Anda di halaman 1dari 20

ANALISA INDIKASI DILAKUKAN PERSALINAN

SECTIO CAESAREA DI RSUP Dr. SOERADJI


TIRTONEGORO KLATEN

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Meraih Derajat Sarjana Keperawatan

Oleh :

MUHAMAD YAENI
J 210110205

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ANALISA INDIKASI DILAKUKAN PERSALINAN
SECTIO CAESAREA DI RSUP Dr. SOERADJI
TIRTONEGORO KLATEN

ABSTRAK

Latar belakang: Persalinan sectio caesarea (SC) merupakan persalinan buatan


melalui dinding rahim untuk mengeluarkan janin karena kalau dilakukan
persalinan secara spontan tidak bisa dilakukan, persalinan ini dari waktu ke waktu
mengalami peningkatan jumlahnya.World Health Organisation (WHO) mematok
angka persalinan SC ini 15% dari seluruh jumlah persalinan, sedang dari
Departemen Kesehatan (DEPKES) RI mematok 20% total persalinan yang ada.
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten data persalinan sectio caesarea dari
bulan Mei 2012–bulan April 2013 mencapai 25,6% artinya dari 4438 pasien yang
menjalani persalinan 1134 pasien persalinannya dilakukan secara sectio caesarea.
Tujuan Penelitian: Untuk mendapatkan gambaran persalinan sectio caesarea
di RSUP Dr. Soradji Tirtonegoro Klaten dapat dilakukan dengan indikasi apa saja.
Metode Penelitian: Desain penelitian analisis dokumentasi persalinan SC dengan
pendekatan retrospektif teknik pengambilan sampel nonprobability sampling
dan sampel yang di dapat diambil secara sampling sistematis, jumlah sampel
60 data. Analisa data dengan menggunakan analisa univariat dan uji statistik
chi-square selanjutnya dilakukan uji kekuatan hubungan.
Hasil Penelitian: Persalinan sectio caesarea di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten dilakukan karena adanya faktor yang yang mempengarui yaitu pekerjaan,
usia, pendidikan, indikasi SC, penyakit penyerta dan kehamilan dengan
pertimbangan waktu persalinan baik elective maupun emergency.
Kesimpulan: Indikasi yang paling banyak dilakukan persalinan SC di RSUP
Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah indikasi relatif dan faktor yang paling
kuat untuk dilakukan persalinan sectio caesarea karena penyakit penyerta dan
alasan emergency sebagai waktu terkuat dilakukan sectio caesarea.

Kata Kunci: Indikasi sectio caesarea, persalinan sectio caesarea


INDICATIONS ANALYSIS DONE LABOR SECTIO CAESAREA
IN HOSPITAL Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

ABSTRACT

Background: Delivery sectio caesarea (SC) is an artificial labor through the


uterine wall to remove the fetus as if it was spontaneous delivery can not be done,
this labor from time to time have increased totals.World Health Organisation
(WHO) figures peg the labor SC 15 % of all births,were from the Ministry Of
Health (MOH) to fix 20% of Indonesia's total labor. In Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten sectio caesarea delivery of data from May 2012-April 2013 reached 25.6%
mean of 4438 patients undergoing childbirth deliveries performed in 1134 patients
sectio caesarea.
Objective: To get an idea of childbirth sectio caesarea in Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten can be done with any indication.
Methods: The study design analysis documentation sectio caesarea delivery with
retrospective approach nonprobability sampling sampling techniques and sample
can be taken in a systematic sampling, sample number 60 data. Data analysis
using univariate analysis and chi-square statistical test is then performed test
the strength of association.
Results: Delivery sectio caesarea in Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten done
because of the factors that influence the job, age, education, indication SC,
comorbidities and pregnancy with consideration of time both elective and
emergency childbirth.
Conclusion: Indications of the most widely performed in SC delivery Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten is an indication of the relative and the most powerful factor
for labor performed sectio caesarea because of comorbidities and emergency
reasons as the strongest time do sectio caesarea.

Keywords: Indications sectio caesarea, delivery sectio caesarea


Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

PENDAHULUAN persalinan dari tenaga kesehatan,


dan terlambat sampai di fasilitas
kesehatan karena sudah masuk
Latar Belakang Masalah
keadaan emergency.
Emergency dalam persalinan
Untuk mempercepat pencapaian merupakan tindakan persalinan
tujuan pembangunan kesehatan buatan, salah satu tindakan tersebut
nasional serta Milenium Development adalah persalinan sectio caesarea
Goals (MDGs), pada tahun 2011 (SC). Tetapi di lain pihak persalinan SC
Kementerian Kesehatan meluncurkan mengakibatkan angka kesakitan ibu
kebijakan Jaminan Persalinan dan biaya persalinan semakin tinggi
(Jampersal). Jaminan persalinan ini dibanding dengan persalinan normal.
diberikan kepada semua ibu hamil yang Peningkatan persalinan ini disebabkan
belum memiliki biaya persalinan, adanya indikasi medis dan indikasi non
program ini untuk mengakses medis, indikasi non medis tersebut
pemeriksaan kehamilan, pertolongan dipengaruhi oleh umur, pendidikan,
persalinan, pemeriksaan nifas dan sosial budaya dan sosial ekonomi.
pelayanan keluarga berencana guna Persalinan sectio caesarea
menekan angka kematian ibu dan bayi merupakan persalinan buatan dimana
(Depkes, 2011). janin dilahirkan melalui suatu insisi
Antenatal care merupakan
pada dinding perut dan dinding
pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
rahim dengan saraf rahim dalam
untuk mengetahui status kesehatan
keadaan utuh serta berat diatas 500
ibu dan janin secara berkala, yang
gr (Mitayani, 2009) Sectio caesarea
diikuti dengan upaya koreksi terhadap
telah menjadi bagian dari
penyimpangan yang ditemukan.
Tujuannya adalah untuk menjaga agar
kebudayaan manusia sejak jaman
ibu hamil dapat melalui masa kuno, beberapa referensi tentang
kehamilan, persalinan, dan nifas sectio caesarea telah ada pada
dengan baik dan selamat, serta kebudayaan kuno Hindu, Mesir,
menghasilkan bayi yang sehat. Yunani, Roma, dan beberapa cerita
Kesadaran ibu-ibu untuk rakyat dari Eropa.
memeriksakan kehamilan secara Menurut penelitian (Sitorus, 2007)
teratur ini masih ada kendala seperti tentang persalinan sectio caesarea di
masalah budaya, pendidikan rumah sakit pemerintah lebih fokus
masyarakat, lingkungan, fasilitas dengan indikasi medis dimana
kesehatan, sumberdaya manusia dan demamd pelayanan lebih
lainnya. mengandalkan jaminan pelayanan
Berdasarkan kesepakatan Global kesehatan masyarakat (JPKM)
(Milenium Development Goals) pada dan askes, sedang di rumah sakit
tahun 2015 diharapkan angka swasta ditetapkan oleh wewenang
kematian ibu menurun menjadi 102 penuh dokter yang melakukan
per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa persalinan sectio caesarea. Di
faktor kematian itu diakibatkan oleh rumah sakit pemerintah lebih
resiko terlambat (tiga terlambat), banyak melakukan tindakan
diantaranya terlambat dalam preventif sedangkan rumah sakit
pemeriksaan kehamilan terlambat swasta cenderung tidak melakukan
dalam memperoleh pelayanan
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

