JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
DISUSUN OLEH:
MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
iritabilitas, frustasi atau rasa marah, cemas, sulit berkonsentrasi, gelisah, penurunan denyut
jantung, dan penurunan kinerja motorik (Kaplan, 2010).
Rokok terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotiana Tabacum.
Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu, tembakau untuk pipa serta
pemakaian oral. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur
untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok
linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau
tembako kunyah) (Tendra, 2003).
Bahan kimia yang terkandung dalam rokok, yaitu:(Triswanto, 2007)
a. Tar
Tar adalah zat berwarna coklat berisi berbagai jenis hidrokarbon aromatik polisiklik,
amin aromatik dan N-nitrosamine. Tar yang dihasilkan asap rokok akan menimbulkan
iritasi pada saluran napas, menyebabkan bronchitis, kanker nasofaring dan kanker paru.
b. Nikotin
Nikotin adalah bahan alkaloid toksik yang merupakan senyawa amin tersier, bersifat
basa lemah dengan pH 8,0. Pada pH fisiologis, sebanyak 31% nikotin berbentuk bukan
ion dan dapat melalui membran sel. Asap rokok pada umumnya bersifat asam (pH 5,5).
Pada pH ini nikotin berada dalam bentuk ion dan tidak dapat melewati membran secara
cepat sehingga di mukosa pipih hanya terjadi sedikit absorpsi nikotin dari asap rokok.
Pada perokok yang menggunakan pipa, cerutu dan berbagai macam sigaret Eropa, asap
rokok bersifat basa dengan pH 8,5 dan nikotin pada umumnya tidak dalam bentuk ion
dan dapat diabsorpsi dengan baik melalui mulut.
c. Karbon monoksida
Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang mempunyai afinitas kuat terhadap
hemoglobin pada sel darah merah, ikatan CO dengan haemoglobin akan membuat
haemoglobin tidak bisa melepaskan ikatan CO dan sebagai akibatnya fungsi
haemoglobin sebagai pengangkut oksigen berkurang, sehingga membentuk karboksi
hemoglobin mencapai tingkat tertentu akan dapat menyebabkan kematian.
d. Timah hitam
Timah hitam (Pb) yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus
rokok (isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu hari akan menghasilkan 10 ug.
Sementara ambang batas bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug
per hari. Bisa dibayangkan, bila seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus
rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.
Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan manusia, baik dampak
langsung maupun efek menahun. Dampak ini bisa terkena pada perokok aktif maupun pasif
(Sitepoe, 1997).
4
a. Dampak langsung merokok antara lain rambut, baju, badan berbau, denyut nadi dan
tekanan darah meningkat peristaltik usus meningkat, nafsu makan menurun.
b. Dampak jangka pendek (segera) antara lain sirkulasi darah kurang baik, suhu ujung-
ujung jari (tangan/kaki) menurun, gigi dan jari menjadi coklat atau hitam.
c. Dampak jangka panjang antara lain kerja otak menurun, adrenalin meningkat tekanan
darah dan denyut nadi meningkat, rongga pembuluh darah menciut, muncul efek
ketagihan dan ketergantungan.
1.2 Kemangi (Ocimum sanctum L)dan Biji Pala (Myristica fragrans)
a. Sistematika Tanaman
Taksonomi Kemangi
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klassis : Dicotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Familia : Lamiaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L
Kemangi (Ocimum sanctum L), berupa tanaman semak, semusim, dengan tinggi 30-
150 cm. Sedangkan batangnya memiliki ciri berkayu, segi empat, memiliki alur dan
cabang, berbulu, serta berwarna hijau. Daun memiliki ciri tunggal, ujung runcing, tepi
bergerigi, menyirip, lebar 3-6 mm (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Taksonomi Biji Pala
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Klassis : Dicotyledonae
Ordo : Magnoliales
Familia : Myristicaceae
Genus : Ocimum
Spesies : Myristica fragrans Houtt.
Pohon pala dapat tumbuh setinggi 9 hingga 20 meter dengan tipe percabangan
menyebar. Bunga dari pohon pala memiliki warna kuning pucat dengan panjang 1 cm.
bunga berkembang menjadi buah dengan ukuran 6 hingga 9 cm. Buah yang matang akan
merekah dan memperlihatkan biji berwarna cokelat tua yang dilingkupi oleh aril berwarna
merah berukuran 2,5 cm (Guzman dkk, 1999).
