Anda di halaman 1dari 19

No.

Register : 324441
Ruang : IRNA III B
Tgl MRS/Jam : 27 Maret 2019. 13.00 wite
Tgl Pengkajian : 1 April 2019. 14.20 wite
Diagnosa Medis : CKD

1. IDENTITAS
a. BIODATA KLIEN
Nama : Tn.Z
Jenis kelamain : Laki-laki
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : Sarjana (S1)
Alamat : Pancor da,u batu kuliang loteng
b. BIODATA PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. M
Jenis kelamain : Perempuan
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Pendidikan : SMA
Alamat : Pancor da,u batu kuliang loteng
Hub. Dgn klien : Istri klien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluahan Utama : Nyeri perut
b. Riwayat Penyakit Sekarang
1) Alasan Masuk Rumah sakit
Pasien masuk rumah sakit diruang IGD pada tanggal 27 maret
2019 jam 15.00 wite dengan diagnosa medis CKD, klien langsung di
instruksikan rawat inap dan masuk ke ruang IRNA III B. dengan keluhan
mual muntah disertai nyeri yang menjalar dari perut bagian depan hingga
kebelakang sejak 2 minggu yang klien merasakan sesak dan nafsu makan
kurang.
2) Keluhan Saat Di Data
Pasien mengatakan sesak napas dan merasa lemas, mual muntah
keluarnya sedikit–sedikit, pasien juga mengatakan sakit pada waktu
bernafas dadanya terasa sakit, ( P:sakit yang dirasakan karena proses
penyakit, Q:sakit seperti ditusuk-tusuk R:nyeri pada abdomen, S:sekala
nyeri 5, T:sakitnya pagi,siang dan malam hari
c. Riwayat Penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat hipertensi, TB, diabetes militus selama 4
tahun dan klien tidak rutin untuk kontrol.

d. Riwayat Penyakit Keluargat


Pasien mengatakan orang tua dan saudara-saudaranya mengalami
penyakit diabetes mellitus.
Genogram

Keterangan:
: Laki-laki : perempuan meninggal : tinggal serumah
: Prempuan : garis pernikahan : Pasien
: Laki-laki Meninggal : garis keturuna

3. DATA PSIKOLOGIS
a. Status Emosi
Emosi pasien labil selalu mengikuti intruksi dari petugas dan nada
suaranya saat berbicara sama istrinya sangat pelan.

b. Konsep Diri
1) Body Image
Pasien menyadari kalau usianya sudah tua dan akan mengalami
perubahan fisik
2) Self Eksteem
Pasien hanya bisa pasrah dengan masalah yang ia hadapi
sekarang dan umur yang sudah tua serta hanya bisa menuruti apa kata
keluarganya.
3) Role
Pasien mengatakan tidak mampu melakukan fungsinya sebagai
orang tua dan suami dengan kondisi sekarang ini.
4) Identity
Pasien mengatakan dirinya tidak seperti dulu, dirinya hanya
seorang yang tidak berdaya karena kondisi yang sudah tua dan
penyakitnya.

4. DATA SOSIAL
a. Pendidikan
Pasien mengatakan pendidikannya sampai dengan sarjana (S1)
b. Sumber Penghasilan
Pasien seorang PNS, sumber penghasilannya berasal dari gaji PNSnya.
c. Pola Komunikasi
Komunikasi verbalnya baik, pasien terbuka pada petugas (perawat) saat
dikaji.
d. Peran Sosial
Pasien selama di rumah sakit hanya berinteraksi dengan keluarga dan pasien
rawat lainya di sebelah tempat tidurnya

