Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI

IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK

Disusun oleh :
 Nur Selawanti (PO71390210073)

 Pramesika Wahyuni Putri ( PO71390210085)


 Dwi Sanira (PO71390210097)
 M.Ilham Nasrullah (PO71390210077)

Dosen pengampu :
Drs. Hisran H,ME., Apt

PROGRAM STUDI D-III FARMASI POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
PROGRAM STUDI D-III FARMASI POLTEKKES KEMENKES
JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023

IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT GOLONGAN ANTIBIOTIK

I. Tujuan Praktikum
A. Uji penggolongan obat berdasarkan gugus fungsi aromatik
B. Pemeriksaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol
C. Pemeriksaan senyawa amin aromatik pada sulfametoksazol
D. Identifikasi amoxicilin dengan uji KLT

II. Teori Dasar


A. Antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan kuman yang berasal dari fungi atau bakteri. (Tjay & Rahardja, 2015)
Antibiotik digunakan sebagai pengobatan yang diakibatkan infeksi kuman atau
untuk pencegahan infeksi. Selain digunakan secara teurapeutis antibiotik juga
terkadang digunakan untuk non teurapeutis seperti pada peternakan sapi dan ayam
berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan. Mekanisme kerja antibiotik ini berbeda-
beda yaitu dengan menghambat sintesis protein, menghambat sintesa dinding sel,
menghambat sintesa membran sel, menghambat sintesa DNA atau RNA dan
antagonisme saingan. (Tjay & Rahardja, 2015)

B. Gugus Fungsi Aromatik


Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang miliki ikatan tunggal dan
ikatan rangkap diantara atom karbonnya. Senyawa aromatik paling sederhana adalah
senyawa yang mengandung cincin benzen.
Cicin benzen memiliki enam karbon yang bersimbolkan segi enam, setiap sudut
dari segi enam memiliki atom karbon yang terikat dengan hidrogen. Dalam
penamaanya yang berdasakan pada benzen tedapat klorobenzen yang terdapat unsur
halogen yaitu Cl yang terikat pada cincin benzen, Nitro benzen (NO2 terikatpada
rantai benzen), dll. Sementara penamaan berdasarkan fenil terdapat fenilamin (NH2
terikat pada benzen) yang bisa disebut juga aminobenzen, fenol (OH terikat pada
benzen), dll.
Benzen sering digunakan sebagi pelarut dan bahan baku pembuatan senyawa
aromatik lain yang merupakan turunan benzen. Masing-masing senyawa turunan
benzen memiliki kegunaan bagi kehidupan manusia, diantaranya :
1. Toluetena sebagai bahan dasar TNT atau bahan peledak dinamit.
2. Stirena sebagai bahan dasar pembuat polimer sintetik.
3. Anilina sebagai bahan dasar pembuat zat warna diazo.
4. Benzaldehid sebgai pengawet ataubahan baku parfum.
5. Fenol sebagai disinfektan
6. Asam benzoat dan turunanya
a. Asam asetil salisilat sebagai obat analgetik antipiretik.
b. Natrium benzoat sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
c. Metil salisilat sebagai komponen utama obat gosok.

C. Sulfametoksazol
Gambar 2.1 Sulfametoksazol
BM 253,28
Rumus Molekul C10H11N3S
Titik Lebur 170°C- 173°C
Pemerian Serbuk hablur,putih sampai hampir putih, praktis tidak
berbau.
Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 50 bagian
Kelarutan
etanol (95%) P, 3 bagian aseton P, dan mudah larut
dalam larutan natrium hidroksida
Dalam wadah terttutup baik dan terlindung dari
Penyimpanan cahaya.
Antibakteri
Khasiat
'O CH3
(Anonim, 1997)
Pada struktur kimia sulfametokonazol terdapat gugus amin aromatik. Identifikasi
dilakukan untuk menunjukan reaksi amin aromatik primer akan terbentuk endapan
atau warna jingga merah. (Anonim, 1997)
Sulfametoksazol merupakan golongan sulfonamid yang memiliki spektrum kerja
luas yang memilki mekanisme kerja antagonis saingan sehingga mengacaukan
pembentukan RNA dan DNA bakteri. (Tjay & Rahardja, 2015)

