Askep Aniek
Askep Aniek
OLEH
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Keperawatan Medikal Bedah II tentang Asuhan Keperawatan
Persarafan dengan Stroke.
Adapun makalah Keperawatan Medikal Bedah II tentang Asuhan Keperawatan
Persarafan dengan Stroke ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di dunia setelah penyakit
jantung koroner dan kanker baik di negara maju maupun negara berkembang.
Satu dari 10 kematian disebabkan oleh stroke (Ennen, 2004; Marsh & Keyrouz,
2010; American Heart Association, 2014; Stroke forum, 2015). Secara global, 15
juta orang terserang stroke setiap tahunnya, satu pertiga meninggal dan sisanya
2014).
(Yastroki), masalah stroke semakin penting dan mendesak karena kini jumlah
di Asia. Jumlah kematian yang disebabkan oleh stroke menduduki urutan kedua
pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 tahun (Yastroki,
2012)
tujuh per mil dan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan (nakes) atau gejala
sebesar 12,1 per mil. Jadi, sebanyak 57,9 persen penyakit stroke telah
di Sulawesi Utara (10,8%), diikuti DI Yogyakarta (10,3%), Bangka Belitung dan DKI
Jakarta masing-masing 9,7 per mil sedangkan Sumatera Barat 7,4 per mil.
Jawa Timur sebesar 16 per mil sedangkan Sumatera Barat sebesar 12,2 per mil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
h. Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan Stroke.
C. Ruang Lingkup
D. Metode Penulisan
dengan metode Pustaka. Dengan metode ini, penulis dapat melengkapi makalah
sesuai dengan bahan-bahan yang penulis ambil dari buku-buku referensi sebagai
E. Sistematika Penulisan
tertera pada Makalah ini dikelompokkan menjadi beberapa sub bab dengan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan Penulisan, ruang lingkup penelitian, Metode
3
BAB II TINJAUAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berupa Konsep Dasar yang diambil dari kutipan buku
Bab ini berisikan gambaran Asuhan Keperawatan pada Persarafan dengan Stroke,
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan Asuhan Keperawatan
Pada Persarafan dengan Stroke berdasarkan yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smeltzer & Bare,
2002). Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progesi
cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/ atau global, yang berlangsung 24 jam
atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata - mata disebabkan
Menurut Price & Wilson (2006) pengertian dari stroke adalah setiap
terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Dari beberapa uraian
Suatu gangguan peredaran darah otak tanpa terjadi suatu perdarahan yang
ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat anggota gerak atau
5
hemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur dan dysfhagia
(kesulitan menelan). Stroke non haemoragik dibagi lagi menjadi dua yaitu
b. Stroke Hemoragik
B. Etiologi
Menurut Smeltzer & Bare (2002) stroke biasanya diakibatkan dari salah
leher.
6
C. Patofisologis
Otak sangat tergantung kepada oksigen, bila terjadi anoksia seperti yang
terjadi pada stroke di otak mengalami perubahan metabolik, kematian sel dan
kerusakan permanen yang terjadi dalam 3 sampai dengan 10 menit (non aktif
total). Pembuluh darah yang paling sering terkena ialah arteri serebral dan arteri
kejaringan (hemorrhage)
jaringan otak.
jaringan otak.
pada aliran darah dan baru setelah stenosis cukup hebat dan melampaui batas
kritis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Oklusi suatu arteri
otak akan menimbulkan reduksi suatu area dimana jaringan otak normal
7
suplai darah melalui jalur-jalur anastomosis yang ada. Perubahan awal yang
terjadi pada korteks akibat oklusi pembuluh darah adalah gelapnya warna darah
vena, penurunan kecepatan aliran darah dan sedikit dilatasi arteri serta
permanen.
Defisit neurologis
8
Defisit neurologis
2. Manifestasi Klinis
9
i. Tidak menyadari orang atau objek di tempat hehilangan
penglihatan
3. Diplopia/penglihatan ganda
b. Defisit Motorik
Kelemahan wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang sama (karena lesi
Paralisis wajah, lengan, dan kaki pada sisi yang sama (karena lesi pada
c. Defisit Sensori
10
i. Kebas dan kesemutan pada bagian tubuh
d. Defisit Verbal
e. Defisit Kognitif
5. Perubahan penilaian
f. Defisit Emosional
2. Labilitas emosional
4. Depresi
5. Menarik diri
11
7. Perasaan isolasi
3. Komplikasi
deformitas, terjatuh.
Hidrosefalus.
D. Penatalaksanaan
a. Fase Akut :
emobolik.
12
3) Pencegahan peningkatan TIK. Dengan meninggikan kepala 15-30
dexamethason.
2) Program fisiotherapi
E. Pengkajian
pengkajian psikososial.
a. Identitas Klien
b. Keluhan utama
13
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongau kesehatan
kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, selain gejala
14
mendukung pengkajian dari riwayat penyakit sekarang dan
f. Pengkajian psikososiospiritual
g. Pemeriksaan Fisik
15
B3 (Brain) yang terarah dan dihubungkan dengan keluhan-keluhan
dari klien.
i. B1 (Breathing)
kesadaran koma.
ii. B2 (Blood)
iii. B3 (Brain)
16
Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologis, bergantung
iv. B4 (Bladder)
neurologis luas.
v. B5 (Bowel)
17
menimbulkan masalah pemenuhan nutrisi. Pola defekasi
vi. B6 (Bone)
motor atas pada sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi motorik
kelemahan salah satu sisi tubuh, adalah tanda yang lain. Pada
kulit, jika klien kekurangan 02 kulit akan tampak pucat dan jika
kekurangan cairan maka turgor kulit akan buruk. Selain itu, perlu
18
vii. Pengkajian Tingkat Kesadaran
keterjagaan.
wajah, dan aktivitas motorik klien. Pada klien stroke tahap lanjut
19
x. Fungsi Intelektual
20
yang dipelajari sebelumnya), seperti terlihat ketika klien
i. Saraf I: Biasanya pada klien stroke tidak ada kelainan pada fungsi
penciuman.
ii. Saraf II. Disfungsi persepsi visual karena gangguan jaras sensori
tubuh.
iii. Saraf III, IV, dan VI. Jika akibat stroke mengakibatkan paralisis,
pada
21
serta kelumpuhan satu sisi otot pterigoideus internus dan
eksternus.
vii. Saraf VIII. Tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli
persepsi.
membuka mulut.
trapezius.
x. Saraf XII. Lidah simetris, terdapat deviasi pada satu sisi dan
sisi) karena lesi pada sisi otak yang berlawanan. Hemiparesis atau
22
ii. Fasikulasi. Didapatkan pada otot-otot ekstremitas.
j. Diagnosa keperawatan
Stroke adalah :
darah.
neuromuskular: paralisis.
k. Perencanaan keperawatan
23
2. Diharapkan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
aktivitas.
diinginkan.
l. Intervensi keperawatan
1. Intervensi 1 :
Mandiri
24
b) Pantau/catat status neurologis sesering mungkin dan bandingkan
pernapasan cheyne-strokes.
terhadap cahaya.
pasien sadar.
anatomis/netral.
25
j) Kaji ragiditas nukal, kedutan, kegelisahan yang meningkat, peka
Kolaborasi :
2. Intervensi 2 :
Mandiri
c) Letakkan pada posisi terlengkuk satu kali atau dua kali sehari jika
26
e) Sokong ekstermitas dalam posisi fungsionalnya, gunakan papan
spastik.
tangan.
trokanter.
27
p) Inspeksi kulit terutama pada daerah-daerah yang menonjol
secara teratur.
r) Alasi kursi duduk dengan busa atau balon air dan bantu pasien
kelelahan.
Kolaborasi :
baklofen, dantrolen.
28
Intervensi 3 :
Mandiri :
kebutuhan.
makan.
di butuhkan.
29
j) Anjurkan orang terdekat untuk membawa makanan kesukaan
pasien.
kegiatan
Kolaborasi:
30
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Menurut Price & Wilson (2006) pengertian dari stroke adalah setiap
terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. Dari beberapa uraian
yang ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat anggota gerak
b. Stroke Hemoragik
31
Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya
32
DAFTAR PUSTAKA
Williams, Lippincott & Wikins. 2006. Lippincott Manual of Nursing Practice 8th
Edition. USA: Citabook