Anda di halaman 1dari 43

Mei 2018

KPPIP Support Facility


Pendahuluan
• Daerah Kampung Bandan, di mana depot MRT Jakarta akan berlokasi, direncanakan akan
dikembangkan sebagai daerah TOD.
Latar • Untuk mempercepat pelaksanaan daerah TODd Kampung Bandan, Tim Kerja yang terdiri dari
Belakang berbagai pemangku kepentingan yang relevan telah dibentuk melalui keputusan Kemenko
Perekonomian No. 192/2018.

• Tujuan Tim Kerja adalah untuk mempercepat pengembangan daerah TOD Kampung
Tujuan Tim Bandan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut;

Kerja d
- Mengkoordinasi & memfasilitasi pemangku kepentingan
- Pengawasan dan debottlenecking
- Sinkronisasi Master Plan

• Pada 3 Mei 2018 Rapat Kick Off Tim Kerja dilakukan dengan agenda sebagai berikut :
Hasil Rapat - Pengantar Transit Oriented Development (TOD) dan Kampung Bandan Area
- Tujuan & Struktur Organisasi Tim Kerja TOD Kampung Bandan
Pertama d
- Proposal Proses Kerja dan Isu Awal
Tim Kerja - Saran bagi Kegiatan dan Jadwal

Tujuan Untuk mencapai kesepakatan terhadap :


1. Jadwal dan rencana kerja Tim Kerja dan Sub-Tim Kerja.
Rapat Hari 2. Batasan wilayah TOD Kampung Bandan d sementara.
Ini 3. Kriteria teknis Master Developer.

2
Pokok Bahasan

1. Keseluruhan Jadwal MRT US Tahap II

2. Usulan Agenda Tim Kerja & Sub-Tim Kerja TOD Kampung Bandan

3. Pendahuluan tentang Master Developer

4. Pendahuluan tentang Batas TOD Kampung Bandan

5. Pendahuluan tentang Elemen Master Plan TOD

3
Proyek MRT Jakarta Utara-Selatan (US) Fase II

• MRT Jakarta Utara-Selatan Tahap II


direncanakan akan dibiayai oleh pinjaman
ODA Jepang melalui skema pemberian
pinjaman. Saat ini, pinjaman Tahap II
sedang dalam proses penilaian oleh JICA;
• Biaya proyek Tahap II adalah sekitar Rp 21
triliun dari total biaya proyek sebesar Rp
47,1 triliun;
• Konstruksi Tahap II direncanakan akan
dimulai pada akhir 2018 dan dioperasikan
pada 2024;
• Delapan stasiun baru akan dikembangkan di
sepanjang 8 km (7 di bawah tanah, 1 di
bagian atas/at-grade);
• Area Kampung Bandan, di mana depot
MRT Jakarta akan berlokasi, direncanakan
akan dikembangkan sebagai daerah TOD.

Source: MRTJ 4
Gambaran Area Kampung Bandan

Perlintasan Stasiun
Kereta Api MRT
Menuju Bandara
Stasiun KAI
Jl. RE Martadinata

Jl. KP Bandan

Jl. Gn. Sahari


700m
Jl. Mangga Dua

Jalan Utama yang


Ada
Akses Jalan yang
Ada di Area TOD

5
Pemahaman Kami atas Jadwal MRT US Tahap II
(berdasarkan informasi dari MRTJ)
2018 2019 2020
Kategori Kegiatan PIC
5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7
Klarifikasi terkait
1 Tim Kerja
penanganan hak atas tanah
Hak atas Tanah
2 Penerbitan PENLOK DKI

Klarifikasi tentang rencana


3 Tim Kerja
tata ulang pemukiman
Penganggaran untuk tata
4 DKI
ulang pemukiman

Tata Ulang Penerbitan PERGUB tentang


5 DKI
Pemukiman Pemukiman

KAI/DKI,
6 Tata Ulang Pemukiman
MRTJ
Kelanjutan Proses Pemukiman Kembali

KAI/DKI,
7 Land Clearance
MRTJ
Pengajuan Panduan Rancang
8 DKI
Kota (UDGL)

Pengembangan Master Plan Konsultan Pengembangan Detail Master Plan


Pengembangan 9
Konseptual Area TOD M/D
Master Plan &
Rancangan
Dasar Rencana Pembangunan Area Konsultan
10
Depot MRTJ

