Anda di halaman 1dari 21

2012

PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NASIONAL
KELOMPOK III
ROBY NOVIANTO
MELIYANA
BAMBANG TRIRAHARJO
FAHRUL ROZY

STMIK PRINGSEWU LAMPUNG

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara

Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh

seseorang sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun

terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa

Indonesia. Ideologi Pancasila yang diterapkan di Indonesia bila dibandingkan

dengan ideologi besar lain di dunia mempunyai suatu perbedaan. Di satu sisi

terkadang perbedaan tersebut terasa dekat dan tipis, tetapi di sisi lainnya

perbedaan tersebut sangat jauh dan sangat berbeda.

Permasalahan tentang Ideologi Pancasila bukan hanya sebuah

permasalahan yang berkadar kefilsafatan karena bersifat cita-cita dan normatif

namun juga bersifat praksis karena menyangkut operasionalisasi dan strategi. Hal

ini karena ideologi Pancasila juga menyangkut hal-hal yang mendasarkan suatu

ajaran yang menyeluruh tentang makna dan nilai-nilai hidup, ditentukan secara

kongkrit bagaimana manusia harus bertindak. Ideologi Pancasila tidak hanya

menuntu misalnya agar setiap warga negara bertindak adil, saling tolong

menolong, saling menghormati antar sesama manusia, lebih mengutamakan

kepantingan umum daripada kepentingan pribadi atau kepentingan golongan dan

sebagainya, melainkan juga ideologi Pancasila akan menuntut ketaatan kongkrit,

harus melaksanakan ini dan itu, dan bahkan seringkali menuntut dengan mutlak

orang harus bersikap dan bertindak tertentu.

2
Lalu sejauh mana Perwujudan Pancasila dalam pelaksanaan fungsinya

sebagai ideologi nasional telah dilakukan dan apakah posisi ideologi bangsa

Indonesia saat ini sudah sesuai pada koridor yang sesungguhnya atau cenderung

eksplisit ke paham-paham lain.

Sudah bertahun-tahun pancasila ditetapkan sebagai dasar negara kesatuan


RI, Pandangan hidup bangsa Indonesia, Filsafat bangsa dan sendi kehidupan
bangsa Indonesia. Oleh karena itu Tidak diragukan lagi peran pancasila di negara
kita ini yaitu Indonesia. Untuk itu penerapan sila-sila dalam Pancasila suatu hal
yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga negara.
Namun, saat ini penerapan Pancasila hanya menjadi teori di kampus bahkan
masyarakat pun hanya mengetahui bunyi butir pancasila tanpa mengetahui makna
yang terkandung didalamnya. Pancasila hanya dijadikan suatu simbol tanpa ada
tindakan nyata bagi terciptanya masyarakat yang berbangsa dan bernegara.
Mahasiswa yang merupakan pejuang perubahan pengamalan pancasila yang lebih
baik yang seharusnya menggerakkan penerapan, pancasila kini mulai hilang
semangatnya.
Atas ilustrasi tersebut, dalam pembahasan tentang pancasila ini diharapkan
dapat menemukan atau memberikan contoh apasaja sikap yang dapat kita lakukan
sesuai nilai pancasila.
Dari pengertian di atas, Pancasila Jelas memiliki nilai – nilai yang terdapat
dalam kehidupan kita.
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia dari awal memang
mempunyai nilai – nilai yang sangat penting, baik dalam kehidupan kita
berbangsa dan bernegara, maupun dalam kehidupan kita sehari – hari. Masing –
masing dari nilai tersebut memiliki peranannya sendiri – sendiri pula. Tidak lepas
dalam kehidupan kita sehari – hari, nilai – nilai tersebut haruslah kita terapkan,
demi terciptanya kehidupan kita yang taqwa, harmonis, peduli sesama, cinta
lingkungan, serta memiliki jiwa yang demokratis.

3
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut :

1.2.1 Apakah pengertian nilai Pancasila itu?

1.2.2 Bagaimana Penerapan Pancasila di kampus dan masyarakat?

1.3 Tujuan Dan Manfaat

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:

1.Penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan pancasila di masyarakat

dan kampussehari-hari

2.Untuk memenuhi tugas UTS

Adapun manfaat penulisan makalah ini yaitu:

1. Kita tahu pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari

2. Kita mendapatkan nilai dari tugas ini

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode kepustakaan

dimana penulis mengambil beberapa sumber (sebagaian besar dari internet).

