Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

CA LARING
DOSEN PENGAJAR ; Marwansyah M.Kep (MW)

OLEH :

DWI BASUKI
ABDUL LATIF
IKAWATI NOVITASARI
H. ARDIANSYAH
RUSDIANOR
SARBAINI
FAHRUZZAINI

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN RPL KELAS B


POLTEKKES BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
C A LARING

LATAR BELAKANG

Kanker laring adalah keganasan pada laring. Kanker laring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas 40
tahun. Kebanyakan pada orang laki-laki. Hal ini mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok,
bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia toksik atau serbuk, logam berat.

Kanker laring dapat menyebabkan kematian. Kematian dapat terjadi tergantung stadium dan
lokasinya. Pengangkatan kanker laring stadium IV membuat pasien bisa bertahan sampai 10 tahun,
tetapi kalau sudah menyebar ke organ tubuh lain bisa menyebabkan kematian sebelum 10 tahun.

PENGERTIAN

Laring adalah organ suara yang terletak dibawah dan depan pharynx, serta ujung procsimal trachea.

Carcinoma adalah pertumbuhan ganas yang berasal dari sel epitel atau pertumbuhan jaringan yang
abnormal (Kamus Keperawatan Edisi 17 Sre Itichlitt)

CA LARING… adalah adanya pertumbuhan ganas dijaringan epitel yang menggangu jaringan suara
yang terletak diantara larynx atau di ujung proxsimal trachea. (Kamus Kedokteran . Dr. Heidra T.
Kaksman)

Ca. laring merupakan tumor yang ketiga menurut jumlah tumor ganas dibidang THT dan lebih
bannyak terjadi pada pria berusia 50-70 tahun. Yang sering adalah jenis karsinoma sel skuamosa.
(Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3. Hal : 136)

Karsinoma laring adalah keganasan pada pita suara, kotak suara ( laring ) atau daerah lain di
tenggorokan. (K.D Jayanto, 2008)

Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang meliputi bagian supraglotik, glotis, dan
subglotis. (Suddart and Brunner)

Jadi dapat disimpulkan bahwa karsinoma laring adalah suatu keganasan yang menyerang bagian
leher tepatnya pada kotak suara (laring).

ETIOLOGI / PENYEBAB

A. Belum diketahui pasti

B. Faktor predisposisi merokok, alcohol, dan paparan sinar radio aktif (Kapita Selelcta
Kedokteran, Edisi 3, Jilid 1, hal : 136)

C. Seseorang yang mengalami kanker dikepala dan dileher sering kali adalah seseorang
yang menggunakan alcohol dan tembakau sebelum pembedahan. ( Buku Ajar.
Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2 hal. 1015)
PATOFISIOLOGI

Karsinoma laring banyak dijumpai pada usia lanjut diatas 40 tahun. Kebanyakan pada orang laki-
laki.Hal ini mungkin berkaitan dengan kebiasaan merokok, bekerja dengan debu serbuk kayu, kimia
toksik atau serbuk, logam berat. Bagaimana terjadinya belum diketahui secara pasti oleh para ahli.

Kanker kepala dan leher menyebabkan 5,5% dari semua penyakit keganasan.Terutama neoplasma
laringeal 95% adalah karsinoma sel skuamosa.

Bila kanker terbatas pada pita suara (intrinsik) menyebar dengan lambat.Pita suara miskin akan
pembuluh limfe sehingga tidak terjadi metastase kearah kelenjar limfe.Bila kanker melibatkan
epiglotis (ekstrinsik) metastase lebih umum terjadi.

Tumor supraglotis dan subglotis harus cukup besar, sebelum mengenai pita suara sehingga
mengakibatkan suara serak.Tumor pita suara yang sejati terjadi lebih dini biasanya pada waktu pita
suara masih dapat digerakan

MANIFESTASI KLINIS

 Nyeri tenggorok

 Sulit menelan

 Suara Serak

 Hemoptisis dan batuk

 Sesak nafas

 Berat Badan turun

1. V. KLASIFIKASI

 Ø Tumor Ganas Laring

1. Glotis

Tis Karsinoma insitu

1. T1 Tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara masih baik, atau
tumor sudah terdapat pada komisura anterior atau posterior.

2. T2 Tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau
sudah terfiksir (impaired mobility).

3. T3 Tumor meliputi laring dan pira suara sudah terfiksir.

4. T4 Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar dari laring.
b. Subglotis

Tis karsinoma insitu

1. T1 Tumor terbatas pada daerah subglotis

2. T2 Tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksir.

3. T3 Tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksir.

4. T4 Tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke luar laring atau dua-
duanya.

c. Metastasis Jauh (M)

1. Mx Tidak terdapat/ terdeteksi

2. M0 Tidak ada metastasis jauh

3. M1 Terdapat metastasis jauh.

 Stadium

1. ST1 T1 N0 M0

Tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara masih baik, atau tumor
sudah terdapat pada komisura anterior atau posterior. Tumor terbatas pada daerah subglotis. Tidak
ada metastasis jauh

1. ST II T2 N0 M0

Tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau sudah
terfiksir (impaired mobility). Tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau
sudah terfiksir. Tidak ada metastasis jauh

1. STIII T3 N0 M0, T1/T2/T3 N1 M0

Tumor meliputi laring dan pira suara sudah terfiksir. Tidak ada metastasis jauh

1. STIV T4 N0/N1 M0

Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar dari laring. Tumor
yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke luar laring atau dua-duanya.

1. T1/T2/T3/T4 N2/N3

2. T1/T2/T3/T4 N1/N2/N3 M1
KOMPLIKASI

Berdasarkan pada data pengkajian. potensial komplikasi yang mungkin terjadi termasuk:
1. Distres pernapasan (hipoksia, obstruksi jalan napas, edema trakea)

2. Hemoragi

3. Infeksi

PENATALAKSANAAN

Pada kasus karsinoma laring dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan pengangkatan laring
(Laringektomi).

Pengobatan dipilih berdasar stadiumnya.Radiasi diberikan pada stadium 1 dan 4. Alasannya


mempunyai keuntungan dapat mempertahankan suara yang normal, tetapi jarang dapat
menyembuhkan tumor yang sudah lanjut,lebih-lebih jika sudah terdapat pembesaran kelenjar leher.

Oleh karena itu radioterapi sebaiknya dipergunakan untuk penderita dengan lesi yang kecil saja
tanpa pembesaran kelenjar leher. Kasus yang ideal adalah pada tumor yang terbatas pada satu pita
suara, dan masih mudah digerakkan. Sembilan dari sepuluh penderita dengan keadaan yang
demikian dapat sembuh sempurna dengan radioterapi serta dapat dipertahankannya suara yang
normal.

Fiksasi pita suara menunjukkan penyebaran sudah mencapai lapisan otot. Jika tumor belum
menyebar kedaerah supraglotik atau subglotik, lesi ini masih dapat diobati dengan radioterapi,
tetapi dengan prognosis yang lebih buruk.

Penderita dengan tumor laring yang besar disertai dengan pembesaran kelenjar limfe leher,
pengobatan terbaik adalah laringektomi total dan diseksi radikal kelenjar leher.Dalam hal ini masuk
stadium 2 dan 3. Ini dilakukan pada jenis tumor supra dan subglotik.Pada penderita ini kemungkinan
sembuh tidak begitu besar, hanya satu diantara tiga penderita akan sembuh sempurna.

Anda mungkin juga menyukai