Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

Kata Pengantar

Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) merupakan syarat untuk diterapkan di semua rumah sakit
yang diakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Penyusunan SKP ini mengacu kepada Nine Life-
Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) PERSI dan dari Joint Commission International (JCI).

Salah satu sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah pendekatan untuk mengurangi risiko
pasien jatuh. Oleh karena itu perlu disusun suatu Panduan Asesmen Risiko Pasien Jatuh dan Pelayanan
Pasien dengan Risiko Jatuh sebagai acuan para pemberi pelayanan kesehatan di RSU Satiti Prima Husada
agar dapat mengurangi angka kejadian pasien jatuh dan segala bentuk dampak yang ditimbulkannya
dalam pelayanan kesehatan kepada pasien di RSU Satiti Prima Husada.

Akhir kata, panduan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peran serta dan masukan dari
seluruh pihak yang terkait sangat diharapkan.

Tulungagung, 3 Januari 2018

1
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... 1


Daftar Isi .................................................................................................................... 2

Bab I DEFINISI ....................................................................................................... 3


Bab II RUANG LINGKUP ..................................................................................... 4
Bab III TATA LAKSANA ...................................................................................... 7
Bab IV DOKUMENTASI ...................................................................................... 15

2
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

BAB I

DEFINISI

1. Jatuh (fall)
Hilangnya posisi tegak yang berakibat pada berakhirnya posisi tubuh di lantai, tanah atau
obyek lain seperti mebeler atau tangga ; atau dapat diartikan perpindahan tubuh ke bawah
dan mencapai lantai/tanah atau membentur obyek lain (kursi, tangga, dsb.) secara tiba-tiba,
tidak terkontrol, tidak disengaja, dan tanpa tujuan.
2. Tingkat Cidera (level of injury)
a. Skala 0: tidak ada
b. Skala 1: cidera minor (lecet/baret, memar, laserasi)
c. Skala 2: cidera mayor (hip fracture, trauma kepala, fraktur ekstremitas)
d. Skala 3 : kematian
3. Terpeleset/tergelincir (Slip)
Hilangnya keseimbangan tubuh sebagai akibat adanya permukaan yang licin yang tidak
mengakibatkan jatuh.
4. Tersandung (stumble)
Hilangnya keseimbangan tubuh dikarenakan posisi lutut yang lebih maju dibandingkan
telapak kaki atau karena alasan lain, akan tetapi tidak mengakibatkan jatuh.

3
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

BAB II
RUANG LINGKUP

1. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB


a. Direktur
Direktur memegang tanggung jawab utama pelaksanaan Kebijakan Penanganan Risiko
Pasien Jatuh dan mengidentifikasi adanya kekurangan sumber daya dalam implementasi
kebijakan dan prosedur terkait penurunan risiko pasien jatuh di RS Era Medika.
b. Kepala Bidang/Bagian
Kepala Bidang/Bagian bertanggung jawab atas pelaksanaan prosedur identifikasi pasien
di jajaran Bidang/Bagian dan/atau unit kerja yang menjadi lingkup tanggung jawabnya.
c. Kepala Instalasi / Kepala Unit / Kepala Ruang
1) Memastikan seluruh staf di Instalasi/unit/ruang memahami prosedur identifikasi
pasien dan menerapkannya.
2) Menyelidiki semua insidens salah identifikasi pasien dan memastikan terlaksananya
suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insidens tersebut.
d. Perawat yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien)
1) Bertanggungjawab memakaikan gelang pengenal pasien dan memastikan kebenaran
data yang tercatat di gelang pengenal.
2) Memastikan gelang pengenal terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data,
gelang pengenal harus diganti, dan bebas coretan.
e. Seluruh staf Rumah Sakit
1) Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi dan asesmen risiko pasien jatuh.
2) Memastikan faktor risiko terjadinya pasien jatuh dapat diminimalkan dan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan.
3) Melaporkan kejadian pasien jatuh atau nyaris jatuh.

