Rizky, F., Agus, M. & Agus, A. (2018). Analisis Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Ekonomi Daerah (Studi Kasus Kabupaten Malang 2009-2016). Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, Vol. 7, No. 14.
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh manajemen keuangan daerah berdasarkan pengeluaran pendapatan daerah dan pembiayaan daerah pada kinerja ekonomi kabupaten Malang. Dasar Teori 1. Pengelolaan keuangan daerah Menurut Halim (2007:330) pengertian Pengelolaan Keuangan Daerah adalah Keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, tata usaha, pelaporan, pertanggungjawaban dan gagasan keuangan daerah. Secara garis besar, pengelolaan keuangan daerah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu manajemen penerimaan daerah dan manajemen pengeluaran daerah. 2. APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) APBD merupakan alat utama pemerintahan mensejahterakan rakyat dan sekaligus alat pemerintah, APBD tidak hanya menyangkut keputusan ekonomi, namun menyangkut keputusan politik. 3. Produk domestik regional bruto Menurut badan pusat statistik Kabupaten Malang Produk Domestik Regional Bruto merupakan ukuran kinerja suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasarkan buku panduan system of national accounts (SNA) yang berlaku secara internasional.
Variabel Variabel Dependen:
1. Kinerja ekonomi daerah (Y) Variabel Independen:
1. Anggaran pendapatan daerah (X1)
2. Anggaran belanja daerah (X2) 3. Anggaran pembiayaan daerah (X3)
Hipotesis H1: Tidak adanya pengaruh yang positif dan signifikan
antara pendapatan daerah terhadap kinerja ekonomi daerah. H2: Terdapat adanya pengaruh positif dan signifikan antara belanja daerah terhadap kinerja ekonomi daerah. H3: Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara pembiayaan daerah dan kinerja ekonomi daerah. Metodologi: 1. Lokasi: Lokasi penelitian ini di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Malang Jl. KH. Agus Salim No.7, Kiduldalem, Klojen, Kota Malang Jawa Timur 65119. 2. Subjek: Kinerja ekonomi daerah malang. 3. Objek: Kinerja ekonomi daerah, anggaran pendapatan daerah, anggaran belanja daerah, anggaran pembiayaan daerah. 4. Populasi dan Sampel: Populasi penelitian adalah data laporan realisasi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Kabupaten Malang dalam kurun waktu 2009- 2016 dan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malang (PDRB) dalam kurun waktu 2009-2016 Sampel dalam penelitian ini adalah laporan realisasi APBD tahun 2009-2016 dan PDRB tahun 2009-2016. 5. Teknik Analisis: analisis regresi linier berganda.
Simpulan dan Saran Simpulan:
1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan daerah berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan daerah lebih banyak digunakan untuk dana perimbangan antara lain yaitu bagi hasil pajak / bagi hasil bukan pajak, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. 2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa belanja daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa pengalokasian belanja daerah sudah bagus dalam rangka memacu peningkatan hasil kinerja ekonomi daerah. 3. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan daerah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja ekonomi. Hal ini disebabkan karena realisasi pembiayaan meningkat maka menurunkan kinerja ekonomi daerah. Saran: 1. Pemerintah Kabupaten Malang Pemerintah kabupaten Malang harus semakin bekerja keras untuk ke depannya sehingga target Pendapatan Asli Daerah bisa tercapai sebagai upaya penyediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut tentang objek penerimaan yang berpotensi sebagai perluasan sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang masih menjadi wewenang pemerintah daerah dan tidak bertentangan dengan peraturan daerah.