Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Judul Kegiatan : PENYULUHAN GIZI


Pokok Bahasan : GIZI SEIMBANG PADA ANAK
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian gizi seimbang pada anak
2. Kebutuhan gizi pada anak
3. Manfaat gizi seimbang
4. Faktor yang mempengaruhi gizi pada anak
5. Pola makan gizi seimbang
6. Gangguan gizi pada anak
Sasaran : Orang tua/Wali
Hari/Tanggal : Selasa, 22 April 2019
Tempat : Sekolah Dasar 10 Baruga

Waktu : 09.30-selesai

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran mampu memahami tentang “gizi seimbang
pada anak”

II. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit , diharapkan sasaran dapat :
o Mengetahui pengertian gizi seimbang pada anak
o Menjelaskan Kebutuhan gizi pada anak
o Menyebutkan Manfaat gizi seimbang
o Menyebutkan Faktor yang mempengaruhi gizi pada anak
o Menyebutkan Pola makan gizi seimbang
o Menjelaskan Gangguan gizi pada anak

III. Pokok Pembahasan


o Pengertian gizi seimbang pada anak
o Kebutuhan gizi pada anak
o Manfaat gizi seimbang
o Faktor yang mempengaruhi gizi pada anak
o Pola makan gizi seimbang
o Gangguan gizi pada anak

IV. Metode
o Ceramah
o Tanya jawab

V. Media
o Leaflet
VI. Kegiatan
No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
.
1. Pembukaan 2 menit Mengucapkan salam Menjawab salam,
Memperkenalkan diri mendengarkan
Menjelaskan maksud dan
tujuan dengan seksama

2. Inti 15  Menyampaikan materi : Mendengarkan


menit  Menjelaskan pengertian gizi dan
seimbang pada anak Memperhatikan
 Menjelaskan Kebutuhan
gizi pada anak
 Menjelaskan manfaat gizi
seimbnag
 menjelaskan faktor yang
mempengaruhi gizi pada
anak
 menjelaskan pola makan
gizi seimbang
 menjelaskan gangguan gizi
pada anak

3. Penutup 5 menit  Memberikan kesempatan Mengajukan


bertanya pada keluarga tetang pertanyaan
materi yang dibahas
 Memberikan pertanyaan menjawab
evaluasi mendengarkan
 Menyimpulkan hasil kegiatan
menjawab salam
evaluasi
 Mengucapkan terima kasih atas
perhatian dan mengucapkan
salam.
VII Evaluasi
a. Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung pada kegiatan
diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan dapat berhasil atau tidak.
b. Jenis
Jenis evaluasi bentuk berupa soal yang berjumlah 3 soal dan harus di
jawab. Pertanyaan evaluasi antara lain :
1. Yang tidak termaksud dalam pesan gizi seimbang yaitu
a.Karbohidrat dan lemak sebagai zat pengatur
b. protein sebagai zat pembangu
c. sayur dan buah sebagai penyempurna
d. vit dan mineral sebagai zat pengatur

2. Manakah yang betul kebutuhan gizi bagi anak


a.energi, protein, mineral dan vitamin, cairan
b. energi protein, vitamin, cairan
c. energi karbohidrat, mineral
d. energy protein ,vitamin dan mineral
MATERI
GIZI SEIMBANG PADA ANAK (USIA SEKOLAH)

A. PENGERTIAN
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang
mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip
keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan,
dan berat badan (BB) ideal.
Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting
yang terkandung di dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi
oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang harus
makan makanan dan minum minuman yang mengandung tiga zat
gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat pembangun
maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi
akan dapat mempengaruhi tubuh seseorang.

B. KEBUTUHAN GIZI BAGI ANAK


1. Energi
Kebutuhan energi bagi anak ditentukan oleh metabolisme basal,
umur, aktivita fisik, suhu lingkungan dan kesehatannya. Zat-zat gizi
yang mengandung energi disebut makronutrien dan terdiri dari protein,
lemak, dan karbohidrat. Tiap gram protein maupun karbohidrat
mengandung 4 kilokalori, sedangkan tiap gram
lemak mengandung 9 kilokalori.
2. Protein
Kebutuhan protein bagi tiap kilogram berat badannya adalah tinggi
pada bayi oleh karena pertumbuhannya yang cepat sekali, untuk
kemudian berkurang untuk bertambahanya umur. Jumlah protein
dikatakan adekuatjika mengandung semua asam amino esensial dalam
jumlah yang cukup, mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Maka
protein yang diberikan harus sebagian berupa protein yang berkualitas
tinggi seperti protein hewani. Susu sapi merupakan sumber protein
yang baik, daging, ikan, dan telur mengandung protein berkualitas
tinggi. Tambahan protein dapat diperoleh dari kacang-kacangan seperti
tahu, tempe, dan juga sereal.
3. Mineral dan vitamin
Vitamin dan mineral esensial merupakan zat gizi yang penting
bagi pertumbuhan dan kesehatan. Susu sapi merupakan sumber yang
baik bagi beberapa vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor
yang berguna sebgai pembentukan tulang dan gigi. Susu sapi
mengandung vitamin A dan vitamin B kompleks. Tapi susu sapi tidak
mengandung zat besi dan flour, sehingga kebutuhan zat tersebut
harus disuplai oleh bahan makanan lain
seperti daging, sayur mayur dan buah.
4. Cairan
Jumlah cairan yang harus masuk dalam tubuh merupakan yang
penting terutama bagi anak sekolah yang mudah dehidrasi. Pada
umumnya anak sehat memerlukan 1000-1500 ml tiaphari. Dalam
keadaan sakit seperti infeksi dengan suhu badan yang tinggi, diare,
muntah, masukannya harus dinaikan untuk menghindari keadaan yang
buruk.

