilakukan dan siap untuk pengecoran, maka
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen akan memeriksa lebih dahulu dan
pengecoran tidak boleh dilaksanakan sampai telah diadakan perbaikan-perbaikan
yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen. dalam hal ini
Penyedia Jasa harus memberitahukan Pejabat Pembuat Komitmen paling sedikit 24
jam sebelum rencananya untuk mengecor dan pembesian diperiksa.
Untuk menjaga jangan sampai posisi besi bergeser, tidak boleh dipakai penahan
kayu pada dasar maupun diantara sisi-sisi pembesian. Untuk keperluan itu harus
dipakai blok-blok beton yang khusus dibuat.
Pengelasan pada pekerjaan pembesian diizinkan bilamana ditentukan demikian
dalam gambar atau bilamana disetujui Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen. Setiap pengelasan kadar karbon dan mangan dari pada besi beton tidak
boleh melebihi masing-masing 0,40 % untuk karbon dan 0,50 % untuk manggan,
pengecualian dimana 1,30 % mangan diizinkan dengan pemakaian kadar karbon
yang rendah. Pekerja pengelas harus ahli dibidangnya dan disetujui Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
Semua pengelasan harus dilakukan dengan memakai las besi busur nyala,
pengelasan dengan tekanan gas, alas las busur nyala alat celuk atau alat las AL dan
oxid besi, elektroda hidrogen yang rendah harus kering sekali dan pada waktu
digunakan, permukaan besi yang dilas harus bersih dari karat dan kotoran.
Semua pengelasan harus mempertinggi kekuatan penuh dari pada besi atau ukuran
besi yang lebih kecil, bilamana pengelasan dilakukan pada besi yang berlainan
ukuran. Test yang diminta tidak melebihi dari 5 % dari seluruh pekerjaan las.
Peralatan testing yang telah disetujui untuk mengetes pengelasan harus disediakan
oleh Penyedia Jasa.

Pengukuran dan Pembayaran


Pembayaran untuk pekerjaan besi tulangan polos dibayarkan sesuai kemajuan
pekerjaan berdasarkan harga satuan per - kg seperti yang tercantum dalam gambar
desain dan Daftar Kuantitas dan Harga. dimana harga ini sudah termasuk semua
biaya bahan, peralatan dan upah tenaga kerja untuk penyelesaian pekerjaan ini.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.2 Besi Tulangan Polos Kg
4.2 Beton K. 200
a. Umum
1. Uraian
a) Pekerjaan yang disyaratkan dalam artikel ini harus mencakup
pembuatan seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan struktur

Spesifikasi Teknis- 24
komposit sesuai dengan persyaratan garis dan elevasi rencana serta
dimensi yang ditunjukan dalam gambar atau petunjuk Pejabat Pembuat
Komitmen.
b) Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja pada pekerjaan yang akan
dilaksanakan, termasuk pembongkaran setiap struktur yang harus
dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan pondasi,
pengadaan penutup beton, pemompaan atau tindakan lain untuk
mempertahankan agar pondasi tetap kering dan urugan kembali di
sekeliling struktur dengan urugan tanah yang dipadatkan.
c) Beton yang akan dipergunakan pada masing-masing bagian dari
pekerjaan dalam kontrak harus sesuai dengan gambar atau pasal lain
yang berhubungan dengan persyaratan ini.
Beton yang dipergunakan :
1) Beton K. 200 digunakan pada pekerjaan jembatan, tiang sandaran,
dan plat gorong-gorong.
Komposisi campuran untuk Beton K. 200 harus sesuai yang
dipersyaratkan yaitu :

