Anda di halaman 1dari 52

81

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

Baureno Bojonegoro, pada tanggal 12 mei sampai 19 mei 2014 yang dilaksanakan

dalam 2 siklus, yaitu 2 kali tatap muka, dengan subjek 27 siswa kelas XI Busana

Butik, dan observer sebanyak 3 orang, meliputi 1 guru pamong dan 2 teman sejawat,

dalam penerapan model pembelajaran langsung dengan media Video pada materi

membuat pola celana formal pria di atas kain, diperoleh data melalui pengamatan

(observasi), yang meliputi data pengamatan terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa,

hasil belajar siswa, dan angket respon siswa. Dalam pembahasan ini dijelaskan juga

data hasil validasi kelayakan media Video yang digunakan dalam penelitian.

Penjelasan analisis data hasil penelitian ini dikemukakan sebagai berikut:

1. Analisis data Validasi kelayakan Media Video


Sebelum proses pengambilan data atau proses penelitian dilakukan dalam

tahap persiapan media yang akan digunakan untuk penelitian dilakukan validasi

terlebih dahulu untuk mengetahui media yang akan digunakan layak atau tidak

untuk digunakan dalam penelitian dan pengambilan data. Dalam penelitian ini

media yang digunakan adalah media Video dengan materi membuat pola celana

formal pria di atas kain, yang kemudian media tersebut divalidasi oleh 4 orang

validator dari ahli materi, ahli bidang media, dan bidang pendidikan, proses

81
82

validasi media dilakukan dengan menunjukan media kepada validator untuk

ditelaah kualitas media yang akan digunakan dengan menyertakan lembar

penilaian validasi media. Analisis validasi kelayakan media dianalisis dengan

menggunakan skala likert dengan rentang penilaian 1-4, dengan kriteria

interpretasi 1= kurang, 2=cukup, 3=baik, 4= sangat baik. Media vidio ini dikatakan

layak digunakan jika keseluruhan skor mencapai ≥ 61 %, rekapitulasi data hasil

validasi kelayakan media video dapat dilihat pada table 4.1 berikut dengan data

lengkap terdapatpada lampiran.


Berikut ini adalah tabel hasil validasi terhadap kelayakan media video

pembelajaran membuat pola celana formal pria diatas kain oleh para ahli media,

ahli materi bidang pendidikan, dan guru bidang study:


Tabel 4.1 Data Hasil Kelayakan Media Video.

No Aspek yang dinilai Validator Rata- Ket.


1 2 3 4 rata
(%)
1. Format Video

a. Kesesuaian video dengan 4 3 4 4 93.75


tujuan pembelajaran
b. Kesesuaian video dengan 4 4 4 4 100
tahap pembuatan pola
celana di atas kain
c.Kualitas gambar 4 4 3 4 93.75
d. Kualitas narasi atau audio 4 4 3 4 93.75
Skor 95.31 Sangat
Layak

2. Efektivitas video

a.Dapat menunjukan konsep 4 4 4 4 100


tentang pembuatan pola
celana formal pria di atas
83

kain
b.Proses pembuatan pola 4 4 4 4 100
celana formal pria di atas
kain dapat diamati dengan
jelas
c. Penggunaan video dapat 4 4 4 4 100
dilakukan kapanpun dan
dimanapun
Skor 100 Sangat
Layak
3. Kejelasan materi dan media

a.Kejelasan keterampilan 4 4 4 4 100


yang disajikan
b.Kesesuaian keterampilan 4 3 4 4 93.75
dengan tujuan pembelajaran
Skor 96.87 Sangat
Layak
Skor Rata-rata 4.0 3.78 3.78 4.0
Rata-rata (%) 100 94.50 94.50 100 97.25 Sangat
Layak

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hasil validasi media video

tutorial membuat pola celana formal pria di atas kain, yang diberikan oleh

validator pada masing-masing aspek, terdiri dari format video, efektivitas video,

serta kejelasan materi dan media, data hasil validasi media video pada setiap aspek

tersebut dapat dilihat pada gambar 4.1 Diagram persentase skor rata-rata hasil

validasi media video.


84

Gambar 4.1 Diagram persentase skor rata-rata hasil validasi media video

Gambar diagram tersebut diatas memperlihatkan bahwa hasil validasi

terhadap media video pada materi membuat pola celana pria diatas kain, diketahui

bahwa skor rata-rata pada tiap-tiap aspek yaitu sebagai berikut:


Pada aspek format video total skor rata-rata diperoleh dengan persentase

95.31% dengan kriteria “sangat layak”, pada aspek efektivitas video total skor

rata-rata diperoleh dengan persentase 100%, dengan kriteria “sangat layak”, dan

pada aspek kejelasan materi dan media total skor rata-rata diperoleh dengan

persentase 97.39% dengan kriteria “sangat layak”. Selanjutnya dilihat dari skor

yang diberikan masing-masing validator, validator 1 dan validator 4 memberikan

skor dengan persentase 100% dengan kriteri “sangat layak”, validator 2, dan

validator 3 memberikan skor dengan persentase 94,50% dengan kriteri “sangat

layak”, jika dilihat dari total skor rata-rata yang diberikan oleh keempat validator

untuk penilaian media video diperoleh skor penilaian dengan persentase 97,25%,

dengan kriteri “sangat layak”.


Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa media video

dengan materi membuat pola celana formal pria diatas kain yang sudah divalidasi

sangat layak digunakan untuk penelitian.

2. Analisis hasil pengamatan aktivitas guru


Pengamatan yang dilakukan pada aktivitas guru ini selama pelaksanaan

pembelajaran menerapkan pembelajaran langsung dengan menggunakan media

video pada materi membuat pola celana formal pria diatas kain di SMK Negeri 1
85

Baureno, Bojonegoro, hasil pengambilan data oleh observer untuk instrument

pengamatan terhadap aktivitas guru pada masing-masing kegiatan pembelajaran

dalam 2 siklus terdiri dari 3 orang observer disajikan dalam tabel sebagai berikut:
a. Siklus 1
Tabel 4.2
Data hasil pengamatan aktivitas guru siklus 1

No Aspek yang diamati Pengamat Skor Ket.


(%)
1 2 3
A Kegiatan awal
1. Guru membuka pelajaran dengan 5 5 5 100
mengucapkan salam dan mengajak
berdo’a
2. Guru mendata kehadiran siswa 5 5 5 100
3. Guru mengaitkan pelajaran membuat 5 5 5 100
pola celana formal pria di atas kain
dengan materi sebelumnya (fase 1
MPL)
4. Guru menyampaikan topik materi 4 5 5 93.33
yang akan dipelajari dengan
membuat rasa ingin tahu peserta
didik. (fase 1 MPL)
5. Guru menyampaikan tujuan 4 4 4 80
pembelajaran membuat pola celana
formal pria di atas kain (fase 1 MPL)
6. Guru memotivasi peserta didik secara 5 5 5 100
komunikatif dengan menunjukan
contoh jadi celana, pola celana di atas
kain, serta alat dan bahan membuat
Sangat
pola di atas kain. (fase 1 MPL)
baik
Skor 95.56
B. Kegiatan inti
1. Mengamati
a. Guru meminta siswa mengamati 5 5 5 100
contoh hasil jadi celana (fase 2 MPL)
b. Guru meminta siswa mengamati 5 5 5 100
contoh hasil jadi pola celana di atas
kain (fase 2 MPL)
86

c. Guru menyajikan informasi tentang 5 5 5 100


materi pengertian celana, bagian-
bagian celana, pengertian pola celana
di atas kain, macam-macam alat
membuat pola dan menyiapkan
bahan membuat pola celana di atas
kain (fase 2 MPL)
d. Guru meminta siswa mengamati 5 5 5 100
tampilan video tutorial langkah kerja
membuat pola celana formal pria
diatas kain yang diputarkan. (fase 2
MPL)
2. Menanya
a. Guru memberikan kesempatan 5 4 5 93.33
kepada siswa untuk bertanya tentang
materi pengertian celana, bagian-
bagian celana, pengertian pola celana
di atas kain, macam-macam alat
membuat pola dan menyiapkan
bahan membuat pola celana di atas
kain (fase 2 MPL)
b. Guru memberikan pertanyaan kepada 4 4 4 80
siswa mengenai materi yang sudah
dipelajari (fase 2 MPL)
3. Eksperimen/ Explore
a. Guru membimbing siswa membuat 5 5 5 100
pola celana ukuran kecil/skala dengan
melihat tampilan video tutorial (fase 3
MPL)
b. Guru meminta siswa melakukan 5 5 5 100
kegiatan praktik kinerja membuat pola
celana ukuran kecil/skala dengan
melihat tampilan video (fase 3 MPL)
 Mempersiapkan alat dan bahan 5 5 5 100
untuk membuat pola celana formal
pria ukuran kecil/skala
 Membuat pola celana di atas kain bagian depan
 Membuat garis dasar pola celana 5 5 5 100
bagian tepi atas
 Mengukur jarak garis celana dari 5 5 5 100
tepi kain
 Mengukur tinggi duduk celana 5 5 5 100
87

