PENGAUDITAN
NIM : 2015017060
KELAS : 4A2
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2017
i
KATA PENGANTAR
Salam dan bahagia
Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulilah, saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah pengauditan yang berjudul “Investasi Surat Berharga Kas”.
Tidak lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu saya dalam menyelesaikan makalah pengauditan ini, terimakasih
kepada Ibu Putri selaku dosen pembimbing pengauditan II
Wassalamu’alaikum wr wb
Yogyakarta, 22
Mei 2017
Siti
Nurjanah
i
DAFTAR ISI
Iktisar ............................................................................................................................... 19
Kesimpulan ..................................................................................................................... 20
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan
pengungkapan
2. Mereview kewajiban kontinjen
3. Mereview peristiwa kemudian
4. Mengumpulkan bukti akhir
5. Mengevaluasi hasil
6. Menerbitkan laporan audit
7. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
8. Penemuan fakta-fakta lebih lanjut
9. Ikhtisar
iii
C. Tujuan dan Manfaat penulisan
1. Untuk memahami pengujian tambahan untuk penyajian dan
pengungkapan
2. Untuk memahami review kewajiban kontinjen
3. Untuk memahami review peristiwa kemudian
4. Untuk memahami bukti akhir
5. Untuk memahami evaluasi hasil
6. Untuk memahami komunikasi dengan komite audit dan manajemen.
iv
BAB II PEMBAHASAN
1
Contoh: prosedur substantif auditor yang dilasaknakan dalam siklus
persedian dan pergudangan.
Tujuan audit penyajian dan pengungkapan:
Tujuan Audit Contoh Prosedur Substantif
Keterjadian serta hak dan Mereview kontak untuk menetukan
kewajiban—mengungkapkan bahwa piutang usaha dimohonkan
peristiwa dan transaksi yang sebagai jaminan
terjadi dan terkait dengan entitas
Kelengkapan—semua Mengunakan daftar pengungkapan
pengungkapan yang harus untuk menentukan apakah laporan
dimasukan dalam laporan keuangan sudah memuat semua
keuangan telah dimasukan pengungkapan yang diwajibkan oleh
prinsip akuntansi yang diterima umum
Klasifikasi dan kemampuan Mereview laporan keuangan untuk
untuk dipahani—informasi menetukan apakah aktiva
keuangan disajikan dan diklasifikasikan dengan benar antara
digambarkan dengan tepat dan kategori lancar dan tidak lancar. Baca
pengungkapan diekspresikan catatan kaki untuk penjelasannya
dengan jelas
Ketepatan dan penilaian— Merekonsiliasi jumlah yang
informasi keuangan dan dimasukan dalam catatan kaki utang
informasi lainnya diungkapkan jangka panjang dengan informasi yang
secara wajar, pada jumlah yang diperiksa dan didukung dalam kertas
benar kerja audit utang jangka panjang
auditor
Banyak informasi yang disajikan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan diaudit sebagai bagian dari pengujian audit dalam tahap yang
lebih awal, dalam IV auditor harus mengevaluasi apakah keseluruhan
penyajian dari laporan keuangan dan catatan kaki yang berhubungan sudah
sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditemia secara umum (GAAP). Hal ini
mencakup evaluasi apakah apakah laporan keuangan individual
2
mereflesikan klasifikasi yang tepat dan deskripsi akun konsisten dengan
persyaratan dan informasi disajikan dalam bentuk yang tepat sebagaimana
dituntut standar akuntansi.
Salah satu kekhawatiran utama auditor berkenaan dengan tujuan
penyajian dan pengungkapan adalah menetukan apakah manajemen telah
mengungkapkan semua informasi yang diperlukan. Untuk menilai risiko
bahwa tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan tidak dipenuhi,
auditor memeprtimbangkan informasi selama 3 tahap pertama pengujian
audit untuk menentukan apakah mereka menyadari fakta dan situasi yang
seharusnya diungkapkan.