2. Faktor Risiko
a. Faktor ekstrinsik
1) Aktivitas berbahaya

4
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

2) Waktu aktivitas
3) Pencahayaan eksternal
4) Clutter
5) Adanya bercak / percikan / genangan / tumpahan cairan
6) Adanya kabel listrik, tali, dsb. yang terjulur
b. Faktor intrinsik
1) Kelemahan otot
2) Gangguan keseimbangan dan berjalan
3) Gangguan penglihatan
4) Gangguan kognitif dan mental
5) Pusing/vertigo
6) Hipotensi postural
7) Incontinence
8) Polifarmasi (penggunaan obat-obatan)
9) Usia
10) Penyakit kronis

3. Pasien dengan risiko jatuh


Pasien dengan risiko jatuh merupakan indikasi untuk pemasangan gelang pasien dan atau
stiker warna kuning, meliputi pasien berikut:
a. Pasien lansia (usia > 60 tahun)
b. Pasien kesadaran menurun (GCS < 15)
c. Pasien keterbatasan aktifitas
d. Pasien dengan gangguan penglihatan (visus < 3/60 atau jarak pandang < 3 meter atau
tidak dapat menghitung jari dalam jarak 3 meter)
e. Pasien pasca operasi
f. Pasien dengan ketergantungan peralatan medis
g. Pasien dengan gangguan jiwa
h. MFS (Morse Fall Scale)
i. Humty dumpty (pasien anak anak)

5
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

4. Beberapa hal yang berpotensi terjadinya pasien jatuh


a. Obat – obatan
Beberapa obat menimbulkan efek berbeda terhadap pasien sehingga harus ada evaluasi
ketat khususnya obat-obat yang mengakibatkan efek kesadaran menurun atau penurunan
keseimbangan
b. Status mental
Oleh karena penyakitnya pasien yang mengalami gangguan mental sehingga tindakannya
tidak disadari dan tidak dapat di kontrol membutuhkan perhatian khusus agar tidak terjadi
insiden jatuh

c. Lingkungan
Lingkungan perawatan harus memenuhi standar kemanan mulai dari tempat tidur pasien,
kamar mandi, toilet, lantai ruangan, mebeler ruangan, linen, alat makan serta terbebas
dari segala peralatan yang tidak berkaitan langsung dengan proses/tindakan perawatan

d. Kemampuan beraktifitas
Kelemahan/keterbatasan fisik karena penyakit yang diderita atau akibat tindakatan medis
sangat berpotensi pasien jatuh akibat kelemahan dan kelelahan maupun

e. Pola tidur pasien


Beberapa pasien memiliki pola tidur yang dapat berptensi menyebabkan jatuh. Khusunya
pola tidur pasien anak, pasien dengan kesadaran menurun dan pasien dengan kondisi jiwa
terganggu.

6
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

BAB III
TATA LAKSANA

1. Penentuan Asesmen Pasien dengan Risiko Jatuh


Asesmen harus sudah ditetapkan dalam waktu selambat-lambatnya 24 jam sejak pasien
dirawat di Rumah Sakit. Asesmen dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (DPJP)
dan / atau perawat (minimal penanggung jawab shift / kepala tim) dengan menentukan skore
risiko jatuh berdasarkan Morse Fall Scale dan humty dumty

MORSE FALL SCALE


PENILAIAN RESIKO PASIEN DEWASA
No Uraian Skala Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5 Skor 6
tgl tgl tgl tgl tgl tgl
1 Riwayat jatuh Tidak =
0
Ya =
25
2 Diagnosis Sekunder Tidak =
0
Ya =
15
3 Bantuan Berjalan
 Tirah baring/bantuan perawat 0
 Kruk/tongkat/walker 15
 Furniture 30
4 Pemakaian jarum infus intravena Tidak =
0
Ya =
20
5 Gaya berjalan
 Normal/tirah baring/imobilisasi 0
 Lemah 15
 Dengan bantuan 20
6 Status mental
 Orientasi terhadap kemampuan diri 0
sendiri baik
 Tidak menyadari keterbatasannya 15
TOTAL
Nama dan paraf yang melakukan penilaian

7
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

Kriteria Risiko Jatuh:


Tidak berisiko : 0 – 24 (Asuhan keperawatan dasar)
Risiko rendah : 25 – 45 (intervensi pencegahan jatuh standar dengan mengunakan
formulir pencegahan pasien jatuh )
Risiko Tinggi : > 45 (intervensi pencegahan jatuh risiko tinggi dengan
mengunakan formulir pencegahan pasien jatuh)