Split / Kerikil : 0,552 m3

Pasir beton : 0,764 m3,

Semen : 352 Kg atau 7.14 zak @ 50 kg

d) Syarat dari PBI NI 2 1988 harus diterapkan sepenuhnya pada semua


pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak, kecuali bila terdapat
perbedaan, maka syarat dalam spesifikasi ini harus dipakai.
2. Pemenuhan Mutu
Mutu material, campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil akhir
harus dimonitor dan dikendalikan seperti yang diharapkan dalam
spesifikasi ini.
3. Toleransi
a) Toleransi Dimensi:
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m. ................…...  5 mm
Panjang keseluruhan lebih dari 6 m.......……...................  15 mm
Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau antara
Tembok kepala................................................……...........  10 mm

b) Toleransi Bentuk :
Siku (selisih dalam panjang diagonal)............................  10 mm
Keseluruhan atau lengkungan (Penyimpangan dan
garis yang dimaksud) untuk panjang s/d 3 m..............  12 mm
Keseluruhan atau lengkungan untuk panjang 3 m – 6 m ....  15 mm
Keseluruhan atau lengkungan untuk panjang > 6 m....... . 20 mm

c) Toleransi kedudukan (dari titik patokan)


Kedudukan kolom pracetak dari rencana ...................…  10 mm
Spesifikasi Teknis- 25
Kedudkan permukaan horizontal dari rencana ............  10 mm
Kedudukan vertikal dari rencana..............................……  20 mm

d) Toleransi kedudukan tegak


Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding ...............  10 mm
e) Toleransi kedudukan mendatar : 10 mm dalam 4 m panjang mendatar.
f) Toleransi untuk penutup / selimut beton tulangan:
Selimut beton sampai 3 cm ............................................... .  5 mm
4. Pelaporan
a) Penyedia Jasa hendaknya mengirimkan contoh dari seluruh material
yang hendak digunakan dengan data pengujian yang memenuhi
seluruh sifat material yang disyaratkan dalam pasal 2.3.2.b. dari
spesifikasi ini.
b) Penyedia Jasa harus mengirim rancangan campurannya untuk masing-
masing tipe beton yang diusulkan untuk digunakan 30 hari sebelum
awal pekerjaan pengecoran beton.
c) Penyedia Jasa harus mengirim gambar terperinci dari seluruh perancah
yang akan digunakan, dan harus memperoleh persetujuan Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen sebelum memulai setiap
pekerjaan perancah.
d) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum bermaksud
mulai melakukan pencampuran atau pengecoran beton, seperti yang
diisyaratkan dalam spesifikasi ini.
5. Penyimpanan dan perlindungan material.
Untuk penyimpanan semen, Penyedia Jasa harus menyediakan tempat
yang tahan cuaca, kedap air dan lantai kayu sebagai alas untuk menyusun
semen dan ditutup dengan lembar polyethylene (rganic).
6. Kondisi tempat kerja
Penyedia Jasa harus menjaga dan seluruh material, khususnya agregat
kasar, pada tingkat yang serendah mungkin dan harus menjaga campuran
beton dibawah 300 C sepanjang waktu. Pengecoran tidak boleh dilakukan
bila :
a) Tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m3/jam
b) Lengas nisbi dari udara kurang dari 40 %
c) Dilarang melakukann pengecoran selama periode hujan atau udara
penuh debu atau tercemar.
7. Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memuaskan.
a) Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria dan
toleransi yang disyaratkan dalam pasal III.5.a.3 atau yang tidak
memiliki hasil akhir permukaan yang memuaskan, atau yang tidak

Spesifikasi Teknis- 26
memenuhi syarat campuran yang disyaratkan, Penyedia Jasa harus
mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen yang meliputi :
1) Perubahan dalam proporsi campuran untuk sisa pekerjaan.
2) Tambahan perawatan pada bagian struktur dari hasil pengujian
ternyata gagal.
3) Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh atau penggantian bagian
pekerjaan yang dipandang tidak memuaskan.
4) Penambalan dari cacat kecil.
b) Dalam hal adanya perselisihan dalam kualitas pekerjaan beton atau
adanya keraguan data yang ada, Pejabat Pembuat Komitmen dapat
meminta Penyedia Jasa melakukan pengujian tambahan yang
diperlukan untuk menjamin penilaian yang wajar pada mata pekerjaan
yang telah dilaksanakan. Pengujian tambahan tersebut haruslah atas
biaya Penyedia Jasa.