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pancasila

Pancasila adalah dijiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan


hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan
lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan
makmur.

Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar


negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran,
kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang
mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.

Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila


itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga
negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan
dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.

2.2 Pendekatan pancasila secara historis

Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara
kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman
Kerajaan Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama
karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, dalam buku
Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa
Sansekerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima”
(Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:

1. Tidak boleh melakukan kekerasan

5
2. Tidak boleh mencuri

3. Tidak boleh berjiwa dengki

4. Tidak boleh berbohong

5. Tidak boleh mabuk minuman keras/obat-obatan terlarang

Pada perjuangan merebut kemerdekaan Pancasila mulai dirumuskan


kembali. Pembahasan historis Pancasila dibatasi pada tinjauan terhadap
perkembangan rumusan Pancasila sejak tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan
keluarnya Instruksi Presiden RI No.12 Tahun 1968.

Pembatasan ini didasarkan pada dua pengandaian, yakni:

1. Telaah tentang dasar negara Indonesia merdeka baru dimulai padatanggal 29


Mei 1945, saat dilaksanakan sidang Badan PenyelidikUsaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

2. Sesudah Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 tersebut, kerancuan pendapat


tentang rumusan Pancasila dapat dianggap tidak ada lagi.

Permasalahan Pancasila yang masih terasa mengganjal adalah tentang


penghayatan dan pengamalannya saja. Hal ini tampaknya belum terselesaikan
oleh berbagai peraturan operasional tentangnya. Dalam hal ini, pencabutan
Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 (Ekaprasetia Pancakarsa) tampaknya juga
belum diikuti upaya penghayatan dan pengamalan Pancasila secara lebih
“alamiah‟. Tentu kita menyadari juga bahwa upaya pelestarian dan pewarisan
Pancasila tidak serta merta mengikuti Hukum Mendel.

Tinjauan historis Pancasila dalam kurun waktu tersebut kiranya cukup


untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang proses dan dinamika
Pancasila hingga menjadi Pancasila otentik. Hal itu perlu dilakukan mengingat
bahwa dalam membahas Pancasila, kita terikat pada rumusan Pancasila yang
otentik dan pola hubungan sila-silanya yang selalu merupakan satu kebulatan
yang utuh.

6
2.3 Pengertian nilai

Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu
objek. Jadi, bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Suatu yang
mengandung nilai artinya ada sifat atau kualiatas yang melekat pada suatu
tersebut.

Menilai adalah menimbang, artinya suatu kegiatan manusia untuk


menghubungkan suatu dengan suatu yang lain, kemudian untuk selanjutnya
diambil keputusan yang dapat menyatakan bahwa suatu itu berguna, benar atau
salah, baik atau buruk, indah atau jelek, suci atau berdosa.

2.4 Macam-macam nilai

Seperti yang telah didefinisikan bahwa nilai itu tersembunyi dibalik


kenyataan lain. Implikasinya yaitu bahwa sebenernya segala sesuatu itu bernilai
atau mengandung nilai, hanya saja derajad nilai itu positif atau negative.
Disamping itu dalam suatu itu, masih harus ditentukan kemudian.

Walter G. everet mengelompokkan nila-nilai manusiawi menjadi


delapan kelompok, yaitu:

1.Nilai-nilai ekonomis, yaitu mengacu pada semua yang dapat dijual dan
dibeli.
2.Nilai-nilai kejasmanian, yaitu mengacu pada kebugaran, kesehatan,
kemulusan tubuh, dan kebersihan.
3.Nilai-nilai hiburan, yaitu mengacu pada kenikmatan rekreasi, keharmonian
music, keselarasan nada.
4.Nilai-nilai social, yaitu mengacu pada kerukunan, persahabatan,
persaudaraan, kesejahteraan, keadilan, kerakyatan, dan persatuan.
5.Nilai-nilai watak, yaitu mengacu pada kejujuran, kesederhanaan, dan
kesetian.

7
6.Nilai-nilai estetis, yaitu mengacu pada keindahan, keselarasan,
keseimbangan, dan keserasian.
7.Nilai-nilai intelektual, yaitu mengacu pada kecerdasan, ketekunan,
kebenaran, dan kepastian.
8.Nilai-nilai keagamaan, yaitu mengacu pada kesucian, keagungan Tuhan,
keesaan Tuhan, dan keibadahan.

