Anda di halaman 1dari 40

PERMENKES NO 43

TAHUN 2016
TENTANG
SPM BIDANG KESEHATAN
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

 Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan


ANC sesuai standar
 ANC 4 kali : 1 kali pd Trimester pertama,
1 kali pd Trimester 2, dan 2 kali pd
Trimester ketiga, oleh bidan dan atau
dokter dan atau dokter spesialis
kebidanan
 Memenuhi kriteria 10 T
Jml Bumil yg mendapat
pelayanan K4 di Fasyankes
milik pemerintah dan
Persentase swasta
Bumil mendapat
Pelayanan Bumil
= X 100 %
Jml semua Bumil di wilayah
Kab/Kota dlm kurun waktu
satu tahun yg sama

TARGET = 100 %
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
 Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan
persalinan sesuai standar.
 Persalinan dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter
dan atau Dokter Spesialis Kebidanan yg bekerja di
fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah atau
swasta yg memiliki STR baik normal dan atau
persalinan dengan komplikasi.
 Fasyankes : Polindes, Poskesdes, Puskesmas, BPS,
klinik pratama, klinik utama, klinik bersalin, balai
KIA, RS pemerintah / swasta
 Sesuai dg Permenkes No 97 th 2014
Jml Bulin yg mendapatkan
pelayanan persalinan sesuai
standar di Faskes
Persentase Bulin
mendapat
Pelayanan
= X 100 %
persalinan Jml semua Bulin di wilayah
Kab/Kota dlm kurun waktu
satu tahun

TARGET = 100 %
3. Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
 Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
 Pelayanan yg diberikan pd bayi usia 0-28 hr
mengacu pd Pelayanan Neonatal Esensial sesuai
dg Permenkes No 25 Th 2014 ttg Upaya Kes.
Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau perawat dan
atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yg
memiliki STR.
 Dilakukan di Fasyankes (Polindes, Poskesdes,
Puskesmas, BPS, klinik pratama, klinik utama,
klinik bersalin, balai KIA, RS pemerintah / swasta),
Posyandu dan atau kunjungan rumah
Jml BBL usia 0-28 hr yg
mendapatkan pelayanan
Persentase BBL kesehatan BBL sesuai dgn
mendapat standar
Pelayanan = X 100 %
kesehatan BBL
Jml semua BBL di wilayah
Kab/Kota dlm kurun waktu
satu tahun

TARGET = 100 %
4.Pelayanan Kesehatan Balita
 Setiap balita mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
 Pelayanan yg diberikan pd anak usia 0-59 bln
dilakukan oleh Bidan dan atau perawat dan
atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak
yg memiliki STR.
 Dilakukan di Fasyankes pemerintah / swasta,
dan UKBM
Pelayanan Kesehatan Balita meliputi :
1. Penimbangan minimal 8 kali setahun,
pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2
kali setahun
2. Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun
3. Pemberian imunisasi dasar lengkap
Jml Balita 0-59 bln yg
mendapatkan pelayanan
kesehatan Balita sesuai
Persentase anak
standar dlm kurun waktu
usia 0-59 bln
satu tahun
mendapat
Pelayanan = X 100 %
kesehatan Balita Jml Balita 0-59 bln yg ada
sesuai standar di wilayah Kab/Kota dlm
kurun waktu satu tahun

TARGET = 100 %
5. Pelayanan Kesehatan pada
Usia Pendidikan Dasar
 Setiap anak usia pendidikan dasar
mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar.
 Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar
adalah Penjaringan kesehatan yg diberikan
kepada anak usia pendidikan dasar, minimal
satu kali pada kelas 1 dan kelas 7 yg dilakukan
oleh Puskesmas.
Standar Pelayanan Penjaringan Kes. adalah
pelayanan yg meliputi :

1. Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan,


tanda klinis anemia)
2. Penilaian tanda vitas (tekanan darah, frekuensi
nadi dan napas)
3. Penilaian kesehatan gigi dan mulut
4. Penilaian ketajaman indera penglihatan dengan
poster snellen
5. Penilaian ketajaman indera pendengaran
dengan garpu tala
Jml anak usia pendidikan
dasar kelas 1 dan 7 yg
mendapatkan pelayanan
skrining kesehatan di
Persentase anak
satuan pendidikan dasar
usia pendidikan
dasar yg
mendapatkan = X 100 %
skrining Jml semua anak usia
kesehatan sesuai pendidikan dasar kelas 1
standar dan 7 yg ada di wilayah
Kab/Kota dlm kurun waktu
satu tahun ajaran

