Jurnal Online Institut Teknologi Nasional © Teknik Sipil Itenas | No.x | Vol. Xx
Agustus 2015
ABSTRAK
ABSTRACT
The increasing number of sea transportation users in Central Sulawesi Province requires the
adequate crossing port facility. Sonit Island’s crossing port is one of the sea port pioneers
located in the Central Sulawesi Province. This planning design is executed by employing the
result of data processing obtained from Investigation Survey and The Design of Sonit Island,
Bokan Island sub-district, Banggai Island regency, Central Sulawesi Province. The result of
the planning design of crossing prot in Sonit Island shows that the plengsengan dock has the
L shape with the ship is docked on the stern. The depth of the port basin is 4,18 m LWS and
the depth of shipping lances is 4,34 m LWS with the volume of the dredging on the port
basin is 4130,83 m3. To anticipate the ship’s bumping force, AD ARCH FENDER AD 250-G1
from Maritime International is in plan to be used with the two meters height of the fender
and the maximum space among fenders is 10 m. The bollard used is bollard DBB1-30 from
Zalda Technology with the strength of 30-40 tons.
1. PENDAHULUAN
Transportasi merupakan masalah yang penting dalam mendukung suatu bangsa karena
dengan semakin meningkatnya atau lengkapnya sistem dan jaringan transportasi akan
meningkatkan interaksi antar pelakunya yang selanjutnya akan dapat meningkatkan
perekonomian. Oleh karena itu, pembangunan pelabuhan di Indonesia dalam lingkup sub-
sektor perhubungan laut akan terus dilaksanakan. Sejalan dengan berkembangnya suatu
wilayah terutama di Pulau Sonit, Kecamatan Bokan Kepulauan, Kabupaten Banggai
Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, maka salah satu yang dapat diamati adalah
meningkatnya arus penduduk, barang dan kendaraan. Dengan meningkatnya mobilitas ini
pada akhirnya akan menuntut pelayanan jasa transportasi yang efisien. Disisi lain, dengan
karakteristik wilayah yang berupa kepulauan maka pelayanan transportasi laut dituntut pula
untuk dapat menjangkau daerah-daerah terpencil dan mampu menghubungkan antar pulau
yang tersebar luas, sehingga perencanaan pelabuhan penyeberangan yang merupakan
Pelabuhan Perintis di Pulau Sonit dapat menjadi pusat jaringan transportasi perairan yang
ada di Pantai Sulawesi Tengah, dan nantinya dapat dikembangkan menjadi pelabuhan
nasional yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan memudahkan angkutan barang
maupun orang bagi kawasan tersebut. Fasilitas yang akan direncanakan pada Pelabuhan
Perintis Pulau Sonit diharapkan cukup memadai dalam menampung jumlah kapal,
penumpang dan parkir kendaraan. Apabila ditinjau dari potensi yang ada, diharapkan
Pelabuhan Perintis Pulau Sonit akan berkembang pesat sebagai prasarana air yang menjadi
pusat kegiatan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah karena letaknya berbatasan dengan
Laut Maluku di bagian Timur, Teluk Tolo di bagian Selatan, Teluk Peling di Bagian Barat dan
Teluk Tomini di bagian Utara. Pelabuhan Perintis Pulau Sonit berfungsi sebagai pelabuhan
umum yang melayani penumpang antar pulau dan nantinya dikembangkan untuk melayani
penumpang antar provinsi, kabupaten dan kota di sekitarnya guna kebutuhan pergerakan
masyarakat, membawa hasil-hasil yang telah diolah berupa komoditi unggulan menuju
daerah lainnya. Oleh karena itu, perlu dikaji hal-hal yang dapat mendukung
perencanaannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai desain perencanan Pelabuhan Perintis Pulau Sonit.
Desain perencanaan ini diharapkan dapat mempermudah transportasi dari dan ke Pulau
Sonit yang selama ini kurang memadai dan guna meningkatkan pertumbuhan daerah di
Pulau Sonit.
Data-data kondisi lapangan di pulau Sonit ini merupakan data-data sekunder yang diperoleh
dari hasil Survey Investigasi dan Desain Pulau Sonit Kecamatan Bokan Kepulauan Kabupaten
Banggai Kepulauan Provinsi Sulawesi Tengah.
2.1 Topografi
Kondisi topografi Pulau Sonit yang tidak mempunyai gunung atau bukit menjadi ciri khas
tersendiri dibandingkan pulau-pulau kecil lainnya di Sulawesi Tengah. Pelaksanaan pekerjaan
topografi dilakukan pada areal seluas ± 7,30 Ha. Pekerjaan topografi dilakukan untuk
mendapatkan dan mengetahui kondisi topografi (elevasi, posisi, situasi detail bangunan
existing dan lainnya).
2.2 Bathimetri
Survey Bathimetri bertujuan untuk memperoleh gambaran keadaan topografi dasar laut atau
kedalaman suatu perairan. Pada pengukuran survey bathimetri perencanaan pelabuhan
Reka Racana - 2
Desain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan,
Provinsi Sulawesi Tengah
penyeberangan di Pulau Sonit menggunakan alat GPS (Global Positioning System). Dari
pengukuran menggunakan GPS diperoleh keadaan umum morfologi dasar laut yang relatif
landai hingga jarak ± 250m dari daratan yaitu dengan kedalaman berkisar antara 1m – 5m
dan relatif terjal pada daerah yang menuju ke laut.
Parameter pasang surut berupa elevasi-elevasi penting pasang surut dapat dilihat pada
Tabel 1.
2.3.2 Arus
Pengamatan arus laut diperlukan untuk merencanakan detail desain dan informasi kapal.
Posisi pengukuran secara vertikal adalah 0,20 d, 0,60 d, 0,80 d, dimana d adalah kedalaman
laut. Pelaksanaan pengukuran arus saat Spring Tide dilakukan pada tanggal 16 Februari
2013 dimulai pada jam 00,00 WIB. Pelaksanaan pengukuran arus pada saat Neap Tide
dilakukan pada tanggal 22 Februari 2013 dan dimulai pada jam 00,00 WIB.
Hasil pengukuran arus di sekitar lokasi rencana dermaga adalah sebagai berikut :
Reka Racana - 3
Luthfi, A., Muliati, Y.
Tabel 2. Nilai Rata-rata pada Dua stasiun Arus Saat Spring Tide dan Neap Tide
Kecepatan (m/s)
Stasiun
0,2 d 0,6 d 0,8 d
1 Spring Tide 0,13 0,10 0,06
1 Neap Tide 0,07 0,02 0,00
2.3.3 Angin
Angin mengakibatkan terjadinya gelombang laut. Oleh karena itu data angin dapat
digunakan untuk memperkirakan tinggi dan arah gelombang di lokasi, sehingga data ini
diperlukan sebagai masukan dalam peramalan gelombang. Adapun hasil analisis data angin
dapat dilihat dalam bentuk windrose berikut.
Gambar 2. Windrose
2.3.4 Gelombang
Gelombang digunakan untuk merencanakan bangunan-bangunan pelabuhan seperti
pemecah gelombang, studi ketenangan di pelabuhan, dan fasilitas-fasilitas pelabuhan
lainnya. Gelombang tersebut akan menimbulkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan
pelabuhan. Gelombang yang terjadi di daerah ini relatif kecil. Dari hasil analisis yang
menggunakan metode dengan langkah-langkah sesuai SPM tahun 1984, diperoleh data
gelombang maksimum rata-rata tahunan dari tahun 2007 sampai tahun 2011 di perairan
sekitar lokasi rencana pelabuhan adalah sebesar 1,272 m.
2.4 Kapal
Panjang, lebar, dan draft kapal yang akan menggunakan pelabuhan berhubungan langsung
pada perenccanaan pelabuhan dan fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di pelabuhan. Di
bidang perhubungan laut, perkembangan pelayanan transportasi laut yang mencakup
fasilitas pelabuhan, keselamatan pelayaran, dan pengembangan armada pelayaran nasioal
baik pelayaran nusantara, pelayaran rakyat, pelayaran perintis, pelayaran khusus, dan
pelayaran samudera, secara kontinu ditingkatkan.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan Sulawesi Tengah, kapal yang melintasi area
Boniton – Banggai – Taliabu adalah kapal KMP Cakalang II dan KMP Tanjung Api. Data kapal
tersebut dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih tipe kapal yang akan digunakan.
Mengacu pada lokasi Pulau Sonit yang berada di Kepulauan Banggai, maka diharapkan kapal
KMP Cakalang II dan KMP Tanjung Api yang sudah melintasi area Boniton – Banggai –
Taliabu dapat berlabuh dan sandar pada dermaga rencana.
Reka Racana - 4
Desain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan,
Provinsi Sulawesi Tengah
2.5 Penduduk
Jumlah penduduk penting untuk merencanakan luas fasilitas darat dan kapal yang akan
sandar pada pelabuhan. Jumlah penduduk Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 1990, 2000,
dan 2011 merupakan angka hasil sensus penduduk (SP) 1990, 2000, dan 2011.
Jumlah penduduk tahun 1990 sebesar 120.850 jiwa, jumlah penduduk tahun 2000 sebesar
139.234 jiwa dan jumlah penduduk tahun 2011 sebesar 174.800 jiwa. Laju pertumbuhan
mengalami kenaikan sejak tahun 1990, yaitu dari 1,43% selama periode 1990-2000 menjadi
1,85% per tahun selama periode 2010-2011.
Pulau Sonit berada di kecamatan Bokan Kepulauan. Jumlah penduduk pada tahun 2011
sebesar 11.785 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk selama periode 2010 hingga 2011
mengalami peningkatan sebesar 1,849%.
3. PEMBAHASAN
Pelabuhan di Pulau Sonit merupakan pelabuhan perintis yang berfungsi untuk melayani
penyeberangan angkutan penumpang dan barang. Untuk melayai segala kegiatan yang
berhubungan dengan angkutan penumpang diperlukan beberapa fasilitas seperti dermaga,
kantor pelabuhan, terminal, lapangan parkir, dan sebagainya. Untuk melayani segala
kegiatan yang berhubungan dengan angkutan barang diperlukan beberapa fasilitas seperti
areal penumpukan, gudang, dan sebagainya. Suatu pelabuhan juga memerlukan fasilitas
penunjang seperti jaringan jalan, fasilitas telekomunikasi, dan sebagainya.
Reka Racana - 5
Luthfi, A., Muliati, Y.
3.2.1 Dermaga
Dalam perencanaan dermaga, hal-hal yang harus diperhatikan adalah tipe dermaga, elevasi
dermaga, arah dermaga, panjang dermaga, dan lebar dermaga.
1. Tipe Dermaga
Berdasarkan kondisi bathimetri di lokasi rencana pelabuhan, kedalaman yang diperlukan
agar kapal dapat bersandar dengan baik harus dilakukan pengerukan. Pada perencanaan
pelabuhan di Pulau Sonit, tipe dermaga yang direncanakan adalah tipe dermaga dolphin
dengan menggunakan trestle berbentuk L. Hal ini dipilih karena untuk mengurangi
volume pengerukan, jadi posisi sandar kapal pada kedalaman mendekati kedalaman
kolam yang dibutuhkan.
2. Elevasi Dermaga
Elevasi dermaga atau tinggi dek dermaga mempunyai tinggi jagaan berkisar antara 0,3 –
1 m. Dengan mempertimbangkan terjadinya pemanasan global, sehingga permukaan air
laut meningkat, maka elevasi dermaga yang direncanakan adalah sebagai berikut :
( )
3. Panjang Dermaga
Perhitungan kebutuhan panjang dermaga dengan jumlah kapal yang sandar 1 adalah
sebagai berikut :
( )
( ) ( ) [( ) ]
Reka Racana - 6
Desain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan,
Provinsi Sulawesi Tengah
Namun dalam perencanaan ini, mengingat pelabuhannya adalah pelabuhan perintis dan
kapal yang datang pada satu waktu hanya satu kapal, maka posisi sandar kapal adalah
bagian buritan yang mengenai dermaga dengan bantuan rampa (ramp way), dengan
panjang yang langsung berhubungan dengan trestle.
4. Lebar Dermaga
Pertimbangan penting dalam menentukan lebar dermaga adalah adanya ruang gerak
yang cukup agar kegiatan naik turunnya penumpang dapat berlangsung dengan baik.
Mengacu pada pertimbangan tersebut, perencanaan lebar dermaga adalah 8 m dengan
rincian 4 m untuk lajur mobil, 1 m untuk lajur motor, dan 0,5 m untuk pejalan kaki.
5. Arah Dermaga
Berdasarkan kondisi arus dominan di lokasi rencana pelabuhan, maka arah dermaga
diusahakan sejajar dengan arah arus dominan dengan posisi berlawanan arah merapat
kapal dan juga lambung kapal pada saat bersandar tidak tegak lurus arah gelombang
dominan. Oleh karena itu, dermaga menghadap ke arah utara sehingga kapal dapat
bersandar pada lokasi yang cukup aman.
( )
2) Lebar Alur
Alur pelayaran dengan 1 jalur :
( )
( )
( )
( )
Reka Racana - 7
Luthfi, A., Muliati, Y.
Agar kapal dapat bersandar pada saat kondisi sedang surut dan terjadi gelombang
maksimum, maka kedalaman kolam yang diambil adalah 4,18 m.
3.2.6 Pengerukan
Kedalaman alur pelayaran dari perairan bebas menuju area kolam putar sudah mencukupi
(lebih besar dari 5,4 m), namun kedalaman kolam putar sampai dengan area sandar masih
memiliki kedalaman yang lebih kecil dari kedalaman kolam pada kondisi gelombang
maksimum yaitu 4,1 m sehingga dibutuhkan pengerukan. Luas area pengerukan dapat
dilihat pada Tabel 4.
Dengan mengambil rata-rata kedalaman pengerukan dari -3 m LWS menjadi -4,1 m LWS
maka volume pengerukan adalah luas total pengerukan x selisih kedalaman = 3755,3 m2 x
1,1 m = 4130,83 m3.
Reka Racana - 8
Desain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabupaten Banggai Kepulauan,
Provinsi Sulawesi Tengah
Reka Racana - 9
Luthfi, A., Muliati, Y.
Hasil perhitungan areal fasilitas laut dan fasilitas darat secara lebih jelas dapat dilihat pada
Gambar 3 berikut.
Reka Racana - 10
Desain Pelabuhan Penyeberangan di Pulau Sonit, Kabuaten Banggai Kepulauan,
Provinsi Sulawesi Tengah
Reka Racana - 11
Luthfi, A., Muliati, Y.
4. KESIMPULAN
DAFTAR RUJUKAN
Reka Racana - 12