Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RS PURI MEDIKA
Jalan Sungai Bambu Raya No. 5 Tanjung Priok Jakarta Utara
Tlp.43903355/Fax.43903388
TAHUN 2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM RS

BAB III VISI, MISI,TUJUAN DAN BUDAYA KERJA

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS

BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT

BAB VI URAIAN JABARAN

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA

BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

BAB IX KEGIATAN ORIOENTASI

BAB X PERTEMUAN/RAPAT

BAB XI PELAPORAN

1. Laporan Harian

2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu factor yang berpengaruh terhadap tingginya AKI dan AKB adalah proses rujukan
yang masih belum mantap, antara lain karena rujukan yang terlambat dan ketidaksiapan fasilitas
kesehatan terutama ditingkat rujukan primer (puskesmas) dan di tingkat rujukan sekunder (RS)
untuk melakukan pelayanan Obstetri Neonatus Emergency Komprehensif (PONEK). Keadaan
ini antara lain disebabkan kurang jelasnya tugas dan wewenag masing masing pihak yang terkait
di berbagai tingkat pelayanan, serta tidak meratanya kemmampuan teknis untuk melakukan
fungsi kedaruratan obstetric dan neonatal. Padahal kalau ditinjau dari segi penyediaan fasilitas
kesehatan, semua RS telah mengalami peningkatan. Akan tetapi cakupan pelayanan yang
berkualitas dan aman masih belum memenuhi persyaratan, termasuk sumber daya manusia yang
belum kompeten.
Rumah Sakit Puri Medika sebagai penyedia layanan kesehatan bagi ibu dan bayi berusaha
memenuhi persyaratan pelayanan Obstetri Neonatus Emergency Komprehensif (PONEK) sesuai
dengan ketentuan. Untuk itu perlu adanya koordinasi yang baik dari semua pihak RS agar
kegiatan pelayanan PONEK terselenggara dengan baik. Selanjutnya perlu adanya struktur
organisasi dalam pelayanan PONEK.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan agar dapat menyelenggarakan pelayanan
obstetric dan neonatal yang bermutu melalui standarisasi RS PONEK 24 jam.
2. Tujuan Khusus
a. Adanya kebijakan RS dan dukungan dari manajemen dalam pelayanan PONEK.
b. Membentuk tim PONEK RS Puri Medika.
c. Tersedianya sumber daya manusia yang kompeten dalam pelayanan PONEK di RS
Puri Medika.
d. Adanya koordinasi dari pihak manajemen dan tim PONEK sehingga pelayanan
PONEK terselenggara dengan baik.
Sasaran
1. Pimpinan Rumah Sakit
2. Tim PONEK
3. Petugas kesehatan yang berada di IGD, ruang tindakan/kamar operasi dan ruang
perawatan

3. Kebijakan
Semua rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya harus melaksanakan
manajemen PONEK sesuain dengan pedoman rumah sakit Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI. Direktur
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya membentuk Panitia atau tim PONEK yang
langsung berada dibawah koordinasi direktur. Panitia dan Tim PONEK mempunyai tugas, fungsi
dan kewenangan yang jelas sesuai dengan pedoman organisasi tim PONEK RS Puri Medika
4. Dasar Hukum
1. UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. UU nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit
3. UU nomor 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran (lembaran Negara nomor 4431
tahun 2004)
4. Keputusan Menteri Kesehatan R.I nomor 1333/MENKES/PER/SK/II/1998 tentang
standar pelayanan rumah sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan R.I nomor 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia.
6. Keputusan Menteri Kesehatan R.I nomor 237/MENKES/SK/IV/1997 tentang
pemasaran pengganti Air Susu Ibu (ASI)
7. Surat edaran direktur jenderal pelayan medic nomor 00.03.3.5.1465 tentang
revitalisasi rumah sakit saying ibu dan bayi.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM TIM PONEK