Basic Engineering Design Konsultan


11
untuk Area Depot MRTJ

Estimasi Biaya & Persiapan Konsultan


12
Tender untuk Depot MRTJ
Tender
13 Tender untuk Depot DKI/MRTJ

14 Konstruksi Dimulai Kontraktor

Critical path
6
Pokok Bahasan

1. Keseluruhan Jadwal MRT US Tahap II

2. Usulan Agenda Tim Kerja & Sub-Tim Kerja TOD Kampung Bandan

3. Pendahuluan tentang Master Developer

4. Pendahuluan tentang Batas TOD Kampung Bandan

5. Pendahuluan tentang Elemen Master Plan TOD

7
Usulan Pembentukan Sub-Tim Kerja (Tim Teknis)

Tim Kerja

Tim Teknis (Eselon II /Eselon III)

Tata Ulang Pengembangan Pengembangan Pengaturan Master


Hak atas Tanah
Pemukiman Perkotaan Transportasi Keuangan Developer

Diskusi isu Diskusi isu Diskusi isu Diskusi isu Diskusi isu (Setiap
terkait hak atas terkait tata terkait terkait perencanaan
terkait
pembangunan memerlukan
tanah : ulang transportasi: pengaturan persetujuan Tim
• Ketersediaan pemukiman : perkotaan : keuangan:
• Jaringan jalan Kerja)
lahan • Rencana
• Kompensasi • Penghubung • Pendanaan Formulasi atas:
• Akuisisi lahan / penggunaan lahan
• Mekanisme /desain bangunan antar-stasiun proyek • Master Plan
konsolidasi
tanah tata ulang • Lanskap (Cityscape) • Fasilitas Transit • Alokasi biaya TOD
• Hak atas tanah pemukiman • Percepatan/ Antar-Moda • Mekanisme • Rencana
untuk pengendalian penilaian Pelaksanaan
• Transportasi
pemanfaatan penggunaan lahan • Koordinasi
ruang atas tanah Feeder • Insentif
• Perumahan rakyat proyek

Didukung oleh KPPIP dan KPPIP SF


8
Usulan Anggota bagi Setiap Sub-Tim Kerja (Tim Teknis)
Pengemban Pengembang Pengatura
Hak atas Pemukiman
No Anggota gan an n
Tanah Kembali
Perkotaan Transportasi Keuangan
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan X
1
Wilayah, Kemenko Perekonomian
Koordinasi Semua Sub-Tim Kerja
2 Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kemenko Kemaritiman
3 Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Kemenko POLHUKAM
4 Deputi Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan, Kementerian BUMN X
5 Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri X X X
6 Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan X X X
7 Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR X X
8 Direktur Jenderal Pengadaan Tanah, Kementerian ATR/BPN X
9 Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM X
10 Kepala BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) X
11 Kepala Perwakilan BPKP DKI Jakarta X
12 Kepala BAPPEDA DKI Jakarta X X X
13 Kepala Biro Perencanaan Kota dan Lingkungan Hidup, Sekda DKI Jakarta X X X X
14 Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (CITATA) DKI Jakarta X X X
15 Kepala Subdirektorat Pengawasan Industri dan Distribusi II, BPKP X
16 Koordinator Pengawas Bidang Akuntan Negara II, BPKP X
17 Koordinator Bidang Intelijen, TP4D DKI Jakarta X
Analis Kebijakan Utama Bidang Tindak Pidana Ekonomi Khusus, Badan Reserse
18 X X
Kriminal POLRI
19 Departemen Engineering, Direktorat Konstruksi, PT. MRTJ X X X X X
20 PT. KAI X X X X X
21 Direktorat Konsolidasi Tanah, Kementerian ATR/BPN X X
22 Direktorat Pemanfaatan Ruang, Kementerian ATR/BPN X
23 Dinas Transportasi DKI Jakarta X X
24 Dinas Bina Marga DKI Jakarta X X
25 Walikota Kota Jakarta Utara X
TOTAL Anggota 8 10 9 8 11

Merah: belum termasuk ke dalam tim kerja X Ketua yang diusulkan dari sub-tim 9
Usulan Rencana Kerja dan Jadwal bagi Tim Kerja

Rapat Kick off Rapat ke-2 Rapat ke-3 Rapat ke-4 Rapat ke-5 Rapat ke-6 Rapat ke-7 Rapat ke-8 Rapat ke-9

