Anda di halaman 1dari 36

REVIU RENSTRA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO

TAHUN 2016-2021
Sesuai dengan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017

I. Pendahuluan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo tahun 2016-2021
adalah dokumen perencanaan yang disusun dengan maksud digunakan sebagai arah
dan acuan sekaligus kesepakatan bagi seluruh komponen di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan
kesehatan dengan harapan agar perencanaan pembangunan kesehatan di daerah bisa
bersinergi dengan perencanaan pembangunan kesehatan nasional melalui rumusan
program-program kesehatan. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Ponorogo merupakan satu kesatuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Pemerintah Kabupaten Ponorogo karena dalam penyusunannya berpedoman
pada RPJMD tersebut. Dengan mengacu pada dokumen rencana strategis ini maka
seluruh upaya yang dilakukan oleh masing-masing pelaku pembangunan kesehatan
bersifat sinergis, koordinatif dan melengkapi satu dengan lainnya didalam satu pola
sikap dan satu pola tindak.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021
telah beberapa kali mengalami proses reviu sesuai dengan amanat Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP). Proses reviu dilakukan dengan didampingi dan diasistensi oleh Pemerintah
Propinsi Jawa Timur agar sesuai dengan amanat undang-undang sehingga dapat
diperoleh penilaian SAKIP yang baik sesuai harapan pemerintah Kabupaten
Ponorogo. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor
86 Tahun 2017 dipandang perlu melakukan reviu kembali atas Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021.
Reviu Ketiga atas Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo
Tahun 2016-2021 merupakan bagian tidak terpisahkan dari :
1. Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo
Nomor : 188.4/363/405.09/2016 tanggal 5 Oktober 2016;

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 1
2. Reviu atas Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-
2021 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Ponorogo Nomor : 188.4/56/405.10/2017 tanggal 17 Januari 2017;
3. Reviu Kedua atas Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Tahun
2016-2021 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Ponorogo Nomor : 188.4/367/405.10/2018 tanggal 18 Januari 2018;

II. HASIL REVIU


Rincian hasil Reviu Ketiga atas Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Ponorogo Tahun 2016 – 2021 adalah sebelumnya terdiri dari 7 bab berubah menjadi
8 bab dengan uraian sebagai berikut :

1. Bab II Gambaran Umum Dinas Kesehatan dengan rincian Sub Bab sebagai
berikut :
II.1. Struktur organisasi Dinas Kesehatan
II.2. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan
II.3. Sumber Daya Kesehatan
II.4. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
II.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan
diubah sehingga keseluruhan menjadi sebagai berikut :
Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan dengan rincian Sub Bab
sebagai berikut :
II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
II.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan
II.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
II.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Sub Bab 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan diubah sehingga
keseluruhan menjadi sebagai berikut sebagai berikut :

Program yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan selama tahun 2010-
2015 dan dilanjutkan sampai dengan Tahun 2017 adalah :
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
b. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
c. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 2
d. Program Pengawasan Obat dan Makanan
e. Program Pengembangan Obat asli Indonesia
f. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
h. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
i. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
j. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Hasil dari pelaksanaan program-program tersebut ditunjukkan pada


pencapaian sasaran meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator
kinerja sebagai berikut :

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 3
TABEL TC 23 DI EXCEL

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 4
Analisa Tabel 2.1 adalah sebagai berikut :
1. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator AKI dan
AKB adalah BAIK. Indikator kinerja AKI dan AKB bernilai negatif artinya
target indikator adalah batas maksimal kinerja yang menunjukkan baik.
Capaian AKI dan AKB tahun 2015 masih di bawah angka maksimal, hal ini
menunjukkan kinerja yang baik dari pelayanan kesehatan menekan angka
kematian ibu dan bayi di wilayah Kabupaten Ponorogo.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Pengembangan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
b. Ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit,
klinik, rumah bersalin, praktik dokter, apotek, laboratorium, perusahaan
farmasi, dan asuransi kesehatan.
c. Pengetahuan ibu tentang kehamilan dan kesehatan ibu dan anak.
Hambatan / Permasalahan :
1) Masih kurangnya kompetensi kebidanan.
2) Ibu hamil dengan komplikasi.
3) Masih berkembangnya mitos-mitos tentang kehamilan di masyarakat.

