Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
Interaksi : I Jam : 16.00 WIB Tanggal : 24 Mei 2004
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : klien tampak sehat, kondisi fisik bagus, sering mondar-
mandir di sekitar ruangan 23. Banyak melakukan aktivitas dan sering
mengobrol dengan pasien yang lain.
2. Diagnosa keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan perubahan proses pikir ( arus pikir dan isi pikir )
3. Tujuan khusus :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya
b. Klien mampu memfokuskan alur pembicaraan dengan baik
c. Klien mampu berkomunikasi dengan perawat tentang masalah yang
membebani pikirannya.
d. Klien mampu mengenali masalah yang terjadi dalam dirinya.
4. Tindakan keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
b. Berkomunikasi dengan pasien dengan teknik fokusing
c. Menggali masalah yang membebani pikiran klien

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


ORIENTASI
1. Salam terapeutik : Selamat sore mas, perkenalkan nama saya Arif, ini
Happy, Ika, dan ini Heni. Kami disini yang akan
merawat mas. Nama mas siapa ? Biasa dipanggil
siapa ?
2. Evaluasi/ validasi : - Bagaimana perasaan mas hari ini ? Apa yang sedang
dirasakan ?
- Apakah mas merasa lebih baik atau ada pikiran yang
masih mengganjal
Kontrak : ( Topik, waktu dan Tempat )
- Bagaimana kalau sekarang kita mengobrol tentang hal-hal yang
menyebabkan mas sampai dibawa kesini ?
- Bagaiman kalau kita berbicara selama 30 menit.
- Mas, enaknya sekarang kita bicara dimana ? Disini saja, diluar sambil
menghirup udara segar, atau mas sukanya dimana ?

KERJA : ( Langkah - langkah tindakan keperawatan )


“ Nah, bagaimana perasaan mas hari ini ? “,
“ Bisa dijelaskan apa yang membuat mas dibawa kesini ! “
“ Jadi…… begitu “
“ Terus tindakan mas setelah mengalami kejadian tersebut ?”
“ Apakah mas terus suka pergi keluyuran atau main kesana kemari tak tentu
arah ? “
“ Ya sudah sekarang mas bisa mempercayai saya, dan saya akan berusaha
membantu mas untuk memecahkan masalah yang mas hadapi “.

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan ( Subyektif dan
Obyektif )
S : “ Saya senang sekali mas H dapat menceritakan perasaan mas H
kepada saya .
“ Bagaimana perasaan mas H setelah kita berbincang-bincang “
O : “ Jadi mas H bisa menceritakan lagi perasaan mas saat itu ‘
2. Tindak lanjut klien ( apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang dilakukan )
Baiklah, jika seandainya mas H merasakan perasaan sakit seperi itu lagi,
mas H bisa menghubungi saya atau perawat lain yang kebetulan bertugas
3. Kontrak yang akan datang ( Topik, Waktu dan Tempat )
TOPIK : Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang lagi, kita
bicarakan tentang penyelesain yang tepat untuk mengatasi
masalah anda?
WAKTU : Bagaimana, kalau kita berbicara sekitar 30 menit ?
TEMPAT : Besok kita bicara dimana ? Bagaimana kalau di ruangan
didekat televisi ?
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 2
Interaksi : II Jam : 16.00 WIB Tanggal : 25 Mei 2004
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : klien tampak sehat, kondisi fisik bagus, masih sering
mondar-mandir di sekitar ruangan 23. Banyak melakukan aktivitas, sering
mengobrol dan berinteraksi dengan pasien yang lain.
2. Diagnosa keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan perubahan proses pikir ( arus pikir dan isi pikir )
3. Tujuan khusus :
a. Klien mampu berbicara fokus terhadap masalah yang dibicarakan.
b. Klien mampu mencari jalan keluar terhadap masalah yang dihadapinya
4. Tindakan keperawatan :
a Berkomunikasi dengan pasien dengan teknik fokusing
b. Menanyakan permasalahan yang sedang menjadi pikiran klien
c. Menjelaskan kepada klien bahwa apa yang dipikirkannya selama ini
tidak sesuai denga realita yang ada.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