TAHUN 1996 : Diawali dengan berdirinya sebuah KLINIK PRAKTEK


BERSAMA DOKTER UMUM di Jalan Warakas VI, Tanjung Priok, Jakarta
Utara.Klinik ini memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitar, meliputi
: Warakas, Papanggo, Sungai Bambu serta sebagian Kelurahan Sunter.
Klinik Praktek Bersama Dokter Umum ini mulai berkembang menjadi
Klinik Praktek Bersama Dokter Spesialis ( PBDS ) dengan pelayanan
Spesialis Dasaryang meliputi : Penyakit Dalam, Paru, Jantung, dengan
penunjang seperti :
Radiologi, Laboratorium dan EKG.
Dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan pasien dan jenis
penyakit, maka diperlukan pengembangan pelayanan Spesialistik yang lebih
lengkap.
Untuk itu diperlukan lahan yang lebih luas, agar dapat
menyelenggarakan pelayanan yang efisien dan
efektif, sehingga kami pindah ke lokasi yang lebih luas dan strategis yaitu di
Jalan Sungai Bambu Raya No. 5, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan
merencanakan mendirikan sebuah Rumah Sakit.
Untuk merealisasikan rencana tersebut diatas, maka pemilik membentuk
suatu Badan Hukum yaitu :
PT. EL-SHADDAI ANUGERAH ABADI sebagai wadah hukum dalam
penyelenggaraan Rumah Sakit.

TAHUN 2001 : Dibangun Rumah Sakit Ibu dan Anak, dengan kapasitas 25 tempat tidur dan
mulai beroperasi tanggal 30 Oktober 2002 dengan nama “ RSIA PURI
MEDIKA”
memiliki fasilitas :

3
- Rawat Jalan : Poliklinik Umum
Spesialis ; Kebidanan & Kandungan, Anak,Peny.
Dalam, Paru Bedah, Gigi &Keseh. Mulut,
Unit PemeriksaanKeseh, IGD, Kamar
Operasi.
- Rawat Inap

TAHUN 2004 : RSIA berkembang menjadi Rumah Sakit Umum dengan kapasitas tempat
tidur menjadi 50 TT, dan penambahan jenis Poliklinik Spesialis meliputi :
Poliklinik Spesialis Jantung, Poliklinik THT, Poliklinik Mata, dan
dilengkapi
dengan beberapa tambahan Alat Diagnostik medik, seperti : Treadmill,
Spiro-metri, Audiometri , dll.

TAHUN 2005 : penambahan Bed ICU sebanyak 2 TT.

TAHUN 2008 : Dilakukan renovasi RS, untuk penambahan tempat tidur :


1. Ruang ICCU : 4 TT
2. Ruang Operasi : 2 TT
3. Penambahan Alat Diagnostik :
 USG Colour Dopple,
 Echocardiography
 Penambahan Alat Laboratorium (Analisa Gas Darah,
 Eletrolit dan Mesin Lab. lainnya

TAHUN 2009 : RS Puri Medika, membuka pelayanan Kesehatan Anak untuk Bayi lahir
ber-masalah (Berat Badan Lahir Rendah) yakni Pelayanan Perinatologi
sebanyak4 tempat tidur.

4
Rumah sakit juga perlu menjalin kerjasama yang luas dan harmonis dengan semua pihak agar
mendapat
kan dukungan dari semua pihak, baik Pemerintah, Perusahaan Swasta, Asuransi dan Supplier
dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Disamping hal-hal tersebut diatas sesuai dengan rencana jangka panjang dan jangka pendek (
Strategi Planning RS ) yang telah ditetapkan, maka RS Puri Medika telah dan akan
mengembangkan serta menambah jenis-jenis pelayanan medis, peningkatan jumlah dan
kompetensi Sumber Daya Manusia bidang Administrasi / Manajemen termasuk Staf Medik,
Perawat dan karyawati sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Pengasih selalu memberikan Rahmat dan Petunjuknya,
dan dengan dukungan dari semua pihak, maka RS Puri Medika diharapkan dapat tampil sebagai
Rumah Sakit pilihan Anda dan menjadi mitra anda menuju sehat.
Tuhan memberikati kita semua.

5
BAB III
VISI, MISI, BUDAYA KERJA

VISI
Menjadi salah satu Rumah Sakit Umum yang memiliki pelayanan Dokter Spelsialis di
berbagai dan mampu memberikan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat secara
Profisional, Berkualitas, Efisien dan Cost-efektif di wilayah Jakarta.

MISI
Mewujudkan terselenggaranya pelayanan Rumah Sakit umum yang memiliki Dokter Spesialis di berbagai
bidang bag
 i pasien-pasien non emergensi maupun emergensi
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan secara Profisional, Efisien, Cost-Efektif
dan Berkualitas dengan Standar mutu Pelaanan yang telah diteteapkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan menguatkan kepuasan pasien
dan klien Rumah Sakit.
 Membangun hunumgan kerjasama yang harmonis dengan Pemerintah dan Badan-
badan pemerintah, Swasta, Profisional Dokter, Rumah Sakit, Klinik dan Masyarakat
pelanggan baik individu mapun perusahaan dalam dan luar Negri.