2. Persentase balita gizi buruk


Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator prosentase
balita gizi buruk adalah BAIK. Indikator kinerja prosentase balita gizi buruk
bernilai negatif artinya target indikator adalah batas maksimal kinerja yang
menunjukkan baik. Capaian prosentase balita gizi buruk tahun 2015 masih di
bawah angka maksimal, hal ini menunjukkan kinerja yang baik dari pelayanan
kesehatan menangani permasalahan di wilayah Kabupaten Ponorogo.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Komitmen petugas kesehatan dengan dibantu kader kesehatan di desa.
b. Ketersediaan anggaran untuk pengadaan PMT.
c. Promosi secara intensif baik lewat penyuluhan maupun lewat media massa.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 5
Hambatan / Permasalahan :
1) Akses masyarakat di sebagian wilayah Kabupaten Ponorogo masih sulit
dalam menjangkau pelayanan kesehatan.
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat akan gizi bagi ibu hamil dan balita.
3) Komplikasi kehamilan.

3. Indeks Kepuasan Masyarakat dan Persentase Puskesmas Terakreditasi.


Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator Indeks
Kepuasan Masyarakat adalah BAIK sedangkan indikator Persentase
Puskesmas Terakreditasi tidak bisa diukur dikarenakan belum ada kegiatan
akreditasi puskesmas pada kurun waktu 2011-2015.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
b. Ketersediaan sarana prasarana yang memenuhi standar.
c. Tersedianya sumber daya manusia kesehatan sesuai kebutuhan.
d. Komitmen pemerintah daerah.
Hambatan / Permasalahan :
1) Kurangnya sumber daya manusia kesehatan di Kabupaten Ponorogo.
2) Kurangnya pemenuhan sarana prasarana yang mendukung pelayanan
kesehatan.
3) Kurangnya komitmen pegawai puskesmas dalam proses akreditasi.

4. Persentase Kepesertaan JKN


Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator Persentase
Kepesertaan JKN adalah CUKUP BAIK, dari target 50% penduduk miskin
yang ditargetkan mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan sudah tercapai
49,84%.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau.
b. Kesadaran masyarakat akan kebutuhan jaminan kesehatan pribadi.
c. Komitmen pemerintah daerah.
Hambatan / Permasalahan :
1) Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap jaminan kesehatan
pribadi.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 6
2) Kurangnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
dijamin oleh JKN.
3) Iuran peserta yang tidak lancar atau banyak tunggakan.

5. Prevalensi penyakit HIV/AIDS


Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator prevalensi
penyakit HIV/AIDS adalah CUKUP, dari target penemuan <1 per 10.000
penduduk capaiannya sebesar 1.12 per 10.000 penduduk. Hal ini dikarenakan
penyakit HIV/AIDS adalah fenomena gunung es, di mana masa inkubasi
penyakit yang lama menyebabkan penyakit HIV/AIDS tidak bisa ditemukan
secara dini tanpa melalui pemeriksaan darah. Pasien yang dating ke sarana
pelayanan kesehatan umumnya sudah dalam kondisi sakit atau ada keluhan
yang tak kunjung sembuh.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Pengetahuan masyarakat tentang Penyakit HIV/AIDS.
b. Upaya promotif dan preventif oleh pemberi layanan kesehatan.
c. Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME
Hambatan / Permasalahan :
1) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit HIV/AIDS.
2) Perilaku seks bebas di masyarakat.
3) Penyimpangan seksual di masyarakat.

6. Insiden rate Penyakit TB paru


Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator insiden rate
penyakit TB paru adalah CUKUP, dari target penemuan 326 per 100.000
penduduk capaiannya sebesar 71 per 100.000 penduduk.. Angka ini
menunjukkan upaya penemuan penderita baru TB masih perlu ditingkatkan
melalui penyuluhan, meningkatkan peran kader kesehatan dan bekerja sama
dengan organisasi kemasyarakatan.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Pengetahuan masyarakat tentang Penyakit TB paru.
b. Perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat.
c. Gizi masyarakat.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 7
Hambatan / Permasalahan :
1) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit TB paru.
2) Kebiasaan merokok masyarakat yang sulit dihilangkan.
3) Pola makan masyarakat yang tidak sehat.