promotif dan preventif tanpa caesarea di RSUP Dr. Soeradji


dukungan pendanaan pemerintah. Tirtonegoro Klaten.
Hasil penemuan peneliti di catatan 2. Menggambarkan hubungan
medik (CM) rumah sakit umum indikasi dan karakteristik
pusat (RSUP) Dr. Soeradji Tirtonegoro dilakukan SC dengan persalinan
Klaten pada bulan Mei 2011 sampai sectio caesarea di RSUP Dr.
bulan April 2012 jumlah persalinan Soeradji Tirtonegoro Klaten.
sebanyak 4438 pasien yang terdiri 3. Menganalisa indikasi dan
dari 1134 pasien atau 25,6% karakteristik yang paling
dilakukan secara sectio caesarea. berpengaruh untuk dilakukan
Menurut World Health Organisation persalinan sectio caesarea di
(WHO) persalinan sectio caesarea RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
tidak boleh lebih dari 15%. RSUP Dr. Klaten.
Soeradji Tirtonegoro Klaten adalah
rumah sakit milik Departemen Manfaat Penelitian
Kesehatan yang menetapkan standar a. Manfaat Teoritis
persalinan SC sesuai dengan aturan Sebagai masukan untuk
dari pemerintah pusat yaitu kurang mengembangkan ilmu kesehatan
dari 20%. terutama di bidang keperawatan,
Berdasarkan uraian di atas peneliti dalam hal memberi gambaran
tertarik untuk meneliti mengenai indikasi dilakukan persalinan sectio
analisa indikasi dilakukan persalinan caesarea.
SC di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten. Manfaat Praktis
1. Bagi Ibu Hamil
Rumusan Masalah Diharapkan penelitian ini dapat
Berdasarkan latar belakang di atas, digunakan sebagai sarana
peneliti tertarik untuk menganalisa informasi dan dapat
“Indikasi-indikasi apa saja yang dapat menambah pengetahuan
dilakukan persalinan sectio caesarea tentang indikasi apa saja
di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro seorang ibu waktu melahirkan
Klaten?”. dapat dilakukan persalinan SC.
2. Bagi Pemberi Pelayanan
Tujuan Penelitian Kesehatan Khususnya Perawat.
Tujuan Umum Membantu dalam upaya
Untuk mendapatkan gambaran meningkatkan pelayanan
tentang indikasi dilakukan kesehatan khususnya pada ibu
persalinan sectio caesarea di yang akan melahirkan secara SC.
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten. 3.Bagi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten.
Sebagai bahan masukan untuk
Tujuan Khusus penyusunan program dan
kebijaksanaan pelayanan
1. Menggambarkan tentang kesehatan ibu yang akan
karakteristik responden serta melahirkan secara SC.
jumlah kejadian persalinan sectio 4. Bagi Peneliti
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Dapat menambah wawasan dan berkembang, selain indikasi medis ada


pengetahuan tentang masalah pula indikasi non medis. Sebelum
persalinan khususnya SC. dilakukan persalinan SC hal yang harus
selalu diperhatikan adalah mengetahui
Keaslian Penelitian indikasi apa saja perlu tindakan tersebut,
Penelitian terdahulu yang cara apa yang dikerjakan dan bagaimana
hampir mirip dengan judul analisa penyembuhan luka tersebut. Ada
indikasi dilakukan persalinan SC, beberapa hal yang perlu di perhatikan
antara lain : dalam persalinan SC (Rasjidi, 2009)
1. Salfariani, I. 2012. Tentang Faktor Indikasi Persalinan Sectio Caesarea
pemilihan persalinan sectio Indikasi Mutlak
caesarea tanpa indikasi medis di Faktor mutlak untuk
RSU Bunda Thamrin Medan. dilakukan SC dapat dibagi
Variabel yang diteliti sebatas menjadi dua indikasi, yang
pengetahuan dan sikap ibu hamil pertama adalah indikasi ibu,
tentang pemilihan persalinan antara lain: panggul sempit
sectio caesarea tanpa indikasi absolut, kegagalan melahirkan
medis. Perbedaan dengan secara normal karena kurang
penelitian ini adalah variabel yang kuatnya stimulasi, adanya
diteliti tentang indikasi apa saja tumor jalan lahir, stenosis
dapat dilakukan persalinan sectio serviks, plasenta previa,
caesarea baik indikasi medis dan disproporsi sefalopelvik,
indikasi bukan medis di RSUP Dr. dan ruptur uteri. Indikasi
Soeradji Tirtonegoro Klaten. yang kedua adalah indikasi
2. Sitorus, S. 2007. Tentang Indikasi janin, antara lain: kelaianan
persalinan SC di rumah sakit otak, gawat janin, prolapsus
pemerintah dan di rumah sakit plasenta, perkembangan
swasta di kota Medan. Populasi bayi yang terhambat, dan
yang diteliti adalah ibu yang
mencegah hipoksia janin
melahirkan secara SC baik di
karena preeklamasi.
rumah sakit pemerintah maupun
Indikasi Relatif
di rumah sakit swasta.
Yang termasuk faktor
Perbedaan dengan penelitian ini
dilakukan persalinan SC secara
adalah populasi hanya di rumah
relatif, antara lain : riwayat
sakit pemerintah yaitu RSUP Dr
sectio caesarea sebelumnya,
Soeradji Tirtonegoro Klaten.
presentasi bokong, distosia
fetal distress, preeklamsi berat,
ibu dengan HIV positif sebelum
Tinjauan Pustaka
inpartu atau gemeli.
Indikasi persalinan sectio caesarea
Indikasi Sosial
yang dibenarkan dapat terjadi secara
Permintaaan ibu untuk
tunggal atau secara kombinasi, prevalensi
melakukan sectio caesarea
persalinan sectio caesarea mengalami
sebenarnya bukanlah suatu
peningkatan yang sangat pesat hal ini di
indikasi untuk dilakukan sectio
sebabkan oleh keputusan dalam
caesarea. Alasan yang spesifik
menegakkan indikasi semakin longgar dan
dan rasional harus dieksplorasi
indikasi persalian sectio caesarea semakin
dan didiskusikan. Beberapa
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