D. Kloramfenikol

/=\ 0H H
C^N- ^J^C-C-CH2OH
H NHCOCHCfc

BM Gambar 2.2 Kloramfenikol : 323,13


Rumus Molekul C11H12CI2N2O5
Titik Lebur : 149°C-153°C
Pemerian Hablur halus berbentuh lempeng panj ang atau j arum,
putih sampai putih kelabu atau putih kekuningan,
tidak berbau, rasa sangat pahit.
Kelarutan Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5
etanol (95%) P dan dalam 7 bagian propilenglikol P,
sukar larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Khasiat Antibiotikum.
(Anonim, 1997)
Pada struktur kimia klormfenikol terdapat gugus nitro aromatik. Identifikasi
klorampenikol dapat dilakukan dengan cara melarutkan 10 mg klorampenikol dalam
1 ml etanol (95%), tambahkan 3 ml campuran 1 bagian etanol dan 9 bagian
aquadest. Menambahkan 50 mg serbuk Zn kemudian dipanaskan selama
10 menit. Endapkan dan tuangkan pada gelas kimia kemudian tambahakan 100 mg
natrium asetatndan 2 tetes benzolklorida kemudian kocok sampai larutan jernih
kemudian akan terbentuk warna merah sampai ungu. (Anonim, 1997)
Kloramfenkol merupakan antibiotik yang berkhasiat bakteriostatis terhadapa
hampir seua bakteri gram positif dan sejumlah kecil bakteri gram negatif.
NH,

BM
Rumus Molekul
Pemerian
Kelarutan

Penyimpanan Mekanisme kerja dari kloramfenikol bekrja dengan


perintangan sintesa polipeptida bakteri. (Tjay &
Khasiat
Rahardja, 2015)

E. Amoxicilin
F. Gambar 2.3 Amoxcilin
419,45
C16H19N3O5S.3H2O
Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau.
Sukar larut dalam air dan dalam methanol, tidak larut dalam benzen, dalam karbon
tetraklorida dan dalam kloroform.
Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang terkendali.
Antibiotik.
(Anonim, 1997)
Amoxicilin merupakan derivat-hidroksi dengan aktivitas sama seperti
ampisilin tetapi resorpsinya lebih lengkap. Amoxicilin adalah antibiotik dengan
spektrum luas yang aktip terhadap kuman gram positif dan sejumlah gram negatif
kecuali pseudomonas, klebsiella dan B. Fragilis. (Tjay & Rahardja, 2015)

G. KLT
Kromatografi Lapis Tipis adalah salah satu metode pemisahan kromatografi
yang fleksibel dan banyak digunakan. Metode analisis kromatografi lapis tipis (KLT)
telah menjadi bagian dari teknik analisis rutin pada laboratorium analisis dan
pengembangan produk karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan utama
metode analisis kromatografi lapis tipis dibandingkan metode analisis kromatografi
cair kinerja tinggi adalah analisis beberapa sampel dapat dilakukan secara simultan
dengan menggunakan fase gerak dalam jumlah kecil sehingga lebih hemat waktu dan
biaya analisis serta lebih ramah lingkungan.
Teknik pemisahannya sederhana dengan peralatan yang minimal. (Wulandari, 2011)
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemisahan dan
analisis sampel dengan metode KLT cukup sederhana yaitu sebuah bejana tertutup
(chamber) yang berisi pelarut dan lempeng KLT. (Wulandari, 2011)
III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
Alat Jumlah
Chumber 1
Pipet tetes 4
Erlemeyer 1
Gelas ukur 4
Tabung reaksi 2
Beaker glas 3
Spatel 3
Hot plate 1
Kertas pH universal q.s
Silika gel q.s
Spektrofotometri Uv-Vis 1
B. Bahan
Bahan Jumlah
Kloramfenikol q.s
Amoxicilin 25 mg
Sulfametoksazol q.s
Amoxicilin trihidrat 25 mg
Aquadest q.s
Alkohol q.s
HC1 encer 6 ml
Serbuk Zn q.s
Pereaksi diazo q.s
Natrium bikarbonat 20 ml
Aseton 1 ml
Amonium asetat 15,4 g
Asam asetat glasial q.s
Iodiun q.s
IV. PROSEDUR
A. Pemeriksaaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol
Memasukan kloramfenikol pada tabung reaksi

Menambahkan etanol

T
Menambahkan 5 tetes HC1 encer

T
Menambahkan serbuk Zn

i
|________________Memanaskan campuran selama 10 menit__________________|
C.

Menyaring hasil pemanasan

Menambahkan pereaksi diazo

Mengamati hasil

Jika berhasil ditandai adanya perubahan warna j adi merah j ingga atau
endapan

B. Pemeriksaaan senyawa amin aromatik pada sulfametoksazol | Memasukan


sulfametoks^zol pada tabung reaksi |
Menambahkan 5 ml HC1 encer
4
|_____________________Menambahkan pereaksi diazo______________________|

| Mengamani hasil |
Jika berhasil ditandai adanya perubahan warna j adi merah j ingga atau
endapan

Identifikasi dengan uji KLT pada amoxicilin


Menimbang amoxicilin uji 25 mg

Melarutkan amoxicilin uji dengan 10 ml natrium bikarbonat

Menimbang amoxicilin trihidrat (baku pembanding) 25 mg

Melarutkan amoxicilin uji dengan 10 ml natrium bikarbonat


Memaparkan lempeng pada uap iodium sampai terlihat bercak t

Menyiapkan fase gerak dari aseton dan amonim asetat 15,4% (10:90)
4
Mengatur pH sampai 5 dengan asam asetat glasial