BUDAYA KERJA
Untuk mewujudkan pelayanan Kesehatan yang berkualitas, efisien dan efektif di RS Puri
Medika diperlukan dasar niali-nilai etika sebagai berikut :
- Menghormati dan memperlakukan pasien dan keluarga pasien sebagai menusia
seutuhnya.
- Menghormati dan menghargai pimpinan sebagai atasasnnya.
- Menghormati sesame keloga Dokter dan Karyawan sebagai mitra kerja.
- Melaksanakan tat susila kerja di RS Puri Medika atas dasar kepercayaan, kejujuran
dan keterbukaan.

6
Berdasarkan nilai-nilai etika tersebut pihak Manajemen RS Puri Medika menerapkan :
Empat dasar Budaya Kerja :
 Bicara Berdasarkan Data ( Speak with data )
Melakuakn Komunikasi dengan baik
- Memberikan informasi baik lisan maupun tertulis dengan jelas, benar dan
tepat.
- Membina Komunikasi dua arah atas dasar kepercayaan, kejujuran dan
keterbukaan.

 Membangun Kwalitas ( Bulding quality )


Bekerja secara profisional
- Menjunjung tinggi prestasi dan kwalitas.
- Besikap peka dan tanggap terhadap pekerjaannya.
- Senantiasa berupaya untuk menjadi lebih baik dalam tugas dan pekerjaannya.
- Memiliki jiwa kepemimpinan.

 Merencanakan, Menimbangkan, Mengawasi dan Melakukan Tindakan ( Paln,


develop, control, action )
- Bekerja dalam team
- Terarah dan berkoordinasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan manajemn RS Puri Medika

 Melakukan Usaha Perbaikan secara Berkesinambungan ( Continues Improvemen )


Adanya kesadaran untuk mewujudkan kwalitas pelayanan kesehatan yang prima
merupakan upaya bersama Manajemen, Staff dan seluruh karyawan secara terus
menerus, berkesinambungan dan konsisten.

7
.
BAB 1V
STRUKTUR ORGANISASI RS PURI MEDIKA

RS PURI MEDIKA

DIREKTUR
POKJA FUNGSIONAL SATUAN PENGAWAS
INTERNAL
TI SMF KOMITE KOMITE – KOMITE
M MEDIK

Bidang Bidang Bidang Penunjang Bagian Bagian Bagian Bagian


Pelayanan Keperawatan Medis Humas Rumah Bagian Keuang Tata
Medik Pemas Tangga PSDM an Usaha
aran
IG IR Kam IR VK NE
D J ar NA O
Ope Gi Rekam Rehab Staf Staf Staf
rasi zi Medik Medik Secu IPRS Cleaning
Far
rity Service
masi
Laborato
Radio
rium
logi

Staf Staf Staf


Perbendaha Akutans Anggara
raan i n
9
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TIM PONEK

A. STRUKTUR ORGANISASI
BAB VI
URAIAN JABATAN
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. TATA HUBUNGAN KERJA


Pelaksanan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya harus dikelola dan diintegrasikan antara struktural dan
fungsional semua unit di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sesuai
dengan falsafah dan tujuan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif.
Organisasi Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif disusun agar dapat mencapai
visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif
dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat
menyelenggarakan tugas, wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien.
Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan secara optimal. Pimpinan dan petugas kesehatan
dalam Panitia dan Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif diberi kewenangan
dalam menjalankan program dan menentukan sikap Pelayanan Obstetri Neonatal
Komprehensif

B. URAIAN TUGAS JABATAN


Tugas Pokok
1. Mengawasi serta memberikan pelatihan ketrampilan kepada petugas PONEK untuk
Mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi.
2. Menurunkan AKI dan AKB.
Uraian Tugas
1. Melaksanakan upaya-upaya pembinaan dan pemahaman mengenai Pelayanan Obstetri
Neonatal Komprehensif.
2. Menyebarkan luaskan dan menanamkan pentingnya memahami standar Pelayanan
Obstetri Neonatal Komprehensif.
3. Menyebarluaskan dan menanamkan pentingnya lebih berhati-hati dalam bertindak
atau memberikan pelayanan obstetric neonatal komprehensif.
4. Koordinasi dengan pimpinan di rumah sakit dalam upaya mengantisipasi dan
penyelesaian kasus-kasus AKI dan AKB; .
12
5. Menyampaikan laporan mengenai kegiatan kepada Direktur Rumah Sakit.
Tanggung Jawab:
Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif bertanggung jawab kepada kepala
pelayanan obstetric neonatologi komprehensif. Selanjutnya kepala PONEK bertanggung
jawab kepada Direktur Rumah Sakit mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aspek
Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif dalam pelaksanaan pelayanan rumah sakit
sesuai ketentuan, peraturan dan standar prosedur operasional yang berlaku.