TARGET = 100 %
6. Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
 Setiap warga negara Indonesia usia 15-59 th
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
 Pelayanan skrining kesehatan usia 15-59 th sesuai
standar adalah :
a. Diberikan sesuai kewenangannya oleh :
1) Dokter
2) Bidan
3) Perawat
4) Nutrisionis/tenaga gizi
5) Petugas pelaksana posbindu PTM terlatih
b. Dilakukan di Puskesmas dan Jaringannya (Pobindu
PTM) dan Fasyankes yg kerja sama dengan Pemda
c. Minimal dilakukan satu tahun sekali
d. Pelayanan meliputi :
1). Deteksi kemungkinan obesitas
2). Deteksi hipertensi
3). Deteksi kemungkinan diabetes
4). Deteksi gangguan mentas emosional dan
perilaku
5). Pemeriksaan ketajaman penglihatan
6). Pemeriksaan ketajaman pendengaran
7). Deteksi dini kanker dilakukan pemeriksaan
payudara klinis dan IVA pd wanita usia 30-59 th
Jml pengunjung usia 15-59 th
yg mendapatkan pelayanan
skrining kesehatan sesuai
Persentase standar dlm kurun waktu
warga negara satu thn
usia 15-59 th yg
mendapatkan = X 100 %
skrining
kesehatan sesuai Jml warga negara usia 15-
standar 59 thn yg ada di wilayah
kerja dlm kurun waktu
satu tahun yang sama

TARGET = pelayanan skrining kesehatan sesuai standar


pd warga negara usia 15-59 th yg membutuhkan pelayanan
skrining adalah 100 %
7. Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut
 Setiap warga negara Indonesia usia 60 th keatas
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
 Pelayanan skrining kesehatan usia 60 th keatas
sesuai standar adalah :
a. Diberikan sesuai kewenangannya oleh :
1) Dokter
2) Bidan
3) Perawat
4) Nutrisionis/tenaga gizi
5) Kader Posyandu Lansia/Posbindu
b. Dilakukan di Puskesmas dan Jaringannya ,
fasyankes lainnya, dan Fasyankes yg kerja sama
dengan Pemda
c. Minimal dilakukan satu tahun sekali
d. Pelayanan meliputi :
1). Deteksi hipertensi dg mengukur tekanan
darah
2). Deteksi diabetes melitus
3). Deteksi kadar kolesterol dlm darah
4). Deteksi gangguan mentas emosional dan
perilaku, termasuk kepikunan menggunakan
MMSE/AMT dan GDS
Pengunjung yg ditemukan memiliki faktor resiko
wajib dilakukan intervensi secara dini
Jml pengunjung usia 60 th
keatas yg mendapatkan
pelayanan skrining
kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali dlm kurun
Persentase
waktu satu thn
warga negara
usia 60 thkeatas
mendapatkan = X 100 %
skrining Jml semua penduduk usia
kesehatan sesuai 60 thn keatas yg ada di
standar wilayah kerja dlm kurun
waktu satu tahun
perhitungan

