Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS KUALITATIF

ANALISIS OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK

Disusun oleh :

LILI RAKHMAWATI

(11120019)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH CIREBON

2022
ANALISIS KUALITATIF OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK

I. Tujuan
Mahasiswa mampu mengidentifikasi obat-obat golongan antibiotik.

II. Prinsip Percobaan


Teknik analisis kualitatif obat didasarkan pada golongan obat menurut jenis
senyawanya secara kimia, bukan berdasarkan efek farmakologisnya. Pada
praktikum ini menguji 3 obat golongan antibiotika yaitu Amoxicillin, Tetrasiklin,
dan ertromisin.

III. Teori

Antibiotik merupakan zat yang memiliki khasiat mematikan atau


menghambat pertumbuhan kuman yang berasal dari fungi atau bakteri. (Tjay
&Rahardja, 2015)
Antibiotik digunakan sebagai pengobatan yang diakibatkan infeksi kuman atau
untuk pencegahan infeksi. Selain digunakan secara teurapeutis antibiotik juga
terkadang digunakan untuk non teurapeutis seperti pada perternakan sapi dan
ayam berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan. Mekanisme
kerjaantibiotik ini berbeda-beda yaitu dengan menghambat sintesis
protein, menghambat sintesa dinding sel, menghambat sintesa membran
sel, menghambat sintesa DNA atau RNA dan antagonisme saingan.
(Tjay&Rahardja, 2015)
Teknik analisis kualitatif obat adalah teknik menganalisis obat secara kualitatif
atau identifikasi obat dengan pereaksi-pereaksi kimia dengan memerhatikan reaksi
warna yang dihasilkan pada pengujian setiap obat. Dalam menganalisis obat
secara konvensional, kita menggunakan sifat fisi dan sifat kimia senyawa tersebut.
Contoh pada sampel cairan yang akan kita identifikasi secara kualitatif dengan
menganalisis sifat fisiknya mulai dari warna, abu, warna nyala, kelarutan, titik
leleh, dan titik didih. Data tentang sifat-sifat fisik ini dapat ditemukan dalam
Farmakope Indonesia, Merck Indeks, dan beberapa literatur lainnya.
Metode identifikasi obat secara konvensional dapat dilakukan melalui tiga
tahap yaitu:
1. Uji Pendahuluan, meliputi :
a. Penyandraan/penginderaan (organoleptik) yaitu mengidentifikasi sifat
fisik obat menggunakan indera untuk menentukan bentuk, warna, bau,
dan rasa obat.
b. Penentuan sifat-sifat fisika, seperti kelarutan, penentuan titik lebur,
dan titik didih,
c. Pengujian derajat keasaman obat menggunakan tes keasaman
d. Penentuan unsur-unsur obat.
2. Penentuan gugusan fungsional yang khas (uji golongan)
3. Penentuan jenis zat berdasarkan reaksi-reaksinya dengan pereaksi tertentu
dan pengamatan bentuk kristal menggunakan mikroskop.

MONOGRAFI
AMOXYCILLIN
Amoksisilin

Pemerian Serbuk hablur; putih; praktis tidak berbau


Kelarutan Sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut dalam benzena, dalam
karbontetraklorida dalam kloroform.

TETRACYCLINUM
Tetrasiklin

Pemerian Serbuk hablur; kuning; tidak berbau atau sedikit berbau lemah.
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 50 bagian etanol (95%) P; praktis tidak
larut dalam kloroform P dan dalam eter P; larut dalam asam encer; larut dalam alkali disertai
peruraian.
Identifikasi
Pada 0,5 mg tambahkan 2 ml asam sulfat P; terjadi warna ungu.Tambahkan 1 tetes larutan
besi (III) klorida; warna berubah menjadi coklat atau coklat kemerahan.

ERYTHROMYCINUM
Eritromisina

Pemerian : Serbuk atau hablur; putih atau agak kuning ; tidak berbau atau hampir tidak berbau ; rasa
pahit ; agak higroskopik.
Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 1000 bagian air; larut dalam etanol (95%) P, dalam kloroform
P dan dalam eter P.