Wewenang
1. Melaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan Pelayanan Obstetri
Neonatal Komprehensif;
2. Menanggapi segala masukan yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di RS
Puri Medika
3. Memberi masukan yang positif kepada pelaksana pelayanan medis/kesehatan.
4. Mengajukan pendapat kepada Direktur Rumah Sakit mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kebijakan-kebijakan bagi Tim Pelayanan Obstetri Neonatal
Komprehensif.

13
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
A. KUALIFIKASI PERSONIL
Tim Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif terdiri dari :
1. Tim PONEK essensial
a. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan
b. Dokter spesialis anak
c. Dokter umum
d. Bidan
e. Perawat
2. Tim PONEK ideal
a. Dokter spesialis anestesi
b. Perawat anestesi
c. Bidan pelaksana
d. Perawat
e. Petugas laboratorium
f. Petugas radiologi
g. Petugas administrasi
h. Konselor laktasi
3. Staf
a. Dokter spesialis anak yang telah mengikuti pelatihan khusus neonatologi yang
bisa dihubungi 24 jam.
b. Dokter spesialis obstetric ginekologi yang bisa dihubungi 24 jam
c. Dokter spesialis anestesi yang dapat dihubungi 24 jam
d. Dokter dan perawat yang terlatih dalam asuhan neonatal (ASI,resusitasi neonatus,
kegawatdaruratan neonatus)
e. Tim UGD sebaiknya sebagai pemeriksa awal dan cepat untuk menemukan
kegawatdaruratan dan melakukan tindakan stabilisasi untuk penyelamatan jiwa,
sedangkan tindakan definitive sebaiknya dilakukan di ruang bersalin.
f. Rasio perawat : pasien = 1 : 4
g. Konselor laktasi yang bisa dihubungi 24 jam.

14
Langkah-langkah kegiatan program pendidikan staf ini disusun sesuai kesempatan dan
kemampuan yang ada, adalah sebagai berikut :
 Kegiatan Prioritas pertama:
Studi kepustakaan, dengan cara mempelajari buku-buku pedoman tentang Pelayanan
Obstetri Neonatal Komprehensif di RS Puri Medika.
 Kegiatan prioritas kedua:
Studi Banding ke Rumah sakit lain yang lebih baik dalam hal pengelolaan Pelayanan
Obstetri Neonatal Komprehensif
 Kegiatan prioritas ketiga:
Mengikuti pendidikan formal yang berkaitan dengan Pelayanan Obstetri Neonatal
Komprehensif.

B. Kebijakan
Ada kebijakan pimpinan atau Direktur Rumah Sakit sebagai administratur dan
pimpinan tertinggi rumah sakit mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan melaksanakannya
dalam kegiatan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif :
 Menyerahkan sebagian wewenangnya kepada Petugas PONEK dalam hal pengamatan
aspek layanan kesehatan di rumah sakit dengan standar Pelayanan Obstetri Neonatal
Komprehensif.
 Menyerahkan sebagian wewenangnya kepada Petugas PONEK dalam hal antisipasi,
dokumentasi atau rekapitulasi dan penyelesaian kejadian yang membutuhkan
PONEK.
 Menunjuk Petugas PONEK dalam hal pengawasan terhadap berbagai aspek yang
berhubungan dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif;
 Rumah sakit berupaya menentukan alur penatalaksanaan penanganan kasus yang
membutuhkan PONEK
 Rumah sakit menjamin diberikannya penanganan yang maksimal bagi pasien dengan
kasus yang membutuhkan PONEK.
 Rumah sakit mengatur pola mengenai prosedur penatalaksanaan kasus emergensi;

15
C. Strategi
 Pemilik, pendiri, penyelenggara dan pengelola rumah sakit memberikan dukungan
penuh terhadap penerapan PONEK dalam seluruh pelaksanaan kegiatan layanan
kesehatan di rumah sakit;
 Petugas PONEK perlu didukung oleh:
(a) struktur organisasi, ketentuan, peraturan, tata tertib, dan standar prosedur
operasional yang lengkap sehingga dapat berjalan dengan baik;
(b) sarana prasarana dan tenaga profesional yang memadai di setiap unit layanan
rumah sakit untuk meminimalisasi keterbatasan rumah sakit dalam memberikan
layanan kesehatan;

D. prosedur kerja
Prosedur kerja adalah acuan kerja bagi staf dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tidak
terjadi kesimpangsiuran karena ketidakjelasan. Beberapa prosedur kerja yang telah
ditetapkan ada dalam lampiran Buku Pedoman Kerja ini, diantaranya adalah:
 Protap Pendidikan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif bagi seluruh karyawan
baru dan lama di RS Puri Medika
 Protap pencegahan potensi kasus Emergency dalam layanan kesehatan;
 Protap penanganan kasus emergency di RS Puri Medika;
 Protap pencatatan dan pelaporan kasus emergency di RS Puri Medika;
 Protap Rapat Petugas Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif.