Jadwal Pertengahan
3 Mei 31 Mei Akhir Juni Akhir Juni Awal Juli Akhir Juli Akhir Agst Akhir Sept
Sept
Agenda • Pengenalan • Pembentuka • Klarifikasi • Klarifikasi • Pendahulua • Persetujua • Persetujua • Diskusi ITF • Persetuju
terhadap n Sub-Tim atas atas tata n terhadap n atas n an
TOD & Kerja penanganan ulang Elemen Konseptua Konseptual rencana
Area Kp. • Batasan TOD hak terkait pemukiman Master Plan l Master Master pengemb
Bandan • Master pertanahan • Visi/konsep Plan Plan angan
• Maksud & Developer pengemban area
Struktur gan area depot
Org. Tim TOD Kp.
Kerja Bandan
• Mekanisme
kerja & isu
pemetaan
• Rencana
kerja
Hak atas Tata ulang Pengembang
Tanah – Sub pemukiman – Tim Kerja an Perkotaan Transportasi –
Anggota Tim Kerja Tim Kerja Tim Kerja
Tim Kerja Sub Tim Kerja – Sub Tim Sub Tim Kerja
Kerja
Disiapkan KPPIP & KPPIP & KPPIP & MRTJ KPPIP & MD & MD &
oleh KPPIP SF KPPIP SF KPPIP SF KPPIP SF Konsultan Konsultan

10
Pokok Bahasan

1. Keseluruhan Jadwal MRT US Tahap II

2. Usulan Agenda Tim Kerja & Sub-Tim Kerja TOD Kampung Bandan

3. Pendahuluan tentang Master Developer

4. Pendahuluan tentang Batas TOD Kampung Bandan

5. Pendahuluan tentang Elemen Master Plan TOD

11
Peran Master Developer (M/D) bagi TOD

Tujuan M/D • Penyediaan orchestration services untuk memaksimalkan Manfaat TOD

Manfaat TOD:
• Peningkatan ridership revenue dengan peningkatan jumlah
penumpang
• Meningkatkan nilai pengembangan kota
• Peningkatan kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan
transportasi umum

Tanggung Jawab • Perumusan master plan TOD (paling lambat Sept 2018) dan rencana
M/D pelaksanaan
• Mendukung Tim Kerja dan tim teknis dalam pengambilan keputusan
• Koordinasi perencanaan dan pelaksanaan debottlenecking di dalam
pengembangan zona-per-zona dan fasilitas umum
• Menyelenggarakan studi teknis sehubungan dengan TOD

Keuntungan selaku • Peningkatan Ridership Revenue


M/D
• Menerima biaya orchestration services melalui Land Value Capture
• Peningkatan pendapatan non-farebox
12
Kriteria Penetapan Master Developer

Master developer bagi TOD harus bertindak sebagai katalisator bagi maksimalisasi
nilai pemegang kepentingan.

Kemampuan untuk menarik banyak • Lembaga yang paling memiliki kemampuan untuk
orang berdatangan menarik banyak orang ke dalam area TOD

Kemampuan untuk menghasilkan • Lembaga yang memiliki peluang untuk


menghasilkan sebagian besar penambahan nilai
penambahan terhadap nilai lahan
lahan dari pengembangan area TOD secara
keseluruhan di bawah arahan pemegang
kepentingan

Kemampuan manajemen • Lembaga yang memiliki minat dan keterampilan


pengembangan perkotaan dalam manajemen pembangunan perkotaan

• Lembaga yang memiliki anggaran dan sumber daya


Ketersediaan sumber daya
untuk kegiatan perencanaan dan koordinasi
(termasuk akses terhadap anggaran pemerintah)

13
Pokok Bahasan

1. Keseluruhan Jadwal MRT US Tahap II

2. Usulan Agenda Tim Kerja & Sub-Tim Kerja TOD Kampung Bandan

3. Pendahuluan tentang Master Developer

4. Pendahuluan tentang Batas TOD Kampung Bandan

5. Pendahuluan tentang Elemen Master Plan TOD

14
Kondisi Tata Guna Lahan di Area TOD Kampung Bandan Saat Ini

Jl. RE Martadinata

an
Jl. KP Band

Jl. Gn. Sahari


Jl. Mangga Dua

Area Komersial
Tempat tinggal dan apartemen Jalan Utama yang Ada
Area perkantoran atau campuran
Akses Jalan yang Ada
Penghuni liar di Area TOD

