Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT

RSIA KIRANA NO. DOKUMEN : NO.REVISI : HALAMAN :


MANADO 1/4
39. 03. 237
TANGGAL TERBIT : DITETAPKAN
STANDAR DIREKTUR RSIA KIRANA
PROSEDUR …. MANADO
OPERASIONAL
( SPO )

dr.Jeany Jenifer Setiono,Sp.OG.MARS

PENGERTIAN Surveilans Infeksi Rumah Sakit adalah suatu kegiatan pengamatan


yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan terus menerus terhadap
suatu kejadian penyebaran penyakit pada suatu populasi tertentu, serta
hal – hal yang mempengaruhi terjadinya infeksi tersebut.

Data dikumpulkan secara sistematik, di analisa dan interpretasi secara


terus menerus untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan
evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang
didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihaak yang
memerlukan, yang meliputi ;
1. Surveilans Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi aliran darah akibat penggunaan
alat intravaskuler.
2. Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah pengumpulan
data kejadian infeksi saluran kemih akibat penggunaan alat dower
kateter atau tindakan aseptik lain melalui saluran kemih
3. Surveilans Ventilator Aquired Pneumonia (VAP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi pneumonia yang didapat lebih
dari 48 jam setelah menggunakan ventilasi mekanik
4. Surveilans Hospital Aquired Pneumonia (HAP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi saluran napas bawah,
mengenai parenkim paru tidak diintubasi yang terjadi lebih dari 48
jam hari rawat dan tidak dalam masa inkubasi
5. Surveilans Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah pengumpulan data
kejadian infeksi akibat tindakan pembedahan yang dapat
mengenai :
a. Superfisial (Superficial Incicional Site) : ILO yang terjadi 30
hari setelah pembedahan, dan hanya mengenai kulit dan
jaringan sub kutan.
b. Profunda ( Deep Incicional) : ILO yang terjadi 30 hari setelah
tindakan pembedahan bila tidak ada implan atau infeksi
terjadi dalam satu tahun bila ada pemasangan implan,
mengenai jaringan lunak dalam dari tempat insisi (faskia dan
otot).
c. Organ/rongga : ILO yang terjadi 30 hari pasca bedah tanpa
implan atau 1 tahun pasca bedah apabila terdapat implan,
mengenai semua organ yang dimanipulasi selama operasi
kecuali jaringan lunak superficial dan dalam.

TUJUAN 1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit


2. Pemantauan masalah dan pola infeksi
3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar biasa
(outbreak) dan cara penanggulangannya
4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar tindakan
pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menurunkan insiden
dan risiko.
5. Mengetahui pola kuman di Rumah Sakit
KEBIJAKAN Surat Kebijakan Direktur Nomor 63.G.24/800/RSUD tentang upaya
pencegahan Hospital Associated Infection di RSIA Kirana Manado
Tahun 2016.
PROSEDUR A. Surveilans IADP
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans dan alat tulis yang akan di gunakan
untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain
dari pasien yang akan di survei dalam formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi insersi Intra Vaskular
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi adanya
pembengkakan, kemerahan, panas area insersi, dan adanya rasa
nyeri.
7. Apabila ditemukan adanya tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur (darah atau ujung kateter infus)
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya IADP.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien, Formulir Harian,
dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi Rumah Sakit

B. Surveilans ISK
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan di gunakan
untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain
dari pasien yang akan di survei dalam formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi tempat dan lokasi pemasangan dower kateter atau
tindakan aseptik lain
6. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
peningkatan suhu badan > 38°C, anyang – anyangan,
polakisuri, disuri, atau nyeri suprapubik, catat dan laporkan
pada IPCO untuk menetapkan apakah benar terjadi infeksi
saluran kemih.
7. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur urine dari selang kateter.
8. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya ISK.
9. Dokumentasikan kejadian IADP yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien, Formulir
Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi Rumah Sakit.
C. Surveilans VAP dan HAP
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, buku surveilans, alat tulis yang akan
di gunakan untuk mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain
dari pasien yang akan di survei dalam formulir surveilans / buku
surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi
peningkatan badan > 38°C, produksi sputum banyak dan
purulen, bunyi pernapasan menurun/ pekak, ronchi basah
daerah paru, adanya batuk, peningkatan leukosit (pemeriksaan
hapus sputum >25/LPK), atau hasil X-ray adanya infiltrat paru
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera lakukan
pemeriksaan kultur sputum disekitar ETT (VAP), atau kultur
sputum melalui batuk efektif (HAP)
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya VAP/HAP
8. Dokumentasikan kejadian VAP/HAP yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien, Formulir Harian,
dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi Rumah Sakit.

D. Surveilans ILO
Langkah – langkah :
1. Siapkan formulir surveilans, alat tulis yang akan digunakan untuk
mendata pasien yang akan di survei
2. Tentukan ruangan yang akan disurvei
3. Catat nama, nomor medik, diagnosa penyakit dan identitas lain
dari pasien yang akan di survei dalam formulir surveilans
4. Catat tanggal di lakukan tindakan serta lama tindakan
5. Observasi adanya tanda – tanda infeksi yang meliputi :
a. Superfisial : adanya nyeri / tenderness, bengkak lokal,
kemerahan atau panas, keluarnya cairan purulen dari area
insisi
b. Deep Insisional (insisional dalam) : keluarnya cairan purulen
dari jaringan lunak dalam dan bukan dari organ, ditemukan
abses, adanya peningkatan suhu tubuh >38 °C, atau nyeri/
tenderness
c. Organ/rongga : adanya cairan purulen melalui stab wound
pada organ/ rongga dan abses
6. Apabila ditemukan tanda – tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur luka operasi dengan teknik aseptik
7. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke IPCO untuk
menentukan adanya ILO
8. Dokumentasikan kejadian ILO yang ditemukan ke formulir
surveilans yang diletakkan dalam Status Pasien, Formulir
Harian, dan Formulir Bulanan Surveilans Infeksi Rumah Sakit

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi kamar Operasi
5. Sub Instalasi Reanimasi
6. Hemodialisa

1. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Rumah


Sakit
2. Formulir surveilans ( harian bulanan)
3. Lembar laporan infeksi nosokomial

Anda mungkin juga menyukai