Referat Gizi Lansia Paat
Referat Gizi Lansia Paat
Dokter Pembimbing:
Dr. Djulia
Disusun oleh:
406181019
NIM : 406181019
Pembimbing : dr Djulia
..............................
Mengetahui,
Pembimbing
Dr Djulia
Judul …………………………………………………………. 1
Lembar Pengesahan …………………………………………… 2
Daftar Isi …………………………………………………………. 3
Bab 1 Pendahuluan …………………………………………… 4
Bab 1.1 Latar belakang …………………………………………… 4
Bab 2 Tinjauan Pustaka .................................................................... 5
Bab 2.1 Perubahan Pada lansia ................................................ 5
Bab 2.2 Malnutrisi .................................................................... 7
Bab 2.2.1 Penyebab malnutrisi pada lansia ..................................... 7
Bab 2.3 Obesitas .................................................................... 7
Bab 2.3.1 Resiko Obesitas pada lansia ………………………. 8
Bab 2.4 Gizi Khusus .................................................................... 8
Bab 2.4.1 Gizi Lansia dengan Hipertensi ..................................... 8
Bab 2.4.2 Gizi Lansia dengan Diabetes Melitus ………............... 9
Bab 2.4.3 Gizi Lansia dengan Osteoporosis ........................... 9
Bab 2.5 Perhitungan Gizi .......................................................... 9
Bab 2.6 Pemberian Gizi pada lansia ............................................... 11
Bab 3 Kesimpulan ................................................................... 12
Daftar pustaka ............................................................................. 13
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Banyak lansia yang kehilangan sebagian besar gigi mereka dan memiliki gigi palsu sebagai
gantinya, yag terkadang membuat keadaan tidak nyamar dan mengganggu saat makan dan
mengunyah. Reseptor esophagus juga berkurang sehingga menyebabkan kemampuan
peristaltic terhambat, dan memberikan keluhan GERD pada lansia. Motilitas lambung juga
menurun dan menghambat pengosongan lambung. pH yang menurun akan menurunkan
kemampuan absorbs besi, kalsium, vitamin B6 B12 dan folat serta menyebabkan
pertumbuhan bakteri pada usus halus. Pada colon, atrofi mukosa dan perubahan pada sel
penghasil mucus dapat mengakibatkan diverticulosis atau konstipasi. Penurunan fungsi dari
liver menyebabkan metabolism kolesterol, vitamin, dan obat-obatan juga berkurang.
2.3 Obesitas
Pada lansia BMR dan aktifitas berkurang namun asupan energi yang tetap dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan dalam hal ini peningkatan berat badan. Bukan Cuma itu
namun proporsi lemak intraabdominal juga progresif meningkat dengan pertambahan usia
sehingga membuat kelompok umur ini berisko obesitas. Lihat gambar 2.3.
KESIMPULAN
Lansia atau Lanjut Usia adalah kelompok usia yang harus mendapatkan perhatian khusus karena
memiliki banyak perubahan dalam tubuh. Pemberian gizi pada lansia harus diperhatikan karena
dapat berdampak pada kesehatan, juga kualitas hidup. Asupan gizi yang diberikan juga harus
diperhatikan dengan keadaan medis lansia. Secara umum MNA dan IMT dapat membantu
memberikan penilaian tentang status gizi, sehingga membantu dalam hal pemberian nutrisi tiap
hari.