Anda di halaman 1dari 3

Animal Testing: 8 Pro & Kontra atas

Pengujian pada Hewan


Amazine.co - Online Popular Knowledge

Baca juga
Animal Testing: 4 Metode Alternatif bagi Pengujian ke Hewan

Animal Testing: 12 Fakta tentang Pengujian pada Hewan

Animal Testing: Menelusuri Sejarah Pengujian pada Hewan

Sama seperti manusia, hewan juga memiliki hak untuk hidup.

Sudah sejak lama, hewan digunakan sebagai sarana pengujian bagi berbagai
produk (kosmetik, obat, dll) sebelum digunakan pada manusia.

Praktik ini menimbulkan banyak perdebatan sekaligus penentangan dari aktivis


penyayang binatang.
Kelompok ini percaya bahwa pengujian pada binatang (animal testing) merupakan
perbuatan tidak manusiawi dan melanggar hak hewan karena mereka tidak memiliki
kemampuan membela diri.

Meski demikian, pro dan kontra masih tetap timbul menyikapi penggunaan hewan
untuk eksperimen dan pengujian.

Pendapat Pro atas Pengujian pada Hewan

Berikut akan disajikan pendapat yang pro (mendukung) eksperimen pada binatang:

1. Pengujian pada hewan telah terbukti bermanfaat untuk mencegah manusia dari
efek racun suatu obat baru atau produk lainnya.

Di banyak negara, pengujian obat pada binatang menjadi keharusan sebelum


digunakan pada manusia untuk meminimalkan efek merugikan.

Dalam kasus seperti itu, jika pengujian pada hewan dilarang, manusia akan terpapar
resiko karena menggunakan produk yang belum diuji.

2. Sebagian orang percaya bahwa jika pengujian pada hewan dilakukan sedemikian
rupa sehingga meminimalkan kemungkinan rasa sakit dan kematian, maka hal
tersebut bisa dibenarkan.

Pendapat ini menyatakan, mengurangi resiko pada manusia harus menjadi prioritas
utama, dan jika hewan harus menderita untuk melindungi manusia, itu dapat
diterima.

3. Spesies yang paling dekat dengan manusia adalah simpanse dan monyet, yang
memiliki 99% kesamaan gen.

Dengan demikian, tes yang dilakukan pada spesies tersebut merupakan indikator
penting mengenai efek suatu produk dan obat-obatan pada tubuh manusia.

Tentu tidak etis langsung melakukan tes pada manusia saat terdapat berbagai
spesies hewan yang dapat menggantikan tempat manusia.

Pendapat Kontra atas Pengujian pada Hewan

Berikut adalah pendapat kontra (menentang) pengujian pada binatang:


1. Sementara pendukung pengujian hewan menyatakan sah menggunakan hewan
sebagai eksperimen, penentangnya bertanya, apakah manusiawi menggunakan
hewan yang tidak dapat memberikan persetujuan atau ketidaksetujuan untuk tujuan
pengujian dan memperlakukannya dengan buruk?

2. Beberapa hewan yang digunakan untuk pengujian bahkan secara fisiologi tidak
mirip manusia, seperti kelinci dan tikus.

Hal ini berarti efek obat tertentu yang muncul pada hewan eksperimen belum tentu
menimbulkan efek yang sama pada manusia.

Ini berarti pengujian pada hewan berpotensi menimbulkan resiko buruk baik pada
hewan uji maupun pada manusia.

Selain itu, karena binatang seperti simpanse dan monyet sangat mirip dengan
manusia yang memiliki kecerdasan dan mungkin kesadaran, apakah manusiawi
melakukan percobaan pada binatang seperti itu?

Apakah hal tersebut tidak mirip dengan melakukan percobaan pada manusia
sendiri?

3. Berdasarkan berbagai statistik, ditemukan bahwa perlakuan pada hewan uji bisa
tidak terbayangkan.

Mayoritas hewan-hewan mengalami penderitaan dan rasa sakit bahkan setelah


diberikan anestesi sekalipun.

4. Sengaja menyuntikkan virus seperti HIV atau obat-obatan lainnya pada hewan
hanya untuk memahami dampaknya benar-benar tidak dapat diterima.

Binatang tidak memiliki kemampuan mengekspresikan rasa sakit dan penderitaan.


Ketidakmampuan ini yang kemudian dimanfaatkan saat melakukan pengujian pada
hewan.

5. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mustahil tidak terdapat


metode alternatif untuk menggantikan pengujian pada hewan.

Dengan ditemukannya berbagai metode tersebut, pengujian kepada hewan menjadi


semakin tidak bisa dibenarkan.[]

Anda mungkin juga menyukai