5. DATA SPRITUAL
Pasien mengatakan selama di rumah sakit solat setiap hari (5 waktu) dengan cara
tidur di tempat tidur.
6. POLA AKTIVITAS
NO POLA AKTIVITAS DIRUMAH DI RUMAH SAKIT
1 Pola Nutrisi
 Makan 1. Makan 3x1, Lauk, pauk, 1. Makan 3x1, lauk, pauk,
porsi dihabiskan. porsi tidak dihabiskan (2-3
sendok)
 Minum 2. Minum 1500-2000ccsehari 2. Minum 3-4 gelas sehari,(air
(air putih) putih ±800 cc)
2 Eliminasi
 BAB 1. 1-2x/hari, warna kuning, 1. 1-2x/hari, warna kuning,
dan bau khas feses. bau khas feses, konsistensi
encer, dan ampas (+).
2. 3-4x/hari, warna kuning, 2. Pasien terpasang kateter.
 BAK bau khas urine Urine ±300cc, warna
kuning tua, dan bau khas
urin.
3 Aktivitas 1. Pagi hari klien mengajar 1. Hanya duduk dan tidur di
2. Sore dan Malam hari tempat tidur
bersama keluarga di rumah
4 Istirahat/Tidur Tidur 7-8 jam sehari. Siang Tidur hanya sebentar maksimal
harinya kadang tidak tidur dan 2 jam baik siang maupun
malam hari tidur dari pukul malam dan klien sering
21.30-05.00 WITA. terbangun.
5 Personal Pasien mandi 2x sehari Klen hanya dilap-lap 1-2 kali
Hygine menggunakan sabun, kadang sehari menggunakan air hangat.
menggunakan shampoo, dan Pasien tidak menggosok gigi.
klien tidak pernah menggosok
gigi karna giginya sudah tidak
ada
6 Ketergantungan Pasien bisa melakukan apa Pasien dibantu sebagian oleh
saja termasuk ADL nya keluarga Jika pasien ke WC
(mandiri). karena keadaan klien masih
lemas, makan dan minum klien
bisa sendiri.
7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Sedang
b. Kesadaran : Compos Mentis
GCS: eyes 4. Verbal 5. Motorik 6=15
c. Keadaan fisik
1) Tinggi badan : 170
2) Berat badan : 85
d. Tanda-tanda vital : TD : 160/100 mmHg
Nadi: 86x/menit
S : 36,5 0C
RR: 30 x/menit
e. Kepala
1. Wajah
Simetris,
bersih, dan tidak ada nyeri tekan
2. Rambut
Kuantitas tipis, warna hitam dan putih, tekstur kasar, dan rontok (-).
3. Kulit Kepala
Berketombe (+), lesi (-), nyeri tekan (-),
4. Mata
Mata simetris, konjungtiva pucat, icterus(-), secret pada bola mata(-),
kelopak mata tidak ada pembengkakan, katarak(-),reflek cahaya(+).
5. Hidung
Simetris, serumen(-), Nyeri tekan (-), tidak ada tanda-tanda inflamasi,
tidak ada pernapasan cuping hidung.
6. Telinga
Simetris, serumen(-), mosa(-), dan nyeri tekan(-).
7. Mulut
Bibir pucat, gusi tidak ada peradangan, karies gigi(-), gigi rontok semua
tinggal satu, dan tidak menggunakan gigi palsu.
8. Lidah
Tampak bersih, pengecapan normal (manis,pahit, asam bisa dibedakan).
9. Leher
Jaringan parut(-), mosa(-), denyut nadi carotis(+), tidak ada
pelebaran vena jagularis, dan nyeri tekan(-).

f. Dada dan Torak


1. Inspeksi
Simetris semua kuadran, tampak lesi bekas digaruk dan bentol-bentol,
frekuensi nafas 24x/menit, dan penggunaan otot bantu nafas(-),retraksi
dindind dada (+).9
2. Palpasi
Benjolan(-), nyeri tekan(-), dan getaran sama dekstra dan sinistra.
3. Perkusi
Perkusi paru sonor,bantas jantung, interkosta ke 2 hingga 5
4. Auskultasi
Paru-paru tidak terdengar suara ronchi, pernafasan fesikuler
g. Abdomen
1. Inspeksi
Bentuk simetris, bentuk bulat/buncit, tampak bentol-bentol dan bekas
digaruk, dan gelombang peristaltik (+).
2. Auskultasi
Bising usus 10x/menit, dan bruit arteri (-)
3. Perkusi
Dulnes Timpani
Timpani Timpani
4. Palpasi
Nyeri tekan pada epistrium, dan mosa tidak ada.