FORM PELAKSANAAN PENCEGAHAN JATUH PASIEN DEWASA


Ruang rawat :...................tanggal pelaksanaan :...............................
Keterangan : Beri tanda cheklist pada kotak untuk tindakan yang dilakukan
Intervensi jatuh standar :
1. Meningkatkan observasi bantuan yang sesuasi dengan ambulasi
2. Keselamatan lingkungan : menghindari ruangan yang kacau balau, dekatkan bel dan
telp, biarkan pintu terbuka, gunakan lampu malam hari serta pengaman tempat tidur
3. Monitor kebutuhan pasien secara berkala
4. Edukasi perilaku untuk mencegah pasien jatuh kepada keluarga , berikan brosur
mencegah jatuh
5. Gunakan alat bantu jalan( walker, handrael)
6. Anjurkan pasien mengunakan alas kaki yang tidak licin

Intervensi jatuh resiko tinggi


1. Pakaikan gelang resiko jatuh berwarna kuning. Pasang tanda resiko jatuh warna
kuning pada depan kamar pasien
2. Melakukan intervensi jatuh standart.
3. Melakukan pencegahan jatuh dengan penilaian jatuh yang lebih detail seperti analisa ,
cara berjalan , dengan intervensi spesific
4. Menempatkan pasien dekat ruang perawat
5. Memasang hendrael yang kokoh dan mudah dijangkau pasien
6. Menyiapkan kursi roda dan alat bantu jalan
7. Menjaga lantai kamar mandi dengan karpet anti selep/tidak licin, serta anjurkan
mengunakan tempat duduk di kamar mandi saat pasien mandi

8
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

8. Dampingi pasien bla ke kamr mandi jangan ditinggal sendiri di toilet, informasikan
cara mengunakan bel di toilet untuk memanggil perawat, jangan mengunci pintu
kamar mandi

Petugas yang melaksanakan pencegahan


Nama lengkap paraf

PENILAIAN RESIKO JATUH PASIEN ANAK (HUMTY DUMPTY)


Cari di internet adanya download tapi bayar

FORM PELAKSANAAN PENCEGAHAN JATUH PASIEN ANAK

Ruang rawat :...................tanggal pelaksanaan :...............................


Keterangan : Beri tanda cheklist pada kotak untuk tindakan yang dilakukan
Intervensi jatuh standar (skor 7-11 )
1. Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga
2. Buat posisi tempat tidur rendah dan ada remnya
3. Ada pengaman samping tempat tidur 2 atau 4 sisi pengaman menpunyai luas tempat
tidur yang cukup untuk mencegah tangan dan kaki atau bagian tubuh lain tercepit

9
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

4. Menyarankan agar mengunakan alas kaki yang tidak licin untuk pasien yang dapat
berjalan ( kecuali unit tertentu)
5. Menilai kemampuan untuk Ke kamar mandi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan
6. Menempatkan pasien dekat dengan ruang perawat
7. Lingkungan harus bebas dari kondisi yang mengandung resiko( lantai licin, kamar mandi
basah )
8. Memberi penjelasan pada pasien dan keluarga ( form edukasi pasien pencegahan resiko
jatuh

Standar resiko tinggi ( skor lebih dari 12) :


1. Pakaikan gelang resiko jatuh berwarna kuning
2. Memasang tanda peringatan resiko jatuh berupa tanda berwarna kuning yang dipasang
pada kamar pasien
3. Melakukan observasi pasien lebih ketat dan tidak boleh mebiarkan pasien dalam keadaan
sendirian
4. Saat mobilisasi pasien ditemani oleh keluarga / peawat
5. Tempat tidur pasien disesuaikan dengan perkembangan tubuh pasien
6. Pasien yang memerlukan perhatian didekatkan dengan ruang perawat
7. Libatkan keluarga pasien dalam membantu aktifitas pasien sehari hari
8. Tempatkan pasien [pada tempat tidur yang rendah dan railing selalu terpasang
9. Semua kegiatan yang dilakukan pada pasien harus didokumentasikan

2. Hal-hal penting yang harus diperhatikan perawat dalam melakukan tindakan untuk
menghindari pasien jatuh :
a. Identifikasi riwayat jatuh
b. Perhatikan adanya defisit sensorik dan motorik
c. Perhatikan gaya berjalan pasien stabil atau tidak
d. Alas kaki yang digunakan apakah berbahan yang licin terhadap lantai ruangan
e. Apakah adanya hipotensi postural
f. Kebingungan menetap/akut
g. Ingin kencing berulang kali (beser)

