Anda di halaman 1dari 20

MPK Terintegrasi A : Buku III

I. Bangsa Indonesia

A. Definisi Bangsa

Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa
dan kebudayaan dalam arti umum dan biasanya menempati wilayah tertentu di
muka bumi.

Menurut Haviland, Bangsa adalah suatu komunitas orang-orang yang memandang


dirinya sebagai “kesatuan manusia” yang didasari oleh nenek moyang, sejarah,
masyarakat, institusi, ideologi, bahasa, wilayah, dan sering kali kepercayaan yang
sama.

B. Corak dan Ciri Khas Bangsa

Menurut Koentjaraningrat, tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat ,


menampilkan corak khas tertentu yang terutama dilihat oleh orang luar yang bukan
warga masyarakat bersangkutan. Kekhasan corak tersebut yang membedakan
masyarakat satu dengan lain.

C. Konsep Golongan Sosial dan Kelompok Sosial

1. Golongan sosial merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu
ciri tertentu, yang mempunyai ikatan identitas sosial. Golongan Sosial bersifat
askriptif atau mengacu pada asal orang tua yang melahirkan serta asal daerah
tempat seseorang dilahirkan.

Contoh : Suku Bangsa sebagai golongan social yang terikat oleh identitas dan
kesadaran akan “kesatuan budaya”.

Ciri-ciri suku bangsa (golongan social) sebagai kelompok adalah :


a. Merupakan satuan kehidupan yang secara biologi mampu berkembang
biak dan lestari dengan adanya keluarga yang dibentuk melalui perkawinan.
b. Mempunyai kebudayaan bersama sebagai pedoman hidup yang secara
umum berbeda dengan kelompok suku bangsa lain.
c. Keanggotaan di dalam suku bangsa bercorak askriptif.

Suku Bangsa (Golongan Sosial) keanggotaannya bersifat terus menerus

Kelas Sosial keanggotannya akan hilang ketika individu tidak mampu


menunjukan kemampuannya, coraknya diperoleh melalui usaha atau prestasi
kerja.

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
1
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

2. Kelompok sosial merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syarat-


syaratnya, yaitu
a) adanya sistem interaksi antara para anggota
b) adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota tadi
c) sistem norma yang mengatur interaksi itu
d) adat-istiadat
e) kontinuitas

D. Hubungan Identitas dan Interaksi Bangsa

Corak jati diri ke-Indonesia-an itu sangat ditentukan oleh jati diri suku-suku bangsa
pendukungnya. Oleh karena itu, interaksi antarsuku bangsa perlu dilakukan dengan
tetap mengedepankan jati diri ke Indonesia-an.

E. Kemajemukan Bangsa Indonesia

Menurut Havilland, masyarakat majemuk adalah masyarakat yang memiliki


keberagaman pola-pola kebudayaan. Masyarakat yang majemuk akan melahirkan
kebudayaan majemuk pula. Hal ini merupakan hasil dari perbedaan cara hidup,
berpikir, dan berinteraksi sosial dan politik dalam suatu masyarakat

1. Sistem Pedoman Masyarakat Majemuk


Indonesia menjadi sebuah masyarakat majemuk karena mengenal tiga sistem yang
menjadi acuan atau pedoman di dalam kehidupan warganya.

a. Sistem Nasional (Identitas Sebagai Kesatuan Politis)


b. Sistem Suku Bangsa (Masyarakat Yang Tersusun atas berbagai Suku Bangsa)
c. Sistem Tempat-tempat Umum (Kebutuhan akan Tempat Umum untuk Interaksi)

2. Bentuk Kemajemukan
a. Pluralitas Vertikal : keanekaragaman profesi, tingkat ekonomi, dan
pendidikan
b. Pluralitas Horizontal : misalnya keberagaman etnis, agama, dan bahasa,
serta

3. Konsekuensi Kemajemukan

Potensi terjadinya konflik atau disintegrasi. Konflik terjadi apabila terdapat cara
pandang tertentu seperti sikap etnosentrisme atau primordialisme yang diwujudkan
antara lain dalam bentuk stereotip etnik pada suku bangsa lain.

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
2
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

Masyarakat Majemuk
Stereotype Prejudice Discrimination Disintegration

a. Stereotip adalah kepercayaan tentang sifat atau ciri-ciri kelompok sosial yang
dipercayai untuk berbagi. Stereotip dapat berupa positif dan negative.

b. Prejudice atau Prasangka adalah perilaku negatif yang mengarahkan kelompok


pada individualis berdasarkan pada keterbatasan atau kesalahan informasi tentang
kelompok.

c. Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu,
di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu
tersebut

F. Faktor Pemersatu Bangsa Indonesia

1. Latar Belakang Sejarah


Tahap awal pembentukan bangsa Indonesia dimulai dengan tahap persebaran
penduduk ke Indonesia pada masa prasejarah, berdirinya kerajaan-kerajaan
Hindu-Buddha, kerajaan-kerajaan Islam, kedatangan Portugis, pendudukan
VOC dan penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan masa kemerdekaan.

