Anda di halaman 1dari 18

PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
2.1 Maksud .................................................................................
2.2 Tujuan ..................................................................................
BAB III PERMASALAHAN
3.1 Bagaimana cara mewujudkan budaya dalam berlalu lintas dijalan ?
3.2 Mengapa kita perlu mewujudkan budaya dalam berlalu lintas
dijalan ?
3.3 Apa manfaat yang diperoleh dengan mewujudkan budaya dalam
berlalu lintas dijalan ?
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Keselamatan lalu lintas
4.2 Kurangnya sikap tertib
4.3 Penyebab kurangnya sikap tertib
4.4 Permasalahan remaja dalam tertib lalu lintas
4.5 Tertib berlalu lintas dijalan
4.6 Tata cara berkendara dijalan
BAB V KESIMPULAN
BAB VI PENUTUP
6.1 Kritik ....................................................................................
6.2 Saran ....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 1


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kecelakaan ini terjadi karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran
tentang berlalu lintas. Ada yang beralasan karena sudah terlambat menuju
ke lokasi yang dituju mereka atau terburu-buru, tanpa mereka sadari
kecepatan laju kendaraan mereka membahayakan keselamatan jiwa diri
sendiri dan orang lain. Jika tingkah laku kita dalam berlalu lintas buruk
maka buruklah juga kepribadian kita. Perilaku dalam berlalu lintas
masyarakat Indonesia sangat buruk, budaya tertib dalam berlalu lintas
sangat kurang, dan sering mengabaikan kesantunan dalam lalu lintas,
kenyataannya cara mereka dalam berlalu lintas merupakan gambaran dari
budaya Indonesia.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 2


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

2.1. MAKSUD
Sebagai pengetahuan untuk meningkatkan rasa kesadaran berlalu
lintas bagi pelajar dan pengetahuan tentang berlalu lintas serta
diharapkannya pelajar dapat mensosialisasikan akan pentingnya rasa
kesadaran berlalu lintas dilingkungan masyarakat sekitar.

2.2. TUJUAN
2.2.1. Meningkatkan pemahaman berlalu lintas secara baik dan ketentuan
peraturan lalu lintas dan angkutan jalan sesuai amanat Undang-
Undang No.22 Tahun 2009
2.2.2. Meningkatkan kesadaran berlalu lintas dilingkungan sekolah dan
masyarakat.
2.2.3. Membangun rasa dan sikap tertib berlalu lintas sejak usia dini atas
kesadaran pribadi dan tanggung jawab moral untuk meningkatkan
keselamatan demi menyelamatkan generasi muda sebagai penerus
bangsa yang berkualitas.
2.2.4. Memberi wawasan terhadap apa dan bagaimana berlalu lintas.
2.2.5. Mewujudkan perilaku dan kebiasaan tertib dalam berlalu lintas.
2.2.6. Menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 3


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

BAB III
PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi permasalahan adalah :
3.1. Bagaimana cara mewujudkan budaya dalam berlalu lintas
dijalan
3.2. Mengapa kita perlu mequjudkan budaya dalam berlalu
lintas dijalan
3.3. Apa manfaat yang diperoleh dengan mewujudkan budaya
dalam berlalu lintas dijalan

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 4


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

BAB IV
PEMBAHASAN

Kecelakaan lalu lintas dapat berdampak terhadap peningkatan


kemiskinan, karena kecelakaan lalu lintas mengakibatkan bertambahnya
biaya perawatan, kehilangan produktivitas yang sering terjadi pada usia
16 tahun sampai 30 tahun dan berpendidikan, kehilangan pencari nafkah
dalam keluarga yang menyebabkan trauma, stress dan penderitaan yang
berkepanjangan. Sebab itu kita perlu mewujudkan budaya tertib berlalu
lintas . Dalam Undang Undang No. 22 tahun 2009 disebutkan bahwa lalu
lintas dan angkutan jalan adalah satu kesatuan sistem lalu lintas yang
didalamnya terdapat angkutan jalan (kendaraan), jaringan lalu lintas,
prasarana (infrastruktur), kendaraan, pengemudi, pengguna jalan serta
pengelolahanya.