IV. Hasil Pengamatan


A. Karakteristik Amoxicilin

Sifat Fisika Kimia


Pemerian Serbuk hablur, putih;praktis tidak berbau

Kelarutan Sukar larut dalam air dan methanol; tidak larut


dalam benzena, dalam karbontetraklrorida dan
dalam kloroform .
Struktur Kimia

Rumus Molekul :
C16H19N3O5S. 3H2O
Spektrum Serapan Inframerah. Hasil
pada spectrum amoksisilin terdapat
puncak pada bilangan gelombang 1771
cm-1 yang menunjukkan ikatan gugus –
C=O amida yang tidak dimiliki oleh
senyawa turunan amoksisilin.
Spektra FTIR senyawa turunan amoksisilin dan
amoksisilin.
Sumber: Hadi Barru Hakam Fajar Siddiq, Dewi
Rashati, dan Dewi RiskhaNurmalasari. (2018).
SintesisSenyawaTurunanAmoksilin Dan Uji
AktivitasAntibakterinyaTerhadapBakteri
Salmonella typhi.94-95.

Spektrum Serapan ultraviolet. Scanning


panjang gelombang maksimum senyawa
turunan amoksisilin dan amoksisilin
dilakukan pada panjang gelombang
200-400 nm

Sumber: Hadi Barru Hakam Fajar Siddiq, Dewi


Rashati, dan Dewi RiskhaNurmalasari. (2018).
SintesisSenyawaTurunanAmoksilin Dan Uji
AktivitasAntibakterinyaTerhadapBakteri
Salmonella typhi. 94-95.
Reaksi Identifikasi Amoxicillinum

Reaksi Kimia Data Literatur Hasil Pengamatan Gambar


Zat uji + aquadest Putih keruh, terjadi Bening
endapan

Zat uji + alkohol Sangat sukar larut Bening

Zat uji + NaOH Larut Bening

Zat uji + HCL 3N Larut Kuning

Zat uji + 3 tetes Kuning terang Kuning , Endapan


formaldehid + 3 tetes orange
H2SO4 pekat
Zat uji + DAB HCL Kuning terang Kuning
+ H2SO4 (p) dengan
perbandingan 1:3

Zat uji + Aquadest + Merah dengan Bening


3ml larutan fehling larutan coklat

Zat uji + Diazo A + Merah Endapan orange,


Diazo B (4:1) + larutan kuning
NaOH (P)

Zat uji + Pereaksi Kuning Kuning


HNO3

Zat uji + H2SO4 Kuning Bening


B. Karakteristik Tetrasiklin

Nama Obat : Literatur Hasil pengamatan


Tetrasiklin HCl
Pemerian Serbuk hablur, kuning; tidak berbau atau -
sedikit berbau lemah.

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 50 -


bagianetanol (95%) P; praktis tidak larut
kloroforom P; dan dalam eter P; larut dalam
asam encer; larut dalam alkali disertai
peruraian.
Stuktur Kimia -

Spektrum Serapan
Inframerah. -

Tetrasiklin
merupakan derivat
dari senyawa
hidronaftasen
(oktahidronaftasen) Sumber: Siswandono dan Soekarjo, 2000;

yang terbentuk oleh Subronto dan Tjahjahti 2011

gabungan 4 buah
cincin. Sterekomia
nya sangat kompleks
disebabkan tetrasiklin
memiliki 5 atau 6
pusat atom C simetri.
Spektrum Serapan -
ultraviolet. Tetrasiklin
menghambat sintesis
protein bakteri dengan
berikatan dengan
ribosom bakteri 30S
Dan mencegah akses
amino asil tRNA
Sumber: Goodman dan Gilman 2010
Ketempat akseptor
(A). Pada kompleks
ribosom mRNA.
Obat obat ini
memasuki bakteri
gram negatif secara
difusi pasif melalui
saluran yang dibentuk
porin pada membran
sel luar dan secara
transpor aktif akan
memompa tertrasiklin
melewati membran
sel sitoplasma.

