Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS GARUNG
Jl. Dieng KM 09 Garung, Wonosobo Telp. ( 0286 ) 3325805
e-mail: puskesmasgarung@ymail.com Kode Pos 56353

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KEGIATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN
Dewasa ini jumlah angkatan kerja di Indonesia lebih dari seratus juta jiwa,
dengan penyebaran yang tidak merata 70%-80% masih belum terorganisir
(sector informal). Di era globalisasi dan pasar bebas, K3 merupakan salah
satu syarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi antar negara dan
mempunyai aturan sendiri yang mesti dipatuhi oleh seluruh negara
anggota termasuk Indonesia. Hal ini merupakan kenyataan dan tantangan
berat yang harus kita hadapi.
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan yang optimal, yang akan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Untuk mencapai hal tersebut manusia harus berupaya dalam
bentuk bekerja, berkarya. Agar kinerja optimal diperlukan suatu upaya
lain bagi pemeliharaan kesehatan jasmani dan rohani, yaitu upaya
kesehatan dan keselamatan kerja yang merupakan kebutuhan pokok bagi
pekerja, dan juga masyarakat sekitar atau dapat terkena dampaknya
Kesehatan kerja merupakan upaya kelima dan 15 upaya kesehatan yang
tercantum dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, dalam pasal
23 dinyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal, agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahyakan diri sendiri dan masyarakat sekeliling, agar
diperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program
perlindungan tenaga kerja.

B. LATAR BELAKANG
Dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, pada pasal 23 disebutkan
bahwa setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah
terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.
Puskesmas merupakan tempat kerja serta berkumpulnya orang-orang
sehat (petugas dan pengunjung) dan orang sakit (pasien), sehingga
puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai risiko kesehatan
maupun penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petugas
Puskesmas tersebut mempunyai risiko tinggi, karena sering kontak dengan
agent penyakit menular, dengan darah dan cairan tubuh maupun tertusuk
jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai transmisi
penyakit seperti Hepatitis B, HIV/AIDS dan juga potensial sebagai media
penularan penyakit yang lain.
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 128/MENKEN/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) menyatakan
bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana Teknis Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya.
Jumlah Puskesmas pada Februari 2007 sebanyak 8.114 Puskesmas
Pembantu 22.347 dan dilengkapi dengan sarana kendaraan roda empat
sebanyak 6.544, ambulance sebanyak 1.335 dan perahu sebanyak 616
buah serta jumlah petugas di Puskesmas mencapai 166.154 orang (Ditjen
Binkesmas 2007)
Risiko petugas Puskesmas terhadap kesehatan dan penyakit akibat
kecelakaan kerja dapat digambarkan seperi hasil penelitian di Jakarta
Timur tahun 2004, menunjukan bahwa rendahnya perilaku petugas
kesehatan di Puskesmas terhadap kepatuhan melaksanakan setiap
prosedur tahapan kewaspadaan universal dengan benar hanya 18,3%,
status vaksin hepatitis B petugas kesehatan Puskesmas masih rendah
sekitar 12,5%, riwayat pernah tertusuk jarum bekas sekitar 84,2% (kuwat
Sri Hudoyo Th 2004)
Mengingat tingginya resiko kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas
di Puskesmas dan adanya amanat dalam Undang-Undang untuk
menerapkan Kesehatan Kerja di tempat kerja, maka perlu penerapan
Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja di Puskesmas. Oleh karena itu
perlu pedoman Manajemen Kesehatan Kerja di Puskesmas.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu kesatuan yang
saling berkaitan, sehingga sulit untuk dipisahkan.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
a. Tujuan Umum
Menjadi petunjuk dalam melaksanakan kegiatan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Puskesmas Garung.
b. Tujuan Khusus
Untuk memantau Penerapan kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Puskesmas Garung.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
Perencanaan Adanya Komitmen dan Kebijakan dari Kepala
Puskesmas
Pembentukan Tim K3
Perencanaan K3
Pelaksanaan Penyusunan SOP, Tanda Bahaya, Petunjuk K3
Pembudayaan K3
Penyediaan Kebutuhan dan Sarana K3
Pelayanan Kesehatan Kerja (MCU, Emergency
Plan, Maaping Bahaya, Penyiapan Prasarana
tanggap darurat)
Pengelolaan dan pemeliharaan Alat Puskesmas
Pengelolahan limbah medis
Peningkatan kapasitas SDM penyediaan saran
dan dukungan K3 (APAR,APD, Vaksin,
Antiseptik)
Penilaian risiko K3 di puskesmas
Evaluasi Monitoring dan pemantauan K3 di puskesmas
Pencatatan dan pelaporan semua kegiatan K3
Tindakan perbaikan dan pencegahan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan K3 dilakukan cara promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitative
F. SASARAN
Petugas puskesmas dan pengguna jasa puskesmas

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan setiap hari
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi dan pelaporan dilakukan tiap akhir, bulan dan adanya
tindakan perbaikan dan pencegahan
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan perekapan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
dilakukan tiap bulan dan dikirim ke dinas kota Wonosobo.

Kepala Puskesmas
Garung

dr. BUDIYONO, MPH


NIP: 19640507 199803 1 004

Anda mungkin juga menyukai