10
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

h. Penyakit neurologis yang mempengaruhi gerak


i. Penyakit kardiovaskuler yang mempengaruhi perfusi dan oksigenasi serebral
j. Gangguan ortopedi atau alat bantu yang mempengaruhi gerak dan keseimbangan
k. Medikasi yang mempengaruhi tekanan darah atau tingkat kesadaran
l. Agitasi (kecenderungan untuk menyerang orang lain/agresivitas), kecemasan yang
meningkat dan emosi yang labil
m. Tidak kooperatif
n. Faktor situasional (baru masuk rumah sakit)

3. Jenis obat yang mempengaruhi keseimbangan antara lain :


a. Benzodiazepin
b. Prometazin
c. Aminoglikosida
d. Furosemid
e. NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), terutama indomethacin.
f. Agen sitotoksik, misalnya: cisplatin.
g. Anti kejang (anticonvulsants)
 Phenytoin
 Carbamazepine
 Phenobarbital
h. Golongan Opioid
 Phentanyl
 Kodein HCL
 Morfin HCL
 Morfin Sulfat
 Petidin HCL

4. Pencegahan pasien Jatuh


a. Terhadap semua pasien baru dilakukan penilaian atau asesmen atas potensi risiko jatuh
dan penilaian diulang jika diindikasikan adanya perubahan kondisi pasien atau
pengobatan yang menimbulkan adanya risiko jatuh.

11
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

b. Hasil penilaian dimonitor dan ditindaklanjuti sesuai level risiko jatuh.


c. Seluruh pasien rawat inap dinilai risiko jatuh dengan menggunakan lembar penilaian
risiko jatuh
d. Penilaian memakai formulir Morse Fall Scale (MFS) dan humty dumty

5. Penanganan pasien resiko jatuh


a. Pemakaian gelang pasien resiko jatuh
Penggunaan gelang tangan terhadap pasien yang beresiko jatuh dengan warna kuning
dapat menjadi perhatian bagi seluruh petugas di ruangan untuk lebih mengawasi.
Penggunaan gelang ini diberikan pada pasien rawat inap. Pemasangan gelang dilakukan
oleh perawat dan dicatat dalam file rekam medis pasien.
b. Tingkatkan observasi bantuan yang sesuai saat ambulasi
Respon pasien yang tidak konsisten atau tidak realistis maka pasien dianggap melebih-
lebihkan kemampuan sendiri dan memiliki keterbatasan dalam mengingat.
c. Monitor kebutuhan pasien secara berkala dan teratur seperti kebutuhan ke kamar mandi
dengan menawarkan apakan bersedia dibantu perawat.
d. Edukasi prilaku pasien yang lebih aman, dengan memberi informasi kepada pasien
tentang aktifitas yang boleh dilakukan sendiri dan yang membutuhkan pendampingan
perawat atau keluarga.
e. Pasien dengan risiko jatuh diusahakan ditempatkan dekat dengan nurse station agar lebih
mudah dimonitor aktifitasnya.
f. Jangan meninggalkan pasien sendiri di kamar atau di toilet. Upayakan semua aktifitas
pasien didampingi baik oleh perawat maupun dengan keluarga
g. Pemasangan standar pengaman tempat tidur
Pengaman tempat tidur untuk perawatan pasien yang berisiko jatuh dapat berupa terali
yang terpasang sisi kiri dan kanan sedangkan untuk pasien anak-anak dengan
menggunakan ranjang khusus dengan jarak teralis pengaman 10 cm.
h. Anjurkan pasien menggunakan bel bila membutukan bantuan
Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tata cara penggunaan bel pasien
jika pada saat tertentu membutuhkan bantuan perawat
i. Pemasangan pegangan dinding

