Anda di halaman 1dari 34

aila fitri

Kamis, 03 April 2014

rangkuman modul 1 - 4 pendidikan seni di sd

MODUL 1

WAWASAN SENI

Kegiatan Belajar 1

Hakekat Seni

Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan,
donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219-133). Tapi ada juga
yang mengatkan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Atau versi yang lain, seni disebut
“clipa” yang berarti berwarna (ata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi
cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso,
1988:16-17). Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni,
yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) ,(c) seni sebagai kegiatan
manusia (human activity).

Pengertian seni sebagai benda / karya seni adalah bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu yang
menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur
transendental atau spiritual (pendapat Joganatha).

Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam membuat
sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh rasio / logika
atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).

Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan bahwa seni
merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah tertentu untuk
menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga mereka
kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.

Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni. Didalam seni
terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang hakekat hidup. Tari dengan
ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan
vokal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam,
merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat dengan simbol.

Secara teori, seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu seni murni dan seni terapan. Seni
murni adalah penciptaan seni yang hanya mempertimbangkan fungsi atau bentuknya, sedangkan seni
terapan adalah penciptaan seni yang dirancang untuk kepentingan tertentu diluar fungsi sebenarnya.

Menurut Kihajar Dewantoro, seni merupakan segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup
perasaannya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia. Akhdiat K.
Miharja yang mnyebutkan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitas
(kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan
pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.

Dalam aktivitas sehari-hari sebenarnya aktivitas berkesenian selalu dialami manusia. Hanya saja
terkadang kita tidak menyadari atau merasakannya bahwa aktivitasnya merupakan bagian dari ekspresi
seni yang alami.

Kegiatan Belajar 2

Fungsi dan Kedudukan Seni dalam Kehidupan Masyarakat

A. FUNGSI DALAM MASYARAKAT TRADISONAL

Dalam pemahaman umum, seni sering diartikan sebagai hiburan. Konotasi inilah yang harus kta perjelas
tidak hanya sebagai media hiburan. Seni dalam pemahaman yang lebbih kompeks. Dapat diartikan
sebagai sarana legitimasi, ketika seni itu berada didalam istana (kraton). Soedarsono mengungkapkan
bahwa fungsi seni ada tiga, yaitu: 1) untuk kepentingan acara spiritual, 2) sebagai hiburan pribadi, dan 3)
sebagai penyajian estetis atau tontonan. Secara umum fungsi kesenian di dunia ini ada delapan, yaitu:

1. Pemujaan / Ritual

Fungsi seni untuk pemujaan berlangsung pada masa ketika peradaban manusia masih sangat
terbelakang. Kehidupan kesenian waktu itu belum mengenal adanya instrumen musik, busana, dan
gerak, tata panggung dan lain-lainnya, seperti kesenian pada masa kini.

Kecenderungan seni ritual pada masa lalu lebih menekankan pada misi daripada fisik atau bentuk.
Tidak mengherankan kalau bentuk seni ritual untuk pemujaan masih sangat sederhana, baik dari aspek
musik iringan, busana (kostum) serta rias, gerak, maupun penggunaan dekorasi sebagai setting
pertunjukan.

2. Tuntunan

Fungsi tuntunan lebih menyentuh pada misi yang secara verbal diungkapkan. Pelaku seni dalam
hal ini lebih dituntut untuk menyampaikan pesan moral yang akan dicapai. Seorang dalang sebagai
contoh, harus mampu memernkan semua tokoh yang ada didalam kotak wayangnya.

3. Tontonan / Hiburan

Fungsi seni sebagai tontonan atau hiburan tidak banyak membutuhkan persyaratan. Seni untuk
hiburan tidak terikat pada misi tertentu. Seni yang menghibur adalah seni yang mampu memberi
kesenangan pada seseorang / kelompok orang yang berada di sekitar pertunjukan.

B. FUNGSI SENI DALAM MASYARAKAT MODERN

Fungsi seni dalam masyarakat modern berkembang sesuai dengan kebutuhan masyrakat modern yang
sangat beragam dan kompleks. Seni secara jelas dapat dijumpai disetiap elemen dan situasi kehidupan.
Mungkin di masa lalu seni juga sudah mengusung fungsi berikut ini namun tidak tampil secara jelas.
Bagaimana fungsinya dalam masyarakat modern silahkan simak paparan berikut.