Table 1.1 kualifikasi personil

Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah Kebutuhan


Dokter jaga IGD Dokter Umum Pelatihan BCLS dll 1
Perawat/bidan D3 Kebidanan/ Pelatihan petugas PONEK 1
keperawatan
Dokter spesialis SpOG+SpA Pelatihan
16
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. PENGEMBANGAN STAF/ PANITIA


 Pengembangan anggota Panitia Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif diarahkan
untuk mendukung terlaksananya program-program pengembangan Pelayanan Obstetri
Neonatal Komprehensif di RS Puri Medika
Tahap Pertama
 Pemahaman anggota Panitia Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif terhadap
Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif dan Prosedur
Kerja yang telah ditetapkan;
 Pembudayaan cara kerja petugas Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif yang
selalu konsisten dengan prosedur kerja yang telah dibakukan;
 Pembekalan kepada anggota petugas Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif
mengenai seluk beluk tentang Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif sehingga
mampu mengatasi kasus kegawatdaruratan kebidanan,kandungan dan neonatal.
Tahap Kedua
 Pembekalan kepada petugas Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif tentang
proses dan mekanisme Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif yang berpotensi
kasus kegawatdaruratan kebidanan kandungan dan neonatal.
 Pembekalan kepada petugas Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif tentang
mekanisme penanganan dan penyelesaian kasus kegawatdaruratan kebidanan
kandungan dan neonatal.
Tahap ketiga
 Pembekalan kepada petugas pelayanan oleh anggota Pelayanan Obstetri Neonatal
Komprehensif atau ketua Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif tentang proses
dan mekanisme Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif.
 Pembekalan kepada petugas pelayanan tentang mekanisme penanganan
kegawatdaruratan kebidanan kandungan dan neonatal.

17
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

A. Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin
 Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap jumat ke dua setiap bulan
Jam : 12.00 – selesai
Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja
Peserta : Kepala PONEK, Kepala Bagian, Petugas pelayanan.
Materi : = Evaluasi kinerja mutu
= Masalah dan pemecahannya
= Evaluasi dan rekomendasi
2. Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.

18

BAB XI
PELAPORAN DAN EVALUASI
A. EVALUASI
Aspek Muatan:
1. Tersedianya Buku Pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif
2. Adanya dana dan sarana untuk kegiatan petugas Pelayanan Obstetri Neonatal
Komprehensif
3. Disusunnya program kerja dari petugas Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif
Aspek Proses
Dilaksanakan rencana kegiatan Panitia Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif sesuai
dengan perencanaan, antara lain :
1. Pemantauan pendidikan Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif kepada seluruh
karyawan rumah sakit;
2. Penilaian upaya-upaya penanganan kasus kasus kegawatdaruratan.
Aspek Keluaran:
1. Tertanganinya kasus kegawatdaruratan kebidanan kandungan dan neonatal dengan
baik
B. PELAPORAN
1. Laporan harian
No Kasus Obstetri Ginekologi Neonatologi Evaluasi
Teratasi Tak teratasi
1

2. Laporan bulanan
No Kasus Obstetri Ginekologi Neonatologi …… Evaluasi
Teratasi Tak teratasi
1

19
3. Laporan tahunan

No Kasus Obstetri Ginekologi Neonatologi …… Evaluasi


No Jumlah petugas yang telah diberikan pendidikan dan Evaluasi Tak teratasi
Teratasi
1 pelatihan tahun …… Melakukan Tidak
standar melakukan
PONEK standar
PONEK
1

20
BAB XII
PENUTUP

Pedoman pengorganisasian panitia atau panitia Pelayanan Obstetri Neonatal Komprehensif


ini masih perlu disempurnakan, sehingga masih diharapkan partisipasi dari berbagai pihak
untuk ikut memberikan sumbang saran untuk perbaikan dan penyempurnaannya. Semoga
Allah SWT selalu meridhloi dan memberi petunjuk pada setiap langkah kita. Amin

21

Anda mungkin juga menyukai