Notonagoro membagi nilai menjadi tiga yaitu:


1.Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.
Misalnya: kebutuhan makan, minum, sandang, papan, kesehatan dll.
2.Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan kegiatan atau aktivitas. Misalnya: semangat kemauan, kerja
keras, ketekunan dll.
3.Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Nilai-nilai kerohanian dibagi menjadi empat yaitu:
A.Nilai kebenaran, yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta manusia).
B.Nilai keindahan, (nilai estetika) yang bersumber _istri perasaan.
C.Nilai kebaikan, (nilai moral) yang bersumber pada kehendak manusia
(will, wollen, karsa manusia)
D.Niali religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak.
Nilai ini bersumber pada kepercayaan dan keyakinan.

2.5 Sistem nilai dalam pancasila

Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang


saling berkaitan antara nilai yang satu dengan yang lain. Jika kita berbicara
tentang sistem nilai berarti ada beberapa nilai yang menjadi satu dan bersama-
sama menuju pada suatu tujuan tertentu.

Sistemnilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa


yang hidup dalam pikiran seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat
tentang apa yang dipandang baik. Pancasila sebagai nilai mengandung
serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan. Kelima
nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, tek terpisahkan mengacu

8
kepada tujuan yang satu. Pancasila sebagai suatu system nilai termasuk ke dalam
nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai-nilai dasar yang bersifat abstrak.

2.6 Nilai-Nilai yang terdapat dalam Pancasila

Pancasila merupakan dasar negara sekaligus pedoman untuk hidup bernegara


sehingga pancasila perlu diwujudkan dalam pengamalan-pengamalan berdasarkan
nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia. Yang dimaksud pengamalan di sini ialah
pengamalan sila-sila yang tertuang dalam Pancasila. Kita harus memaknai dan
menjabarkan satu per satu dari sila-sila tersebut.

Dari konsep dan prinsip yang terdapat dalam Pancasila, dapat ditemukan nilai
yang menjadi tujuan bangsa Indonesia, dan ingin diwujudkan dalam kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara. Nilai tesebut antara lain adalah kedamaian,
keimanan, ketaqwaan, keadilan, kesetaraan, keselarasan, keberadaban, persatuan,
kesatuan, mufakat, kebijaksanaan, kesejahteraan dan sebagainya.

1). Kedamaian

Kedamaian adalah situasi yang menggambarkan tidak adanya konflik dan


kekerasan. Segala unsur yang terlibat dalam suatu proses sosial yang berlangsung
secara selaras, serasi dan seimbang, sehingga menimbulkan keteraturan, ketertiban
dan ketenteraman. Segala kebutuhan yang diperlukan oleh manusia dapat
terpenuhi, sehingga tidak terjadi perebutan kepentingan. Hal ini akan terwujud
bila segala unsur yang terlibat dalam kegiatan bersama mampu mengendalikan
diri.

2). Keimanan

Keimanan adalah suatu sikap yang menggambarkan keyakinan akan adanya


kekuatan transendental yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Dengan keimanan
manusia yakin bahwa Tuhan menciptakan dan mengatur alam semesta. Apapun
yang terjadi di dunia adalah atas kehendak-Nya, dan manusia wajib untuk
menerima dengan keikhlasan.

9
3). Ketaqwaan

Ketaqwaan adalah suatu sikap berserah diri secara ikhlas dan rela kepada Tuhan
Yang Maha Esa, bersedia tunduk dan mematuhi segala perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan-Nya.

4). Keadilan

Keadilan adalah suatu sikap yang mampu menempatkan makhluk dengan segala
permasalahannya sesuai dengan hak dan kewajiban serta harkat dan martabatnya
secara proporsional diselaraskan dengan peran fungsi dan kedudukkannya.

5). Kesetaraan

Kesetaraan adalah suatu sikap yang mampu menempatkan kedudukan manusia


tanpa membedakan jender, suku, ras, golongan, agama, adat dan budaya dan lain-
lain. Setiap orang diperlakukan sama di hadapan hukum dan memperoleh
kesempatan yang sama dalam segenap bidang kehidupan sesuai dengan potensi
dan kemampuan yang dimilikinya.