7. Insiden Rate penyakit DBD


Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator insiden rate
penyakit DBD adalah KURANG, dari target penemuan <51 per 100.000
penduduk capaiannya sebesar 89 per 100.000 penduduk. Angka ini
menunjukkan bahwa kejadian DBD di Kabupaten Ponorogo masih tinggi.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat.
b. Sanitasi lingkungan yang baik.
Hambatan / Permasalahan :
1) Kurangnya PHBS di masyarakat.
2) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit DBD.
3) Cuaca yang tidak menentu

8. Prevalensi penyakit Kusta


Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator prevalensi
penyakit kusta adalah BAIK, dari target penemuan <1 per 10.000 penduduk
capaiannya sebesar 0.6 per 10.000 penduduk Angka ini menunjukkan bahwa
kasus kusta yang ditangani semakin kecil artinya eliminasi kusta di Kabupaten
Ponorogo hampir tercapai.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Kegiatan penemuan penderita kusta secara aktif.
b. Pengetahuan masyarakat tentang Penyakit Kusta.
Hambatan / Permasalahan :
1) Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Penyakit Kusta.
2) Stigma penderita kusta menyebabkan pasien bersembunyi sulit ditemukan,
jika ditemukan sudah dalam keadaan cacat.
3) Stigma masyarakat terhadap penderita kusta sehingga mengucilkan.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 8
9. Cakupan penyakit Hipertensi dan Cakupan penyakit Diabetes
Pada tabel 2.1 dapat dilihat bahwa capaian kinerja indikator cakupan
penyakit hipertensi dan cakupan penyakit diabetes belum bisa dianalisa
dikarenakan belum ada kegiatan yang berfokus pada penemuan penyakit
hipertensi dan diabetes. Hipertensi dan diabetes dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti stress, pola makan, pola hidup, gangguan penyakit sehingga
kejadiannya cenderung berulang pada orang yang sama.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan :
a. Pola hidup sehat masyarakat.
b. Menghilangkan faktor resiko seperti stress, kebiasaan merokok.
c. Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan.
Hambatan / Permasalahan :
1) Pola hidup masyarakat moderen yang serba instan
2) Perilaku masyarakat tentang pola makan, gaya hidup dan tuntutan jaman

Alokasi dan realisasi anggaran untuk menentukan kelancaran tugas dan pencapaian
tujuan yang terlebih dahulu ditetapkan oleh Dinas Kesehatan selama tahun 2010-2015
adalah sebagai berikut :

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 9
TABEL TC 24

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 10
Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017
Page 11
Dari tabel 2.2 dapat diketahui bahwa rasio antara alokasi kebutuhan
anggaran dengan realisasi kegiatan SUDAH BAIK. Bukan berarti bahwa
kecukupan anggaran masing-masing kegiatan sudah mencukupi sesuai kebutuhan,
tetapi kemampuan daerah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan
anggaran. Dalam upaya mencapai target rencana strategi Dinas Kesehatan 5 (lima)
tahun ke depan masih diperlukan dukungan anggaran yang cukup untuk mencapai
tujuan pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Ponorogo.
Realisasi anggaran dipengaruhi juga oleh sumber daya manusia serta
prosedur pencairannya. Keterbatasan SDM di Dinas Kesehatan yang menguasai
teknis pengelolaan keuangan merupakan salah satu penyebab realisasi anggaran
belum maksimal. Mayoritas SDM yang mengelola teknis keuangan adalah tenaga
fungsional yang merangkap tugas, sehingga beban pekerjaan meningkat.

2. Bab III Gambaran Capaian Pembangunan Kesehatan diubah sehingga


keseluruhan menjadi sebagai berikut :
II.
III.

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Dinas Kesehatan
3.1.1. Identifikasi Faktor-Faktor Internal
Setiap organisasi secara internal memiliki faktor kekuatan (strenghts) dan
kelemahan (weakness) yang dapat mempengaruhi bahkan menentukan
keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuannya.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 12
S (Strenghts/Kekuatan) W (Weakness/Kelemahan)
1 Tersedianya SDM Kesehatan 1. Belum optimalnya kinerja SDM
Kesehatan
2 Tersedianya sarana dan 2. Jenis, kuantitas dan kualitas
prasarana pelayanan kesehatan sarana prasarana belum sesuai
dengan standart
3 Adanya regulasi dan pedoman 3 Pemahaman petugas terhadap
yang mendukung program regulasi dan pedoman program
Kesehatan yang ada belum optimal
4 Sudah adanya Standar 4 Pemahaman dan kepatuhan
Prosedur Operasional di petugas terhadap SPO belum
Fasilitas Kesehatan optimal
5 5 Lemahnya koordinasi dan
sinkronisasi lintas program