TARGET = 100 %
8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
 Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
 Penderita hipertensi esensial / tanpa komplikasi ditangani di
FKTP
 Penderita hipertensi dg komplikasi dirujuk ke FKTL
 Standar pelayanan kesehatan penderita hipertensi :
a. Mengikuti panduan praktik klinik bagi dokter di FKTP.
b. Pelayanan kesehatan sesuai standar diberikan kepada
penderita hipertensi di FKTP
c. Pelayanan meliputi : pemeriksaan dan monitoring
tekanan darah, edukasi, pengaturan diet seimbang,
aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologi.
c. Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai standar
meliputi : pemeriksaan dan monitoring
tekanan darah, edukasi, pengaturan diet
seimbang, aktifitas fisik, dan pengelolaan
farmakologi.
d. Pelayanan kesehatan berstandar ini dilakukan
utk mempertahankan tekanan darah pada <
140/90 mmHg utk usia < 60 th, dan <150/90
mmHg utk usia >60 th utk mencegah
terjadinya komplikasi
e. Jika tekanan darah penderita hipertensi tdk
bisa dipertahankan atau mengalami komplikasi
maka perlu dirujuk ke FKTL yg berkompeten
Jml penderita hipertensi yg
mendapatkan pelayanan
Persentase kesehatan sesuai standar
penderita dlm kurun waktu satu thn
hipertensi
mendapatkan = X 100 %
pelayanan Jml estimasi penderita
kesehatan sesuai hipertensi berdasarkan
standar angka prevalensi kab/kota
dlm kurun waktu satu
tahun pd tahun yg sama

Estimasi penderita berdasar hasil Riskesdas th 2013 TARGET


= 100 %
9. Pelayanan Kesehatan
Penderita Diabetes Melitus
 Setiap penderita DM mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar.
 Penderita DM memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai standart dan upaya promotif dan preventif
di FKTP
 Penderita DM dg komplikasi dirujuk ke FKTL
 Pelayanan kesehatan penderita DM sesuai
kewenangannya oleh :
a. Dokter
b. Perawat
c. Nutrisionis/Tenaga Gizi
• Pelayanan kesehatan penderita DM sesuai
standar meliputi 4 pilar penatalaksanaan :
a. Edukasi.
b. Aktifitas fisik.
c. Terapi nutrisi medis.
d. Intervensi farmakologis.
• Setiap penderita DM yg mendapatkan
pelayanan sesuai standar termasuk
pemeriksaan HbAIC
• Bagi penyandang DM yg belum menjadi
peserta JKN diwajibkan menjadi peserta JKN.
Jml penyandang DM yg
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Persentase
dlm kurun waktu satu thn
penyandang DM
yg mendapatkan
pelayanan = X 100 %
kesehatan sesuai Jml penyandang DM
standar berdasarkan angka
prevalensi DM nasional di
wilayah kerja dlm kurun
waktu satu tahun pd tahun
yg sama

TARGET = 100 %
10. Pelayanan Kesehatan Orang Dgn
Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat

 Setiap ODGJ berat mendapatkan pelayanan


kesehatan sesuai standar.
 Pelayanan kesehatan jiwa pada OGDJ berat
adalah :
1). Pelayanan promotif preventif yg bertujuan
meningkatkan kesehatan jiwa OGDJ berat
(psikotik) dan mencegah terjadinya
kekambuhan dan pemasungan
2). Diberikan oleh perawat dan dokter Puskesmas
di wilayah kerjanya
3). Pelayanan kesehatan jiwa pd ODGJ berat
meliputi :
a. Edukasi dan evaluasi tentang tanda dan
gejala gangguan jiwa, kepatuhan minum obat
dan info lain terkait obat, mencegah
pemasungan, kebersihan diri, sosialisasi,
kegiatan rumah tangga dan aktifitas kerja
sederhana dan/atau
b. Tindakan kebersihan diri ODGJ berat
4). Dalam melakukan pelayanan promotif
preventif diperlukan penyediaan materi KIE
dan Buku kerja sederhana
Jml ODGJ berat (psikotik) di
wilayah kerja kab/kota yg
mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa promotif
Persentase ODGJ preventif sesuai standar dlm
berat yg kurun waktu satu thn
mendapatkan
pelayanan = X 100 %
kesehatan jiwa Jml ODGJ berat (psikotik)
sesuai standar yg ada di wilayah kerja
kab/kota dlm kurun waktu
satu tahun yg sama

