Anda di halaman 1dari 11

Larasati Ika Kumala

09360201 (6B)
Bahasa Inggris
ILMU ALAMIAH DASAR

Memahami Bumi dan Alam Semesta


A. Pembentukan Alam Semesta
Ada banyak hipotesis tentang asal usul tata surya telah dikemukakan para ahli,
diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel
Kant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan
oleh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis
ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata
surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas
yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya
gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah
tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang
raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan
perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar
ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat
seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan
cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
2. Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C.
Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal
mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang
hampir menabrak matahari.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James
Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang
sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak
pada jumlah awalnya matahari.
4. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda
yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis
kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa
yang berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle
(1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya
tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan
berdekatan yang salah satunya meledakmeninggalkan serpihan-serpihan
kecil.
6. Hipotesis Big Bang
Big Bang merupakan salah satu teori tentang awal pembentukan jagat
raya. Teori ini menyatakan bahwa jagat raya dimulai dari satu ledakan besar
dari materi yang densitasnya luar biasa besar. Impilikasinya jagat raya punya
awal dan akhir. Teori ini terus-menerus dibuktikan kebenarannya melalui
sejumlah penemuan, dan diterima oleh sebagian besar astrofisikawan masa
kini.

Proses terbentuknya alam semesta

 13,7 milyar tahun yang lampau alam semesta kita berupa sebuah “titik“ (atom
primeval).

Saat itu belum ada ruang dan waktu.

 “Titik” itu kemudian “meledak”. Peristiwa ini disebut Dentuman Besar.

 Sampai detik ke 10−35 setelah Dentuman Besar, alam semesta mengalami fase
inflasi, yakni mengembang secara cepat (eksponensial). Alam semesta
mengembang hingga 10N kali lebih besar daripada sebelumnya, dengan N
antara 100 sampai 1000. Sampai detik ke 10−35 ini disebut era kemanunggalan
agung.

 Setelah fase inflasi selesai, alam semesta mulai mengalami ‘pendinginan‘.

 Pada awal pendinginan, alam semesta hanya berisi ‘bubur‘ yang tersusun dari
quark-quark, gluon-gluon, partikel mediator interaksi listrik-lemah dan
partikel-partikel eksotik serta antipartikel untuk masing-masing partikel itu.
Fase ini disebut era quark.
 Pada detik ke 10−6 setelah Dentuman Besar terbentuklah proton dan neutron.
Inilah era hadron. Tetapi era ini sangat singkat. Pasangan baryon-antibaryon
segara mengalami anihilasi sehingga muncul foton yang kini kita tangkap
sebagai radiasi latar gelombang mikro kosmik (CMB). Baryon-baryon yang
tak berpasangan dengan antimaterinya tetap bertahan.

 Sekitar 104 s setelah dentuman besar muncullah elektron-elektron, muon-


muon dan neutrino-neutrino. Tetapi lepton-lepton berat seperti muon terus
mengalami anihilasi sementara produksinya terus menurun. Maka elektron
menjadi dominan. Alam semesta waktu itu berupa bubur yang terbuat dari
elektron-elektron, positron-positron, neutrino-neutrino dan proton serta
neutron. Era ini disebut era lepton.

 1 detik setelah dentuman besar, temperatur telah sampai pada 1010 K dan
rapat massa alam semesta cukup rendah untuk terjadinya interaksi antara
neutrino dengan partikel-partikel lain. Hal ini mengakibatkan neutrino-
neutrino bebas berkeliaran dan membentuk radiasi latar sebagaimana foton.

 Pada saat 180 sekon setelah dentuman besar era pembentukan inti-inti atom
(nucleosynthesis) dimulai.

 Setelah itu era radiasi dan dilanjutkan era materi.

 1 juta tahun setelah Dentuman Besar terbentuklah galaksi-galaksi dan


quarsar-quarsar.

