Anda di halaman 1dari 55

1

SISTEM PEMBANGKIT
TENAGA BAYU

Oleh: I Nengah Diasta


1. Energi Angin
2

 Semua energi yang dapat diperbaharui


(renewable energy) berasal dari Matahari.
 Matahari memancarkan energi 174.423.000.000
MWh ke bumi per jamnya, atau sekitar 1,74 x
1017 Watt.
 Sekitar 1% - 2% dari energi matahari yang
berubah menjadi energi angin, 100 kali lebih
besar dibandingkan dengan energi yang diubah
oleh seluruh tumbuhan di bumi ini menjadi
biomassa.
1. Energi Angin
3

Terjadinya angin
1. Energi Angin
4

Kelebihan & Kekurangan Energi Angin

Kelebihan:
 Murah
 Ramah lingkungan
 Terbarukan
 Tidak terbatas
 Relatif lebih mudah dalam konstruksi dan perawatan
 Kebisingan relatif kecil
1. Energi Angin
5

Kelebihan & Kekurangan Energi Angin

Kekurangan:
 Membutuhkan area yg luas
 Bergantung pada cuaca

 Daya yang dihasilkan relatif kecil


1. Energi Angin
6

 Energi Kinetik Angin: Dimana:


Ek  ma v
1
2
2
ma = massa udara
v = kecepatan udara
 Daya Angin:
A = luas penampang yg
Pw   a Av
1
2
3

dilalui aliran udara


 Daya Angin Spesifik: a = rapat massa udara

Pw 1
 2 av 3

A
1. Energi Angin
7

Daya Angin
1. Energi Angin
8

Pengelompokkan potensi energi, pemanfaatan, dan lokasi potensial

Daya
Kec. Angin Daya Lokasi
Kelas spesifik
(m/s ) ( kW ) ( Wilayah )
( W/m2 )
Jawa, NTB,
Skala Kecil 2,5 - 4,0 < 75 s/d 10
NTT, Maluku, ,
Skala NTB, NTT ,
4,0 - 5,0 75 - 150 10 - 100
Menengah Sulsel, Sultra
Sulsel, NTB dan
Skala Besar > 5,0 > 150 > 100 NTT, Pantai
Selatan Jawa
2. Konversi Energi Angin
9

Sistem Konversi Energi Angin


2. Konversi Energi Angin
10

Mendekati bidang kerja


turbin, tekanan akan naik
dari p0 menjadi p1,
sedangkan kecepatan
akan turun dari V0 ke V1

Distribusi Kecepatan dan Tekanan Angin


2. Konversi Energi Angin
11

Penerapan persamaan Bernoulli, antara titik (0) ke titik (1)

Penerapan persamaan Bernoulli, antara titik (2) ke titik (3)


2. Konversi Energi Angin
12

Penggabungan kedua persamaan di atas menjadi:

Saat melalui sudu turbin yang tipis, dapat dianggap V1 = V2


dan p0 = p3 sehingga:
2. Konversi Energi Angin
13

Gaya aksial akibat beda tekanan di turbin adalah:

Gaya aksial turbin sebagai akibat perubahan momentum:

Penggabungan kedua persamaan di atas menjadi:


2. Konversi Energi Angin
14

Karena tidak ada perubahan energi potensial, energi termal


dan energi aliran, maka persamaan energi bisa
dipergunakan, setelah disederhanakan, sebagai berikut:

Jadi daya yang dapat dibangkitkan adalah:


2. Konversi Energi Angin
15

1
Dimana: m  AVt  A V0  V3 
2

Sehingga:
2. Konversi Energi Angin
16

Harga maksimum daya P dapat diperoleh dengan


penuruan (difrensiasi) pers. di atas terhadap V3 dan
disamakan dengan nol untuk mendapat kondisi kurva
datarnya:

Jadi, daya P optimal diperoleh bila V3 = V1/3 sehingga daya


maksimum didapat sebesar:
2. Konversi Energi Angin
17

Koefisien daya, sebagai padanan dengan efisiensi teoretik


maksimum turbin angin adalah:

Efisiensi teoretik maksimum disebut juga dengan Koefisien


Daya (Power Coefficient, Cp) atau Koefisien Betz (Betz
Coefficient).
Jadi secara teoritik, turbin angin tidak dapat membangkit-
kan energi dengan efisiensi di atas 60% dari energi yang
tersedia.
2. Konversi Energi Angin
18

Daya nyata yang dapat dibangkitkan oleh turbin angin


diperoleh dengan mengalikan daya angin yang tersedia
dengan Koefisien Daya dan efisiensi turbin:

1
P  AV0 C P t
3

2
Dimana:
P = Daya Angin , Watt
CP = Koefisien Daya (Power Coeficient)
t = Efisiensi turbin
ρ = Rapat massa udara, kg/m3
A = Luas Penampang Melintang Arus Angin, m²
V0 = Kecepatan Angin, m/s
2. Konversi Energi Angin
19

Koefisien Daya (Cp)


2. Konversi Energi Angin
Koefisien Daya (Cp)
Tip-speed ratio (TSR) is the ratio of the
speed of the rotating blade tip to the
speed of the free stream wind.
There is an optimum angle of attack which
creates the highest lift to drag ratio.
Because angle of attack is dependent on
wind speed, there is an optimum tip-
speed ratio

Where,
 = rotational speed in radians /sec
R = Rotor Radius
V = Wind “Free Stream” Velocity
2. Konversi Energi Angin
21

Koefisien Daya

Power Coefficient Varies with Tip Speed Ratio


2. Konversi Energi Angin
22

Koefisien Daya (Cp)


2. Konversi Energi Angin
23

Koefisien Torsi (CT)


2. Konversi Energi Angin
24

Hubungan Diameter vs Daya Teoritik


3. Turbin Angin
25

Sejarah Turbin Angin:


 Pertama dibuat sekitar abad ke 7 di Persia
 Di Eropa, turbin angin di buat pada abad
pertengahan, turbin angin pertama yang ditemukan
dibuat pada awal abad ke 12 di Paris
 Di Amerika, turbin angin difungsikan sebagai
penggerak pompa air yang memegang peranan
penting dalam perkebunan dan peternakan
Amerika Utara pada tahun-tahun 1930
3. Turbin Angin
26

Perkembangan Turbin Angin


3. Turbin Angin
27

Tipe Turbin Angin:


 Turbin angin sumbu horisontal (HAWT)
 Turbin angin sumbu vertikal (VAWT)
3. Turbin Angin
Turbin angin sumbu horisontal

 Kelebihan:
 Kecepatan angin lebih tinggi
 Efisiensi tinggi

 Kekurangan
 Sudut turbin sangat mempengaruhi
 Akses ke generator relatif susah

28
3. Turbin Angin
Turbin angin sumbu vertikal

 Kelebihan:
 Generatordapat ditempatkan di bawah
 Tidak memerlukan mekanisme pengubah sudut turbin

 Kekurangan:
 Kecepatan angin di permukaan tanah rendah
 Efisiensi lebih rendah
 Memerlukan pemutar awal (turbin Darrieus)

29
3. Turbin Angin
30

Turbin angin sumbu horisontal


3. Turbin Angin
31

Turbin angin sumbu horisontal


3. Turbin Angin
32

Turbin angin sumbu vertikal


3. Turbin Angin
33

Turbin angin sumbu vertikal

Savonius Darrieus H-Darrieus


3. Turbin Angin
34

Komponen turbin angin poros-horisontal


3. Turbin Angin
35

Komponen turbin angin poros-horisontal

Tower
3. Turbin Angin
36

Komponen turbin angin poros-horisontal

Nacelle
3. Turbin Angin
37

Komponen turbin angin poros-horisontal

Nacelle
3. Turbin Angin
38

Komponen turbin angin poros-horisontal

Rotor
3. Turbin Angin
39

Komponen turbin angin poros-horisontal

Rotor
3. Turbin Angin
40

Komponen turbin angin poros-vertikal

Rotor
3. Turbin Angin
41

Inovasi

Spiral Airfoil Wind Turbine


3. Turbin Angin
42

Inovasi

Gearless Wind Turbine


3. Turbin Angin
43

Inovasi

Gearless Wind Turbine


3. Turbin Angin
44

Inovasi

Magenn Power Air Rotor System (1)


3. Turbin Angin
45

Inovasi

Magenn Power Air Rotor System (2)


3. Turbin Angin
46

Inovasi

Gyroscopic Wind Turbine


3. Turbin Angin
47

Inovasi
3. Turbin Angin
48

Inovasi
3. Turbin Angin
49

Inovasi

Dual Rotor Counter Rotating Wind Turbine


4. Turbin Angin Penggerak Pompa
50
4. Turbin Angin Penggerak Pompa
51
4. Turbin Angin Penggerak Pompa
52
4. Turbin Angin Penggerak Pompa
53
4. Turbin Angin Penggerak Pompa
54
Daftar Pustaka
55

1. Astu Pudjanarsa dan Djati Nursuhud, Mesin Konversi


Energi, CV Andi Offset, Yogyakarta, 2006.
2. Dan berbagai sumber lainnya.

Anda mungkin juga menyukai