A. Hasil Penelitian
Penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
tahun 2018.
Hasil penelitian ini didapatkan melalui pembagian koesioner yang
kemudian diisi oleh para responden sesuai dengan kemampuannya tanpa ada
1. Karakteristik Responden
Tabel 1
Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden
Di Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros tahun 2018
Usia n %
36-45 10 33.3
46-55 20 66.7
Pendidikan n %
SD 18 60.0
SMP 10 33.3
SMA 2 6.7
Jumlah 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
(60,0%), untuk lulusan SMP sebanyak 10 orang (33,33%), dan yang paling
2. Analisis Univariat
Pada analisa ini akan menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari
a. Usia
Tabel 2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Usia
Di Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros tahun 2018
Usia n %
36-45 17 56.7
46-55 13 43.3
Jumlah 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
(56,7%) yang paling banyak dan usia 46-55 sebanyak 13 orang (43,3%)
b. Jenis makanan
Tabel 3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Jenis Makanan
Di Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros tahun 2018
Jenis Makanan Hari Senin n %
berisiko 20 66.7
tidak berisiko 10 33.7
Jenis Makanan Hari Selasa n %
berisiko 20 66.7
tidak berisiko 10 33.3
Jenis Makanan Hari Rabu n %
berisiko 21 70.0
tidak berisiko 9 30.0
Jenis Makanan Hari Kamis n %
berisiko 20 66.7
tidak berisiko 10 33.3
Jenis Makanan Hari Jumat n %
berisiko 21 70.0
tidak berisiko 9 30.0
Jenis Makanan Hari Sabtu n %
berisiko 20 66.7
tidak berisiko 10 33.3
Jenis Makanan Hari Minggu n %
berisiko 24 80.0
tidak berisiko 6 20.0
Jumlah 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
hari jumat yang berisiko sebanyak 21 orang (70,0%), yang tidak berisiko
(33,3%). Dan jenis makanan responden hari minggu yang berisiko sebanyak
c. Pengetahuan
Tabel 4
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Pengetahuan
Di Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros tahun 2018
Pengetahuan n %
Kurang 19 63.3
Cukup 11 36.7
Jumlah 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
Dari tabel 4 diatas menunjukkan bahwa jumlah pengetahuan
responden yang paling tinggi yaitu kurang sebanyak 19 orang (63,3%) dan
d. Riwayat Genetik
Tabel 5
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Riwayat Genetik
Di Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros tahun 2018
Riwayat Genetik n %
ya 22 73.3
tidak 8 26.7
Jumlah 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
responden yang paling tinggi yaitu ya sebanyak 22 orang (73,3%) dan yang
e. Kejadian Rematik
Tabel 6
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Kejadian Rematik
Di Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros tahun 2018
Kejadian Rematik n %
kronis 17 56.7
akut 13 43.3
Jumlah 30 100.0
Sumber: Data Primer, 2017
Dari tabel 6 diatas menunjukkan bahwa jumlah kejadian rematik
responden yang paling tinggi yaitu kronis sebanyak 17 orang (56,7%) dan
Kejadian Rematik P
Jumlah
Usia Kronis Akut Value
n % n % N %
36-45 6 5,7 4 4,3 10 10,0
46-55 11 11,3 9 8,7 20 20,0 0,000
Jumlah 17 17,0 13 13,0 30 30,0
Sumber: Data Primer, 2017
36-45 yang kejadian rematik kronis sebanyak 6 orang (5,7%) dan yang
yang usia 46-55 yang kejadian rematik kronis sebanyak 11 orang (11,3%)
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
Tabel 8
Hubungan Antara Jenis Makanan Dengan Kejadian Rematik Pada Wanita
Dewasa Di Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros
1. Jenis Makanan Hari Senin
7 orang (5,7%) dan yang kejadian rematik akut sebanyak 3 orang (4,3%).
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
Tabel 9
5 orang (5,7%) dan yang kejadian rematik akut sebanyak 5 orang (4,3%).
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
Tabel 10
4 orang (5,1%) dan yang kejadian rematik akut sebanyak 5 orang (3,9%).
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
Tabel 11
8 orang (5,7%) dan yang kejadian rematik akut sebanyak 2 orang (4,3%).
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
Tabel 12
5 orang (5,1%) dan yang kejadian rematik akut sebanyak 4 orang (3,9%).
Berdasarkan perhitungan diatas, hasil analisa data diuji dengan
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
Tabel 13
6 orang (5,7%) dan yang kejadian rematik akut sebanyak 4 orang (4,3%).
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
Tabel 14
(2,6%).
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
c. Pengetahuhan
Tabel 15
Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Rematik Pada Wanita Dewasa Di
Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros
Kejadian Rematik
Jumlah P
Pengetahuan Kronis Akut
Value
n % n % n %
Kurang 11 10,8 8 8,2 19 19,0
Cukup 6 6,2 5 4,8 11 11,0 0,000
Jumlah 17 17,0 13 13,0 30 30,0
Sumber: Data Primer, 2017
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
Tabel 16
Hubungan Riwayat Genetik Dengan Kejadian Rematik Pada Wanita Dewasa
Di Kelurahan Leang-Leang Kabupaten Maros
Kejadian Rematik
Riwayat Jumlah P
Kronis Akut
Genetik Value
n % n % n %
Ya 13 12,5 9 9,5 22 22,0
Tidak 6 4,5 4 3,5 8 8,0 0,000
Jumlah 17 17,0 13 13,0 30 30,0
Sumber: Data Primer, 2017
yang Tidak dengan kejadian rematik kronis sebanyak 6 orang (4,5%) dan
value 0,000< α =0,05 maka dapat disimpilkan bahwa ada hubungan yang
eratantara jenis makanan hari senin dengan kejadian rematik pada wanita
sebanyak 6 orang (5,7%) dan yang kejadian rematik akut sebanyak 4 orang
(4,3%). Dan dari 20 responden yang usia 46-55 yang kejadian rematik kronis
sebanyak 11 orang (11,3%) dan yang kejadian rematik akut sebanyak 9 orang
(8,7%).