1. Ekspresi / Aktualisasi Diri


Kecenderungan fungsi pertunjukan untuk ekspresi atau aktualisasi diri ini merupakan perwujudan dari
semboyan seni untuk seni atau I’art pour I’art. Tidak ada orang yang dapat mengganggu gugat ekspresi
seni dalm penampilannya. Kebebasan disini lebih menekankan pada pencapaian tujuan tertentu yang
diperjuangkan. Contoh seni instalasi, happening art, dan sejenisnya.

2. Pendidikan

Seni sebaai media pendidikan merupakan elemen mendasar yang perlu dipahami. Hal ini karena esensi
seni sebenarnya tidak dapat lepas dari muatan edukatif. Dengan lain perkataan apa yang dituangkan
kedalam berbagai cabang seni merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan untuk membentuk budi
pekerti seseorang.

3. Industri

Fungsi seni sebagai industri lebih mengalah pada tujuan aatau kepentingan tertentu untk mendukung
suatu produk tertentu. Seni untuk industri adalah sesuatu yang mampu memberi daya tarik pada produk
yang ditawarkan.

4. Seni Terapi

Seni untuk terapi di gunakan secra husus ntuk memberi ketenangan batin seseorang yang sedang men
derita secra psikis.dengan berolah seni seseorang yan memiliki permasalahan atau tertekan jiwanya,
akan terobati.

5. Komersial/Instant

Seni ntuk kategori sebagai alat mendatang kan ke untungan (entertainment) ini bisa di buat menurut
keperluan dan keinginan si penanggap. apapun bentuk dan wujud kesnian itu asal mampu memenuhi
keinginan pembeli tidak yang masalah, walaupun kadang-kadang harus menimpa pada norna estestis
yang berlaku. Seni untuk fungsi ini terjsdi karena permintaan yang paling banyak. Dunia pariwisata
membuka peluang untuk pengemasan jenis-jenis pertunjukan kemasan.

Kegiatan Belajar 3

Jenis – jenis Seni

• Seni dapat dibedakan menjadi 3 kelompok :

1. Seni pertunjukkan :dapat dikatakan seni sesaat artinya hasil seni disajikan dan dihayati oleh
penonton pada saat bersamaan dan akan selesai stelah pertunjukkan berakhir.

2. Seni rupa ; merupakan seni yg awet Karena hasil karya seni rupa dapat disajikan dihadapan
penonton dan di hayati sepanjang masa.
3. Seni sastra : seperti prosa dan puisi

Pada saat ini seni yang dianut di neger ini adalah “seni rupa dg gramatikal barat” dikatakan demikian
karena materi,tehnik dan mahzab yang dianutnya adalah mahzab barat yang naturlis-perspektif-
momenopname(NPM): “ gambar yang diambil hanya dari satu arah,satu tempat,satu waktu,seperti
memotret sebuah objek pada satu titik waktu,dibekukan/dihentikan sehingga mejadi still picture dalam
sebuah bingkai.

• Tabrani mengatakan bahwa seni lukis yang dimiliki bangsa Indonesia lebih hidup karena memiliki
unsure waktu selain unsure ruang dan datar.

• Dalam system RWD bidang datar bermakna tiga:panjang-lebar-waktu

• Secara garis besar seni rupa memiliki 3 cabang yakni:

v Seni lukis,seni patung,seni kriya(sni murni0

v Seni terapan meliputi semua desain.

v Gambar termasuk seni lukis

• JENIS DAN RUANG LINGKUP SENI:

Ø Apresiasi : upaya untuk pengenalan terhadap objek seni kepada masyarakat luas.

Ø Apresiasi secara pasif : dilakukan ketika seseorang menyaksikan pertunjukkan atau melihatt pameran
tanpa ada tindakan untuk mengkritik atau menilai pertunjukkan maupun pameran yang dilihat.

Ø Apresiasi secara aktif : melibatkan agresian dalam kegiatan tertentu.

Missal : seorang ikut menari.


Ø Secara garis besar wawasan seni berhubungan dengan 3 hal :

1. seni dengan alam

v mengisyaratkan manusia untuk selalu ingat pada alam sebagai sumber penciptaan seni.

2. seni dengan ekspresi

v seni dan ekspresi tidak dapat dipisahkan, keduanya saling mendukung.

v Seni di dalamnya adalah ekspresi sebaliknya dalam membicrakan ekspresi tidak akan lepas dari cabang
seni tertentu.

3. seni dengan lingkungan

v memberi pesan kepada anak untuk selalu dekat dengan lingkungan sekitarnya.

Ø 4 jenis seni :

a. Tari:

1. Tari tunggal :koreografi yang di buat atau dirancang untuk di bawakan oleh seorang
penari.dipentaskan lebih dari 1 orang penari.

Contoh : tari golek,ponggawa.