alasan ibu meminta dilakukan tindakan diindikasikan secara


persalinan sectio caesarea, medis. Ketika pasien tertentu
antara lain: ibu yang sudah memiliki suatu
melahirkan berdasarkan “kepercayaan” anti intervensi
pengalaman sebelumnya, ibu hal ini menyebabkan
yang ingin sectio caesarea peningkatan sectio caesarea
secara elektif karena takut dan hasil akhir yang tragis
bayinya mengalami cedera (Reeder dkk, 2011).
atau asfiksia selama persalinan, Tanpa indikasi medis yang
namun keputusan pasien harus jelas, ibu sudah seharusnya
tetap dihargai dan perlu menjalani persalinan normal.
ditawari pilihan cara Namun masih banyak persepsi
melahirkan yang lainnya. Angka yang salah tentang persalinan
bedah sectio caesarea secara sectio caesarea. Akibatnya,
global menunjukkan kenaikan. persalinan pervagina maupun
30 tahun yang lalu 1 dari 12 sectio caesarea dijadikan
persalinan diakhiri dengan pilihan dalam persalinan,
sectio caesarea sekarang walaupun persalinan sectio
perbandingan dengan ini caesarea merupakan salah
adalah 1 dari 3 persalinan. satu jawaban dalam
Kelayakan kenaikan angka kedaruratan persalinan.
bedah masih diperdebatkan, Tetapi tindakan SC ini
World Health Organisation mempunyai akibat buruk
(WHO) mematok angka 15% pada ibu, antara lain: infeksi,
(Rasjidi, 2009). perdarahan, luka pada
Sectio caesarea primer kandung kemih (Mitayani,
merupakan resiko SC secara 2009).
berulang, yang menarik adalah Pelaksanaan persalinan SC
sesarea elective. Sectio tanpa didasari indikasi medis
caesarea elective merupakan adalah tidak etis, kecuali telah
semua tindakan operatif yang melalui konseling. Pasien
indikasi atas alasan medik memiliki hak otonomi untuk
sudah ditentukan sebelum meminta dilakukan SC, bila
persalinan. Sectio caesarea pasien dengan sadar dan tanpa
elective primer atas tekanan memutuskan untuk
permintaan mengundang dilakukan persalinan SC, surat
masalah yang pelik, permintaan tindakan medis
kontroversial dan harus ditandatangani oleh
memprihatinkan. Peningkatan pasien, saksi dari keluarga
persalinan SC merupakan hal pasien, dokter, dan saksi dari
yang masih menjadi kalangan medis
kontroversi di kalangan
penyedia pelayanan kesehatan. Kontra Indikasi Sectio Caesarea
Kebenaran hanya dapat Kontraindikasi dilakukan sectio
dibuktikan dengan melakukan caesarea adalah tidak adanya
analisa kasus perkasus untuk indikasi yang tepat untuk
mengetahui apakah tiap melakukan sectio caesarea.
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Adapun secara lebih rinci dari disingkirkan. Resiko jangka


kontraindikasi sectio caesarea panjang yang dapat terjadi adalah
adalah : Janin mati, syok, anemia terjadinya plasenta previa, solusio
berat, kelainan kongenital berat, plasenta akrata dan ruptur uteri
infeksi progenik pada dinding Sectio caesarea merupakan
abdomen, minimnya fasilitas operasi besar dengan banyak
operasi sectio caesarea. Sebaiknya keuntungan tetapi juga dengan
sebelum dilakukan persalinan SC banyak resiko yang mungkin
perlu dilakukan pemeriksaan : terjadi pada ibu dan janin.
Kadar Hb, pemeriksaan Ulta sound Resiko dapat diperkecil dengan
pada usia 12 sampai 20 minggu, menghindari sectio caesarea
pemeriksaan Doppler untuk yang tidak memiliki indikasi
mengetahui kondisi jantung janin, tepat dan memperhatikan
pemeriksaan hormone Hcg untuk dengan sungguh-sungguh
mengetahui umur kehamilan, pendekatan anasthesi dan tehnik
amniosentesis untuk operasyang digunakan.
mengetahui fungsi paru janin. Penurunan komplikasi ibu dan
Persalinan sectio caesarea juga janin pada sectio caesarea
mengalami beberapa kesulitan, dimulai dengan pengertian serta
antara lain : Kesulitan tanggung jawab yang benar
menentukan jenis irisan, kesulitan tentang bahaya dari tindakan
yang berhubungan dengan yang dilakukan dan seleksi
presentasi janin, kesulitan yang ketat pasien yang minta
berhubungan plasenta dan dilakukan persalinan SC. Setiap
perdarahan, kesulitan yang tindakan medis memerlukan
berhubungan dengan saluran
persetujuan atas penjelasan baik
kemih.
secara lisan maupun tulisan,
Sedangkan komplikasi utama
untuk itu tindakan darurat yang
persalinan sectio caesarea adalah
bertujuanmenyelamatkan jiwa
kerusakan organ-organ seperti
pasien tidak perlu dibuat
vesika urinaria dan uterus saat
dilangsungkannya operasi,
terlebih dahulu (Rasjidi, 2009).
komplikasi anastesi, perdarahan, Informed berarti pasien telah
infeksi dan tromboemboli. diberikan penjelasan, sedangkan
Kematian ibu lebih besar jika consent berarti persetujuan
dibandingkan dengan persalinan pasien, sehingga informed
pervaginam. Sulit untuk consent berarti persetujuan yang
memastikan hal tersebut terjadi diberikan oleh pasien kepada
apakah dikarenakan prosedur dokter atas penjelasan tentang
operasinya atau karena alasan tindakan medis yang akan
yang menyebabkan ibu hamil dilakukan terhadap dirinya.
tersebut harus dioperasi.
Takipneu sesaat pada bayi
baru lahir lebih sering terjadi pada Jenis Sectio Caesarea
persalinan sectio caesarea dan Jenis sectio caesarea
kejadian-kejadian trauma berdasarkan irisannya ada 2
persalinanpun tidak dapat macam, yang pertama SC Segmen
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