h. Ekstremitas
1. Atas
Jari berjumlah 5 buah, nyeri tekan(-), capillary reftil ˂2 detik, dan cedera
tidak ada.
2. Bawah
Jumlah jari 5 buah, nyeri tekan tidak ada, dan edema tidak ada.
Tonus otot :
i. Genitalia
Tidak terkaji

8. DATA PENUNJANG
a. Hemoglobin : 7,2 g/dl (14,0-18,0 g/dl)
b. LED : 40 mm/jam (0-10 mm/jam)
c. Lekosit : 4,600/UI (5,000-10,000/UI)
d. Eosinophil : 11% (1-3%)
e. Batang : 0% (2-6%)
f. Limfosit : 17% (21-40%)
g. Hematocrit : 20 volt% (45-52%)
h. Eritrosit : 2,24 jt/UL (4,50-5,50 jt/UL)
i. McHc : 31% (31-36%)
j. Ureum : 80 mg/dl (10-30 mg/dl)
k. Creatinin : 3,4 mg/dl (0,7-1,2 mg/dl)
10-maret 2019
Urea darah H 139.5 mg/Dl 17.0- 43.0 urease
Kreatinin darah H 4.87 mg/dl 0.90 – 1.30 jafle

Na, K, CL
Natrium darah 142 mmol/L 136 - 145
Kalium darah 4.6 mmol/L 3.5 -5.1
Klorida darah H 115 mmol/L 98 – 107

9. TERAPI
a. Infus : Ns 0,9 % 20 tpm (IV)
b. Omeprazol : 40 mg /24 jam (IV)
c. Ondan centron : 4 mg /8 jam (IV)
d. Ceftriaxon : 1 gr /12jam (IV)
e. Nebu combiven : 1 resp /8jam (Inhalasi)
f. Paracetamol : 1 gr /8jam (drip lewat cairan infus/IV)
g. Resfar 6 cc dalam Ns 300 /24 jam (sp)
h. Candesartan : 8 mg /24 jam (IV)
i. amlodipin : 5 mg /24 jam (IV)
j. MsT Cont :10 mg /24 jam (IV)

10. DATA SENJANG


a. Data Subyektif
1. Pasien mengeluh sesak napas
2. Pasien mengatakan nyeri pada perut
P: Pada saat bergerak
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: Abdomen
S: 5 nyeri sedang (1-10)
T: Siang dan malam hari
3. Pasien mengatakan tidak ada nafsu makan
b. Data Obyektif
1. Pasien tampak sesak
2. Tampak meringis
3. Terpasang O2 nasal canul 3 lpm
4. Terpasang cairan Nacl 0,9 20 tpm
5. Injeksi obat sesuai advice dokter
ANALISA DATA
No Analisa Data Etiologi Masalah
1 3 4 5
1 DS: Gangguan fungsi Ketidak efektifan
 Pasien mengeluh sesak ginjal pola nafas
nafas
DO:
 Pasien tampak sesak GFR
 Retraksi dinding dada (+)
 Terpasang O2 nasal canul 3
lpm HB menurun
 Terpasang infuse Nacl 0,9
20 tpm
 TTV : suplai O2
- TD : 160/100mmHg
- Nadi : 85 x/menit
- Suhu : 36,5 0C Ekspansi paru turun
- RR : 30 x/menit
- SPO2 : 86
Sesak nafas