2. Tari pasangan ( beksan ) :tarian berpasangan dalam bentuk tari ini bisa memiliki tema bermacam-
macam.

Contoh : tari srikandi mustokoweni

3. Tari kelompok :ini dirancang secara khusus memang untk dibawakan oleh lebih dari 2 orang penari.

Contoh : tari kelompok bedaya.


b. Seni drama

1. pengertian dramaturgi

v dramaturgi : ajaran tentang masalah,hokum dan konversi drama.

v Kata DRAMA berasal dari kata yunani draomai yang berarti berbuat,berlaku,bertindak,dsby.

v Drama berarti perbuatan atau tindakan.

v Formula dramaturi menganut 4 prinsip M:

• Mengkhayalkan:untuk pertama kali manusia atau pengarang mengkhayalkan kisah yg bersumber dari
inspirasi.

• Menuliskan : pengarang menyusun kisah yg sama dg ide yg sama ke dalam tulisan.

• Memainkan : pelaku memainkan kisah yg sama untuk ketiga kalinya.

• Menyaksikan : penonton menyaksikan kisah di atas panggung.

• SEJARAH TEATER INDONESIA

o Sebelum abad 20 tak ada naskah dan pentas

o Permulaan abad 20 karena pengaruh drama barat,tidak menggunakan naskah namun pentas
panggungnya berbingkai.

o Pada masa pujangga baru muncul naskah drama asli yg digunakan pleh pementasan amatir.

o Pada msa jepang sensor sendenbu sangat keras sekali karena mengharuskan penampilan drama
menggunakan naskah.

o Perkembangan masa kini yg terjadi rombongan professional membuang kembali naskah

o Organisasi amatir tetap setia dg naskah hanya saying sering mengubahkan pengarang,penyadur atau
penyalinnya.

• ISTILAH DRAMA

Ø Teater

• Sebagian orang mengartikan sbg gedung pertunjukkan ada pula yg mengartikan sbg panggung.
• Secara etimologi ; gedung pertunjukkan.

• Dalam arti luas : segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak ( wayang
orang,ketoprak,ludruk,lenong )

• Dalam arti sempit : kisah hidup atau kehidupan manusia yg diceritakan di atas pentas dan di saksikan
oleh orang banyak.

Ø Drama/sandiwara/toneel

• Istilah sandiwara diketemukam oleh KGPA Mangunegoro VII sbg pengganti istilah toneel yg dipakai
orang belanda.

• Secara khusus drama adalah kualitas komunikasi ,situasi,dan acting.

Ø MUSIK

• Apresiasi musik dpt di definisikan : sbg dicapainya kemampuan untuk mendengarkan musik dg penuh
pengertian.

• Unsure seni musik :

1. composer (pabrikan )

2. pemain (para pekerja )

3. pendengar (consumer )

• Unsur mekanis :

Ø Medium : segala musik dipergelarkan melalui unsure mekanik atau unsure fisik

Ø Publikasi : langkah penting dalam seluruh kegiatan produksi musik


MODUL 2

Pengetahun Dasar Seni

KEGIATAN BELAJAR 1

UNSUR-UNSUR MUSIK

Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang
membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur tersebut.
A. BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA

Musik merupakan bagian dari dunia bunyi, suatu seni yang di dasarkan pada pengorganisasian bunyi
menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi lain dengan mengenali empat komponen bunyi
yang musikal: pitch, dinamik, warna suara, dan durasi.

1. Pitch

Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa
adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan sperti sura robot, dan tidak akan ada musik
seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya.
Semakin cepat frekuensinya, semakin tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah
pitch. Getaran frekuensi diukur dalam cycle per detik. Pada piano, nada dengan frekuensi tertinggi adlah
4.186 per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik.

Demika juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nad ayan lebih tinggi dari pada
daai panjang dan besar. Alam musik, bunyi yang mempunyai pitch tertentu dinamakan nada. Dua nad
akan berbunyi berbeda jika mempunyai pitch yang berbeda. ‘Jarak’ pitch antara dua nada disebut
interval. jika dua nada berjarak i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip.

Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan terakhir dalam satu tangga nada. Jarak antara nada
tertinggi da terendah yang dapat di hasilkan oleh vokal atau insyrumen dinamakan pitch range

2. Dinamika

Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika, salah satu aspek bunyi. Kekerasan
berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan bunyi. Ketika beberapa instrumen dimainkan
lebih keras atau lebih lembut, atau ad aperubahan pada instrumen –instrumen yang dimainkan, akan
dihasilkan perubahan dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara mendadak atau bertahap.

Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan secara lebih keras dari pad
nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent (tekanan dinamik). Sebagai elemen
musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak dapat disajikan dengan tepat . sebuah nada memiliki
tingkat dinamik dalam hubungan dengan nada-nada yang lain. Suara terkeras dari sebuah biola masih
lebih kecil di bandingkan dengan kerasnya suara seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di
bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi ini dapat dikatakn sebagai for tissimo (sangat keras) dalam
konteks biola itu sendiri.
3. Warna Suara

Perubahan-perubahan pada dinamik sepert perbahan pada warna suara menciptakan keberagaman dan
kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen
lain, melodi tersbut mempunyai efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna
suara sendiri.

Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu memudahkan pengenalan kemunculan kembali
suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu.
Dalam kenyataannya, komposer sering membuat melodi dengan nada khusus yang ada dalam
pikirannya. Selain itu, arna suara dapat diubah dengan membuat variasi jumlah instrumen atau suara
yang menghasilkan melodi.

4. Ritme

Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang dan malam, di dalm
tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung, dan bunyi hak sepatu ketika berjalan.

Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan pelepasan. Dalam pengertian yang
luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah
sebagai mana berlalunya waktu dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak sebagaimana berlalunya
kecepatan dan intensitasnya.

Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch, warna suara dan
dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum, dan aksen/sinkop berikut
penjelasan dari ketiganya.

a. Ketukan (beat)

Beat (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang membagi musik dalam unit waktu
yag sama. Dalam musik, ketuk muncul antara tiap detik. Kadang-kadang terdengar begitu kuat dan
mudah untk mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat perasaan seolah mengambang atau
tanpa tujuan.

Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang berbeda-beda. Kadang beat diketukkan
secara jelas dengan bass drum seperti marching band. Kadang-kadang beat tidak begitu nyata terdengar,
misalnya pada alunan melodipermainan biola.

Beat merupakan latar belakang dimana komposer menjadikannya sebagai pedoman dalam
menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu dimana
semua nada dapat diukur. Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau lebih dari satu
beat.
b. Birama

Dalam musik, kita mengetahuo pola pengulangan ketukan yangbertekanan kuat dimana satu atau lebih
atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang lainnya. Pengelompokan yang teratur dinamakan birama.

Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam sebuah birama. Jika sebuah
birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter. Kita menghitung 1-2,1-2,1-2, dan seterusnya.

Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3, dan seterusnya.irama waltz
mempunyai birama triple.

Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biramanya.
Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan ketiga
hanya saja dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.
Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai birama quadruple. Sextuple meter mempunyai 6
ketukan pada setiap birama seperti 1-2-3-4-5-6. Dengan demikian sextuple meter merupakan kombonasi
dari duple meter dan triple meter. Melodi dalam sextuple meter sering membuat rasa aliran yang halus.

Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama dan septuple meter dengan 7 ketukan pada
setiap biramanya. Setiap metrum tersebut menggabungkan duple meter dan triple meter.

c. Aksen dan Sinkop (syncope)

Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari pada nada-nada lainnya, yaitu
dengan mendapatkan akses yang dinamis. Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada off-
beat (yang tidak seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul diantara
dua ketukan.

Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan mendapatkan teanan seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.

d. Tempo

Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo, suatu konsep dasar dalam musik. Tempo cpat
berhubungan dengan perasaan energik, semgat, dan kegembiraan. Tempo lambat pada suasana
tenang.tan da tempo biasanya diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga dinamik, istilah
dalam tempo menggunakan bahasa itali.

LARGO sangat lambat, melebar


Grave sangat lambat, khidmat

Adagio lambat

Andante agak lambat

Moderato sedang

Allgreto cepat sedang

Allegro cepat

Vivace dengan hidup

Presto sangat cepat

Prestissimo secepat mungkin

Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang ditambahkan pada tanda tempo untuk
membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang sanngat umum adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak
terlalu banyak). Maka kita mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan allegro non- molto (tidak
terlalu cepat).

5. Melodi

Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi adalah serangkaian nada-nada tunggal
yang dikenali ebagaisuatu kesatuan dan menyaluruh.Melodi yang bergerak dalam interval-interval yang
kecil dinamakan melodi melangkah, sedang yang bergerak interval besar dinamakan melodi melompat.
Yang dimaksud satu langkah adalah jarak antara dua nada yang berdekatan dalam urutan tangga nada
do-re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke nada re, nada la melangkah ke nada sol. Jarak
yang lebih besar dari pada satu langkah dinamakan lompatan.

