Anda di halaman 1dari 10

DEDES TERPERDAYA ATAU MENJADI SAH SAH SAJA

Disusun Oleh :
KELOMPOK
Dani Mulyadi
Gerda Sandi

SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN


Jln. Cirendang Cigugur Kec. Cigugur Kab. Kuningan Jawa Barat 45518
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb. Atas rahmat Allah SWT, alhamdulillah saya dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Karya tulis ilmiah ini berisikan
tentang kisah “Dedes (terperdaya atau memperdaya menjadi sah-sah saja). Karya
tulis ilmiah ini saya buat berdasarkan tugas yang saya dapatkan dari dosen mata
kuliah Bahasa Indonesia. Dalam menyusun karya tulis ini saya melakukan
pengamatan langsung yaitu dengan menyaksikan teater yang di mainkan oleh
mahasiswa/I di Teater Cahaya UMT.
Tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah dan
menambah pengetahuan saya tentang cerita yang akan di bahas pada bab II. Saya
menyadari tidak ada manusia yang sempurna begitu juga dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini, apabila nantinya terdapat kekurangan, kesalahan dalam karya tulis
ilmiah ini, saya sangat berharap kepada pembaca agar dapat memberikan kritik
dan juga sarannya.
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua. Aamiin.

Kuningan, 28 Mei 2013

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i


DAFTAR ISI ................,,......................................................................................, ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah .............................................................................1
2. Rumusan Masalah ......................................................................................1
3. Tujuan Penulisan.........................................................................................2
4. Metode pengumpulan data.........................................................................2
5. Sistematika Penulisan.................................................................................2
BAB II PERMASALAHAN...................................................................................3
1. Penokohan ................................................................................................. 3
2. Dedes (terperdaya atau memperdaya menjadi sah-sah saja).......................3
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
1. Kesimpulan .................................................................................................6
2. Saran............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Dedes adalah seorang bayi perempuan yang terlahir dan tumbuh menjadi
perempuan yang berparas cantik. Secara lahir ia Nampak bertubuh lemah dan
sering dianggap oleh laki-laki sebagai wanita terperdaya. Dalam karya tulis ini
penulis naskah yang seorang laki-laki mengatakan bahwa ia ingin jauh lebih tau
tentang wanita. Dapat kita ketahui cerita mengenai dedes itu lebih mengacu
kepada Ken Arok. Namun, ada yang berbeda dari pertunjukan teater yang telah
saya lihat kali ini yaitu lebih menonjolkan sosok Dedes. Sudah banyak berbagai
macam versi kisah Ken Dedes dan Ken Arok ini mulai dalam bentuk sinetron,
drama, teater dan sebagainya. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari
pertunjukan teater ini. Kali ini kita dapat mengetahui bahwa tidak selamanya
seorang wanita harus selalu di perdaya. Karya tulis ini di susun agar si pembaca
dapat memahami bagaimana alur cerita dalam pertunjukan teater yang telah di
pentaskan di Gedung Kesenian Jakarta. Untuk itu semoga karya tulis ini dapat
ember banyak manfaat.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana alur cerita mengenai Dedes ?
2. Siapa saja penokohan dalam kisah Dedes ?

1
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
1. Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Menambah wawasan mahasiswa.

4. Metode pengumpulan data


Dalam mengerjakan karya tulis ini saya menggunakan metode pengamatan
langsung yaitu dengan menghadiri teater di Gedung Kesenian Jakarta.

5. Sistematika Penulisan
Sistematika karya ilmiah ini terdiri atas :
BAB I Pendahuluan
1. Latar belakang masalah
2. Permasalahan
3 Tujuan penelitian
4. Metode pengumpulan data
5. Sistematika Penulisan

2
BAB II
PERMASALAHAN

1. Penokohan :
· Tunggul Ametung : M. Arfan, Away
· Dedes : Vivi, Tiara, Murti
· Arok : Sigit Dwi Handoyo
· Nenek : Siti Rukmana, Eka R.
· Emban (Icih dan Iyem) : Neneng, Shinta, Intan, Desi S.
· Kebo Ijo : Harits, M. Robby
· Loh Gawe : Saiful, Otoy
· Mpu Gandring : Ario, Dedi Kampleng
· Gocim : Herpi, Ahmad Jaelani
· Anusaati : Alfan Rivera

2. Dedes (terperdaya atau memperdaya menjadi sah-sah saja)


Suatu hari terlahir seorang bayi perempuan ke dunia. Bayi tersebut lahir
berkat bantuan seorang nenek yang menjadi dukun beranak di wilayah yang
bernama Tumapel. Bayi itu terlahir dengan suara tangis yang begitu keras. Tangis
bayi itu tidak menjelaskan akan jadi apa dia kelak. Bayi tersebut di beri nama
Dedes.
Dedes adalah perempuan yang secara lahir Nampak bertubuh lemah dan
sering dianggap oleh laki-laki sebagai wanita terperdaya. Tapi isi hati adalah
keliaran yang ternyata tidak mau tunduk pada keberadaan apakah dia perempuan
atau bukan perempuan. Maka atas nama keliaran hati Dedes berteriak “Terperdaya
atau memperdaya menjadi sah-sah saja”
Hari demi hari terus berlalu. Dedespun tumbuh dan berkembang menjadi
gadis dewasa yang berparas cantik. Ia di persuntingoleh penguasa Tumapel yang
bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung adalah pemimpin di Tumapel, ia
bertubuh besar dan mempunyai kebiasaan menggaruk punggungnya. Dedes
menjadi seorang istri yang sangat patuh dan tidak pernah melawan kepada