 Membuat panjang lutut 5 5 5 100


 Membuat panjang celana 5 5 5 100
 Membuat lingkar paha celana 5 5 5 100
 Menentukan garis tengah celana 5 5 5 100
 Membuat lingkar pinggang celana 5 5 5 100
 Membuat lingkar lutut 5 5 5 100
 Membuat lingkar bawah celana 5 5 5 100
 Membuat garis sisi celana 5 5 5 100
 Membuat pesak pola celana bagian 5 5 5 100
depan
 Membuat saku sisi celana bagian 5 5 5 100
depan
 Mengontrol ukuran pola depan 5 5 5 100
 Memberi kampuh, kelim. 5 5 5 100
 Membuat pola celana di atas kain bagian belakang
 Meletakkan pola depan pada kain 5 5 5 100
 Memindahkan garis pola bagian 5 5 5 100
depan
 Membuat garis pinggang pola 5 5 5 100
belakang
 Membuat kupnat dan saku klep 5 5 5 100
belakang
 Membuat lingkar paha pola 5 5 5 100
belakang
 Membuat lingkar lutut belakang 5 5 5 100
pola belakang
 Membuat lingkar bawah celana pola 5 5 5 100
belakang
 Membuat garis sisi celana bagian 5 5 5 100
belakang
 Membuat lingkar panggul celana 5 5 5 100
 Membuat garis pesak celana 5 5 5 100
belakang
 Mengontrol ukuran pola belakang 5 5 5 100
 Memberi kampuh, kelim 5 5 5 100
4. Asosiasi
a. Guru meminta siswa terlibat secara 4 4 4 80
aktif dalam menggali informasi
tentang segala sesuatu mengenai
88

materi pengertian celana, bagian-


bagian celana, pengertian pola celana
di atas kain, macam-macam alat
membuat pola dan menyiapkan bahan
membuat pola celana di atas kain.
5. Komunikasi
a. Guru meminta siswa menyimpulkan 4 5 4 86.67
pengertian celana, bagian-bagian
celana, pengertian pola celana di atas
kain, macam-macam alat membuat
pola dan menyiapkan bahan membuat
pola celana di atas kain.
b. Guru meminta siswa 4 4 4 80
mempresentasikan pengalaman dalam
membuat pola celana formal pria
ukuran kecil/ skala Sangat
SKOR 97.94 baik

C. Kegiatan akhir
a. Guru mengevaluasi pemahaman siswa 5 5 5 100
dalam membuat pola celana formal
pria ukuran kecil/ skala dengan
memberi pertanyaan kepada siswa,
apakah siswa telah berhasil melakukan
tugas dengan baik.(fase 4 MPL)
b. Merefleksi kegiatan pembelajaran 4 4 4 80
dengan meminta siswa secara
bergantian mengungkapkan kesulitan
yang dihadapai dan merangkum aspek-
aspek penting selama proses
pembelajaran.
c. Memberikan post tes berupa objektif 5 5 5 100
tes multiple choice
d. Guru menginformasikan pertemuan 5 5 5 100
berikutnya membawa alat dan bahan
membuat pola celana di atas kain
ukuran sebenarnya.
e. Guru mengajak Berdo’a dan 5 5 5 100
mengucapkan salam.
SKOR 96 Sangat
baik
89

Pengelolaan pembelajaran
1. Alokasi waktu efektif 4 4 5 86.67
2. Pemanfaatan sumber dan media belajar 5 5 5 100
3. Pengorganisasian siswa 4 5 4 86.67
4. Kesesuaian PBM dengan RPP 4 4 4 80 Sangat
SKOR 89.33 baik
Suasana kelas
1. Siswa aktif 5 4 5 93.33
2. Guru antusias 5 5 5 100 Sangat
SKOR 96.67 baik
SKOR RATA-RATA 4.84 4.86 4.88
SKOR RATA-RATA (%) 96.8 97.2 97.6 95.1 Sangat
baik

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis kegiatan

pembelajaran bila dilihat pada masing-masing aspek kegiatan pembelajaran

membuat pola celana formal pria diatas kain pada siklus 1 yang terdiri dari tahap

kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan pembelajaran dan

suasana kelas. Data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus 1 di setiap tahap

pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.2 diagram persentase penilaian aktivitas

guru pada siklus 1 di bawah ini:


90

Gambar 4.2 Diagram persentase skor aktivitas guru pada siklus 1

Berdasarkan pada gambar diagram diatas dapat diketahui rata- rata skor

aktivitas guru pada siklus 1 di setiap tahap pembelajaran, yaitu:

Pada tahap kegiatan awal total skor rata-rata diperoleh dengan persentase

95.56% dengan kriteria “sangat baik”, pada tahap ini guru (peneliti) sudah

menyampaikan kegiatan pada tahap awal dengan jelas, tuntas, dan sistematis. Pada

tahap kegiatan inti, total skor rata-rata diperoleh dengan persentase 97.94 %

dengan kriteria “sangat baik” dalam hal ini menunjukan bahwa pada proses

pembelajaran inti terlaksana dengan sangat baik, karena pada tahap ini guru

(peneliti) sudah menyampaikan dan menjelaskan dengan baik , sudah menjelaskan

materi dengan jelas, tuntas, dan sistematis, pada tahap ini guru sudah membimbing

siswa dalam mengerjakan latihan praktik/ psikomotor, pada tahap kegiatan ini

terdapat 5 kegiatan, yaitu proses mengamati, menanya, eksperimen/explore,

asosiasi, dan komunikasi. pada tahap kegiatan akhir total skor rata-rata diperoleh

dengan persentase 96 % dengan kriteria “sangat baik”, dalam hal ini guru

(peneliti) dinilai mampu untuk mengevaluasi pemahaman siswa, merefleksi

kegiatan pembelajaran, mengajak siswa untuk bersama-sama menyimpulkan hasil

pembelajaran, dan memeberikan post test. Pada tahap pengelolaan pembelajaran

total skor rata-rata diperoleh dengan persentase 89.33% dengan kriteria “sangat
91

baik” pada tahap ini guru (peneliti) mampu mengalokasikan waktu secara efektif,

dapat memanfaatkan sumber dan media belajar secara optimal, dapat

mengorganisir siswa dengan baik, serta keterlaksanaan proses belajar mengajar

sesuai dengan RPP. Dan pada suasana kelas total skor rata-rata diperoleh dengan

persentase 96.67% dengan kriteria “sangat baik” pada tahap ini guru (peneliti)

sangat antusias dalam memeberi materi kepada siswa dan siswa menanggapi

secara aktif.

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat

pada tahap kegiatan inti, dan nilai terendah terdapat pada tahap kegiatan awal.

Dan dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru pada siklus 1 telah berjalan dengan

sangat baik, dengan perolehan persentase skor rata-rata dari seluruh observer yaitu

95.1 %.

Refleksi

Aktivitas guru selama menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dikelas

berjalan dengan sangat baik, namun terdapat refleksi dari pelaksanaan

pembelajaran disiklus 1 tersebut diantara yaitu pada penyampaian tujuan

pembelajaran oleh guru yang kurang spesifik dan sistematis, penyampaian materi

yang dilakukan oleh guru terlalu cepat serta menejemen waktu guru yang kurang

baik menyebabkan guru tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara

maksimal, sehingga sebagai tindak lanjut guru, sebaiknya tujuan pembelajaran


92

dirumuskan secara spesifik, jelas, dan sistematis agar siswa dapat memahami

tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, guru harus dapat mengatur

intonasi dan jeda ketika menyampaiakn materi sehingga penyampaian materi tidak

terlalu cepat dan siswa dapat mamahami materi yang disampaiakan. serta sebagai

seorang guru berusaha untuk mengelola waktu dan memanfaatkan waktu secara

efektif sehingga seluruh kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik

sesuai dengan perencanaan yang dilakukan guru.

