bulan Juni 2009 yang bertempat di Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Unit Usaha
menghayati proses kerja secara nyata. Tujuan khusus kegiatan magang ini adalah
secara aktif dalam kegiatan produksi benih di Satuan Usaha Strategis Bahan
dari laporan-laporan, arsip kantor dan pustaka yang terkait dengan kegiatan
magang ini, 2) studi literatur untuk mencari informasi data-data yang dapat
produksi dan pemasaran benih kelapa sawit dan dalam prakteknya Pusat
Penelitian Kelapa Sawit memiliki pengelolaan bahan tanaman yang baik, dimulai
dari pengelolaan pohon induk, produksi benih hingga pemasaran terbukti dengan
adanya sertifikat ISO 9001:2008. PPKS sebagai salah satu produsen benih sudah
mampu memproduksi kecambah kelapa sawit secara optimal. Hal ini dapat dilihat
dan toleran terhadap stress lingkungan, 8) benih tersebut dihasilkan oleh pusat
sawit yang secara resmi diakui oleh pemerintah Indonesia. Kedelapan produsen
benih tersebut adalah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), PT. Socfindo, PT.
Lonsum Tbk, PT. Tunggal Yunus (Asian Agri Group), PT. Dami Mas Sejahtera
(Sinar Mas Group), PT. Bina Sawit Makmur (Selapan Jaya Makmur), PT. Tania
Selatan (Wilmar Group) dan PT. Bakti Tani Nusantara. PPKS dan PT. Socfindo
1 PPKS 40
2 Socfindo 40
3 Lonsum 18.5
4 Tunggal Yunus 25
5 Dami Mas 21
6 BSM 24
7 Tania Selatan 3
9 Bakrie Plantation* 30
TOTAL 181.5
benih kelapa sawit dunia adalah sebagai berikut: Indonesia 170 juta, Malaysia
60 juta, Costa Rica 25 juta, Papua New Guinea 15 juta dan lain-lain 10 juta
(Thailand, Kamerun dan Nigeria) sehingga total produksi benih kelapa sawit
dunia sebesar 280 juta. Namun kebutuhan benih kelapa sawit dalam negeri saat ini
baru dapat dipenuhi 75 % dari keseluruhan jumlah permintaan benih. Hal ini
PPKS sebagai salah satu lembaga penelitian yang mendapat mandat dari
negeri dengan cara terus meningkatkan kapasitas produksinya dan terus berupaya
Tujuan
nyata.
TINJAUAN PUSTAKA
Kelapa sawit diperkirakan berasal dari Afrika Barat dan Amerika Selatan.
Tanaman ini lebih berkembang di Asia Tenggara. Bibit kelapa sawit pertama kali
masuk ke Indonesia pada tahun 1848 yang berasal dari Mauritus dan Amsterdam
sebanyak empat tanaman yang kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor dan
Subdivisi : Pteropsida
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Monocotyledoneae
Ordo : Cocoideae
Famili : Palmae
Subfamili : Cocoideae
Genus : Elaeis
Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam
tanah dan respirasi tanaman, serta penyangga tegaknya pohon hingga umur
tanaman 25 tahun. Sistem perakaran kelapa sawit yaitu akar serabut yang terdiri
tumbuh dari akar primer, dengan diameter 2-4 mm. Akar tersier tumbuh dari akar
Akar kuartener tumbuh dari akar tersier yang berdiameter 0.1-0.5 mm dan
memiliki kambium dan umumnya tidak bercabang. Batang ini berfungsi sebagai
penyangga tajuk dan menyimpan serta mengangkut bahan makanan. Batang kelapa sawit berbentuk
silinder dengan diameter 0.5 m pada tanaman dewasa.