Poin Penting Sejarah Indonesia


a. Kejayaan Masa Lampau
b. Persamaan Nasib
c. Semangat Persatuan dan Kesadaran Berbangsa

2. Pancasila dan UUD 1945


Pancasila dan UUD 1945 merupakan dasar pemersatu dan pengikat yang
mampu menjamin keberlangsungan integrasi dan demokrasi

3. Simbol atau Lambang Persatuan Bangsa


Dalam bernegara, rasa keterikatan, solidaritas, dan identitas anggota
masyarakatnya dijaga sebagai satu kesatuan bangsa dan negara dengan
menggunakan simbol-simbol atau lambang-lambang persatuan. Beberapa
lambang persatuan itu adalah bendera merah putih, bahasa nasional, lambang
negara, dan lagu kebangsaan.

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
3
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

4. Kebudayaan Nasional
untuk menjaga keutuhan persatuan bangsa dalam Negara Republik Indonesia,
kebudayaan nasional mempunyai arti penting sebagai perekat rasa persatuan.

Dua golongan kebudayaan nasional adalah:

a. Golongan Pertama oleh Ki Hajar Dewantara


Golongan pertama menyatakan bahwa suatu pengembangan
kebudayaan nasional Indonesia berlandaskan pada unsur-unsur
kebudayaan suku-suku bangsa di daerah.

b. Golongan Kedua oleh Sutan Takdir Alisyahbana


Golongan kedua menyarankan adanya pengembangan kebudayaan
nasional baru Indonesia yang lepas dari kebudayaan suku-suku bangsa
dan berorientasi ke peradaban dunia masa kini

5. Masalah Kehidupan Manusia di Kebudayaan


Menurut Kluckhorn terdapat 5 Masalah kehidupan manusia di setiap
kebudayaan:
a. Makna atau Hakikat Hidup
b. Makna Karya dan perbuatan amal
c. Persepsi terhadap waktu
d. Hubungan dengan alam sekitar
e. Masalah manusia dengan manusia

G. Nilai Kebangsaan

Nilai kebangsaan dapat diartikan sebagai suatu kesadaran dari warga negara yang
dianggap penting atau berharga bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu
negara yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang menandainya.

Pemahaman akan nilai kebangsaan yang kuat akan menumbuhkan rasa


nasionalisme dalam masyarakat. Menurut Kohn, nasionalisme adalah paham yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara
kebangsaan.

H. Sumber Nilai Kebangsaan


Setelah berdiri NKRI, sumber nilai kebangsaan yang ditanamkan bersumber dari
UUD 1945 dengan empat acuan nilai yaitu:
1. Pancasila sebagai falsafah bangsa
2. UUD 1945
AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
4
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

3. NKRI sebagai bentuk negara


4. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan kesatuan bangsa

I. Nilai Kebangsaan dan Pembentukan Karakter


Pendidikan Tinggi dalam Pembentukan karakter menurut UU No. 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa.

Sasaran Pendidikan tinggi mencakup:


1. Kebangsaan
2. Prinsip Moral
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

II. Negara Indonesia


A. Konsep Geografis Negara
Menurut Ir. Soekarno, Orang dan tempat tidak dapat dipisahkan. Tidak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada di bawah telapak kakinya. Oleh karena itu, setelah
proses berbangsa, orang menyatakan tempat tinggalnya sebagai negaranya.

Menurut konsep geografis terdapat beberapa macam negara diantaranya:


1. Negara Daratan (Land Locked Country) yang tidak memiliki akses laut
(bergantung pada koridor yang diberikan tetangga).
2. Negara yang Berbatasan dengan Laut yang meliputi :
a. Negara Pantai
b. Negara Pulau (satu pulau utama dan beberapa pulau kecil)
c. Negara Kepulauan (terdiri dari beberapa gugus pulau)

B. Konsep Organisasi Negara


Untuk melindungi wilayahnya, sebuah bangsa membentuk organisasi yang
kemudian disebut sebagai negara (state). Dalam pengertian ini, negara meliputi

1. penduduk (rakyat, penghuni tetap, dan warga negara)


2. wilayah atau lingkungan kekuasaan pemerintah
3. penguasa yang berdaulat (membedakan organisasi pemerintah dengan
organisasi social)
4. pengakuan kedaulatan dari negara lain

C. Rakyat
Konsep tentang rakyat adalah penghuni. Mereka merupakan penduduk atau semua
orang yang bertujuan menetap dalam wilayah tertentu untuk jangka waktu lama.
Rakyat dapat diklasifikasikan menjadi:
AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
5
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

1. penghuni tetap maupun berpindah-pindah (nomad) dalam wilayah tersebut


2. warga negara dan warga negara asing.