12
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

Untuk menghindari resiko jatuh saat mobilitas pasien dari tempat tidur ke kamar mandi
maupun ke tempat lain perlu dipasang pegangan dinding agar dapat menopang saat
pasien mengalami kondisi hilang keseimbangan.
j. Jaga lantai ruangan perawatan dan kamar mandi tidak lincin
Penggunaan lantai ruang perawatan dan kamar mandi harus memenuhi standar (tidak
licin) dan anjurkan pasien menggunakan kaus kaki atau sepatu yang tidak licin.
k. Desain toilet pasien
Penggunaan jenis toilet sebaiknya jangan menggunakan toilet jongkok karena aktifitas
BAB/BAK dengan toilet jongkok saat berdiri dan jongkok berpotensi terjadi jatuh oleh
karena hilang keseimbangan dan kelelahan fisik.
l. Desain alat-alat furniture
Penggunaan tempat tidur yang terlalu tinggi dan penempatan kursi dan meja pasien yang
menghampat mobilitas pasien dapat menyebabkan resiko pasien jatuh
m. Siapkan alat bantu jalan (kruk, walker) di samping tempat tidur
Mobilisasi pasien hendaknya menggunakan restrain atau kursi roda sehingga bila pada
saat tertentu terjadi hilang keseimbangan tidak terjatuh
n. Pencahayaan yang adekuat
Pencahayaan harus adekuat hal ini untuk menghindari pasien tersandung akibat adanya
benda yang tidak terlihat jelas oleh pasien.
o. Dorong partisipasi keluarga dalam keselamatan pasien
Pendidikan terhadap keluarga tentang kondisi pasien dan tatacara membantu pasien
berpindah tempat perlu diberikan .

13
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

BAB IV
DOKUMEN

Pencatatan yang perlu dilakukan terkait asesmen risiko pasien jatuh meliputi:
1. Pencatatan dalam File Rekam Medis Pasien
Hal-hal yang perlu dicatat dalam file rekam medis pasien:
a. Pengamatan awal pasien saat diidentifikasi berisiko jatuh
b. Respon pasien terhadap kejadian tersebut
c. Adanya cidera
d. Lokasi kejadian

2. Pelaporan Lengkap Kejadian Pasien Jatuh


Pada setiap adanya insiden pasien jatuh baik di rawat inap maupun rawat jalan harus
dilaporkan kepada Tim KPRS RSU satiti Prima Husada oleh setiap personil yang melihat insiden
tersebut. Hal – hal yang harus di dokumentasikan antara lain :
a. Dokumentasikan respon pasien terhadap pengobatan tentang efek samping obat dicatat dalam
rekam medis.
b. Dokumentasikan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) terkait pasien jatuh kepada Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) dengan menggunakan formulir “A” internal
insiden
c. Dokumentasikan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) terkait pasien jatuh kepada Tim
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS) dengan menggunakan formulir “A” internal
insiden

14
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

Formulir “A”
FORMULIR LAPORAN INSIDEN KE TIM KP di RUMAH SAKIT
RSU SATITI PRIMA HUSADA

RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTO COPY, DILAPORKAN MAXIMAL 2 X


24 JAM
LAPORAN INSIDEN
( Internal )

1. DATA PASIEN
Nama : ……………………………………………………………………..
No. MR : ………………………….Ruangan……………………………….
Umur* : 0-1 Bulan > 1 Bulan – 1 Tahun

> 1 Tahun – 5 Tahun > 5 Tahun – 15 Tahun

> 15 Tahun – 30 Tahun > 30 Tahun – 65 Tahun

> 65 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan


Penanggung Jawab Pasien :
Pribadi Asuransi swasta
ASKES/Pemerintah Perusahaan*
JAMKESMAS
Tanggal Masuk RS : ……………………. Jam ………………………………...

II. RINCIAN KEJADIAN


1. Tanggal Dan Waktu Insiden
Tangggal : ………………………………Jam …………………………………
2. Insiden : ………………………………………………………………………
3. Kronologis Insiden
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
4. Jenis Insiden*
 Kejadian Nyaris Cedera/KNC ( Near Miss )
 Kejadian Tidak Diharapkan/KTD (Adverse Event/Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
 Karyawan : Dokter/Perawat/Petugas Lain
 Pasien
 Keluarga/Pendamping Pasien
 Pengunjung
 Lain-lain …………………………………………………..( sebutkan )
6. Insiden Terjadi Pada* :
 Pasien
 Lain-lain …………………………………………………..( sebutkan )

15
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

Mis : Karyawan/Pengunjung/Pendamping/Keluarga Pasien, Lapor Ke K3RS


7. Insiden Menyangkut Pasien :
 Pasien Rawat Inap
 Pasien Rawat Jalan
 Pasien UGD
 Lain-lain …………………………………………………..( sebutkan )

