Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya lah
penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini sebagai tugas Mata Kuliah Geodinamika.
Makalah ini membahas tentang gempa bumi yang terjadi di Sumbawa pada Juli 2018
sebagai bahan pembelajaran gerak dinamis bumi.

Sangat banyak kekurangan dari makalah ini, untuk itu dibutuhkan kritik dan saran agar
makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik ke depannya dan dapat menjadi
referensi bagi siapapun yang ingin membacanya.

Samarinda, Oktober 2018

Penyusun Makalah

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 1


DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2
BAB I ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Ruang Lingkup Masalah ........................................................................................ 4
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.4 Tujuan Pembahasan ............................................................................................... 4
BAB II ...................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................... 5
2.1 Jenis-jenis Gempa Bumi ......................................................................................... 5
2.2 Gempa Bumi Tektonik ........................................................................................... 6
2.3 Jalur Gempa Bumi Dunia ...................................................................................... 6
2.4 Tektonic Setting di Sekitar Nusa Tenggara ........................................................... 8
BAB III................................................................................................................................... 10
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 10
3.1 Gempa di Sumbawa .............................................................................................. 10
BAB IV ................................................................................................................................... 12
PENUTUP.............................................................................................................................. 12
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi karena pelepasan energi secara
tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi
energi yang menyebabkan gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng
tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa
bumi sehingga efeknya dapat dirasakan hingga ke permukaan bumi.
Guncangan yang dihasilkan oleh persitiwa gempa bumi biasanya menimbulkan
kerusakan pada permukaan bumi seperti terputusnya jalan, runtuhnya bangunan-
bangunan dan infrastruktur lainnya. Kerusakan yang ditimbulkan bisa lebih besar jika
gempa bumi disertai tsunami.
Gempa bumi yang sering terjadi membuat ilmuwan ingin mengetahui bagaimana
hal ini bisa terjadi, apa hal yang menyebabkan bumi bisa bergerak dan kenapa bisa
bergerak, dan apa yang harus dilakukan ketika gempa bumi ini terjadi. Banyak peneliti
yang sudah melakukan penelitian mengenai gempa bumi dan penyebab-penyebab
terjadinya.
Indonesia sendiri adalah kawasan rawan gempa karena diapit oleh 3 lempeng yakni
Lempeng Eurisa, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik, Dimana ketika
lempeng-lempeng ini bergerak akan menimbulkan gempa tektonik dan akan
membentuk sesar-sesar baru.
Penyebab gempa bumi yang baru terjadi di Sumbawa (dimana merupakan gempa
bumi susulan setelah gempa bumi di Lombok) pada Agustus 2018 lalu adalah yang
melatar belakangi penyusunan makalah ini untuk menambah wawasan pembaca
mengenai proses terjadinya gempa bumi di Sumbawa.

3
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Adapun ruang lingkup masalah yakni banyaknya kejadian gempa bumi di
Indonesia terutama pada 3 bulan terakhir ini dimana terjadi gempa-gempa susulan yang
berlangsung selang beberapa hari setelah gempa bumi utama baik pada skala besar
maupun skala yang lebih kecil.

1.3 Rumusan Masalah


1.Apa penyebab gempa bumi di daerah Sumbawa pada Juli 2018?
2.Bagaimana proses terjadinya gempa tersebut?

1.4 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui penyebab dan proses terjadinya gempa tektonik yang akhir-
akhir terjadi terkhusus di daerah Sumbawa

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis-jenis Gempa Bumi


Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya lapisan bumi yang dikarenakan adanya
pelepasan energi yang mengakibatkan patahnya bagian kerak bumi. Beberapa jenis
gempa bumi antara lain adalah :
1. Gempa bumi vulkanik
2. Gempa bumi tektonik
3. Gempa bumi runtuhan
4. Gempa bumi buatan
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang terjadinya karena aktivitas gunung
berapi, dimana gunung berapi sudah tidak mampu menahan magma yang berada di
dalamnya sehingga terjadilah erupsi yang mengakibatkan gempa di sekitar gunung
berapi.
Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena adanya pergerakan
massa batuan yang saling bergesekkan, bertabrakan atau tiba-tiba patah di bawah
bagian kulit bumi atau dengan kata lain pergerakn lempeng bumi.
Gempa bumi runtuhan adalah gempa bumi yang terjadi dikarenakan peristiwa
runtuhan seperti terjadinya runtuhan dinding tanah atau dikenal sebagai tanah longsor.
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang dikarenakan aktivitas manusia seperti
aktivitas blasting di area tambang.
Ada beberapa parameter gempa yakni waktu terjadinya gempa (origin time), lokasi
pusat gempa bumi (episentrum), kedalaman pusat gempa bumi (depth) dan kekuatan
gempa bumi (Magnitudo). Karakteristik gempa bumi antara lain adalah berlangsung
dalam waktu yang sangat singkat, lokasi kejadian tertentu, berpotensi terulang
lagi,belum dapat diprediksi, tidak dapat dicegah tetapi dampaknya dapat dikurangi.