Penelitian ini memperlihatkan ada hubungan yang erat antara usia
responden dengan kejadian rematik pada wanita dewasa dengan nilai p-value
0,000< α =0,05 hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Maupe,
Nawi, dan Hakim (2016) mengenai faktor yang berhubungan dengan kejadian
tingkat pengetahuan, jenis kelamin, dan usia dengan faktor yang berhubungan
rheumatoid biasanya timbul antara usia usia 40-60 tahun ke atas. Namun
penyakit ini juga dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (Arthritis
mulai menipis dan cairan tulang mulai mengental, menyebabkan tubuh mulai
tidak hanya bisa terjadi pada usia 40-60 tahun ke atas tetapi biasanya pertama
yang kejadian rematik akut sebanyak 10 orang (8,7%). Dan dari 10 responden
yang tidak beresiko dengan kejadian rematik kronis sebanyak 7 orang (5,7%)
yang kejadian rematik akut sebanyak 8 orang (8,7%). Dan dari 10 responden
yang tidak beresiko dengan kejadian rematik kronis sebanyak 5 orang (5,7%)
makanan hari selasa responden dengan kejadian rematik pada wanita dewasa
yang kejadian rematik akut sebanyak 8 orang (9,1%). Dan dari 9 responden
yang tidak beresiko dengan kejadian rematik kronis sebanyak 4 orang (5,1%)
makanan hari rabu responden dengan kejadian rematik pada wanita dewasa
beresiko dengan kejadian rematik kronis sebanyak 9 orang (11,3%) dan yang
kejadian rematik akut sebanyak 11 orang (8,7%). Dan dari 10 responden yang
tidak beresiko dengan kejadian rematik kronis sebanyak 8 orang (5,7%) dan
makanan hari kamis responden dengan kejadian rematik pada wanita dewasa
yang kejadian rematik akut sebanyak 9 orang (9,1%). Dan dari 10 responden
yang tidak beresiko dengan kejadian rematik kronis sebanyak 5 orang (5,1%)
makanan hari jumat responden dengan kejadian rematik pada wanita dewasa
beresiko dengan kejadian rematik kronis sebanyak 11 orang (11,3%) dan yang
kejadian rematik akut sebanyak 9 orang (8,7%). Dan dari 10 responden yang
tidak beresiko dengan kejadian rematik kronis sebanyak 6 orang (5,7%) dan
makanan hari jumat responden dengan kejadian rematik pada wanita dewasa
yang kejadian rematik akut sebanyak 10 orang (10,4%). Dan dari 6 responden
makanan hari jumat responden dengan kejadian rematik pada wanita dewasa
salah satu caranya adalah menjaga kadar asam urat dalam darah diposisi
normal, yaitu 5-7 mg, batasan tertinggi untuk pria adalah 6,5 mg sedangkan
untuk wanita 5,5mg%, diatas batas ini biasanya akan tejadi pengkristalan.
kacangan, jamur, bayam, kembang kol, kangkung, buncis, kapri, tahu, dan
tempe.
3. Rendah purin (0-100/100 g bahan pangan)
Nasi, roti, macaroni, mie, crackers, susu, keju, telur, sayuran, dan buah buahan
rheumatoid.
Hubungan Antara Pengetahuan Responden Dengan Kejadian
kejadian rematik akut sebanyak 8 orang (8,2%). Dan dari 11 responden yang
cukup dengan kejadian rematik kronis sebanyak 6 orang (6,2%) dan yang
p-value 0,000< α =0,05. Hal ini tidak sejalan sejalan dengan penelitian yang
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
berbagai cara, baik inisiatif sendiri atau orang lain, dengan melihat atau
mendengar sendiri tentang kenyataan atau melalui alat komunikasi. Selain itu
yang baik, yang bersifat formal dan informal. Jadi pengetahuan itu memang
mencakup akan ingatan yang pernah dipelajari, baik langsung maupun tidak
arthritis rheumatoid misalnya lansia mengetahui tentang tanda dan gejala dari
kejadian rematik akut sebanyak 9 orang (9,5%). Dan dari 8 responden yang
Tidak dengan kejadian rematik kronis sebanyak 6 orang (4,5%) dan yang
nilai p-value 0,000< α =0,05. Hal ini sejalan dengan Penelitian Setiawan,
rematik pada lansia. Hasil analisi data didapatkan ada hubungan signifikan
Rumijati 2016).
Secara teori menurut Wiyono,(2011) menyatakan bahwa Riwayat
terkena juga. Faktor genetik atau keturunan hanya berpengaruh pada beberapa
tejadinya osteoarthritis.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tentang disimpulkan
bahwa :
1. Ada hubungan yang erat antara usia responden dengan kejadian
=0,05
B. Saran
1. Diharapkan agar pengetahuan masyarakat tentang penyakit arthritis
semakin sedikit.
2. Kepada seluruh masyarakat di Kelurahan Leang-Leang agar lebih selektif
kelamin.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya disarankan agar mampu mengembangkan