Tabel 4.3
Refleksi Aktivitas guru siklus 1

Kegiatan Kebaikan siklus Kekurangan Kegiatan untuk


pembelajaran siklus pembelajaran
selanjutnya
Aktivitas guru Penyampaian Kegiatan awal 1. Guru harus
pada: materi sesuai 1. Tujuan mengkomunikasi
1. Menjelaskan dengan RPP pembelajaran kan tujuan
materi pola yang pembelajaran
celana pria disampaiakan dengan jelas dan
diatas kain oleh guru sistematis, agar
2. Memutar kurang mengetahui
video tutorial spesifik. tujuan
membuat pola pembelajaran
celana pria yang akan
diatas kain. dilaksanakan.
93

3. Praktik Kegiatan Inti 2. Guru harus dapat


membuat pola 2. Pada tahap inti mengatur
celana ukuran guru(peneliti) intonasi dan jeda
kecil/skala terlalu cepat ketika
dalam menyampaiakn
menyampaiakn materi sehingga
materi penyampaian
materi tidak
terlalu cepat dan
siswa dapat
mamahami
materi yang
disampaiakan.
Kegiatan Akhir 3. Guru seharusnya
3. Pada tahap dapat
akhir memanfaatkan
guru (peneliti) waktu yang telah
guru belum ditentukan agar
dapat semua tahap
memanajemen pembelajaran
waktu dengan dapat tercapai
baik dengan baik .

b. Siklus II
Tabel 4.4
Data hasil pengamatan aktivitas guru siklus II

No Aspek yang dinilai Pengamat Skor Ket.


(%)
1 2 3
Pengamatan PBM

A Kegiatan awal
1. Guru membuka pelajaran dengan 5 5 5 100
mengucapkan salam dan
mengajak berdo’a
2. Guru mendata kehadiran siswa 5 5 5 100
3. Guru mengaitkan materi 5 5 5 100
94

membuat pola celana formal pria


di atas kain bagian belakang
dengan materi sebelumnya(fase 1
MPL)
4. Guru menyampaikan topik 4 4 5 86.67
materi yang akan dipelajari
dengan membuat rasa ingin tahu
peserta didik. (fase 1 MPL)
5. Guru menyampaikan tujuan 5 5 5 100
pembelajaran membuat pola
celana formal pria di atas kain
Pola bagian belakang (fase 1
MPL)
6. Guru memotivasi peserta didik 5 5 5 100
secara komunikatif dengan
menunjukan contoh jadi celana,
pola celana di atas kain, serta
alat dan bahan membuat pola di
atas kain. (fase 1 MPL)
SKOR 97.78 Sangat
baik

B. Kegiatan inti
1. Mengamati
a. Sebelum menyampaikan materi 5 5 5 100
membuat pola celana formal pria
di atas kain, guru meminta siswa
mengamati hasil jadi pola celana
yang dibawa guru (fase 2 MPL)
b. Guru meminta siswa mengamati 5 5 5 100
tampilan video tutorial langkah
kerja membuat pola celana
formal pria diatas kain yang
diputarkan. (fase 2 MPL)
2. Menanya
a. Guru memberikan kesempatan 5 4 5 93.33
kepada siswa untuk bertanya
tentang pembuatan pola celana di
95

atas kain (fase 2 MPL)


b. Guru memberikan pertanyaan 4 4 4 80
kepada siswa mengenai materi
yang sudah dipelajari (fase 2
MPL)
3. Eksperimen/ Explore
a.Guru membimbing siswa membuat 5 5 5 100
pola celana di atas kain dengan
melihat tampilan video tutorial
(fase 3 MPL)
b. Guru meminta siswa melakukan 5 5 5 100
kegiatan praktik kinerja membuat
pola celana formal pria diatas kain
dengan melihat tampilan video
(fase 3MPL)
 Mempersiapkan alat dan bahan 5 5 5 100
untuk membuat pola celana formal
pria di atas kain
 Membuat pola celana di atas kain bagian depan
 Menulis ukuran yang 5 5 5 100
diperlukan pada bahan
 Membuat garis dasar pola 5 5 5 100
celana bagian tepi atas
 Mengukur jarak garis celana 5 5 5 100
dari tepi kain
 Mengukur tinggi duduk celana 5 5 5 100
 Membuat panjang lutut 5 5 5 100
 Membuat panjang celana 5 5 5 100
 Membuat lingkar paha celana 5 5 5 100
 Menentukan garis tengah 5 5 5 100
celana
 Membuat lingkar pinggang 5 5 5 100
celana
 Membuat lingkar lutut 5 5 5 100
 Membuat lingkar bawah celana 5 5 5 100
 Membuat garis sisi celana 5 5 5 100
 Membuat pesak pola celana 5 5 5 100
bagian depan
 Membuat saku sisi celana 5 5 5 100
96

bagian depan
 Mengontrol ukuran pola depan 5 5 5 100
 Memberi kampuh, kelim. 5 5 5 100
 Memotong pola celana bagian 5 5 5 100
depan
 Membuat pola celana di atas kain bagian belakang
 Meletakkan pola depan pada 5 5 5 100
kain
 Memindahkan garis pola 5 5 5 100
bagian depan
 Membuat garis pinggang pola 5 5 5 100
belakang
 Membuat kupnat dan saku klep 5 5 5 100
belakang
 Membuat lingkar paha pola 5 5 5 100
belakang
 Membuat lingkar lutut belakang 5 5 5 100
pola belakang
 Membuat lingkar bawah celana 5 5 5 100
pola belakang
 Membuat garis sisi celana 5 5 5 100
bagian belakang
 Membuat lingkar panggul 5 5 5 100
celana
 Membuat garis pesak celana 5 5 5 100
belakang
 Mengontrol ukuran pola 5 5 5 100
belakang
 Memberi kampuh, kelim 5 5 5 100
 Memotong pola celana bagian 5 5 5 100
belakang
 Membuat komponen pola kecil 5 5 5 100
4. Asosiasi
a. Guru meminta peserta didik 4 4 4 80
terlibat secara aktif dalam
menggali informasi tentang segala
sesuatu mengenai langkah-langkah
pembuatan pola celana pria diatas
kain, pola bagian muka dan pola
97

bagian belakang.
5. Komunikasi
a.Guru mengintruksikan kapada 5 5 5 100
siswa untuk menata hasil praktik
membuat pola celana di atas kain
diatas meja.
b. Guru meminta siswa 5 5 5 100
mempresentasikan pengalaman
dalam membuat pola celana
formal pria di atas kain
SKOR 98.86 Sangat
baik
C. Kegiatan akhir
a. Guru mengevaluasi pemahaman 5 5 5 100
siswa dalam membuat pola celana
formal pria di atas kain dan
komponen pola dengan memberi
pertanyaan kepada siswa, apakah
siswa telah berhasil melakukan
tugas dengan baik.(fase 4 MPL)
b. Merefleksi kegiatan pembelajaran 5 5 5 100
dengan meminta siswa secara
bergantian mengungkapkan
kesulitan yang dihadapai dan
merangkum aspek-aspek penting
selama proses pembelajaran.
c. Memberikan post tes berupa 5 5 5 100
objektif tes multiple choice
d. Dengan melibatkan siswa menarik 4 5 5 86.67
kesimpulan tentang materi
membuat pola celana formal pria
di atas kain
e. Guru mengajak Berdo’a dan 5 5 5 100
mengucapkan salam.
SKOR 97.33 Sangat
baik
Pengelolaan pembelajaran
1. Alokasi waktu efektif 5 5 5 100
2. Pemanfaatan sumber dan media 5 5 5 100
98

belajar
3. Pengorganisasian siswa 5 5 5 100
4. Kesesuaian PBM dengan RPP 5 5 5 100
SKOR 100 Sangat
baik

Suasana kelas
1. Siswa aktif 5 5 5 100
2. Guru antusias 4 5 5 93.33
SKOR 96.67 Sangat
baik
SKOR RATA-RATA 4.91 4.94 4.96
SKOR RATA-RATA (%) 98.2 98.8 99.2 98.67 Sangat
baik

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil analisis kegiatan

pembelajaran bila dilihat pada masing-masing aspek kegiatan pembelajaran

membuat pola celana formal pria diatas kain pada siklus 2 yang terdiri dari tahap

kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan pembelajaran dan

suasana kelas. Data hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus 2 di setiap tahap

pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.2 diagram persentase penilaian aktivitas

guru pada siklus 2 di bawah ini:


99

Gambar 4.5 Diagram persentase skor aktivitas guru pada siklus 2

Berdasarkan pada gambar diagram diatas dapat diketahui rata- rata skor

aktivitas guru pada siklus 2 di setiap tahap pembelajaran, yaitu:

Pada tahap kegiatan awal total skor rata-rata diperoleh dengan persentase

97.78% dengan kriteria “sangat baik”, pada tahap ini guru (peneliti)

menyampaikan kegiatan pada tahap awal dengan jelas, tuntas, dan sistematis. Pada

tahap kegiatan inti, total skor rata-rata diperoleh dengan persentase 98.86%

dengan kriteria “sangat baik” hal ini menunjukan bahwa pada proses

pembelajaran inti terlaksana dengan sangat baik, pada tahap ini guru (peneliti)

sudah menyampaikan dan menjelaskan dengan baik , sudah menjelaskan materi

dengan jelas, tuntas, dan sistematis, pada tahap ini guru sudah membimbing siswa

dalam mengerjakan latihan praktik/ psikomotor, tahap kegiatan ini terdapat 5

kegiatan, yaitu proses mengamati, menanya, eksperimen/explore, asosiasi, dan

komunikasi. pada tahap kegiatan akhir total skor rata-rata diperoleh dengan

persentase 97.33% dengan kriteria “sangat baik”, dalam hal ini guru (peneliti)

dinilai mampu untuk mengevaluasi pemahaman siswa, merefleksi kegiatan

pembelajaran, mengajak siswa untuk bersama-sama menyimpulkan hasil

pembelajaran, dan memeberikan post test. Pada tahap pengelolaan pembelajaran

total skor rata-rata diperoleh dengan persentase 100% dengan kriteria “sangat
100

baik” pada tahap ini guru (peneliti) mampu mengalokasikan waktu secara efektif,

dapat memanfaatkan sumber dan media belajar secara optimal, dapat

mengorganisir siswa dengan baik, serta keterlaksanaan proses belajar mengajar

sesuai dengan RPP. Dan pada suasana kelas total skor rata-rata diperoleh dengan

persentase 96.67% dengan kriteria “sangat baik” pada tahap ini guru (peneliti)

sangat antusias dalam memeberi materi kepada siswa dan siswa menanggapi

secara aktif.

Berdasarkan pernyataan tersebut diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat

pada tahap pengelolaan pembelajaran, dan nilai terendah terdapat pada tahap

pembukaan. Dan dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru pada siklus 2 telah

berjalan dengan sangat baik, dengan perolehan persentase skor rata-rata dari

seluruh observer 98.67 %.

Perolehan skor aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran

langsung dengan media video pada materi membuat pola celana pria diatas kain di

SMK Negeri 1 Baureno pada siklus I dan siklus II oleh 3 observer akan dijabarkan

dalam bentuk diagram dibawah ini:


101

Gambar 4.6 Diagram persentase skor aktivitas guru pada siklus I dan siklus II

Berdasarkan gambar diagram tersebut diatas, dapat diketahui perbedaan

skor aktivitas guru pada siklus I dan siklus II, pada siklus 1 perolehan persentase

skor rata-rata dari seluruh observer 95.2 %. Dan pada siklus II perolehan

persentase skor rata-rata dari seluruh observer 98.67 %. Sehingga dapat

disimpulkan bahawa terdapat peningkatan aktivitas guru pada siklus II, hal ini

disebabkan karena telah dilakukan refleksi terhadap aktivitas guru selama

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Refleksi

Pada tahap ini tidak terdapat refleksi dan evaluasi, karena refleksi yang

sudah dilakukan pada siklus 1 dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik pada

siklus II, sehingga pelaksanaan pada siklus II ini dapat tercapai sesuai dengan

perencanaan yang dilakukan oleh guru (peneliti)

Tabel 4.5
Hasil refleksi Aktivitas guru siklus II

Kegiatan Kelebihan siklus Kekurangan Perbaikan


pembelajaran siklus untuk
pembelajaran
selanjutnya
1. Menjelaskan Semua tahap baik pada Tidak ada tidak ada
102

materi pola tahap pendahuluan, kekurangan perbaikan yang


celana pria diatas tahap ini, dan pada pada siklus II dilakukan karena
kain tahap penutup telah karena semua siklus ini telah
2. Memutar video dilaksanakan dengan tahap telah tuntas terlaksana
tutorial membuat baik, beberapa dilaksanakan
pola celana pria kelebihan diantaranya dengan baik.
diatas kain. guru dapat menejemen
3. Praktik membuat waktu dengan baik
pola celana sehingga seluruh proses
formal pria diatas dalam kegiatan
kain. pembelajaran dapat
terlaksana sesuai
dengan perencanaan
guru

3. Analisis hasil Aktivitas siswa


Hasil pengamatan aktivitas siswa dilakukan dalam 2 siklus, aspek yang dinilai

pada masing-masing siklus berbeda, pengamatan pada aktivitas siswa dilakukan

pada saat siswa mengikuti kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan akhir, materi yang disampaiakan oleh guru

pada siklus I yaitu pola celana diatas kain, alat dan bahan membuat pola celana

diatas kaian, langkah menyiapkan bahan, mendemonstrasikan langkah-langkah

membuat pola celana formal pria diatas kain dengan cara memutar video tutorial,

dan praktik membuat pola celana ukuran kecil/skala. Siklus II praktik membuat

pola celana formal pria diatas kain dengan dengan melihat tampilan video tutorial.
Rekapitulasi data hasil pengamatan aktivitas siswa pada masing-masing tahap

kegiatan pembelajaran dalam 2 siklus oleh 3 observer yang terdiri dari 1 guru

bidang studi dan 2 orang mahasiswa dapat dilihat sebagai berikut:


a. Siklus 1
Tabel 4.6
103

Data hasil pengamatan aktivitas siswa siklus 1

No Aspek yang dinilai Obs. 1 Obs. 2 Obs. Rata-rata Skor


total (%)
Y T Y T Y T Y T Y T
Pengamatan PBM
A Kegiatan awal
1. Siswa mendengarkan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
ketika guru membuka
pelajaran dan secara
kompak membalas salam,
ketua kelas/wakil
memimpin do’a ketika
guru mengajak berdoa.
2. Siswa mengacungkan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
tangan ketika namanya
dipanggil, dan menjawab
nama yang tidak masuk
ketika Guru mendata
kehadiran siswa
3. Siswa memperhatikan 25 2 26 1 25 2 25.33 1.67 93.81 6.19
penjelasan guru tentang
materi membuat pola di
atas kain dengan materi
yang diajarkan
sebelumnya (fase 1 MPL)
4. Siswa dengan rasa ingin 25 2 26 1 26 1 25.67 1.33 95.07 4.93
tahu memperhatikan guru
dalam menyampaikan
topik materi yang akan
dipelajari (fase1 MPL)
5. Siswa memperhatikan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
guru ketika
menyampaikan tujuan
pembelajaran (fase1
MPL)
6. Siswa termotivasi oleh 25 2 24 3 25 2 24.67 2.33 91.37 8.63
guru dengan melihat
contoh jadi celana, pola
celana di atas kain, serta
104

alat dan bahan membuat


pola di atas kain. (fase1
MPL)
SKOR 96.70 3.30

B. Kegiatan inti
1. Mengamati
a. Siswa mengamati contoh 26 1 27 0 27 0 26.67 0.33 98.78 1.22
jadi celana dengan
seksama dan penuh rasa
ingin tahu (fase 2 MPL)
b. Siswa mengamati pola 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana di atas kain dengan
seksama dan penuh rasa
ingin tahu (fase 2 MPL)
c. Siswa memperhatikan 26 1 25 2 26 1 25.67 1.33 95.07 4.93
penjelasan guru tentang
materi pengertian celana,
bagian-bagian celana,
pengertian pola celana di
atas kain, macam-macam
alat membuat pola dan
menyiapkan bahan
membuat pola celana di
atas kain
d. Siswa memperhatikan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
tampilan video tutorial
langkah kerja membuat
pola celana formal pria
diatas kain yang
diputarkan guru. (fase 2
MPL)
2. Menanya
a. Siswa antusias bertanya 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
tentang pola celana di atas
kain (fase 2 MPL)
b. Siswa menjawab 26 1 25 2 26 1 25.67 1.33 95.07 4.93
pertanyaan yang
diberikan guru (fase
2MPL)
3. Eksperimen/ Explore
a.Dengan dibimbing oleh 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
105

guru, siswa membuat pola


celana di atas kain dengan
melihat tampilan video
tutorial (fase 3 MPL)
b. siswa melakukan kegiatan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
praktik kinerja membuat
pola celana bagian
belakang ukuran
kecil/skala dengan melihat
tampilan video (fase 3
MPL)
 Mempersiapkan alat dan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
bahan untuk membuat
pola celana formal pria
ukuran kecil (skala)
 Membuat pola celana di atas kain bagian depan
 Membuat garis dasar 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pola celana bagian tepi
atas
 Mengukur jarak garis 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana dari tepi kain
 Mengukur tinggi duduk 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Membuat panjang lutut 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
 Membuat panjang 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Membuat lingkar paha 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Menentukan garis 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
tengah celana
 Membuat lingkar 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pinggang celana
 Membuat lingkar lutut 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
 Membuat lingkar bawah 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Membuat garis sisi 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Membuat pesak pola 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana bagian depan
 Membuat saku sisi 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana bagian depan
 Mengontrol ukuran pola 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
106

depan
 Memberi kampuh, 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
kelim.
 Membuat pola celana di atas kain bagian belakang