Ketidakefektifan pola
nafas
DS: CKD Nyeri kronik
o Klien mengatakan nyeri
perut Gangguan system
P : Pada saat bergerak Syaraf dan edema
Q :seperti ditusuk-tusuk
R : Abdomen Perangsangan pada
S :5 nyeri sedang (1-10) reseptor nyeri
T : pagi, Siang dan malam hari
DO:
Pelepasan histamine
o K/U Lemah
o Klien tampak meringis
Nyeri

2 DS: Gangguan fungsi Ketidak seimbangan


 Pasien mengatakan ginjal nutrisi kurang dari
makan 3x sehari dengan kebutuhan tubuh
porsi tidak dihabiskan. Ganggaun
 Pasien mengatakan metabolisme protein
mual,muntah 2x dan nafsu
makan menurun Ureum ↑
DO:
 Pasien makan 3x/hari Anoreksia dan mual
dengan porsi tidak
dihabiskan, hanya 2-3 Resiko gangguan
sendok makan pemenuhan nutrisi
 k/u lemah
 Konjungtiva dan
membran mukosa pucat
 BBS : 80 Kg dari BB 85

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru menurun.
2. nyeri kronis berhubungan dengan proses inflamasi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia dan mual.
.
RENCANA TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/ Dx Tunjuan Rencana kep. Rasionalisasi Tindakan Evaluasi