15
Kriteria Penetapan Wilayah TOD di Dalam Peraturan TOD Saat Ini
Wilayah Kampung Bandan mampu memenuhi persyaratan sebagai wilayah TOD.
Namun, regulasi tidak memberikan kriteria tertentu dalam menentukan batasan wilayah.
Peraturan TOD berdasarkan ATR/BPN Peraturan TOD berdasarkan DKI Jakarta
Cakupan (Pasal 1-8) (Pasal 1-12)
Standar Radius 400-800 meter dari stasiun Radius 350-700 meter dari stasiun
Kriteria (Pasal 7) (Pasal 5 (2))
Lokasi Berada pada Simpul Transit jaringan Area yang termasuk diantaranya:
angkutan umum massal yang berkapasitas Perpotongan koridor angkutan massal (dua atau
tinggi berbasis rel lebih) dengan salah satunya berbasis rel

Memenuhi persyaratan intermodal dan Kawasan dengan nilai ekonomi tinggi dan/atau
antarmoda transit yang diprediksi akan memiliki nilai ekonomi tinggi
Dilayani paling kurang 1 (satu) moda transit Kawasan yang direncanakan dan/atau ditetapkan
jarak dekat dan 1 (satu) moda transit jarak sebagai pusat kegiatan
jauh
Sesuai dengan arah pengembangan pusat
pelayanan dan kegiatan
Berada pada kawasan dengan kerentanan
bencana rendah disertai dengan mitigasi
untuk mengurangi risiko bencana
Berada pada kawasan yang tidak
mengganggu instalasi penting negara

Memenuhi persyaratan Dapat dipenuhi melalui perencanaan yang memadai 16


Pertimbangan Bagi Penetapan Batas Wilayah TOD (Usulan)
Standar Cakupan Wilayah
• Radius 350-700 meter dari stasiun (peraturan TOD DKI)
• Radius 400-800 meter dari stasiun (peraturan TOD ATR/BPN)

Pertimbangan bagi penyatuan wilayah ke dalam TOD


• Menilai karakteristik sub-divisi blok di sekitar area stasiun melalui sudut pandang
berikut;
Potensi Pengembangan
• Jarak dari stasiun kereta api, dengan pertimbangan gangguan penggunaan lahan oleh struktur
besar yang ada seperti jalan arteri dan kanal

Kebutuhan atas perbaikan akses


• Area yang akan dimasukkan dalam pengembangan fasilitas umum untuk meningkatkan
aksesibilitas sebagai area TOD (misalnya akses jalan, fasilitas transit antar-moda (ITF))

Peningkatan penggunaan lahan


• Kemungkinan peningkatan penggunaan lahan yang ada
- Tinggi : lahan kosong, penggunaan lahan untuk bangunan bertingkat rendah
- Rendah: lahan yang sudah berkembang (contoh: bangunan bertingkat tinggi)
17
Sub-blok bagi Analisis Penetapan Batas Wilayah TOD

14

13
Jl. RE Martadinata

an
5 3
Jl. KP Band 12
6 2
4 1
7 11
9 8

Jl. Mangga Dua


10

Jl. Gn. Sahari


18
Penilaian bagi Penetapan Batasan Area TOD (1/2)
Blok Penggunaan Lahan Terkini Hasil Penilaian Catatan
No. : Tinggi, : Sedang, - : Rendah
Potensi Area dengan Peningkatan tata Hasil
pengembangan kebutuhan untuk guna lahan
(jarak dari stasiun) peningkatan akses
1 Perkeretaapian dan lahan Area inti dengan
A stasiun MRT dan depo
kosong (dalam 400m) (ITF)

2 Perkantoran dan gudang


A
(dalam 400m) (Akses Timur)

3 Perkantoran bertingkat sedang


A
(dalam 400m) (Akses Utara)

4 Lahan tak bersertifikat


A
(dalam 800m) (Akses Barat)

5 Logistik KAI -
B
(diluar 800m) (Akses Barat)

6 Gedung dengan fungsi - Dapat dimasukkan ke


(B) dalam area TOD Kota
campuran bertingkat rendah (diluar 800m) (Akses Barat)