 Meletakkan pola depan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0


pada kain
 Memindahkan garis 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pola bagian depan
 Membuat garis 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pinggang pola belakang
 Membuat kupnat dan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
saku klep belakang
 Membuat lingkar paha 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pola belakang
 Membuat lingkar lutut 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
belakang pola belakang
 Membuat lingkar bawah 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana pola belakang
 Membuat garis sisi 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana bagian belakang
 Membuat lingkar 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
panggul celana
 Membuat garis pesak 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana belakang
 Mengontrol ukuran pola 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
belakang
 Memberi kampuh, kelim 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
4. Asosiasi
a. siswa terlibat secara aktif 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
dalam menggali informasi
tentang segala sesuatu
mengenai materi
pengertian celana, bagian-
bagian celana, pengertian
pola celana di atas kain,
macam-macam alat
membuat pola dan
menyiapkan bahan
membuat pola celana di atas
107

kain.
5. Komunikasi
a. siswa menyimpulkan 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
pengertian celana, bagian-
bagian celana, pengertian
pola celana di atas kain,
macam-macam alat
membuat pola dan
menyiapkan bahan
membuat pola celana di atas
kain.
b. siswa mempresentasikan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pengalaman dalam
membuat pola celana
formal pria ukuran kecil/
skala
SKOR 99.43 0.57
C. Kegiatan akhir
a.siswa memperhatikan saat 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
Guru mengevaluasi
pemahaman siswa dalam
membuat pola celana
formal pria di atas kain dan
menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru .(fase 4
MPL)
b. Siswa secara bergantian 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
mengungkapkan kesulitan
yang dihadapai dan
merangkum aspek-aspek
penting selama proses
pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan post tes 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
berupa objektif tes multiple
choice
d. Siswa antusias 25 2 26 1 25 2 25.33 1.67 93.81 6.19
mendengarkan dan
mencatat hal penting ketika
Guru menginformasikan
pertemuan berikutnya pada
siklus II untuk membawa
alat dan bahan membuat
108

pola celana di atas kain


ukuran sebenarnya..

e. Siswa membersihkan area 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0


kerja
f. Ketua kelas/wakil 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
memimpin do’a dan
bersama-sama secara
kompak menjawab salam
dari guru
SKOR 97.74 2.26
Skor total rata-rata 97.96 2.04

Dari tabel diatas dapat dilihat skor rata-rata penilaian aktivitas siswa

siklus 1 pada setiap tahap pembelajaran dari seluruh observer, skor tersebut diatas

akan dijabarkan dalam bentuk aktivitas siswa pada siklus I sebagai berikut:

Gambar 4.7 diagram persentse skor rata-rata penilaian aktivitas siswa siklus 1

Berdasarkan pada gambar diagram diatas memperlihatkan bahwa

aktivitas belajar siswa pada siklus 1 sangat efektif dan siswa termotivasi dalam
109

kegiatan proses belajar mengajar serta media serta media yang digunakan untuk

menunjang pembelajaran dapat menarik minat belajar siswa sehingga dapat

mempengaruhi tingkat keefektifan siswa dalam belajar.hal ini terlihat dari

persentasi skor aktivitas siswa pada tahap kegiatan awal sejumlah siswa yang

melakukan aktivitas dengan baik yaitu sebesar 96,70%, dan sebesar 3,30% siswa

yang kurang perhatian dan kurang melakukan aktivitas dengan baik, pada tahap

kegiatan inti sejumlah siswa yang melakukan aktivitas dengan baik yaitu sebesar

99,43% dan siswa yang kurang aktif dan kurang perhatian pada proses

pembelajaran dengan skor 3,70%, dan pada tahap kegiatan akhir siswa yang

melakukan aktifitas dengan baik dengan persentase skor 97,74%, dan 2,26% siswa

kurang aktif dalam aktivitas belajar.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa

pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1 telah berjalan dengan “sangat baik”, hal

ini dapat dilihat dari perolehan total skor persentase aktivitas siswa yang diamati

oleh ketiga observer yaitu sebesar 97,96% jumlah siswa yang melakukan aktivitas

sesuai pada lembar observasi, sedangkan untuk persentase siswa yang tidak

melaksanakan aktivitas siswa sesuai pada lembar observasi sebesar 2,04 %.

Refleksi

Aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus 1

ini sangat baik, namun pada bagian pendahuluan ada beberapa siswa yang kurang
110

fokus ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, khususnya pada saat guru

menyampaikan tujuan pembelajaran, dan dalam melaksanakan praktik membuat

pola celana dengan melihat tampilan video siswa masih kurang fokus, dan kurang

cepat dalam mengikuti tiap langkah membuat pola sehingga banyak waktu yang

terbuang, sebagai tindak lanjut guru harus menyampaikan rumusan tujuan

pembelajaran yang lebih spesifik, jelas dan sistematis, siswa harus memperhatikan

video dengan seksama yang diputarkan guru dan mengikuti setiap langkah dengan

cepat dan cekatan sehingga setiap langkah membuat pola celana dapat dilakukan

dengan baik, efektif dan efesien.

Tabel 4.7
Hasil Refleksi Aktivitas Siswa Siklus 1

Kegiatan Kelebihan siklus Kekurangan Perbaikan untuk


pembelajaran pembelajaran
selanjutnya
1. Menjelaskan Video yang Kegiatan awal Guru harus dapat
materi pola diputarkan guru Siswa kurang merumuskan tujuan
celana pria jelas dan memperhatikan pembelajaran yang
diatas kain sistematis karena kurang dicapai pada kegiatan
2. Memutar video sehingga siswa dapat memahami pembelajaran
tutorial dapat mengikuti tujuan selanjutnya secara
membuat pola setiap langkah pembelajaran yang lebih jelas, spesifik,
celana pria membuat pola disampaikan oleh dan sistematis.
diatas kain. celana dengan guru yang dirasa
3. Praktik baik kurang jelas, dan
membuat pola kurang spesifik
111

celana ukuran Inti siswa harus


kecil/skala dalam memperhatikan video
melaksanakan dengan seksama yang
praktik membuat diputarkan guru dan
pola celana dengan mengikuti setiap
melihat tampilan langkah dengan cepat
video ada dan cekatan pada
beberapa siswa kegiatan
masih kurang pembelajaran
fokus, dan kurang berikutnya, sehingga
cepat dalam setiap langkah
mengikuti tiap membuat pola celana
langkah membuat dapat dilakukan
pola sehingga dengan baik, efektif
banyak waktu dan efesien.
yang terbuang

b. Siklus II

Tabel 4.8

Data hasil pengamatan aktivitas siswa siklus II

No Aspek yang dinilai Obs. Obs. Obs. Rata-rata Skor


1 2 3 total (%)
Y T Y T Y T Y T Y T
A Kegiatan awal
1. Siswa mendengarkan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
ketika guru membuka
pelajaran dan secara
kompak membalas salam,
ketua kelas/wakil
memimpin do’a ketika
guru mengajak berdoa.
2. Siswa mengacungkan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
tangan ketika namanya
dipanggil, dan menjawab
nama yang tidak masuk
112

ketika Guru mendata


kehadiran siswa
3. Siswa memperhatikan 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
penjelasan guru tentang
materi membuat pola di
atas kain dengan materi
yang diajarkan
sebelumnya (fase1 MPL)
4. Siswa dengan rasa ingin 27 0 26 1 27 0 26.67 0.33 98.78 1.22
tahu memperhatikan guru
dalam menyampaikan
topik materi yang akan
dipelajari (fase1 MPL)
5. Siswa termotivasi oleh 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
guru dengan melihat
contoh jadi celana, pola
celana di atas kain, serta
alat dan bahan membuat
pola di atas kain. (fase1
MPL)
SKOR 98.28 1.72
B. Kegiatan inti
1. Mengamati
a. Siswa mengamati hasil 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
jadi pola celana yang
dibawa guru (fase 2
MPL)
b. Siswa memperhatikan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
dan mengamati video
tutorial secara pertahap
yang langkah-langkah
membuat pola celana
diatas kain yang
diputarkan guru. (fase 2
MPL)
2. Menanya
a. Siswa antusias bertanya 25 2 26 1 26 1 25.67 1.33 95.07 4.93
tentang pembuatan pola
113

celana di atas kain (fase 2


MPL)
b. Siswa menjawab 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pertanyaan yang
diberikan guru (fase 2
MPL)
3. Eksperimen/ Explore
a. Dengan dibimbing oleh 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
guru siswa membuat pola
celana di atas kain dengan
melihat tampilan video
tutorial (fase 3 MPL)
b. siswa melakukan kegiatan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
praktik kinerja membuat
pola celana formal pria
diatas kain dengan melihat
tampilan video (fase 3
MPL)
 Mempersiapkan alat dan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
bahan untuk membuat
pola celana formal pria
di atas kain
 Membuat pola celana di atas kain bagian depan