D. Wilayah
Wilayah atau lingkungan kekuasaan pemerintah meliputi
1. Darat (ditetapkan oleh pemerintah)
2. Laut (hasil perjanjian bilateral antara negara bertetangga, diatur dalam UNCLOS
82)
3. Udara (Konvensi Paris 23 Oktober 1919 tentang hak eksklusif dan kedaulatan
penuh ruang udara)
4. Ekstrateritorial (Setelah PD II ditetapkan adanya ruang angkasa diatas ruang
udara masing-masing negara)

E. Pemerintah Yang Berdaulat


Pemerintah adalah pemegang dan penentu kebijakan yang berkaitan dengan
pembelaan negara. Pemerintah yang berdaulat mempunyai dua kekuasaan yang
bersifat ke dalam dan ke luar.

1. Kedaulatan Ke Dalam: pemerintah memiliki kekuasaan untuk merumuskan


keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk di wilayahnya

2. Kedaulatan Keluar: pemerintah mempertahankan kemerdekaan dari serangan


negara lain dan mengelola hubungan diplomatik berkaitan dengan perjanjian
internasional

Menurut Max Weber, agar tidak ada monopoli kekuasaan perlu adanya pemisahan
kekuasaan berupa pemisahan kekuasaan atas lembaga-lembaga negara secara
horizontal menurut fungsinya sebagaimana dinyatakan dalam doktrin Trias Politica
(Legislative, Executive, Judicative) .

F. Pengakuan Kedaulatan

Bersifat menerangkan tentang keadaan negara dan deklaratif. Pengakuan


kedaulatan dibedakan dengan status de facto berdasarkan fakta yang ada dan de
jure berdasarkan hukum.

G. Konstitusi
Konstitusi merupakan prasyarat dan pengaturan dasar pembentukan suatu negara.
Sebuah konstitusi biasanya berisikan
1. organisasi negara (pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
2. hak asasi manusia
3. prosedur mengubah kontitusi (amendemen)
4. ada kalanya ada larangan untuk mengubah konstitusi
5. aturan hukum yang tertinggi.
AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
6
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

Di dalamnya, tidak jarang dibuat pembukaan atau mukadimah dasar yang berisikan
cita-cita atau ideologi negara.

H. Tujuan Negara
Rumusan tujuan merupakan pedoman untuk mencapai cita-cita nasional. Tujuan
nasional itu pada dasarnya sejalan dengan tujuan hidup manusia pada umumnya,
yakni menciptakan rasa aman dan membangun kemakmuran bagi rakyat.

I. Geopolitik
Konsep Geopolitik pada mulanya membahas geografi dari segi politik negara
kemudian berkembang menjadi konsep politik, dalam arti distribusi kekuatan, pada
hamparan geografi negara.

Geopolitik Indonesia merupakan Wawasan Nusantara yang didefinisikan sebagai


cara pandang dan sikap bangsa Indonesia tentang dirinya yang bhineka, dan
lingkungan geografisnya yang berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945

Wawasan Nusantara memiliki 4 fungsi:


1. mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras
dalam segenap aspek kehidupan nasional (astagatra)
2. menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan
3. menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional
4. merentang hubungan internasional dalam upaya turut menegakkan
perdamaian

Wawasan nusantara merupakan konsep ideal dan hendaknya diikuti oleh


konsep dunia nyata.

Berawal dari elemen fisik geografi kemudian dalam perkembangannya, geopolitik


meliputi pula masalah yang berkaitan peta bumi ekonomi, sosial, budaya, dan
pertahanan negara.

J. Geostrategi
Geostrategi merupakan pelaksanaan dari Geopoltik. Untuk melaksanakan konsep
Wawasan Nusantara, disusunlah konsep geostrategi yang disebut Ketahanan
Nasional.

Ketahanan Nasional diartikan sebagai kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan, ketangguhan, serta kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
7
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

dari dalam, yang langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan


hidup negara dan bangsa Indonesia.

