CONTOH

PERATURAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DESA ................ KECAMATAN ....................
NOMOR TAHUN 2013

TENTANG

KODE ETIK BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DESA ............. KECAMATAN ..................

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DESA ................. KECAMATAN ......................,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 45 Peraturan Bupati

Ogan Komering Ulu Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan Tata Tertib Badan Permusyawaratan
Desa, untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan
kredibilitas Badan Permusyawaratan Desa, Badan
Permusyawaratan Desa menyusun kode etik;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan
Permusyawaratan Desa Desa ............... Kecamatan
................ tentang Kode Etik Badan Permusyawaratan Desa
Desa ................ Kecamatan ....................

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera
Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959
Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1821);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun

2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4587);

4. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor 16

Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan Badan
Permusyawaratan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2006 Nomor 16 Seri E);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Nomor ....

Tahun ..... tentang Pembentukan Desa

1
 ......................................... (Lembaran Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun ....... Nomor .....);

6. Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Nomor 41 Tahun 2011

tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Badan
Permusyawaratan Desa (Berita Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2011 Nomor 41).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TENTANG

KODE ETIK BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA
............. KECAMATAN ............... .

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Kabupaten adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu.

4. Desa adalah Desa ........... Kecamatan .............. Kabupaten Ogan Komering Ulu.

5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

6. Kepala Desa adalah Kepala Desa ............. Kecamatan .............. Kabupaten Ogan
Komering Ulu.

7. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD, adalah Badan

Permusyawaratan Desa Desa ........... Kecamatan ............ Kabupaten Ogan
Komering Ulu.

8. Kode Etik adalah norma yang wajib dipatuhi oleh setiap anggota BPD selama
menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan
kredibilitas BPD.

2
 BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Dalam melaksanakan wewenang, tugas dan kewajibannya anggota BPD wajib
mentaati kode etik.

(2) Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma yang wajib
dipatuhi oleh setiap anggota BPD selama menjalankan tugasnya untuk menjaga
martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas BPD.

Pasal 3

Kode Etik bertujuan untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas
anggota BPD, serta membantu anggota BPD dalam melaksnakan tugas, wewenang,
dan kewajiban serta tangung jawabnya kepada masyarakat dan.

BAB III
SIKAP DAN PERILAKU

Pasal 4

Anggota BPD wajib bersikap dan berperilaku, sebagai berikut:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. mempertahankan keutuhan negara serta menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa;
c. menjunjung tinggi demokrasi dan hak asasi manusia;
d. memiliki integritas tinggi dan jujur;
e. menegakkan kebenaran dan keadilan;
f. memperjuangkan aspirasi masyarakat tanpa memandang perbedaan suku,
agama, ras, asal-usul, golongan, dan jenis kelamin;
g. mengutamakan pelaksanaan tugas dan kewajiban anggota BPD daripada
kegiatan lain di luar tugas dan kewajiban BPD; dan
h. menaati ketentuan mengenai kewajiban dan larangan bagi anggota BPD
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

BAB IV
TATA KERJA DAN TATA HUBUNGAN

Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Anggota BPD harus mematuhi

ketentuan sebagai berikut:
a. menunjukkan profesionalisme sebagai anggota BPD;
b. melaksanakan tugas dan kewajiban demi kepentingan dan kesejahteraan
masyarakat;
c. berupaya meningkatkan kualitas dan kinerja;
d. mengikuti seluruh agenda kerja BPD;
e. menghadiri rapat BPD secara fisik;
f. bersikap sopan dan santun serta senantiasa menjaga ketertiban pada setiap
rapat BPD;
g. menjaga rahasia termasuk hasil rapat yang disepakati untuk dirahasiakan
sampai dengan dinyatakan terbuka untuk umum;

3
h. tidak menyampaikan hasil dari suatu rapat BPD yang tidak dihadirinya kepada
pihak lain.

Pasal 6

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya yang menyangkut hubungan antar

penyelenggara pemerintahan desa, tata hubungan antar anggota BPD dan tata
hubungan antara anggota BPD dengan pihak lain, anggota BPD harus bersikap
adil, terbuka, akomodatif, responsif, dan profesional dalam hubungan kemitraan,
serta menghormati lembaga-lembaga desa lainnya.

BAB V
PENYAMPAIAN PENDAPAT, TANGGAPAN,
JAWABAN, DAN SANGGAHAN

Pasal 7

Penyampaian pendapat, tanggapan, jawaban, dan sanggahan, anggota BPD harus

memperhatikan tata krama, etika, moral, sopan santun, dan kepatuhan sebagai
wakil masyarakat.

BAB VI
KEWAJIBAN, LARANGAN, DAN HAL YANG TIDAK PATUT

Pasal 8

Anggota BPD mempunyai kewajiban, sebagai berikut:

a. mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan mentaati semua peraturan perundang-
undangan;
b. melaksanakna kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa;
c. mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
d. menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat;
e. memproses pemilihan Kepala Desa;
f. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan
golongan;
g. menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat;
h. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
kemasyarakatan.

Pasal 9

(1) Pimpinan dan anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai
Kepala Desa dan Perangkat Desa.

(2) Pimpinan dan anggota BPD dilarang:

a. sebagai pelaksana proyek desa;
b. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat dan
mendiskriminasikan warga negara atau golongan masyarakat lain;
c. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta menerima uang, barang
dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau
tindakan yang akan dilakukannya;
d. menyalahgunakan wewenang; dan

4
 e. melanggar sumpah/janji jabatan.

Pasal 10

Hal-hal yang tidak patut dilakukan oleh anggota BPD anatar lain sikap, perilaku,
dan ucapan yang bertentangan dengan norma agama, kesusilaan, kesopanan dan
adat budaya setempat.

BAB VII
SANKSI DAN REHABILITASI

Pasal 11

Sanksi dan mekanisme penjatuhan sanksi serta rehabilitasi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12

Peraturan BPD ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di .....................
pada tanggal, 2013

KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

...........................,

.....................................
(Nama)