3
secara masuk akal, akun-akun
laporan keuangan di sesuaikan
Jika jumlah tidak dapat
diestimasi secara masuk akal,
diperlukan pengungkapan
catatan
4
Langkah pertama dalam mengaudit kontinjen adalah menetukan ada
atu tidaknya kontijensi (tujuan keterjadian penyajian dan pengungkapan)
begitu auditor mendapat adanya kontinjensi evaluasi terhadap materialitas
dan pengungkapan catatan kaki biasanya dapat dilakukan dengan
memuaskan.
Beberapa prosedur untuk mecari kewajiban kontinjen akan tetapi tidak
semuanya dapat diterapkan dalam semua audit:
1. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen (secara lisan atau tertuis).
Dalam pertanyaan auditor harus spesifik dalam menggambarkan
berbagai jenis kontijensi yang mungkin memerlukan pengungkapan
sebagai pengingat bagi manajemen untuk kontijensi yang tidak dilihat
/belum paham.
2. Mereview laporan agen pendapatan internal tahun ini dan tahun
sebelumnya untuk penyelesaian pajak pendapatan.
3. Mereview risalah pertemuan direksi dan pemegang saham untuk
indikasi tuntutan hukum atau kontijensi lainnya.
4. Menganalisis biaya hukum untuk periode dibawah audit dan mreview
faktur dan laporan dari penasihat hukum untuk indikasi kewajiban
kontijensi, terutama tuntutan hukum dan penundaan penilaian pajak.
5. Memperoleh surat dari pengacara untuk membrrikan jasa hukum
untuk klien nya dalam status penundaan tuntutan atau kewajiban
kontijen lainnya.
6. Mereview dokumentasi audit untuk setiap informasi yang mungkin
menunjukan potensi kontinjensi.
7. Memeriksa letter of credit yang berlaku pada tanggal neraca dan
memperoleh konfirmasi saldo yang digunakan dan tidak digunakan.
5
bukti mengenai tujuan keterjadian dan hak serta kewajiban penyajian dan
pengungkapan. Dalam hal ini pengungkapan tidak diperlukan jika kontijensi
sangat remote. Untuk kontinjensi yang memerlukan pengungkapan, auditor
juga mereview catatan kaki draft untuk memastikan informasi yang
diungkap dapat dipahami dan menyatakan secara wajar kondisi dari
kontinjensi.
6
hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan dan
untuk merespon secara langsung kepada auditor.
Pengacara tahun belakangan ini enggan menyediakan informasi
tetentu kepada auditor karena exposure mereka sendiri akan kewajiban
hukum karena menyediakan informasi yang tidak benar atau rahasia. Sifat
penolakan pengacara untuk meyediakan informasi yang lengkap mengenai
kewajiban kontinjen kepada auditor jatuh dalam dua kategori:
1. Pengacara menolak merespon karena kurangnya pengetahuan
mengenai persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen.
2. Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap
rahasia
7
b. Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari
jumlah dicatat pembukuan
c. Penyingkiran peralatan yang tidak digunakan operasi dengan
harga dibawah nilai buku saat ini.
d. Penjualan investasi harga dibawah biaya yang tercatat
2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan
keuangan tetapi memerlukan pengungkapan.
Peristiwa jenis ini menyediakan bukti dari kondisi yang tidak ada pada
tanggal neraca dilaporkan tetapi sangat siginifikan sehingga
memerlukan pengungkapan walau tidak memerlukan penyesuain
akun. Peristiwa yang muncul dipeiode selanjutnya yang mungkin
memerlukan pengungkapan dan bukan penyesuaian dilaporan
keuangan termasuk:
a. Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk
investasi sementara atau untuk dijual kembali.
b. Penerbitan obligasi / sekuritas
c. Penurunan nilai pasar dari persediaan sebagai konsekuensi
tindakan pemerintah menghalangi penjualan dari produk
d. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari
kebakaran
e. Merger atau akuisisi
8
1. Pengajuan pertanyaan kepada manajemen
Pengajuan pertanyaan biasanya berkaitan dengan potensi kewajiban
atau komitmen kontinjen, perubahan siginifikan dalam aktiva atau
struktur modal perusahaan.