tgl kep
Senin 1 Setelah diberikan tindakan 1. Kaji ttv 1. Untuk mengetahui perubahaan 1. Mengkaji ttv S: klien mengatakan
1-04-19 keperawatan selama 2x24 2. Awasi frekuensi / upaya tanda-tanda vital 2. Mengawasi frekuensi masih sesak nafas
11.00 jam diharapkan pola nafas pernafasan yang paten 2. Sebagai data awal untuk / upaya pernafasan O :
tidak terganggu lagi, menentukan intervensi yang paten  klien tampak masih
dengan kriteria: selanjutnya 3. Mengkaji bunyi nafas sesak nafas
1. RR normal 16-24 3. Kaji bunyi nafas tambahan 3. Bunyi nafas tambahan, tambahan (ronchi,  Terpasang oksigen
X/menit (ronchi, whezing) merupakan bunyi nafas whezing) nasal 3 liter
2. Tarikan dinding dada (-) tambahan yang disebabakan 4. Memberikan posisi  TD: 160/100 mmHg
3. Tidak ada cuping oleh penumpukan cairan di semi fowler N : 82 x/mnt
hidung paru 5. Memberikan S : 36,5 C
4. Penggunaan oksigen 4. berikan posisi semi fowler 4. Menjaga ekspansi paru yang pendidikan pada klien RR : 28 x/mnt
berkurang menjadi 1 maksimal, sehingga sedikit dan keluarga tentang A: masalah blm
lpm mengurangi sesak pada klien. sesak nafas dialami teratasi
5. Tidak menggunakan 5. Berikan pendidikan pada 5. Menambah pengetahuan klien. P : intervensi
otot bantu nafas klien dan keluarga tentang keluarga dan klien sehingga 6. Mengkolaborasi dilanjutkan
6. Bunyi nafas tambahan(- sesak nafas dialami pasien proses perawatan pasien dapat dalam pemberian obat
) dibantu oleh keluarga /klien itu dan kebutuhan O2
sendiri
6. Kolaborasi dalam 6. Memenuhi kebutuhan o2 klien
pemberian obat dan yang tidak terpenuhi
kebutuhan O2
Senin 2 Setelah diberikan tindakan 1. Pantau kulaitas nyeri yang 1. Mengetahui tingkat nyeri yang 1. memantau kulaitas S: Klien mengatakan
1-04 19 keperawatan 2x24 jam di dirasakan klien dirasakan klien sehingga dapat nyeri yang dirasakan masig nyeri
harapkan nyeri berkurang dilakukan jenis tindakan yang klien O : klien tampak
dengan kriteria : akan diberikan 2. mengAtur posisi tidur meringis
1. Ekspresi wajah 2. Atur posisi tidur senyaman 2. Posisi yang nyaman pada sisi senyaman mungkin Klien tampak
rileks mungkin kulit yang sehat dapat 3. membantu klien memegang perutnya
2. Skla nyeri 0 mengurangi rangsangan nyeri dalam melakukan P:Pada saat bergerak
3. Klien tidak gelisah 3. Bantu klien dalam 3. Distraksi napas dalam dapat latihan distraksi Q:Seperti ditusuk-
4. Tanda-tanda vital melakukan latihan mengurangi dan menurunkan (nafas dalam) tusuk,
dalam batas normal distraksi (nafas dalam) respon nyeri 4. membantu klien R:Abdomen
untuk S: 4 Sedang (0-10)
4. Bantu klien untuk 4. Dengan mengekspresikan rasa mengekspresikan rasa T: Hilang timbul
mengekspresikan rasa nyeri klien merasa lebih lega nyeri yang dirasakan A : Masalah teratasi
nyeri yang dirasakan dan berdampak pada 5. mengkolaborasi sebagian
menurunnya respon nyeri dengan tim medis P : intervensi
5. Kolaborasi dengan tim 5. Mendapatkan terapi yang tepat dalam pemberian dilanjutkan
medis dalam pemberian analgetik
analgetik
Senin 3 Setelah dilakukan tidakan 1. Kaji status nutrisi klien dan 1. Mengetahui keadaan dan 1. mengKaji status S : Klien mengatakan
1-0419 keperawatan selama 2x24 kebiasaan klien makan. kebutuhan nutrisi klien. nutrisi klien dan sudah makan
jam diharapkan kebutuhan 2. Kaji keadaan mukosa 2. Deteksi untuk kekurangan kebiasaan klien makanan yang dikasih
nutrisi terpenuhi dg criteria mulut nutrisi (cairan) makan. tetapi sedikit dan klien
hasil: 3. Menjaga agar lambung tidak 2. mengKaji keadaan mengerti apa yang
1. Porsi makan 3. Anjurkan makan dengan kosong, sehingga nutrisi mukosa mulut dijelaskan tentang apa
dihabiskan porsi kecil tapi sering. didapatkan tubuh 3. mengAnjurkan makan yg dirasakannya
2. Nutrisi terpenuhi berkesinambungan. dengan porsi kecil O: tampak ada sisa
3. Membran mukosa 4. Anjurkan pasien untuk 4. Kepatuhan terhadap diet dapat tapi sering. makanan, membrane
lembab memenuhi diet yang telah mencegah kekurangan 4. mengAnjurkan pasien mukosa lembab, mual
diprogramkan kebutuhan nutrisi untuk memenuhi diet berkurang
5. Kolaborasi dengan tim ahli 5. Menentukan diit yang tepat yang telah A : masalah teratasi
gizi untuk menentukan diit. sesuai dengan perhitungan ahli diprogramkan sebagian
gizi. 5. mengKolaborasi P : intervensi
dengan tim ahli gizi dilanjutkan
untuk menentukan
diit.
Selasa 1 Setelah diberikan tindakan 1. Kaji ttv 1. Untuk mengetahui perubahaan 1. Mengkaji ttv S: klien mengatakan
2-04-19 keperawatan selama 2x24 tanda-tanda vital 2. Mengawasi frekuensi masih sesak nafas
14.23 jam diharapkan pola nafas 2. Awasi frekuensi / upaya 2. Sebagai data awal untuk / upaya pernafasan O :
tidak terganggu lagi, pernafasan yang paten menentukan intervensi yang paten  klien tampak masih
dengan kriteria: selanjutnya 3. Mengkaji bunyi nafas sesak nafas
1. RR normal 16-24 3. Kaji bunyi nafas tambahan 3. Bunyi nafas tambahan, tambahan (ronchi,  Terpasang oksigen
X/menit (ronchi, whezing) merupakan bunyi nafas whezing) nasal 3 liter
2. Tarikan dinding dada (- tambahan yang disebabakan 4. Memberikan posisi  TD: 160/100 mmHg
) 4. berikan posisi semi fowler oleh penumpukan cairan di semi fowler N : 82 x/mnt
3. Tidak ada cuping paru 5. Memberikan S : 36,5 C
hidung 5. Berikan pendidikan pada 4. Menjaga ekspansi paru yang pendidikan pada klien RR : 28 x/mnt
4. Penggunaan oksigen klien dan keluarga tentang maksimal, sehingga sedikit dan keluarga tentang A: masalah blm
berkurang menjadi 1 sesak nafas dialami pasien mengurangi sesak pada klien. sesak nafas dialami teratasi
lpm 5. Menambah pengetahuan klien. P : intervensi
5. Tidak menggunakan 6. Kolaborasi dalam keluarga dan klien sehingga 6. Mengkolaborasi dilanjutkan
otot bantu nafas pemberian obat dan proses perawatan pasien dapat dalam pemberian obat
6. Bunyi nafas tambahan(- kebutuhan O2 dibantu oleh keluarga /klien itu dan kebutuhan O2
) sendiri
6. Memenuhi kebutuhan o2 klien
yang tidak terpenuhi

