LK CKD
LK CKD
Register : 324441
Ruang : IRNA III B
Tgl MRS/Jam : 27 Maret 2019. 13.00 wite
Tgl Pengkajian : 1 April 2019. 14.20 wite
Diagnosa Medis : CKD
1. IDENTITAS
a. BIODATA KLIEN
Nama : Tn.Z
Jenis kelamain : Laki-laki
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : Sarjana (S1)
Alamat : Pancor da,u batu kuliang loteng
b. BIODATA PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. M
Jenis kelamain : Perempuan
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : SMA
Alamat : Pancor da,u batu kuliang loteng
Hub. Dgn klien : Istri klien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluahan Utama : Nyeri perut
b. Riwayat Penyakit Sekarang
1) Alasan Masuk Rumah sakit
Pasien masuk rumah sakit diruang IGD pada tanggal 27 maret
2019 jam 15.00 wite dengan diagnosa medis CKD, klien langsung di
instruksikan rawat inap dan masuk ke ruang IRNA III B. dengan keluhan
mual muntah disertai nyeri yang menjalar dari perut bagian depan hingga
kebelakang sejak 2 minggu yang klien merasakan sesak dan nafsu makan
kurang.
2) Keluhan Saat Di Data
Pasien mengatakan sesak napas dan merasa lemas, mual muntah
keluarnya sedikit–sedikit, pasien juga mengatakan sakit pada waktu
bernafas dadanya terasa sakit, ( P:sakit yang dirasakan karena proses
penyakit, Q:sakit seperti ditusuk-tusuk R:nyeri pada abdomen, S:sekala
nyeri 5, T:sakitnya pagi,siang dan malam hari
c. Riwayat Penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi, TB, diabetes militus selama 4
tahun dan klien tidak rutin untuk kontrol.
Keterangan:
: Laki-laki : perempuan meninggal : tinggal serumah
: Prempuan : garis pernikahan : Pasien
: Laki-laki Meninggal : garis keturuna
3. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Emosi
Emosi pasien labil selalu mengikuti intruksi dari petugas dan nada
suaranya saat berbicara sama istrinya sangat pelan.
b. Konsep Diri
1) Body Image
Pasien menyadari kalau usianya sudah tua dan akan mengalami
perubahan fisik
2) Self Eksteem
Pasien hanya bisa pasrah dengan masalah yang ia hadapi
sekarang dan umur yang sudah tua serta hanya bisa menuruti apa kata
keluarganya.
3) Role
Pasien mengatakan tidak mampu melakukan fungsinya sebagai
orang tua dan suami dengan kondisi sekarang ini.
4) Identity
Pasien mengatakan dirinya tidak seperti dulu, dirinya hanya
seorang yang tidak berdaya karena kondisi yang sudah tua dan
penyakitnya.
4. DATA SOSIAL
a. Pendidikan
Pasien mengatakan pendidikannya sampai dengan sarjana (S1)
b. Sumber Penghasilan
Pasien seorang PNS, sumber penghasilannya berasal dari gaji PNSnya.
c. Pola Komunikasi
Komunikasi verbalnya baik, pasien terbuka pada petugas (perawat) saat
dikaji.
d. Peran Sosial
Pasien selama di rumah sakit hanya berinteraksi dengan keluarga dan pasien
rawat lainya di sebelah tempat tidurnya
5. DATA SPRITUAL
Pasien mengatakan selama di rumah sakit solat setiap hari (5 waktu) dengan cara
tidur di tempat tidur.
6. POLA AKTIVITAS
NO POLA AKTIVITAS DIRUMAH DI RUMAH SAKIT
1 Pola Nutrisi
Makan 1. Makan 3x1, Lauk, pauk, 1. Makan 3x1, lauk, pauk,
porsi dihabiskan. porsi tidak dihabiskan (2-3
sendok)
Minum 2. Minum 1500-2000ccsehari 2. Minum 3-4 gelas sehari,(air
(air putih) putih ±800 cc)
2 Eliminasi
BAB 1. 1-2x/hari, warna kuning, 1. 1-2x/hari, warna kuning,
dan bau khas feses. bau khas feses, konsistensi
encer, dan ampas (+).
2. 3-4x/hari, warna kuning, 2. Pasien terpasang kateter.
BAK bau khas urine Urine ±300cc, warna
kuning tua, dan bau khas
urin.