Kendaraan bermotor sebagai alat transportasi darat di Indonesia


telah merubah jalan-jalan di setiap daerah negeri ini menjadi penuh
warna. Dalam kesehariannya aktivitas manusia Indonesia begitu ramai
menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 (khususnya) sebagai alat
transportasi yang sangat memadai menuju suatu tempat tujuan.Peraturan
pada dasarnya dibuat agar bertujuan untuk mempermudah kehidupan
manusia. Bandingkan bila di jalanan tidak ada peraturan, tidak ada rambu-
rambu lalu lintas, dan tidak ada perhatian terhadap keselamatan, dapat
dipastikan setiap pengguna jalan akan berbuat seenaknya sendiri tanpa
mau memperdulikan kepentingan orang lain.

4.1 Keselamatan Lalu Lintas

Keselamatan lalu lintas adalah suatu bentuk usaha/cara untuk


mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kita sebagai pemakai jalan

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 5


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

harus mempunyai kesadaran untuk meningkatkan keselamatan dalam


berlalu lintas yang dapat dilakukan dengan :

1. Mencegah terjadinya kecelakaan


2. Mengurangi terjadinya kecelakaan

Dari cara mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan


berhubungan dengan faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan, yaitu:

1. Faktor manusia
2. Faktor kendaraan
3. Faktor jalan
4. Faktor lingkungan

Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa di jalan yang


tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan
atau tanpa pengguna jalan lainnya. Oleh sebab itu kita harus bisa
memperhatikan faktor – faktor itu untuk lebih mempertimbangkan cara
kita dalam berlalu lintas.

4.2 Kurangnya Sikap Tertib

Manusia memang individu yang kompleks sehingga perilakunya


juga tidak sederhana. Perilaku manusia tidak sekedar memperhitungkan
untung dan rugi saja. Bisa jadi perilaku yang tampak merugikan dimata
seseorang akan dianggap menguntungkan bagi orang lain. Mengenai
tanggungjawab dalam berkendaraan dan menggunakan jalan atau filosofi
keselamatan dan keinginan untuk berubah adalah komitmen bersama dan
sudah seharusnya masyarakat sadar akan hal ini.

Kita justru harus punya visi untuk dikampanyekan dan digunakan


dalam berlalu lintas untuk menurunkan angka kematian dan kemacetan

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 6


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

akibat kecelakaan lalu lintas yang didukung oleh cara kita dalam berlalu
lintas di jalan, sebagai berikut :

1. Etika berkendaraan dan pengguna jalan,


2. Tanggung jawab dalam berkendaraan dan menggunakan jalan,
3. Filosofi keselamatan,
4. Keinginan untuk berubah

4.3 Penyebab Kurangnya Sikap Tertib:

1. Kurangnya kesadaran diri dalam menaati peraturan


2. Kurangnya pengetahuan
3. Kesadaran untuk melakukan sikap tertib masih perlu di tumbuhkan
4. Sikap egois yang tidak menghiraukan orang lain
5. Sikap terburu-buru / tidak sabaran

Sebagai contoh, dalam UU No. 22 tahun 2009, mobil yang tidak


ada kotak P3K bisa dikenakan denda Rp. 250.000,- atau pidana 1 bulan
(Pasal 278). Adapun ketentuan di pasal lain:

Pasal 293:

(1) Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan tanpa


menyalakan lampu utama pada malam hari dan kondisi tertentu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1) dipidana dengan pidana
kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp.
250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

(2) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan tanpa


menyalakan lampu utama pada siang hari sebagaimana dimaksud
dalamPasal 107 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 15
( lima belas) hari atau denda paling banyak Rp 100.000,- (seratus ribu
rupiah).