ORIENTASI
1. Salam terapeutik : Selamat sore mas, bagaimana kabarnya hari ini ?
2. Evaluasi/ validasi : - Bagaimana perasaan mas hari ini ? Adakah sesuatu
hal yang masih menjadi pikiran ?
- Apa mas tidak ingin pulang ?
Kontrak : ( Topik, waktu dan Tempat )
- Bagaimana mas , katanya kemarin mau diskusi tentang pemecahan masalah
yang sedang mas hadapi ?
- Seperti janji kemarin, nggak lama kok paling sektar 30 menit.
- Bagaimana kalau kita bicara didekat televisi disana ?

KERJA : ( Langkah - langkah tindakan keperawatan )


“ Bagaimana mas, apa masih ada yang dipikirkan ?“
“ Kemarin kita sudah bicara tentang masalah mas sebelum datang kesini .
Sekarang bagaimana kalau kita fokus pada pikiran yang mas rasakan
menjadi beban dan siapa tahu kami bisa membantu memberikan solusi
pemecahannya“
“ Nah, sekarang kan mas sudah tahu bahwa tindakan mas itu kurang benar,
apakah mas masih mau mempertahankan pemikiran yang seperti itu ? “

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan ( Subyektif dan
Obyektif )
S : “ Saya senang sekali akhirnya mas H menyadari bahwa
pemikirann mas selama ini salah.
“ Bagaimana apakah mas mau merubah pemikiran dan tindakan
mas yang salah itu“
O : “ Jadi mas H bisa menyadari kesalahan pemikiran mas ?‘
2. Tindak lanjut klien ( apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang dilakukan )
Baiklah, jika seandainya mas H masih merasa ragu atau bimbang , mas H
bisa mencari kami dan kami akan berusaha menbantu mas serta nantinya
kita bisa berdiskusi lagi.
3. Kontrak yang akan datang ( Topik, Waktu dan Tempat )
TOPIK : Mas besok kita berbincang-bincang lagi tentang mengapa mas
sering mondar –mandir dan mengapa mas suka melakukan
hal yang seperi itu
WAKTU : Bagaimana, kalau kita nantinya berbicara sekitar 30 menit ?
TEMPAT : Enaknya, besok kita bicara dimana mas ? Bagaimana kalau di
serambi kamar mas ?
LAPORAN PENDAHULUAN
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 3
Interaksi : III Jam : 16.00 WIB Tanggal : 26 Mei 2004
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : klien tampak sehat, masih seperti hari hari sebelumnya
klien tampak sering mondar-mandir di sekitar ruangan 23. Banyak
melakukan aktivitas, sering mengobrol dan berinteraksi dengan pasien
yang lain.
2. Diagnosa keperawatan : Resiko terjadinya kelelahan fisik berhubungan
dengan aktivitas motorik yang berlebih.
3. Tujuan khusus :
a. Klien mengerti bahaya dari melakukan aktivitas motorik yang berlebih.
b. Klien mampu mengurangi aktivitasnya yang berlebihan
4. Tindakan keperawatan :
a. Menanyakan kepada klien mengapa sering mondar-mandir
b. Menjelaskan kepada klien bahaya dari aktivitas yag berlebihan
c. Memberikan alternatif ( jalan keluar ), dengan mengisi waktu luang
dengan kegiatan yag lebih bermanfaat

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


ORIENTASI
1. Salam terapeutik : Hallo mas Haris , bagaimana perasaannya sore ini ?
2. Evaluasi/ validasi : “ Gimana tentang diskusi kita kemarin, apa mas masih
yakin dengan pemikirannya yang dulu ?”
Kontrak : ( Topik, waktu dan Tempat )
“ Mas Haris , kemarin kan sudah janji mau ngobrol dengan kita mengapa mas
sering mondar-mandir kesana kemari ? Nggak lama kok paling hanya 30
menit. Sekarang ayo kita ngobrolnya di serambi kamar mas saja ya.