3.1.2 Identifikasi Faktor-Faktor Eksternal

O (Opportunity/Peluang) T (Threat/Ancaman)
1 Terbentuknya lembaga UKBM 1 Masih ditemui Pola Perilaku
(Upaya Kesehatan Hidup di masyarakat yang belum
Bersumberdaya Mayarakat) mendukung paradigma sehat
sebagai wadah Peran serta
masyarakat dalam upaya
kesehatan
2 Adanya lembaga swadaya 2 Dukungan lintas sektor dan
masyarakat peduli kesehatan swasta masih kurang
3 Adanya program BPJS-JKN 3 Regulasi rekruitmen pegawai tidak
sejalan dengan realitas kebutuhan
tenaga
4 4 Perubahan iklim karena pengaruh
pemanasan global berpengaruh
pada perubahan pola penyakit
5 Rendahnya kesadaran masyarakat
untuk secara mandiri sebagai
peserta BPJS-JKN

Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo dalam melaksanakan tugas pokok


dan fungsinya mempunyai beberapa faktor eksternal yang memberikan peluang
dan ancaman. Keterkaitan antar faktor-faktor tersebut menyangkut beberapa
masalah strategis yang saat ini masih menjadi kendala dalam terwujudnya tujuan
pembangunan kesehatan yaitu peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 13
akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Masalah tersebut meliputi :


1. Belum semua masyarakat menjadi peserta jaminan kesehatan
2. Kerjasama lintas sektor dalam upaya kesehatan belum optimal
3. Perilaku merokok dan pola makan tidak sehat
4. Kondisi lingkungan umum, lingkungan kesehatan kurang mendukung.
5. Perubahan gaya hidup, konsumsi makanan dan bahan makanan tambahan
dengan pegawasan yang belum optimal
6. Penutupan Lokalisasi

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah

Visi-Misi Kepala Daerah Kabupaten Ponorogo terpilih periode 2016-2021


adalah sebagai berikut :
Visi :
"Kabupaten Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius”
Misi :
1. Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan
manajemen pemerintahan daerah yang amanah, tanggap dan berkemampuan
andal memecahkan masalah.
2. Mengelola sumber daya daerah menjadi lebih berdayaguna, unggul, produktif,
berkelanjutan serta bermanfaat luas secara ekonomi dan sosial melalui
investasi, industri, perdagangan, dan pengembangan pariwisata menjadi
lokomotif penggerak perekonomian daerah.
3. Mewujudkan pengelolaan infrastruktur strategis secara profesional, agar
memiliki daya dukung yang kokoh untuk menyokong produktivitas
masyarakat, kemajuan wilayah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
4. Membangun pertanian, sebagai pengembangan model berbasis ekonomi
kerakyatan yang berdaya saing tangguh.
5. Menata kawasan yang nyaman untuk semua, dengan ketersediaan ruang publik
yang memadai, berwawasan lingkungan.
6. Membangun prinsip kemandirian dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan
desa miskin, pengangguran serta perluasan kesempatan kerja, melindungi hak-
hak masyarakat yang berlandaskan pada penegakan hukum yang berkeadilan.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 14
7. Meningkatkan peran aktif Pemda dalam memajukan sistem pelayanan
pendidikan dan kesehatan masyarakat, guna mendorong kualitas SDM yang
handal, mempunyai kompentensi cukup, membangun jiwa bangsa melalui
pemberdayaan pemuda dan olah raga yang bertaqwa, berbudaya dan
berkepribadian
Mengingat eratnya kaitan antara Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten
Ponorogo dengan dokumen RPJMD Kabupaten Ponorogo tahun 2016-2021, maka
dalam penyusunannya harus menjadikan dokumen tesebut sebagai acuan, artinya
indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo harus diarahkan untuk
mencapai target kinerja sesuai dengan kewenangan Dinas Kesehatan Kabupaten
Ponorogo yang telah dicantumkan dalam target kinerja RPJMD.
Berdasarkan urusan dan kewenangan yang dimiliki, dalam rangka
pencapaian Misi Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Dinas Kesehatan memiliki
kontribusi untuk mewujudkan sebagian Misi dalam RPJMD sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki sebagai berikut :
Misi 7, “Meningkatkan peran aktif Pemda dalam memajukan sistem pelayanan
pendidikan dan kesehatan masyarakat, guna mendorong kualitas SDM yang
handal, mempunyai kompentensi cukup, membangun jiwa bangsa melalui
pemberdayaan pemuda dan olah raga yang bertaqwa, berbudaya dan
berkepribadian” bertujuan untuk “Meningkatkan kualitas kesehatan dan akses
masyarakat ke pelayanan kesehatan yang berkualitas”, sehingga bidang
kesehatan dapat menjadi lokomotif penggerak pembangunan kesehatan, dengan
sasaran yang akan dicapai adalah “Meningkatnya status / derajat kesehatan
masyarakat.”
Faktor yang menjadi pendorong agar pemerintah daerah mampu mencapai
tujuan pembangunan kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Komitmen kepala daerah beserta aparatnya dalam mendukung upaya kesehatan
b. Ketersediaan sumber daya yang mencukupi
c. Peran serta masyarakat
Selain faktor pendorong, perlu juga diperhatikan faktor penghambat tercapainya
tujuan kesehatan karena hal ini justru menjadi pekerjaan rumah bersama agar
tidak menjadi masalah dalam pencapaian misi kepala daerah. Faktor yang