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 7


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

4.4 Permasalahan Remaja Dalam Tertib Lalu Lintas


Permasalahan ini muncul dikarenakan kurangnya pemahaman
remaja yang menggunakan sepeda motor akan peraturan lalu lintas ketika
dijalan raya,disiplin dalam berkendara dan pengendalian sepeda motor
ketika di jalan raya. Dengan meningkatnya jumlah pengendara sepeda
motor setiap tahunnya, maka bertambah pula angka kecelakaaan yang
disebabkan oleh pengendara sepeda motor dan biasanya disebabkan
karena pengendara sepeda motor pada usia remaja senang mengendari
motor dalam keadaan kencang . Kejadian seperti ini dikarenakan kurang
pemahaman akan tertib dan disiplinnya pengguna kendaraan sepeda
motor di jalan raya. Maka dari itu perlu adanya sosialisasi tentang tata
cara berlalu lintas yang baik dan benar khususnya kepada para remaja.
Dibalik semua fenomena dijalanan, para pengen Jalan raya adalah
milik umum yang digunakan oleh semua masyarakat. Setiap pengguna
jalan wajib untuk menghormati pengguna jalan yang lain. Ada beberapa
hal yang sering dilihat dari ketidak tertiban pengendara, antara lain :
1. Menerobos lampu lalu lintas. Bukan hanya motor saja yang sering
menerobos lampu lalu lintas, bahkan kendaraan besar seperti truk
juga sering menyerobot lampu lalu lintas. Pengendara banyak yang
kurang sabar untuk berhenti satu atau dua menit saja. Waktu satu
atau dua menit banyak diganti oleh risiko kecelakaan yang
menimbulkan kerugian jiwa raga dan materi.

2. Sering juga kita jumpai di jalanan, mengendarai kendaraan sambil


SMS atau menelefon. Mungkin, orang yang melakukan SMS atau
menelefon merasa dirinya sudah sangat aman. Tetapi
sesungguhnya menelefon atau SMS akan mengurangi konsentrasi
pengendara dalam mengendalikan kendaraannya. Dan bisa jadi ada
ancaman besar didepan mata yang sudah menanti yaitu berupa
kecelakaan.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 8


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

3. Membiarkan anak kecil menggunakan kendaraan sendiri di jalan


juga sering Kita temui di jalanan. Orang tua seharusnya memiliki
tangungjawab besar untuk mencegah agar anak-anak dibawah
umur agar tidak menggunakan kendaraan di jalan raya. Masa anak-
anak adalah masa dimana emosi masih labil. Jika dalam usia dini
sudah menggunakan kendaraan bermotor dikhawatirkan akan
membahayakan dirinya dan orang lain. Anak buah hati Kita yang
masih usia kecil adalah investasi Kita baik didunia maupun di
akhirat.

4. Hal lain yang sering terlihat dari pengendara yang tidak


mengindahkan keselamatan adalah, pengendara sepeda motor
yang tidak menggunakan helm. Padahal helm memiliki fungsi yang
sangat vital ketika terjadi kecelakaan. Kecelakaan tanpa helm akan
menyebabkan berbagai kemungkinan yang lebih parah. Helm
digunakan untuk melindungi kepala dari benturan.

Itulah beberapa contoh kecil yang mestinya menjadi renungan bagi


Kita bersama. Setidaknya Kita mengingatkan kepada diri Kita sendiri
terlebih dahulu sebelum mengingatkan kepada orang lain mengenai arti
pentingnya tertib berlalu lintas. Akibat yang ditimbulkan oleh perilaku
pengendara yang tidak mengindahkan keselamatan yaitu bisa berupa
kerugian jiwa, raga dan materi. Padahal, mencegah itu lebih baik dari
pada harus merasakan kecelakaan. Mencegah adalah bagian dari ikhtiar
Kita agar senantiasa selamat saat berkendara.

4.5 Tertib Berlalu Lintas dijalan

Kendaraan bermotor wajib memahami dan mentaati setiap hal yang


berlaku dalam berlalu lintas; mulai dari kelengkapan surat kendaraan
bermotor dan surat izin mengemudi, kondisi pengemudi dan kondisi

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 9


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

kendaraan, pemahaman tentang rambu-rambu/marka jalan, dan tips serta


trik positif dalam berkendara yang aman.

1. Kelengkapan surat kendaraan bermotor dan surat izin mengemudi

Wajib bagi setiap pengendara kendaraan bermotor untuk


membawa Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) sebagai bukti
kendaraan yang sah dan Surat Izin Mengemudi (SIM) sebagai bukti bahwa
seseorang telah layak dan lolos uji untuk menggunakan kendaraan
bermotor. Baik STNK maupun SIM wajib tercatat secara resmi di
Kepolisian Republik Indonesia, sebagai bukkti Hukum yang sah dalam hal
berkendara.