b. Bahan-bahan
1. Semen.
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah tipe semen rganic
yang memenuhi SNI. Terkecuali diijinkan Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen, hanya satu merk produk saja yang digunakan .
2. Air.
Air yang digunakan dalam campuran dan dalam perawatan serta
pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari benda yang mengganggu
seperti minyak, garam, asam, basa atau bahan 27rganic. Air yang
diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian.
3. Syarat-starat agregat.
a). Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi syarat-syarat yang
diberikan dalam tabel III.5.(1) tetapi material yang tidak memenuhi
syarat-syarat gradasi tersebut tidak perlu ditolak bila Penyedia Jasa
dapat menunjukkan dengan pengujian bahwa beton tersebut
memenuhi sifat campuran yang dibutuhkan.

Syarat-syarat gradasi agregat

Spesifikasi Teknis- 27
b). Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel
terbesar tidak lebih dari 3/4 dari jarak minimum antara tulangan
baja atau antara tulangan baja dengan acuan, atau antara perbatasan
lainnya.
4. Sifat Agregat.
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari pertikel yang bersih,
keras, kuat yang diperoleh dengan pemecah cadas atau batu, atau dari
pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.
5. Pengisi Sambungan
Pengisi yang dituang untuk sambungan harus memenuhi persyaratan dari
PBI.
c. Pencampuran dan Penakaran
1. Rancangan campuran
Proporsi material dan berat penakar harus ditentukan dengan
menggunakan metode yang disyaratkan dalam spesifikasi ini atau sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Campuran Percobaan
Penyedia Jasa harus menentukan proporsi campuran serta material yang
diusulkan dengan membuat dan menguji campuran percobaan, dengan
disaksikan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen, yang
menggunakan peralatan dan perlengkapan tipe yang sama seperti yang
akan digunakan untuk pekerjaan. Campuran percobaan tersebut dapat
diterima asalkan memenuhi seluruh sifat campuran.
3. Persyaratan sifat campuran
a). Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi
slump yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen.
b). Beton yang tidak memenuhi persyaratan “slump” umumnya
tidak boleh ditempatkan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi
Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen dalam beberapa hal
menyetujui penggunaannya secara terbatas dari sedikit jumlah beton
tersebut pada bagian tertentu yang sedikit dibebani. Sifat mudah
dikerjakan serta tekstur dari campuran harus sedemikian rupa
sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga
atau menahan udara atau buih air dan sedemikian rupa sehingga pada
pembongkaran acuan menghasilkan permukaan yang merata, halus
dan padat.
c). Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen dapat
menghentikan pekerjaan dan atau memerintahkan Penyedia Jasa
mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan mutu campuran
beton apabila campuran beton tersebut meragukan Direksi Pekerjaan
/ Pejabat Pembuat Komitmen. dalam keadaan demikian, Penyedia
Jasa harus segera menghentikan pengecoran beton yang diragukan

