Anda di halaman 1dari 3

Khutbah Pertama

Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah …

Segala puji kita panjatkan pada Allah atas berbagai macam nikmat yang telah Allah
anugerahkan pada kita sekalian. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur panjang.
Juga lebih dari itu, kita masih diberikan nikmat iman dan Islam.

Atas nikmat tersebut marilah kita bersyukur, wujud syukur kita adalah dengan meningkatkan
ketakwaan kita pada Allah.

Allah Ta’ala berfirman,

ََ‫ل َوأ َ ْنت َُْم ُم ْس ِل ُمون‬


ََّ ِ‫ن إ‬
ََّ ُ ‫ل ت َ ُموت‬
ََ ‫ق تُقَاتِ َِه َو‬ َََّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينََ آ َمنُوا اتَّقُوا‬
ََّ ‫َللا َح‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-
Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS.
Ali Imran: 102)

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar
kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada para sahabat dan istri-istri beliau
yang tercinta serta pada setiap pengikut beliau yang mengikuti beliau dengan baik hingga
akhir zaman. Siapa yang bershalawat pada Nabi sekali, maka Allah akan membalas
shalawatnya sebanyak sepuluh kali, maksudnya akan diberikan rahmat atau ampunan-Nya

Para jama’ah rahimani wa rahimakumullah …

Kalau kita sendirian di kampung, menjalankan Islam, akan merasa seperti orang yang
terasing.

Kalau kita berjenggot di kantoran, juga terasing.

Kalau kita bercelana cingkrang, juga terasing.

Kalau di antara wanita ada yang menutup aurat sempurna bahkan sampai mengenakan cadar,
kian terasing.

Bahkan berakhlak jujur, ingin mengikuti ajaran sesuai tuntunan Rasul shallallahu ‘alaihi wa
sallam, bahkan ingin menjauhi kesyirikan, sama halnya kian terasing.

Itulah keterasingan Islam saat ini. Namun tak perlu khawatir, berbanggalah menjadi orang
yang asing selama berada dalam kebenaran. Thuba lil ghurobaa.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ َ‫طوبَى ِل ْلغُ َرب‬


َ‫اء‬ ُ َ‫سيَعُو َُد َك َما بَ َدَأ َ غ َِريبًا ف‬ ِ َ ‫بَ َدَأ‬
َ ‫اإل ْسالَ َُم غ َِريبًا َو‬
“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh
beruntungnlah orang yang asing.” (HR. Muslim no. 145).
Al Qadhi ‘Iyadh menyebutkan makna hadits di atas sebagaimana disebutkan oleh Imam
Nawawi,

‫سيَ ْل َحقُ َهُ النَّ ْقص‬ َ ‫ ث ََُّم‬، ‫ظ َه ََر‬


َ ‫َر َو‬ََ ‫ ث ََُّم اِ ْنتَش‬، ‫ن النَّاس َوقِلَّة‬
َْ ‫اإلسْالم بَ َدَأ َ فِي آ َحاد ِم‬
ِ ‫ن‬ ََّ َ ‫أ‬
َ ‫ضا َك َما بَ َدَأ‬ ً ‫ َحتَّى ل يَ ْبقَى ِإل فِي آ َحاد َوقِلَّة أ َ ْي‬، ‫اإل ْخالل‬ ِ ‫َو‬
“Islam dimulai dari segelintir orang dari sedikitnya manusia. Lalu Islam menyebar dan
menampakkan kebesarannya. Kemudian keadaannya akan surut. Sampai Islam berada di
tengah keterasingan kembali, berada pada segelintir orang dari sedikitnya manusia pula
sebagaimana awalanya. ” (Syarh Shahih Muslim, 2: 143)

ً ِ‫ن َكانََ أ َ ْهله َكث‬


َ‫ير‬ َْ ‫علَ ْي َِه َو ِإ‬ َْ ‫سيَعُو َُد غ َِريبًا ) بِ ِقلَّ َِة َم‬
َ ‫ن يَقُوم بِ َِه َويُ ِعين‬ َ ‫( َو‬
Kembali dalam keadaan asing karena sedikitnya yang mau menjalankan dan saling
menyokong dalam menjalankan syari’at Islam padahal umatnya banyak.