2. Kondisi pengemudi dan kendaraan bermotor

Lazimnya, setiap pengendara kendaraan bermotor wajib dalam


kondisi sehat dan fit untuk berkendara. Untuk menjaga keselamatan
dalam berkendara. Jangan lupakan kondisi kendaraan anda saat akan
berpergian. Cek nyala lampu, fungsi rem yang baik, bunyi klakson, dan
kaca spion. Dan yang tak kalah pentingnya adalah isi bahan bakar
kendaraan cukup untuk menjangkau tempat yang akan anda tuju.

3. Pemahaman tentang rambu-rambu/marka jalan

Jika anda belum memahami rambu-rambu/marka jalan yang


menjadi aturan utama dalam berlalu-lintas, maka jangan menggunakan
kendaraan bermotor! Karena hal ini sangat penting bagi keselamamtan
diri anda dan keselamatan orang lain dalam berkendara serta para pejalan
kaki yang menggunakan bahu jalan untuk berjalan kaki dan zebra cross
sebagai tempat menyeberang jalan.

4. Tips serta trik positif dalam berkendara yang aman.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 10


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

a. Bagi pengendara roda 2 biasakan menggunakan lajur kiri dalam


berkendara, karena lajur kanan biasanya digunakan oleh kendaraan
roda 4.

b. Jangan mendahului kendaraan lain dari sebelah kiri, terkecuali jika


dibelakang kendaraan anda tidak ada kendaraan lain pada jarak
tertentu, dan anda dalam posisi aman untuk mendahului.

c. Setiap akan mendahului kendaraan yang ada di depan kita, para


pengendara wajib memberikan lampu sign beberapa saat sebelum
mendahului (terlepas ada atau tidak adanya kendaraan dibelakang
anda) dan memperhatikan kaca spion. Jangan sekali-kali memberikan
lampu sign secara mendadak dan langsung mendahului kendaraan di
depan anda, karena akan membuat pengendara dibelakang anda
kaget yang dapat menghilangkan konsentrasinya saat berkendara.

d. Pada saat kondisi jalan sedang macet, bagi pengedara kendaraan


tetaplah pada posisi di lajur mana anda berada, karena hal ini akan
memberikan ruang gerak yang aman bagi pengendara yang lain untuk
lewat (khususnya bagi pengendara roda 2 dengan roda 4 atau lebih).
Pengendara roda 2 boleh melewati jalandi antara celah-celah jalan
yang ada pada kendaraan roda 4 atau lebih, tapi dengan syarat pada
saat kendaraan tersebut sendang diam disaat macet. Jangan lupa
memberikan lampu sign atau membunyikan klakson saat akan
mendahului.

e. Di saat macet, tetap berikan senyuman kepada diri anda dan orang
lain, sebagai obat untuk menghilangkan rasa sesak dan stress
di dalam diri anda.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 11


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

f. Bawalah jas hujan setiap anda berkendara, karena hal ini akan
memberikan rasa aman dan nyaman saat anda berkendara dikala
hujan turun.

g. Jangan menggunakan alat komunikasi saat berkendara dengan alasan


apapun, karena hal ini sangat membahayakan. Sebaiknya anda
berhenti pada tempat yang aman untuk melakukan komunikasi.

h. Jangan merokok saat berkendara, karena terkadang abu rokok yang


berterbangan masih terdapat gumpalan bara api kecil yang sangat
berbahaya (khususnya mata) para pengendara lain dan pejalan kaki.

i. Menjaga kecepatan dan jarak yang aman dalam berkendara menjadi


salah satu ujian bagi psikologis para pengendara.

j. Dalam keadaan tertentu dapat diadakan pengecualian yang dilakukan


dalam rangka keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu
lintas yang diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Utamakan kedisipilinan dalam berkendara untuk mencapai


keselamatan. Karena memacu kendaraan anda dengan kecepatan tinggi
bukanlah solusi dalam mencapai tujuan.

4.6 Tata Cara Berkendara dijalan


Dibawah ini adalah beberapa etika yang baik dan benar dalam
berlalu lintas, jika kita beretika yang baik maka keselamatan di lalu lintas
tetap terjaga. Kecelakaan ini hanya terjadi jika kita lalai. Oleh karena itu
etika dalam berlalu lintas sangat diperlukan demi keselamatan bersama.