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 15
kemungkinan menjadi penghambat pencapaian tujuan adalah :
a. Akses masyarakat Kabupaten Ponorogo yang sulit terjangkau oleh pelayanan
kesehatan.
b. Mitos-mitos yang masih berkembang di masyarakat terkait dengan budaya.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra


Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan
Kabupaten Ponorogo tidak lepas dari kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, sehingga kebijakan kementerian kesehatan sangat berpengaruh
terhadap kebijakan kesehatan di tingkat kabupaten.
Sasaran Indikator Kementerian Kesehatan juga merupakan sasaran yang
harus dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten. Program yang dilaksanakan
Kementerian Kesehatan untuk periode 2014-2019 adalah sebagai berikut :
a. Program generik meliputi:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
2. Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) /
Kartu Indonesia Sehat (KIS).
3. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Kesehatan.
4. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
b. Program teknis meliputi:
1. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
2. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan dan Lingkungan.
3. Program Pembinaan Upaya Kesehatan.
4. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
5. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan.

Faktor yang menjadi pendorong agar Dinas Kesehatan dapat meningkatkan


kualitas kesehatan dan akses masyarakat ke pelayanan kesehatan yang berkualitas
adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan sarana prasarana yang memenuhi syarat
b. Ketersediaan sumber daya manusia kesehatan yang cukup dan merata sesuai
kebutuhan
c. Promosi kesehatan

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 16
d. Jaminan kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat miskin
Sedangkan faktor yang kemungkinan menjadi penghambat pencapaian tujuan dan
sasaran kesehatan adalah :
a. Sumber daya manusia kesehatan yang kurang dan tidak merata.
b. Keterbatasan sarana prasarana pelayanan kesehatan.
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Penyusunan rencana pembangunan harus disesuaikan dengan perencanan
tata ruang sebagai wadah dimana perencanaan tersebut akan diimplementasikan,
sehingga lokasi dimana kegiatan akan dijalankan dapat diarahkan. Pelayanan
kesehatan di Kabupaten Ponorogo terbagi menjadi 31 puskesmas, 6 rumah sakit,
klinik/balai pengobatan, praktik dokter dan Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) seperti polindes, ponkesdes, poskesdes dan posyandu.
Sarana pelayanan kesehatan tersebut sudah tersebar di semua wilayah
kecamatan di Kabupaten Ponorogo bahkan untuk UKBM sudah menjangkau di
semua desa. Akses masyarakat secara geografis sudah baik, namun pengetahuan
masyarakat tentang ketersediaan sarana pelayanan kesehatan di wilayahnya masih
kurang. Jaminan kesehatan belum menjangkau masyarakat secara menyeluruh dan
beberapa belum tepat sasaran.

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis


Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Dalam pengukuran IPM, kesehatan adalah salah
satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Kesehatan juga
merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki
peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan dibutuhkan perubahan cara
pandang (mindset) dari paradigma sakit ke paradigma sehat. Namun demikian
perilaku masyarakat secara umum masih belum mendukung terwujudnya pola
hidup bersih dan sehat, perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat merupakan