 Menulis ukuran yang 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0


diperlukan pada bahan
 Membuat garis dasar 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pola celana bagian tepi
atas
 Mengukur jarak garis 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana dari tepi kain
 Mengukur tinggi duduk 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Membuat panjang lutut 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
 Membuat panjang 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Membuat lingkar paha 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
114

 Menentukan garis 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0


tengah celana
 Membuat lingkar 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pinggang celana
 Membuat lingkar lutut 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
 Membuat lingkar bawah 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Membuat garis sisi 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana
 Membuat pesak pola 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana bagian depan
 Membuat saku sisi 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana bagian depan
 Mengontrol ukuran pola 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
depan
 Memberi kampuh, 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
kelim.
 Memotong pola celana 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
bagian depan
 Membuat pola celana di atas kain bagian belakang

 Meletakkan pola depan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0


pada kain
 Memindahkan garis 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pola bagian depan
 Membuat garis 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pinggang pola belakang
 Membuat kupnat dan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
saku klep belakang
 Membuat lingkar paha 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pola belakang
 Membuat lingkar lutut 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
belakang pola belakang
 Membuat lingkar bawah 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana pola belakang
 Membuat garis sisi 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
celana bagian belakang
 Membuat lingkar 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
panggul celana
115

 Membuat garis pesak 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0


celana belakang
 Mengontrol ukuran pola 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
belakang
 Memberi kampuh, kelim 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
 Memotong pola celana 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
bagian belakang
 Membuat komponen 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pola kecil
4. Asosiasi
a. siswa terlibat secara aktif 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
dalam menggali informasi
tentang segala sesuatu
mengenai langkah-langkah
pembuatan pola celana pria
diatas kain, pola bagian
muka dan pola bagian
belakang.
5. Komunikasi
c. siswa menata hasil praktik 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pembuatan pola celana
diatas kain di atas meja
d. siswa mempresentasikan 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
pengalaman dalam
membuat pola celana
formal pria di atas kain
SKOR 99.79 0.21

C. Kegiatan akhir
a. Siswa memperhatikan saat 26 1 26 1 26 1 26 1 96.30 3.70
Guru mengevaluasi
pemahaman siswa membuat
pola celana formal pria di
atas kain pola bagian
belakang dan komponen
pola serta menjawab
pertanyaan yang diberikan
oleh guru .(fase 4 MPL)
116

b. Siswa secara bergantian 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0


mengungkapkan kesulitan
yang dihadapai dan
merangkum aspek-aspek
penting selama proses
pembelajaran.
c. Siswa mengerjakan post tes 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
berupa objektif tes multiple
choice
d. Siswa menarik kesimpulan 25 2 26 1 25 2 25.33 1.67 93.81 6.19
dengan bimbingan guru
tentang materi membuat
pola celana formal pria di
atas kain
e. Siswa membersihkan area 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
kerja
f. Ketua kelas/wakil 27 0 27 0 27 0 27 0 100 0
memimpin do’a dan
bersama-sama secara
kompak menjawab salam
dari guru
SKOR 98.35 1.65
Skor rata-rata total (%) 98.80 1.20

Dari tabel diatas dapat diketahui skor rata-rata penilaian aktivitas siswa

siklus II pada setiap tahap pembelajaran dari seluruh observer, skor tersebut diatas

akan dijabarkan dalam bentuk aktivitas siswa pada siklus II sebagai berikut:
117

Gambar 4.8 Diagram Persentse Skor Rata-Rata Penilaian Aktivitas Siswa Siklus II

Berdasarkan gambar diagram diatas memperlihatkan bahwa aktivitas

belajar siswa pada siklus II sangat baik, siswa termotivasi dan minat belajar siswa

tinggi, hal ini terlihat dari persentasi skor aktivitas siswa pada tahap kegiatan

awal sejumlah siswa yang melakukan aktivitas dengan baik yaitu sebesar 98,28%,

dan sebesar 1,72% siswa melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan lembar

observasi, pada tahap kegiatan inti sejumlah siswa yang melakukan aktivitas

dengan baik yaitu sebesar 99,79% dan siswa yang kurang aktif dan kurang

perhatian pada proses pembelajaran dengan skor 0,21%, dan pada tahap kegiatan

akhir siswa yang melakukan aktifitas dengan baik dengan persentase skor

98,35%, dan 1,20% siswa kurang aktif dalam melaksanakan aktivitas belajar.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa

pada pelaksanaan pembelajaran siklus II telah berjalan dengan “sangat baik”, hal

ini dapat dilihat dari perolehan total skor persentase aktivitas siswa yang diamati

oleh ketiga observer yaitu sebesar 98,80% jumlah siswa yang melakukan aktivitas

sesuai pada lembar observasi, sedangkan untuk persentase siswa yang tidak

melaksanakan aktivitas siswa sesuai pada lembar observasi sebesar 1,20 %.


118

Perolehan skor persentase aktivitas siswa dalam menerapkan model

pembelajaran langsung dengan media video pada materi membuat pola celana pria

formal pria diatas kain di SMK Negeri 1 Baureno, Bojonegoro pada siklus I dan

siklus IIoleh ketiga observer akan dijabarkan dalam gamabar diagram dibawah ini:

Gambar 4.9 Diagram Persentse Skor Rata-Rata Penilaian Aktivitas Siswa Siklus I

dan siklus II

Berdasarkan gambar diagram tersebut diatas, dapat diketahui perbedaan

persentase skor aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II, pada siklus 1 perolehan

persentase skor rata-rata aktivitas siswa yang diamati oleh ketiga observer yaitu

sebesar 97,96% jumlah siswa yang melakukan aktivitas sesuai pada lembar

observasi, sedangkan untuk persentase siswa yang tidak melaksanakan aktivitas

siswa sesuai pada lembar observasi sebesar 2,04 %. Dan pada siklus II perolehan

persentase skor rata-rata aktivitas siswa sebesar 98,80% jumlah siswa yang

melakukan aktivitas sesuai pada lembar observasi, dan 1,20 %. persentase siswa

yang tidak melaksanakan aktivitas siswa sesuai pada lembar observasi, Sehingga
119

dapat disimpulkan bahawa terdapat peningkatan aktivitas siswa pada siklus II, hal

ini disebabkan karena telah dilakukan refleksi terhadap aktivitas guru selama

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Refleksi

Aktivitas siswa pada siklus ke II mengalami peningkatan disbanding


dengan aktivitas siswa pada siklus I yaitu dengan persentase skor 97,96% menjadi
98,80%, peningkatan ini diperoleh karena telah dilaksanakan refleksi pada siklus I
sebagai perbaikan di siklus II, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
refleksi di siklus II, aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar
dengan menerapkan model pembelajaran langsung menggunakan media video ini
sangat baik.
Tabel 4.8
Hasil Refleksi Aktivitas Siswa Siklus II

Kegiatan Kelebihan siklus Kekurangan Perbaikan untuk


pembelajaran pembelajaran
selanjutnya
1. Menjelaskan Semua tahap Aktivitas siswa Tidak ada
materi pola pembelajaran, baik pada siklus ini perbaikan yang
celana pria tahap terlaksana dengan dilakukan karena
diatas kain pendahuluan, inti baik dan aktivitas siswa
2. Memutar video dan tahap akhir meningkat dari pada siklus ini
tutorial telah dilaksanakan siklus I telah tuntas dan
membuat pola dengan baik, terlaksana.
celana pria beberapa
diatas kain.
3. Praktik
membuat pola
celana ukuran
kecil/skala

4. Analisis hasil belajar siswa


120

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh dari

nilai siswa dalam 3 ranah, yaitu hasil belajar dalam ranah afektif (perilaku), hasil

belajar pada ranah kognitif(pengetahuan) dan hasil belajar pada ranah psikomotor

(kinerja), penilaian pada ranah kognitif diukur dengan melihat perilaku siswa,

penilaian pada ranah kognitif diukur dengan menggunakan tes tulis secara

individu, sedangkan pada ranah psikomotor diukur dari hasil kinerja siswa praktik

pada siklus I membuat pola celana ukuran kecil/skala, dan pada siklus II praktik

membuat pola celana formal pria diatas kain.


Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui seberapa ketercapaian

dan keberhasilan siswa setelah diberikan perlakuan dalam proses pembelajaran

langsung dengan menggunakan media video tutorial pada materi membuat pola

celana formal pria diatas kain. Untuk memperoleh data hasil belajar siswa

diperlukan 3 nilai dari proses kegiatan belajar siswa. Yakni dari nilai sikap siswa

pada pelaksanaan pembelajaran, dari nilai kinerja siswa pada saat siswa

melakukan praktik, dan pada nilai post test tulis atau kognif yang diberikan setelah

seluruh proses kegiatan belajar dilakukan dan seluruh materi sudah disampaiakn

kepada siswa.
Untuk menjawab rumusan masalah tentang hasil belajar siswa berikut ini

akan dijabarkan pada tabel 4.9 rekapitulasi nilai hasil belajar siswa sesuai dengan

hasil belajar siswa pada 3 ranah,afektif, kognitif dan psikomotorik, sehingga siswa

akan memperoleh nilai total yang sesuai dengan bobot penilaian yang menjadi

Kriteria Ketuntasan Minimal di SMK Negeri 1 Baureno, Bojonegoro.


121

Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar siswa terlampir (lampiran)yang

diperoleh dari 27 siswa dapat dilihat pada tabel nilai hasil belajar individu pada

setiap siklus dan tabel ketuntasan hasil belajar secara keseluruhan dari siklus I dan

siklus II dibawah ini:

Tabel 4.9
Rekapitulasi nilai hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II

N Rentangan Siklus Perse Ketuntasan Siklus Perse Ketuntasan


o nilai I ntase Belajar siswa II ntase Belajar siswa
(%) Tuntas Tidak (%) Tuntas Tidak
tuntas tuntas
1. 95 - 100 - - - - 14 51.85 √ -
2. 85 -94.9 7 25.92 √ - 13 48.15 √ -
3. 75 -84.9 18 66.67 √ - - - - -
4. 65 -74.9 2 7.41 - √ - - - -
5. 0 -64.9 - - - - - - - -
Jumlah 27 100 27 100

Berdasarkan tabel hasil belajar siswa yang dinilai pada setiap siklus, dapat

diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 65 -74.9 pada siklus I dengan

persentase 7.41% dengan kriteria “tidak tuntas” pada siklus ini jumlah siswa yang

dinyatakan tidak tuntas belajar sebesar 2 siswa, dan pada siklus II tidak ada siswa

yang dinyatakan “tidak tuntas”, Nilai 75 - 84.9 pada siklus I dengan persentase

66.67% dengan kriteria “tuntas”, jumlah siswa sebanyak 18 orang, pada siklus II

tidak ada siswa yang memeperoleh nilai dengan rentangan nilai tersebut, nilai 85

-94.9 dengan kriteria “tuntas”, pada siklus I dengan persentase 25.92% dengan

jumlah siswa 7 orang, siklus II sebanyak 13 orang dengan persentase 48.15%, dan

nilai 95 – 100 dengan kriteria “tuntas”, pada siklus I tidak ada siswa yang
122

memperoleh nilai dengan rentangan nilai tersebut dan pada siklus II sebanyak 14

siswa dengan persentase 51.85 %

Penjelasan tebel ketuntasan belajar hasil belajar siswa diatas disajikan

dalam bentuk diagram dibawah ini:

Ketuntasan hasil belajar

Gambar 4.10 Diagram ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II

Berdasarkan Gambar 4.10 diatas dapat diketahui bahwa pada siklus I

sebanyak 25 siswa yang tuntas belajar dengan persentase 92.59% dan 2 siswa

tidak tuntas belajar dengan persentase 7.41%, dan pada siklus II sebanyak 27 siswa

dinyatakan tuntas belajar dengan persentase 100%, secara keseluruhan hasil

belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 92.59% dan pada siklus II

sebesar 100%. sehingga ketuntasan belajar klasikal siklus I dan siklus II kelas XI

Busana Butik SMK Negeri I Baureno, Bojonegoro pada materi membuat pola
123

celana formal pria diatas kain telah tercapai, karena ≥85 % siswa memperoleh nilai

≥75, karena apabila ≥85 % dari seluruh siswa dikelas mencapai skor ≥75 maka

ketuntasan belajar secara klasikal dinyatakan telah berhasil dicapai.

5. Analisis hasil angket respon siswa


Data hasil respon siswa terhadap pembelajaran langsung dengan

menggunakan media video tutorial pada materi membuat pola celana formal pria

diatas kain, diperoleh melalui penyebaran angket pada siswa, angket ini terdiri dari

13 pertanyaan dengan dua pilahan jawaban “YA” atau “TIDAK”, rekapitulasi hasil

penyebaran angket disajikan pada tabel berikut ini:


Tabel 4.10
Data hasil respon siswa terhadap pembelajaran langsung dengan media video

Indikator Pertanyaan Respon siswa


(%)
Ya Tidak
Mengetahui 1. Apakah tampilan video membuat pola 100 0
ketepatan celana di atas kain ini menarik?
penyajian media 2. Apakah anda menyukai video yang 92.59 7.41
ditampilkan ini?
3. Apakah cara penyajian video 92.59 7.41
membuat pola celana di atas kain ini
menarik minat anda
4. Apakah kualitas gambar dan suara 81.48 18.52
sudah jelas?
5. Apakah sistematika penyajian materi 77.78 22.22
menarik?
Mengetahui 1. Apakah belajar ditunjang dengan 81.48 18.52
kualitas media media video lebih menarik dibanding
dengan belajar seperti biasa?
124

2. Apakah gambar video yang 81.48 18.52


ditampilkan dapat membantu anda
dalam memahami materi praktik
membuat pola celana di atas kain?

3. Apakah musik pengiring yang 70.37 29.63


disajikan membuat anda dapat
berkonsentrasi dalam memahami
materi?
4. Apakah anda lebih memahami materi 85.19 14.81
praktik membuat pola celana diatas
kain?
5. Apakah bahasa yang digunakan dalam 85.19 14.81
media mudah dipahami?

Identifikasi 1. apakah anda lebih termotivasi belajar 70.37 29.63


ketertarikan dengan menggunakan media
siswa pembelajaran yang sejenis
2. apakah anda tertarik belajar materi 85.19 14.81
tata busana lainnya dengan
menggunakan media pembelajaran
berbasis informasi dari teknologi
seperti itu?
3. Apakah media pembelajaran video ini 77.78 22.22
mempermudah anda mengerjakan
praktik membuat pola celana pria di
atas kain?
Rata-rata skor 83.19 16.81
(%)

Berdasarkan tabel respon siswa diatas, proses pembelajaran dan

penerapan media video ini dapat dikatakan efektif apabila hasil presentase respon

siswa ≥ 61% (Ridwan, 2004), pada tabel respon siswa diatas total skor rata-rata

yang diberikan oleh 27 responden pada jawaban “YA” menunjukan 83.19 % dan

pada jawaban “TIDAK” dengan persentase skor 16.81%, hal ini menunjukan

hampir sebagian besar siswa kelas XI Busana Butik 1 SMK Negeri 1 Baureno,
125

Bojonegoro memberikan respon yang positif pada pembelajaran dengan

menggunakan media video sehingga respon siswa menunjukan kriteria “sangat

baik”.
Hasil persentase rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran langsung dengan

menggunakan media video pada materi membuat pola celana formal pria diatas

kain dapat dilihat pada gambar diagram berikut:

Gambar 4.10 Diagram persentase rata-rata respon siswa

Berdasarkan gambar diagram diatas dapat diketahui bahwa sebanyak

83.19% responden menjawab “YA” dan sebesar 16.81% responden menyatakan

“TIDAK” sehingga dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan media

video pada materi membuat pola celana formal pria diatas kain secara keseluruhan

mendapat respon sangat baik dari responden.