Tanaman yang masih muda, batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh pelepah
daun. Karena sifatnya yang heliotropi (menuju cahaya matahari) maka pada
keadaan terlindung, tumbuhnya akan lebih tinggi, tetapi diameter (tebal) batang
akan lebih kecil. Menurut Lubis (2008) perbedaan kecepatan tumbuh kelapa sawit
tidak sama tergantung pada kondisi pada tahun tersebut seperti pupuk yang
pada tanaman selama setahun dapat mencapai 20-30 pelepah kemudian akan
berkurang sesuai umur menjadi 18-25 pelepah atau kurang. Panjang pelepah daun
tanah. Pada tiap pelepah diisi oleh anak daun di kiri kanan tulang daun utama
(rachis). Jumlah anak daun pada tiap isi dapat mencapai 125-200. Berat satu
pelepah dapat mencapai 4.5 kg berat kering. Pada satu pohon dewasa dapat
12-14 bulan, tetapi baru ekonomis untuk dipanen pada umur 2.5 tahun.
Pembungaan kelapa sawit termasuk monocious artinya bunga jantan dan bunga
betina terdapat pada satu pohon tetapi tidak pada satu tandan yang sama. Namun
terkadang dapat ditemukan dalan satu tandan bunga memiliki dua jenis kelamin
Bunga jantan ataupun bunga betina keluar pada ketiak pelepah daun. Satu
tandan bunga jantan memiliki 100-250 spikelet yang panjangnya 10-20 cm dan
diameter 1-1.5 m. Tiap spikelet berisi 500-1 500 bunga kecil yang akan
menghasilkan tepung sari jutaan banyaknya. Tiap tandan bunga jantan akan dapat
menghasilkan tepung sari sebanyak 40-60 gram. Satu tandan bunga betina
memiliki 100-200 spikelet dan tiap spikelet memiliki 15-20 bunga betina. Pada
tandan tanaman dewasa dapat diperoleh 600-2 000 buah tergantung pada besarnya
tanaman muda dan pada tanaman dewasa atau tua berkisar 8-12 tandan.
termasuk jenis buah keras (drupe), menempel dan bergerombol pada tandan buah.
± 5-6 bulan. Jumlah per tandan dapat mencapai 1 600 buah, berbentuk lonjong
sampai membulat. Panjang buah 2-5 cm, beratnya sampai 30 gram. Bagian-bagian
buah terdiri atas eksokarp (exocarp) atau kulit buah, mesokarp (mesocarp) disebut
daging buah yang mengandung minyak sawit (CPO = Crude Palm Oil) dan biji.
Eksokarp dan mesokarp disebut pericarp (pericarp). Biji terdiri atas endokarp
(endocarp) atau cangkang, dan inti (kernel) yang mengandung minyak inti (PKO
= Palm Kernel Oil), sedangkan inti sendiri terdiri atas endosperm (endosperm)
atau putih lembaga dan embrio. Dalam embrio terdapat bakal daun (plumula),
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada suhu 27oC dengan
suhu maksimum 33oC dan suhu minimum 22oC. Curah hujan rata-rata tahunan
yang merata sepanjang tahun, curah hujan optimal berkisar 1 750-2 500 mm.
Lama penyinaran matahari optimal adalah 6 jam per hari dan kelembaban nisbi
untuk kelapa sawit pada kisaran 50-90 % (optimal 80 %). Elevasi untuk
pengembangan kelapa sawit adalah kurang dari 400 m dari permukaan laut.
Tanaman kelapa sawit dapat diusahakan pada tanah yang memiliki tekstur agak
kasar sampai halus yaitu antara pasir berlempung sampai lempung berliat
Sifat fisik tanah yang baik menurut Lubis (2008) untuk kelapa sawit
adalah :
2. Tekstur ringan yang memiliki pasir 20-60 %, debu 10-40 %, dan liat 20-25 %.
permeabilitas sedang.
Menurut Lubis (2008) varietas tandan kelapa sawit cukup banyak dan
diklasifikasikan dalam berbagai hal. Misalnya dibedakan asal tipe buah, bentuk
luar, tebal cangkang, warna buah dan lain-lain. Berdasarkan warna buah dikenal
1. Nigrescens yaitu buahnya berwarna violet sampai hitam waktu muda dan
2. Virescens yaitu buahnya berwarna hijau waktu muda dan sesudah matang
berwarna merah-kuning (orange).