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 17
salah satu faktor penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan
penduduk.
Salah satu faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan masyarakat adalah kondisi kesehatan lingkungan yang tercermin antara
lain dari akses masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar
Perkembangan sarana transportasi mempengaruhi mobilitas masyarakat
yang semakin tinggi, hal ini memungkinkan meningkatnya risiko penyebaran
penyakit antar wilayah. Perubahan iklim yang terjadi karena pemanasan global
juga berpengaruh pada siklus hidup vektor penyakit.
3.5.1 Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan dalam meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah sebagai berikut :
a. Masih ditemui Pola Perilaku Hidup di masyarakat yang belum mendukung
paradigma sehat.
b. Dukungan lintas sektor dan swasta masih kurang.
c. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk secara mandiri sebagai peserta BPJS-
JKN.
d. Jenis, kuantitas dan kualitas sarana prasarana belum sesuai dengan standart.
e. Masih tingginya kejadian penyakit menular dan wabah serta kejadian bencana
alam.
f. Semakin tingginya kasus penyakit tidak menular (PTM)
3.5.2 Isu Strategis
Dari analisis perkembangan dan masalah pembangunan kesehatan, serta
dengan memperhatikan perkembangan dan tantangan dewasa ini, maka isu
strategis pada urusan Kesehatan di Kabupaten Ponorogo adalah :
1. Optimalisasi penjaminan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui integrasi
Jamkesda dengan BPJS JKN
2. Setiap tahun masih ditemukan kasus gizi buruk dan balita stunting di
Kabupaten Ponorogo.
3. Kasus Gangguan Akibat Kekurangan Yodium di Kabupaten Ponorogo
merupakan kasus kronis yang belum tertanggulangi sampai dengan akhir tahun
2015.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 18
4. Dari hasil pemantauan wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA),
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Ponorogo
cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir (2010-2015).
5. Masih tingginya kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan ditambah
adanya kecenderungan peningkatan kesakitan dan kematian karena penyakit
degenerative.
6. Kecenderungan peningkatan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun.
7. Ketersediaan tenaga kesehatan belum sesuai standart serta distribusi tenaga
kesehatan belum merata, lebih terkonsentrasi di kecamatan Ponorogo, terutama
medis.
8. Permasalahan manajerial dalam sinkronisasi perencanaan kebijakan, program,
dan anggaran serta masih terbatasnya koordinasi dan integrasi Lintas Sektor.
9. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum optimal.

3. Bab IV Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan diubah sehingga keseluruhan


menjadi sebagai berikut sebagai berikut :

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan Jangka Menengah Dinas Kesehatan


Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo dalam mewujudkan misi Bupati ke-7
yaitu “Meningkatkan peran aktif Pemerintah Daerah dalam memajukan sistem
pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat, guna mendorong kualitas SDM
yang handal, mempunyai kompentensi cukup, membangun jiwa bangsa melalui
pemberdayaan pemuda dan olah raga yang bertaqwa, berbudaya dan
berkepribadian” menetapkan Tujuan yaitu “Meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan.”
4.2 Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan
hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara
operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan
fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang
bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 19
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan akhir
tahun 2021, Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menetapkan sasaran dengan
rincian sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat, dengan indikator keberhasilan
pencapaian sasaran sebagai berikut :
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
c. Persentase balita gizi buruk
2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan, dengan indikator keberhasilan
pencapaian sasaran sebagai berikut :
a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
b. Persentase puskesmas terakreditasi
c. Persentase Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
3. Meningkatnya penemuan dan penanganan penyakit menular dan tidak menular,
dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :
a. Prevalensi penyakit HIV/AIDS
b. Prevalensi penyakit TB paru
c. Prevalensi penyakit DBD
d. Prevalensi penyakit Kusta
e. Cakupan penyakit Hipertensi
f. Cakupan penyakit Diabetes
Adapun pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan beserta
indikatornya dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL TC 25

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 20
4. Bab V Rencana Program dan Kegiatan diubah sehingga keseluruhan menjadi
sebagai berikut sebagai berikut :

BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1 Strategi

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 21
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi
organisasi, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berisi rencana
menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara
operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi. Sebagai
suatu cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran, maka strategi yang ditetapkan
tergantung pada jenis sasaran yang ingin dicapai, antara lain :
1. Strategi untuk pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas kesehatan
masyarakat adalah meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan balita,
meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi dengan lintas program
dan lintas sektor serta mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam
penanganan permasalahan gizi masyarakat, meningkatkan akses lingkungan
sehat serta meningkatkan promosi kesehatan pada masyarakat
2. Strategi untuk pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
adalah meningkatkan akses dan mutu sarana pelayanan kesehatan serta
meningkatkan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
3. Strategi untuk pencapaian sasaran Meningkatnya penemuan dan penanganan
penyakit menular dan tidak menular, adalah peningkatan peran serta
masyarakat dalam pengendalian penyakit dan kejadian luar biasa (KLB) serta
meningkatkan dukungan dan peran serta lintas sektor.