 Menyalip dan melewati kendaraan lain


1. Pedoman untuk menyusul kendaraan lain.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 12


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

 Kita hanya boleh menyusul kendaraan lain apabila terdapat cukup


ruangan yang memungkinkan kita untuk menyalip kendaraan lain.
 Kita hanya boleh menyusul kendaraan lain melalui lajur sebelah
kanan kendaraan yang akan disusul kecuali kalau lajur sebelah
kanan terhalang oleh kemacetan dan dirasa aman untuk lewat pada
sebelah kiri maka diperbolehkan
 Apabila ada kendaraan umum yang sedang mengambil atau
menurunkan penumpang maka kita harus memperlambat
kendaraan kita.
 Apabila berada dibelakang bus dan pengemudi bus menyalakan
lampu tanda berhenti maka kita harus berhenti dan tidak boleh
menyusul kendaraan tersebut.
 Dilarang menyusul kendaraan lain pada persimpangan, tempat
penyeberangan pejalan kaki atau perlintasan kereta api.
 Kalau kita akan disusul oleh kendaraan lain maka kita harus
memberikan ruang yang cukup dan tidak boleh menambah
kecepatan kendaraan kita.
2. Hal-hal yang harus diperhatikan saat menyalip
 Jangan menyalip jika jalan berkelak-kelok.
 Pada jalan dua arah yang tidak dipisahkan kita harus menyisahkan
ruang yang cukup untuk kendaraan.

 Membelok
1. Memberikan isyarat.
 Gunakan alat penunjuk arah pada kendaraan kita untuk
memberitahukan kendaraan lain bahwa anda akan berbelok.
 Nyalakan alat petunjuk arah tersebut sekurang-kurangnya 10 detik
sebelum kita berbelok.
 Teruskan nyalakan isyarat berbelok sampai kita selesai berbelok.
2. Berbalik arah.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 13


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

 Berikan isyarat kepada kendaraan lain bahwa kita akan berbalik


arah atau melakukan putaran U
 Ketika berbelok maka ambil posisi yang terdekat dengan sisi
dimana kita berbelok.
 Jangan berbalik arah apabila terdapat marka jalan garis rangkap,
dan terdapat rambu larangan untuk tidak boleh berbalik arah.

 Pada persimpangan jalan


Pada persimpangan jalan seringkali terjadi kecelakaan sehingga
persimpangan adalah tempat dimana kita harus lebih waspada dan
berhati-hati. Pada persimpangan dikendalikan oleh Traffic Light, petugas
polisi, marka jalan atau rambu lalu lintas.

 Cara memarkirkan kendaraan


Parkir kendaraan yang baik adalah salah satu cara
mencegahkemacetan dan tidak akan menyulitkan kendaraan lain. Tempat
dimana kita seharusnya parkir biasanya ditandai dengan rambu atau
marka jalan. Parkir ada yang paralel dan serong. Pastikan kita
memarkirkan kendaraan dengan aman dan tidak mengganggu pergerakan
kendaraan lain. Apabila kita berhenti saat keadaan darurat maka kita
harus memberikan peringatan atau isyarat lainnya seperti segitiga
pengaman untuk memberitahukan kepada kendaraan lain.

 Sikap yang dilakukan apabila ada kecelakaan.


Apabila di jalan melihat ada kecelakaan dan kita yang pertama
mengetahui kecelakaan tersebut maka yang harus kita lakukan adalah:
 Amankan kendaraan kita dipinggir jalan.
 Lakukan tindakan pertama atau pertolongan pertama pada korban
kecelakaan. Dan minta bantuan pada tim medis atau warga sekitar.
 Apabila korban sadar, kita harus bertanya apa keluhan yang
dirasakan, lalu berikan pertolongan.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 14


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

 Apabila berada dalam mobil dan mengalami patah tulang maka


diamkan (lakukan fruktuasi) agar patah tulang korban tidak lebih
parah lagi.
 Apabila keluar darah, maka tutup dan tekan agar darah tidak keluar
lebih banyak lagi.
 Apabila korban pingsan maka miringkan kepala dengan pelan-pelan
ke belakang, hilangkan penghalang apapun yang menyumbat
pernapasan.
 Apabila korban tak bernavas, maka lakukan nafas buatan untuk
membantu korban agar bernafas lagi.

Untuk itu, diperlukan pemecahan untuk mengatasi masalah karena


ketidak disipilinan dari oknum masyarakat dalam berlalu lintas. Untuk
mengatasi bagi orang yang belum tahu tentang berlalu lintas bisa
dilakukan lewat sosialisasi. Sosialisasi bisa dilakukan oleh tokoh-tokoh
masyarakat maupun aparat yang terkait. Dan sosialisasi yang tidak kalah
penting adalah sosialisasi sejak dini kepada anak-anak kecil lewat bangku
sekolah.
Dengan begitu manfaat dari budaya tertib berlalu lintas dijalan
akan berdampak positif, seperti :
1. Menjadikan arus lalu lintas lancar
2. Melatih diri kita untuk disiplin berlalu lintas
3. Melatih diri kita untuk lebih bertanggung jawab dalam berlalu lintas
4. Menjadikan tertib hukum berlalu lintas
5. Mengurangi terjadinya kecelakan

Sedangkan untuk mengatasi karena seseorang sudah tahu aturan


tetapi masih melanggar bisa dilakukan dengan memberikan sanksi yang
tegas kepada pelanggar. Dalam hal ini, aparat yang terkait harus siap
siaga jika ada oknum masyarakat yang melanggar lalu-lintas. Untuk
membentuk kesadaran masyarakat, semua unsur masyarakat perlu

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 15


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

bekerja keras agar jalan raya tempat yang ramah bagi semua orang, baik
itu orang yang menggunakan kendaraan bermesin, sepeda, dan pejalan
kaki.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN

Budaya tertib dalam berlalu lintasmasih perlu adanya kesadaran


perubahandari individu masing-masing agar semua aspek ataupun aturan
yang sudah ada tidak hanya sebagai omong kosong melainkan sebagai
garis ukur untuk dapat menaati peraturan tersebut,dan kesadaran itu
semua perlu ditumbuhkan agar tata tertib dapat berjalan dengan
semestinya. Cara ini mengajarkan dan memberitahukan kepada kita untuk
dapat berlalu lintas dengan baik. Apabila kita telah memahami dan
melakukannya dengan baik dan benar maka kelancaran dan keteraturan di
jalan raya akan meningkat dan dapat mengurangi dampak negative dari
berlalu lintas.

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 16


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

BAB VI
PENUTUP
6.1 KRITIK
Masyarakat sangat kurang akan pengetahuan berlalu lintas,
sehingga kecelakaan lalu lintas salah satu faktornya adalah faktor
manusia.Karena masyarakat sangat kurang akan pengetahuannya tentang
berlalu lintas.

6.2 MASUKAN DAN SARAN

1. Kesadaran diri dan sikap kita untuk lebih baik dalam menaati aturan
perlu ditanamkan dan diperbaiki lagi karena dengan begitu segala
aturan dapat berjalan sesuai dengan mestinya.
2. Memberikan himbauan kepeda masyarakat untuk tidak saling
serobot dalam menggunakan kendaraannya di jalan raya.
3. Memberikan pengetahuan tentang cara berkendara dan hal-hal
yang bersangkutan tentang lalu lintas

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 17


PELAJAR PELOPOR TERTIB LALU LINTAS 2015

DAFTAR PUSTAKA

Yumantoko. 2013. “Membudayakan Tertib Lalu Lintas”


http://yumantoko.blogspot.com /2013/05/membudayakan-
tertib-berlalulintas.html

Kurniawan Alek. 2011. “Meningkatkan Budaya Tertib Lalu Lintas “


http://alekkurniawan.blogspot.com/2011/03/meningkatkan-
budaya-tertib-lalu-lintas.html

Anonimous. 2011. “Tertib Berlalu-Lintas Melalui Pendidikan Sejak Dini”.

Pandu, K.B; 2014. “Penjelasan Tata Tertib Lalu Lintas”


http://artikel.okeschool.com/artikel/lainnya/462/penjelasan-tata-
tertib-lalu-lintas.html

Dadang JSN. 2014. “Materi Pendidikan Lalu Lintas – Rambu-Rambu Lalu


Lintas” http://dadangjsn.blogspot.com/2014/09/materi-
pendidikan-lalu-lintas-rambu.html#ixzz3bPqLBfpP

Lutfi M.C; 2013. “Memberikan Pendidikan Berlalu Lintas Pada Murid-Murid


Sekolah Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Keselamatan
Jalan”

Adil; 2012. “Keselamatan Berlalu Lintas Lewat Pendidikan Anak”

MOCHLISIN FATKUR ROHMAN 18

Anda mungkin juga menyukai