PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NASIONAL
KELOMPOK III
ROBY NOVIANTO
MELIYANA
BAMBANG TRIRAHARJO
FAHRUL ROZY
0
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh
terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa
dengan ideologi besar lain di dunia mempunyai suatu perbedaan. Di satu sisi
terkadang perbedaan tersebut terasa dekat dan tipis, tetapi di sisi lainnya
namun juga bersifat praksis karena menyangkut operasionalisasi dan strategi. Hal
ini karena ideologi Pancasila juga menyangkut hal-hal yang mendasarkan suatu
ajaran yang menyeluruh tentang makna dan nilai-nilai hidup, ditentukan secara
menuntu misalnya agar setiap warga negara bertindak adil, saling tolong
harus melaksanakan ini dan itu, dan bahkan seringkali menuntut dengan mutlak
2
Lalu sejauh mana Perwujudan Pancasila dalam pelaksanaan fungsinya
sebagai ideologi nasional telah dilakukan dan apakah posisi ideologi bangsa
Indonesia saat ini sudah sesuai pada koridor yang sesungguhnya atau cenderung
3
1.2 Rumusan Masalah
dan kampussehari-hari
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara
kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman
Kerajaan Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama
karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, dalam buku
Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa
Sansekerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima”
(Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:
5
2. Tidak boleh mencuri
6
2.3 Pengertian nilai
Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu
objek. Jadi, bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Suatu yang
mengandung nilai artinya ada sifat atau kualiatas yang melekat pada suatu
tersebut.
1.Nilai-nilai ekonomis, yaitu mengacu pada semua yang dapat dijual dan
dibeli.
2.Nilai-nilai kejasmanian, yaitu mengacu pada kebugaran, kesehatan,
kemulusan tubuh, dan kebersihan.
3.Nilai-nilai hiburan, yaitu mengacu pada kenikmatan rekreasi, keharmonian
music, keselarasan nada.
4.Nilai-nilai social, yaitu mengacu pada kerukunan, persahabatan,
persaudaraan, kesejahteraan, keadilan, kerakyatan, dan persatuan.
5.Nilai-nilai watak, yaitu mengacu pada kejujuran, kesederhanaan, dan
kesetian.
7
6.Nilai-nilai estetis, yaitu mengacu pada keindahan, keselarasan,
keseimbangan, dan keserasian.
7.Nilai-nilai intelektual, yaitu mengacu pada kecerdasan, ketekunan,
kebenaran, dan kepastian.
8.Nilai-nilai keagamaan, yaitu mengacu pada kesucian, keagungan Tuhan,
keesaan Tuhan, dan keibadahan.
8
kepada tujuan yang satu. Pancasila sebagai suatu system nilai termasuk ke dalam
nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai-nilai dasar yang bersifat abstrak.
Dari konsep dan prinsip yang terdapat dalam Pancasila, dapat ditemukan nilai
yang menjadi tujuan bangsa Indonesia, dan ingin diwujudkan dalam kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara. Nilai tesebut antara lain adalah kedamaian,
keimanan, ketaqwaan, keadilan, kesetaraan, keselarasan, keberadaban, persatuan,
kesatuan, mufakat, kebijaksanaan, kesejahteraan dan sebagainya.
1). Kedamaian
2). Keimanan
9
3). Ketaqwaan
Ketaqwaan adalah suatu sikap berserah diri secara ikhlas dan rela kepada Tuhan
Yang Maha Esa, bersedia tunduk dan mematuhi segala perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan-Nya.
4). Keadilan
Keadilan adalah suatu sikap yang mampu menempatkan makhluk dengan segala
permasalahannya sesuai dengan hak dan kewajiban serta harkat dan martabatnya
secara proporsional diselaraskan dengan peran fungsi dan kedudukkannya.
5). Kesetaraan
6). Keselarasan
7). Keberadaban
10
terkandung dalam Pancasila direalisasikan sebagai acuan pola fikir dan pola
tindak.
9). Mufakat
10). Kebijaksanaan
Kebijaksanaan adalah sikap yang menggambarkan hasil olah fikir dan olah rasa
yang bersumber dari hati nurani dan bersendi pada kebenaran, keadilan dan
keutamaan. Bagi bangsa Indonesia hal ini sesuai dengan nilai yang terkandung
dalam Pancasila.