Selasa 2 Setelah diberikan tindakan 1. Pantau kulaitas nyeri yang 1 Mengetahui tingkat nyeri yang 1. memantau kulaitas S: Klien mengatakan
2-04-19 keperawatan 2x24 jam di dirasakan klien dirasakan klien sehingga dapat nyeri yang dirasakan masig nyeri
15.00 harapkan nyeri berkurang dilakukan jenis tindakan yang klien O : klien tampak
dengan kriteria : akan diberikan 2. mengAtur posisi tidur meringis
1. Ekspresi wajah rileks 2. Atur posisi tidur senyaman 2 Posisi yang nyaman pada sisi senyaman mungkin Klien tampak
2. Skla nyeri 0 mungkin kulit yang sehat dapat 3. membantu klien memegang perutnya
3. Klien tidak gelisah mengurangi rangsangan nyeri dalam melakukan P:Pada saat bergerak
4. Tanda-tanda vital 3. Bantu klien dalam 3 Distraksi napas dalam dapat latihan distraksi Q:Seperti ditusuk-
dalam batas normal melakukan latihan mengurangi dan menurunkan (nafas dalam) tusuk,
distraksi (nafas dalam) respon nyeri 4. membantu klien R:Abdomen
4 Dengan mengekspresikan rasa untuk S: 4 Sedang (0-10)
4. Bantu klien untuk nyeri klien merasa lebih lega mengekspresikan rasa T: Hilang timbul
mengekspresikan rasa dan berdampak pada nyeri yang dirasakan A : Masalah teratasi
nyeri yang dirasakan menurunnya respon nyeri sebagian
5. Kolaborasi dengan tim 5 Mendapatkan terapi yang tepat 5. mengkolaborasi P : intervensi
medis dalam pemberian dengan tim medis dilanjutkan
analgetik dalam pemberian
analgetik
3 Setelah dilakukan tidakan 1. Kaji status nutrisi klien 1. Mengetahui keadaan dan 1. mengKaji status S : Klien mengatakan
Selasa keperawatan selama 2x24 dan kebiasaan klien kebutuhan nutrisi klien. nutrisi klien dan sudah makan
kebiasaan klien
2-04-19 jam diharapkan kebutuhan makan. 2. Deteksi untuk kekurangan makanan yang dikasih
makan.
16.00 nutrisi terpenuhi dg criteria 2. Kaji keadaan mukosa nutrisi (cairan) 2. mengKaji keadaan tetapi sedikit dan klien
hasil: mulut 3. Menjaga agar lambung tidak mukosa mulut mengerti apa yang
3. mengAnjurkan makan
1. Porsi makan dihabiskan 3. Anjurkan makan dengan kosong, sehingga nutrisi dijelaskan tentang apa
dengan porsi kecil
2. Nutrisi terpenuhi porsi kecil tapi sering. didapatkan tubuh tapi sering. yg dirasakannya
3. Membran mukosa 4. Anjurkan pasien untuk berkesinambungan. 4. mengAnjurkan pasien O: tampak ada sisa
untuk memenuhi diet
lembab memenuhi diet yang telah 4. Kepatuhan terhadap diet dapat makanan, membrane
yang telah
diprogramkan mencegah kekurangan diprogramkan mukosa lembab, mual
5. Kolaborasi dengan tim ahli kebutuhan nutrisi 5. mengKolaborasi berkurang
gizi untuk menentukan 5. Menentukan diit yang tepat dengan tim ahli gizi A : masalah teratasi
untuk menentukan
diit. sesuai dengan perhitungan ahli diit. sebagian
gizi. P : intervensi
dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tgl NO
waktu DX IMPLEMENTASI EVALUASI

