Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PENGUJIAN DAN PERCOBAAN

4.1. Pengujian Kabel LAN dengan Lan Tester

Untuk mengetahui kabel berhasil Uji dengan kabel tester. Colokkan salah
satu ujung ke induk tester ( yang besar ) ke port Tx. Dan colokkan ujung lain ke
anak tester (yg kecil) ke port Rx. Nyalakan kabel tester dengan menggeser saklar
ke posisi auto. Analisa Setelah kedua ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN
Tester,diperoleh data sebagai berikut :

Led 1 : menyala
Led 2 : menyala
Led 3 : menyala
Led 4 : menyala
Led 5 : menyala
Led 6 : menyala
Led 7 : menyala
Led 8 : menyala Gambar 4.1 Hasil Pengujian

Apabila lampu led pada LAN tester sudah menyala semua, berarti Kabel LAN
sudah di buat dengan benar. Kalau ada salah satu lampu yang tidak menyala berarti
pada pin nomor tersebut ada yang bermasalah. Cara paling mudah yaitu kita press
lagi menggunakan tang crimping apabila masih belum menyala kemungkinan
Konektor RJ45 nya atau Kabel LAN nya.

39
4.2. DHCP Client Pada MikroTik

Saya melakukan konfigurasi DHCP Client pada Interface : ether1 yang


terhubung ke modem dengan menggunakan Dynamic IP, dan apabila statusnya
sudah “Bound” artinya Mikrotik sudah mendapatkan alamat IP dari modem.

Gambar 4.2 IP DHCP Client

4.3. Client Lokal Terhubung Internet

Untuk mengetahui client (LAN) sudah terhubung ke Internet caranya sangat mudah
dengan melakukan ping google.com di CMD (Command Prompt) pada windows
anda dan melihat indikator berupa logo kecil ikon komputer di pojok kanan bawah.

Gambar 4.3 Test Ping ke google.com

40
4.4. Redirect Site Menggunakan Web Proxy

Saya akan meredirect/mengalihkan website mikrotik.com menggunakan


Web Proxy yang nantinya akan di alihkan ke website bsnp-indonesia.org

Gambar 4.4 Redirect Website

4.5. Blokir Ping Ke Router

Saya melakukan konfigurasi pada Filter Rule untuk melakukan block ping
ke router pada interface : ether2 agar client tidak bisa melakukan ping ke router.

Gambar 4.5 Blokir Ping Ke Router

41
4.6. Mencatat Aktifitas Di LOG

Pada dasarnya LOG ini akan mencatat semua aktifitas penggunanya, seperti
contohnya ketika saya ingin Login menggunakan aplikasi WinBox dan saya
menggunakan user “syahpradanaputra” maka user tersebut akan tercatat di LOG.

Gambar 4.6 LOG

4.7. Mengizinkan Permintaan HTTP dan HTTPS

Saya akan melakukan konfigurasi pada Filter Rule untuk memblokir/drop


semua port terkecuali port 80 (HTTP) dan port 443 (HTTPS) yang biasa kita
gunakan untuk browsing, seperti contohnya ketika kita ingin mendownload file dari
port 21 (FTP) maka akses ke port tersebut akan di tolak.

Gambar 4.7 Port 21 (FTP) tidak dapat di akses.

42
4.8. Blocking Site

Saya akan melakukan blocking website menggunakan Web Proxy, contoh


block website : linux.or.id, sehingga client tidak dapat mengakses web tersebut.

Gambar 4.8 Block site linux.or.id

4.9. Blocking File

Saya akan melakukan blocking terhadap format file .mp3 menggunakan


Web Proxy, dan hasilnya ketika saya browsing lalu ingin mengunduh file berformat
.mp3 akan secara otomatis di tolak/block.

Gambar 4.9 Block File

43
4.10. Blocking Content

Saya akan melakukan blocking content menggunakan RAW, contoh


contentnya seperti : “mikrotik”, hasilnya ketika saya browsing semua konten yang
mengandung kata “mikrotik” akan di block dan ketika saya mengakses content yang
lain seperti “facebook” website facebook dapat di akses.

Gambar 4.10 Website mikrotik.com di block

44
4.11. Blocking Akses Internet Pada Waktu Tertentu

Saya akan melakukan pemblokiran akses internet pada waktu tertentu yaitu
: 19:00 – 07:00, menggunakan Filter Rule dan hasilnya pada waktu yang sudah di
tetapkan internet tidak dapat di akses.

4.11 Memblokir akses internet di waktu tertentu

45

Anda mungkin juga menyukai