Kaidah Konsep Ketahanan Nasional


1. Kerangka berpikir Pancasila yang komprehensif dan integral
2. Dalam pengaturan dan penyelenggaraan negara, keamanan dan kesejahteraan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain
3. ketahanan nasional merupakan integrasi dari ketahanan setiap aspek kehidupan
social (IPOLEKSOSBUDHANKAM)

K. Ciri Khas Wilayah NKRI


1. NKRI berada di posisi silang antara Lautan India di sebelah Barat dan Lautan
Pasifik di sebelah Timur. Di sebelah Utara ada benua Asia dan di Selata ada
Australia.
2. NKRI memiliki luas 1.904.569 km2 dengan jumlah 17.504 pulau dengan garis
pantai sepanjang 54.715 km. (Negara Kepulauan Terbesar)
3. Indonesia merupakan salah satu dari delapan negara di bawah lintasan Geo
Stationary Orbit (GSO). GSO merupakan suatu lingkaran orbit yang sejajar
dengan garis khatulistiwa di bumi
4. Indonesia dilintasi tiga dari tujuh selat tersibuk dunia (Malaka (2), Sunda (6), dan
Lombok (7).)

L. Wujud Formal NKRI

1. Penduduk atau rakyat yang mendiami wilayah


Sebelum kemerdekaan Indonesia, rakyat Indonesia terdiri atas berbagai etnik,
agama, dan golongan. Setelah proklamasi kemerdekaan berbagai penduduk
yang berada di Indonesia diakomodasi sebagai warga negara Indonesia.

2. Wilayah, eks wilayah Hindia Belanda

Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri atas pulau-pulau sebagai satu
keastuan; wilayah itu sepertiganya merupakan daratan dan dua pertiganya
lautan.

3. Pemerintah yang berbentuk republik, sejak terpilihnya Presiden


Pemerintah Indonesia ada sejak 18 Agustus 1945 sebagai hasil sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Berikut lingkup kewenangan
Lembaga negara di Indonesia.
AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
8
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

a) Badan eksekutif atau Pemerintah adalah organisasi yang berwenang


merumuskan dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi
seluruh penduduk dalam suatu wilayah
b) Badan Yudikatif merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan
• MA : berfungsi menyelenggarakan peradilan termasuk menguji materi
perundang-undangan di bawah UU

• MK : mengadili untuk menguji UU terhadap UUD, memutuskan


sengketa kewenangan lembaga yang kewenangannya diberikan UUD,
memutuskan perselisihan hasil pemilihan umum, dan memberikan
pendapat atas pendapat DPR tentang dugaan pelanggaran oleh
Presiden.
• KY : mempunyai kewenangan untuk meng-usulkan Hakim Agung.

c) Badan Legislatif adalah badan yang membuat undang-undang.


Anggotanya dianggap mewakili rakyat.
• MPR : lembaga tinggi negara yang memiliki kekuasaan konstitutif,
yaitu kekuasaan membentuk Undang-Undang Dasar
• DPR : lembaga tinggi negara yang memiliki kekuasaan legislatif,
yaitu membentuk undang-undang
• DPD : lembaga tinggi negara yang memiliki kekuasaan legislatif
yang berfungsi memberikan pertimbangan dalam pembentukan
undang-undang
d) Badan Inspektif yang berfungsi memeriksa keuangan negara. Dilakukan
oleh BPK.

4. Kedaulatan, sejak Proklamasi Kemerdekaan


Pengakuan kedaulatan oleh negara lain akan memperkokoh kedaulatan negara
sebagai negara yang merdeka.

5. Konstitusi
Aturan dasar dan ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan
struktur lembaga pemerintahan termasuk hubungan kerja sama antarnegara
dan masyarakat dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara.

6. Tujuan negara, yaitu untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur ber-
dasarkan Pancasila
a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
b. untuk memajukan kesejahteraan umum
c. mencerdaskan kehidupan bangsa
AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
9
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

d. ikut melaksanakan ketertiban dunia

7. Bentuk negara yang berupa negara kesatuan.


Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Pasal 1
Ayat 1 UUD 1945

III. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

A. Latar Belakang Pancasila


Pancasila berasal dari nilai-nilai luhur bangsa yang majemuk. Oleh karena itu, nilai
Pancasila menjadi dasar nilai yang mempersatukan kemajemukan tersebut

1. Inti Pancasila dalam Pidato Ir. Soekarno


a. kebangsaan Indonesia
b. internasionalisme atau perikemanusiaan
c. mufakat atau demokrasi
d. kesejahteraan social
e. ketuhanan yang berkebudayaan

2. Butir Sah Pancasila 18 Agustus 1945


a. Ketuhanan yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

B. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa


1. Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia.
2. Nilai- nilai Pancasila yang bersifat umum tersebut perlu ditelaah untuk
diimplementasikan dalam kehidupan seluruh rakyat Indonesia.
3. Nilai-nilai Pancasila juga merupakan fondasi dari pembentukan karakter bangsa
Indonesia.

C. Nilai Pancasila sebagai Pondasi Perilaku

Nilai-nilai dalam Pancasila juga berhubungan positif satu sama lain sehingga tiap nilai
menguatkan pemahaman satu sama lain.