bawah, untuk indikasi : janin


letak memanjang, masih ingin
anak, tidak ada kesulitan METODE PENELITIAN
mencapai segmen bawah Jenis Penelitian
rahim Penelitian ini merupakan jenis
(SBR). Yang kedua yaitu untuk penelitian Analisis Dokumentasi
indikasi : kesulitan mencapai SBR, dengan pendekatan Retrospektif yaitu
letak lintang dengan janin besar, penelitian yang bersifat longitudional
gawat janin, plasenta previa ke belakang untuk menggambarkan
dengan insersi di depan, sterilisa. indikasi dilakukan persalinan sectio
Sedangkan menurut waktu caesarea (Arikunto, 2010).
pelaksanaan SC ada 2 macam,
yaitu emergency dan elective. Tempat dan Informasi Penelitian
Emergency adalah apabila Penelitian ini dilakukan di RSUP
persalinan tidak segera dikerjakan Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten,
bisa mengancam keselamatan ibu Waktu penelitian dilakukan pada
dan atau janinnya, sedang elective bulan Januari 2013.
adalah persalinan yang bisa
direncanakan waktunya. Populasi dan Sampel
Populasi
Kerangka Penelitian Penelitian ini menggunakan
usia populasi Ibumedical
dan bayi sehat
report
dokumentasi Tanpa Komplikasi
pendidikan
n ibu-ibu yang masuk dalam kriteria
pekerjaan
Persalinan inklusi, persalinannya dilakukan
SC Waktu sc dengan sectio caesarea baik elective
maupun emergency dari bulan Mei
penyakit 2011 sampai dengan bulan April
kehamilan 2012 di RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro Klaten sebanyak 1134
Hipotesis dokumen.
Berdasarkan latar belakang Sampel
masalah, tujuan dan kerangka Sampel diambil secara
konsep di atas maka peneliti Nonprobability Sampling, yaitu
mengajukan hipotesa penelitian pengambilan sampel yang tidak
sebagai berikut : memberi peluang sama semua
Ho = Tidak terdapat populasi yang berisi dokumentasi
hubungan antara persalinan persalinan SC diambil. Teknik
S C dengan pekerjaan, usia, pengambilan sampel menggunakan
pendidikan, penyakit, Sampling Sistematis, yaitu teknik
kehamilan dan Indikasi S pengambilan sampel berdasarkan
Ha =erdapat hubungan antara urutan dari anggota populasi
persalinan SC dengan dokumentasi persalinan SC
pekerjaan, usia, pendidikan, dengan menggunakan kelipatan
penyakit, kehamilan dan Indika 10, setiap bulannya dibutuhkan 5
sampel. Jumlah sampel yang
dibutuhkan sebanyak 60 sampel
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

dokumentasi persalinan SC terikat dan variabel bebas.


(Sugiyono, 2007) . Variabel tersebut adalah variabel
Besarnya sampel dapat dihitung terikat indikasi SC baik medis
dengan menggunakan rumus maupun sosial dan variabel bebas
Sugiyono : Jumlah anggota sampel pendidikan, pekerjaan, usia,
yang masuk kriteria inklusi ada 2 riwayat penyakit, kehamilan dan
katagori, yaitu : katagori elective indikasi SC serta mencari indikasi
dan emergency, setiap katagori yang paling kuat diantara indikasi
sampel yang diperlukan minimal medis dan sosial.
berjumlah 30 sampel. Jadi total
sampel yang diperlukan untuk Uji Validitas dan Reabilitas
2 katagori minimal 60 sampel. Validitas adalah suatu alat
ukur yang sahih untuk mengukur
Jalannya Penelitian apa yang hendak di ukur.Reabilitas
Penelitian ini melalui beberapa tahap, adalah keajegan, maksudnya
yaitu : berkali - kali untuk mengukur
Tahap Persiapan hasilnya tetap (ajeg) atau
Diawali dengan pengajuan judul, amat sedikit perbedaanya
studi pendahuluan, pembuatan (Machfoedz, 2007). Peneliti
proposal dan konsultasi tidak melakukan uji validitas
pembimbing. reabilitas, karena instrumen yang
Uji Proposal peneliti pakai merupakan alat
Uji proposal dilakukan hari Kamis, tgl resmi sebagai catatan medik
13 Desember 2012 dalam pengkajian sebelum
Tahap Pelaksanaan Penelitian dilakukan persalinan di RSUP Dr.
Sebelum pengumpulan data Soeradji Tirtonegoro Klaten yang
dilakukan terlebih dahulu telah diubah susunannya oleh
peneliti peneliti.
mengurus ijin ke bagian pendidikan
dan pelatihan RSUP Dr. Soeradji Teknik Analisa Data
Tirtonegoro Klaten, kemudian Analisa Univariat
peneliti datang ke ruang rekam Analisa univariat dilakukan
medik mengutaran maksud dan untuk menganalisa variabel
tujuan peneliti untuk mencari data terikat dan variabel bebas
persalinan SC dari bulan Mei 2011 – serta mengambarkan kekuatan
bulan April 2012. hubungan indikasi sectio
Tahap Akhir Penelitian caesarea dengan tindakan SC.
Tahap akhir penelitian adalah Variabel bebas dalam penelitian
menganalisa data yang telah di ini meliputi karakteristik
dapat dari hasil analisa di responden yang meliputi umur,
lapangan, uji analisis yang di pendidikan, pekerjaan,
pakai peneliti menggunakan kehamilan, penyakit penyerta dan
analisa chi-square dan uji indikasi sectio caesarea. Sedang
coofeciencicontingenci yaitu variabel terikat meliputi waktu
suatu uji variabel untuk persalinan SC yaitu elective dan
mengetahui kuatnya hubungan emergency. Kekuatan hubungan
dan prediktor antara variabel
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