Reaksi Identifikasi Tetrasiklin HCl

Reaksi Kimia Data Literatur Hasil Pengamatan Gambar

Zat uji + H 2 SO 4 pekat Ungu Coklat


Kemudian+ FeCl 3 1% Coklat atau merah
coklat
Terbentuk warna Orange pekat
Zat uji + NaOH + ¿ +
tua
Na NO 2) 10% sama
banyak

A. Karakteristik Eritromycin
Sifat Fisika Kimia
Pemerian Serbuk atau hablur; putih atau agak kuning ; tidak berbau ata
u hampir tidak berbau ; rasa pahit ; agak higroskopik.

Kelarutan Larut dalam lebih kurang 1000 bagian air; larut dalam etanol
(95%) P, dalam kloroform P dan dalam eter P.

Struktur Kimia

Rumus molekul
C37H67NO13
MR = 200,59
Spektrum serapan
spektrofotometer uv/vis
parasetamol pada panjang
gelombang maksimum
Reaksi Identifikasi Erytromicin

Reaksi Kimia Data Literatur Hasil Pengamatan Gambar


C37H67NO13 Coklat Tua Coklat
+ H2SO4 p

C37H67NO13 Hijau Larutan Cream


+ FeCl3 + H2SO4

C37H67NO13 Jingga Muda Orange


+ FeCl3

C37H67NO13 Ungu Muda Endapan putih


+ HNO3
V. Pembahasan dan Kesimpulan

Obat golongan antibiotik adalah obat yang digunakan untuk menekan atau
menghentikan suatu proses biokimia pada organisme, khususnya dalam proses
infeksi oleh bakteri. Dalam analisis kualitatif obat dapat diidentifikasi sesuai
dengan golongannya atau struktur kimianya, bukan berdasarkan efek
farmakologisnya. Uji identifikasi pada 3 obat antibiotik yaitu Amoksisilin,
Eritromisin, dan Tetrasiklin. Ketiga obat tersebut dapat diidentifikasi melalui
reaksi warna oleh reagen yang ditentukan.

Pada pengujian amoksisilin, digunakan pereaksi atau reagen fehling. Pereaksi


fehling oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali
aldehida. Pereaksi Fehling yang digunakan adalah Fehling A dan Fehling B.
Fehling A merupakan CuSO4 sedangkan Fehling B adalah campuran larutan
NaOH dan kalium natrium tartrat. Pereaksi fehling dibuat dengan mencampurkan
2 larutan tersebut sehingga memperoleh larutan berwarna biru tua. Selain Fehling,
analisis amoksisilin juga menggunakan pereaksi elrich yakni p-DAB HCl dan
pereaksi Diazo B + Diazo A + NaOH.

Pada pengujian obat eritromisin, digunakan pereaksi atau reagen H2SO4 pekat,
mengahasilkan larutan berwarna coklat. Dengan pereaksi FeCl3, menghasilkan
larutan berwarna orange atau jingga. Dengan pereaksi H 2SO4 + FeCl3,
menghasilkan larutan berwarna cream atau rose. Dan dengan pereaksi HNO 3,
menghasilkan endapan warna putih.

Pada pengujian obat tetrasiklin, digunakan pereaksi atau reagen H2SO4 pekat +
FeCl3 mengahasilkan larutan berwarna coklat. Dan dengan pereaksi NaOH + ¿ +
Na NO 2) 10% sama banyak, menghasilkan larutan berwarna orange pekat atau
jingga.

Ketidaksesuaian hasil pengamatan dari literatur dengan hasil pengamatan


langsung dapat disebabkan oleh reagen yang digunakan atau sampel yang
mungkin telah terkontaminasi.
VI. Daftar Pustaka

Anonim. 2015. Reaksi - Reaksi Khusus.


(http://kampusfarmasi.blogspot.com./2015/09/reaksi-reaksi-khusus.html). Diakses
Senin, 27 September 2021.

Panitia Farmakope Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta :


Departemen Kesehatan Republik Indonesia. hal 594.

Anda mungkin juga menyukai