Menurut Somatri, nilai di dalam Pancasila tidak terpisahkan satu sama lain. Berikut ini
merupakan tabel yang menunjukkan hubungan antarnilai yang terkandung dalam
Pancasila.
AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
10
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

Nilai Definisi Rincian


Ketuhanan Yang Maha Esa percaya pada Tuhan dan Faithfulness, Tolerance,
menjalankan perintah-Nya Spirituality, Religiousness
sesuai dengan keyakinan dan
tidak memaksakan
kepercayaan pada orang lain

Kemanusiaan Yang Adil dan mengakui persamaan hak Respect, Fairness, Courage
Beradab dan kewajiban, sayang pada
sesama, menjalin hubungan
dengan bangsa lain
berdasarkan sikap saling
menghormati
Persatuan Indonesia mengutamakan kepentingan Loyalty, Nationalism
bangsa daripada
diri/kelompok, cinta tanah air
dan bangsa, dan
mengembangkan rasa
persatuan bagi bangsa
Kerakyatan Yang Dimpin mengambil keputusan Harmony, Resposibility
oleh Hikmat Kebijaksanaan berdasarkan musyawarah
dalam Permusyawaratan untuk kepentingan bersama
Perwakilan dengan tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain,
dapat
dipertanggungjawabkan, dan
melaksanakan keputusan
yang diambil.

Keadilan Sosial bagi Seluruh menjaga keseimbangan Friendship, Justice,


Rakyat Indonesia anatara hak kewajiban sosial Modesty
dengan mawas diri (dalam
bentuk kualitas luhur
manusia) dan
pengembangan diri yang
bertujuan untuk memajukan
kehidupan sosial.

D. Pancasila Pedoman sebagai Warga Global


Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia
dalam aktivitas berbangsa dan bernegara, serta dalam berinteraksi sebagai warga dunia.

Contoh pada sila pertama, Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia mengupayakan
kehidupan beragama yang toleran.

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
11
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

IV. Kewarganegaraan
A. Definisi & Sejarah Singkat Kewarganegaraan
Kewarganegaraan dalam bahasa Inggris diistilahkan sebagai citizenship dan dalam bahasa
Latin sebagai civis.

Menurut KBBI Kewarganegaraan merupakan hal yang berhubungan dengan warga negara;
keanggotaan sebagai warga negara.

1. Istilah “kewarganegaraan” telah muncul sejak masa Yunani Kuno ( 400 SM).
2. Pada masa Romawi Kuno Kewarganegaraan merupakan tuntutan legal agar rakyat
di wilayah taklukan diperlakukan setara dengan rakyat/warga kerajaan (1 M)
3. Di Eropa Barat bentuk negara monarki berangsur-angsur digantikan oleh bentuk
negara modern yang melembagakan prinsip :
a. nilai HAM yang menghargaikebebasan individu dan menjunjung kesetaraan
bagi seluruh warga negara
b. prinsip negara republik yang mengakui otonomi politik warga negara
c. prinsip demokrasi yang mendorong partisipasi aktif warga negara dalam
kehidupan politik

B. Hubungan Status Legal dan Bangsa


Status legal yang dimiliki tiap warga negara memiliki konsekuensi terhadap pendefinisian
Bangsa. Bangsa kini mendapat pengakuan baru sebagai kesatuan warga negara yang setara
dan memiliki status legal.

Dengan status legal itu, hubungan negara dan warga negara dikonsepsikan sebagai
hubungan timbal balik. Status legal, dalam wujud hak-hak sipil, merupakan seperangkat hak
bagi individu untuk mencapai tujua ntujuan hidupnya. Pemenuhan tujuan ini merupakan
bentuk tanggung jawab dan kewajiban negara

C. Warga Negara Indonesia


1. Status Rakyat pada Masa Pra Kolonial
Sebelum bangsa Belanda menguasai Indonesia, khususnya Pulau Jawa, situasi
masyarakat sudah tersusun secara hierarkis. Puncak hierarki adalah raja dan
keluarganya.

2. Status Rakyat pada Masa Kolonial


Struktur masyarakat berubah dengan munculnya hubungan kolonial yang mirip
dengan sistem kasta, yaitu keanggotaan dalam masyarakat ditentukan oleh kelahiran
dan stratifikasi sosial yang ditentukan oleh ras. Menciptakan diskriminasi rasial, dan
melanggengkan sistem masyarakat yang bercorak feodal.
(Pasal 163 Indische Staatsregeling)

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
12
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

Kesempatan untuk memasuki sekolah berstandar Eropa sangat terbatas sehingga


kesempatan kaum terpelajar pribumi mendapat pekerjaan di birokrasi pemerintahan
colonial juga terbatas. Pemerintah kolonial sangat autokratis dan menerapkan
sentralisasi dengan birokrasi yang sangat ketat.