5
2.2 Gempa Bumi Tektonik
Awal mula terjadinya gempa tektonik adalah karena aktivitas lempeng. Menurut
teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik
besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas
astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk
bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng
tektonik merupakan tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif yang
menyebabkan gemap bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori
lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu Teori Pergerakkan
Benua dan Pemekaran Dasar Samudera. Ada tiga kemungkinan pergerakkan suatu
lempeng tektonik relative terhadap lempeng lainnya yaitu apabila kedua lempeng
saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser(transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat saling menjauhi, saling
mendekati atau saling geser. Umumnya gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat
dirasakan oleh manusia namum terukur sebesar 0-15 cm per tahun. Kadang-kadang
gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci sehingga terjadi pengumpulan energi
yang berlangsung terus menerus sampai pada suatu batuan pada lempeng tektonik
tersebut tidak kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi perlepasan mendadak
yang kita kenal sebagai gempa bumi.

2.3 Jalur Gempa Bumi Dunia


Indonesia merupakan daerah rawan gempabumi karena dilalui oleh jalur pertemuan
3 lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng
Pasifik.

6
Gambar 2.1 Jalur Gempa Dunia
(Sumber :www.bmkg.go.id)
Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke Utara dan menyusup ke dalam lempeng
Eurasia, semetara Lempeng Pasifik relatif bergerak ke arah Barat. JAlur pertemuan
lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa besar dengan kedalaman
dangkal akan berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga Indonesia juga menjadi
rawan tsunami.

Gambar 2.2 Peta Tektonik Indonesia


(Sumber :www.bmkg.go.id)
Secara umum zona sumber kejadian gemapa bumi di Indonesia berdasarkan
mekanisme fisik dapat dibagi menjadi 3 bagian yakni :
 Zona subduksi, adalah zona kejadian gempa bumi yang terjadi di sekitar
pertemuanantar lempeng. Sumber penunjaman lempeng kerak bumi dapat

7
dibagi mejadi dua model yaitu pada lajur mega thrust atau gempa bumi
interpolate maupun jalur beniof/gempa intraplate. Lajur mega thrust adalah
bagian dangkal suatu lajur subduksi yang mempunyai sudut tukik yang
landau sedangkan zona beniof adalah bagian dalam suatu lajur subduksi
yang mempunyai sudut tukik yang curam
 Zona transform adalah sesar geser pada batas antara dua lempeng dimana
pada daerah ini terjadi gesekan atau translasi dan tidak terjadi penelanan
kerak bumi. Akan tetapi terjadi gerak horizontal dan menyebabkan gempa
bumi yang besar.
 Zona sumber-sumber sesar kerak bumi dangkal (shallow crustal fault)
adalah patahan kerak bumi dangkal dan aktif (bmkg.co.id, 2018).

2.4 Tektonic Setting di Sekitar Nusa Tenggara


Nusa Tenggara Timur merupakan daerah perbatasan busur Kepulauan Sunda Kecil
dan busur kepulauan Banda yang terbentuk akibat rotasi lempeng berarah
counterclockwise dari posisi awalnya yang berarah timur-barat. Rotasi busur banda
berakhir di pertemuan tiga lempeng di laut Banda. Letak kepulauan Nusa Tenggara
yang berada pada pertemuan lempeng indo Australia dan lempeng eurasia, ditandai
adanya palung lautan (oceanic trough) pada batas pertemuan kedua lempeng tersebut.
Berdasarkan teori tektonik lempeng, kepulauan Nusa Tenggara dapat dibagi menjadi
empat tektonik-struktur, yaitu:
1. Back Arc unit / Unit Belakang Busur : Laut Flores, yang dikenal dengan Back
Arc Thrust
2. Unit Busur Dalam : Rangkaian kepulauan vulkanik Bali, Lombok, Sumbawa,
Komodo, Flores, Adonora, Solor, Romben, Pantar, Alor, Kambing dan Wetar.
3. Outer Arc Unit / Unit Depan Busur : Non vulkanik island ; Dana, Raijua, Sawu,
Roti, Semau dan Timor. Savu thrust yang berada di selatan sumbawa atau di
dekat pulau timur diduga berkaitan dengan struktur sesar naik belakang busur