KERJA : ( Langkah - langkah tindakan keperawatan )


“Bagaimana perasaan mas hari ini ?“
“ Kenapa mas terlihat sering mondar-mandir“
“ Apakah nggak capek jika terus-terusan mondar mandir seperti itu“
“ Apakah mas tidak suka melakukan aktivitas yang lain yang lebih
bermanfaat, seperti membaca, mendengarkan berita atau yang lain

TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan ( Subyektif dan
Obyektif )
S : “ Mas saya itu mondar-mandir hitung-hotung olahraga, karena
kebiasaan dari kecil saya suka jalan kaki, main sepeda BMX dan
sepak bola.”
O : “ Klien masih terlihat mondar-mandir, meskipun hanya sesekali
waktu.”
“ Klien tampak kecapekan”
2. Tindak lanjut klien ( apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang dilakukan )
Baiklah, jika mas menganggap itu sebagai olahraga maka mas boleh jalan-
jalan, tapi jangan keterusan lama-lama, ntar capek.
3. Kontrak yang akan datang ( Topik, Waktu dan Tempat )
Karena waktu kami yang terbatas, kami mengucapkan teriman kasih atas
kerjasamanya.
LAPORAN PENDAHULUAN
(Hari Pertama Praktek)

I. Kasus (masalah utama) :


Perubahan proses pikir (isi pikir)
II. Proses terjadinya masalah (tinjauan teori) :
Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan klien menilai dan
berespon pada realitas. Klien tidak dapat membedakan rangsang internal
dan eksternal, tidak dapat membedakan lamunan dan kenyataan. Klien
tidak mampu memberi respon secara akurat, sehingga tampak perilaku
yang sukar dimengerti dan mungkin menakutkan.
Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu
yaitu fungsi kogntif dan proses pikir ; fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi
motorik, dan fungsi sosial. Gangguan pada fungsi kognitif danpersepsi
mengakibatkan kemampuan menilai dan menilik terganggu. Gangguan
fungsi emosi, motorik dan sosial mengakibatkan kemapuan berespon
terganggu yang tampak dari perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan
tubuh ) dan perilaku verbal (penampilan hubungan sosial). Oleh karena
gangguan orientasi realitas terkait dengan fungsi otak, maka gangguan
atau respon yang timbul disebut pula respon neuro biologik.
Gangguan orientasi realitas umumnya ditemukan pada klien Skizofrenia
dan psikomatik lain. Blueler mengidentifikasikan gejala skizofrenia
sebagai :” 4 A” yang ditambah dengan “2 A” sebagai berikut : gangguan
asosiasi, afek, ambivalen, autistik dan ditambah dengan gangguan atensi
(perhatian) dan aktivitas. Gejal sekunder dari skizofrenia adalah halusinasi,
waham, dan gangguan daya ingat.
Berpikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan
antara ketahuan-ketahuan kita (Sujanto, 1986)
Berpikir adalah suatu proses dialektis yaitu selama kita berpikir, fikiran
kita mengadakan tanya jawab dengan pikitan kita untuk dapat meletakkan
hubungan-hubungan antara ketahuan kita dengan tepat.
Berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan
penemuan yang terarah kepada suatu tujuan (Purwanto, 1992)
Proses-proses berpikir (Sujanto, 1986) :
a Pembentukan pengertian : dari suatu masalah pikiran kita membuang
ciri-ciri tambahan, sehingga tinggal ciri-ciri yang tipis (yang tidak
boleh tidak ada) pada masalah itu.
b Pembentukan pendapat : pikiran kita menggabungkan / menceraikan
beberapapengertian yang menjadi tanda khas dari masalah.
c Pembentukan keputusan : pikiran kita menggabungkan pendapat-
pendapat tersebut.
d Pembentukan kesimpulan : pikiran kita menarik keputusan dari
keputusan-keputusan yang lain.
Proses pikir. Proses informasi yang tidak berfungsi dengan baik akan
mempengaruhi proses berpikir sehingga memberi dampak pada proses
komunikasi. Dalam berkomunikasi mungkin inkoheren, tidak
berhubungan, berbelit dan tidak logis. Klien tidak mampu
mengorganisirdan menyusun pembicaraan yang logis dan koheren.
Ketidakmampuan klien ini sering membuat lingkungan takut dan merasa
aneh terhadap klien. Perawat hendaknya mengidentifikasi beberapa respon
verbal dan nonverbal klien serta melakukan validasi.
Isi pikir. Gangguan isi pikir dapat diidentifikasi dengan adanya waham.
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan
latar belakang budaya klien. Ketidakmampuan memproses stimulus
internal dan eksternal melalui proses informasi secara akurat dapat
menimbulkan waham yaitu waham agama, kebesaran, somatik,
curiga/kejar dan nihilistik.
Gangguan proses pikir adalah penyimpangan dari pikiran yang rasional,
logis, dan bertujuan.
Gangguan isi pikiran
a. Obsesi : Munculnya pikiran patologis yang menetap dan berulang-
ulang, dan perasaan atau inpuls yang tidak dapat dihapuskan secara
sadar dengan cara-cara yang masuk akal. Dalam keadaan tenang pasien
mengetahui bahwa hal tersebut tidak ada dasar rasional dan semata-
mata disebabkan oleh proses psikologis yang ada dalam dirinya bukan
oleh sebab dari luar. Resistensi terhadap pikiran atau impuls itu akan
dituruti oleh ansietas ( Morgan, 1991 ).
b. Fantasi : Isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang
diinginkan.
III. A. Pohon Masalah
Resiko terjadi kelelahan fisik