Pada tahun 1916, pemerintah colonial membentuk Volksraad atau dewan rakyat yang
berfungsi sebagai penasihat tetapi tidak memiliki kekuasaan untuk merancang
anggaran dan membuat undang-undang.

Perubahan besar terjadi pada tahun 1925 dimana Volksraad diubah menjadi badan
kolegislatif dengan kekuasaan untuk mengajukan petisi pengubahan UU serta
mengundangkannya.

Kebijakan pendidikan dan politik tersebut menunjukkan bahwa pemerintahan kolonial


tidak berkehendak membangun kesetaraan dan otonomi politik bagi penduduk
Indonesia.

3. Status Rakyat Pasca Kemerdekaan

Hal yang patut ditekankan mengenai status rakyat pasca kemerdekaan adalah bahwa
menurut UUD 1945, warga negara memiliki status legal yang sama, dengan segala hak dan
kewajiban yang melekat di dalamnya.

a. Warga Negara

Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara

b. Penduduk
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal
di Indonesia.

Dalam UUD 1945 berikut beberapa hak yang dijamin oleh NKRI:
a. Pasal 28A s.d. 28J – Hak Asasi Manusia
b. Pasal 29 – Hak Beragama
c. Pasal 30 – Hak Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
d. Pasal 31 – Hak mendapat Pendidikan
e. Pasal 32 – Hak memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya
f. Pasal 33 – Hak untuk berpartisipasi dalam Perekonomian berdasar atas asas
kekeluargaan
g. Pasal 34 – Hak atas Jaminan Sosial dan Fasilitas Umum

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
13
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

D. Menjadi Warga Negara Indonesia


Dalam UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia disebutkan
empat asas yang digunakan untuk menentukan kewarganegaraan.

1. Asas ius sanguinis


merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan.

2. Asas ius soli


merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara
tempat kelahiran (diberlakukan terbatas bagi anak-anak dan diatur dalam UU).

3. Asas kewarganegaraan tunggal


merupakan asas yang menetapkan satu kewaraganegaraan bagi setiap orang

4. Asas kewarganegaraan ganda


merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anakanak yang
diatur dalam UU tentang Kewarganegaraan RI.15 Indonesia tidak mengakui penduduk
dengan kewarganegaraan ganda (bipatride), kecuali anak-anak dan penduduk tanpa
kewarganegaraan

Menurut UU Kewarganegaraan RI, kewarganegaraan Indonesia dapat diperoleh atas 7


dasar:

a. Kelahiran
seseorang secara otomatis menjadi WNI karena ayah dan ibunya adalah WNI.

b. Pemberian Status
Untuk menghindari kasus tanpa kewarganegaraan atau kewarganegaraan ganda,
negara dapat memberikan status warga negara bagi anak yang dilahirkan di luar negeri
dengan salah satu orang tua (ayah atau ibu) adalah WNI, sedangkan yang satu lagi
bukan WNI.

c. Pengangkatan
seorang anak WNA yang berumur 5 tahun (atau kurang), yang diangkat anak oleh WNI
dapat memperoleh kewarganegaraan Indonesia

d. Permohonan
Seorang WNA yang salah satu orang tua nya merupakan WNI, dapat mengajukan
permohonan menjadi WNI selama ia meninggalkan kewarganegaraan sebelumnya.

e. Naturalisasi
AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
14
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

Naturalisasi memiliki arti bahwa kewarganegaraan Indonesia dapat diberikan kepada


orang asing yang sungguh-sungguh ingin menjadi WNI.

f. Perkawinan
pihak suami atau istri yang berstatus WNA dapat mengikuti pasangannya yang berstatus
WNI dengan syarat bahwa ia harus melepaskan kewarganegaraan sebelumnya terlebih
dahulu

g. Kehormatan
Negara dapat memberikan kewarganegaraan kehormatan kepada orang-orang asing
tertentu yang telah berjasa. Pemberian kewarganegaraan kehormatan itu dilakukan oleh
presiden setelah memperoleh pertimbangan DPR

E. Kehilangan Kewarganegaraan
WNI dapat kehilangan kewarganegaraannya karena hal-hal berikut
1. Atas kemauan sendiri menjadi WNA
2. Melanggar asas kewarganegaraan tunggal
3. Masuk dinas tentara asing tanpa seizin presiden.
4. Tinggal di luar wilayah negara Indonesia, tidak dalam rangka dinas negara selama
5 tahun, 5 tahun terakhir tidak menyatakan keinginan mempertahankan
kewarganegaraannya, 5 tahun berikutnya tidak mengajukan pernyataan ingin tetap
menjadi WNI.
5. Perkawinan dengan WNA
6. Oleh negara, kewarganegaraan seseorang dapat dinyatakan hilang karena pada
prinsipnya negara tidak menginginkan warga negaranya memiliki loyalitas ganda.