Spesifikasi Teknis- 28
sebelum menerapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut
Pejabat Pembuat Komitmen akan menelaah kembali dan dapat
segera memerintahkan penerapan dari tindakan perbaikan apapun
yang dipandang perlu.
d). Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memuaskan yang
melibatkan pembongkaran menyeluruh dan penggantian beton tidak
boleh didasarkan pada campuran beton saja, terkecuali Penyedia Jasa
dan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen keduanya
sepakat pada perbaikan tersebut.
4. Penyesuaian campuran
a). Penyesuaian sifat mudah dikerjakan, bila dijumpai tak mungkin
memperoleh beton dengan sifat mudah dikerjakan dan dicor pada
proporsi yang semula direncanakan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen, maka akan dibuat perubahan-perubahan pada
berat agregat sebagaimana diperlukan, asal dalam hal apapun kadar
semen yang semula direncanakan tidak dirubah, juga tidak
menambah besarnya faktor air semen yang ditetapkan. Tidak
diperkenankan pengadukan kembali beton yang telah dicampur
dengan cara menambah air atau dengan cara lain. Zat tambahan
untuk sifat mudah dikerjakan hanya diijinkan bila secara khusus
telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
b). Penyesuaian kekuatan, bila beton tidak mencapai kekuatan
yag disyaratkan atau disetujui, kadar semen harus ditingkatkan
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen.
c). Penyesuaian untuk material baru, tidak boleh ada perubahan
dalam sumber atau sifat dari material yang akan disyaratkan tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen. Tidak boleh ada material baru dan penetapan proporsi
campuran baru yang boleh digunakan sampai Direksi Pekerjaan/
Pejabat Pembuat Komitmen sudah menerima material tersebut secara
tertulis yang didasarkan pada hasil pengujian percobaan yang
dilakukan oleh Penyedia Jasa.
5. Penakar Agregat
a). Seluruh beton harus ditakar dengan berat. bila semen yang dikantong
digunakan, kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kualitas
semen yang digunakan sama dengan satu atau pembulatan dari
jumlah kantong semen. berat agregat harus diukur secara terpisah
dengan ukuran dari masing-masing takaran tidak boleh melebihi
kapasitas terpasang dari pengaduk.
b). Sebelum penakaran, agregat harus dibuat jenuh air dan
dipertahankan dalam kondisi lembab, pada kadar yang mendekati
keadaan jenuh kering permukaan, secara berkala menyiram
timbunan agregat dengan air. Pada saat-saat penakaran, penyiraman
terakhir dari agregat paling sedikit 12 jam sebelumnya untuk
menjamin pengaliran yang memadai dari timbunan agregat.
Spesifikasi Teknis- 29
6. Pencampuran.
a). Beton harus dicampur dalam pencampuran yang dioperasikan
dengan mesin (Concrete Mixer) dari tipe dan ukuran yang disetujui,
yang akan menjamin distribusi yang merata dari material.
b). Pencampuran harus dilengkapi dengan penampung air yang
cukup dan peralatan untuk mengukur, guna mengendalikan
jumlah air yang digunakan dalam masing-masing penakaran.
c). Pertama-tama pencampuran harus diisi dengan agregat dan
semen yang telah ditakar, dan selanjutnya pencampuran dimulai
sebelum ditambahkan air.
d). Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai
dimasukan kedalam campuran material kering. Seluruh air
pencampur harus dimasukan sebelum seperempat waktu
pencampuran telah berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin dengan
kapasitas 1/4 m3 atau kurang, adalah 1,5 menit, untuk mesin yang
lebih besar waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk setiap tambahan
0,5m3 dalam ukuran.
e). Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampuran,
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dapat menyetujui
pencampuran beton dengan tenaga manusia. Penggunaan
pencampuran dengan tenaga manusia harus dibatasi pada beton non-
struktural.
d. Pengecoran
1. Penyiapan tempat kerja
a). Penyedia Jasa harus menggali atau mengurung pondasi atau formasi
untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis dan elevasi dalam gambar
rencana atau seperti ditetapkan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai dengan syarat-syarat dalam spesifikasi teknik.
b). Seluruh landasan pondasi dan galian untuk pekerjaan beton harus
dipertahankan kering dan beton tidak boleh dicor diatas tanah yang
berlumpur dan bersampah atau dalam air.
c). Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan
benda lain yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau
saluran) harus sudah ditempatkan dan diikat kuat sehingga tidak
bergeser sewaktu pengecoran.
d). Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen, material landasan untuk pekerjaan beton harus
dihampar sesuai dengan syarat dari spesifikasi teknik ini.
e). Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen akan memeriksa
seluruh galian dan pondasi yang disiapkan sebelum pemasangan
acuan atau baja tulangan atau beton dan dapat meminta Penyedia
Jasa untuk melaksanakan pengujian pemantapan dalam, pengujian
kepadatan atau penyelidikan lainnya untuk memastikan cukupnya
daya dukung dari tanah di bawah pondasi. Dalam hal kondisi tidak
memuaskan, Penyedia Jasa dapat megubah dimensi atau kedalaman
Spesifikasi Teknis- 30
dari pondasi atau menggali dan mengganti daerah yang lunak,
memadatkan tanah pondasi atau melakukan tindakan stabilitas
lainnya sebagaimana diperintahkan dan disetujui Direksi Pekerjaan/
Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Suhu Adukan
Suhu beton pada saat dituangkan tidak boleh melebihi 27° C kecuali
kalau ada ketentuan lain dari Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen.
Penyedia Jasa harus menyimpan agregat, semen, dan air ditempat yang
terlindung dari sinar matahari langsung atau cara lainnya yang ditentukan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk menjaga suhu beton selama
pengecoran.
3. Pengecoran
a). Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum
memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran beton bila
operasi telah ditunda lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus
meliputi lokasi dari pekerjaan, macam pekerjaan kelas beton dan
tanggal serta waktu pencampuran beton.
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen akan memberi tanda
terima dari pemberitahuan tersebut dan akan memeriksa acuan,
tulangan dan dapat mengeluarkan persetujuan secara tertulis untuk
pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan. Penyedia Jasa tidak
boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
b). Tidak boleh dilakukan pengecoran beton bila Direksi Pekerjaan/
Pejabat Pembuat Komitmen atau wakilnya tidak hadir untuk
menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran secara
keseluruhan.
c). Sesaat sebelum beton dicor, acuan harus dibasahi dengan air atau
dilapisi di sebelah dalamnya dengan minyak mineral yang tidak akan
membekas.
d). Campuran beton tidak boleh digunakan untuk pengecoran pada
posisi akhirnya dalam acuan melebihi 1 jam setelah pencampuran.
Pengecoran dalam waktu secepatnya sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen atas dasar pengamatan
sifat-sifat mengerasnya semen yang digunakan.
e). Pengecoran beton harus dilanjutkan dan tidak boleh berhenti sampai
dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau
sampai pekerjaan selesai.
f). Beton harus dicor sedemikian rupa agar terhindar dari segregrasi
(pemisahan) partikel kasar dari hasil campuran. Beton harus dicor
dalam acuan sedekat mungkin ke tempat akhirnya untuk mencegah
pengaliran, dan tidak boleh mengalir lebih dari satu meter dari
tempat awal pengecoran.