C. MANFAAT GIZI SEIMBANG


1. Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
2. Memperbaiki gizi anak
3. Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya
4. Menjaga kondisi tubuh untuk tetap sehat dan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh
5. Dapat meningkatkan konsentrasi serta kinerja otak..

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA ANAK


1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana
kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal
pula Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan
juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil
anak. Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan
mental anak. Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu
yang berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi
sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang
dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal,
untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan
asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh.
2. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi
juga akan semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah
merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan
waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu
perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyak untuk menunjang
aktifitas fisiknya.Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah
tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu
pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk
mempelajarinya.
3. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat
ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari
luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh
pola konsumsi makanan sepertinya harus
digalakan.
4. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat
mengkonsumsi makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk
masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak
usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai
warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya.
Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan
pada saat anda membeli makanan dimanapun, tidak hanya
disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan yang
sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli
E. POLA MAKAN GIZI SEIMBANG
Pola makan sehat dan seimbang sangat perlu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, pedoman sangat
diperlukan demi terciptanya pola makan sehat dan seimbang yan
diharapkan.
Departemen kesehatan RI menyebutkan bahwa pedoman pola
makan sehat untuk masyarakat secara umum yang sering digunakan
adalah pedoman Empat Sehat Lima Sempurna, Makanan Triguna, dan
pedoman yang paling akhir diperkenalkan adalah 13

PESAN DASAR GIZI SEIMBANG.


Pengertian makanan triguna adalah makanan sehari-hari harus
mengandung:
1. karbohidrat dan lemak sebagai zat tenaga
2. protein sebagai zat pembangun
3. vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.