b. Kegunaan
Daun kemangi (Ocimum sanctum L) berkhasiat sebagai peluruh air susu ibu, sebagai
obat penurun panas dan memperbaiki pencernaan. Untuk pelancar air susu ibu dipakai
5
kurang lebih 25 gram daun segar kemangi (Ocimum sanctum L) dicuci dan dimakan mentah
sebagai lalap (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Dalam pengobatan tradisional, bagian yang berbeda (daun, batang, bunga, akar, biji
dan bahkan seluruh bagian) dari Ocimum sanctum L. telah direkomendasikan untuk
pengobatan bronchitis, malaria, diare, disentri, penyakit kulit, artritis, penyakit mata,
gigitan serangga dan lain-lain. Ocimum sanctum L, juga diketahui memiliki, anti-kanker,
anti-diabetes, anti-jamur, anti-mikroba, kardiopreotektif, anti-spasmodik, analgesik, dan
aksi adaptogenik. Eugenol (1-hydroxy-2-methoxy-4-allylbenzene), konstituen aktif dalam
Ocimum sanctum L, telah ditemukan bertanggung jawab untuk potensi terapetik
(Pattanayak dkk, 2010).
Biji pala digunakan untuk mengobati rematik, kolera, psikosi, kram perut, mual,
muntah, diare, perut kembung dan sebagai antidepresan. Senyawa kimia yang terkandung
dalam biji pala bergantung pada kondisi lingkungan tempat tumbuhnya, penyimpanan biji,
usia biji dan metode analisis yang digunakan. Biji pala diolah menjadi dua jenis yaitu
mentega pala (Nutmeg butter) dan minyak essensial (Winarti dan Nurdjanah, 2005).
c. Kandungan Kimia
Tumbuhan kemangi mengandung minyak atsiri seperti eugenol, sineol, methyl
chavicol, protein, kalsium, fosfor, belerang, vitamin A dan vitamin C. Minyak atsiri
mengandung campuran dari bahan hayati termasuk didalamnya aldehide, alkohol, ester,
keton, dan terpen. Biji kemangi mengandung zat kimia yaitu saponin, flavonoid, dan
polifenol. Daunnya mengandung minyak atsiri (methylcavicol), saponin, flavonoid, dan
tannin. Kemangi juga memiliki senyawa aktif berupa Monoterpen (alfa-pinen, beta- pinen),
Seskuiterpen (beta-betakariofilen, beta-elemen, isokariofilen, cis-3- heksanol, linalol,
fenkol, eugenol, metil-eter fenol (metil- kavikol), 1,8-sineol (Rosa, 2013).
3.2 Pembuatan Ekstrak Biji Pala (Myristica fragrans) dan Daun Kemangi
(Ocimumbasilicum)
Sampel simplisia biji pala (Myristica fragrans) dan daun kemangi (Ocimum
basilicum) yang telah didapat dicuci dengan bersih, hal ini bertujuan supaya sampel bebas
dari kotoran yang masih melekat, setelah itu dirajang sesuai ukuran yang dikehendaki dan
dilakukan pengeringan menggunakan sinar matahari langsung. Serbuk sampel sebanyak
500 gram dan dimasukkan dalam panci A ditambah 100 ml air. Tumpuk panci A pada panci
B yang telah mendidih. Pada panci B banyaknya air secukupnya hingga sebagian panci A
terendam dengan temperature terukur 90ºC selama 15menit. Senyawa aktif dalam biji pala
dan daun kemangi yang berperan sebagai antidepresan yaitu miristin dan eugenol, maka
kadar MAO yang dihambat oleh senyawa aktif ini akan menurunkan oksidasi serotonin dan
memberikan efek antidepresan (Insani, 2010).
3.3 Pembuatan Formula Sediaan Permen
Pembuatan permen dilakukan dengan cara mencampurkan bahan-bahan dengan
formulasi sebagai berikut:
Table 3.1 Formulasi hard candy dari biji pala dan daun kemangi
Jumlah (%)
No. Bahan
F1 F2 F3
1 Ekstrak Biji Pala 1 1 5
2 Ekstrak Daun Kemangi 1 5 1
3 Sukrosa 60 60 60
4 Sirup Gula 40 40 40
5 Aquadest Ad 100 Ad 100 Ad 100
3.4 Pengujian Mutu Hard Candy Lozenges
Pengamatan dilakukan terhadap mutu permen kombinasi ekstrak biji pala dan daun
kemangi sesuai persyaratan kembang gula keras SNI 3547.1:2008 meliputi kadar air
(oven), sukrosa (luff schroll), gula reduksi (luff schroll), kadar abu (gravimetric) kadar
vitamin C (titrimetri) dan pengujian yang terakhir yaitu uji organoleptik terhadap rasa, bau,
tekstur, dan warna permen menggunakan metode hedonik.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Table 1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Perlengkapan Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 5.098.600.00
2 Bahan habis pakai 718.500.00
3 Perjalanan 510.000
4 Lain-lain 920.000
Jumlah 7.247.100.00
7
DAFTAR PUSTAKA
Adelina, Rosa. 2013. Kajian Tanaman Obat Indonesia yang Berpotensi sebagai
Antidepresan. Balitbang Kesehatan, Kemenkes RI [Journal Farmasi]
De, Guzman, C.C., and Siemonsa, J.S. 1999. Prosea, Plant Resourse of. South-East Asia:
Edible Fruits and Nuts.