Spesifikasi Teknis- 31
g). Bila dicor ke dalam struktur yang memiliki acuan yang sulit dan
tulangan yang rapat, beton harus dicor dalam lapis-lapis horizontal
yang tidak melebihi dari15 cm tebalnya.
h). Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam acuan dari ketinggian lebih
dari 150 cm.
i). Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa
sehingga beton yang telah berada masih plastis sehingga dapat
menyatu dengan beton segar.
j). Air tidak boleh dialirkan keatas atau dinaikkan kepermukaan
pekerjaan beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.

4. Pemadatan
a). Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis yang telah
disetujui Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen. Bila
diperlukan, penggetaran harus ditambah dengan penusukan batang
penusuk dengan tangan atau alat yang cocok untuk menjamin
konsolidasi yang tepat dan memadai. Penggetar tidak boleh
digunakan untuk memindahkan beton dari satu titik ke titik yang lain
dalam acuan.
b). Penggetar harus dibatasi dalam penggunaan, sehingga menghasilkan
konsolidasi yang diperlukan tanpa menyebabkan segregasi
(pemisahan) dari agregat.
c). Titik penempatan penggetaran atau alat penusuk harus berjarak lebih
dari 45 cm satu dengan yang lainnya. Penggetar atau alat penusuk
harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga menembus ke dalam
lapisan tempat-tempat dibawah lapisan yang baru ditempatkan, tidak
dibolehkan kedalam lapisan yang telah mulai mengeras.

e. Pengendalian Mutu di Lapangan


1. Pengujian untuk sifat mudah dikerjakan.
Satu pengujian “slump” atau lebih sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen, harus dilaksanakan
sekali pengadukan, dan pengujian harus tidak dipandang telah dikerjakan
kecuali disaksikan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
Hasil uji slump test = 12 + 2 cm.
2. Pengujian Tambahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian tambahan jika diperlukan
untuk menetapkan kualitas materi atau campuran atau akhir pekerjaan
pembetonan, sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen. Pengujian tambahan tersebut meliputi:
a). Pengujian yang tidak merusak, menggunakan “ hammer test” atau
perangkat penguji lainnya.
b). Pengujian pembebanan struktur atau bagian struktur yang
dipertanyakan.
Spesifikasi Teknis- 32
c). Pengambilan dan pengujian contoh beton (coring).

