Anda di halaman 1dari 2

Jakarta - Perusahaan konstruksi pada umumnya menggunakan slogan 'Utamakan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja'. Namun pabrik konstruksi baja milik Budi Harta
Winata (39) berbeda. Prinsipnya adalah 'Utamakan Salat dan Keselamatan Kerja'.

Dua pesan bijak itu terpampang di alat berat, lokasi proyek sampai workshop milik Budi.
Bukan hanya jargon, namun Budi dan para pegawainya benar-benar menerapkan
prinsip tersebut.

Saat diwawancarai detikcom di kantornya di Cikarang, Bekasi, Jabar, Rabu (6/1) sore,
Budi tak henti-hentinya melihat jam dan menanyakan pada anak buahnya soal waktu
salat. Begitu azan magrib berkumandang, Budi menghentikan wawancara dan
mengajak detikcom salat berjamaah di musala pabrik yang disebutnya sebagai ruangan
terbesar dan terbersih.

"Kalau saya pengin punya perusahaan yang Islami. Kalau dulu di kantor saya, saya
buka bareng cuma sekali sebulan. Tapi saya mau tiap hari. Begitu juga kalau saya
punya musala saya mau yang bagus, berkarpet, wangi, ber-AC. Tidak
ada ruangan yang paling besar selain musala," cerita Budi yang pernah menjadi tukang
las keliling ini.

Atas dasar itu, Budi membuat slogan 'Utamakan Salat dan Keselamatan Kerja'.
Baginya, segala sesuatu harus berpegang pada Allah. Sambil tentunya membuat usaha
yang bermanfaat bagi orang banyak dan jujur.

"Kalau kita berguna untuk satu orang, maka rezeki kita cuma untuk satu orang. Tapi
kalau kita berguna bagi 1.000 orang, rezeki kita juga sebesar 1.000 orang," terangnya.

Menurut Budi, ada lima hal yang membuatnya sukses menjalani hidup, yakni berdoa,
sedekah, menjaga hubungan baik dengan manusia, menjadikan orang tua sebagai raja
dan banyak bersyukur. Ketika semua sudah dijalani, namun belum berhasil, dia
mengingatkan agar jangan mudah menyerah.

1. Berdoa

Kebiasan yang tak pernah lepas dari aktivitas Budi adalah berdoa. Dia tak pernah 'jaim'
saat meminta pada Yang Maha Kuasa. Salah satu contoh doanya ketika muda adalah
berharap bisa membuka usaha sendiri, hingga akhirnya berhasil.

"Saya ingin punya usaha sendiri. Yang bisa mengatur kapan anak saya datang. Kapan
saya bisa pulang. Kapan saya mau libur, kapan saya mau masuk," cerita Budi.

Setelah memiliki usaha kecil-kecilan dengan dua karyawan, Budi kembali berdoa. Dia
meminta agar diberikan keleluasan mengelola workshop seluas 500 meter persegi,
1.000 meter persegi sampai akhirnya sekarang punya lahan hampir 20.000 meter
persegi.

2. Jadikan orang tua sebagai raja

Budi menekankan pentingnya patuh pada orang tua. Bila seorang anak belum mampu
mengurus orang tua sebagai raja, maka dia tak akan pernah jadi raja.

"Kadang ada orang yang suami istri bekerja, tapi karena mau irit, dia minta orang
tuanya urus anaknya. Maka sampai kapan pun dia bakal susah. Maka kita harus
muliakan orang tua," terangnya.
3. Hubungan dengan manusia

Budi juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan manusia. Apa pun
latar belakangnya, harus berbuat baik sebanyak-banyaknya pada orang lain.

4. Sedekah terbaik

Menurut Budi, sedekah terbaik itu adalah saat sedekah kita merasa kehilangan. Artinya,
bukan sedekah biasa.

"Kalau kita punya uang Rp 1 juta tapi sedekah Rp 50 ribu itu biasa. Tapi kalau punya
uang Rp 1 juta tapi sedekahnya Rp 980 ribu, itu tanda iman kamu sudah mantap,"
pesannya.

5. Banyak bersyukur

Budi mengajak agar kita senantiasa bersyukur. Kehidupannya sekarang jauh lebih baik
dari kehidupan dulu semasa lulus SMK.

"Kita memang harus buat patokan. Jadi kita bisa bersyukur. Saya bahagia kalau bisa
makan di warung mie ayam. Tapi saya perlu nongkrong di restoran mewah, biar saya
bisa dapat semangatnya juga. Agar saya ada patokan bahwa enak juga hidup mewah,"
terang pria yang mengidolakan Nabi Muhammad SAW ini.
(mad/mad)

Anda mungkin juga menyukai