8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian ……………………………………………..( sebutkan )
( Tempat Pasien Berada )
9. Insiden Terjadi Pada Pasien : (Sesuai Kasus Penyakit / Spesialisasi )
 Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
 Anak dan Subspesialisasinya
 Bedah dan Subspesialisasinya
 Obstretri Gynekologi dan Subspesialisasinya
 THT dan Subspesialisasinya
 Mata dan Subspesialisasinya
 Saraf dan Subspesialisasinya
 Anastesi dan Subspesialisasinya
 Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya
 Jantung dan Subspesialisasinya
 Paru dan Subspesialisasinya
 Jiwa dan Subspesialisasinya
 Lain-lain …………………………………………………..( sebutkan )

10. Unit / Departemen Terkait Yang Menyebabkan Insiden


Unit Kerja Penyebab …...……………………………………..( sebutkan )

11. Akibat Insiden Terhadap Pasien* :


 Kematian
 Cedera Irreversibel / Cedera Berat
 Cedera Revesible / Cedera Ringan
 Cedera Ringan
 Tidak Ada Cedera

12. Tindakan Yang Dilakukan Segera Setelah Kejadian, Dan Hasilnya :


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
13. Tindakan Dilakukan Oleh* :
 Tim : Terdiri dari ………………………………………………………….
 Dokter
 Perawat
 Petugas Lainnya ………………………………………………………..

14. Apakah Kejadian Yang Sama Pernah Terjadi Di Unit Kerja Lain ?* :
 Ya
 Tidak
Apabila “Ya” isi bagian dibawah ini
Kapan ?, dan langkah/tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja tersebut untuk
mencegah terulangnya kejadian yang sama ?.

16
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Pembuat Laporan : …………………….. Penerima Laporan : ……………………..
Paraf : …………………….. Paraf : ……………………..
Tanggal Terima : …………………….. Tanggal Terima : ……………………..

Grading Risiko Kejadian * ( Diisi Oleh Atasan Pelapor ) :


BIRU HIJAU KUNING MERAH

NB. * = Pilih Satu Jawaban

17
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

Formulir ”B”
Formulir Laporan KPC ke Tim KP di RS
RSU SATITI PRIMA HUSADA
RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAM

LAPORAN Kondisi Potensial Cedera (KPC)


(INTERNAL)

1. Tanggal dan Waktu ditemukan Kondisi Potensi Cedera (KPC)


Tanggal : ......................................................................... Jam ............................
2. KPC : ...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
􀂅 Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
􀂅 Pasien
􀂅 Keluarga / Pendamping pasien
􀂅 Pengunjung
􀂅 Lain-lain .......................................................................................(sebutkan)

4. Lokasi diketahui KPC


...........................................................................................................(sebutkan)
5. Unit / Departemen terkait KPC
......................................................................................................... (sebutkan)

6. Tindakan apa yang dilakukan untuk mengatasi kondisi potensi cedera selama ini ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
7. Tindakan dilakukan oleh* :
􀂅 Tim : terdiri dari : ......................................................................................
􀂅 Dokter
􀂅 Perawat
􀂅 Petugas lainnya ........................................................................................
8. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
􀂅 Ya 􀂅 Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut
untuk mencegah terulangnya kondisi yang sama?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
Pembuat Laporan : ................................... Penerima Laporan : ...................................
Paraf : ................................... Paraf : ...................................

18
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

Morse fall scale


( Penilaian Resiko Jatuh)

Nama : P/L Ruang :

Tanggal lahir/umur : No. RM :

Alamat : Diagnosa :

NO KETERANGAN KRITERIA SKOR NILAI


Tanyakan pasien YA 25
1.
pernah jatuh atau tidak TIDAK 0
Tentukan ada tidaknya YA 15
2.
diagnosis sekunder TIDAK 0
berjalan sendiri menggunakan bantuan
30
furniture
Perhatikan ada
menggunakan kruk,tongkat jalan atau kursi
3. tidaknya penggunaan 15
roda
alat pengaman
tidak menggunakan apapun, bed rest
0
maupun menggunakan bantuan perawat
penggunaan IV YA 20
4. line/Heparin Lock/
TIDAK 0
Obat
ada gangguan 20
5. Gaya berjalan pasien istirahat lemah 10
Normal 0
ada keterbatasan daya ingat 15
6. Status mental
Orientasi baik 0
*TOTAL

*Score 0-24 : risiko rendah


*Score 25-44 : risiko sedang
*Score > 45 : risiko tinggi

19
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

JUKNIS PENGISIAN FORM MFS

Identitas pasien sudah dicetak dari rekam medis dengan menggunakan huruf balok.Striker
tersebut ditempelkan pada sisi kanan atas .

