Disusun Oleh:
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena selesainya makalah yang
berjudul “Struktur Pemilihan” atas dukungan moral dan materi ynag diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucakpan banyak terima kasih kepada:
Bapak Amirhud Dalimunthe, S.T., M.Kom. selaku dosen pembimbing, yang memberikan bimbingan,
saran, ide dan kesempatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari rekan- rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Struktur Pemilihan adalah struktur program yang melakukan proses pengujian untuk
mengambil suatu keputusan apakah suatu baris atau blok instruksi akan diproses atau tidak.
Pengujian kondisi ini dilakukan untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif yang tersedia.
Proses pengambilan keputusan sebenarnya hanya terpaku pada logika benar atau salah, ya atau
tidak. Oleh karena itu, untuk menentukan suatu kondisi tertentu apakah benar atau salah, ya atau
tidak, maka diperlukan pemahaman tentang operasi yang digunakan dalam pengambilan
keputusan. Diantaranya yaitu operasi relasi dan logika.
B. Tujuan
Struktur percabaangan akan sangat membantu dalam efisiensi program.Biasanya kita
ketahui jika kita ingin melakukan program struktur percabangan secara manual . Perintah dalam
suatu kondisi akan dijalankan ketika kondisi tersebut bernilai benar, dan sebaliknya apabila
kondisi bernilai salah maka perintah didalamnya tidak akan dijalankan.
BAB II
PEMBAHASAN
if <kondis_1> then
<pernyataan_1>
else
if <kondisi_2> then
<pernyataan_2>
else
if <kondisi_3> then
<pernyataan_3>
else
.
.
.
if <kondisi_n> then
<pernyataan_n>
endif
endif
endif
endif
Keterangan:
Pernyataan IF-THEN-ELSE bertingkat (bersarang) atau IF di dalam IF digunakan untuk menguji
sebuah kondisi lebih dari dua kondisi dalam bentuk bertingkat atau bersarang.
Bentuk CASE yang juga dikenal dengan istilah CASE Statement, memiliki
bentuk umum sebagai berikut :
Case ekspresi
Nilai-1: Aksi-1
Nilai-2: Aksi-2
...
Nilai-N: Aksi-N
[Otherwise : Aksi-X]
End Case
Pada solusi-2 terlihat lebih sederhana dan mudah dibaca dibanding dengan
solusi-1.
Solusi-Case
|Input(bil)
|pul ⟵ bil div 10
|sat ⟵ bil mod 10
|Kalimat ⟵ ‘’
|Case sat
| |1: Kalimat ⟵ ‘Satu’
| |2: Kalimat ⟵ ‘Dua’
| |3: Kalimat ⟵ ‘Tiga’
| |4: Kalimat ⟵ ‘Empat’
| |5: Kalimat ⟵ ‘Lima’
| |6: Kalimat ⟵ ‘Enam’
| |7: Kalimat ⟵ ‘Tujuh’
| |8: Kalimat ⟵ ‘Delapan’
| |9: Kalimat ⟵ ‘Sembilan’
|End Case
|Case pul
| |1: |Case sat
| | | 0: Kalimat ⟵‘Sepuluh’
| | | 1: Kalimat ⟵‘Sebelas’
Pada solusi di atas, satuan diproses dengan case pertama, selanjutnya puluhan
diproses CASE kedua. Pada puluhan=1 (angka belasan) dibagi lagi manjadi 3
kemungkinan, karena bunyi kalimatnya ada 3 macam.
Algoritma Bahasa C
If kondisi then if (kondisi) {
Aksi Aksi;
End if }
If kondisi then If (kondisi) {
Aksi1 Aksi1;
Else }
Aksi2 else {
Aksi2;
}
If kondisi1 if (kondisi1) {
then Aksi1;
Aksi1 }
Else if else if (kondisi2){
kondisi2 Aksi2;
Aksi2 }
Else else {
Aksi3 Aksi3;
End if }
Catatan:
- penulisan kondisi pada IF dan ekspresi pada CASE dalam bahasa C harus
digunakan tanda kurung ( ).
- aksi berupa satu perintah atau lebih, masing-masing diakhiri titik koma.
- apabila aksi hanya berupa satu perintah, penggunaan { } dapat dihilangkan.
- kata “if”, “else”, “switch”, “case” dan “default” dalam bahasa C, harus
ditulis dengan huruf kecil semua.
- dalam bahasa C tidak ada kata “then”, “end if” dan “end case” tetapi
digantikan pasangan kurung kurawal { dan }
- hati-hati dengan penggunaan kesamaan, yaitu dengan “==” bukan “=”.
- string digunakan kutip dua ( seperti “test” ) bukan kutip satu (‘test’).
Algoritma Bahasa C
Algoritma PDAM #include <stdio.h>
/* menghitung biaya pemakaian air*/ #include <conio.h>
Kamus Data
pakai,a,b,c,d : integer /* menghitung biaya pemakaian air*/
biaya : integer int main() {
Begin //Kamus Data
|Input(pakai) int pakai,a,b,c,d;
|a⟵ 10 int biaya;
|b⟵ 0 //Begin
|c⟵ 0 printf(“Masukkan pemakaian air: ”);
|d⟵ 0 scanf(“%d”,&pakai);
|If (pakai>30) then a=10;
| |b⟵ 10 b=0;
| |c⟵ 10 c=0;
| |d⟵ pakai - 30 d=0;
|Else If (pakai>20) then if (pakai>30) {
| |b⟵ 10 b=10;
| |c⟵ pakai - 20 c=10;
|Else If (pakai>10) then d=pakai – 30;
| |b⟵ pakai - 10 }
|End if else if (pakai>20) {
|biaya⟵ a * 2000 + b * 3000 + b=10;
| c * 4000 + d * 5000 + c=pakai – 20;
| 5000 }
|Output(‘biaya =’,biaya) else if (pakai>10) {
End b=pakai – 10;
}
biaya = a * 2000 + b * 3000 +
c * 4000 + d * 5000 +
10000;
printf(“biaya = %d”,biaya);
getche();
return 0;
//End
}
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah, kami mengharapkan adanya saran dari semua pihak
baik dosen maupun dari kelompok yang lain yang membaca makalah OPERASI
PENGULANGAN pada C/C++ ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah kami.
B. Kesimpulan
Berdasarkan program yang telah tersusun serta yang di simpulkan di atas, mudah-mudahan
dapat berguna dan difungsikan sebagai pembelajaran tahap awal serta dapat memberikan
motivasi manjadi seorang programer yang professional dan handal, walaupun program pascal ini
hanyalah tahap awal.
DAFTAR PUSTAKA
https://mahasiswateknik1.blogspot.com/2018/01/pemilihan-ifcase-bahasa-c.html
http://cornerit-blog.blogspot.com/2016/04/struktur-pemilihan.html
http://reza-kezot.blogspot.com/2016/12/struktur-kontrol-pemilihan-selection.html