Pengukuran dan Pembayaran


Pembayaran untuk pekerjaan beton K. 200 dibayarkan sesuai kemajuan
pekerjaan berdasarkan harga satuan per-meter kubik seperti yang tercantum
dalam gambar desain dan Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.3 Beton mutu fc = 16,9 Mpa (K. 200) m3

I. PEKERJAAN LAIN-LAIN

5.1 Pemasangan Sandaran Pipa dia. 2”


Pemasangan Bahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pemasangan pipa sandaran
galvanis dia. 2” untuk Pembatas (pengaman sekeliling embung) atau sesuai
dengan gambar kerja. Penyedia Jasa harus melaksanakan dan menyediakan
bahan-bahan antara lain pipa Galvanis  2” untuk handrile, keni untuk
sambungan, serta berbagai perlengkapan perpipaan yang diperlukan dengan
kualitas sesuai dengan ketentuan SNI.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pemasangan sandaran pipa dia. 2”
dibuat sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi teknik. Pembayaran dibuat
dalam harga satuan per-m1 sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dimana harga tersebut sudah meliputi seluruh biaya untuk melengkapi
semua bahan, tenaga kerja serta peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
V.1 Pemasangan Pipa Sandaran dia. 2” m’

5.2 Pengecatan Pagar


a. Penanganan Bahan
1. Penyedia Jasa harus menyerahkan data / brosur dan kartu warna dari cat
yang akan digunakan untuk terlebih dahulu disetujui oleh direksi pekerjaan
/ Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Cat harus dalam kaleng / kemasan tertutup / segel dan masih jelas nama /
merk dagang, spesifikasi cat, dan nama pabrik pembuat harus masih absah
pada saat pemakaian.
b. Pelaksanaan pekerjaan

Spesifikasi Teknis- 33
1. Media yang akan dicat harus dibersihkan dan diamplas agar nantinya cat
merekat dengan baik.
2. Pengecatan dilakukan dua tahap. Tahap pertama cat dasar yang digunakan
adalah quick - drying metal primer chomate / zinc chomate primer untuk
permukaan lapis besi / baja. Pengecatan dilakukan dua lapis menggunakan
kuas atau seprot atas persetujuan direksi pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen.
3. Tahap kedua cat akhir yang digunakan adalah synthtic super gloss /
synthetic enamel. Pengecatan dilakukan dua lapis dengan ketebalan
seragam menggunakan kuas atau seprot atas persetujuan direksi
pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Pada setiap tahap maupun lapis, pengecatan harus diberi tenggang waktu
untuk memberikan pengeringan cat ditiap lapisan, agar hasil pengecatan
sempurna.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pengecatan pagar dibuat sesuai dengan
gambar desain dan spesifikasi teknik. Pembayaran dalam harga satuan per-meter
persegi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana
harga tersebut sudah meliputi seluruh biaya untuk melengkapi semua bahan,
tenaga kerja serta peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
V.2 Pengecatan pagar m2
5.3 Pekerjaan Pembersihan Akhir
Ketika pekerjaan-pekerjaan menurut kontrak telah terselesaikan, Penyedia
Jasa harus memindahkan semua fasilitas, alat kerja dan perlengkapan serta sisa-
sisa material dari tempat kerja yang tidak menjadi bagian dari kerjaan permanen.
Tempat pekerjaan harus dibersihkan dari segala sampah, bahan-bahan yang tidak
digunakan dan segala macam fasilitas sementara yang harus dikerjakan dalam
keadaan rapi dan bersih sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pekerjaan pembersihan akhir menjadi kewajiban Penyedia Jasa dan biaya yang
diakibatkan oleh pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa dan dianggap termasuk dalam harga kontrak.

Spesifikasi Teknis- 34
Spesifikasi Teknis- 35

Anda mungkin juga menyukai