Anda di halaman 1dari 3

A.

Identifikasi Isu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu diartikan sebagai masalah
yang dikedepankan untuk ditanggapi oleh pihak terkait. Dengan kata lain, isu
adalah suatu hal yang terjadi baik di dalam maupun luar organisasi yang apabila
tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi
tersebut. Setiap instansi sekolah pasti menemukan permasalahan masing-masing
yang dapat berkembang menjadi isu. Isu yang ada harus mendapatkan
penanganan segera agar dapat diselesaikan bersama oleh semua orang yang
terlibat dalam sekolah.
Penulis berdiskusi dengan Kepala Sekolah selaku mentor tentang kondisi
yang ada di sekolah. Dari hasil diskusi tentang proses pembelajaran, penulis
menemukan bahwa dalam pembelajaran dengan metode praktikum khususnya di
bidang IPA masih belum optimal. Dengan pembelajaran yang cenderung monoton
dan masih menggunakan sistem teacher centre, membuat proses pembelajaran
kurang memotivasi dan memacu semangat belajar peserta didik untuk aktif dan
dinamis sehingga pembelajaran kurang menggali potensi dan wawasan peserta
didik.
Berdasarkan permasalahan yang muncul di SMA Negeri 1 Belantikan Raya
Lamandau, maka dibuatlah beberapa isu yang dijadikan prioritas pada rancangan
aktualisasi sebagai berikut :
1. Rendahnya semangat belajar peserta didik di bidang IPA pada SMA Negeri 1
Belantikan Raya Lamandau
2. Belum maksimalnya perencanaan pembelajaran yang dilakukan Guru IPA
SMA Negeri 1 Belantikan Raya Lamandau
3. Kurangnya disiplin peserta didik SMA Negeri 1 Belantikan Raya Lamandau
dalam mengikuti pembelajaran IPA

Untuk menentukan penyebab utama dari isu prioritas di atas, maka


dilakukan kriteria analisis USG; Urgencym, Seriousness, dan Growth, dengan rentang
penilaian (1 – 5) sebagai berikut:
Tabel 1.2 Analisis USG
Prioritas
No Masalah Jumlah Peringkat
U S G
Rendahnya semangat
belajar peserta didik
di bidang IPA pada
1. 4 5 4 13 I
SMA Negeri 1
Belantikan Raya
Lamandau
Belum maksimalnya
perencanaan
pembelajaran yang
2. dilakukan Guru IPA 4 4 3 11 II
SMA Negeri 1
Belantikan Raya
Lamandau
Kurangnya disiplin
peserta didik SMA
Negeri 1 Belantikan
3. 3 4 3 10 III
Raya Lamandau
dalam mengikuti
pembelajaran IPA
Keterangan:
Urgency : Penting
Seriousness : Serius
Growth : Pertumbuhan yang lebih baik
Sangat Tinggi :5
Tinggi :4
Sedang :3
Rendah :2
Sangat Rendah :1

Dari hasil analisis USG didapatkan penyebab utama dari isu tersebut di
atas adalah “Rendahnya semangat belajar peserta didik di bidang IPA pada SMA
Negeri 1 Belantikan Raya Lamandau”. Oleh karena itu, perlu dilakukannya variasi
dalam metode pembelajaran yang selaras dengan sarana yang ada di laboratorium
IPA. Melakukan percobaan atau praktikum merupakan bagian penting dalam
pembelajaran IPA karena memungkinkan peserta didik memperoleh keterampilan
proses dengan tujuan untuk menemukan atau membuktikan teori. Praktikum juga dapat
membangkitkan semangat belajar peserta didik, karena dalam kegiatan praktikum
peserta didik dapat belajar dengan melibatkan semua alat indera dalam pengamatan
dan percobaan yang dilakukan sehingga mempengaruhi semangat belajarnya. Dengan
memanfaatkan alat-alat laboratorium akan memaksimalkan pembelajaran sehingga
peserta didik akan mencoba sendiri membangun konsep IPA dengan praktikum.
Pembelajaran IPA dengan metode praktikum sangat banyak untuk digali.
Karena keterbatasan waktu dan juga alat-alat laboratorium IPA di SMA Negeri 1
Belantikan Raya Lamandau, penulis memberikan batasan kegiatan praktikum dalam
perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan selama masa aktualisasi. Batasan
tersebut adalah melakukan kegiatan praktikum pada materi Sistem Rangka yang dapat
dicobakan dalam praktikum menggunakan alat peraga sistem rangka yang ada di
laboratorium SMAN 1Belantikan Raya Lamandau.

Anda mungkin juga menyukai