F. Hubungan Timbal Balik Antar Warga Negara


1. Tujuan Negara
a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. memajukan kesejahteraan umum
c. mencerdaskan kehidupan bangsa
d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

2. Prinsip Kedaulatan Rakyat


Kedaulatan merupakan hak atau kekuasaan tertinggi untuk memerintah. Kedaulatan
rakyat berarti rakyat memiliki hak atau kekuasaan tertinggi untuk memerintah diri
mereka sendiri

3. Prinsip Negara Republik

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
15
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

Bentuk negara republik merupakan ketetapan yang dipilih oleh tokoh bangsa
dilandasi oleh pengalaman hidup dalam bentuk kerajaan yang despotik dan feodalis.

4. Prinsip Negara Hukum


Pemerintahan berjalan dengan tuntunan hukum dan bukan dengan kekuasaan.
Hukum, khususnya UUD, merupakan sumber norma yang mengatur pemerintahan
maupun rakyat.

G. Hak Warga Negara


Hak konstitusional warga negara (constitutional right), menurut Prof. Jimly Asshiddiqie,
adalah hak–hak yang dijamin di dalam dan oleh UUD 1945. Prinsip HAM yang tercantum
dalam UUD 1945 merupakan hak kontitusional warga negara Indonesia.
Tiga Aspek Praktis Hak Warga Negara dan Kewajiban Negara

1. Keamanan
Negara mengemban kewajiban untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
Perlindungan dan jaminan pemerintah atas keamanan ini diperlukan oleh setiap
orang karena ancaman terhadap penduduk bisa datang dari luar yang berupa
serangan bangsa lain, dan secara internal berupa tindakan criminal

2. Kesetaraan
Kesetaraan ini menempatkan setiap warga negara mendapat pengakuan, jaminan,
perlindungan, kepastian yang adil, dan perlakuan yang sama di hadapan hukum.
3. Kemerdekaan
Kemerdekaan di sini bermakna lebih dari kebebasan dalam pengertian liberal karena
kemerdekaan menempatkan individu sebagai “persona” atau pribadi yang
bermartabat di dalam negara.

4. Tabel Hak dan Kewajiban Warga Negara


Hak Kewajiban
Hak untuk mengeluarkan pendapat dan Menjunjung/mematuhi hukum dan
mendapatkan informasi pemerintahan
Hak berserikat Membela negara
Hak untuk memeluk agama dan beribadat Membayar pajak.
menurut agama dan kepercayaannya
masing-masing
Hak untuk memilih dalam pemilu Mengikuti pendidikan dasar atau wajib
sekolah
Hak untuk berpartisipasi dalam Menghormati hak asasi orang lain
Pemerintahan

5. Batasan Hak Warga Negara

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
16
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

Batasan dalam hak warga negara mencakup larangan untuk menyalahgunakan hak untuk
berpendapat dan berbicara serta kebebasan pers dengan tujuan untuk mencemarkan nama
baik orang lain, menghasut, berbohong, atau membocorkan rahasia negara yang dapat
membahayakan negara.

H. Hak dan Kewajiban Negara


Kewajiban Negara secara implisit terkandung dalam tujuan negara dalam UUD 1945.
1. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. memajukan kesejahteraan umum
3. mencerdaskan kehidupan bangsa
4. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Pemenuhan kewajiban negara tentu memiliki konsekuensi bagi warga negara, yang pada
gilirannya menjadi hak negara.

Upaya bela negara, mematuhi hukum, membayar pajak, dan lain-lain merupakan aktivitas
warga negara untuk memenuhi hak negara.

V. Indonesia dan Dunia Internasional

A. Hubungan Antarbangsa
Menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri (RENSTRA) hubungan
internasional merupakan hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya untuk mencapai
kepentingan nasional negara tersebut.

Mochtar Kusumaatmadja menjelaskan bahwa dengan adanya hubungan antar bangsa,


kebiasaan-kebiasaan atau peraturan-peraturan hukum yang merupakan hasil
kesepakatan bersama aka ikut berkembang. Kegiatannya yang mengatur hubungan
antar bangsa tersebut termuat dalam disiplin ilmu hukum internasional.

B. Politik Bebas Aktif dan GNB


Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika sebuah
konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara-negara
yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak terlibat
dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur.

Pendiri dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia:


1. Josip Broz Tito presiden Yugoslavia
2. Soekarno presiden Indonesia
3. Gamal Abdul Nasser presiden Mesir
4. Pandit Jawaharlal Nehru perdana menteri India
5. Kwame Nkrumah dari Ghana.

