Anda di halaman 1dari 2

1.

Konsep Terbatas
Konsep terbatas Konsep terbatas terbagi menjadi dua yaitu tentang sisi etika
dan kejiwaan. Sisi etika dan kejiwaan hingga saat ini masih menjadi perdebatan
karena tidak terdapat metode untuk mengukur kejiwaan dari hewan. Sehingga
umumnya banyak dibahas mengenai efek kesehatan fisik dan biologis hewan.
Masalah yang umunya terjadi adalah kehamilan yang terlambat atau terlalu dini,
kematian saat kelahiran, jarak kematian setelah kelahiran yang singkat, masa
hidup yang singkat, obesitas dan berbagai macam cacat tubuh.
2. Konsep Luas
Konsep luas juga mencakup permasalahan pada kesehatan hewan tetapi
juga mempertimbangkan kealamian dari hewan dan sisi etika terhadap hewan.
Bioteknologi pada hewan dapat menimbulkan efek negatif terutama pada
kehidupan alamiah hewan. Proses kloning dan rekayasa ataupun in vitro
menyebabkan hewan tidak dapat hidup secara alami pada habitatnya. Fokus
masalah umunya terdapat pada proses perkawinan hewan yang tidak lagi terjadi
secara alami. Hal ini melanggar kode etik terhadap hewan. Selain itu, proses
perkawinan yang direkayasa oleh manusia dapat menghilangkan spesies-spesies
alami. Efek tersebut dapat menyebabkan kepunahan terhadap spesies-spesies
hewan tertentu.

3. Resiko pada kesehatan manusia


Produk pangan hewani hasil bioteknologi menjadi perdebatan dalam kalangan
masyarakat. Konsumsi produk hewani hasil bioteknologi dapat menyebabkan
alergi pada manusia. Selain itu juga diperkirakan dapat mengubah susunan genetik
manusia apabila gen yang direkayasa tersebut menyisip pada gen manusia.
Penyisipan gen ini dapat menyebabkan berbagai macam efek mutasi pada fisik
manusia, salah satu contohnya adalah pertumbuhan sel yang abnormal yang
dikenal dengan kanker. Dampak lain dari mutasi adalah cacat lahir pada keturunan
berikutnya yang disebabkan karena gen yang menyisip juga diturunkan ke bayi
dan diekspresikan.
4. Resiko pada lingkungan dan sosio ekonomi
Resiko bioteknologi hewan terhadap lingkungan yaitu menggangu
keseimbangan alam. Resiko utama adalah kepunahan dari jenis hewan alami, hal
ini dikarenakan manusia terus mengembangbiakkan hewan hasil rekayasa
sehingga hewan alaminya mulai tersisihkan kemudian punah. Keseimbangan alam
lain yang terganggu adalah rantai makanan dan seleksi alam, di mana yang dapat
bertahan hidup hanya hewan hasil rekayasa. Hewan hasil rekayasa bioteknologi
yang dilepaskan ke alam bebas juga diperkirakan dapat menyebabkan mutasi
alam, terutama apabila gen yang disisipkan dapat berpindah kepada organisme
lainnya. Mutasi alam berdampak dengan: menurunkan gen pada keturunan
berikutnya, menyebabkan ukuran hewan abnormal, dan menyebabkan jumlah
hewan kuat yang berlebihan sehingga timbul dominasi di alam. Rekayasa yang
terus berkembang juga dapat menyebabkan keseragaman genetik pada ekosistem
yang menyebabkan alam kehilangan keberagamannya.

Anda mungkin juga menyukai