Mortalitas Penduduk Jateng

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

MORTALITAS PENDUDUK DI

PROVINSI JAWA TENGAH


Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah penghantar ilmu kependudukan yang di
ampu oleh dosen :
Dr. Dra. Ela Wargadinata, M.Si

Disusun oleh : Kelompok 4


ARI PERMANA AJI 29.0632
DISYON WENDA 29.1996
M. AMIN MURTADHA 29.0271
MAFILDA HADI YULIANA 29.1945

PRODI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH


FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mortalitas atau yang ita kenal dengan kematian merupakan hilangnya tanda kehidupan
yang dapat terjadi kapan saja. Kematia dapat menimpa semua manusia baik tua maupun muda.
Kasus kematian dapat disebabkan oleh berbagai hal. Tingginya tingkat kematian di suatu
daerah berkaitan dengan masalah sosial. Mortalitas termasuk kedalam komponen demografi
karena dapat mempengaruhi perubahan penduduk.

Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat tinggi salah satunya di provinsi jawa


tengah. Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi ketiga terbanyak penduduknya di indonesia
setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Hal ini dapat menimbulkan masalah sosial, ekonomi, dan
lapangan pekerjaan. Banyaknya jumlah penduduk dapat menyebabkan angka kematian yang
tinggi hal ini juga dipicu dengan banyaknya masyarakat indonesia yang hidup dibawah garis
kemiskinan.

MASALAH

1. Angka mortalitas di Jawa Tengah


2. Penyebab tertinggi mortalitas di Jawa Tengah
PEMBAHASAN

Pengertian

Mortalitas atau kematian merupakan hilangnya tanda kehidupan pada manusia.Tingginya


angka kematian di tiap daerah tidaklah sama tergantung berbagai macam faktor. Besar kecilnya
angka kematian ini dapat menjadi indikator bagi tingkat kesehatan dan tingkat kehidupan
penduduk di suatu wilayah.

Ukuran tingkat kematian yang paling mudah dipahami adalah angka kematian kasar
(CDR) yang menunjukkan banyaknya kematian per seribu penduduk. Tetapi ukuran ini adalah
ukuran kasar, sebab angka kematian tidak sama menurut kategori (seperti umur) yang berbeda.
Bayi atau penduduk lanjut usia jelas mempunyai risiko kematian yang lebih besar dari pada
penduduk pada umur-umur lainnya. Atas pertimbangan itu ukuran kematian yang disajikan
adalah yang lebih “halus” dalam arti lebih baik mencerminkan angka kematian penduduk yang
sesungguhnya. Ukuran itu adalah angka kematian bayi dan angka harapan hidup (waktu lahir).
Kedua ukuran ini mencerminkan tingkat kesejahteraan umum dalam arti yang luas.
Karenannya ukuran itu boleh dikatakan menggambarkan hasil perjumlahan (resultant) dari
keberhasilan program pembangunan di semua sektor.

Angka kematian ibu di provinsi jawa tengah yang pada tahun 2017 telah lebih rendah
dalam sekala nasional menjadi lebih tinggi pada tahun 2016, sedangkan angka harapan
hidupnya untuk tahun 2016 dan tahun 2017 keduanya lebih rendah daripada angka rata-rata
nasional. Walaupun demikian kecenderungannya membaik dalam kurun 2016-2017. Angka
kematian ibu misalnya turun dari 109,65 pada tahun 2016 menjadi 88,05 per 1000 kelahiran
pada tahun 2017. Untuk menurunkan angka kematian ibu pada tingkat yang lebih rendah,
dibutuhkan upaya yang lebih keras lagi.(Profil kesehatan Jawa Tengah Tahun 2017)