Kebanyakan melodi tersusun atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa (phrase), yang
mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk kesatuan melodi. Frasa dapat
timbul dalm bentuk pasangan yang seimbanng, dimana yang pertama merupakan melodi pembuka
yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh frasa kedua merupakan melodi penutup. Frasa kedua dapat
merupakan pengulangan dari yang pertama tetapi mempunyai pengakhiran yang lebih konklusif dan
mantap.

KEGIATAN BEALAJAR 2
UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI

UNSUR - UNSUR DASAR TARI

Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian
terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.

1. GERAK

Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang
telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak
maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena
menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah
contohnya mencangkul, membatik dll.gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan
maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik
penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak
yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah
diubah menjadi gerak indah yang bermakna.

2. UNSUR TENAGA

Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :

a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan
gerak

b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras

c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.

3.UNSUR RUANG

Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari
dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.

Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh
yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan
atau halaman terbuka.

4. UNSUR WAKTU

Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor
yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari
setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang
dapat dicapai

B. Elemen Komposisi Tari

Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk membimbing sebagai
penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut: Gerak,Desain atas, musik, tema,
dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana, properti, komposisi kelompok, tata panggung,
tata lampu dan tata suara.

1. Gerak

Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari tari adalah gerak baik
gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah tempat (lokomotor). Gerak dalam tari
dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan gerakmaknawi.

Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti, sedangkan gerak maknawi adalah
gerak yang mengandung arti. Dengan adanya perbedaan gerak tersebut maka gerak dalam tari menurut
wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang memiliki watak feminim dan watak maskulin. Gerakyang
feminim biasanya memiliki volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki
volume gerak yang lebih besar. Jenis gerak feminim biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa banyak
dipakai pada tari halusan, sedang gerak maskulin banyak digunakan pada tari gagahan dan pada tari Bali
biasanya digunakan pada tari putra keras.

Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu gerak yang dilakukan oleh
manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup angin, angin pusaran dan yang lainnya), dari
semua gerak-gerak tersebut mengalami perubahan /diperhalus (stilirisasi) dan distorsi (dirombak) Gerak
tari adalah gerak yang indah, maksudnya adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.

2. Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam mengembangkan tema dapat dipilih
dari berbagai topik yang dipandang relevan.

Ada beberapa karakteristik tema antara lain:

1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain.

2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan

semua pemikirannya.

3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat

3. Desain Atas

Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada ruang yang berada
di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih tepatnya dengan istilah pose dalam tari
karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya desain atas akan lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu
arah penonton atau dari depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar
pengetahuan dan komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan masing-masing memiliki
sentuhan emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut sebagai berikut.

a. Desain Datar

Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak dalam postur
tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah ke samping.Desain datar inimemberikan
kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.

b. Desain Dalam

Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari tampak memiliki
perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan lengan diarahkan ke belakang,
kedepan, ke samping, dan menyudut.

c. Desain Vertikal

Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai dan lengan
menjulur ke atas atau ke bawah.
d. Desain Horisontal

Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan mengarah ke garis
horisontal.

e. Desain Kontras

Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota badan atau garis-garis
yang akan bertemu bila dilanjutkan.

f. Desain Murni

Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali tidak menggunakan
garis kontras.

g. Desain Statis

Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota badan walaupun
bagian badan yang lain bergerak.

h. Desain Lurus

Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan seperti tungkai,
torso, dan lengan

i. Desain Lengkung

Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya menggunakan garis
lengkung.

j. Desain Bersudut

Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam pada sendi-sendi
seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.
k. Desain Spiral

Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang searah pada anggota
badan.

l. Desain Tinggi

Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.

m. Desain Medium

Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah sampai pinggang
penari.

n. Desain Rendah

Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara pinggang penari sampai
lantai.

o. Desain Terlukis

Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa anggota badan
atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.

p. Desain Lanjutan

Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada , yang ditimbulkan oleh
salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh pergi cukup menggerakkan lengan dan

mengacungkan jari menunjuk pintu.

q. Desain Tertunda

Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut panjang, rok
panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.
r. Desain Simetris

Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan kanan dan
kiri berlawanan arah tetapi sama.

s. Desain Asimetris

Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota badan yang kiri
berlainan dengan yang kanan.

4. Desain Lantai

Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas panggung atau garis
dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam pembuatan desain lantai garis menjadi bagian
yang sangat penting dan menentukan dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung.

Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat. .Secara garis besar garis
dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis lengkung.

a. Garis lurus

Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal.