3 Aktivitas 1. Pagi hari klien mengajar 1. Hanya duduk dan tidur di
2. Sore dan Malam hari tempat tidur
bersama keluarga di rumah
4 Istirahat/Tidur Tidur 7-8 jam sehari. Siang Tidur hanya sebentar maksimal
harinya kadang tidak tidur dan 2 jam baik siang maupun
malam hari tidur dari pukul malam dan klien sering
21.30-05.00 WITA. terbangun.
5 Personal Pasien mandi 2x sehari Klen hanya dilap-lap 1-2 kali
Hygine menggunakan sabun, kadang sehari menggunakan air hangat.
menggunakan shampoo, dan Pasien tidak menggosok gigi.
klien tidak pernah menggosok
gigi karna giginya sudah tidak
ada
6 Ketergantungan Pasien bisa melakukan apa Pasien dibantu sebagian oleh
saja termasuk ADL nya keluarga Jika pasien ke WC
(mandiri). karena keadaan klien masih
lemas, makan dan minum klien
bisa sendiri.
7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : Compos Mentis
GCS: eyes 4. Verbal 5. Motorik 6=15
c. Keadaan fisik
1) Tinggi badan : 170
2) Berat badan : 85
d. Tanda-tanda vital : TD : 160/100 mmHg
Nadi: 86x/menit
S : 36,5 0C
RR: 30 x/menit
e. Kepala
1. Wajah
Simetris,
bersih, dan tidak ada nyeri tekan
2. Rambut
Kuantitas tipis, warna hitam dan putih, tekstur kasar, dan rontok (-).
3. Kulit Kepala
Berketombe (+), lesi (-), nyeri tekan (-),
4. Mata
Mata simetris, konjungtiva pucat, icterus(-), secret pada bola mata(-),
kelopak mata tidak ada pembengkakan, katarak(-),reflek cahaya(+).
5. Hidung
Simetris, serumen(-), Nyeri tekan (-), tidak ada tanda-tanda inflamasi,
tidak ada pernapasan cuping hidung.
6. Telinga
Simetris, serumen(-), mosa(-), dan nyeri tekan(-).
7. Mulut
Bibir pucat, gusi tidak ada peradangan, karies gigi(-), gigi rontok semua
tinggal satu, dan tidak menggunakan gigi palsu.
8. Lidah
Tampak bersih, pengecapan normal (manis,pahit, asam bisa dibedakan).
9. Leher
Jaringan parut(-), mosa(-), denyut nadi carotis(+), tidak ada
pelebaran vena jagularis, dan nyeri tekan(-).
h. Ekstremitas
1. Atas
Jari berjumlah 5 buah, nyeri tekan(-), capillary reftil ˂2 detik, dan cedera
tidak ada.
2. Bawah
Jumlah jari 5 buah, nyeri tekan tidak ada, dan edema tidak ada.
Tonus otot :
i. Genitalia
Tidak terkaji
8. DATA PENUNJANG
a. Hemoglobin : 7,2 g/dl (14,0-18,0 g/dl)
b. LED : 40 mm/jam (0-10 mm/jam)
c. Lekosit : 4,600/UI (5,000-10,000/UI)
d. Eosinophil : 11% (1-3%)
e. Batang : 0% (2-6%)
f. Limfosit : 17% (21-40%)
g. Hematocrit : 20 volt% (45-52%)
h. Eritrosit : 2,24 jt/UL (4,50-5,50 jt/UL)
i. McHc : 31% (31-36%)
j. Ureum : 80 mg/dl (10-30 mg/dl)
k. Creatinin : 3,4 mg/dl (0,7-1,2 mg/dl)
10-maret 2019
Urea darah H 139.5 mg/Dl 17.0- 43.0 urease
Kreatinin darah H 4.87 mg/dl 0.90 – 1.30 jafle
Na, K, CL
Natrium darah 142 mmol/L 136 - 145
Kalium darah 4.6 mmol/L 3.5 -5.1
Klorida darah H 115 mmol/L 98 – 107
9. TERAPI
a. Infus : Ns 0,9 % 20 tpm (IV)
b. Omeprazol : 40 mg /24 jam (IV)
c. Ondan centron : 4 mg /8 jam (IV)
d. Ceftriaxon : 1 gr /12jam (IV)
e. Nebu combiven : 1 resp /8jam (Inhalasi)
f. Paracetamol : 1 gr /8jam (drip lewat cairan infus/IV)
g. Resfar 6 cc dalam Ns 300 /24 jam (sp)
h. Candesartan : 8 mg /24 jam (IV)
i. amlodipin : 5 mg /24 jam (IV)
j. MsT Cont :10 mg /24 jam (IV)
Ketidakefektifan pola
nafas
DS: CKD Nyeri kronik
o Klien mengatakan nyeri
perut Gangguan system
P : Pada saat bergerak Syaraf dan edema
Q :seperti ditusuk-tusuk
R : Abdomen Perangsangan pada
S :5 nyeri sedang (1-10) reseptor nyeri
T : pagi, Siang dan malam hari
DO:
Pelepasan histamine
o K/U Lemah
o Klien tampak meringis
Nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru menurun.