Menyiapkan lempeng silika gel

Meneteskan masing-masing bahan sebanyak 1,0 pl pada lempeng KLT

Memasukan lempeng pada chumber yang sudah diisi fase gerak


4
Siapakan dan bersihkan alat/bahan yang akan di sterilisasi

Lakukan eluasi dengan jarak 15 cm



Membiarkan lempeng kering
l
Lihat hasil KLT dibawah sinar Uv pada spektrofotometri Uv-Vis

Menandai hasil pada lempeng dan mengamati warna

Menghitung nilai Rf

4
• Hasil
VI. PEMBAHASAN
Analisis kualitatif merupakan suatu proses mengidentifikasi keberadaan suatu
senyawa kimia dalam suatu larutan atau sampel yang tidak diketahui. Sedangkan
antibiotika adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh berbagai jasad renik, bakteri,
fungi dan bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan
kuman.
Pada praktikum kali ini yaitu melakukan percobaan mengenai Analisis Kualitatif
Obat Golongan Antibiotik. Adapun tujuan praktikum ini yaitu dapat melakukan uji
penggolongan obat berdasarkan gugus fungsi aromatik, pemeriksaan senyawa nitro
aromatik pada kloramfenikol, pemeriksaan senyawa amin aromatik pada antibiotik
sulfametosksazol, dan identifikasi amoxicillin dengan uji KLT.
Pada pemeriksaaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol yaitu dengan
cara memasukan kloramfenikol pada tabung reaksi, tambahkan etanol , kemudian
menambahkan 5 tetes HCL encer, tambahkan serbuk Zn, lalu panaskan campuran
selama 10 menit , kemudian saring larutan yang telah dipanaskan tambahkan pereaksi
diazo dan amati hasil. Jika berhasil larutan tersebut akan teijadi perubahan warna
menjadi merah hingga jingga atau terdapat adanya endapan.
Hasil pemeriksaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol didapatkan hasil
yaitu warna bening, terdapat endapan warna abu keperakan. Sehingga percobaan ini
dapat dikatakan berhasil.
Pada pemeriksaan senyawa amin aromatik pada antibiotic sulfametoksazol yaitu
dengan cara memasukan zat sulfametoksazol pada tabung reaksi, tambahkan 5 ml HCL
encer, tambahkan pereaksi diazo, kemudian amati hasil. Jika terdapat perubahan warna
menjadi merah jingga atau endapan, maka pemeriksaan tersebut dikatakan berhasil.
Hasil dari pemeriksaan senyawa amin aromatik pada antibiotik sulfametoksazol
didapatkan hasil yaitu warna putih susu, dan terdapat endapan warna putih. Meskipun
tidak terjadi perubahan warna yang signifikan , namun percobaan ini dikatakan baik dan
berhasil karena terdapat endapan.
Selanjutnya pemeriksaan identifikasi amoxicillin dengan uji KLT. Berdasarkan
hasil dari percobaan yang telah dilakukan untuk nilai Rf Amoxicilin dan amoxicilin
trihidrat sama, yaitu 0,3 . hasil tersebut memenuhi standar dikarenakan nilai Rf yang
baik itu antara 0,2- 08.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum sedian steril pembuatan tetes mata dapat disimpulkan :
1. Hasil pemeriksaan senyawa nitro aromatik pada kloramfenikol didapatkan
hasil yaitu warna bening, terdapat endapan warna abu keperakan. Sehingga
percobaan ini dapat dikatakan berhasil.
2. Hasil dari pemeriksaan senyawa amin aromatik pada antibiotik didapatkan
hasil yaitu warna putih susu, dan terdapat endapan warna putih. Meskipun
tidak terjadi perubahan warna yang signifikan , namun percobaan ini
dikatakan baik dan berhasil karena terdapat endapan.
3. Hasil dari percobaan idnetifikasi amoxicillin dengan uji KLT didapatkan
nilai Rf Amoxicilin dan amoxicilin trihidrat sama, yaitu 0,3. dan termasuk
nilai Rf yang baik, karena Rf yang baik 0,2 - 0,8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1997). Farmakope Indonesia edisi III. In Departemen Kesehatan Republik


Indonesia (IV). Mentri Kesehatan.
Anonim. (1995). Farmakope Indonesia edisi IV. In Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (IV). Mentri Kesehatan.
Rahmah, S. Nugraha, D. (2020). PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS /.Ciamis
Tjay, T. H., & Rahardja, K. (2015). Obat-obat Penting (VII). Elex media Komputindo
Wulandari, L. (2011). KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS. PT. Taman Kampus
Presindo

Anda mungkin juga menyukai