َ‫اء) ْالقَائِ ِمينََ بِأ َ ْم ِر ِه‬


َِ َ‫طوبَى ِل ْلغُ َرب‬
ُ َ‫(ف‬
Beruntunglah orang yang asing, yaitu yang menjalankan ajaran Islam tersebut.

‫ع ِظي َمة فِي ََها‬ َ ِ‫سر بِ ْال َجنَّ َِة َوب‬


َ َ‫ش َج َرة‬ ُ ”‫و‬
َّ َ‫طوبَى” تُف‬
Thuba sendiri ditafsirkan dengan surga dan pohon besar yang berada di surga.

Para jama’ah rahimani wa rahimakumullah …

Siapa yang Terasing?

Orang yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni, itulah yang selalu teranggap
asing. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,

Dari ‘Abdurrahman bin Sannah. Ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabad, “Islam itu akan datang dalam keadaan asing dan kembali dalam keadaan asing
seperti awalnya. Beruntunglah orang-orang yang asing.” Lalu ada yang bertanya pada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai ghuroba’, lalu beliau menjawab,
“(Ghuroba atau orang yang terasing adalah) mereka yang memperbaiki manusia ketika
rusak.” (HR. Ahmad 4: 74. Berdasarkan jalur ini, hadits ini dho’if. Namun ada hadits semisal
itu riwayat Ahmad 1: 184 dari Sa’ad bin Abi Waqqosh dengan sanad jayyid)

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

“Beruntunglah orang-orang yang terasing.” “Lalu siapa orang yang terasing wahai
Rasulullah”, tanya sahabat. Jawab beliau, “Orang-orang yang shalih yang berada di tengah
banyaknya orang-orang yang jelek, lalu orang yang mendurhakainya lebih banyak daripada
yang mentaatinya.” (HR. Ahmad 2: 177. Hadits ini hasan lighoirihi, kata Syaikh Syu’aib Al
Arnauth)

Contoh …

 Orang yang ingin jujur dan tidak korupsi akan terasa asing di tengah-tengah rekan
kerjanya sendiri. Padahal anti korupsi sudah diajarkan dari sifat amanah yang
diajarkan oleh Rasul kita –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
 Pedagang yang ingin menempuh cara yang halal dan tidak berbuat curang akan terasa
asing di tengah-tengah pedagang lainnya. Padahal Islam menuntut kita mencari rezeki
dengan cara yang halal dan jujur tanpa berbuat curang karena itulah yang
mendatangkan berkah
 Orang yang ingin rutin shalat ketika safar, juga akan terasa asing di kalangan orang-
orang yang tidak shalat.
 Sama halnya dengan orang yang ingin konsekuen dengan ajaran Nabi, kian terasing
dan dia akan memikul cobaan yang berat dan berbagai cemoohan.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ‫علَى ْال َج ْم ِر‬ َ ِ ‫علَى دِينِ َِه َك ْالقَا ِب‬


َ ‫ض‬ َ ‫صا ِب َُر ِفي ِه َْم‬ َ ‫يَأْتِى‬
َ ِ َّ‫علَى الن‬
َّ ‫اس زَ َمانَ ال‬
“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya
seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Jama’ah shalat Jum’at yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah.

Demikian khutbah pertama ini.

َ ‫للا ِلي َولَ ُك َْم َو ِل‬


َ ‫سائِ َِر ال ُم ْس ِل ِميْنََ إِنَّ َهُ ُه ََو ال‬
َ‫س ِم ْي َُع العَ ِل ْي ُم‬ َُ ‫أَقُ ْو‬
ََ ‫ل قَ ْو ِلي َهذَا ََ َوا ْست َ ْغ ِف َُر‬

Anda mungkin juga menyukai