6). Keselarasan

Keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan keteraturan, ketertiban dan


ketaatan karena setiap makhluk melaksanakan peran dan fungsinya secara tepat
dan proporsional, sehingga timbul suasana harmoni, tenteram dan damai. Ibarat
suatu orkestra, setiap pemain berpegang pada partitur yang tersedia, dan setiap
pemain instrumen melaksanakan secara taat dan tepat, sehingga terasa suasana
nikmat dan damai.

7). Keberadaban

Keberadaban adalah keadaan yang menggambarkan setiap komponen dalam


kehidupan bersama berpegang teguh pada peradaban yang mencerminkan nilai
luhur budaya bangsa. Beradab menurut bangsa Indonesia adalah apabila nilai yang

10
terkandung dalam Pancasila direalisasikan sebagai acuan pola fikir dan pola
tindak.

8). Persatuan dan Kesatuan

Persatuan dan kesatuan adalah keadaan yang menggambarkan masyarakat


majemuk bangsa Indonesia yang terdiri atas beranekaragam komponen namun
mampu membentuk suatu kesatuan yang utuh. Setiap komponen dihormati dan
menjadi bagian integral dalam satu sistem kesatuan negara-bangsa Indonesia.

9). Mufakat

Mufakat adalah suatu sikap terbuka untuk menghasilkan kesepakatan bersama


secara musyawarah. Keputusan sebagai hasil mufakat secara musyawarah harus
dipegang teguh dan wajib dipatuhi dalam kehidupan bersama.

10). Kebijaksanaan

Kebijaksanaan adalah sikap yang menggambarkan hasil olah fikir dan olah rasa
yang bersumber dari hati nurani dan bersendi pada kebenaran, keadilan dan
keutamaan. Bagi bangsa Indonesia hal ini sesuai dengan nilai yang terkandung
dalam Pancasila.

11). Kesejahteraan

Kesejahteraan adalah kondisi yang menggambarkan terpenuhinya tuntutan


kebutuhan manusia, baik kebutuhan lahiriyah maupun batiniah sehingga terwujud
rasa puas diri, tenteram, damai dan bahagia. Kondisi ini hanya akan dapat dicapai
dengan kerja keras, jujur dan bertanggungjawab.

Dengan memahami konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila,
yang tentu masih akan berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia, permasalahan berikutnya adalah bagaimana konsep, prinsip dan nilai
tersebut dapat diimplementasikan secara nyata dalam berbagai bidang kehidupan.

11
2.7 Makna sila-sila pancasila

Pengkajian pancasila secara filosofis dimaksudkan untuk mencapai hakikat


atau makna terdalam dari sila-sila pancasila. Dengan analisis makna sila-sila
diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis.
Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah interprestasi (hermeneutika)
terhadap masing-masing sila pancasila.

1.Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa


A.Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha
Esa.
B.Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
C.Tidak memaksa warga Negara untuk beragama, tetapi diwajibkan
memeluk agama sesuai hukum yang berlaku.
D.Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
E.Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama,
toleransi antar umat dan dalam beragama.
F.Negara member fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman
warga Negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama.
2.Arti dan Makna Sila Kemanusian yang Adil dan Beradab
A.Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makluk
Tuhan. Maksudnya manusia mempunyai sifat yang universal.
B.Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini juga
bersifat universal.
C.Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini berarti
bahwa yang dituju masyarakat Indonesia adalah kedilan dan peradaban
yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan penegakan hukum yang
kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, karena keadilan harus
dirrealisasikan dalam kehidupan masyarakat.
3.Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia
A.Nasionalisme
B.Cinta bangsa dan tanah air
C.Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
D.Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan
perbedaan warna kulit.
E.Menumbuhkan rasa senesib dan sepenanggulangan.

12
4.Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
A.Hakikat Sila ini adalah demikrasi. Demokrasi dalam umum, yaitu
pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
B.Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat,
baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Disini terjadi simpul yang
penting yaitu mengusahakan putusan bersama secara bulat.
C.Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Dalam hal ini
perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat
sehingga membawa konsekuensi adanya kejujuran bersama.
D.Perbedaan secara umum demokrasi dibarat dan di Indonesia, yaitu
terletak pada permusyawaratan rakyat.
5.Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
A.Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
meningkat.
B.Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan
bersama menurut potensi masing-masing.
C.Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja
sesuai dengan bidangnya.