Rabu I 1. mengkaji ttv S:


3-04-2019 Klien mengatakan tidak merasakan sesak lagi
2. mengAwasi frekuensi / upaya pernafasan yang paten O:
- K/U lemah
3. mengKaji bunyi nafas tambahan (ronchi, whezing) - Klien tampak masih sesak
- Retraksi dinding dada (-)
4. memberikan posisi semi fowler - penggunaan otot bantu nafas (-),
- Posisi terbaring
5. memberikan pendidikan pada klien dan keluarga tentang - Tidak terpasang o2
sesak nafas dialami pasien - TD : 160/100 mmhg
S: 37.2 C
6. Kolaborasi dalam pemberian obat dan kebutuhan O2 N : 88 x/mnt
RR :20 x/mnt

A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
Rabu II 1. memantau kulaitas nyeri yang dirasakan klien S:
3-04-2019 - Klien mengatakan masih nyeri dibagian perutnya
2. mengAtur posisi tidur senyaman mungkin - P:Pada saat bergerak
Q:Seperti ditusuk-tusuk, R:Abdomen
3. membantu klien dalam melakukan latihan distraksi (nafas S: 4 Sedang (0-10)
dalam) T: Hilang timbul

4. membantu klien untuk mengekspresikan rasa nyeri yang O :


dirasakan - Klien tampak meringis
- Klien tampak memegang perutnya
5. mengkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian - TTV
analgetik TD:160/100mmhg
N:88x/menit
S:37,2ºc
RR:20x/menit
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan:
- Memantau kualitas nyeri yang dirasakan klien
- Mengajarkan teknik distraksi nafas dalam
- Mengatur posisi tidur senyaman mungkin
- Menciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
Rabu III 1. mengKaji status nutrisi klien dan kebiasaan klien makan. S:
3-04-209 Klien mengatakan nafsu makannya mulai ada sedikit-dikit.
2. mengKaji keadaan mukosa mulut
O:
3. mengAnjurkan makan dengan porsi kecil tapi sering. - Klien mengambiskan ¼ porsi makan yang diberikan oleh rumah sakit
- Klien hanya makan 2-3 sendok saja
4. mengAnjurkan pasien untuk memenuhi diet yang telah - Mukosa mulut lembab
diprogramkan A : masalah teratasi sebagian
P : intevensi dilanjutkan :
5. mengKolaborasi dengan tim ahli gizi untuk menentukan
- Mengkaji status nutrisi klien dan kebiasaan makan klien
diit.
- Mengkaji keadaan mulut dan mukosa pasien
- Menganjurkan pasien untuk memenuhi diet yang disediakan /programkam
- Menganjurkan klien makan dengan porsi kecil tapi sering

Anda mungkin juga menyukai