7 Pusat perbelanjaan -
(bangunan berskala B
(dalam 400m) (Akses Timur)
besar yang ada)

8 Gedung dengan fungsi


A
campuran bertingkat sedang (dalam 400m) (Akses Selatan)

9 Pusat perbelanjaan -
(bangunan berskala B
(dalam 800m) (Akses Selatan)
besar yang ada)

A: Tidak untuk dimasukkan, B: Dimungkinkan, C: Tidak dibutuhkan 19


Penilaian bagi Penetapan Batasan Area TOD (2/2)
Blok Penggunaan Lahan Hasil Penilaian Catatan
No. Terkini : Tinggi, : Sedang, - : Rendah
Potensi Area dengan Peningkatan tata Hasil
pengembangan kebutuhan untuk guna lahan
(jarak dari stasiun) peningkatan akses
10 Pusat perbelanjaan dan -
penggunaan campuran (dalam 800m, tetapi
terganggu oleh jalan
- C
arteri)

11 Perkantoran bertingkat -
sedang (dalam 800m, tetapi
- - C
terganggu oleh jalan (sudah dikembangkan)
arteri)

12 Lahan kosong dan -


perkantoran (dalam 800m, tetapi
terganggu oleh jalan
- (terdapat lahan C
kosong)
arteri)

13 Perkantoran bertingkat - -
sedang dan gudang (dalam 800m, tetapi C
terganggu oleh jalan tol)

14 Apartemen dan tempat - - -


tinggal (dalam 800m, tetapi (sudah dikembangkan) C
terganggu oleh jalan tol)

A: Tidak untuk dimasukkan, B: Dimungkinkan, C: Tidak dibutuhkan 20


Rekomendasi Batasan Wilayah TOD

14

13
Jl. RE Martadinata

an
5 3
Jl. KP Band 12
6 2
4 1
7 11
9 8

Jl. Mangga Dua


10

Jl. Gn. Sahari


21
Pokok Bahasan

1. Keseluruhan Jadwal MRT US Tahap II

2. Usulan Agenda Tim Kerja & Sub-Tim Kerja TOD Kampung Bandan

3. Pendahuluan tentang Master Developer

4. Pendahuluan tentang Batas TOD Kampung Bandan

5. Pendahuluan tentang Elemen Master Plan TOD

22
Tujuan dan Struktur Master Plan TOD

Tujuan: Untuk memandu para pemegang kepentingan berdasarkan ide / konsep umum

Analisis situasi
saat ini

Identifikasi keuntungan, Visi


kerugian, potensi, dan Menentukan visi dan tujuan pengembangan
peluang
Strategi Identifikasi arah pengembangan dan
Pengembangan strategi untuk mewujudkan visi tersebut

Mengembangkan fungsi utama dari struktur


Rencana konseptual perkotaan di bawah strategi pengembangan

Mengembangkan rencana sektor terperinci


Rencana sub-sektor berdasarkan rencana konseptual (misalnya
penggunaan lahan, transportasi, rencana lanskap kota)