Garis lurus memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya

banyak digunakan untuk tari-tarian yang mengungkapkan kegembiraan.

b. Garis lengkung

Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti

lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki

arti simbolis lembut, lemah, dan romantis. Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius karena
dianggap mampu menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya.

c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah lingkaran


Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu bentuk, maksudnya jika
seorang penata tari menginginkan membuat garis diagonal seorang koreografer sudah
mempertimbangkan jumlah penari yang dibutuhkan agar garis tersebut nampak jelas diagonal. Misalnya
dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat dipandang sebagai lambang/simbol misalnya garis horizontal
dapat memberi ekspresi ketenangan atau istirahat

5. Desain Musik

Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan tari. Musik
merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara musik dan tari
merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen dasar dari musik adalah nada, ritme, dan
melodi. Ritme adalah degupan dari musik dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur. Tempo adalah
cepat lambatnya irama. Melodi adalah susunan dari beberapa nada untuk membentuk satu gending. Di
dalam tari musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan

musik eksternal.

a. Musik Internal

Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan, hentakan kaki, nepuk
dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh, tari Kecak dari Bali.

b. Musik Eksternal

Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang dihasilkan oleh alat. Untuk
musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang
menggunakan elektronik. Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik
tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal kalau di Yogyakarta misalnya
tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan sebagainya.

Adapun fungsi musik dalam dalam tari

1)Sebagai iringan tari

2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari

3)Sebagai ilustrasi

6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih dari satu orang
penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil dan kelompok besar.

a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari

b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.

c.Kolosal 50 lebih

d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari

Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan, bergantian, selang-seling,


terpecah.

1)Serempak (Unison)

Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan penari dengan pola
serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat diatur dalam pola lantai garis lurus
maupungaris lengkung.

2) Berimbang (balance)

Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri kanan sama atau
disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama antar kanan dan kiri sama bisa juga
dilakukan dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan oleh sisi tubuh yang berbeda.

3) Berturutan/bergantian (canon)

Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau bergantian. Misalnya gerak yang
memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat dipecah menjadi frase empat hitungan.

4) Selang-seling (alternate)

Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila pengaturan penari dengan
pengolahan level.

5) Terpecah (broken)

Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari dengan bentuk heterogen
tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya

7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan menarik
dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik , kekuatan /mendorong, dinamika
dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan
penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.

8. Tata Panggung

Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena dengan
berbagai macam properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai macam gerak.

KEGIATAN BELAJAR 3

Unsur dan Prinsip Seni Rupa

A. Unsur-unsur Seni Rupa

Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga karyanya
dapat dinikmati secara utuh.

Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya
seni rupa. Unsur-unsur ini diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna,
tekstur, dan gelap terang.

1. Garis

Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal,
vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari
macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung
berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan,
seperti:

- Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;

- Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;

- Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;

- Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:

- Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.

- Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang

Warna

Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:

Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi warna merah,
kuning, dan biru.

Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.

Contoh:

· merah + kuning : jingga

· biru + kuning : hijau

· merah + biru : ungu

Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.

Contoh:

· kuning + hijau : kuning kehijau-hijauan


· biru + ungu : ungu kebiruan

· jingga + merah : jingga kemerahan

Selain jenis-jenis warna di atas terdapat pula warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

Tekstur

Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya
seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur
nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan.
Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

Ruang

Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar,
ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah
lukisan.

Bidang

Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang
yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

B. Prinsip Seni Rupa

Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:

· Kesatuan (unity)

Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip
yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk
komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan
seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki
kesatuan.
Keseimbangan (balance)

Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga
terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

Irama (rhytm)

Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau
perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan
variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan
susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan
dengan irama yang harmonis.

· Penekanan (kontras)

Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan yang
mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

Proporsi

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara
keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar,
dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

Keselarasan (harmony)

Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk
menciptakan keselarasan.
MODUL 3

KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK SENI ANAK SD

Kegiatan Belajar 1

Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar

Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu :

Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada cara – cara berfikir
seseorang.

Perkembangan personal, marupakan perubahan – perubahan yang terjadi yang berkaitan dengan
kepribadian.

Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan – perubahan yang terjadi pada diri seseorang,
antara individu yang satu dengan lainnya.

Perkembangan fisik, perubahan – perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua fakrot, yaitu :

Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan – perubahan yang terjadi pada individu secara
alamiah dan spontan.

Faktor belajar, perubahan – perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya.

Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun psikologis, khususnya
dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas dan daya perseptual serta pertumbuhan
fisiknya.
A. KEMAMPUAN INTELEKTUAN ANAK

Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan
manusia, yaitu :

Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia.

Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving merupakan aktivitas
berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir anak.

Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain.

Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir.

B. KONDISI EMOSIONAL ANAK

Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi menggambarkan
suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka.

Emosi sebagai aspek psikologis mempunyai ciri-ciri yang khsa, yaitu :

Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya.

Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan kondisi.

Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra.

Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dikelompokkan menjadi dua macam yaitu :

Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.

Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan, perasaan intelektual,
perasaan sosial., perasaan estesis, dan perasaan spiritual.

C. KONDISI SOSIAL ANAK

Pada masa Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada orang lain disekitarnya.
Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan –
aturan kelompok.
Dalam hal ini guru bisa memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat
bersosialisasi dengan baik.

D. KONDISI PERSEPTUAL ANAK

Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan efektif. Secara intelektual, pada masa
Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang berasal dari luar dirinya apabilah
dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahuinya.

E. KARAKTERISTIK FISIK ANAK

Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik yang sangat
pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik.

Kegiatan – kegiatan fisik ini dapat diarahkan pada permainan – permainan kelompok yang dampaknya
sangat baik bagi perkembangan sosial mereka.

F. KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK

Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, ini berarti
secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami atau merasakan
keindahan yang ada disekitarnya.

G. KONDISI KREATIF ANAK

Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat difasilitasi dengan beragam
teknologi pada zaman sekarang ono karena bakat setiap anak berbeda – beda.

KEGIATAN BELAJAR 2

Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar

A. KARAKTERISTIK SENI ANAK SEKOLAH DASAR


Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok ethnis, kurun waktu,
jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan
oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek-aspek yang mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan
fisik dan mental, kebutuhan dan kesenangan dan lingkungannya

A. Karakteristik Suara Anak Usia SD

Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan bertepuk tangan
itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara yang berbeda-beda sesuai
dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya adalah ukuran alat produksi suara,
sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara manusia yang dibedakan dari usia.

Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, berdasarkan
karakteristik dan kemammpuannya:

Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan

Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun ada juga yang bersuara
rendah

Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat

Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara mereka masih terdengar
jernih dan ringan

B. KARAKTERISTIK MUSIK ANAK

Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya sebagai media
pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak
hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta
ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak seyogyanya mampu memberikan
kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak.
Berikut ini karakteristik yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:

1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.

2. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat

3. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.

4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.

C. KARAKTERISTIK GERAK ANAK


Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat sederhana, gerakannya biasanya
bermakna dan bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema tertentu. Anak juga mampu
menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.

D. KARAKTERISTIK SENI RUPA ANAK

Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni;

1. Aspek tipologi seni rupa anak

2. Aspek karakteristik seni rupa anak

3. Aspek periodisasi seni rupa anak

4. Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak

Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe campuran keduanya. Pada tipe
visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga anak mampu merekam objek aslinya
termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta detailnya. Pada tipe haptik, pengungkapan suasana
hati atau emosi sangat menonjol ketika mereka menuangkan objek kedalam karya seni rupanya.

E. PERIODISASI SENI RUPA ANAK

Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh

1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12 tahun) yang
terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10 tahun), akfir figuratif (9-12
tahun) dan artistik (12 tahun keatas).

2. Lowenfeld dan Brittain yang menghasilkan: Masa coreng moreng (2-4 tahun) naturalisme / pseudo
naturalistic (12-14 tahun) dan masa dewasa (14-17 tahun).
MODUL 4

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM BERKARYA SENI

Kegiatan Belajar 1

Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni

1. Istilah Teknologi

Istilah teknologi sebenarnya sangat umum, istilah ini digunakan untuk menunjukkan substansi
keteknikan, berhubungan kinerja teknik terseebut tersusun secara urut dari suatu yang terdiri dari
komponen yang satu dengan yang lain harus dirancang bergantian secara runtut.

Suatu karya seni mempunyai struktur: wujud (contour), isi (content), dan tata laku (context). Ketiga
struktur karya seni tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya ketika proses penciptaan
berlangsung.
2. Cakupan teknologi

Pada wujud teknologi terdapat prinsip: kerajinan, rekayasa dan pengolahan. Kerajinan mempunyai dasar:
keakapan, kecepatan, ketepatan dan keterampilan. Jika seorang guru meminta siswa mencipta karya
rupa dengan prinsip teknologi maka hasil yang akan diperoleh dapat berupa:

Output : karya rupa berteknologi

Outcome : keterampilan (skill)

Dampak : berpikir sistematis, tangguh, ulet, tepat dan disiplin.