B. Tata Surya
Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya.

Anggota tata surya :

1. Planet
Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya
sendiri. Contoh : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus.
Planet dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
a. Bumi sebagai pembatas planet dikelompokkan menjadi dua yaitu
planet inferior dan planet superior.
o Planet inferior adalah planet yang orbitnya berada di dalam
orbit bumi.
o Yang termasuk planet inferior antara lain Merkurius dan
Venus
o Planet superior adalah planet yang orbitnya berada diluar
orbit bumi.
o Yang termasuk planet superior adalah Mars, Jupiter ,
Saturnus, Uranus dan Neptunus.
b. Asteroid sebagai pembatas planet dikelompokkan menjadi dua
planet dalam dan planet luar.
o Planet dalam planet yang orbitnya di dalam peredaran
Asteroid.
o Yang termasuk planet dalam antara lain Merkurius, Venus,
Bumi dan Mars.
o Planet luar adalah planet yang garis edarnya berada diluar
garis edar Asteroid,
o Yang termasuk planet luar antara lain Jupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus.
c. Berdasarkan ukuran dan komposisi penyusunnya, Planet
dikelompokkan menjadi planet Terrestrial dan Jovian.
o Planet Terrestrial yaitu planet yang memiliki ukuran dan
koposisi yang hampir sama dengan bumi,
o Yang termasuk planet Terrestrial antara lain Merkurius,
Venus, Bumi dan Mars.
o Planet Jovian yaitu planet yang memiliki ukuran sangat
besar dan komposisi penyusunnya hampir sama dengan
planet Jupiter.
o yang termasuk planet Jovian antara lain Jupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus.

Periode Revolusi

Periode revolusi adalah waktu yang diperlukan planet


mengitari matahari satu kali putaran.

Akibat Revolusi bumi:

 Terjadinya pergantian musim di bumi


 Terlihatnya rasi bintang yang berbeda tiap bulan

 Terjadi perbedaan lamanya waktu siang dan malam

 Gerak semu tahunan matahari

2. Asteroid
Planet – planet kecil yang berada diantara orbit Mars dan orbit Jupiter.
Diantaranya adalah:
a. Ceres
b. Pallas
c. Vesta
d. Hygiea
e. Davida
f. Interamnia

3. Satelit
Satelit merupakan benda langit yang mengorbit planet dan mengiring
planet di dalam mengorbit matahari. Satelit alam juga dinamakan Bulan
Satelit buatan yang digunakan untuk komunikasi.
Periode Rotasi Bulan
Bulan didalam berevolusi bidang orbit bulanmembentuk sudut 5o
terhadap bidang edar bumi ( ekliptika ).
Bulan melakukan tiga gerakan putaran sekaligus
1. Bulan berputara mengitari Bumi ( Revolusi )
2. Bulan berputar pada porosnya ( Rotasi )
3. Bulan bersama Bumi mengitari matahari.

4. Meteoroid
Batuan meteorid yang masuk ke atmosfir bumi dan menghasilkan
jejak cahaya. Meteor juga dinamakan bintang beralih.

5. Komet
Merupakan benda langit yang mengorbit matahari dengan lintasan
yang sangat lonjong. Komet juga dikenal dengan nama Bintang berekor .
Ekor komet selalu menjauhi matahari
C. Bumi
Definisi
1. Plato dan Eudoxus : Bumi adalah pusat alam semesta. Benda-benda angkasa
beredar pada kulit-kulit bola konsentris dengan bumi berada di pusatnya.
Terdapat 27 kulit bola semacam itu.
2. Aristoteles : terdapat 55 kulit bola.
3. Ptolomaeus : Bumi adalah pusat alam semesta. Benda-benda angkasa beredar
pada orbit kecil yang disebut epicycle. Benda-benda angkasa pada orbit-orbit
kecil ini bergerak memutari bumi.
4. Tycho Brahe : Bumi adalah pusat alam semesta. Matahari dan bulan beredar
mengelilingi bumi. Planet-planet beredar mengelilingi matahari.

Struktur Bumi
a. Rata-rata jari-jari bumi 6.730 km,
b. Rata-rata keliling khatulistiwa sepanjang 40.041,47 km,
c. Luas permukaan bumi :
 daratan seluas 148.940.000 km2 (29,2 % berupa
 perairan. 361.132.000 Km2 (70,8 %)
d. Bumi dinamis :
 Gempa
 tsunami
 letusan gunung
e. Bumi memiliki bentuk permukaan dan struktur dengan variabel yang sangat
kompleks.
f. Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya
g. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer
h. Bumi merupakan batuan yang mempunyai kepadatan tertinggi dan gravitasi
permukaan terbesar serta mempunyai lempeng tektonik yang aktif

Atmosfer

Atmosfer berasal dari kata Yunani, “atmos” yang berarti uap dan “sphaira”
berarti bulatan. Menurut Neiburger (1982) Atmosfer bumi merupakan selubung gas
yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung ini membentang
ke atas sejauh beratus-ratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan medium antar
planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya. Atmosfer terdapat dari
ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas
permukaan bumi.
Struktur Atmosfer Berdasarkan Suhu

1. Troposfer 0 – 18 km

 Sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan di bumi.