Identifikasi proyek dan program beserta


Tindak Lanjut jadwal, pihak penanggungjawab dan
demarkasi untuk implementasi

23
LAMPIRAN
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekenomian No. 192/2018

25
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekenomian No. 192/2018

26
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekenomian No. 192/2018

27
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekenomian No. 192/2018

28
Kerangka
Project Kerja Pelaksanaan
Schedule TOD Local Government Screening
for Activity2.1:
forDimana Pembangunan
discussion; 4Q 2016 2Q 2019)Apa yang Perlu Bagaimana Melakukan
Dilakukan? Dibangun? Pembangunan?
Model A: Pembangunan Organisasi
pemukiman di sepanjang stasiun Jaringan Transportasi
kereta di pinggiran kota • Inisiator, Master developer, Komite
Pembangunan Rel Kereta
• Preemptive land purchase di sekitar Koordinasi
area stasiun • Pengaturan alignment rel kereta • Demarkasi Publik/ Swasta
• Pengaturan alignment, konsolidasi Kampung dan lokasi stasiun yang • Cakupan bisnis operator kereta
tanah, dan land value capture menargetkan TOD
Bandan Pengaturan Finansial
menyeluruh Inter-modal Transit Facilities
Model B: Pembangunan kembali (ITF)
• Alun-alun stasiun Penyediaan Insentif
CBD di sekitar stasiun utama
• Jaringan pejalan kaki, jalan akses, • Subsidi
• Pemerintah Kota melakukan inisiasi area park and ride • Bonus KLB/ Transfer KLB
berdasarkan rencana tata ruang • Barrier -free • Percepatan dalam prosedur
• Konsolidasi tanah dipercepat dengan Transportasi Feeder persetujuan
peraturan dan insentif • Strukturisasi ulang jaringan bus • Pengurangan pajak/ bebas pajak
• Pendekatan bertahap melibatkan • Terminal bus Pendanaan
pengembang swasta
Pengembangan Area Perkotaan • Anggaran pemerintah
Model C: Pembangunan • Investasi swasta, skema KPBU
berdasarkan transaksi individu • Pembangunan area pemukiman,
• B-to-B (contoh: antara perusahaan komersial, dan perkantoran Value Capture
kereta dan pengembang) • Konsolidasi tanah/ konversi hak • Land value capture (capture
• G-to-B (contoh: antara pemerintah • Pembangunan vertikal/ bawah tanah langsung dan tidak langsung)
kota dan pengembang)

Hukum dan Peraturan


• Jaringan Transportasi dalam konteks TOD (contoh : • Organisasi dibutuhkan untuk percepatan TOD (contoh : penetapan
persyaratan ITF) Master Developer)
• Pengembangan Area Perkotaan dalam konteks TOD • Pengaturan Finansial dibutuhkan untuk mendanai dan memberikan
(contoh : percepatan transfer Hak Atas Tanah, bonus KLB) insentif TOD (contoh : metode land value capture, pool, dan alokasi) 29
29
Komponen Implementasi
Telah diatur pada beberapa Pedoman Pelaksanaan
regulasi yang ada saat ini Kebijakan Dasar
Komponen Utama Peraturan

Jaringan Pengembangan Pengaturan


9 Pilar Utama Transportasi Area Perkotaan
Organisasi
Finansial
1 Persyaratan dari Proses penetapan
Penetapan Distrik TOD aspek transportasi batas TOD

2 •Peran Tim Kerja Sumber anggaran


Pembentukan Tim Kerja •Proses koordinasi untuk tim

3 • Peran OU
Berorientasi pada Pelaksanaan

Penunjukkan Biaya jasa


Operator Utama (OU) • Proses
orkestrasi TOD
penunjukkan
4 Penyusunan Master Plan Komponen M/P Komponen M/P ttg
ttg perencanaan perencanaan TOD
(M/P) Distrik TOD
transport TOD area perkotaan
5 Mekanisme Metode value capture,
Mekanisme Land
Land Value Capture insentif
Value Capture
6 Penetapan Rencana Pengadaan tanah Koordinasi &
Kompensasi
Pengadaan Tanah untuk fasilitas percepatan hak
atas tanah
7 Alokasi dana Pengaturan
Penyusunan/ persetujuan pengembangan Mekanisme pendanaan
Rencana Rinci Finansial fasilitas bonus KLB
8 Komitmen untuk Prosedur Alokasi dana antar
Penetapan Pelaksanaan
pengembangan penetapan zona
Zona per-Zona
fasilitas
9 Debottlenecking Pengawasan,
Percepatan Izin Percepatan Izin Alokasi dana
Zona per-Zona Penindakan
30
30
9Project Schedule
Pilar Implementasi
Organization for
TOD
Structure Activity2.1: Local
for TOD targeting toGovernment
Model B Screening
for discussion; 4Q 2016 2Q 2019)
Tim Kerja
2 Pembentukan
3 Penunjukan
Tim Kerja Operator Utama
Operator Utama / Master
Developer Rencana
4 Pengembangan
yang rinci
Zona A Zona B Zona C Zona D Zona E
Badan Usaha
5 Land Value
PEMDA BUMN BUMD Pengembang JV Capture
Pelaksana
Swasta Rencana
6
Tender PPP Tender B2B Tender B2B pengadaan
lahan dan
Pengembang Pengembang Pengembang konsolidasi
Swasta Swasta Swasta
7 Rencana finansial
Implementasi yang rinci
8 Institusi / Badan
Usaha Pelaksana
untuk tiap zona Zona B Zona D
bisa berbeda-
Lahan
beda BUMN Zona C
Stasiun MRT
MRT Station
Zona A Zone E 9 Pelaksanaan dan
Lahan debottlenecking
PEMDA untuk tiap zona
1 Penentuan
Wilayah/Area TOD
Wilayah TOD 31
Location of Umekita Area

Kyoto-Osaka-Kobe City Area is the


Location Map
core base on national axis which is
(Kyoto-Osaka-Kobe City Area)
Saito area (R&D center)
Kyoto city located among the transportation
network with 3 airports (KIX, Itami
Kansai culture & and Kobe), railway (High-speed
ccience town
train, JR and private) and national
expressway.