2. Berkorespondensi dengan pengacara
Auditor berkoresponden dengan pengacara sebagai bagian dari
pencarian kewajiban kontijen
3. Mreview laporan internal yang disiapkan pada tanggal neraca
Auditor seharusnya menekankan perubahan dalam bisnis
dibandingkan dengan hasil untuk periode yang sama ditahun yang
diaudit dan perubahan setelah akhir tahun.
4. Mereview catatan yang disiapkan setelah tanggal neraca
Auditor harus mereview jurnal dan buku besar untuk menentukan
keberadaan dan sifat dar transaksi signifikan yang berhubungan
dengan tahun berjalan.
5. Memeriksa risalah yang diterbitkan pada tanggal neraca
Auditor memeriksa risalah pertemuan pemegang saham dan direktur
setelah tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan periode
saat ini.
6. Memperoleh letter of representation
Ditulis oleh manajemen klien kepada auditor mengesahkan laporan
yang dibuat manajemen mengenai persoalan yang berbeda sepanjang
audit, termasuk diskusi mengenai peristiwa keudian.
Auditor memiliki dua pilihan yang sebanding yang dapat diterima
untuk memperluas pengujian peristiwa kemudian:
1. Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian hingga ke tanggal
yang baru
2. Membatasi review peristiwa kemudian oada persoalan yang
berhubungan dengan peristiwa lanjutan yang baru.
Untuk pilihan pertama auditor hanya mengubah tanggal laporan audit
ke tanggal yang baru. Pilihan kedua, auditor menerbitkan laporan audit
9
dengan tanggal ganda yang berarti laporan audit tersebut memasukan dua
tanggal: tanggal yang pertama pada saat pekerjaan lapangan selesai, kecuali
pengecualian tertentu. Tamggal kedua, selalu lebih lambat, untuk
pengecualian.
10
maupun yang merugikan yang kepastiannya akan tergantung pada terjadi
atau tidak terjadinya satu atau lebih kejadian di masa datang. Tergantung
pada tingkat kemungkinan pembayaran di masa datang, prinsip akuntansi
berlaku umum mengharuskan kontingensi merugikan untuk diperlakukan
sebagai salah satu dari kemungkinan berikut: (1) dicatat sebagai utang
bersyarat, (2) diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, dan (3)
diabaikan.
1. Laporan keuangan
a. Pengakuan manajemen atas tanggungjawab untuk penyajian
yang wajar dari laporan keuangan
b. Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima
secara umum
2. Kelengkapan informasi
a. Ketersediaan dari semua catatan keuangan dan data terkait
b. Kelengkapan dan ketersediaan dari semua notulen rapat
pemegang saham
3. Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
11
a. Keyakinan manajemen bahwa dampak dari salah saji laporan
keuangan yang tidak diperbaiki adalah tidak material terhadap
laporan keuangan
b. Informasi berkenaan kecurangan melibatkan: manajemen,
karyawan, orang lain dimana kecurangan memiliki dampak
material terhadap laporan keuangan.
c. Klaim yang belum dinilai menurut pengacara perusahaan adalah
asersi yang mungkin harus diungkapkan sesuai FASB statement
No 5
4. Peristiwa kemudian
a. Kebangkrutan dari pelanggan utama yang masih memiliki saldo
piutang usaha pada tanggal neraca
b. Merger atau akuisisi setelah tanggal neraca
12
Membaca informasi lain dalam laporan tahunan
13
E. Mengevaluasi Hasil
Auditor harus mengintegrasikan hasilnya menjadi satu kesimpulan
secara keseluruhan mengenai laporan keuangan. Pada akhirnya auditor
harus memutuskan apakah bukti audit yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan bahwa laoran keuangan telah
dinyatakan sesuai prinsip akuntansi yang diterima umum yang diterpakan
atas dasar konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.