B. Pembahasan
126

Pada bagian ini akan dijelaskan pembahasan dari hasil penelitian yang telah

dilaksanakan pada tanggal 12 mei dan 19 mei 2014 di kelas XI Busana Butik 1 SMK

Negeri 1 Baureno, Bojonegoro, pembahasan dilaksanakan untuk mencapai

kesimpulan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan, hasil

pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:


1. Keterlaksanaan Aktivitas Guru
Analisis hasil pembahasan tentang penelitian aktivitas guru dalam

penerapan model pembelajaran dengan media video, diketahui bahwa aktivitas

guru yang dilaksanakan selama 2 siklus memiliki kriteria sangat baik, adapaun

hasil pembahasan sebagai berikut:


a. Siklus I
Aktivitas guru pada pelaksanaan penerapan model pembelajaran

langsung dengan media video yang dilakukan dalam 5 tahapan pembelajaran

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, pengelolaan

pembelajaran dan suasana kelas menunjukan kriteria sangat baik, meskipun

terdapat refleksi pada penyampaian tujuan pembelajaran oleh guru yang

kurang jelas, spesifik, dan sistematis, dalam menyampaiakn materi

pembelajaran guru terlalu cepat sehingga siswa tidak bisa mengikuti dan

menguasai materi dengan baik, dan menejemen waktu guru yang kurang

baik, sehingga menyebabkan guru tidak dapat menyelenggaran kegiatan

pembelajaran secara maksimal. Dari hasil penelitian aktivitas guru siklus I

dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru terhadap pengelolaan pembelajaran

dilakukan dengan “sangat baik” karena guru mampu mengelola situasi

didalam lingkungan belajar dan guru (peneliti) mampu menerapkan aspek-


127

aspek didalam setiap tahap pembelajaran secara kondusif, dalam hal ini

pembelajaran langsung merupakan metode belajar, yang proses

pembelajarannya melalui sintak-sintak dalam tahap pembelajaran, yang

meliputi fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, fase 2

Mendemonstrasikan pengetahuan dan Keterampilan, fase 3 Membimbing

pelatihan, fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan

fase 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan, hal

ini sesuai dengan pendapat Kardi & Nur, 2005:5 bahwa Pembelajaran

langsung merupakan Model pembelajaran yang didesain khusus untuk

menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan

deklaratif, dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, yang

diajarkan bertahap, selangkah demi selangkah.


b. Siklus II
Dalam pelaksanaan aktivitas guru siklus II pada penerapan model

pembelajaran langsung dengan media video menunjukan kriteria penilaian

“sangat baik”, seluruh tahap kegiatan pembelajaran, mulai dari tahap

kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan pembelajaran

dan suasana kelas telah dilaksanakan dengan baik, beberapa kelebihan dari

siklus II yaitu guru mampu memenejemen waktu dengan baik sehingga

seluruh proses kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan guru, hal ini sesuai yang dikemukakan Winkel dalam Dimyati

dan Mudjiono (2009: 37) bahwa guru melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan berbagai model pembelajaran yang disesuaiaikan dengan kondisi


128

siswa, bahan belajar, dan kondidi sekolah setempat, serta berperan sebagai

fasilitas belajar melalui peranperan tersebut maka sebagai pembelajar guru

adalah pembelajar sepanjang hayat.

2. Keterlaksanaan Aktivitas Siswa


Analisis hasil pembahasan tentang penelitian aktivitas siswa dalam

penerapan model pembelajaran langsung dengan media video, diketahui aktivitas

siswa yang dilakukan selama 2 siklus pada umumnya memiliki kriteria penilaian

“sangat baik” hasil pembahasan aktivitas siswa adalah sebagai berikut:


a. Siklus I
Berdasarkan penelitian siklus I pada materi membuat pola celana

formal pria diatas kain aktivitas yang dilakukan oleh siswa pada setiap tahap

kegiatan, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir dapat

dikatakan berjalan “sangat baik”, pada siklus I ini terdapat beberapa refleksi

yang dilakukan sebagai acuan perbaikan pada siklus ke II, yaitu pada

kegiatan awal Siswa kurang memperhatikan hal ini karena siswa kurang

dapat memahami tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru yang

dirasa kurang jelas, dan kurang spesifik, dan dalam melaksanakan praktik

membuat pola celana dengan melihat tampilan video ada beberapa siswa

masih kurang fokus, dan kurang cepat dalam mengikuti tiap langkah

membuat pola sehingga banyak waktu yang terbuang, menurut Dimyati dan

Mujiono, 2009: 23, aktivitas dan kreativitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran sangat bergantung pada aktivitas dan kreativitas guru dalam

pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik, serta menciptakan


129

lingkungan belajar yang kondusif, guru dapat menggunakan berbagai

pendekatan dalam meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik.

b. Siklus II

Aktivitas yang dilakukan oleh siswa pada siklus II terdiri dari beberapa

tahapan kegiatan meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir

aktivitas ini berjalan dengan “sangat baik”, pada siklus II terjadi peningkatan

dari aktivitas siswa sebelumnya, pada siklus ini tidak ada refleksi karena

aktivitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan

model pembelajaran langsung menggunakan media video ini dilaksanakan

sangat baik.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang

dilakukan oleh siswa pada siklus I dan siklus II dapat dikategorikan berhasil.

3. Hasil belajar siswa


Pada penelitian hasil belajar siswa, data yang diperoleh merupakan

nilai hasil belajar siswa dari hasil tes kognitif dan tes kinerja dirata-rata

kemudian diakumulasikan dengan nilai afektif yang diperoleh siswa, sehingga

diperoleh nilai akhir hasil belajar siswa,nilai diperoleh dari 3 penilaian, nilai

afektif, kognitif, dan psikomotor, tes ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
130

mana siswa menguasai materi membuat pola celana pria diatas kain, siswa

dikatakan tuntas belajar apabila siswa memperoleh nilai akhir ≥75 (ketuntasan

individu) merupakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SMK

Negeri I Baureno, Bojonegoro pada mata pelajaraan membuat busana pria. Dan

ketuntasan klasikal tercapai apabila ≥85% dari seluruh siswa dikelas mencapai

skor ≥75.
Pada penerapan pembelajaran langsung dengan media video materi

membuat pola celana formal pria diatas kain siklus I nilai hasil belajar siswa nilai

tertinggi diperoleh siswa adalah 88.1 dan nilai terendah adalah 71.5 dengan

persentase ketuntasan belajar siswa 92.59% siswa dinyatakan “Tuntas” belajar

dan 7.41% siswa “tidak tuntas” belajar, pada siklus II nilai tertinggi yang

diperoleh siswa yaitu 99 dan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 86.1

dengan persentase ketuntasan belajar siswa 100%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa hampir seluruh siswa telah menguasai materi membuat pola celana formal

pria diatas kain dan telah memenuhi Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

berlaku di SMK Negeri I Baureno, Bojonegoro, pernyataan tersebut sesuai

dengan pendapat yang dikemukakan Mulyasa, 2007:254 yang mengatakan bahwa

berdasarkan teori belajar tuntas, seorang peserta didik dipandang tuntas belajar

jika ia mampu menyelesaiakan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan

pembelajaran minimal 70% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan

keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaiakan
131

atau mencapai minimal 70 %, sekurang-kurangnya 85 % dari jumlah peserta

didik yang ada dikelas.

4. Respon siswa
Respon siswa akan terlihat setelah siswa diberikan suatu rangsangan,

dalam penelitian ini rangsangan yang diberikan berupa suatu tindakan pada

pembelajaran yang ditunjukan dengan menggunakan media video pada materi

membuat pola celana formal pria diatas kain, berdasarkan hasil analisis angket

respon siswa yang diberikan pada kelas XI Busana Butik 1, diperoleh hasil

bahwa hampir sebagian besar siswa memberikan respon positif terhadap

penggunaan video sebagai media pembelajaran di kelas, terbukti dari respon

siswa terhadap penerapan video membuat pola celana formal pria diatas kain

dengan kriteria “sangat baik” pada setiap indikator dengan persentase rata-

rata penilaian 83.19 % .pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan Hamalik 1986 (Arsyad, 2009: 15) bahwa media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.

C. Penemuan Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan pada penerapan pembelajaran langsung dengan

media video pada materi membuat pola celana formal pria diatas kain kelas XI

Busana Butik I SMK Negeri I Baureno, Bojonegoro, diberoleh beberapa penemuan,

yaitu:
132

1. Penerapan model pembelajaran langsung dengan media video pada materi

membuat pola celana formal pria diatas kain dapat meningkat aktiviats guru

dalam proses pembelajaran dikelas, hal ini terbukti data yang diperoleh pada

siklus I dan siklus II memiliki kriteria “sangat baik”


2. Model pembelajaran langsung dengan media video dapat meningkatkan aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran. hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh

pada siklus I dan siklus II memiliki kriteria “sangat baik” siswa menjadi sangat

antusias, dan aktif terlibat dalam pembelajaran karena media yang digunakan.
3. Penerapan model pembelajaran langsung dengan media video mampu

meningkatkan hasil belajar siswa, baik ketuntasan individu maupun ketuntasan

belajar klasikal, hasil belajar siswa kelas XI Busana Butik SMK Negeri 1

Baureno, Bojonegoro pada siklus II terjadi peningkatan, pada siklus I ada 2 siswa

yang tidak tuntas dengan skor persentase ketuntasan belajar sebesar 92.59% ,

dan pada siklus II seluruh siswa dinyatakan ‘Tunts” dengan ketuntasan belajar

mencapai 100%.
4. Respon siswa kelas XI Busana Butik SMK Negeri 1 Baureno, Bojonegoro

terhadap penggunaan video sebagai media pembelajaran sangat positif, hal ini

terbukti persentase penilaian pada penerapan video tutorial sebesar 83.19 %.

Anda mungkin juga menyukai