Resiko mencederai diri Peningkatan aktivitas Kerusakan interaksi


dan orang lain motorik sosial

Perubahan proses pikir Gangguan komunikasi


Verbal

Perubahan daya tilik diri/insight

Resiko terjadi Pengaruh mekanisme koping


kekambuhan

Perubahan memori

B. Data yang perlu dikaji


a. Riwayat penyakit pasien dan keluarga
b. Aktivitas motorik
c. Proses pikir
d. Tingkat perkembangan memori
e. Daya tilik diri ( insight )
f. Hubungan sosial / keluarga
g. Mekanisme koping
IV. Diagnosa Keperawatan
a. resiko terjadi kelelahan fisik berhubungan dengan peningkatan
aktivitas motorik
b. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dnegan perubahan proses
pikir
c. Resiko terjadi kekambuhan berhubungan dengan kurang adekuatnya
sistem informasi
d. Resiko mencederai diri dan orang lain berhubungan dengan perubahan
isi pikir
V. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien
b. Kaji hubungan sosial / kedekatan hubunga pasien dengan keluarganya
dan lingkungan sosialnya
c. Kaji riwayat penyakit pasien dan keluarga
d. Kaji aktivitas motorik pasien
e. Kaji persepsi pasien tentang dirinya sendiri
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