 Terjadi peristiwa-peristiwa cuaca
 Terdiri atas: lapisan planetair 0 – 1 km

lapisan konveksi 1 – 8 km

lapisan tropopause 8 – 12

 Semakin tinggi, suhu semakin rendah

 Ketinggian di kutub ± 8 km, di daerah sedang ± 11 km, di ekuator ±

16 km
 Tropopause adalah lapisan pembatas antara troposfer dengan
stratosfer.

2. Statosfer ( 18 - 49 km )
 Terdiri atas: lapisan isoterm, lapisan panas dan lapisan campuran
teratas.
 Terbentuk lapisan O3 (ozon) ketinggian 35 km.
 Lapisan ozon yaitu lapisan pelindung dari pancaran sinar ultraviolet
yang berlebihan.
 Stratopause merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dengan
mesosfer

 Pada ketinggian 49 km, suhu 5 °C.

 Pada lapisan stratopause ( sekitar 50 km ) suhu mencapai 0 °C

3. Mesofer

 Memiliki temperatur -50° sampai 70 °C

 Merupakan lapisan pelindung bumi dari kejatuhan meteor

4. Termosfer (80 – 100 km)

 Temperatur -40° sampai -5 °C

 Molekul dan atom-atom udara mengalami ionisasi


Struktur Atmosfer Berdasarkan Fenomena Ionisasi

 NETROSFER ( 0- 50 KM)

 IONOSFER (50 KM KEATAS)

 Daerah D yaitu daerah antara ketinggian 50 – 90 km. Konsentrasi elrktron


bervariasi dari 103 cm sampai 104 elektron per cm3. Daerah ini memantulkan
gelombang panjang (1000 m atau lebih) dan manyerap gelombang pendek
(beberapa meter).

 Daerah E yaitu daerah antara ketinggian 90 – 150 km. Konsentrasi elektron


bervariasi antara 105 pada siang hari dan 103 elektron per cm3 pada malam
hari. Daerah ini memantulkan gelombang-gelombang hektometrik.

 Daerah F yaitu daerah ketinggian lebih dari 150 km sampai ketinggianyag


sangat tinggi. Daerah F ini terbagi menjadi 2 yaitu F1 dan F2. Daerah F1
cukup tipis dengan ketebalan 200 km. Sedangkan daerah F2 dapat
mempunyai ketebalan yang cukup besar. Konsentrasi elektron di daerah F
datpat mencapai 2. 106 elektron per cm3 pada ketinggian 400 km. Daerah ini
memantulkan gelombang-gelombang metrik.

LFC dan Lapisan OZON

 Lapisan ozon ini dapat menahan dan menyerap gelombang pendek dari
radiasi matahari (terutama sinar UV) sehingga suhu permukaan bumi turun.

 CFC (Chlorofluorocarbon) dapat merusak lapisan ozon.

 Reaksinya sebagai berikut :

 CFXCl4-X + hv  CFXCl3-X + Cl

 Semua dalam bentuk gas. Pembentukan atom chlor ini terjadi paling besar
pada lapisan 30 km. Atom Cl ini menjadi katalisator terbentuknya O2 dari
ozon.

 Reaksinya sebagai berikut :

 Cl + O3  ClO + O2
 ClO + O  Cl + O2

 O3 + O  2 O2

 Hasil reaksi ini adalah perubahan ozon menjadi O2. Apakah yang terjadi jika
lapisan ozon ini menipis. Kita akan kembali ke zaman dahulu dimana cahaya
UV dari matahari akan langsung ke bumi sehingga mengancam mahluk hidup
termasuk manusia.

