PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
anak. Kejang ini merupakan penyebab yang paling sering untuk rujukan
manajemen. Penyakit ini juga menjadi salah satu masalah sistem saraf
atau gejala dari satu masalah atau lebih. Kejang halus/subtle seizure
adalah jenis yang paling umum kejang yang terjadi dalam periode
1
Beberapa etiologi sering hidup berdampingan di anak-anak mereka
Angka kejadian kejang pada neonatus terjadi lebih tinggi pada bayi
kurang bulan (3,9%) pada bayi dengan usia kehamilan < 30 minggu. Di
kapanpun. Kejang neonatus tidak sama dengan kejang pada anak atau
2
neonatus untuk menimbulkan kejang menyeluruh. Ada setidaknya
empat tipe kejang yang dapat dikenali pada bayi baru lahir.
B. Rumusan Masalah
C. Tujan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kejang
neuromotorik. Kejang pada bayi baru lahir adalah kejang yang timbul
B. Etiologi Kejang
Kejang pada bayi baru lahir tidak banyak dijumpai dan sulit
Bentuk kejang pada bayi baru lahir beraneka ragam, antara lain :
berkedip-kedip.
4
Karena sulit diterka beraneka ragam bentuknya, setiap kelainan
gerak pada bayi dapat dianggap sebagai kejang pada bayi baru lahir.
Jika bidan menemukan kelainan gerak bayi baru lahir, bidan sebaiknya
yang terjadi pada bayi kurang bulan, bayi kecil untuk usia
terjadi pada bayi kurang bulan, bayi kecil untuk usia kehamilan,
5
5. Bayi dengan kalainan konginetal (anensefali, hidrosefalus,
meningoensefalokel)
dilakukan rujukan.
C. Diagnosis Kejang
1. Anamnesa
tenaga kesehatan
6
i. Riwayat spasme atau kekakukan pada ekstremitas, otot mulut dan
perut.
propoxypen, alcohol
2. Pemeriksaan fisik
a. Kejang
b. Spasme
7
3. Pemeriksaan laboratorium
fungsi lumbal, darah tepi, dan kalau mungkin biakan darah dan
mungkin terarah.
D. Komplikasi
sering terdapat.
2. Epilepsi
3. Gangguan bicara
8
4. Gangguan syaraf otak
E. Penanganan
1. Prinsip Dasar
dapat dilakukan kompres dengan air kran atau alkohol atau dapat
9
Setelah penyebab kejang diketahui, dapat diberikan obat-
a . Diazepam
b. Fenobarbital
dalam 2 dosis.
10
c. Bila bayi apnea dilakukan pertolongan agar bayi bernafas lagi
kecepatan 2 liter/menit
di tangan, kaki, atau kepala. Bila bayi diduga dilahirkan oleh ibu
vena umbilikostis
e. Bila infus sudah terpasang di beri obat anti kejang diazepam 0,5
ada.
11
k. Belum teratasi : phenytoin 15 mg/kgBB iv dilanjutkan 2 mg/kg tiap
12 jam
12
BAB III
STUDI KASUS
No Register : 1812XXXX
A. Identitas
1. Identitas Bayi
Umur : 0 hari
Anak ke : 1 (pertama)
13
2. Identitas Ibu / Ayah
No HP : 082552337XXX
B. Keluhan Utama
E. Riwayat Persalinan
14
1. Persalinan ditolong oleh : Bidan
4. Lama persalinan :
b. Kala II : 30 menit
d. Kala IV : 2 jam
No Aspek Waktu
0 1 2
. yang dinilai 1 5
Frekuensi
1. Tidak ada ≤ 100 ≥ 100 1 2
denyut jantung
Ekstremit
Gerakan
3. Tonus otot Lumpuh as flexi 1 1
aktif
sedikit
15
Reaksi
Gerakan Menangi
4. terhadap Tidak ada 1 2
sedikit s
rasangan
Tubuh
Seluruh
kemerah
Biru / tubuh
5. Warna Kulit an, 1 2
Pucat kemerah
ekstremit
an
as biru
Jumlah 5 8
2. Antropometri
b. Panjang badan : 49 cm
c. Lingkar kepala : 35 cm
d. Lingkar dada : 30 cm
e. LILA : 10 cm
3. Reflek
diransang
5. Pemeriksaan umum
16
Keadaan umum bayi : Lemah
Kesadaran : Apatis
Tanda-tanda vital
b. Suhu : 35,5C
c. Pernafasan : 32 x/menit
6. Kepala
7. Mata
Simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, konjungtiva pucat, sklera
ikterik.
8. Hidung
9. Mulut
17
c. Bibir : tidak ada labia skizis
10. Telinga
11. Leher
12. Dada
13. Perut
Perut bulat, bising usus teratur, tidak ada kelainan, tali pusat
tampak basah.
14. Kulit
a. Warna : kebiruan
b. Turgor : ada
c. Lanugo : ada
15. Punggung
16. Ekstremitas
18
a. Tangan : simetris kiri dan kanan, kulit tampak biru.
c. Pergerakan : kaku
17. Genetalia
vagina.
Pemerksaan penunjang
Masalah Aktual :
1. Kejang
Data Objektif :
19
diproduksi oleh tubuh bayi sendiri. Hipoglikemia yang sangat berat
2. Hipotermi
Data Objektif :
Suhu badan normal yaitu 36,5 – 37,5 C jadi jika ≤ 36,5C maka bayi
dikategorikan hipotermi.
Masalah Potensial :
1. Meningitis, ensefalitis
3. Perdarahan otak
20
LANGKAH IV TINDAKAN EMERGENCY / KONSULTASI /
KOLABORASI / RUJUKAN
Pasang infus
Anjuran
kejang.
Tujuan :
1. Kejang teratasi
2. Hipotermi teratasi
a. HR : 120 x/menit
c. Pernafasan : 40 – 60 x/menit
21
Kriteria :
Intervensi
1. Atasi kejang
dextrose 10%
d. Pasangkan O2
b. Atau sentil
a. Membungkus bayi
22
b. Menghidupkan radian warmer
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
1. Mengobati kejang
atau kepala jika bayi di duga dilahirkan oleh ibu yang berpenyakit
23
2. Melakukan pembebasan jalan nafas
hidung dan mulut bayi dengan kasa steril segera setalah lahir
lendir dari mulut dan hidung menggunakan slim zuiger. Bila air
melalui evaporasi
24
c. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat
selama 6 bulan
merawat bayinya
teratasi
25
b. Bayi telah diposisikan dengan benar
atas
26
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU
No Register : 1812XXXX
27
Bayi Ny. R lahir spontan pervaginam, dengan keluhan kejang, sianosis,
Assesment (A)
Masalah Aktual :
1. Kejang
2. Hipotermi
Masalah Potensial :
3. Perdarahan otak
Tindakan konsultasi
PLANNING (P)
wita
28
1. Mengobati kejang
atau kepala jika bayi di duga dilahirkan oleh ibu yang berpenyakit
kejang teratasi
lendir dari mulut dan hidung menggunakan slim zuiger. Bila air
29
a. Mengeringkan tubuh dan kepala bayi dengan handuk untuk
melalui evaporasi
selama 6 bulan
merawat bayinya
30
8. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau seperti
Subjektif (S)
Objektif (O)
2. Tanda-tanda vital
a. Suhu : 36,5 C
b. Pernapasan : 40 x/menit
c. HR : 120 x/menit
6. Hasil lab :
31
a. Gula darah : 39 mg/dl
b. Leukosit : 12.000
c. Ht : 40
d. Trombosit : 200.000
Assesment (A)
Planning (P)
PERKEMBANGAN H-3
Subjektif (S)
Objektif (O)
2. Tanda-tanda vital
32
d. Suhu : 37 C
e. Pernapasan : 43 x/menit
f. HR : 120 x/menit
Assesment (A)
Planning (P)
2. Apabila sudah tidak terjadi kejang bayi sudah bisa pulang besok.
33
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
neuromotorik. Kejang pada bayi baru lahir adalah kejang yang timbul
B. Saran
34
Setiap bayi baru lahir beresiko mengalami kejam untuk itu
diharapkan kepada bidan dan ibu hamil untuk mengetahui gejala dari
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/10123720/KEJANG_PADA_NEONATUS.
35
36