Hans, Tendra. 2003. Merokok dan Kesehatan. Jakarta.
Insani, RR. 2010. Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocinum basilicum) sebagai
Antidepresan pada Mencit Balb/c Ditinjau Dari Immobility Time Pada Tail Suspension
Test. UNDIP. Semarang.
Istiqomah, Umi. 2003. Upaya Menuju Generasi Tanpa Rokok. CV. Setiaji. Surakarta.
Kaplan, Sadock. 2010. Sinopsis Psikiatrik Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatrik Klinis
Jidid 1. Binarupa aksara publisher. Jakarta.
Pattanayak P,. Behera P., Das and Panda S. 2010. Ocimum santum Linn. A reservoir Plant
for therapeutic applications: An Overview, Pharmacognosy Review, 4 (7), 95.
Sitepoe, Mangku. 2000. Kekhususan Rokok Indonesia. Jakarta: Grasindo
Syamsuhidayat, S. S. dan J. R. Hutapea. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid I.
Balitbangkes Depkes RI. Jakarta
Triswanto, Sugeng D. 2007. Stop Smoking. Prgogresif Books. Jakarta.
Winarti, C., Nurdjanah N. 2005. Peluang Tanaman Rempah dan Obat Sebagai Sumber
Pangan. Jurnal Litbang Pertanian 24 (2), 47-55
8
9
10
11
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 Profesi
Apoteker
Nama Perguruan Tinggi UNHAS ITB UNHAS
Bidang Ilmu Farmasi Farmasetika/teknologi Apoteker
farmasi
Tahun Masuk-Lulus 1997-2002 2006-2008 2002-2003
Judul Penentuan Formulasi Teblet
Skripsi/Tesis/Disertasi
Konsentrasi Efektif Glimepirid yang
Infus dan Ekstrak Memenuhi Faktor
Metanol Daun Similaritas terhadap
Kemuning (Murraya Sediaan Inovator
paniculata Jack.) melalui penerapan
dalam menghambat berbagai teknik
pertumbuhan Khamir peningkatan disolusi
Candida albicans
NamaPembimbing/Promotor
1. Dr.H.M.Natsir 1.Prof.Dr.Yeyet
Djide,MS Cahyati Sumirtapura
2. Drs.H.Facruddin 2.Dr. Jessie Sofia
Tobo Pamudji,MS.
3. Dra. Christiana Lete 3.Dr. Heni
Rachmawati, M.Si.
12
Penyanda Tahu
Judul Penelitian
No ng Dana n
1 Uji Efektifitas Pengawet turunan Paraben dengan LP-UIM 2005
penambahan propilenglikol dalam sediaan Losio,2005.
2 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Rimpang DP2M 2009
Kencur (Kaempferia galanga L.),2009 DIKTI
3 Formulasi Sediaan Gel Luka Bakar Ekstrak Lidah Buaya DP2M 2010
(Aloe vera L.),2009 DIKTI
4 Formulasi dan Uji Kestabilan Fisik Krim Jintan Hitam LP-UIM 2011
(Nigella sativa. Linn) dengan Variasi konsentrasi
Emulgator surfaktan nonionik
5 Uji Iritasi Gel dan Ekstrak Etanol Rimpang Bangle LP2M 2014
(Zingiber purpureum Roxb) UIM
Harga Jumlah
No Komponen Jumlah satuan
satuan nominal
1. Aquadest 3 liter 25.000 75.000
2. Sukrosa 500 gram 270.000 270.000
3. Sirup Gula 2 liter 36.000 36.000
4. Biji Pala 5 kg 62000 310.000
5. Daun Kemangi 5 kg 30.000 150.000
Sub total (Rp) 841.000
3. Perjalanan
No komponen Jusfikasi Kuantitas Harga Jumlah
satuan nominal
1. Transport dalam Pembelian 3 orang 50.000 150.000
kota alat dan
bahan
2. Transport luar kota Pengambilan 3 orang 120.000 360.000
sampel
Sub total (Rp) 510.000
4. Lain-lain
No. Keperluan Biaya (Rp)
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-Kewirausahaan saya dengan judul “Usaha
palekko freeze chicken inovasi masakan tradisional sulawesi selatan siap saji”yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.