Pedoman 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang menyampaikan


pesan-pesan untuk mencegah masalah gizi dan mencapai gizi
seimbang guna menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang
andal. Garis besar pesan-pesan tersebut seperti dijelaskan oleh
Dirjen Binkesmas Depkes RI (1997) antara lain:
1. Makanlah makanan yang beraneka ragam
Yaitu mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
dan serat makanan dalam jumlah dan proporsi yang seimbang
menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak,
remaja, ibu hamil dan menyusui, orang dewasa danlansia).
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi
Energi dan tenaga dapat diperoleh dari makanan
sumber karbohidrat, lemak serta protein. Energi dibutuhkan
untuk metabolisme dasar (seperti untuk menghasilkan panas
tubuh serta kerja organ-organ tubuh) dan untuk aktivitas
sehari-hari seperti belajar, bekerja serta berolah raga. Kelebihan
energi akan menghasilkan obesitas, sementara kekurangan
energi dapatmenyebabkan kekurangan gizi seperti marasmus.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari
kebutuhan energy Karbohidrat sederhana, seperti gula dan
makanan manis sebaiknya dikonsumsi dengan memperhatikan
azas tepat waktu, tepat indikasi dan tepat jumlah. Makanan ini
sebaiknya dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang
melakukan aktivitas dan jumlahnya tidak melebihi 3-4 sendok
makan gula/hari. Karbohidrat kompleks sebaiknya dikonsumsi
bersama makanan yang merupakan sumber unsur gizi lain seperti
protein, lemak/minyak, vitamin dan mineral. Seyogyanya 50-
60% dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai
seperempat dari kecukupan energy Konsumsi lemak dan
minyak berlebihan, khususnya lemak/minyak jenuh dari hewan,
dapat beresiko kegemukan atau dislipidemia pada orang-orang
yang mempunyai kecenderungan ke arah tersebut. Dislipidemia
atau kenaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam
darah merupakan faktor untuk terjadinya penyakit jantung
koroner dan stroke. Konsumsi lemak/minyak dianjurkan tidak
melebihi 20% dari total kaori dan perlu diingat bahwa unsur gizi ini
juga memiliki peran tersendiri sebagai sumber asam lemak
esensial serta juga membantu penyerapan beberapa vitamin
yang larut dalam lemak.
5. Gunakan garam beryodium
Penggunaan garam beryodium dapat mencegah
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Namun,
penggunaan garam yang berlebihan juga tidak
dianjurkan karena garam mengandung natrium yang bisa
meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak
melebihi 6 gram atau 1 sendok teh per hari.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, hati,
telur dan daging banyak mengandung zat besi dan perlu
dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah anemia
gizi.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan.
Untuk dapat memberikan ASI dengan baik, ibu menyusui
harus meningkatkan jumlah dan mutu gizi makanannya selama
hamil dan menyusui. Makanan Pendamping ASI (PASI) hanya
boleh diberikan setelah usia bayi lebih dari 4 bulan dan
pemberiannya harus bertahapmenurut umur, pertumbuhan
badan serta perkembangan kecerdasan.
8. Biasakan makan pagi
Makan pagi dengan makanan yang beraneka
ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk
mempertahankan kesegaran tubuh dan meningkatkan
produktifitas dalam bekerja. Pada anak- anak, makan pagi
akan memudahkan konsentrasi belajar
sehingga prestasi belajar bisa lebih
ditingkatkan.
9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya
Air minum harus bersih dan bebas kuman. Minumlah
air bersih sampai 2 liter per hari sehingga metabolisme tubuh
kita bisa berjalan lancar mengingat air sangat dibutuhkan
sebagai pelarut unsur gizi bagi keperluan metabolisme
tersebut. konsumsi air yang cukup dapat menghindari dehidrasi
dan akan menurunkan resiko infeksi serta batu ginjal.
10. Lakukan kegiatan fisik atau olah raga yang teratur
Kegiatan itu akan membantu mempertahankan berat
badan normal disamping meningkatkan kesegaran
tubuh, memperlancar aliran darah dan mencegah
osteoporosis khususnya pada lansia.
11. Hindari minum minuman beralkohol
Alkohol bersama-sama rokok dan obat-obatan terlarang
lainnya harus dihindari karena dapat membawa risiko untuk
terjadinya berbagai penyakit degeneratif, vaskuler dan kanker.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung
kuman atau parasit lain, tidak mengandung bahan kimia
berbahaya dan makanan yang diolah dengan baik sehingga
unsur gizi serta cita rasanya tidak rak, merupakan makanan
yang aman bagi kesehatan.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
Label pada makanan kemasan harus berisikan tanggal
kadaluwarsa, kandungan gizi dan bahan aktif yang digunakan.
Konsumen yang berhati-hati dan memperhatikan label tersebut
akan terhindar dari makanan rusak, tidak bergizi dan makanan
berbahaya. Selain itu, konsumen dapat menilai halal
tidaknya makanan tersebut.
F. GANGGUAN GIZI PADA ANAK
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi
yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga
membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan.
Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan
mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik
dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi
nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko
penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain:
obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi
geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi
makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya
disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan
nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan
terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung
gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi
kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan
seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini
dapat terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah
dasar di Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran
usia 7-12 tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli
gizi dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak
94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang
dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya
pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan semuanya menderita defisiensi zat seng.
Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh
terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku
yang ada.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi
berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak
yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari
biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak
nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat
menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita
didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika
asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak
orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu
diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang
disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan
berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih
banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan
makanan yang mengandung lebih banyak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak
perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan
lebih banyak protein dan zat besi. Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar
sangat penting mengingat aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan
konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan.
Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan
garam. Makanan tersebut hanya
akan membuat seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan,
karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu,
perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan
nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal
asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada
umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya.
VIII. Sumber
1. Blog Cahya Ningsih tentang Makalah Gizi Pada Anak
(http://cahyaningsih985.blogspot.co.id/2014/10/makalah-gizi-pada-anak.html
diakses tanggal 21 November 2016)
2. Blog Mariboya tentang Makalah Gizi Seimbang Pada Anak Usia Dini
(http://maribafoya.blogspot.co.id/2016/04/makalah-gizi-seimbang-pada-anak-
usia.html diakses tanggal 21 November 2016).
3. Blog Rofi Ufhie’tentang Makalah Gizi Anak Usia Sekolah
(http://rofhiah.blogspot.co.id/2013/12/makalah-gizi-anak-usia-sekolah.html
diakses tanggal 21 November 2016)
4. Purwitasari, Desi dan Dwi Maryanti. 2009. Buku Ajar Gizi : Dalam
Kesehatan

Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Offset


5. Waryana. 2010. Gizi reproduksi. Yogyakarta : Pustaka rihama

Anda mungkin juga menyukai