2.8 Pengamalan Pancasila sila kelima dalam kehidupan sehari-


hari

Menilik kembali kepada tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum


dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dan kehendak dalam mengisi
kemerdekaan RI yakni sebagai berikut:

1.Membentuk suatu pemerintahan Negara Republik Indonesia yang


melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2.Memajukan kesejahteraan umum / bersama
3.Mencerdaskan kehidupan bangsa
4.Ikut berperan aktif dan ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kedilan sosial.

13
Masih jauh impian dengan kenyataannya. Ketika hak-hak sebagai warga
negara masih sangat sedikit yang menikmati, namun kewajibannya harus tetap
dilaksanakan. Dilihat dari pasal kelima seharusnya saat ini hak warga negara lebih
diperhatikan, misalnya hak yang paling mendasar yakni Hak Asasi Manusia. Hak
Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal
dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.
Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi
manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, agama, jabatan,
dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. Hak Asasi Manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus
permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran
HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan/tuntas
sehingga diharapkan perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke
arah yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang
tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.
Di Indonesia ini pelanggaran-pelanggaran terhadap HAM menyebabkan
banyak rakyat yang sangat menderita. Contoh nyata akibat pelanggaran tersebut
adalah:
1.Kemiskinan

Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur
dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong
miskin. Hal ini sebenarnya didasari oleh rendahnya kualitas SDM Karena latar
belakang pendidikan yang masih tergolong rendah dan kualitas moral para
pemimpin yang tidak baik. Maksudnya adalah ketidak merataan pembangunan
dibeberapa daerah sehingga beberapa wilayah di Indonesia memiliki nilai
kemiskinan yang rendah sedangkan daerah lainnya memiliki angka kemiskinan
yang tinggi. Jadi ini adalah bukti tidak adilnya pemerintah terhadap kehidupan
sosial masyarakat Indonesia yang menyebabkan kemiskinan.

2.Ketimpangan dalam pendidikan


Banyak anak usia sekolah harus putus sekolah karena biaya, mereka harus
bekerja dan banyak yang menjadi anak jalanan. Walaupun sudah diberlakukannya

14
beberapa program untuk mengurangi biaya sekolah atau bahkan membebaskan
biaya sekolah BOS (Biaya Operasional Sekolah) tapi kenyataannya
pembagiannya masih belum merata diseluruh wilayah Indonesia dan masih
banyak dipotong oleh pihak-pihak tertentu.
3.Ketimpangan dalam pelayanan kesehatan
Keadilan dalam kesehatan masih belum dirasakan oleh masyarakat miskin
Indonesia. Didalam hal ini maksudnya adalah belum dirasakan manfaat PJKMM
(Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin) atau ASKESKIN (Asuransi
Kesehatan Masyarakat Miskin) sehingga munculnya anggapan “orang miskin
dilarang sakit” karena biaya berobat di Indonesia bisa dikatakan cukup tinggi dan
hanya untuk kalangan menengah ke atas.

2.9 Implementasi Pancasila dilingkungan Kampus dan


Masyarakat
1.Sila Katuhanan Yang Maha Esa
Implementasi di kampus

A.UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa) yang menjadi wadah berkumpulnya


mahasiswa yang berbeda latar belakang suku, ras, budaya dan agama. Misalnya
saja perkumpulan mahasiswa Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Islam dan
Hindhu.
B.Jam-jam pembelajaran kuliah yang di buat tidak mengganggu dalam
melaksanakan ibadah
C.Adanya mata kuliah agama yang dijadikan mata kuliah wajib untuk mahasiswa

Implementasi di masyarakat
A.Pengadaan pengajian secara berkala dan berkesinambungan
B.Meberikan kebebasan setiap orang memeluk agama sesuai kepercayaannya

2. Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab

Implementasi di kampus

A.Dalam penerimaan mahasiswa baru tidak adanya perbedaan antara yang mampu
dan kurang mampu.