11). Kesejahteraan
Dengan memahami konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila,
yang tentu masih akan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia, permasalahan berikutnya adalah bagaimana konsep, prinsip dan nilai
tersebut dapat diimplementasikan secara nyata dalam berbagai bidang kehidupan.
11
2.7 Makna sila-sila pancasila
12
4.Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
A.Hakikat Sila ini adalah demikrasi. Demokrasi dalam umum, yaitu
pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
B.Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat,
baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Disini terjadi simpul yang
penting yaitu mengusahakan putusan bersama secara bulat.
C.Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam hal ini
perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat
sehingga membawa konsekuensi adanya kejujuran bersama.
D.Perbedaan secara umum demokrasi dibarat dan di Indonesia, yaitu
terletak pada permusyawaratan rakyat.
5.Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
A.Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
meningkat.
B.Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan
bersama menurut potensi masing-masing.
C.Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja
sesuai dengan bidangnya.
13
Masih jauh impian dengan kenyataannya. Ketika hak-hak sebagai warga
negara masih sangat sedikit yang menikmati, namun kewajibannya harus tetap
dilaksanakan. Dilihat dari pasal kelima seharusnya saat ini hak warga negara lebih
diperhatikan, misalnya hak yang paling mendasar yakni Hak Asasi Manusia. Hak
Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi
manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, agama, jabatan,
dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. Hak Asasi Manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus
permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran
HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan/tuntas
sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke
arah yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang
tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
Di Indonesia ini pelanggaran-pelanggaran terhadap HAM menyebabkan
banyak rakyat yang sangat menderita. Contoh nyata akibat pelanggaran tersebut
adalah:
1.Kemiskinan
Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur
dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong
miskin. Hal ini sebenarnya didasari oleh rendahnya kualitas SDM Karena latar
belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas moral para
pemimpin yang tidak baik. Maksudnya adalah ketidak merataan pembangunan
dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai
kemiskinan yang rendah sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan
yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan
sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.
14
beberapa program untuk mengurangi biaya sekolah atau bahkan membebaskan
biaya sekolah BOS (Biaya Operasional Sekolah) tapi kenyataannya
pembagiannya masih belum merata diseluruh wilayah Indonesia dan masih
banyak dipotong oleh pihak-pihak tertentu.
3.Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan
Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin
Indonesia. Didalam hal ini maksudnya adalah belum dirasakan manfaat PJKMM
(Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin) atau ASKESKIN (Asuransi
Kesehatan Masyarakat Miskin) sehingga munculnya anggapan “orang miskin
dilarang sakit” karena biaya berobat di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan
hanya untuk kalangan menengah ke atas.
Implementasi di masyarakat
A.Pengadaan pengajian secara berkala dan berkesinambungan
B.Meberikan kebebasan setiap orang memeluk agama sesuai kepercayaannya
Implementasi di kampus
A.Dalam penerimaan mahasiswa baru tidak adanya perbedaan antara yang mampu
dan kurang mampu.
15
B.Pemberian kebebasan dalam memilih jurusan
C.Tidak berbuat seenaknya sendiri kepada mahasiswa lain
D.Mendapatkan hak wisuda jika sudah memenuhi semua persyaratan yang
berlaku
E.Melaksanakan kewajiban untuk selalu masuk kuliah dan mengumpulkan tugas
yang diberikan
Implementasi di masyarakat
Implementasi di kampus
16
A.Diadakannya musyawarah dalam pemilihan ketua RT maupun RW
B.Melakukan musyawarah warga dusun yang berbeda untuk menyelesaikan suatu
kesalah pahaman
A.Memberikan sedekah
B.Membantu tetangga yang sedang tertimpa musibah
C .Menjaga fasilitas umum
17
A.Ikut serta dalam pemilu
B.Menyelesaikan suatu masalah dengan musyawarah
C.Tidak memaksakan kehendak
5.Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
A.Berkontribusi dalam gotong royong membersihkan desa
B.Bergaya hidup sederhana
C.Menjaga fasilitas kampus
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
19
Paradigma.http://miftadwi53.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-pancasila-
tentang.html
http://rizasyarifudin.blogspot.com/2012/12/implementasi-pancasila-dalam-
kehidupan_4855.html
http://ziljianblogaddress.blogspot.com/2016/01/contoh-makalah-nilai-pancasila-
dalam.html
20