Ruang rawat : 23 Tanggal dirawat : 19 Mei 2004


I. Identitas Klien
Initial : Tn. Halusinasi Tanggal pengkajian : 24 Mei 2004
Umur : 26 Tahun RM No. : 0491003
Alamat : Jl. Mayjend Haryono 17 / 203
Pekerjaan : Wiraswasta
Informan :-
II. AlasanMasuk
Pasien sering marah-marah dan sering keluyuran
III. Faktor Presipitasi / Riwayat Penyakit Sekarang
IV. Faktor Predisposisi
a. Riwayat Penyakit lalu
1. Pernah mengalami gangguan jiwa, dan pernah dirawat di Rumah
sakit Syaiful Anwar di ruang 23, 3 minggu yang lalu.
2. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil
3. Tidak pernah mengalami penyakit fisik ( gangguan tumbuh
kembang )
b. Riwayat Psikososial
Klien tidak pernah melakukan aniaya fisik, aniaya seksual, kekerasan,
dan tindakan kriminal.
1. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ( bio, psiko,
sosio, kultural, spiritual ). Yaitu klien merasa sakit hati yang
berkepanjangan, setelah ditinggal menikah oleh pacarnya. Selain
itu klien juga mempunyai masalah dalam keluarganya oleh karena
ibunya ingin menikah lagi dengan orang lain yang tidak dia sukai.
2. Kesan kepribadian klien ekstrovert
c. Riwayat penyakit keluarga
1. Dalam keluarga tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa. Hubungan dengan keluarga baik, terutama pada
adik-adiknya. Akan tetapi timbul rasa tidak senang terhadap ibunya
semenjak ibunya ingin menikah lagi dengan orang yang tidak
disukai oleh klien.
2. Riwayat pengobatan
Klien pernah masuk rumah sakit 3 minggu yang lalu di ruang23
RSSA Malang. Klien mendapatkan obat dari rumah sakit, akan
tetapi ketika menjalani rawat jalan, dirumah klien lambat laun
mengurangi dosis obat yang diberikan tanpa sepengetahuan
perawat atau dokter, karena klien merasa kondisinya lebih baik.
V. STATUS MENTAL
1. Penampilan : cara berpakaian klien rapi.
2. Kesadaran : Kompos Mentis, kualitasnya berubah-ubah
3. Disorientasi : tidak terdapat disorientasi waktu, tempat, dan orang
4. Aktivitas motorik :
- Tidak terdapat kelambatan ( hipokinesa, hipoaktivitas, katalepsi, sub
stupor, katatonik, flexibilitas serea ).
- Terdapat peningkatan hipekinesa, hiperaktivitas : yakni klien sering
berjalan mondar – mandir di seanjang ruang 23 RSSA Malang, dan
jika diajak bicara kadang-kadang bicaranya ngelantur tidak karuan.
Dan topik pembicarannya meloncat-loncat, tidak sesuai dengan alur
pembicaraan.
Masalah keperawatan : perubahan aktivitas motorik
5. Afek / emosi : adekuat
6. Persepsi :
7. Proses pikir :
- Arus pikir : Flight of Ideas dan main kata-kata.
Saat pemeriksaan pasien mulanya dapat merespon dengan baik
terhadap pertanyaan yang diberikan, tapi di tengah pembicaraan pasien
mengganti topik pembicaraan yang lain, dan bicaranya kadang-kadang
menggunakan sajak-sajak yang ia ketahui.
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir ( arus pikir ).
- Isi pikir : fantasi, waham kebesaran.
Masalah Keperawatan : perubahan proses pikir( isi pikir )
- Bentuk pikir : Autistik
8. Memori : Paramnesia, jenisnya konfabulasi. Saat pemeriksaan pasien
mengatakan ketika dirawat di rumah sakit pernah dijenguk oleh artis
terkenal.
Masalah Keperawatan klien : Perubahan memori
9. Tingkat konsentrasi dan berhitung : baik, klien mampu berkonsentrasi
dan mampu berhitung dengan baik.
10. Kemampuan penilaian : baik, tidak terdapat gangguan ringan dan
bermakna
11. Daya tilik diri ( insight ) : mengingkari penyakit yang diderita. Klien
mengatakan bahwa dia tidak sakit gila, tapi dioa mengatakan bahwa
dia datang kesini karena untuk reuni dan rekreasi.
Masalah keperawatan : Perubahan daya tilik diri / insight
VI. FISIK
1. Keadaan Umum ; baik, kesadaran kompos mentis, sering mondar-
mandir dengan di sepanjang jalan ruangan 23
2. Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg, N : 84 x/menit, S : 36 C. RR :
24x/menit
3. Ukur : TB : 175 cm, BB : 65 kg
4. Keluhan fisik : Pasien mengatakan merasa kedinginan di malam hari
5. Pemeriksaan fisik :
Integumen : Pada lengan kanan atas terdapat bekas tato, kekuatan
ekstrimitas 5 5
5 5
Kepala dan leher : bentuk bulat, anemis ( - ), tidak terdapat pembesaran, nadi
karotis teraba, bentuk rambut lurus, bersih, warna hitam.
VII. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL ( sebelum dan sesudah sakit )
1. Konsep diri :
a. Citra tubuh : klien menjaga kebersihan dan kesehatan fisiknya
dengan baik. Klien mandi 2 x sehari dan berpenampilan rapi.
b. Identitas : Klien mengaku sebagai lelaki, ditandai dengan klien
berpakaian dan mengenakan aksesoris laki-laki.
c. Peran ; Di masyarakat klien sebagai anggota masyarakat. Di
keluarga klien berperan sebagai anak tertua ketiga ibunya.
d. Ideal diri : Klien berkeinginan menjadi pengusaha yang sukses
dibidang percetakan
e. Harga diri : Klien merasa bahwa harga dirinya tinggi, merasa
dibutuhkan orang lain dan merasa dirinya orang terkenal
2. Genogram :
3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : keluarga ( ayah, ibu kandung, dan saudaranya )
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok masyarakat : sebelumnya
pasien pernah ikut main kelompok band
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Pasien dapat
berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya dan berhubungan baik
dengan orang lain.
4. Spiritual dan kultural : Sebagai seorang muslim, pasien yakin bahwa
segala sesuatu itu telah diatur oleh Allah SWT, manusia hanya dapat
berusaha dan berdo’a. Klien taat menjalankan ibadah shalat.
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan : 3 x sehari. Bentuk makanan nasi, sayur, lauk-pauk, buah
( mandiri )
2. BAB/BAK : BAB 1 x sehari, BAK 5 – 6 x sehari ( mandiri )
3. Mandi : 2 x sehari ( mandiri )
4. Berpakaian dan berhias : Klien berpakaian dengan rapi, mandiri
5. Istirahat dan tidur : Tidur siang kurang lebih 1 jam, antara jam 14.00
sampai jam 15.00 WIB. Tidur malam kurang lebih 7 jam, yaitu antara
jam 21.00 – 04.00 WIB.
6. Penggunaan obat : Bantuan minimal, obat diberikan oleh perawat,
pasien dapat minum sendiri.
7. Aktivitas dalam rumah : Klien dapat mengatur keuangan sendiri, tidak
pernah mencuci pakaian, tidak mempersiapkan makanan dan tidak
menjaga kerapian rumah, tugas rumah banyak dikerjakan oleh
pembantu.
8. Aktivitas diluar rumah : Klien suka berbelanja.
IX. MEKANISME KOPING
Adaptip : klien berolah raga, ketika di rumah sakit suka main tenis meja.
Maladaptif : Aktivitas berlebihan ( sering mondar-mandir ), dan bicara
berlebihan
Masalah keperawatan : perubahan mekanisme koping
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Tidak terdapat masalah dengan dukungan kelompok, berhubungan dengan
lingkungan , pendidikan, ekonomi, dan pelayana kesehatan.
XI. KURANG PENGETAHUAN TENTANG :
XII. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Psikosa Akut
Terapi medik : CPZ 3 x 100 mg, Stelozik 3 x 5 mg, trihexy 3 x 2 mg,
Nepipros 2 x 2 mg
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
a. Perubahan psikologis pasien
b. Resiko terjadi kekambuhan
c. Perubahan aktivitas motorik
d. Perubahan proses pikir ( arus pikir dan isi pikir )
e. Perubahan memori
f. Perubahan daya tilik diri ( insight )
g. Perubahan mekanisme koping
XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko terjadi kelelahan fisik berhubungan dengan peningkatan
aktivitas motorik
b. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses
pikir
c. Resiko terjadi kekambuhan berhubungan dengan mekanisme koping
tidak efektif

Anda mungkin juga menyukai