Struktur Interior Bumi

Lapisan Bumi berdasarkan sifat-sifat kimia (chemical properties)

 Kerak Bumi (Crust ) :Silika dan magnesium


a) Kerak Benua (Continental Crust), tebalnya 10 – 70 km terdiri unsur –
unsur Si (silika) dan Al (aluminium)
b) Kerak Samudera (Oceanic Crust), ketebalannya 8 – 13 km terdiri
(silika) dan Mg (magnesium).
 Mantel (Mantle)
a) Upper Mantle (mantel bagian atas), memiliki ketebalan 400
kmplastis (padat tapi kenyal) atau semiplastis
b) Lower Mantle (mantel bagian bawah), kedalaman antara 1000 –
2900 km, kaya unsur nikel dan besi.
 Inti (Core )
a) Inti luar , kedalaman 2900 – 5100 km, komposisi silika, belerang
dan O2 bersifat cair.
b) Inti dalam, kedalaman 5100 – 6730 km, komposisi besi padat
(Fe) dan nikel (Ni) bersifat padat.

Lapisan Bumi berdasarkan sifat-sifat fisika (physical properties)

a. Lithosphere, (0-60 km) (yang terdiri dari crust & upper mantle)

b. Asthenosphere, (di antara upper mantle dan lower mantle)

c. Upper mantle, (35-660) km (lapisan luar dari mantel)

d. Lower mantle, (660-2890) km.(dalam mantel yang memiliki suhu lebih


panas)
e. Inti Luar (Outer Core), (2890-5150 )km, (fase cair berada di kedalaman
2890-5150 km, kaya akan unsur besi dan nikeL).

f. Inti Dalam (Inner Core), (5150-6360) km (bersuhu ekstrim tetapi


berupa fase padat yang disebabkan oleh tekanan yang sangat tinggi)

Bentuk Permukaan Bumi

 Gaya Endogen

yaitu gaya yang bekerja dari dalam bumi, baik berupa kompresi maupun
tensional, menyebabkan terjadinya perubahan struktur geologi di bawah permukaan
bumi, lapisan yang semula sejajar, dapat berubah menjadi melengkung atau
membentuk lipatan akibat kompresi.

 Gaya Eksogen

yaitu gaya yang bekerja di pemukaan bumi, gaya ini dapat berupa pengikisan-
pengikisan oleh air, angin dan lain-lain.

Tektonisme ialah peristiwa pergeseran dan perubahan letak bumi dalam skala besar,
meliputi lipatan, patahan dan tenaga tektonik lempeng

Lipatan

 Pada lipatan terdapat bagian yang turun, disebut dengan sinklin dan bagian
yang terangkat disebut dengan antiklin

Patahan

 Tenaga endogen yang bekerja lebih cepat dapat menyebabkan lapisan kerak
bumi yang kaku tidak dapat membentuk lipatan, melainkan terputus-putus
membentuk patahan. Salah satu ciri dari patahan adalah adanya bidang
pergeseran (escarpment)

 Pergeseran di daerah patan mungkin mendatar, mungkin miring, bergantung


pada arah tenaga penyebabnya. Penyebabnya dapat berupa tarikan, artinya
dua gaya yang saling menjauh, mungkin juga berupa tekanan.
Asal Muasal Air Di Bumi

 Dahulu bumi tidaklah seperti sekarang. Tidak ada oksigen dan kehidupan.
Hanya ada CO2 dan aktivitas gunung berapi.

 Asteroid dan meteor pada awal pembentukan bumi sekitar 4,6 milyar tahun
yang lalu banyak yang menabrak bumi. Komposisi dari meteor dan asteroid
ini terdapat air didalamnya.

 Para ahli menduga bahwa air dalam meteor dan asteroid inilah yang menjadi
asal muasal bumi ditambah dengan uap air dan gas yang keluar dari aktivitas
vulkanik.

Komposisi Air Laut

 Air laut asin karena adanya endapan- endapan mineral yang mencapai lautan
karena siklus air.

 Garam terdapat sekitar 3,5 % dari seluruh air laut di bumi.

 Salinitas adalah ukuran keasinan air laut (gram garam/kg air laut)

 Salinitas berbeda-beda untuk wilayah yang berbeda.

Fungsi Air Di Bumi

 Menjaga kestabilan suhu bumi

 Penghasil oksigen (50% dari oksigen di permukaan bumi berasal dari


phytoplakton yang berfotosintesis di air laut).

 Rumah bagi banyak biota laut.

 Dan lain sebagianya.

Anda mungkin juga menyukai