bukan tergolong ide yang baru. Metode pembekuan pada teknologi ini menggunakan gas
yang dimanfaatkan menjadi cairan (liquid) misalnya nitrogen (N2) dan karbon dioksida
(CO2). Nitrogen cair sebagaimana telah diketahui sejak lama, dipergunakan sebagai pembeku
bidang biologi terapan. Karbon dioksida cair pun telah sejak lama dipergunakan untuk
Nitrogen cair memiliki titik didih pada suhu -195,8 derajat ºC, sedangkan karbon
dioksida cair -57 ºC. Pada suhu yang lebih tinggi dari suhu tersebut, nitrogen dan karbon
dioksida akan berbentuk gas volatil, sehingga umumnya nitrogen cair dan karbon dioksida
cair berada pada suhu lebih rendah daripada titik didihnya. Dengan suhu yang sedemikian
dingin, baik nitrogen cair maupun karbon dioksida cair mempunyai kemampuan
membekukan bahan organik yang relatif lebih efektif daripada pendingin berbahan amonia
ataupun freon.
dalam hal ini nitrogen cair, ke produk yang diletakkan di rak dalam lemari pembeku. Produk
dapat dibekukan pada suhu – 200 C atau – 400 C dalam waktu singkat dan dengan⁰ ⁰
pemakaian nitrogen cair yang optimum. Dengan kecepatan pendinginan yang tinggi dan
waktu pembekuan yang relatif singkat, maka proses difusi uap air dari sel dapat dikurangi
dan produk tidak banyak mengalami susut bobot. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lemari
dapat berfungsi dengan baik dan dapat membekukan produk dalam waktu relatif singkat
sesuai dengan yang diharapkan. Mikroba pada produk yang dibekukan dengan nitrogen cair
dan disimpan dalam lemari pendingin, jika semakin lama produk beku disimpan dalam lemari
pendingin semakin sedikit jumlah sel mikroba.