3
suaminya. Setiap Tunggul Ametung memerintahnya dia selalu menurutinya.
Dalam kesehariannya Dedes juga di temani oleh 2 Emban yang bernama Icih dan
Iyem.
Terdengar kabar bahwa telah terjadi perampokan di Tumapel. Dan
ternyata pemimpin dalam perampokan itu adalah laki-laki yang bernama Ken
Arok. Ken Arok mengakui dirinya di ibaratkan sebagai macan yang tidak takut
apapun. Lalu sang penguasa Tunggul Ametung memerintah panglima Tumapel
yaitu Kebo Ijo untuk mengadakan rapat bagaimana mengatasi perampokan yang
di lakukan oleh Ken Arok dan para pengikutnya. Dalam hasil rapat tersebut telah
di putuskan bahwa Ken Arok akan di ajak dan di lantik untuk menjadi panglima di
Tumapel. Hal tersebut di lakukan agar Ken Arok menjadi patuh dan tidak akan
terjadi perampokan lagi di Tumapel.
Tunggul Ametung menugaskan Loh Gawe untuk menemui Ken Arok di
kediamannya. Loh Gawe adalah salah satu panglima di Tumapel. Loh Gawe pun
menemui Ken arok dan mencari tau hal apa yang dapat membuat Ken Arok tidak
melakukan perampokan lagi. Loh Gawe membujuk Ken Arok untuk menjadi
panglima di Tumapel. Akhirnya Ken Arok menerima tawaran Loh Gawe. Dedes
memerintah Ken arok untuk menemuinya dan matanya tak henti menatap
ketampanan yang di miliki Ken Arok, sepertinya Dedes tertarik pada Ken Arok
begitu juga sebaliknya. Sejak itu Dedes berubah dan tidak patuh lagi terhadap
perintah Tunggul Ametung.
Ternyata Ken Arok tetaplah ken arok yang memang seorang perampok. Dia
melakukan perampokan kembali di Tumapel dan membunuh Kebo Ijo untuk
menggantikan posisi Kebo Ijo di Tumapel. Suatu hari Ken Arok berpikir untuk
membuat kris. Ia menghampiri seorang kakek tua yang bernama Mpu Gandring.
Mpu Gandring adalah seorang kakek tua pembuat kris. Karena kris yang di buat
Mpu Gandring untuk Ken Arok tidak selesai dengan baik, Ken Arok menjadi
kesal dan membunuh Mpu Gandring. Lalu terjadi lagi perampokan yang ketiga di
Tumapel.
Hubungan Dedes dan Ken Arok tidak hanya sebatas istri pemimpin dan panglima
saja. Mereka sering bertemu dan berbicara bersama. Ken Arokpun seketika

4
berubah menjadi laki-laki yang tadinya seperti macan seolah-olah berubah
menjadi kucing jantan yang lemah karna sang betina. Ia terpana oleh cinta yang di
tunjukkan oleh Dedes. Hubungan mereka terajut menjadi sebuah cinta. Dedes
tetaplah Dedes, dia merasa telah menghianati Tunggul ametung suaminya. Bahkan
dia tak berkutik ketika melihat Tunggul Ametung di bunuh oleh Ken Arok.
Akhirnya Dedes dan Ken Arok bersatu. Suatu malam mereka menari dengan
penuh cinta dan di lihat oleh Icih dan Iyem. Merekapun terbawa oleh suasana
malam yang indah. Kisah tersebut di akhiri dengan munculnya seorang anak kecil
yang berencana akan melakukan perampokan di Tumapel. Dilah anak dari
Tunggul Ametung. THE END…

5
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dedes adalah perempuan yang secara lahir Nampak bertubuh lemah dan sering
dianggap oleh laki-laki sebagai wanita terperdaya. Tapi isi hati adalah keliaran
yang ternyata tidak mau tunduk pada keberadaan apakah dia perempuan atau
bukan perempuan. Maka atas nama keliaran hati Dedes berteriak “Terperdaya atau
memperdaya menjadi sah-sah saja”. Menurut saya cerita tersebut menunjukkan
banyak karakter yaitu sedih, bahagia, menakutkan, ceria, dan teguh pendirian.

2. Saran
Sebaiknya dalam pementasan teater tesebut akan lebih baik lagi jika property yang
di gunakan lebih banyak. Menonjolkan lebih banyak lagi alur cerita yang positif
dan bermanfaat bagi kita semua.

6
DAFTAR PUSTAKA
Teater Cahaya UMT
Inspirasi

Anda mungkin juga menyukai