15
B.Pemberian kebebasan dalam memilih jurusan
C.Tidak berbuat seenaknya sendiri kepada mahasiswa lain
D.Mendapatkan hak wisuda jika sudah memenuhi semua persyaratan yang
berlaku
E.Melaksanakan kewajiban untuk selalu masuk kuliah dan mengumpulkan tugas
yang diberikan
Implementasi di masyarakat

A.Adanya undang-undang perlindungan anak jika ada anak melakukan


pelanggaran berat
B.Saling hormat menghormati antara warga
C.Tidak membedakan teman pergaulan
D.Menjenguk tetangga yang sedang sakit

3.Sila Persatuan Indonesia

Implementasi di kampus

A.Adanya komunitas antara alumni sehingga tetap ada jalinan komunikasi


B.Adanya momen upacara bendera di hari-hari besar negara
C.Tidak saling bermusuhan antara mahasiswa
D.Saling bertukar informasi antar mahasiswa universitas lain
E.Menjaga nama baik kampus
Implementasi di masyarakat

A.Adanya acara arisan RT


B.Sikap kebersamaan, menghargai antar masyarakat
C.Mengibarkan sang merah putih saat tujuh belas agustus

D.Bekerja sebagai polisi yang menjaga, melayani dan mengayomi masyarakat

4.Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan
Implementasi di kampus

A.Dalam pemilihan ketua pada setiap ukm dilakukan dengan musyawarah


B.Menghargai pendapat teman saat berdiskusi suatu masalah
C.Tidak egois jika pendapatnya tidak diterima
D.Menjalin suasana kekeluargaan dalam mengerjakan tugas diskusi
Implementasi di masyarakat

16
A.Diadakannya musyawarah dalam pemilihan ketua RT maupun RW
B.Melakukan musyawarah warga dusun yang berbeda untuk menyelesaikan suatu
kesalah pahaman

5.Sila keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Implementasi di kampus

A.Membantu teman yang belum paham tentang materi kuliah


B.Memakai baju sewajarnya sesuai tata tertib kampus
C.Bekerja keras dalam mencapai cita-cita
D.Menghargai sebuah aplikasi yang diciptakan teman
Implementasi di masyarakat

A.Memberikan sedekah
B.Membantu tetangga yang sedang tertimpa musibah
C .Menjaga fasilitas umum

D.Hidup sederhana walau termasuk orang yang berkecukupan

2.10 Implementasi yang Telah Terlaksana di Kampus dan


Masyarakat
1.Sila Katuhanan Yang Maha Esa
A.Menghormati teman yang beribadah menurut agamanya masing-
masing
B.Ikut serta dalam UKM yang nenjadi wadah berkumpulnya mahasiswa
beda agama
C.Sikap tenggang rasa
D.Menaati tata tertib kampus
E.Beribadah tepat waktu

2.Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab


A.Menolong orang kecelakaan
B.Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul
C.Terlibat dalam organisasi kemanusiaan
D.Menjenguk teman yang sedang sakit
3.Sila Persatuan Indonesia
A.Rasa bangga sebagai warga Indonesia
B.Hidup rukun tanpa permusuhan
C.Ikut melaksanakan upacara bendera
4.Sila Kerakyatanang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan

17
A.Ikut serta dalam pemilu
B.Menyelesaikan suatu masalah dengan musyawarah
C.Tidak memaksakan kehendak
5.Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
A.Berkontribusi dalam gotong royong membersihkan desa
B.Bergaya hidup sederhana
C.Menjaga fasilitas kampus

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas ,penulis dapat menyimpulkan makalah sebagai


berikut:
1. Pancasila merupakan landasan atau tolak ukur dalam pengambilan sikap
dan keputusan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Adanya nilai moral yang terkandung di setiap butir pancasila yang
bersifat universal
3. Menerapkan dan mengimplementasikan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari agar mendarah daging dan merupakan ciri bangsa Indonesia
3.2 Saran

Berdasarkan uraian diatas ,penulis dapat menyimpulkan makalah sebagai


berikut:
1. Pancasila merupakan landasan atau tolak ukur dalam pengambilan sikap
dan keputusan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Adanya nilai moral yang terkandung di setiap butir pancasila yang
bersifat universal
3. Menerapkan dan mengimplementasikan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari agar mendarah daging dan merupakan ciri bangsa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

19
Paradigma.http://miftadwi53.blogspot.com/2013/10/contoh-makalah-pancasila-

tentang.html

http://rizasyarifudin.blogspot.com/2012/12/implementasi-pancasila-dalam-

kehidupan_4855.html

http://ziljianblogaddress.blogspot.com/2016/01/contoh-makalah-nilai-pancasila-

dalam.html

20

Anda mungkin juga menyukai