2. nyeri kronis berhubungan dengan proses inflamasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia dan mual.
.
RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN
Selasa 2 Setelah diberikan tindakan 1. Pantau kulaitas nyeri yang 1 Mengetahui tingkat nyeri yang 1. memantau kulaitas S: Klien mengatakan
2-04-19 keperawatan 2x24 jam di dirasakan klien dirasakan klien sehingga dapat nyeri yang dirasakan masig nyeri
15.00 harapkan nyeri berkurang dilakukan jenis tindakan yang klien O : klien tampak
dengan kriteria : akan diberikan 2. mengAtur posisi tidur meringis
1. Ekspresi wajah rileks 2. Atur posisi tidur senyaman 2 Posisi yang nyaman pada sisi senyaman mungkin Klien tampak
2. Skla nyeri 0 mungkin kulit yang sehat dapat 3. membantu klien memegang perutnya
3. Klien tidak gelisah mengurangi rangsangan nyeri dalam melakukan P:Pada saat bergerak
4. Tanda-tanda vital 3. Bantu klien dalam 3 Distraksi napas dalam dapat latihan distraksi Q:Seperti ditusuk-
dalam batas normal melakukan latihan mengurangi dan menurunkan (nafas dalam) tusuk,
distraksi (nafas dalam) respon nyeri 4. membantu klien R:Abdomen
4 Dengan mengekspresikan rasa untuk S: 4 Sedang (0-10)
4. Bantu klien untuk nyeri klien merasa lebih lega mengekspresikan rasa T: Hilang timbul
mengekspresikan rasa dan berdampak pada nyeri yang dirasakan A : Masalah teratasi
nyeri yang dirasakan menurunnya respon nyeri sebagian
5. Kolaborasi dengan tim 5 Mendapatkan terapi yang tepat 5. mengkolaborasi P : intervensi
medis dalam pemberian dengan tim medis dilanjutkan
analgetik dalam pemberian
analgetik
3 Setelah dilakukan tidakan 1. Kaji status nutrisi klien 1. Mengetahui keadaan dan 1. mengKaji status S : Klien mengatakan
Selasa keperawatan selama 2x24 dan kebiasaan klien kebutuhan nutrisi klien. nutrisi klien dan sudah makan
kebiasaan klien
2-04-19 jam diharapkan kebutuhan makan. 2. Deteksi untuk kekurangan makanan yang dikasih
makan.
16.00 nutrisi terpenuhi dg criteria 2. Kaji keadaan mukosa nutrisi (cairan) 2. mengKaji keadaan tetapi sedikit dan klien
hasil: mulut 3. Menjaga agar lambung tidak mukosa mulut mengerti apa yang
3. mengAnjurkan makan
1. Porsi makan dihabiskan 3. Anjurkan makan dengan kosong, sehingga nutrisi dijelaskan tentang apa
dengan porsi kecil
2. Nutrisi terpenuhi porsi kecil tapi sering. didapatkan tubuh tapi sering. yg dirasakannya
3. Membran mukosa 4. Anjurkan pasien untuk berkesinambungan. 4. mengAnjurkan pasien O: tampak ada sisa
untuk memenuhi diet
lembab memenuhi diet yang telah 4. Kepatuhan terhadap diet dapat makanan, membrane
yang telah
diprogramkan mencegah kekurangan diprogramkan mukosa lembab, mual
5. Kolaborasi dengan tim ahli kebutuhan nutrisi 5. mengKolaborasi berkurang
gizi untuk menentukan 5. Menentukan diit yang tepat dengan tim ahli gizi A : masalah teratasi
untuk menentukan
diit. sesuai dengan perhitungan ahli diit. sebagian
gizi. P : intervensi
dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tgl NO
waktu DX IMPLEMENTASI EVALUASI
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
Rabu II 1. memantau kulaitas nyeri yang dirasakan klien S:
3-04-2019 - Klien mengatakan masih nyeri dibagian perutnya
2. mengAtur posisi tidur senyaman mungkin - P:Pada saat bergerak
Q:Seperti ditusuk-tusuk, R:Abdomen
3. membantu klien dalam melakukan latihan distraksi (nafas S: 4 Sedang (0-10)
dalam) T: Hilang timbul