Evaluasi akhir menyangkut bukti yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan, auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan
apakah semua kelas transaksi material, akun, dan pengungkapan telah diuji
secara memadai dengan mempertimbangkan situasi audit. Review yang
penting adalah memastikan bahwa semua bagian program audit telah
diselesaikan dan didokumentasikan secara akurat serta semua tujuan audit
telah dipenuhi.
Auditor seringkali menggunakan suatu penyelesaian daftar
pemeriksaan audit yang merupakan sisa item yang mungkin telah
terabaikan. Auditor telah menyimpulkan bukti yang mencukupi belum
diperoleh untuk memutuskan apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, auditor memiliki dua pilihan : mengumpulkan bukti tambahan
atau mengeuarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak
memberikan pendapat.
Auditor menggunakan skedul audit salah saji yang belum disesuaikan.
Jika auditor meyakini adanya cukup bukti tetapi menyimpulkan bahwa
laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. Mereka kembali memeiliki
dua pilihan: laporan harus direvisi untuk memenuhi keinginan auditor atau
memberikan baik pendapat wajar dengan pengecualian maupun pendapat
tidak wajar
14
tersebut dirancang untuk mengingatkan auditor akan masalah pengungkapan
umum dalam laporan keuangan dan untuk memvasilitasi review akhir atas
keseluruhan audit oleh partner yang independen.
Ada tiga alasan mengapa seorang nggota kantor akuntan publik yang
berpengalaman harus meneliti dengan seksama review dokumentasi audit
pada tahap penyelesaian audit:
15
5. Melakukan review akhir terhadap kertas kerja.
16
audit atau kelompok yang ditunjuk, tanpa memandang materialitas.
Tujuannya adalah membantu komite audit dalam melaksanakan perannya
sebagai pengawas atas laporan keuangan yang dapat diandalkan.
SAS 114 (AU 380) mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan
informasi tambahan tertentu yang diperoleh selama audit kepada pihak yang
berha, yang umumnya adalah komite audit. Tujuan dari komunikasi yang
diwajibkan ini adalah untuk mempertahankan komite audit atau pihak yang
berhak tetap memperoleh informasi yang relevan dan signifikan guna
mengawasi proses pelaporan keuangan serta menyediakan kesempatan bagi
komite audit untuk mengomunikasikan persoalan penting kepada auditor.
Ada empat tujuan utama dari komunikasi yang diwajibkan ini:
1. Untuk mengomunikasikan tanggungjawab auditor dalam audit atas
laporan keuangan.
Komunikasi ini meliputi diskusi dengan auditor bahwa audit atas
laporan keungan dirancang untuk memperoleh asuransi yang masuk
akal, dan bukan absolute mengenai salah saji material dalam laporan
keuangan serta mengindikasi bahwa auditor tidak memberikan
pendapat tentang keefektifan pengendalian internal, disamping
keterbatasan lainnya dari audit atas laporan keuangan.
2. Untuk menyediakan tinjuan mengenai lingkup dan penetapan waktu
audit.
Tujuan dari komunikasi yang diwajibkan adalah menyediakan
tinjauan tingkat tinggi.
3. Untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang
diperoleh selama audit.
Komunikasi mungkin mencakup diskusi mengenai materi, salah saji
yang yang diperbaiki yang terdeteksi selama audit.
4. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak
yang berhak atau yang terlibat dalam tata kelola.