dapat di cari dengan analisa Dalam melakukan penelitian, peneliti


chi-square dan uji kekuatan. mengajukan permohonan ijin kepada
komite etik RSUP Dr. Soeradji
Definisi Operasional Tirtonegoro Klaten untuk mendapat
Tabel 3.1. Definisi Operasional persetujuan. Kemudian peneliti
N Variabe Definisi Cara Ukur Skala menghubungi petugas catatan medik
o l Operasion Data
al
untuk menganalisa persalinan SC, dan
1. Variabe Sectio Analisa identitas yang di dapat dijaga
l terikat caesarea dokument Nomi kerahasiannya.
yaitu adalah asi SC nal
tindaka persalinan dengan
n SC buatan lembar Pengolahan Data
melalui chek list Pengolahan data dengan
irisan RSUP Dr.
perut Soeradji menggunakan SPSS-17 yang
dengan Tironegor dilakukan melalui tahapan sebagai
kategori o
waktu : Klaten(for
berikut :
a.Emergen mat Editing
cy pengkajia Dalam tahap ini data yang telah
b. Elektif n obsgyn
RSUP Dr.
terkumpul akan dikoreksi kembali
Soeradji untuk mengetahui kesalahan
Tirtonegor yang ada dan memperbaikinya.
o Klaten)
2. Variabe Indikasi Analisa Coding
l bebas persalinan dokument Nomi Merupakan usaha untuk
yaitu sectio asi SC nal mengelompokkan atau
indikasi caesarea dengan
persalin adalah lembar mengklasifikasikan data dengan
an acuan chek list menandai masing-masing
sectio untuk RSUP Dr.
caesare dilakukan Soeradji
kategori responden pada lembar
a persalinan Tirtonegor analisa.
sectio o Entri data
caesarea Klaten(for
dengan mat Merupakan usaha untuk
pertimban pengkajia memasukkan data yang telah
gan n obsgyn didapatkan dari hasil analisis
karakterist RSUP Dr.
ik Soeradji data sekunder ke dalam
responden Tirtonegor program statistik yang telah
: o Klaten)
a. Usia ditetapkan.
b.kerja Tabulating
c.Pendidik Kegiatan memasukkan data-data
an
d.sakit dari hasil penelitian ke dalam
e e.Riwayat statistik atau tabel yang sesuai
partus
f. Indikasi dengan kriteria.
SC

Etika Penelitian
Data responden yang menjalani
persalinan sectio caesarea diperoleh
dari catatan medik di RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten dari
bulan Mei 2011 – bulan April 2012.
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

HASIL PENELITIAN tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa


Analisa Univariat tingkat pendidikan responden
Karakteristik Responden Sectio paling banyak adalah rendah (SD -
Caesarea SMP) sebanyak 36 (60%), dengan
Dari 60 sampel yang diambil tingkat pendidikan sedang (SMA)
didapatkan beberapa karakteristik sebanyak 19 (31,7%), dan yang
yang dapat dijelaskan dalam mempunyai tingkat pendidikan
tabel berikut. tinggi (PT) sebanyak 5 (8,3%)
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi responden.
Karakteristik Responden sectio Karakteristik responden
caesarea yang menjalani berdasarkan pekerjaan dari hasil
persalinan SC di RSUP Dr Soeradji penelitian dapat diketahui bahwa
Tirtonegoro Klaten. (N=60). responden dengan jenis pekerjaan
Karakteristik Frekuensi (n) sebagai pegawai
Prosentase (%) swasta sebanyak
10 (16,7%), yang bekerja sebagai
Umur PNS sebanyak 4 (6,6%), dan yang
Produktif 21
Resiko tinggi 39 sebagai35 ibu rumah tangga (IRT)
65 46 (76,7%).
sebanyak
Pendidikan Karakteristik paritas
Rendah 36 Dari 6060 sampel yang diambil
Sedang 19
Tinggi 5
didapatkan
31,7 beberapa karakteritik
paritas8,3
yang dapat dijelaskan dalam
Pekerjaan tabel berikut.
IRT 46 Tabel 4.2. Distribusi frekuensi
Swasta 10 76,7
karakteristik paritas Responden
PNS 4 16,7
sectio caesarea yang menjalani
6,6
persalinan SC di RSUP Dr Soeradji
Tirtonegoro Klaten. (N=60).
Uraian Frekuensi (n) Prosentase (%)
Sumber : data primer yang diolah
Kehamilan
Berdasarkan hasil penelitian Preterm 3 5
Aterm 57 95
yang telah dilakukan peneliti pada Posterm 0 0
bulan januari 2013 seperti pada
tabel 4.1 dapat dilihat bahwa Penyakit penyerta
Tidak ada 10 16,7
responden yang menjalani SC di Ada 50 83,3
RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten
yang berusia produktif sebanyak 21
(35%) usia resiko tinggi sebanyak 39 Sumber : data primer yang diolah
(65%) responden.
Karakteristik responden Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa
berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang menjalani SC di
diketahui bahwa tamatan SD – SMP RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten
termasuk pendidikan rendah, pada tabel 4.2 dapat diketahui
responden dengan tingkat bahwa responden yang mempunyai
pendidikan sedang apabila lulus usia kehamilan preterm saat
SMA dan pendidikan tinggi apabila dilakukan tindakan SC sebanyak 3
lulus perguruan tinggi (PT). Dari (5%) responden dan sebanyak 57
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

(95%) mempunyai riwayat 28 (46,6%) dan tindakan SC


kehamilan aterm. emergency sebanyak 32 (53,4% )
Berdasarkaan riwayat penyakit responden.
penyerta dapat diketahui bahwa
responden yang tidak mempunyai Hubungan antara indikasi persalinan
riwayat penyakit sebelumnya responden dengan tindakan SC
sebanyak 10 (16,7%) responden dan Dari 60 sampel yang diambil
reponden yang mempunyai didapatkan beberapa indikasi dan
penyakit penyerta sebanyak 50 tindakan sectio caesarea yang dapat
(83,3%). dijelaskan dalam tabel berikut.
Tindakan SC Untuk mendeskriptifkan hubungan
Dari 60 sampel yang diambil antara indikasi persalinan
didapatkan beberapa indikasi responden dengan tindakan SC
persalinan yang dapat dijelaskan menggunakan analisa statistik
dalam tabel berikut. chi-square.
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi Tab Tabel 4.4. Distribusi frekuensi
indikasi persalinan SC Responden Indikasi persalinan dengan
yang tindakan SC. Responden yang
menjalani persalinan SC di RSUP menjalani persalinan SC di RSUP
Dr. Soeradji Tirtonegoro Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten. (N=60). Klaten.(N=60).
Uraian Frekuensi (n) Prosentase (%)