 Nama pasien diisi sesuai dengan data identitas pasien saat masuk Rumah Sakit.
 Tanggal lahir/ umur diisi sesuai dengan data direkam medis pasien.
 Nomer Rekam Medis ditulis dengan tegas terdiri dari 8 digit.
 Alamat ditulis lengkap sesuai dengan data identitas pasien saat mendaftar di TPP.

Diagnosa ditulis jelas sesuai dengan diagnose medis.

1. Tanyakan pasien pernah jatuh atau tidak ;


YA dengan skore 25, apabila pasien pernah jatuh dalam 1 bulan terakhir.
TIDAK dengan skore 0.
2. Diagnosa skunder ;
Ya dengan skore 15 jika terdapat diagnose skunder(pasien lebih dari 1 diagnosa……)
TIDAK dengan skore 0 jika tidak ditemukan diagnose skunder.
3. Perhatikan ada tindakan penggunaan alat pengaman;
-Berjalan sendiri menggunakan bantuan furniture dengan skore 30 ,jika pasien mampu
berjalan namun dengan bantuan orang lain (Perawat atau Keluarga) atau pasien berjalan
dengan cara merambat /berpegangan pada perabot yang ada disekitarnya.
-Menggunakan kru,tongkat jalan atau kursi roda dengan skore 15 jika pasien mapu
berjalan dengan bantuan alat bantu gerak.
-Tidak menggunakan alat bantu ,bed rest, bantuan perawat dengan skore 0 jika psien
dalam kondisi tidak mengalami gangguan aktifitas jalan,tidak mengalami kelemahan
serta tidak memerlukan bantuan Perawat atau keluarga dalam melakukan aktivitasnya.
4. Penggunaan jarum intravena/ Heparin Lock/ Obat obatan;
YA dengan skore 20 jika pasien terpasang infuse, menggunakan obat abatan
(ex;diuretic,anti depresan ,pengaruh alcohol, paska pembiusan ) perpasang tranfusi,
terpasang kateter dsb.
TIDAK dengan skore 0 jika pasien tdak terpasang infuse serta tidak dalam keadaan paska
operasi atau pembiusan.
5. Gaya berjalan pasien;
 Ada gangguan / dengan bantuan dengan skore 10 jika pasien dalam keadaan
mengalami keterbatasab gerak, memakai alat bantu penglihatan ,paska operasi
,hamil ,pasca melahirkan, dsb.
 Dengan skore 10 jika pasien dalam keadaan istirahat lemah /kondisi tidak mampu
melakukan aktivitas sendiri.
 Normal,tirah baring imobilisasi dengan skore 0 jika konsisi pasien tidak bisa
melakukan aktivitas, atau bedrest total.

20
PANDUAN PENANGANAN PASIEN DENGAN RESIKO JATUH 2018

6. Status mental;
 Ada keterbatasan daya ingat / tidak menyadari keterbatasannya dengan skore 20
jika pasien dalam keadaan mengalami kebinggungan ,penurunan daya ingat /
pikun,
 Orientasi terhadap diri sendiri baik dengan skore 0 jika pasien tidak mengalami
gangguan daya ingat atau kejiwaan.

Dari skore yang telah ada dipindahkan ke samping kanannya sesuai temuan saat itu
kemudian semuanya dijumlahkan kebawah sehingga ketemu nilai atau skore resiko jatuh
yang dikategorikan sebagai berikut.

KRITERIA RESIKO JATUH:


 SKORE 0-24 :TIDAK BERESIKO JATUH (ASUHAN KEPERAWATAN DASAR)
 SKORE 25-45 : BERESIKO JATUH SEDANG (INTERVENSI PENCEGAHAN
RESIKO JATUH)
 SKORE > 45 : BERESIKO JATUH TINGGI ( INTERVENSI PENCEGAHAN
RESIKO JATUH TINGGI)

21

Anda mungkin juga menyukai