Komite audit atau pihak lainnya, seperti dewak direksi atau pihak
yang berhak lainnya seperti dewan direksi
17
Komunikasi mengenai temuan yang signifikan yang diperoleh selama
audit umumnya akan dilakukan secara tertulis. Komunikasi mengenai
persoalan lainnya dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dengan
komunikasi lisan disokumnetasikan dalam file audit. Komunikasi harus
dilakukan secara tepat waktu agar kemungkinan pihak yang berhak
mengambil tindakan yang tepat.
Surat manajemen ditujukan untuk memberi tahu personil klien
mengenai rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki setiap bagian
bisnis klien. Banyak kantor akuntan publik menulis surat manajemen bahwa
kantor tersebut telah menambah nilai bagi bisnis diluar dari jasa yang
disediakan. Tujuannya adalah untuk mendorong hubungan yang lebih baik
dengan manajemen dan menyarankan pajak tambahan dan jasa manajemen
yang dapat disediakan oleh KAP.
Setiap surat manajemen harus dikembangkan untuk memenuhi gaya
dan preferensi KAP serta kebutuhan klien. Auditor memadukan surat
manajemen dengan surat mengenai defisiensi yang signifikan dan
kelemahan yang material. Pada audit yang lebih kecil sudah umum bagi
auditor untuk mengomunikasikan saran tentang operasi secara lisan dan
bukan melalui surat manajemen.
18
untuk segera menerbitkan laporan keuangan yang telah direvisi yang
mencantumkan penjelasan mengenai alasan revisi tersebut. Auditor
bertanggung jawab memastikan bahwa klien telah mengambil langkah yang
tepat untuk memberi tahu para pemakai tentang laporan yang mengandung
salah saji.
Jika klien menolak mengungkapkan laporan mengandung salah saji ,
auditor harus memberitahu dewan direksi. Auditor juga harus memberitahu
agen regulator yang memiliki jurisdiksi terhadap klien bahwa laporan tidak
lagi dinyatakan secara wajar, praktis, setiap orang yang mengandalkan
laporan keuangan.
Penemuan fakta-fakta lebih lanjut yang memerlukan penarikan
kembali atau penerbitan kembali laporan keuangan hanya berasal dari
peristiwa bisnis yang terjadi sebelum tanggal laporan audit.
Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian akan
berakhir pada tanggal penyelesain pekerjaan lapangan. Auditor tidak lagi
bertanggungjawab mencari fakta-fakta lebih lanjut, tetapi jika menemukan
bahwa laporan keuangan yang diterbitkan dinyatakan secara salah, mereka
harus mengoreksinya. Dalam bagian kasus besar penemuan fakta-fakta lebih
lanjut terjadi ketika auditor menemukan salah saji yang material dalam
laporan keuangan yang ditebitkan selama audit tahun selanjutnya atau ketika
klien melaporkan salah saji kepada auditor.
I. Iktisar
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk
memastikan audit yang berkualitas. Di tahap ini auditor melaksanakan
pengujian tambahan atas penyajian dan pengungkapan, termasuk mereview
kontijensi dan peristiwa kemudian. Auditor juga mereview kecukupan bukti
audit dan keputusan yang diambil untuk menentukan apakah hal itu
mendukung pendapat audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan
komite audit dan manajemen mengenai temuan audit yang penting dan
persoalan lainnya.
19
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses audit:
Tahap I Tahap II Tahap III Tahap IV
Merencanakan Melaksanakan Melaksanakan Menyelesaikan
dan merancang pengujian prosedur analitis audit dan
pendekatan audit pengendalian dan dan pengujian atas menerbitkan
pengujian substantif rincian saldo laporan audit
atas transaksi
Penyelesaian audit dilakukan beberapa tahap:
1. Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan
pengungkapan
2. Mereview kewajiban kontinjen
3. Mereview peristiwa kemudian
4. Mengumpulkan bukti akhir
5. Mengevaluasi hasil
6. Menerbitkan laporan audit
7. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
20
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Tambahan:
http://memebali.blogspot.co.id/2013/05/auditing-dan-atestasi-penyelesaian-
audit.html
21