No Indikasi proporsi p
Indikasi
Mutlak ibu 16 26,6
1 Mutlak 26,6 0,000
Mutlak janin 14 23,3
Relatif 28 46,6Ibu
Sosial 2 3,4
2 Mutlak 23,3 0,000
Janin
Tindakan SC
Elective 28 3 46,6
Relatif 46,6 0,000
Emergency 32 53,3
4 Sosial 3,4 0,430

Sumber : data primer yang diolah

Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden Sumber : data primer yang diolah
yang menjalani SC di RSUP Dr Soeradji
Tirtonegoro Klaten dapat diketahui bahwa Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa
responden yang dilakukan SC karena responden yang menjalani SC di
indikasi ibu sebanyak 16 (26,6%), indikasi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
mutlak janin sebanyak 14 (23,3%), indikasi Klaten dapat diketahui bahwa
relatif sebanyak 28 (46,6%) dan indikasi terdapat hubungan yang sangat
sosial sebanyak 2 (3,4%) responden. signifikan antara indikasi mutlak
Tindakan SC yang dilakukan ibu dengan tindakan SC besarnya
berdasarkan hasil penelitian tersebut proporsi 26,6% dan nilai p =
diatas pada tabel 4.3 dapat diketahui 0,000. Sedang indikasi mutlak
bahwa SC secara elective sebanyak janin dengan tindakan SC
besarnya proporsi 23,3% dan
nilai p = 0,000 yang berarti
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

terdapat hubungan yang signifikan PEMBAHASAN


antara indikasi mutlak janin dengan Analisa univariat
tindakan SC. Hubungan antara Karakteristik responden sectio
indikasi relatif dengan tindakan SC caesarea
besarnya proporsi 46,6% dan nilai p Berdasarkan hasil penelitian yang
= 0,000 yang berarti ada hubungan telah dilakukan peneliti pada bulan
yang signifikan antara indikasi relatif januari 2013 seperti pada tabel 4.1
dengan tindakan SC. Hubungan dapat dilihat bahwa responden
antara indikasi sosial dengan yang menjalani SC di RSUP Dr
tindakan SC besarnya proporsi Soeradji Tirtonegoro Klaten yang
3,4% dan nilai p = 0,430 yang berusia produktif sebanyak 21
berarti tidak terdapat hubungan (35%), usia resiko tinggi sebanyak
yang signifikan antara indikasi sosial 39 (65%) responden. Dari literatur
dengan tindakan SC. obstetrik dan genokologi diketahui
bahwa ibu yang mempunyai resiko
Indikasi yang paling kuat rendah adalah usia produktif antara
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi 20 - 35 tahun, sedangkan ibu yang
Responden yang menjalani mempunyai resiko tinggi adalah
persalinan dengan indikasi medis usia non produktif yaitu
dan sosial sectio caesarea di berumur < 20 tahun dan > 35
RSUP tahun (Manuaba, 2008).
Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil penelitian ini
(N=60). mendukung dari teori
sebelumnya yang menyatakan
Indikasi Chi square bahwa Ibu yang melahirkan
N
o untuk pertama kali pada usia
sekitar 35 tahun ke atas memiliki
1 Mutlak 0,000 0,608resiko
ibu
melahirkan dengan
persalinan SC, demikian juga ibu
2 Mutlak 0,000 0,613yang melahirkan dengan usia <
janin
20 tahun (Manuaba, 2008). Pada
3 Relatif 0,000 0,953usia >35 tahun organ-organ
kandungan sudah menuju
4 Sosial 0,430 0,235menopouse, sehingga dalam
pertimbangan medis akan
berbahaya bila dilakukan
Sumber : data primer yang diolah persalinan spontan maka dokter
Berdasarkan tabel di atas untuk memutuskan persalinan dengan
variabel mutlak ibu, mutlak janin, sectio caesare. Bila usia ibu saat
relatif dan sosial tindakan SC yang melahirkan < 20 tahun, maka
paling berpengaruh adalah variabel kecenderungan dilakukan
relatif dengan nilai p = 0,000 dan persalinan secara SC dapat
nilai uji contingenci coofeciency dipertimbangkan juga, karena
sebesar organ-organ kandungan saat
0,953 atau sangat kuat. umur < 20 tahun belum matang.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya oleh
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