3. Model Pemanfaatan Teknologi dalam Karya Seni

Dalam area teknlogi, prinsip keteknikan dapat digolongkan menjadi tiga prinsip, yaitu:

a. Pemanfaatan Teknologi Kerajinan Dalam Penciptaan Karya Seni

Pembelajaran teknologi kerajinan lebih memfokuskan kepada keterampilan produksi, reproduksi,


reproduksi yang diukur dari: kecepatan, ketepatan, dan ekonomis serta keluasannya.

b. Pemanfaatan Teknologi Rekayasa Dalam Penciptaan Karya Seni

Pemanfaatan teknologi rekayasa dapat dilihat pada keteknikan dan dampak pembelajaran. Dampak
keteknikan ebih mendorong keyakinan mencipta melalui kecakapan mengurangi bahan dan menyusun
alat sesuai dengan sistem kinerjanya. Sedangkan dampak pembelajaran teknologi rekayasa adalah
keuletan menguraikan masalah, dan menyusun kembali permasalahan mencipta karya seni.

c. Pemanfaatan Teknologi Pengolahan Dalam Penciptaan Karya Seni

Pengukuran terhadap pengolahan adalah perilaku mengubah objek melalui proses: pemasakan, reaksi,
percobaan (treatment) secara cepat dapat menghasilkan produksi ganda dan reproduktif.

KEGIATAN BELAJAR 2

Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi

1. Teknoogi Sederhana Berenergi Manusia

Ada tiga jenis teknologi yang termasuk dalam teknologi sederhana ini yakni teknologi putar, tarik, dan
pukul.
a. Teknologi Putar

Teknologi putar berfungsi menggandakan, mempercepat kinerja, meringankan beban seseorang dalam
bekerja setiap saat. Namun setelah orang berteknologi, karya itu membuat kinerja seseorang menjadi
sangat bergantung kepadanya. Misalnya: jam tangan.

b. Teknologi Tarik

Suatu contoh alat yang menggunakan teknologi tarik adalah sepeda kayauh. Tarikan kekuatan pada
sepeda terletak pada dikeluarkan oleh kekuatan kaki pada waktu mengajuh. Semakin kuat penarikan kaki
untuk memutar gigi depan, maka akan semakin kuat pula tarikan pada gigi belakang dan laju sepeda pun
semakin kencang.

c. Teknologi Pukul

Contoh alat yang menggunakan teknologi pukul adalah alat musik genderang ((perkusi). Alat ini
menimbulkan suara ketika dipukul oleh alat tertentu. Tinggi rendahnya bunyi yang diciptakan oleh
seseorang terletak pada besar kecilnya tabung yang berongga.

2. Teknologi Sederhana Berenergi Alam

a. Penggerak Berenergi Angin, contohnya: kipas angin.

b. Penggerak Berenergi Air, contonhya: baling-baling kapal.

3. Teknologi Tinggi

a. Motor penggerak berenergi listrik

b. Teknologi Digital

Teknologi digital merupakan perkembangan mutakhir. Teknologi digital yang paling banyak membantu
manusia adalah komputer. Pemanfaatannya dalam penciptaan karya seni rupa melalui: 1) program
freehand drawing, 2) program corell draw, 3) program (adobe) Photoshop, 4) program makromedia
animasi, 5) powerpoint, 6) program editing.
KEGIATAN BELAJAR 3

Rencana dan Laporan Kerja

Dalam teori belajar, sekarang dikembangkan model belajar melalui kesalahan atau kesuksesan
yang dicapai pada awalya, selanjutnya dikembangkan menjadi rancangan kerja. Rancangan kerja ini
ditulis dalam skema ataupun menggunakan daftar isian. Dasar pemikiran penulisan gagasan ini sangat
penting karena keika seseorang sedang berkarya , tiba-tiba ingatannya bebabaur dengan pikiran lain
sehingga terjadi kelupaan. Dengan demikian, rancangan kerja yang telah ditulis dapat mengingatkan
kembali gagasan yang telah terputus.

Ide dan gagasan dalm menciptakan karya seni dengan memanfaatkan eknologi (sederhana) perlu
dituangkan dala sebuah rancangan yang meliputi karya apa yang akan dibuuat, bagaimana latar
belakang munculnya ide dan gagasan dan manfaat karya terseut. Selain itu jelaskan pula dalam
ramcanagan tersebut tentan bagaimana teknik dan cara kerja atau langkah yang akan dikerjakan untuk
membuat / mewujudkan ide / gagasaan tersebut. Bahan apa yang akan digunakan, bagimana karakteristi
bahan tersebut. Juga perlu diuat dalam rancangan tersebut tentang kesulitan yang diperkirakan akan
ditemui.

Anda mungkin juga menyukai