Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pama Persada (PAMA) merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki
oleh distributor alat berat yakni PT. United Tractors Tbk. PAMA saat ini juga memiliki
anak perusahaan yakni PT Kalimantan Prima Persada (KPP) dan PT Prima Multi
Mineral (PMM). KPP merupakan perusahaan jasa penambangan batubara, sementara
itu PMM perusahaan kerjasama dengan PD Baramarta memiliki konsesi pengusahaan
tambang batubara yakni Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara
(PKP2B) generasi ketiga. KPP juga menjalankan beberapa perusahaan milik PAMA
yang memegang konsesi batubara seperti PT. Nusantara Citra Jaya Abadi, PT. Kadya
Caraka Mulia dan PT. Eka Satya Yanatama. Produksi PAMA terus meningkat dalam
beberapa tahun terakhir, produksi batubara pada tahun 2015 mencapai 124,5 juta ton,
sedangkan volume produksi tahun 2016 naik 5% menjadi 130 juta ton. Sementara
untuk realisasi produksi batubara sudah tahun 2018 mencapai 102,1 juta ton, naik
9,68% dibandingkan dengan tahun 2017 yang banyaknya 93 juta ton batubara.
Seiring dengan peningkatan produksi batubara, jumlah fine coal yang dihasilkan
pun semakin tinggi. Fine coal merupakan limbah padat pengolahan batu bara, di
wilayah konsesi PT. KPP, potensi jumlahnya sangat besar. Fine coal masih
mengandung batubara dengan jumlah yang cukup tinggi. Melalui pembriketan yang
dilakukan oleh Puslitbang tekMIRA, fine coal bisa dimanfaatkan untuk sumber energi
panas pada industri logam, semen atau pembangkit listrik skala kecil.
Pembriketan adalah proses merubah bentuk material yang pada awalnya berupa
serbuk atau bubuk seukuran pasir atau lebih halus menjadi material yang lebih besar
dan mudah dalam penanganan atau penggunaannya. Dalam hal bahan baku briket
batubara yang ada yang beraneka ragam ukuran butirnya atau terlalu besar maka perlu
diseragamkan melalui proses pemecahan, penggerusan dan pengayakan. Ukuran briket
batubara umumnya sekitar 4 - 12 cm tergantung kebutuhan penggunaan.
Gambar 1.1. Mesin briket
Proses pembriketan fine coal membutuhkan mesin briket. Mesin briket tersebut
memiliki kapasitas 10 kg/jam dimana briket yang dihasilkan adalah tipe bantal. Mesin
briket tipe bantal tersebut terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah hooper,
cetakan, motor, pulley, poros, belt, dan roda gigi. Roda gigi yang terdapat pada mesin
briket adalah roda gigi lurus yang terdiri dari pinion dan gear. Pinion dan gear
menerima daya yang ditransmisikan oleh poros. Daya yang diterima oleh pinion dan
gear didistribusikan untuk menggerakkan gear cetakan briket.
Mesin briket memiliki kapasitas produksi 10 kg/jam namun saat ini produksi
briket tidak sesuai dengan kapasitas produksi mesin briket. Hal tersebut berdampak
negatif pada target pencapaian produksi briket. Dengan timbulnya permasalahan
tersebut, penulis mencoba melakukan perancangan ulang pada pinion dan gear serta
melakukan analisa terhadap penurunan produksi mesin briket dengan didukung oleh
buku referensi yang ada dan melakukan proses bimbingan kepada pembimbing
praktikum Desain Elemen Mesin III.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana merancang ulang pinion dan gear dengan menggunakan berbagai
persamaan yang didapat pada buku referensi dan melakukan proses bimbingan kepada
dosen pembimbing praktikum Desain Elemen Mesin 3 untuk mendapatkan hasil
analisa dari masalah penurunan produksi mesin briket. Sehingga setelah melakukan
proses perhitungan dan perancangan, hasil dari perancangan ulang pada roda gigi ini
dapat dibandingkan dengan hasil teoritis.

1.1. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Desain Elemen Mesin 3 ini yang berjudul
Perancangan Ulang Roda Gigi Lurus pada Mesin Briket Kapasitas 10 Kg/Jam yaitu :
1. Mendapatkan hasil analisa pinion dan gear yang digunakan saat ini terhadap
kapasitas mesin briket.
2. Memberikan solusi guna untuk mencapai kapasitas produksi mesin briket.

1.2. Batasan Masalah


Dalam laporan ini, penulis membatasi permasalahan yang berhubungan dengan
perancangan roda gigi :
1. Roda gigi lurus yang dirancang adalah pinion dan gear.
2. Alat ukur yang dipakai adalah jangka sorong, micrometer.
3. Jumlah gigi pada pinion berjumlah 13 gigi dan pada gear adalah 49 gigi.
4. Perbandingan rasio dari pinion dan gear adalah.
5. Sudut tekan yang digunakan adalah 20o

1.3. Sistematika Penulisan


Sistematika pada penulisan laporan praktikum Desai Elemen Mesin III ini terbagi
dalam lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang dibuatnya laporan yang berisi tentang pemanfaatan
fine coal melalui proses pembriketan. rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan
masalah dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan tentang teori-teori pengantar tentang karakterisasi fine coal,
proses pembriketan,mekanika teknik dan pembahasan tentang roda gigi.

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN


Bab ini berisikan tentang flow chart / diagram alir pelaksanaan pembuatan
laporan dan penjelasan dari tiap langkah diagram alir perancangan yang telah
dilakukan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisikan data-data awal seperti data pengukuran, penggunaan
persamaan sesuai dengan apa yang ada pada teori dasar, membuat pembahasan tentang
apa yang sesuai dengan pemahaman pada perancangan roda gigi lurus.

BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang berisikan tentang simpulan dari
perancangan roda gigi lurus dan saran kegiatan praktikum tersebut.

Anda mungkin juga menyukai