KANSAI Region
Umekita-area
Kobe city Osaka city
Kyoto

Kobe

Kobe medical
industry area

Osaka City
Source: Urban Renaissance Agency (UR) 32
Urgent urban redevelopment area
GMS
To be completed 2019
Hig
hw

Ra
r
ay

ve
-ri
ilw

do
ay

Yo

1st phase

2nd phase

Shinumeda

Chayamachi
Umekita
area GMS
Shopping mall
To be completed 2022
Mall
.
stn
aka
Os
ll Urgent redevelopment area
Ma
New development area

Urgent redevelopment core area


Nishi
Umeda
Area for 1st phase (8.6ha)

Area for 2nd phase (Approx. 23.7ha)

Source: Urban Renaissance Agency (UR) 33


Aerial photo of Umekita area (Before development at 2004.2)

2nd phase

1st phase

Shin Umeda City

Umeda Freight Depot

JR Osaka stn.

Source: Urban Renaissance Agency (UR)


34
Characteristics of Umekita area
Multi-core urban structure of Umeda area

Nakatsu

Chayamachi
Shin-Umeda City

UMEKITA

Osaka Stn.Front

Nishi-Umeda

Source: Urban Renaissance Agency (UR) 35


Development Concept of Umekita Area
Basic concept (5 pillars for city development) Land use plan (8 zone and 2 axis)
N-S Symbolic Axis Relaxation zone
World-wide gateway Preceding
development area
Amenity zone
Prosperity and communication Luxury zone
Knowledge Capital
zone Knowledge Capital
Base of knowledge capital zone

Public and private relationship Communication


E-W Axis zone

Environment with water and greenery


Administrative Station plaza zone
&culture zone

Granfront Osaka (opening in 2013 Apr.)


Source: Urban Renaissance Agency (UR) 36
Sub-sector Development Concept
Preceding Relaxation zone
development area
Amenity zone Luxury zone
Attractive axis
Symbolic axis Knowledge
Knowledge Capital zone
Capital zone 2

Urban core
Control road
side land use
Communication zone

Station plaza zone


Administrative
Existing axis &culture zone
West Green-cores
station plaza
North
station plaza
N-S Axis (symbolic axis) Symbolic axis

Pedestrian
circulation Green-roof

Various plants for each street

E-W Axis (attractive axis)


Pocket parks

Source: Urban Renaissance Agency (UR) 37


Grandfront Osaka in 1st Phase of Umekita Area

Owner’s tower North tower South tower


(C block) (C tower (A tower)
North tower
(B tower)

Umekita park
Knowledge (North park)
Capital

E-W Axis
Preceding development area

Osaka
station
North Tower
Pedestrian deck
Knowledge Capital
North Tower South Tower
Owner’s Tower
Umekita park

Footpath N-S Axis

Source: Urban Renaissance Agency (UR) Footpath 38


Knowledge Capital (Core facility of 1st phase)

Owner’s tower C tower B tower A tower Grandfront


Hotel Osaka

Apartment Office
Office
Office

Knowledge Capital
Shopping Mall
Convention center

Floor size: 70,000m2 Floor size: 300,000m2 Floor size: 190,000m2


48Floor, 1BF 38Floor, 3BF 38Floor, 3BF

Source: Urban Renaissance Agency (UR) 39


Symbolic Axis (proposed by private sector)

Symbolic axis (N-S axis)

Attractive axis (E-W axis)

Source: Urban Renaissance Agency (UR) 40


Waterfront space (proposed by private sector)

Source: Urban Renaissance Agency (UR) 41


Town management by private sector: Event organization

Source: Urban Renaissance Agency (UR) 42


Town management by private sector: Loop Bus and Rental Cycle

Source: Urban Renaissance (UR) Source: Urban Renaissance Agency (UR) 43

Anda mungkin juga menyukai