(Sitorus, 2007), bahwa umur ibu mendukung penelitian (Salfariani,


saat melahirkan mempunyai makna 2012) tentang Faktor pemilihan
yang signifikan terhadap tindakan persalinan sectio caesarea tanpa
persalinan di rumah sakit negeri indikasi medis di RSU Bunda
maupun rumah sakit swasta di kota Thamrin Medan, persalinan sectio
Medan. caesarea paling banyak di dapat
Karakteristik responden ibu–ibu yang berpendidikan tinggi,
berdasarkan tingkat pendidikan, karena pendidikan dapat
diketahui bahwa pendidikan rendah mempengaruhi pengetahuan dalam
tamatan SD - SMP, responden pembentukan sikap mereka tentang
dengan tingkat pendidikan sedang tindakan sectio caesarea,
apabila lulus SMA dan pendidikan pendidikan dapat membentuk
tinggi apabila lulus perguruan tinggi. keyakinan tertentu sehingga
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat seseorang dapat mempunyai minat,
bahwa tingkat pendidikan kemampuan, pengalaman,
responden paling banyak adalah ketrampilan dan tingkat perhatian.
rendah (SD – SMP) sebanyak 36 Karakteristik responden
(60%), pendidikan sedang (SMA) berdasarkan pekerjaan dari hasil
sebanyak 19 (31,7%) dan yang penelitian dapat diketahui bahwa
mempunyai tingkat pendidikan responden dengan jenis pekerjaan
tinggi sebanyak 5 (8,3%) responden. sebagai IRT sebanyak
Tingkat pendidikan berpengaruh 46 (76,7%) responden yang
dalam memberikan respon bekerja sebagai pegawai swasta
terhadap segala sesuatu yang sebanyak
datang dari luar, dimana pada 10 (16,7%) dan responden yang
seseorang dengan pendidikan tinggi bekerja sebagai PNS sebanyak 4
akan memberikan respon lebih (6,6%). Berdasarkan hasil penelitian
rasional daripada yang ini didapatkan hasil dengan analisis
berpendidikan menengah atau chi-square p = 0,000 yang berarti
rendah. Hal ini selanjutnya terdapat hubungan yang signifikan
menunjukkan kesadaran dan usaha antara jenis pekerjaan dengan
pencapaian atau peningkatan tindakan sectio caesarea. Pada
derajat kesehatan yang lebih baik penelitian ini mendukung
pada yang berpendidikan tinggi penelitian yang telah di lakukan
daripada yang berpendidikan oleh (Salfariani, 2012) di RSU
menengah atau rendah. Menurut Bunda Thamrin Medan , bahwa
(Pratiwi, A. 2011), semakin tinggi pekerjaan merupakan salah satu
pendidikan pasien maka alasan yang mendasari
keyakinannya harus didukung oleh kecenderungan melahirkan secara
bukti – bukti ilmiah yang rasional, sectio caesarea. Jenis pekerjaan
karena persalinan bila dilakukan ini dapat dihubungkan
secara operasi hal ini menunjukan dengan tingkat sosial ekonomi
adanya proses yang tidak normal, (Martin, 2011). Hal ini akan
mereka diharapkan dapat belajar berpengaruh pada praktek
beradaptasi terhadap budaya yang pemeliharaan kesehatan, PNS dan
sesuai dengan kondisi
pekerja swasta mempunyai pola
kesehatannya. Hal ini tidak
hidup yang lebih teratur dalam
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

upaya meraih derajat kesehatan karena indikasi mutlak janin


baik waktu hamil maupun tidak seperti akromegali sedangkan
hamil. Responden IRT di penyakit hipertensi akan beresiko
RSUP Dr. Soeradji terjadi pre eklamsi yang
Tirtonegoro Klaten merupakan indikasi dilakukanya
rata-rata peserta Jampersal. tindakan SC. Bila terdapat
riwayat sectio caesarea
Karakteristik paritas sebelumnya, mungkin terdapat
Karakteristik paritas berdasarkan perlengketan luas antara dinding
usia kehamilan, diketahui bahwa perut dan uterus. (Rasjidi, 2009).
usia kehamilan preterm jarang Hasil penelitian ini tidak sesuai
dilakukan tindakan SC karena usia dengan hasil penelitian
preterm merupakan komplikasi dari (Mulyawati, 2012) bahwa
sectio caesarea, dari hasil penelitian responden yang dilakukan SC di
didapatkan hasil bahwa sebagian rumah sakit YAKSSI Gemolong
besar tindakan SC dilakukan pada tidak ada hubungan dengan
usia kehamilan aterm sebanyak 95% adanya penyakit penyerta.
dari 60 responden. Hal ini sesuai
dengan teori (Martin, 2011).
Bahwa persalinan SC harus Tindakan Sectio Caesarea
menghitung dahulu usia kehamilan Tabel 4.3. dapat dilihat bahwa
bila perlu dilakukan pemeriksaan responden yang menjalani
ultrasound. Hasil penelitian ini juga persalinan SC di RSUP Dr. Soeradji
mendukung hasil penelitian Tirtonegoro Klaten berdasarkan
(Sitorus, 2007), bahwa sebagian indikasi yang dilakukan, indikasi
besar persalinan SC dilakukan pada relatif merupakan indikasi yang
usia kehamilan aterm baik di rumah paling banyak untuk dilakukan SC
sakit negeri maupun swasta. Hal ini dengan jumlah 28 (46,6%).
di perkuat teori (Rustam, 2011). Sedang waktu pelaksanaan SC,
Yang menyatakan persalinan SC bila persalinan karena emergency
dilakukan harus merupakan tindakan persalinan
mempertimbangkan kematuran yang paling banyak dilakukan
janin dalam kandungan. dengan jumlah
Untuk menganalis hubungan 32 (53,3%) responden. Hal ini sesuai
antara penyakit penyerta dengan dengan teori (Rasjidi, 2009) bahwa
tindakan SC dapat dilihat besarnya persalinan sectio caesarea
83,3% dari 60 responden yang merupakan suatu prosedur
dilakukan SC, berarti terdapat persalinan kedaruratan upaya
hubungan yang signifikan antara terakhir. Hasil penelitian ini juga
penyakit penyerta sebelumnya mendukung hasil penelitian
dengan tindakan SC. 80%
(Sitorus, 2007) bahwa waktu
responden menderita hipertensi,
persalinan sectio caesarea di
15% menderita dabetus militus
rumah sakit swasta dan negeri di
(DM) dan 5% menderita penyakit
Medan banyak dilakukan karena
lainnya seperti astma, jantung.
emergency sebanyak 63,5%
Penyakit penyerta seperti DM akan
untuk rumah sakit negeri dan
beresiko dilakukan tindakan SC
51,4% untuk rumah sakit swasta.
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Hubungan antara indikasi persalinan mempunyai hubungan yang


dengan tindakan SC signifikan dengan distosia.
Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa
responden yang menjalani SC di Variabel dan indikasi yang paling kuat
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Berdasarkan deskriptif di atas
Klaten diketahui bahwa responden penyakit penyerta, usia kehamilan,
yang mempunyai indikasi relatif pendidikan, kehamilan, pekerjaan
adalah 46,6%. Secara statistik dan indikasi SC yang paling
didapatkan hasil dengan analisis chi- berpengaruh adalah variabel
square dengan nilai p = 0,00 yang penyakit penyerta dengan nilai p =
artinya bahwa terdapat hubungan 0,000 dan nilai uji contingenci
yang signifikan antara indikasi relatif coofeciency sebesar 0,753 atau
dengan tindakan SC. Indikasi mutlak sangat kuat, penyakit penyerta
ibu besarnya proporsi 26,6% terbanyak adalah hipertensi
dengan p = 0,000, berarti indikasi ini sebanyak 80% dan kencing manis
juga mempunyai hubungan yang 15% serta 5% lainya adalah penyakit
signifikan dengan persalinan SC, selain itu, seperti asma atau
indikasi mutlak janin besarnya penyakit jantung. Hasil penelitian ini
proporsi 23,3% dengan p = 0,000, menunjukan bahwa penyakit
berarti indikasi ini juga mempunyai penyerta dalam persalinan
hubungan yang signifikan dengan mempunyai pengaruh yang sangat
persalinan SC, indikasi sosial kuat dilakukan tindakan persalinan
besarnya proporsi 3,4% dengan p = SC. Hasil penelitian ini sesuai
0,430, berarti indikasi ini tidak dengan teori yang disampaikan
mempunyai hubungan yang (Rasjidi, 2009) bahwa penyakit
signifikan dengan persalinan sectio penyerta ibu seperti penyakit
caesarea. kardiovaskuler dan diabetes
Responden di RSUP Dr. Soeradji merupakan variabel yang paling
Tirtonegoro Klaten yang dilakukan mempengarui dilakukan sectio
persalinan sectio caesarea karena caesarea. Hasil penelitian
indikasi relatif berjumlah 28 ini tidak sesuai dengan
responden, 50% karena distosia.
penelitian
Distosia merujuk pada kemajuan (Mulyawati, 2012), bahwa tidak ada
persalinan berlangsung lebih lama , hubungan penyakit penyerta
lebih nyeri, atau tidak normal dengan dilakukan tindakan
karena adanya masalah pada
operasi sectio caesarea.
mekanisme persalinan, tenaga atau
Penyakit penyerta DM yang
kekuatan, jalan lahir, atau masalah
dialami ibu hamil mempunyai resiko
psikis, hal ini sesuai dengan teori
bayi tumbuh sangat besar atau
(Martin, 2011) bahwa distosia
akromegali yang menyebabkan
merupakan indikasi paling umum
jalan lahir tidak mampu dilewati
dilakukannya persalinan sectio
sehingga dalam proses persalinan
caesarea. Hasil ini sesuai dengan
hasil penelitian (Sitorus, 2007),
dibantu dengan melakukan
yang menyatakan bahwa operasi SC. Hipertensi juga
persalinan SC di rumah sakit mempunyai pengaruh kuat untuk
negeri dan swasta di Medan dilakukan pertolongan persalinan
dengan operasi SC dikarenakan
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

faktor mutlak ibu seperti DAFTAR PUSTAKA


preeklamsi, power yang kurang
serta perdarahan yang banyak jika Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
dilakukan pertolongan partus Suatu Pendekatan Praktis.
spontan. Sedangkan indikasi Jakarta : Rineka Cipta
persalinan dilihat dari hasil
penelitian bahwa indikasi relatif Dahlan, S.M. 2004. Statistik Untuk
adalah indikasi yang paling kuat Kedokteran Dan Kesehatan:
dari beberapa indikasi medis dan Jakarta : Salemba Medika.
sosial di RSUP
Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dahlan, S.M. 2008. Langkah-Langkah
Membuat Proposal Penelitian
Keterbatasan Penelitian Bidang Kedokteran Dan
Keterbatasan dalam penelitian ini Kesehatan. Seri 3. Jakarta :
antara lain : Sagung Seto.
1. Peneliti tidak melakukan
pemeriksaan medis secara Dep Kes RI, 2011. Petunjuk Tehnik Jaminan
langsung bersama tenaga Persalinan, Jakarta : Depkes RI.
kesehatan. Peneliti Ismael, S., Sastroasmoro, S. 2007. Dasar-
mengambil data dari medical Dasar Metodologi Penelitian
report di ruang catatan medik Klinis. Edisi Ke-3. Jakarta :
yang bersifat Retrospektif, Sagung Seto.
sehingga data yang di dapat
tidak bisa di cros chek dengan Machfoed, I. 2007. Metodologi Penelitian
keadaan pasien. Bidang Kesehatan, Keperawatan
2. Dari 1134 populasi yang ada Dan Kebidanan. Yogyakarta :
selama 1 tahun, peneliti tidak Fitramaya.
mengambil sampel secara
keseluruhan. Manuaba, I.A.C., Manuaba, I.B.G.F.,
3. Sampel yang diambil dibatasi Manuaba, I.B.G. 2008. Gawat
kriteria inklusif, yaitu Darurat Obstetri Ginekologi Dan
persalinan sectio caesarea Obstetri Ginekologi Sosial Untuk
dengan memperhatikan Profesi Bidan. Jakarta : EGC.
waktu pelaksanaan
persalinan elective dan Mitayani, 2009. Asuhan Keperawatan
emergency. Maternitas. Jakarta : Salemba
Medika.

Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri Jilid 1.


Jakarta : EGC.

Mulyawati I. Dkk. 2012. Faktor-Faktor


Yang Berhubungan Dengan
Tindakan Persalinan Melalui
Operasi Sectio Caesarea. Jurnal
Kesehatan
Masyarakat.http://journal,unnes
Analisa Indikasi dilakukan Persalinan Sectio Caesarea
Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

.ac.id/index.Php/kemas. Diakses
tanggal 12 September 2012.

Pratiwi, A. 2011. Buku Ajar Keperawatan


Transkultural. Edisi Pertama,
Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Rasjidi, I. 2009. Manual Seksio Sesarea


Dan Laparotomi Kelainan
Adneksia. Jakarta : Sagung Seto.

Reeder., Martin. Keperawatan Maternitas,


Volume 2, Edisi 18, Maternity
Nursing Family Newborn And
Women’s Health Care. 2011.
Alih bahasa Mochtar, 2011.
Jakarta : EGC.

Salfariani, I. 2012. Faktor Pemilihan


Persalinan Sectio Caesarea
Tanpa Indikasi Medis Di RSU
Bunda Thamrin Medan.
http://www.Google.Com/#
sclient=psy. Diakses 23 Januari
2013.

Sitorus, S 2007. Indikasi persalinan seksio


sesarea di Rumah Sakit Pemerintah
Dan Di Rumah Sakit Swasta di
Kota Medan.
http://etd.ugm.ac.id/index.php?
mod = penelitiandetail&sub =
Penelitian Detail &&act =
view&typ = html&buku id =
37173&obyek id = 4.
Diakses tanggal 20 September
2012.

Subbagian Informasi dan pemasaran


sosial RSUP Dr. Soeradji
Tirtonerogo,
2008. Profil RSUP Dr. Soeradji
Tirtonegoro, Klaten,Tidak
Diterbitkan.

Sugiyono, 2007. Statistik dan Penelitian.


Bandung : CV. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai