Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR INFORMASI PERTANIAN

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN


KECAMATAN KRAYAN– KABUPATEN NUNUKAN

BUDIDAYA BAWANG DAUN sedalam 30 – 40 cm hingga gembur, buat parit

Oleh:
untuk pemasukan dan pengeluaran air, buat
Charles bedengan selebar 80 – 100 cm, tinggi 30 cm
(PPL Kec.Krayan)
dengan lebar antar bedengan 25 – 30 cm, lalu

Nama latin bawang daun Allium fistulosum campur merata dengan tanah, 10 s/d 15 ton/ha

L.; Famili : Liliaceae, tipe Cultivar : Rp (Lokal pupuk kandang kemudian ratakan permukaan

Cipanas), Fragrant, Miranda, Freda, Lorie, dan bedengan.

Linda. Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5


dengan 1 – 2 ton/ha kapur dolomit dicampur
Pembibitan dengan Persemaian
merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
Benih disemaikan dalam bedengan dengan
Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan
lebar 100 – 120 cm dan panjang lahan. Tanah
disajikan pada tabel berikut ini :
diolah sedalam 30 cm campur pupuk kandang
yang telah diayak sebanyak 2 kg/m. Bedengan
diberi atap plastik bening setinggi 100 – 150
cm di sisi Timur dan 60 – 80 cm di sisi Barat.
Benih ditaburkan di dalam larikan melintang Penanaman
sedalam 1 cm, jarak antar larikan 10 cm. Tutup Bawang daun biasanya ditanaman dengan pola
dengan daun pisang/karung goni basah. Lalu tanam tumpang sari. Bibit ditanam pada antara
setelah berkecambah penutup dibuka. tanaman utama yang berumur lebih panjang
Penyiraman setiap hari, tanaman diberi dengan dari bawang daun. Sebelum tajuk di tanaman
pupuk daun sebanyak 1/3 – 1/2 dosis anjuran utama saling menutup, bawang daun harus
dengan cara semprot (umur 1 bulan). Bibit sudah dipanen. Sistem tumpang sari dapat juga
berumur 2 bulan dengan ketinggian 10 – 15 dengan tanaman cabe, wortel dan sayuran
cm siap dipindahtanamkan. daun lain. Waktu tanam terbaik awal musim
Rumpun yang akan dijadikan bibit berumur hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret).
sekitar 2,5 bulan dan sehat. Rumpun dibongkar Lubang tanam dibuat pada jarak 20 x 20 cm
bersama akarnya, bersihkan tanah pada akar/ sedalam ± 10 cm. Sebelum penanaman, bibit
dan buang daun tua. Pisahkan rumpun agar dari persemaian dicabut dengan hati – hati,
didapatkan beberapa rumpun baru yang terdiri sebagian akar dan daun dipotong. Sebagian
atas 1 – 3 anakan. Buang sebagian daun, lalu akar dari bibit rumpun induk juga dibuang.
bibit disimpan pada tempat lembab dan teduh Rendam dalam larutan fungisida konsentrasi
selama 5 – 7 hari. rendah (30 s/d 50 prosen dari dosis anjuran)

Pengolahan Lahan selama 10 – 15 menit. Tanam bibit dalam

Pengolahan lahan dilakukan 15 – 30 hari saat lubang dan padatkan tanah di sekitar pangkal

sebelum tanam. Pembedengan di lahan sawah/ bibit pelan-pelan.

tanah darat (lahan kering) : bersihkan areal


dari gulma dan batu serta kerikil, olah tanah
LEMBAR INFORMASI PERTANIAN
BALAI PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN
KECAMATAN KRAYAN– KABUPATEN NUNUKAN

Pemeliharaan menggunakan bibit sehat. Fungisida yang


Penyulaman dilakukan paling lambat 15 hari digunakan adalah Antracol 70 WP, Dithane
setelah tanam. Gulma disiangi dua kali, yaitu M-45, Orthocide 50 WP atau Difolatan 4F.
umur 3 – 4 minggu dan 6 minggu dengan Embun tepung (Peronospora destructor)
cangkul/kored. Pembubunan pada bagian dasar Pengendalian: menggunakan benih/bibit sehat,
tunas selama 4 minggu sebelum panen. Potong rotasi tanaman dengan tanaman bukan Lilia
tangkai bunga dan daun tua untuk merangsang ceae dan fungisida Dithane M-45, Antracol 70
pertumbuhan anakan. Siram 2 kali sehari dan WP atau Daconil 75 SP.
tidak boleh becek/terlalu basah. Penyemprotan
Busuk leher batang (Bortrytis allii)
pestisida gunakan jika perlu/jika sudah ada
Gejala: leher batang menjadi lunak, berwarna
tanda awal munculnya hama dan penyakit.
kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan
Hama dan Penyakit busuk. Pengendalian: rotasi tanaman bukan
Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua) Liliacea, penggunaan benih atau bibit sehat,
Pengendalian: cara pergiliran tanaman dengan meningkatkan kebersihan kebun dan tanaman
tanaman bukan Liliaceae dan pengendalian dan fungisida Dithane M-45 atau Daconil 75
kimia dengan Hostathion 40 EC, Orthene 75 WP.
SP, Cascade 50 EC atau dengan perangkap Antraknose (Collectotrichum gleosporiodes)
ngengat. Gejala: daun bawah rebah, pada pangkal daun
Ulat tanah (Agrotis ipsilon) mengecil dan tanaman mati mendadak.
Pengendalian mekanis: mengumpulkan ulat di Pengendalian: menggunakan bibit/benih sehat,
malam hari, menjaga kebersihan kebun dan perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan
pergiliran tanaman dengan tanaman bukan tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanaman
Liliaceae. Pengendalian kimia: umpan beracun yang sakit dan fungisida Antracol 70 WP dan
yang dipasang di malam hari berupa campuran Daconil 75 WP.
250 gram Dipterex 95 Sl 125, 10 kg dedak dan
Panen
0,5 gram gula merah dan dilarutkan dalam 10 Umur Panen 2,5 bulan setelah tanam. Jumlah
liter air; Insektisida berupa Dursban 20 EC anakan maksimal (7 s/d 10 anakan), beberapa
atau Hostahion 40 EC. daun menguning. Seluruh rumpun dibongkar
Thrips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci) dengan cangkul/kored pada sore hari/pagi hari.
Pengendalian: rotasi tanaman bukan Liliaceae; Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan.
menanam serempak; memasang perangkap
serangga berupa kertas/dengan insektisida
Mesurol 50 WP.

Bercak ungu (Alternaria porri)


Pengendalian: cara perbaikan tata air tanah,
rotasi dengan tanaman bukan Liliaceae dan

Anda mungkin juga menyukai