Anda di halaman 1dari 11

LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA

Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

LAPORAN KEGIATAN

PRA DEKLARASI SAMPAI ACARA DEKLARASI

20 - 29 Maret 2018

PENDAHULUAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kami
Badan Pengurus, karunia dalam hal waktu, kesempatan, kemampuan, fikiran dan tenaga, sehingga
dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan pada masa kepengurusan periode
2019 – 2024, pada tahun pertama ini.

Sesuai dengan amanah AD-ART APHI, bahwa Badan Pengurus wajib memberikan laporan kegiatan
dan keuangan setiap tahun sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Pertanggungjawaban
yang nantinya akan disampaikan diakhir kepengurusan, setelah 5 (lima tahun).

Setelah terbentuknya Badan Pengurus yang baru untuk Periode 2016 – 2021, pada tanggal 16
February 2016, Ketua Umum terpilih langsung membentuk Badan Pengurus dan melakukan
konsolidasi organisasi serta membuat dan mempetakan segala program guna kemajuan Profesi, yang
akan dituangkan dalam Laporan Kegitan ini.

Kami mohon maaf atas keterlambatan pelaksanaan PRANAS (Pertemuan Anggota Nasional), yang
seharusnya dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2016, sesuai dengan tanggal jatuh tempo
berakhirnya kepengurusan periode yang lama. Hal ini dikarenakan kesibukan kedinasan yang tidak
bisa dihindari, semoga hal ini tidak terjadi lagi dimasa datang.

Laporan Kegiatan ini sangat penting dilakukan setiap tahun, bukan hanya dibuat satu kali disaat akhir
kepengurusan, tapi dilakukan secara periodic setiap tahun, dengan tujuan agar Badan Pengurus dapat
memberi kesempatan kepada seluruh anggota melihat apa yang telah dikerjakan, yang direncanakan
dan akan dilaksanakan kedepan, sehingga diharapkan seluruh anggota dapat memberikan masukan
guna perbaikan ditahun berikutnya.

APHI adalah sebuah organisasi profesi, sangat khas dan specific. Dibentuk dengan dasar pemikiran
format organisasi yang kecil, namun efektif, agar mampu berfungsi, bergerak dan mampu
melaksanakan segala misi kegiatan organisasi untuk mencapai visi akhir organisasi. Format dan
struktur tidak dibentuk dengan hal-hal yang muluk-muluk, namun dibentuk dengan cara “straight
forward” , melalui bentuk dan format yang praktis, ringkas, jelas, tegas dan lugas. Namun tetap
memberikan ciri khas nya, bahwa organisasi ini adalah sebuah organisasi profesi, bukan Labour
Union, tetapi sebuah Organisasi Profesi Pilot Helikopter Indonesia.

Pembentukan format dan struktur kepengurusan ini juga disadari dan didasari oleh kendala kegiatan
dan jenis penugasan profesi yang sangat problematic. Jenis penugasan yang sangat mobile, tidak
menetap, bertugas di daerah-daerah terpencil, remote dan minim komunikasi dan fasilitas, bahkan
seringnya terjadi perubahan atau revised schedule, menjadi kendala tersendiri, yang mengakibatkan
kendala bagi Badan Pengurus untuk melakukan Rapat-Rapat Pengurus. Walau demikian, seluruh
Badan Pengurus tetap Commit dan consistent dengan tugas dan amanah yang telah diberikan.

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 1


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

Dengan ratio penugasan 2:1 , effective days yang tersisa dan available yang bisa digunakan untuk
berorganisasi hanyalah 10 (sepuluh) hari dalam sebulannya.

Walaupun dengan kondisi tight schedule, Badan Pengurus APHI dengan integrity dan dedikasi yang
tinggi, tetap menyempatkan diri untuk bisa berbuat menyumbangkan tenaga dan fikirannya untuk
profesi.

Semoga melalui Laporan Tahunan Kegiatan dan Keuangan ini, para anggota APHI dapat mengetahui
apa yang telah dilakukan dan akan dikerjakan kedepan demi kemajuan Profesi Pilot Helikopter
Indonesia.

II. Kegiatan Organisasi Secara Umum

Para Professional Pilot Helikopter yang tergabung dan diwakili oleh Asosiasi Profesinya merupakan
bagian terintegral dan tak terpisahkan dengan industry aviasi. Dimana Industri Aviasi terdiri dari
unsur-unsur manufacture, operator, professional, user dan regulator. Jika salah satu unsur tersebut
tidak ada atau hilang, maka industry aviasi tidak akan pernah terbentuk.

Kelima unsur tersebut harus aktif berperan dan berkontribusi, secara berimbang dan proportional.
Untuk menciptakan industry aviasi yang sehat, para Professional melalui Asosiasinya sebagai bagian
dari Industry Aviasi dan Penerbangan Nasional, haruslah dilibatkan dan melibatkan diri secara aktif
dan contibutive.

Saat ini APHI baru berusia 6 (enam) tahun. Namun sesungguhnya kegiatan berorganisasi Profesi ini
sudah dimulai oleh para Pilot Senior Helikopter, sudah sejak lama. Yaitu pada tahun 1980an, sejak
diawalinya organisasi Profesi Pilot melalui API (Asosiasi Pilot Indonesia) , kemudian berubah
menjadi Persepsi (Persatuan Penerbang Sipil Indonesia), kemudian berubah lagi menjadi Federasi
Pilot Indonesia.

Beberapa program sudah pernah diperjuangkan oleh para senior yang lebih dulu aktif di organisasi
profesi ini, diantaranya adalah memperjuangkan hal-hal yang berhubungan dengan regulasi. Seperti
maximum flight duty time per day yang telah dilakukan pada tahun 1990an, bersama-sama dengan
Asosiasi-Asosiasi lainnya yang tergabung dalam Federasi Pilot Indonesia, saat pembahasan Draft
CASR part 135. Yaitu melakukan usulan revisi maximum flight time dari yang semula 9 (Sembilan)
jam per 24 consecutive hour, diusulkan untuk dikurangi menjadi 7 (tujuh) jam untuk dual Pilot, 6
(enam) jam untuk single Pilot dan 5 (lima) jam untuk external load operation. Usulan itu diterima, dan
tetap berlaku serta masih digunakan hingga saat ini.

Program lainnya adalah saat pembuatan Standard Competency for Aeroplane Pilot dan Standard
Competency for Helicopter Pilot pada tahun 2003. Standard Competency Pilot ini sengaja dibuat
dengan tujuan, diharapkan agar dimasa datang Pilot Indonesia memiliki standard acuan pelatihan yang
sama, yaitu sebuah Standard Competency Nasional.

Tentang keanggotaan afiliasi APHI, sesuai yang diamanatkan oleh Pemerintah melalui SKM (Surat
Keputusan Menteri) Perhubungan No. 12/1998 tentang Federasi Pilot Indonesia, menyatakan bahwa
satu-satunya Organisasi Pilot yang diakui sebagai mitra Pemerintah adalah Federasi Pilot Indonesia.

Untuk melaksanakan amanat tersebut, APHI setelah terbentuk tanggal 31 January 2011, langsung
bergabung dibawah Federasi Pilot Indonesia. Jadi sesungguhnya perjalanan panjang berorganisasi

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 2


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

sudah dimulai sejak lama, yang diawali oleh para senior dan founding fathers Pilot Helikopter
Indonesia, dan diharapkan akan terus berkelanjutan dan berkesinambungan agar diteruskan oleh
generasi-generasi berikutnya.

Kepengurusan Periode 2016-2021, pada Tahun Pertama ini, seperti yang diuraikan didepan bahwa
Format dan struktur dibentuk dengan cara “straight forward”, melalui bentuk dan format yang
praktis, jelas, tegas, ringkas dan lugas. Namun tetap memberikan ciri khas nya, bahwa organisasi ini
adalah sebuah organisasi profesi. Yaitu sebuah Organisasi Profesi Pilot Helikopter Indonesia.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka Susunan Badan Pengurus APHI periode 2016 – 2021, adalah :

KETUA UMUM : Capt. Imanuddin Yunus, SH.

WAKIL KETUA : Capt. Sugiyono.

SEKRETARIS : Capt. Wewen Nurwendi

KETUA BIDANG UMUM : Capt. Achmad Zaini.

WAKIL KETUA BID. UMUM : Capt. Bambang Setiawan.

KETUA BIDANG PROFESSIONALISME : Capt. Mohammad Nasir

KETUA BIDANG HUMAS : Capt. Tubagus Budi Setyadarma.

WAKIL KETUA BID HUMAS : Capt Dili Muhammad Yudi.

BENDAHARA : Capt. Muhammad Taufik

Inilah format kepengurusan yang saat ini dianggap ideal bagi sebuah organisasi Profesi, kecil namun
efektif, untuk mengatasi kendala kedinasan.

Untuk mengatasi kendala SDM dan penugasan schedule, pelaksanaan kegiatan kesekretariatan
dilaksanakan secara back to back, bergantian, tidak harus kaku dan terikat dengan jobdecs masing-
masing bidang.

Demikian pula dalam hal pelaksanaan Rapat Badan Pengurus. Kehadiran lengkap seluruh anggota
Badan Pengurus dalam suatu rapat adalah sesuatu hal yang hampir mustahil dilakukan. Solusi yang
diterapkan untuk mengatasi hal ini adalah dengan memaksimalkan komunikasi, baik melalui
telephone maupun surat elektronik, namun tetap dapat dipertanggung jawabkan, traceable dan
accountable.

Program dan kegiatan organisasi lainnya adalah usaha-usaha agar berlangsungnya proses regenerasi
dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa kendala. Diharapkan agar stagnance atau terhentinya proses
regenerasi selama kurun waktu 1988 – 2011 tidak akan terjadi lagi. Karena seperti yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 1, Tahun 2009 tentang Penerbangan,
 Pasal 381 
 ayat (1) yang
menyatakan bahwa Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyediaan dan pengembangan sumber
daya manusia di bidang penerbangan.

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 3


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

Proses regenerasi Pilot Helikopter kembali dilakukan oleh STPI mulai tahun 2011, setelah melalui
perjuangan saran dan masukan yang tiada henti, serta selalu disampaikan oleh APHI kepada
Pemerintah, baik melalui forum-forum resmi maupun tidak resmi.

III. Kegiatan Bidang-Bidang.Kegiatan Bidang Umum

Kegiatan Bidang Umum diketuai oleh Capt Achmad Zaini, yang dibantu oleh Capt. Bambang
Setiawan sebagai Wakil Ketua Bidang. Namun dalam kegiatan sehari-hari demi kelangsungan
berjalannya organisasi, kegiatan tidak terikat kepada masing-masing Ketua. Jika salah satu Badan
Pengurus sedang berhalangan, bisa digantikan oleh Ketua Bidang lainnya, melalui pendelagasian
resmi dari Ketua Bidang kepada orang yang menggantikannya. Solusi ini cukup efektif sebagai
solusi kendala kehadiran.

Selain kegiatan Bidang – Bidang yang telah dipaparkan diatas, kegiatan Bidang Umum juga
melakukan advocacy atau pendampingan bantuan hukum terhadap rekan–rekan anggota yang
sedang terkendala dengan masalah ketenagakerjaan. Bantuan advocacy ini tidak hanya untuk para
Pilot Helikopter anggota Asosiasi saja, tetapi juga rekan-rekan dari Load Masters.

Permasalahan yang terjadi umumnya adalah masalah kepegawaian, kontrak dan asuransi. Apa yang
dilakukan Asosiasi terhadap para anggota yang bermasalah adalah sesuai dengan amanat yang
tercantum di AD-ART, yang menyatakan bahwa Asosiasi sebagai wadah bagi anggotanya
memberikan payung perlindungan hukum terhadap profesi dan professionalnya.

Kegiatan lainnya yang perlu dilaporkan adalah :

a. Bidang Umum Organisasi juga tetap melakukan konsolidasi keanggotaan, khususnya para
teman-teman yang baru melakukan konversi licence dari militer ke civil. Asosiasi merasa
berterima kasih dengan datangnya rekan-rekan seprofesi yang baru melakukan konversi
licence ke civil. Hasil update pemegang licence Helikopter yang aktif di operasi penerbangan
sipil adalah kurang lebih berjumlah 315 (tiga ratus lima belas) yang telah dilakukan kalkulasi
update.

b. Memberi masukan kepada Direktorat Navigasi Penerbangan, melalui Bapak Muhammad


hasan, tentang masukan kordinat-kordinat Helipad di seluruh Indonesia, baik onshore maupun
off shore, sebagai materi Revisi AIP Volume 5.

c. Memberikan masukan kepada SKKMIGAS atas kendala yang terjadi sekarang, dengan agak
tersendatnya penyaluran dan penempatan para Copilot baru, dikegiatan transportasi
penunjang eksplorasi dan eksploitasi oil and gas. Hal ini masih terus diperjuangkan oleh
APHI dan materi usulan telah disampaikan ke SKKMIGAS dalam tulisan “Materi Usulan
Revisi PTK 050/SKKMIGAS”, yang telah disampaikan pada tanggal 6 May 2014.

APHI sebagai wadah professional sangat mengerti dan memahami kepentingan user/customer sebagai
pengguna jasa yang menerapkan standard tinggi dengan menerapkan standard minimum hours
requirement bagi para Copilot yang terlibat di penerbangan penunjang transportasi Oil and Gas,
namun juga diharapkan jangan sampai hal tersebut menjadi kendala bagi kepentingan Nasional dan
terhambatnya kelangsungan proses regenerasi ketersediaan Human Resources Pilot Helikopter
sebagai asset Nasional.

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 4


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

Dalam Materi Usulan yang telah disampaikan oleh APHI adalah hanya mengusulkan
penambahan kolom baru, yaitu kolom Ab Initio Pilot pada “Table Flight Time Experience
and Pilot Qualification – Rotary Wing”, yang sebelumnya tidak ada. Sehingga jika
penambahan kolom Ab Initio ini disetujui, penempatan/utilisasi Pilot baru di kegiatan
pendukung transportasi kegiatan Oil and Gas tidak lagi bertentangan dengan PTK
050/SKKMIGAS.

Semoga usulan tersebut dapat diterima sehingga penempatan Copilot baru sebagai penerus
generasi Pilot Helikopter Indonesia dapat berjalan dengan lancar.

d. Menghadiri “Aviation Medicine Update On Helicopter Safety Transportation Symposium”


di Bogor. Yang diselenggarakan pada hari Minggu, tgl 10 Januari 2016, bertempat di Savero
Golden Flower Hotel Bogor. Pada acara ini, Badan Pengurus APHI diberi kehormatan untuk
terlibat sebagai pembicara, yaitu : Capt. Imanuddin Yunus, Capt Alex mamesah, Capt
Sugiyono dan Capt Muhammad Taufik.

Meresponse undangan symposium ini sangat penting guna menjalin kerjasama dengan pihak
external serta memberikan masukan-masukan, terlebih symposium ini bertema tentang
Helikopter yang merupakan main job Pilot Helikopter yang dilakukan sehari-hari.

Selain itu adalah memberikan masukan terhadap Penerbangan Medevac yang sifatnya mercy
flight atau kemanusian, dan ini mendapat tanggapan yang sangat positif dari Panitia dan
peserta symposium. Diharapkan acara ini akan dilaksanakan secara rutin dan
berkesinambungan.

e. Badan Pengurus APHI diundang sebagai speaker/pembicara pada acara IATEC (Indonesian
Aviation Training and Education Conference), di Mercure Hotel, Jakarta, pada tanggal 25 –
26 May 2016. Pada kesempatan itu Ketua Umum APHI menyampaikan speech/pidato dan
presentasi dengan tema (yang diberikan oleh panitia), “The Training Method for Helicopter
Pilot in The Future”.

Materi presentasi dan pidato yang disampaikan pada conference itu, intinya adalah bahwa nature
penerbangan Air Charter Helikopter sangat berbeda dengan nature penerbangan Airline. Sehingga
sebelum kita menentukan method of trainingnya, wajib diketahui basic nature dari operasi
penerbangannya. Dari sini diharapkan kedepannya didalam menerapkan method of tariningnya tidak
men-generalisir dengan method jenis penerbangan lain.

Sulitnya terbang Helikopter adalah karena penerbangan yang dilakukan di Helikopter, daily basis nya
adalah VFR (Visual Flight Rules), amat sangat jarang terbang dengan log IFR. Namun jika ada
permintaan atau mengharuskan terbang IFR atau Night IFR, as an ATPL (with Instrument Rating)
holder, you must be able to maintain your competency of flying IFR or Night IFR. Sebagai pemegang
Licence ATP (dengan rating Instrument), seorang Pilot Helikopter harus mampu menjaga dan
mempertahankan competency untuk mampu terbang IFR atau Night IFR, walaupun dalam kegiatan
sehari-hari sangat jarang dan tidak terbiasa terbang malam IFR. Artinya sebagai Commercial Pilot,
harus mampu terbang anytime, whether it is Night or Day, log as VFR or IFR.

f. Hadir di Workshop SKKMIGAS di Bandung.

Dalam Workshop tersebut, BP APHI memberikan masukan dan saran tentang kondisi dilapangan,
tentang navigasi, prosedur dan regulasi, dimana para anggota APHI adalah sebagai Professional Pilot
yang menerbangkan pesawat Helikopter sebagai bagian yang tak terpisahkan sebagai penunjang

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 5


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

transportasi udara kegiatan Oil and gas. Pada saat itu juga APHI mengingatkan kembali tentang
“Materi Usulan Revisi PTK 050/SKKMIGAS”, yang telah disampaikan beberapa waktu yang lalu.
Dijawab oleh pihak SKKMIGAS bahwa materi tersebut sudah masuk dalam tahap pembahasan. APHI
memberikan apresiasi yang tinggi atas tanggapan dan usaha-usaha tersebut.

g. Selain kegiatan-kegiatan official yang sudah disampaikan diatas, APHI diberikan kehormatan
oleh Prof. Dr. Martono, untuk dapat memberikan “Kata Sambutan/Acknowledgement” Pada
Buku “Aviation Laws and Regulations Applicable in Indonesia” by Prof Dr Martono SH,
LLM, McSc, CLA.

Berikut adalah Acknowledgement yang digunakan sebagai salah satu Kata Sambutan dalam buku
tersebut :

I would like to express my gratitude and highly appreciation to Prof Dr Martono,


SH,LLM,McSc,CLA for the completion of this book. This book is largely covering many law and
regulatory aspects of aviation in Indonesia. For a country consist of 17,000 islands such as Indonesia,
this is the book that the country needed.

There is a stage where the world comes together to promote aviation, discuss ideas, exchange
information, experiences and establish international standards. This stage is the International Civil
Aviation Organization (ICAO). Hundreds of current member states signed treaties acknowledging
their commitment to abiding by the standards and practices established by ICAO.

It’s been realized that the ICAO accommodates the state differences of compliances as long as being
informed and acknowledged, and I believe the purpose of this book is to explore the relationship
between the fulfillment of compliance by individual member states and the safety of the commercial
aviation industry around the globe. I think this is one of the reasons why this book is created.

I hope this book will inspire and stimulate many people, those who are interested in aviation,
practitioners, whether those who directly involved in aviation, government, aviators, all domestic
airlines, airport operator owned by state enterprise, airport authorities, aviation lawyers, airport
managements, aviation professionals association such as Indonesian National Air Carriers Association
(INACA), International Air Transport Association (IATA), Indonesian Pilots Federation (FPI),
Indonesian Helicopter Pilot Association (APHI) and International Federation Airlines Pilot
Association (IFALPA). And finally it will create awareness and consciousness of fully
implementation all regulations.

CHAIRMAN OF

INDONESIAN HELICOPTER PILOT ASSOCIATION

CAPT. IMANUDDIN YUNUS, SH.

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 6


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

2. Kegiatan Bidang Hubungan Masyarakat (Humas)

Dalam sebuah organisasi, keberadaan Bidang Humas sangat dibutuhkan. Terlebih pada organisasi
Profesi APHI yang merupakan sebuah organisasi Profesi yang sangat specific. Sangat perlu
diinformasikan dan disosialisasikan kepada pemerintah, masyakat, kalangan praktisi maupun profesi
lain, komunitas dan industry aviasi, tentang keberadaan dan kegiatan komunitas professional Pilot
Helikopter.

Untuk itulah bidang Humas, yang diketuai oleh Capt. Tubagus Budi Setyadharma, dengan Wakil
Capt. Dili Muhammad Yudi, keberadaannya sangat dibutuhkan.

Yang dilakukan Bidang Humas saat ini adalah meningkatkan intensitas komunikasi, baik kepada
anggota, maupun masyarakat umum, yang anthusias tentang dunia kedirgantaraan, khususnya
Helikopter. Secara terus menerus dan berkesinambungan menjelaskan keseluruh anggota dan semua
pihak, bahwa APHI adalah organisasi Profesi, bukan sebuah Labour Union. Mensosialisasikan bahwa
organisasi ini adalah untuk membangun profesi. Hal ini selalu diutarakan baik saat situasi formil
maupun non formil.

Konsolidasi internal, baik konsolidasi organisasi maupun terhadap anggota, selalu dilaksanakan
secara berkesinambungan, guna meningkatkan kesadaran akan sense of unity (kesadaran akan
kesatuan) maupun sense of professional community (kesadaran akan komunitas satu profesi). Usaha-
usaha ini sudah dirasakan hasilnya, hal ini terlihat dengan meningkatnya keterlibatan anggota dalam
banyak kegiatan-kegiatan organisasi.

Pada saat bulan Ramadhan yang lalu, Bidang Humas melakukan “BukBer” (Buka Bersama), selain
melakukan silaturrachmi dengan anggota, juga mengundang rekan-rekan dari MTC (Merpati Training
Centre), sekaligus melakukan penandatangan MOU, kerjasama didalam pelatihan dan recurrency.

Kegiatan konsolidasi dan sosialisasi ini tidak hanya dilaksanakan saat pertemuan-pertemuan, namun
juga melalui media electronic, social media, dan melakukan komunikasi lintas organisasi-organisasi
sejenis.

Bentuk kegiatan Humas lainnya adalah dengan menghadiri Undangan sebagai Speaker/Pembicara
pada Work Shop Sekolah Tinggi Management Transportasi, Universitas Trisakti.

Undangan ini sangat perlu untuk diresponse dalam rangka mensosialisasikan kepada generasi muda
untuk meningkatkan minat terhadap dunia aviasi, khususnya dunia penerbangan Helicopter.

Selain dari APHI, juga hadir Bapak Muzzafar dar Perhubungan Udara dan Prof. Dr Martono, dari ahli
hukum penerbangan sebagai pembicara.

Dalam kurun waktu Tahun Pertama Periode kengurusan APHI, selain kegiatan-kegiatan yang bersifat
formil, APHI melalui Bidang Umumnya tidak lupa menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada
para Senior melui acara “Malam Apresiasi”.

Malam Apresiasi kepada para Pilot Senior yang telah memasuki masa purna bakti, telah dilaksanakan
pada tanggal 31 Maret 2016, di Rolling Stone Café, tanggal 3 Agustus 2016 di Nancy Café, dan yang
terakhir adalah pada tanggal 31 January 2017, di J Zone Café, sekaligus Perayaan Hari Jadi APHI,
yaitu Anniversary APHI yang ke-VI.

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 7


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

Kegiatan apresiasi ini dijadikan sebagai budaya dan tradisi komunitas Pilot Helikopter Indonesia
untuk menghargai para Seniornya yang telah melimpahkan knowledge, skill dan experiencenya
kepada para juniornya. Karena peran serta Senior dalam peningkatan Skill para pilot junior sangat
penting, aplikasi dan implementasi theory yang ada di text book, tidak semudah apa yang didapatkan
saat di class room.

Kegiatan lainnya adalah, Badan Pengurus APHI juga turut berperan serta pada kegiatan INDO
DEFENCE EXHIBITION featuring INDO HELICOPTER, pada tanggal 24 – 27 November 2016, di
Jakarta International Expo, Kemayoran.

Hal ini cukup mendapat respon yang positif dari masyarakat maupun corporates, pelaku industry
aviasi Helikopter.

Kegiatan Exhibition ini merupakan kegiatan yang pertama diikuti oleh APHI, sebagai organisasi
profesi. Melalui event ini, dirasakan sangat efektif sebagai media untuk men-sosialisasikan dan meng-
informasikan hal-hal yang berhubungan dengan dunia Helicopter. Keterlibatan di Exhibition ini
merupakan indicator dan bukti nyata adanya apresiasi yang tinggi dari pihak penyelenggara terhadap
profesi Pilot Helikopter melalui APHI, dengan memberikan kesempatan, fasilitas dan beberapa
privelleges untuk terlibat didalam kegiatan annual Event ini.

Kegiatan lain yang selalu dilakukan oleh BP APHI melalui Bidang Humas adalah penyampaian sense
of solidarity kepada sesama profesi, terhadap rekan-rekan yang mengalami musibah saat menjalankan
tugasnya, baik rekan civil maupun militer, sebagai bagian dari solidarity, BP APHI tidak lupa selalu
menyampaikan bela sungkawa dalam bentuk mengirimkan bunga duka sebagai ungkapan turun
berbela sungkawa.

3. Bidang Professionalisme.

Bidang ini merupakan Bidang yang memberi warna dan merupakan ciri dan bukti yang menunjukkan
bahwa APHI adalah sebuah organisasi yang sangat specific sebagai organisasi Profesi. Bidang ini
diketuai oleh Capt. Mohammad Nasir, dan dibantu oleh Capt Yudi Muhammad Dili sebagai Wakil
Ketua Bidang.

Beberapa kegiatan lain yang Bidang Professionalisme APHI adalah :

a. Menghadiri Forum ATC – Pilot. Tentang penggunaan PBN (Permance Base Navigation).
Dilkasanakan oleh Air Nav Indonesia. Senin, tgl 4 April 2016. Di Jl Juanda . Tangerang.

b. Menghadiri rapat dengan BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia)


Perhubungan Udara. Pada hari Selasa , 5 April 2016.

Dalam rapat tersebut dibahas prediksi kebutuhan Pilot masa datang, baik fixed wing maupun
rotary wing. Dalam rapat tersebut BP APHI memberikan masukan bahwa acuan dan
parameter kebutuhan Pilot di penerbangan berjadwal sangat berbeda jika dibandingkan
dengan di Air Charter, terlebih dilingkungan kerja Air Charter Helicopter. Acuan prediksi
atau trend kebutuhan Pilot dimasa datang, tidak bisa hanya menggunakan productive flight
hours, seperti yang biasa dilakukan pada penerbangan berjadwal/scheduled airlines.

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 8


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

Dalam dunia Air Charter Helicopter, sangat sering terjadi perbandingan antara Duty Time
dan Flight time tidak proporsional dan sangat tidak berimbang. Sangat sering terjadi untuk
kurun waktu tertentu Flight Time Nil, namun Duty Time nya sangat tinggi. Hal ini yang
sudah disampaikan oleh BP APHI dalam rapat tersebut.

Jadi kesimpulan dan saran yang disampaikan adalah untuk menentukan kebutuhan Pilot
masa datang, khususnya di Air Charter Helicopter adalah agar perhitungan kebutuhan Pilot
masa datang, tidak hanya tergantung atau mengacu kepada Flight time saja, tapi juga
mengacu kepada Duty Time.

Pada kesempatan itu juga APHI menyampaikan banyaknya temuan dilapangan tentang
perbedaan interpretasi tentang definisi tentang “Rest”, yang terdapat dalam CASR part 135.
Hal ini jika tidak diluruskan akan berdampak kepada inconsistency atau berbedanya jumlah
kebutuhan Pilot yang dibutuhkan dalam sebuah operasi penerbangan.

c. Memberi masukan kepada Direktorat Navigasi Penerbangan, melalui Bapak Muhammad


Hasan, tentang masukan kordinat-kordinat Helipad dan Helideck di seluruh Indonesia, baik
onshore maupun off shore.

d. Menghadiri Workshop “Mountainous Flying” di Sorong. “Operation–PBN dan


Mountainous Flying” berlangsung pada tanggal 19-21 September 2016. Yang dilaksanakan
atas kerjasa antara CASA Australi dengan DKUPPU Perhubungan Udara.

Dalam acara Workshop tersebut BP APHI memberikan masukan, bahwa penerbangan


Helikopter sangat specific, tidak bisa digeneralisir dengan nature penerbangan lainnya.
Seorang Pilot Helikopter tidak bisa hanya dilihat dari jumlah Grand Total jam terbangnya
saja, tapi harus juga dilihat experience jenis operasi penerbangannya.

Dalam penerbangan Helikopter, terdiri dari beberapa jenis penerbangan, yang masing-
masing tidak bisa diabaikan dan di-generalisir. Jenis-jenis operasi penerbangan itu,
diantaranya adalah penerbangan offshore, onshore, mountainous, high altitude mountainous,
IFR nigh flight, night deck landing, external load, hoist dan masih ada beberapa jenis
penerbangan helicopter lainnya, yang masing-masing memerlukan keahlian dan pelatihan
tersendiri. Untuk itu keberadaan Personal Pilot Log Book sangat penting. Hal ini sesuai
dengan yang tercantum di CASR subpart 61.51.

Kondisi ini harus disadari dan diketahui oleh Perusahaan. Sehingga jika sebuah kegiatan
penerbangan membutuhkan skill keahlian khusus, Perusahaan harus bertanggung jawab
untuk membekali SDM nya (Pilot, tekhnisi dan supporting personalnya) dengan knowledge,
skill dan experience yang dibutuhkan oleh jenis operasi penerbangan tersebut. Hal ini sudah
diamanatkan dan tertuang dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003.

Satu hal lagi yang harus diketahui adalah, statistic membuktikan bahwa pada setiap
kecelakaan/accident, majority tidak disebabkan oleh single cause atau penyebab tunggal.
Umumnya accident terjadi akibat proses mata rantai panjang yang saling berhubungan.

Banyak contributing factors lainnya yang menjadi penyebab sebuah kecelakaan. BP APHI
juga mengingatkan apa yang tercantum di Annex 13 dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2009, tentang Penerbangan, bahwa hasil temuan investiagasi, tidak bisa digunakan untuk
blaming atau menyalahkan institusi, organisasi, atau individu/orang. Tapi semata-mata
hanya digunakan untuk improvement/perbaikan safety dimasa datang.

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 9


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

e. Melakukan kerjasama dengan MTC (Merpati Training Centre) didalam pelaksanaan pelatihan
Sumber Daya Manusia, tenaga Pilot Helicopter, maupun SDM pendukung operasional
Helikopter, seperti HLO (Helicopter Landing Officer) dan Load Master. Hal ini sesuai dengan
amanat yang tercantum di AD – ART organisasi, bahwa untuk mencapai Visi organisasi yang
telah digariskan perlu dilaksanakan misi–misi strategic, seperti dalam bentuk pelatihan–
pelatihan. Bahwa selama ini didalam pelatihan–pelatihan , khususnya kegiatan recurrent,
dilakukan oleh pihak-pihak yang hanya memiliki keahlian general aviasi, namun tidak
memiliki back ground dan experience khusus dibidang penerbangan Helikopter.

f. Menghadiri Forum ATC – Pilot. Dilakasanakan oleh Air Nav Indonesia. Pada hari Senin, tgl
4 April 2016. Di Kantor Pusat Air Nav Indonesia di Jl. Juanda . Tangerang. Dalam forum
tersebut dibahas tentang penggunaan PBN (Performance Base Naviation) yang merupakan
technologi baru dibidang penerbangan, terlebih untuk penerbangan Helikopter. Dalam hal ini
sangat penting untuk mensosialisasikan technology baru tersebut. Pihak panitia sangat
berterima kasih dengan hadirnya APHI untuk membantu proses penyebaran informasi dan
sosialisasi.

Semua hasil pertemuan-pertemuan seminar dan workshop yang dihadiri dan diikuti oleh Badan
Pengurus sudah dibagikan dan di share ke seluruh anggota melalui email. Namun ada beberapa hasil,
resume dan notulen yang hingga saat ini belum diterima oleh Badan Pengurus, sehingga belum bisa
diteruskan kepada anggota.

IV. P E N U T U P

Pada kesempatan ini ijinkan kami mengucapkan terima kasih kepada para senior dan Badan Kode
Etik, yang selalu membimbing dan mengingatkan kami, Badan Pengurus, untuk terus tetap konsisten
membangun Organisasi Profesi ini, tetap berkontribusi guna peningkatan dan kemajuan Profesi Pilot
Helikopter Indonesia, tetap commit dan konsisten dijalur organisasi profesi.

Dalam melaksanakan kegiatan organisasi profesi ini, masih banyak kendala dan hal-hal lainnya yang
butuh langkah-langkah perbaikan. Diantara kendala yang dihadapi adalah kendala keuangan.
Diharapkan para anggota lebih memperhatikan masalah kewajiban iuran anggota. Keberadaan dan
kekuatan financial sangat dibutuhkan guna kelangsungan berjalannya kegiatan dan program
organisasi.

Kendala lainnya, adalah kendala availability waktu, seperti yang sudah disampaikan didepan, dengan
ratio penugasan 2:1 (dua berbanding satu), effective days yang tersisa dan available yang bisa
digunakan untuk berorganisasi hanyalah, maximum, 10 (sepuluh) hari dalam sebulannya.

Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada seluruh Badan Pengurus, Capt. Sugiyono, Capt. Muhammad Taufik, Capt. Achmad
Zaini, Capt. Muhammad Nasir, Capt. Wewen Nurwendi, Capt. Dili Muhammad Yudi dan Capt.
Bambang Setiawan, atas kerja keras dan kerjasamanya untuk dapat memberikan hasil kerja terbaik
demi kepentingan dan kemajuan Profesi Helikopter Indonesia.

Ditahun-tahun mendatang BP APHI masih akan melanjutkan beberapa program yang masih belum
bisa terlaksana di tahun 2016, semoga pelaksanaan kegiatan dan rencana-rencana organisasi dapat
dilaksanakan lebih baik lagi.

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 10


LASKAR GARDA BANGSA INDONESIA RAYA
Jalan Darmodiharjo No. 69 RT. 049 RW. 006 Sukamelang, Subang – Jawa Barat
laskargardabangsa@gmail.com

Demikianlah laporan kegiatan ini kami sampaikan. Selaku Badan Pengurus, Periode 2016-2021,
Tahun Pertama, kami mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam menjalankan tugas kegiatan
organisasi ini, dan kami selalu open minded, terbuka terhadap segala masukan, saran dan kritik yang
bersifat constructive dan educative, demi kemajuan Profesi Pilot Helikopter Indonesia.

Jakarta, 16 February 2017.

Salam Helikopter,

TTD

Capt. Imanuddin Yunus, SH.

KETUA UMUM

Lampiran :

1. Daftar Iuran Anggota


2. Laporan Keuangan Tahun 2016
3. Foto-foto kegiatan

Laskar Garda Bangsa Indonesia Raya Halaman 11

Anda mungkin juga menyukai