8
kepulauan (back arc thrust) yang berada di utara sumbawa yang diidentifikasi
adanya zona diskontinuitas lateral di sepanjang jalur penunjaman lempeng
indo-australia dan eurasia yang berarah ke utara.
4. Fore Arc Unit / Unit Depan Busur : terletak antara busur dalam dan busur luar
(Rini,2016).

9
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Gempa di Sumbawa

Gambar 3.1 Peta Pulau Sumbawa


(Sumber : Incinews.com)
Pulau Sumbawa merupakan salah satu dari deretan kepulauan di Nusa Tenggara
Barat yang mempunyai tingkat kegempaan yang cukup tinggi di bagian Selatan
maupun Utara karena Pulau Sumbawa diapit oleh dua jalur patahan aktif yaitu daerah
Selatan di sekitar pertemuan lempeng tektonik Samudera Indonesia dengan lempeng
benua Eurasia dan daerah Utara di sekitar patahan aktif sesar naik belakang busur
kepulauan. Dimana untuk analisis bahaya goncangan suatu gempa bumi dibagi mejadi
zona interplate yakni kedalaman 0-50 km dan zona intraplate yakni kedalaman kurang
lebih 70 sampai 250 km. Untuk daerah Utara di sekitar patahan aktif sesar naik
belakang busur kepulauan yaitu tempat terjadinya gempa bumi dangkal.
Mengapa terjadi gempa di Sumbawa setelah gempa di Lombok? Karena titik gempa
nya (episenternya) relatif sama dengan yang terjadi sebelumnya. Ditinjau dari
hiposenter dan mekanisme sumbernya merupakan gempa dangkal dimana gempa ini

10
dibangkitkan karena adanya deformasi batuan dari struktur sesar naik yakni berasal
dari aktivitas sesar naik Flores.

Gambar 3.2 Sesar Naik Flores (Back Arc Thrust)


(Sumber :www.bmkg.go.id)
Sejarah mecatat sesar naik Flores pernah memicu gempa-gempa besar sejak ratusan
tahun lalu. Gempa tertua yang tercatat bermagnitudo 7, mengguncang Bali dan Nusa
Tenggara pada 22 November 1815 dan memicu tsunami. Dan pada tahun 1992 terjadi
gempa kembali oleh aktivitas sesar naik Flores yang juga memicu tsunami. Namun
setelah gempa besar tersebut tidak pernah terjadi gempa oleh pergerakan sesar naik
Flores tersebut. Besar kemungkinan hal ini dikarenakan gerakan lempeng macet atau
terkunci sehingga tertahan kemudian pada saat yang tidak dapat diprediksi ketika
batuan pada lempeng Flores tidak dapat menahan pergerakan tersebut maka terjadilah
pelepasan energi secara mendadak seperti yang terjadi pada Agustus 2018 lalu dimana
gempa terjadi beberapa kali dengan magnitudo yang berbeda.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Penyebab gempa di Sumbawa pada Juli 2018 lalu adalah oleh aktivitas sesar naik
Flores yang terlebih dulu menggunvang Lombok.
2. Proses terjadinya adalah karena merupakan gempa susulan, gempa ini
bermagnitudo lebih kecil dibanding gempa Lombok. Mekanismenya adalah
pergerakan sesar naik Flores yang bergerak setiap tahun namun mengalami
kemacetan sehingga terhenti selama beberap tahun terakhi namun bukan berarti
sesar tersebut tidak aktif melainkan secara teknis ibarat mengumpulkan energi dan
ketika batuan di sesar tersebut tidak mampu menahan gerakan tersebut terjadilah
pelepasan energi yang sudah tertumpuk selama bertahun-tahun tersebut.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rini, Vibriana Septa. 2016. Analisa Back Arc Thrust di Sekitar Sumbawa dan Flores
berdasarkan Seismisitas, Mekanisme Bidang Sesar dan Anomali Gravitasi. Sekolah
Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Tanggerang

http://www.bmkg.co.id

13

Anda mungkin juga menyukai