Penduduk jawa tengah pada tahun 2017 mencapai 34.257.865 jiwa, terdiri dari
16.988.093 jiwa laki-laki 49,6% dan 17.269.772 jiwa perempuan 50,4%, dengan sex ratio
sebesar 98,4 ini berarti setiap 100 perempuan di sana berbanding 98 laki laki. Dilihat dari
jumlah penduduknya, jawa tengah termasuk provinsi dengan jumlah populasi cukup besar
dibandingkan dengan provinsi lain di indonesia dengan kepadatan penduduk nya 1.053 jiwa
per km.(Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2017)
Kasus kematian penduduk jawa tengah menurun dari 602 kasus kematian tahun 2016
menjadi 475 kasus kematian tahun 2017. Pada 2017, angka kematian ibu maternal (AKI)
tercatat 109,65 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi
88,05 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2017. Angka kematian Bayi (AKB) tercatat 8,9 per
1.000 kelahiran hidup pada 2017 , tercatat AKB terendah 2,7 per 100.000 kelahiran hidup yaitu
kota Surakarta dan 15 per 100.000 kelahiran hidup tertinggi adalah kota Rembang.(Profil
Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2017)

Penyebab terjadinya kematian

Pengebab kematian saat ini masih didominasi oleh penyakit Stroke 15,4%, Tuberculosis
7,5%, dan Hipertensi 6,8% itu adalah 2 potensi terbesar penyebab kematian, sedangkan pada
posisi ketiga diduduki oleh cedera sebesar 6,5%, sehingga dimasa depan cedera yang
diakibatkan oleh kecelakaan akan menjadi penyebab kematian tertinggi. Hal ini perlu di
perhatikan oleh pemerintah untuk menghimbau masyarakat agar berhati-hati dalam berkendara
sehingga tidak ada lagi kematian akibat kecelakaan.

Kematian ibu dan bayi yang diakibatkan terjadinya pendarahan juga menjadi penyebab
kematian tertinggi. Tingginya kematian ibu dan bayi disebabkan ketidak tahuan masyarakat
dalam perawatan ibu hamil dan pada saat proses melahirkan.

Faktor yang mempengaruhi kematian

Faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi 2 yaitu

1. Faktor langsung
1. Jenis kelamin
2. Penyakit
3. Umur
4. Kecelakaan
2. Faktor tidak langsung
1. Pekerjaan
2. Tingkat pendidikan
3. Tempat tinggal dan lingkungan
4. Politik dan bencana alam
5. Tekanan psikis maupun fisik
6. Tingkat pencemaran lingkungan
7. Kedudukan sosial-ekonomi

Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia

1. Program KB
Dengan mensosialisasikan alat kontrasepsi dan pendekatan pendidikan pada pasangan
muda untuk menekan pertumbuhan penduduk.
2. Pembangunan PUSKESMAS
Membangun puskesmas di setiap desa dan juga pengobatan gratis menggunakan BPJS
ataupun JAMKESMAS. Meningkatkan standar kesehatan di puskesmas dengenan
mempekerjakan dokter yang berkompeten. Memperbanyak alat medis di setaip
puskesmas.
3. Meningkatkan mutu pendidikan
Membangun sekolah, dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar sehingga para
peserta didik dapat mendapatkan ilmu yang sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Meningkatkan keamanan
Meningkatkan keamanan di jalan raya dan tempat umum lainnya demi keselamatan,
memperbanyak rambu-rambu lalulintas dan penjagaan keamanan di setiap sudut kota
demi mencegah terjadinya kecelakaan.
KESIMPULAN

Rata-rata tingkat mortalitas setiap daerah di Indonesia adalah tinggi, seperti di provinsi
jawa tengah yang tinggi angka mortalitasnya, tingginya angka mortalitas di provinsi jawa
tengah dikarenakan oleh beberapa faktor secara langsung dan tidak langsung salah satunya oleh
factor lingkungan dan penyebab yang paling tinggi dikarenakan penyakit dan yang kedua
kecelakaan. Rendahnya mortalitas suatu daerah bisa bergantung pada lingkungan masing-
masing jika pemerintah mempunyai penanggulangan yang tepat maka angka tingkat mortalitas
bisa di tekan dan menurun, salah satunya dengan mengadakan program kb, membangun
puskesmas, meningkatkan keamanan di jalan raya dan di setiap sudut kota dan atau kabupaten.

REFERENSI

BUKU

2017.Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2017.Semarang:Dinkes Jateng.1-2,36,53

Profil Jawa Tengah

2010.Indonesia Tanah Airku.Jakarta:PT.Jayakarta Agung Offset.194-195

INTERNET

https://www.eduspensa.id/mengatasi-permasalahan-kependudukan/#a

Anda mungkin juga menyukai