5.2 Arah Kebijakan


Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo dalam mewujudkan
tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai dengan akhir tahun 2021
dirumuskan sebagai berikut:
a. Percepatan penurunan angka kematian ibu dan anak.
b. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat
miskin.
c. Pemenuhan ketersediaan dan pengendalian obat dan perbekalan kesehatan.
d. Peningkatan pembiayaan kesehatan dan pengembangan kebijakan dan
manajemen kesehatan.
e. Pendayagunaan tenaga kesehatan yang kompeten secara optimal sesuai
kebutuhan.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 22
f. Peningkatan upaya pencegahan, surveilans, deteksi dini penyakit menular
maupun tidak menular, penyakit potensial KLB/wabah yang dikuti dengan
pengobatan sesuai standar serta penanggulangan masalah kesehatan lainnya
serta bencana.
g. Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada bayi, anak balita,ibu
hamil dan menyusui
h. Peningkatan akses lingkungan sehat melalui pemberdayaan masyarakat dan
peningkatan dukungan serta peran serta lintas sector.
i. Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)
j. Meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan sinergisme dengan lintas program
maupun lintas sektor dalam membudayakan PHBS.
Adapun rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan lima
tahun mendatang dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL TC-26 EXCEL

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 23
Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017
Page 24
5. Bab VI Indikator Kinerja Dinas Kesehatan diubah sehingga keseluruhan menjadi
sebagai berikut sebagai berikut :

BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 25
Dalam rangka mewujudkan sasaran organisasi dengan indikator sasaran
sebagai tolok ukur keberhasilannya, maka untuk 5 (lima) tahun ke depan Dinas
Kesehatan Kabupaten Ponorogo menetapkan program dan kegiatan berikut :

Sasaran Kesatu - Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat


Untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat,
maka dirumuskan program sebagai berikut :
1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, meliputi kegiatan :
a. Perbaikan gizi masyarakat.
b. Peningkatan kesehatan masyarakat (ibu, bayi, anak, remaja, lansia).
c. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan
olahraga.
d. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan Pengembangan UKBM
Sasaran Kedua - Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
Untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan,
maka dirumuskan program sebagai berikut :
1. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, meliputi kegiatan :
a. Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
2. Program Peningkatan Mutu dan Pelayanan Kesehatan, meliputi kegiatan :
a. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan primer
b. Evaluasi dan pengembangan pelayanan kesehatan rujukan
c. Peningkatan Mutu Kesehatan Tradisional dan Komplementer
3. Program Peningkatan Disiplin dan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur, meliputi kegiatan :
a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
b. Bimbingan teknis / workshop / lokakarya implementasi peraturan
perundang-undangan
c. Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan fungsi bagi ASN
4. Program Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Pengamanan Makanan, meliputi
kegiatan :
a. Penyediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
b. Pengadaan, pemeliharaan dan standarisasi peralatan kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 26
c. Peningkatan mutu dan keamanan pangan

Sasaran Ketiga - Meningkatnya penemuan dan penanganan penyakit


menular dan tidak menular
Untuk mencapai sasaran meningkatnya penemuan dan penanganan
penyakit menular dan tidak menular, maka dirumuskan program sebagai berikut :
1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, meliputi
kegiatan :
a. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
b. Peningkatan imunisasi dan surveilans epidemiologi
c. Penyelenggaraan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
(PTM) dan Kesehatan Jiwa

Disamping itu untuk mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas pokok


dan fungsi OPD Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo juga direncanakan
beberapa program dan kegiatan rutin sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa surat menyurat, alat tulis kantor, barang cetakan dan
penggandaan.
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
c. Penyediaan jasa administrasi keuangan dan tehnis kegiatan
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor.
e. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
f. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
g. Penyediaan makanan dan minuman
h. Rapat-rapat koordinasi dalam daerah dan rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah
2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
a. Pengadaan mobil dinas jabatan, kendaraan dinas / operasional.
b. Pengadaan peralatan, perlengkapan kantor dan rumah tangga.
c. Pengadaan mebeleur gedung kantor dan sarana prasarana kerja aparatur.
d. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor, sarana prasarana penunjang
gedung kantor.
e. Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional.

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 27
f. Pemeliharaan rutin / berkala mebeleur, peralatan dan perlengkapan gedung
kantor.
g. Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor, sarana prasarana penunjang
gedung kantor.
3. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan iktisar realisasi kinerja SKPD
b. Penyusunan pelaporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran / prognosis
realisasi anggaran dan akhir tahun.
4. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
a. Penyediaan/ peningkatan/ pemeliharaan sarana/ prasarana fasilitas kesehatan
yang bekerjasama dengan BPJS.
b. Pelayanan kesehatan baik kegiatan promotif/preventif maupun
kuratif/rehabilitative.
c. Pelatihan tenaga kesehatan dan/atau tenaga administratif pada faskes yang
bekerjasama dengan BPJS.
5. Program Pelayanan Kesehatan pada UPT
a. Penyelenggaraan BLUD puskesmas.
b. Penyelenggaraan BOK puskesmas
c. Penyelenggaraan BOK UKM
d. Penyelenggaraan pelayanan Labkesda
Uraian rencana program dan kegiatan serta pendanaan indikatif Dinas
Kesehatan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 6.1.