TARGET = 100 %
11. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Tuberkulosis (TB)
 Setiap orang dg TB mendapatkan pelayanan TB sesuai
standar.
 Pelayanan dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan
di FKTL baik pemerintah maupun swasta
 Pelayanan yg diberikan sesuai Pedoman Penanggulangan TB
yg berlaku, antara lain :
1). Diagnosis secara bakteriologis dan klinis didukung dg
pemeriksaan penunjang lainnya
2). Dilakukan pemeriksaan pemantauan kemajuan
pengobatan pd akhir pengobatan intensif, bulan ke 5 dan
akhir pengobatan.
3). Pengobatan dg OAT standar
• Gejala Utama TB : batuk 2 minggu atau lebih.
• Kegiatan promotif dan preventif antara lain
penemuan kasus secara dini, secara aktif,
pemberian KIE uth pencegahan penularan dan
penerapan etika batuk.
• Prinsip pelayanan TB adalah penemuan orang
dengan TB sedini mungkin, ditatalaksana sesuai
standar sekaligus pemantauan hingga sembuh
atau “TOSS TB” (Temukan, Obati Sampai
Sembuh).
Jml orang yg mendapatkan
pelayanan TB sesuai standar
Persentase dlm kurun waktu satu thn
orang dg TB
mendapatkan = X 100 %
pelayanan TB Jml orang dengan TB yg
sesuai standar ada di wilayah kerja pd
kurun waktu satu tahun yg
sama

TARGET = ≥ 80% dikategorikan tercapai 100 %


12. Pelayanan Kesehatan Orang Dengan
Risiko Terinfeksi HIV
 Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB,
pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga
binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar.
 Pelayanan dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan
di FKTL baik pemerintah maupun swasta serta di
lapas/rutan narkotika.
 Pelayanan kesehatan meliputi :
1). Upaya pencegahan
2). Pemeriksaan HIV ditawarkan secara aktif oleh petugas
kepada orang yang berisiko dimulai dengan:
a. Pemberian informasi terkat HIV-AIDS
b. Pemeriksaan HIV menggunakan tes cepat HIV
sesuai standar nasional
c. Orang dg hasil positif harus dirujuk ke fasilitas
yang mampu menangani utk mendapatkan
pengobatan ARV dan konseling ttg HIV-AIDS
bagi orang dg HIV (ODHA) dan pasangannya
d. Orang dg IMS, waria/transgender, pengguna
napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan dg hasil pemeriksaan HIV
negatif harus dilakukan pemeriksaan ulang
minimal setelah 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan
dari pemeriksaan pertama.
Jml orang berisiko terinfeksi
HIV yg mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai
standar di fasyankes dlm
kurun waktu satu thn
Persentase
orang berisiko
terinfeksi HIV = X 100 %
mendapatkan Jml orang berisiko
Pemeriksaan terinfeksi HIV yg ada di
HIV sesuai satu wilayah kerja pd
standar kurun waktu satu tahun yg
sama

TARGET = 100 %
PERMENKES NO 39 TH 2016

TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT
DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA
TUJUAN :
a. Meningkatkan akses keluarga beserta anggotanya thd
pelayanan kesehatan yg komprehensif, meliputi promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif dasar;
b. Mendukung pencapaian SPM kab./kota melalui peningkatan
akses dan skrining kesehatan
c. Mendukung pelayanan JKN dgn meningkatkan kesadaran
masyarakat utk menjadi peserta JKN
d. Mendukung tercapainya tujuan Program Indonesia Sehat dlm
renstra kemenkes th 2015-2019
Empat Area Prioritas :
a. Penurunan angka kematian ibu dan bayi;
b. Penurunan prevalensi balita pendek (stunting)
c. Penanggulangan penyakit menular;
d. Penanggulangan penyakit tidak menular.

Dilaksanakan dg pendekatan upaya promotif dan preventif


tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif oleh
tenaga kesehatan sesuai kompetensi dan kewenangannya
Dua belas Indikator Utama :
1. Keluarga mengikuti program KB
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas
kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat ASI Eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan
pertumbuhan
6. Penderita TB paru mendapatkan
pengobatan sesuai standar
7. Penderita Hipertensi melakukan pengobatan
secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan
dan tidak diterlantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat.
Penyelenggaran Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga dilaksanakan oleh Puskesmas
melalui kegiatan :
1. Melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga
2. Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan
menyusun rencana Puskesmas
4. Melaksanakan kunjungan rumah dlm upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif
5. Melaksanakan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung)
melalui pendekatan siklus hidup
6. Melaksanakan Sisten Imformasi dan Pelaporan Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai