LAMPIRAN I
PERATURAN BUPATI
NOMOR : 188.4/……./405.10.XX/201831
TANGGAL : 31 Desember 2018
TENTANG : REVIU RENCANA STRATEGISUPT
Puskesmas JambonTAHUN 2016-2021
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Puskesmas
2.2 Sumber Daya Puskesmas
2.3 Kinerja Pelayanan Puskesmas
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Puskesmas
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
PUSKESMAS
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Fungsi Pelayanan Puskesmas
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
PUSKESMAS
dan
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem
kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsi UKP tingkat pertama di
wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan dan bermutu;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi
pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas
dan pengunjung;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
f. melaksanakan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
mutu dan akses Pelayanan Kesehatan;
h. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
i. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayan kerjanya;
dan
j. melaksanakan penapisan rujukan dengan indikasi medis
dan sistem rujukan
Selain menyelenggarakan fungsi tersebut, Puskesmas dapat
berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan. Ketentuan
mengenai wahana pendidikanTenaga Kesehatan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 19
Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Ponorogo, tugas dan fungsi Puskesmas adalah
sebagai berikut :
1) Tugas Pusat Kesehatan Masyarakat yang merupakan UPT
Kesehatan adalah melaksanakan pelayanan, pembinaan dan
9
a. Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugas berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan dan dalam
menyelanggarakan tugasnya berkoordinasi dengan Camat.
Sesuai Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 24 Tahun 2017 Kepala
Puskesmas mempunyai tugas :
1) Memimpin, melaksanakan, merencanakan,
mengoordinasikandan membina serta mengevaluasi kegiatan
berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dinas
2) Mengawasi dan melaporkan kondisi aset Dinas secara berkala;
dan
3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
sesuai dengan bidang tugasnya.
Selaku Pimpinan BLUD sesuai Permendagri No. 61 Tahun 2007 Pasal
37 Kepala Puskesmas memiliki tugas :
1) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan
BLUD.
2) Menyusun renstra bisnis BLUD
3) Menyiapkan RBA
4) Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat
teknis kepada kepala daerah sesuai ketentuan
5) Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain
pejabat yang telah ditetapkan dengan peraturan perundangan-
undangan, dan
14
h. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu dipimpin oleh seorang penanggung jawab
Puskesmas Pembantu yang dalam melaksanakan tugas berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT Puskesmas.
Tabel 2.1
Komposisi Sumber Daya ManusiaUPT Puskesmas Jambon...
sampai Berdasarkan Profesi tahun 2018
STATUS
NO JENIS KETENAGAAN NON JUMLAH
PNS
PNS
1. Dokter Umum
2. Dokter Gigi
3. Perawat
4. Bidan
5. Perawat Gigi
6. Nutrisionis
7. Sanitarian
8. Apoteker
9. Analis Laboratorium
10. Asisten Apoteker
11. Admistrasi Umum
20
12. Tenaga IT
13. Supir
14. Laundry
15. Cleaning Servis
16. Satpam
17. Rekam Medik
Tenaga Promosi
18.
Kesehatan
19. Akuntan
JUMLAH KESELURUHAN
Tabel 2.2
Komposisi Pendanaan Puskesmas
No Uraian 2016 2017 2018
1 Kapitasi
2 Non Kapitasi
3 Umum dan
Kesehatan Lainnya
4 DAK (BOK)
5 Subsidi Operasional
dari PEMDA
Total
- Layanan UGD
- Layanan Laboratorium
- Layanan ….. dst ..
d. Jejaring Puskesmas
- Puskesmas Pembantu berjumlah 2
24
3 Mutu
4 Manajemen
5 Nilai Keseluruhan
Nilai PKP
Analisis :
………………………………..
sesuai estándar
8 Setiap penderita hipertensi
mendapatkan pelayanan 100%
kesehatan sesuai stándar
9 Setiap penderita diabetes melitus
mendapatkan pelayanan 100%
kesehatan sesuai stándar
10 Setiap orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ) mendapatkan
100%
pelayanan kesehatan sesuai
stándar
11 Setiap orang dengan TB
mendapatkan pelayanan TB 100%
sesuai stándar.
12 Setiap orang beresiko terinfeksi
HIV (Ibu hamil, Pasien TB, pasien
IMS, waria/transgender,
pengguna napza dan warga 100%
binaan Lembaga
Pemasyarakatan) mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar
Analisis :
………………………………..
Analisis :
……
27
2.4.2 Tantangan
Era penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
yang telah dicangangkan sejak Januari 2014 dan menjadi wajib
bagi semua warga negara Indonesia pada tahun 2019 merupakan
tantangan tersendri bagi pelaku pemberi pelayanan kesehatan
termasuk UPT Puskesmas Jambon. SJSN yang didalamnya
meliputi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tentunya
berdampak juga pada UPT Puskesmas Jambon Kebijakan dan
peraturan-peraturan yang mendasari pelaksanaan JKN akan
menimbulkan berbagai persoalan baru yang berdampak pada
penyelenggaraan pelayanan kesehatankepada masyarakat.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
menetapkan kebijakan yang pada hakekatnya adalah
menerapkan efektititas dan efisiensi biaya dengan tidak
menguarangi kualitas pelayanan. Penerapan kendali mutu dan
kendali biaya menjadikan Puskesmas sebagai provider pelayanan
kesehatan harus selalu berupaya memberikan pelayanan yang
terbaik.(biaya efisien tetapi kulitas tetap terjaga).
Provider pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan primer di wilayah kerja kecamatan Jambon tidak
hanya diselenggarakan oleh UPT Puskesmas Jambon tetapi juga
diselenggarakan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya
yang ada sehingga merupakan tantangan untuk bersaing secara
sehat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan
mengedepankan kualitas pelayanan untuk menjamin mutu dan
keselamatan pengguna layanan. Pelayanan berdasarkan
kompetensi, pedoman dan standar opersional prosedur menjadi
syarat mutlak.
Selain tuntutan kualitas pelayanan, yang menjadi
tantangan dalam pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan
Jambon adalah pola perkembangan penyakit. Angka kesakitan
yang digambarkan dalam pola 15 penyakit terbanyak, ditemukan
kasus penyakit yang menjadikan ……..sebagai endemik Demam
Berdarah Dengue (DBD), kasus penyakit menular, penyakit
30
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PUSKESMAS
3.2. Telaah Visi Misi Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih 2016-2021.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
mewujudkan
40
4.2. Sasaran
Dalam menyelenggarakan suatu kegiatan, organisasi tentu
program kegiatan.
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan
strategi organisasi yang berisi rencana menyeluruh dan terpadu
mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara operasional
dengan memperhatikan ketersediaan sumberdaya organisasi. Sebagai
satu cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran organisasi, maka
strategi yang ditetapkan oleh UPT Puskesmas jAMBON adalah sebagai
berikut :
a. Peningkatan Jangkauan dan Mutu Upaya Pelayanan
Kesehatan.
Peningkatan Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
yang dipadukan secara serasi dan seimbang dengan peningkatan
Mutu Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Di samping itu upaya
kesehatan bagi penduduk miskin, penanggulangan bencana dan
kejadian luar biasa (KLB) Penyakit, penanggulangan masalah gizi
pada balita dan ibu, serta pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular yang mempunyai komitmen regional dan global
mendapat pengutamaan, dan penanganan secara kewilayahan,
tanpa mengabaikan kerjasama yang sinergis dengan pemerintah
di tingkat kecamatan dan desa melalui kerjasama lintas sektor,
dan masyarakat termasuk swasta. Unit Pelaksana Teknis
Kesehatan (UPT) khususnya Puskesmas, harus mampu
memberikan pelayanan dasar yang bermutu yang diperlukan
oleh masyarakat.
Upt Puskesmas Jambon berinovasi untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat dalam mengatasi permasalahan
kesehatan maka dibentuklah kegiatan Home Care Jambon
Tujuan Home Care Jambon adalah membantu keluarga pasien
pasca rawat inap atau pasien penyakit kronis untuk melakukan
perawatan pasien di rumah, dan melakukan kunjungan rumah
ke 5 Kepala Keluarga di sekitarnya.
b. Penggalangan Kemitraan Lintas Sektor
Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Ponorogo, diperlukan kerja sama lintas
47
Untuk lebih jelasnya strategi dan kebijakan dapat dilihat pada tabel 4.2 :
50
51
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
- Kusta
1. Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus kusta baru
2. Kasus kusta yang dilakukan PFS secara rutin
3. RFT penderita kusta
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score
kecacatannya tidak bertambah atau tetap
5. Proporsi kasus defaulter kusta
6. Proporsi tenaga kesehatan di desa endemis kusta
tersosialisasi
7. Proporsi kader kesehatan di desa endemis kusta
tersosialisasi
8. Proporsi SD/MI di desa endemis kusta dilakukan
screning kusta
- Tuberculosis bacillus (TB) paru
1. Penemuan suspect penderita TB
2. Penderita TB paru bta positif yang dilakukan
pemeriksaan kontak
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif
- Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS
1. Anak sekolah (SMP DAN SMA / sederajat) yang sudah
dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
- Demam berdarah dengue (DBD)
1. Angka bebas jentik
2. Penderita DBD yang ditangani
3. Cakupan PE kasus DBD
- Malaria
1. Penderita malaria yang dilakukan pemeriksaan SD
2. Penderita positif malaria yang diobati sesuai standar
(ACT)
3. Penderita positif malaria yang di follow up
- Pencegahan dan penanggulangan rabies
1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang terindikasi
- Pelayanan imunisasi
1. IDL (imunisasi dasar lengkap)
2. UCI desa
3. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
57
B Manajemen
1. Manajemen umun:
2. Manajemen pemberdayaan masyarakat:
3. Manajemen peralatan:
4. Manajemen sarana prasarana:
5. Manajemen keuangan:
6. Manajemen sumber daya manusia:
7. Manajemen pelayanan kefaramasian
8. Manajemen data dan informasi:
9. Manajemen program UKM esensial:
10. Manajemen program UKM pengembangan:
11. Manajemen UKP:
12. Manajemen mutu:
C Mutu
1. Survei kesehatan masyarakat
2. Survei kepuasan pasien
3. Penanganan pengaduan pasien
4. Sasaran keselamatan pasien
5. Pencegahan dan pengendalian infeksi.
2. Pelaksanaan
- Persiapan (Termasuk penetapan indicator pelaksanaan dan
Persiapan mekanisme pengadaan)
- Pelaksanaan ( Pelaksanaan kegiatan dan mekanisme pengadaan
barang / jasa)
- Pengawasan dan Bimbingan
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUSKESMAS
7.3 TarifPelayanan
7.3.1 Tarifpasienumum
Berikut ini disampaikan mengenai dasar tarif pasien umum untuk
setiap produk dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen.Tarif yang
digunakan disini berdasarkan tarif yang berlaku terakhir di UPT
Puskesmas Jambon.
7.3.2 Tarif peserta Jaminan Kesehatan Nasional
Tarif pelayanan pasien peserta JKN sesuai Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor 52 Tahun 2016 tentang standar
tarif pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program Jaminan
Kesehatan dalam bentuk kapitasi sesuai kesepakatan dengan BPJS,
sebesar Rp 6.000,00 (Enam ribu rupiah).
BAB VIII
PENUTUP
........................................