3. Albescens yaitu buah muda berwarna kuning pucat, tembus cahaya karena
yaitu Dura yang bercangkang tebal jika disilangkan dengan Pisifera yang
komersial merupakan benih hasil penyerbukan buatan antara pohon induk dura
(D) dengan pisifera (P). Berkaitan dengan tingkat produktivitas minyak, kelapa
lebih tinggi dibandingkan dengan tipe dura. Hal ini dapat dipahami kerena
persentase mesokarp per buah tipe tenera lebih tinggi dibandingkan dengan tipe
dura, dan memiliki sifat heterosis (hybrid vigor) hasil persilangan dura x pisifera.
Lain halnya dengan kelapa sawit tipe pisifera, meskipun persentase mesokarp per buahnya sangat
tinggi, tetapi karena sebagian besar memiliki sifat mandul betina
(female steril), kelapa sawit tipe ini tidak digunakan sebagai bahan tanaman.
Biji kelapa sawit terdiri dari sebuah embrio yang berada di dalam
endosperma dan dikelilingi lapisan biji tipis yang disebut testa. Inti ini diseliputi
oleh cangkang (pada dura dan tenera) yang memiliki lubang kecambah. Di antara
embrio dan cangkang terdapat lapisan endosperma dan testa tipis yang disebut
operkulum. Ketika kecambah mulai tumbuh, embrio keluar melalui lubang
kecambah. Pada saat yang sama, ujung embrio bagian dalam (haustorium)
kandungan utama berupa lemak (minyak inti) yang habis sekitar 80 % setelah
90 hari perkecambahan. Lemak yang diserap melalui haustorium ini akan diubah
menjadi gula dan disalurkan ke akar dan tunas kecambah. Beberapa karbon pada
benih akan digunakan untuk respirasi dan untuk pertumbuhan akar dan tunas
(Williyatno, 2007).
Benih kelapa sawit termasuk benih yang mengalami masa dormansi cukup
lama sebelum berkecambah. Mangoensoekarjo dan Semangun (2005) menyatakan bahwa ketika
baru dipanen, benih kelapa sawit mengalami dormansi dan
perkecambahan alami sangat jarang terjadi selama lebih dari beberapa tahun.
dormansi dapat dilakukan dengan pemanasan benih pada suhu 40oC selama
perkecambahan benih kelapa sawit. Perlakuan panas yang diberikan pada saat
kadar air benih cukup rendah dapat membantu perkecambahan dan selanjutnya
perkecambahan akan segera terjadi setelah kadar air meningkat. Selain itu suplai
perkecambahan, kotiledon tetap tinggal di dalam kulit benih dan di dalam tanah
Produksi Benih
teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat
prosedur produksi benih yang berawal dari persiapan lahan yang menjamin bebas
memperhatikan faktor lingkungan dan benih itu sendiri untuk menjamin benih yang dihasilkan
memiliki mutu tinggi dalam kualifikasi genetik, fisiologis, dan
fisik.
kemurnian genetik dan spesifikasi mutu benih lainnya harus mendapat perhatian
yang ketat. Lembaga atau perusahaan yang terlibat dalam pengadaan benih
produksi, penanganan dan pengendalian mutu yang dapat menjamin bahwa benih
Untuk menjamin bahwa benih yang dihasilkan oleh produsen benih adalah
menyiapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk benih kelapa sawit. Dalam
yang baik selama masa pengujian atau progeny test. Beberapa karakteristik
penting yang menjadi standar kriteria seleksi menurut Buana et.al. (2006) antara
lain :
a. Produksi tandan buah segar (TBS) 150 kg/pohon/tahun dan atau 6 ton
rata-rata selama 3 tahun produksi (umur 4-6 tahun dan 7-9 tahun setelah
tanam).
b. Rendemen pabrik 23 %, yang dihitung berdasarkan hasil rendemen
laboratorium x 0.855.
Pemasaran
bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2004). Pemasaran pertanian mencakup segala kegiatan dan usaha
yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik
bentuk dari barang yang ditujukan untuk lebih mempermudah penyalurannya dan