Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya lah
penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini sebagai tugas Mata Kuliah Geodinamika.
Makalah ini membahas tentang gempa bumi yang terjadi di Sumbawa pada Juli 2018
sebagai bahan pembelajaran gerak dinamis bumi.
Sangat banyak kekurangan dari makalah ini, untuk itu dibutuhkan kritik dan saran agar
makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik ke depannya dan dapat menjadi
referensi bagi siapapun yang ingin membacanya.
Penyusun Makalah
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Adapun ruang lingkup masalah yakni banyaknya kejadian gempa bumi di
Indonesia terutama pada 3 bulan terakhir ini dimana terjadi gempa-gempa susulan yang
berlangsung selang beberapa hari setelah gempa bumi utama baik pada skala besar
maupun skala yang lebih kecil.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.2 Gempa Bumi Tektonik
Awal mula terjadinya gempa tektonik adalah karena aktivitas lempeng. Menurut
teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik
besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas
astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk
bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng
tektonik merupakan tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif yang
menyebabkan gemap bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori
lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu Teori Pergerakkan
Benua dan Pemekaran Dasar Samudera. Ada tiga kemungkinan pergerakkan suatu
lempeng tektonik relative terhadap lempeng lainnya yaitu apabila kedua lempeng
saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser(transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat saling menjauhi, saling
mendekati atau saling geser. Umumnya gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat
dirasakan oleh manusia namum terukur sebesar 0-15 cm per tahun. Kadang-kadang
gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci sehingga terjadi pengumpulan energi
yang berlangsung terus menerus sampai pada suatu batuan pada lempeng tektonik
tersebut tidak kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi perlepasan mendadak
yang kita kenal sebagai gempa bumi.
6
Gambar 2.1 Jalur Gempa Dunia
(Sumber :www.bmkg.go.id)
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke Utara dan menyusup ke dalam lempeng
Eurasia, semetara Lempeng Pasifik relatif bergerak ke arah Barat. JAlur pertemuan
lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa besar dengan kedalaman
dangkal akan berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga Indonesia juga menjadi
rawan tsunami.
7
dibagi mejadi dua model yaitu pada lajur mega thrust atau gempa bumi
interpolate maupun jalur beniof/gempa intraplate. Lajur mega thrust adalah
bagian dangkal suatu lajur subduksi yang mempunyai sudut tukik yang
landau sedangkan zona beniof adalah bagian dalam suatu lajur subduksi
yang mempunyai sudut tukik yang curam
Zona transform adalah sesar geser pada batas antara dua lempeng dimana
pada daerah ini terjadi gesekan atau translasi dan tidak terjadi penelanan
kerak bumi. Akan tetapi terjadi gerak horizontal dan menyebabkan gempa
bumi yang besar.
Zona sumber-sumber sesar kerak bumi dangkal (shallow crustal fault)
adalah patahan kerak bumi dangkal dan aktif (bmkg.co.id, 2018).
8
kepulauan (back arc thrust) yang berada di utara sumbawa yang diidentifikasi
adanya zona diskontinuitas lateral di sepanjang jalur penunjaman lempeng
indo-australia dan eurasia yang berarah ke utara.
4. Fore Arc Unit / Unit Depan Busur : terletak antara busur dalam dan busur luar
(Rini,2016).
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
dibangkitkan karena adanya deformasi batuan dari struktur sesar naik yakni berasal
dari aktivitas sesar naik Flores.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Penyebab gempa di Sumbawa pada Juli 2018 lalu adalah oleh aktivitas sesar naik
Flores yang terlebih dulu menggunvang Lombok.
2. Proses terjadinya adalah karena merupakan gempa susulan, gempa ini
bermagnitudo lebih kecil dibanding gempa Lombok. Mekanismenya adalah
pergerakan sesar naik Flores yang bergerak setiap tahun namun mengalami
kemacetan sehingga terhenti selama beberap tahun terakhi namun bukan berarti
sesar tersebut tidak aktif melainkan secara teknis ibarat mengumpulkan energi dan
ketika batuan di sesar tersebut tidak mampu menahan gerakan tersebut terjadilah
pelepasan energi yang sudah tertumpuk selama bertahun-tahun tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rini, Vibriana Septa. 2016. Analisa Back Arc Thrust di Sekitar Sumbawa dan Flores
berdasarkan Seismisitas, Mekanisme Bidang Sesar dan Anomali Gravitasi. Sekolah
Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Tanggerang
http://www.bmkg.co.id
13