TABEL TC-27 EXCEL

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 28
Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017
Page 29
Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017
Page 30
Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017
Page 31
6. Bab VII Penutup diubah sehingga keseluruhan menjadi sebagai berikut sebagai
berikut :
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG KESEHATAN

7.1. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 32
Program yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan selama tahun
2016-2021 adalah :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Program Peningkatan Disiplin dan Pengembangan Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
e. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
g. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
h. Pembinaan Lingkungan Sosial
i. Program Peningkatan Mutu dan Pelayanan Kesehatan
j. Program Kefarmasian, Alat Kesehatan dan Pengamanan Makanan
k. Pelayanan Kesehatan pada UPT

Program tersebut dilaksanakan sebagai komitmen pencapaian tujuan dan


sasaran RPJMD yang ditunjukkan dengan indikator kinerja yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan dalam lima tahun
mendatang. Indikator kinerja Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Angka Kematian Ibu (AKI)
Jumlah Ibu yang meninggal karena hamil, bersalin dan nifas di suatu
wilayah pada kurun waktu tertentu setiap 100.000 kelahiran hidup.
b. Angka Kematian Bayi (AKB)
Jumlah bayi (umur < 1 tahun ) yang meninggal di suatu wilayah pada
kurun waktu tertentu setiap 1.000 kelahiran hidup.
c. Prosentase balita gizi buruk
Jumlah balita gizi buruk yang ditemukan dibandingkan jumlah balita di
suatu wilayah pada kurun waktu tertentu dikalikan 100%.
d. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Total dari nilai persepsi per unsur dibandingkan dengan total unsur terisi
dikalikan dengan nilai tertimbang.
e. Prosentase Puskesmas Akreditasi

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 33
Jumlah puskesmas yang telah ditetapkan status akreditasinya oleh
lembaga atau surveyor dibandingkan dengan jumlah puskesmas yang ada
dikalikan 100%.
f. Persentase Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Jumlah penduduk yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan (APBN
+ APBD + mandiri) di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu dibandingkan
dengan jumlah penduduk dikalikan 100%.
g. Prevalensi penyakit HIV/AIDS
Jumlah kasus HIV/AIDS yang masih diobati pada tahun berjalan di suatu
wilayah pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan 10.000 penduduk.
h. Prevalensi penyakit TB paru
Jumlah kasus baru penyakit TB paru yang ditemukan dan diobati di suatu
wilayah pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan 100.000 penduduk.
i. Prevalensi penyakit DBD
Jumlah kasus baru penyakit DBD yang ditemukan dan diobati di suatu
wilayah pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan 100.000 penduduk.
j. Prevalensi penyakit Kusta
Jumlah kasus kusta yang masih diobati pada tahun berjalan di suatu
wilayah pada kurun waktu tertentu dibandingkan dengan 10.000 penduduk.
k. Cakupan penyakit Hipertensi
Jumlah penduduk usia >15 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan
darah di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.
l. Cakupan penyakit Diabetes
Jumlah penduduk usia >18 tahun yang melakukan pemeriksaan gula
darah di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu.

Indikator kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL TC-28 EXCEL

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 34
7. Bab VIII yang sebelumnya tidak ada diubah menjadi Bab VIII Penutup dengan isi
sebagaimana pada Bab VII Penutup reviu kedua Renstra 2016-2021.

Reviu Ketiga atas Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2016-2021 ini
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dari seluruh naskah Rencana Strategis

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 35
Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021 beserta lampirannya, sehingga materi yang tidak
diubah dan diatur dalam naskah reviunya tetap mengacu pada naskah Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021, naskah Reviu atas Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021 dan naskah Reviu Kedua atas Rencana Strategis
Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021. Apabila dikemudian hari diperlukan reviu dalam
rangka penyempurnaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo
Tahun 2016-2021 ini, maka akan dilakukan reviu sebagaimana mestinya sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Ponorogo, Mei 2018

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN PONOROGO

drg.Hj. RAHAYU KUSDARINI, M.Kes.


Pembina Utama Muda
NIP. 19610510 198901 2 001

Review Renstra Dinas Kesehatan 2016-2021 sesuai Permendagri 86 Tahun 2017


Page 36

Anda mungkin juga menyukai