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
17
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

GNB berupaya agar negara baru tidak terseret ke dalam salah satu kubu, dengan maksud
dapat meredakan ketegangan dunia. Gerakan Non-Blok berperan penting dalam meredam
konflik atau perang dingin.

Non-Blok didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang disepakati dalam Konferensi Tingkat
Tinggi Asia-Afrika yang dikenal dengan sebutan Dasasila Bandung.

C. Periode Orde Baru


Gerakan selanjutnya berupaya melakukan pemurnian ideologi Pancasila danUUD 1945 secara
konsekuen dan merumuskan paradigma tata kehidupan nasional denganmenyusun doktrin-
doktrin dasar.

Legitimasi doktrin-doktrin dasar adalah Wawasan Nusantara sebagai geopolitik dan Ketahanan
Nasional sebagai geostrategi melalui ketetapan MPR.

Implementasi kedua doktrin itu dalam politik luar negeri dimulai dengan
1. Upaya pembangunan stabilitas politik dan ekonomi di kawasan regional.
2. Normalisasi Hubungan dengan negara tetangga yangselama itu “kurang baik”
dibangun kembali
3. mendirikan perhimpunan negara Asia
Tenggara (Association of South East Asia Nations atau ASEAN)

D. Era Globalisasi
1. Bidang Ekonomi
Era globalisasi ditandai oleh kemajuan teknologi dalam bidang transportasi. Orang-orang
terdorong menjadi warga negara dunia (kosmopolit). Negara maju mencita-citakan dunia
tanpa batas. Dunia tanpa batas akan merugikan bangsa yang sedang berkembang apabila
bangsa itu tidak memiliki karakter nasional yang kuat dan tingkat intelektualitas yang tinggi.

Kemudian akibat muncul konsep dunia tanpa batas, terbentuk perusahan multinasional sebagai
bentuk liberalisasi ekonomi dunia. Persaingan perdagangan akan dimenangkan oleh
perusahaan yang mampu menguasai IPTEK. Masalah mata uang dapat diatasi dengan
bertransformasi menjadi perusahan multinasional

2. Bidang Sosial Budaya


Kecenderungan sosial budaya juga diakibatkan oleh kemajuan teknologi telekomunikasi
dengan makin berkembangnya teknik informatika. Apa yang terjadi di dunia pada saat
yang bersamaan dapat diketahui melalui media elektronik di rumah-rumah masyarakat
lainnya.
Oleh karena itu, pendidikan kepribadian dan karakter perlu dibangun dengan baik dan
terus-menerus
AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
18
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

3. Pertahanan dan Keamanan


Isu-isu yang mereka kembangkan adalah perang melawan terorisme internasional dan
penegakan demokrasi.

E. Indonesia dan Globalisasi


Pembentukan kesatuan negara regional diharapkan dapat meningkatkan ketahanan nasional
tiap negara anggota. Oleh karena itu, ketahanan regional sangat bergantung pada semangat
kebersamaan di antara anggota dan adaptasi sesama anggota, dengan komponen stabilitas
politik, kekuatan ekonomi, dan kesiagaan militer.

Kerja sama regional merupakan strategi untuk menghadapi negara yang lebih kuat sehingga
negara-negara anggota mempunyai posisi tawar yang lebih kuat pada era perdagangan
global

Indonesia telah memprakarsai pembentukan Perhimpunan Negara Asia Tenggara


(Association of South East Asia Nations atau ASEAN) pada tahun 1967.

Konsep pembentukan ASEAN merupakan konsep geostrategi berlapis. Bagi Indonesia,


ASEAN merupakan lapis pertama geostrategi, sedangkan keikutsertaan Indonesia dalam Asia
Pasific Economic Cooperation (APEC) merupakan konsep geostrategis lapis kedua.

Konsep itulah yang merupakan konsep Ketahanan Nasional Indonesia yang disebut
ketahanan berlapis.

VI. Sumber

Tim Revisi PPKPT Universitas Indonesia. 2017. Buku Ajar MPKT A. Depok :
Universitas Indonesia

Wikipedia , Gerakan Non Blok, https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Non-Blok ,


diakses pada 3 Desember 2018.

American Psychological Association, Stereotypes, Bias, Prejudice, And


Discrimination, Oh My!, http://psychlearningcurve.org/stereotypes-bias-
prejudice-and-discrimination/, diakes pada 3 Desember 2018

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
19
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018
MPK Terintegrasi A : Buku III

AWAS DIKTAT SESAT, PELAJARI REFERENSI LAIN, DAN TETAP BERDOA PADA TUHAN
20
RAFI NATAPRADJA FH UI 2018

Anda mungkin juga menyukai