NIM : P1337420918042
Tanda Tangan :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh setiap wanita
persalinannya berjalan lancar dan dapat melahirkan secara sempurna, namun tidak
jarang proses persalinan mengalami hambatan dan harus dilakukan melalui operasi
seksio sesarea. Sectio cesarea (SC) adalah persalinan buatan, yaitu janin dilahirkan
(histeroktomi), dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin lebih dari
operasi sesar di sebuah negara adalah sekitar 5-15 persen per 1000 kelahiran di
dunia, menurut WHO angka persalinan dengan metode sectio caesarea cukup
besar yaitu sekitar 24% sampai 30% dari semua proses persalinan. Angka kejadian
maupun rumah sakit swasta. Hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan kelahiran
metode seksio sesarea sebesar 9,8% dari total 49.603 kelahiran sepanjang tahun
sectio caesaria pasien mendapatkan anastesi spinal atau epidural pada operasi
elektif atau anastesi umum pada keadaan darurat (Rositasari & Dyah, 2017).
Proses persalinan dengan menggunakan metode seksio sesarea perlu
diperhatikan dengan serius. Pasien yang menjalani bedah caesar dengan anestesi
spinal memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan hipotermia inti
epidural. Teknik anestesi spinal sering digunakan pada operasi seksio sesarea
dikarenakan mulai kerja yang cepat, blokade sensorikdan juga motorik yang lebih
dalam, risiko toksisitas obat anestesi kecil, serta kontak fetus obat-obatan minimal.
Namun demikian salah satu risiko yang dapat terjadi pada penggunaan anestesi
spinal diantaranya adalah terjadinya hipotermi dalam tubuh ibu sebagai efek
36oC dan dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah operasi (Sessler, 2014).
tubuh pasien, terutama pada pasien post operasi dengan spinal anestesi yang
mengalami hipotermi. Selimut elektrik tersebut menggunakan sumber tenaga
listrik yang bisa diatur suhunya sesuai dengan yang kita butuhkan.
Hasil pengamatan singkat yang telah dilakukan dari tanggal 9-14 Mei
2019 di Instalasi bedah sentral RSUD Tidar Kota Magelang terdapat sejumlah 9
orang pasien yang dilakukan operasi caesar baik pasien yang terprogram maupun
cito dan selama pengamatan ditemukan bahwa terdapat 3 pasien mengalami
kejadian menggigil, baik saat diruang pra induksi, di intra operatif atau saat di
ruang pemulihan. Pemberian selimut elektrik sudah ada dalam SOP RSUD Tidar
Kota Magelang dan pengaplikasian cenderung dilakukan saat post operasi di
Recovery Room terutama pada pasien yang mengalami menggigil dan anak –
anak.
penggunaan selimut elektrik terhadap peningkatan suhu tubuh pasien post operasi
sebelum dan sesudah penggunaan selimut elektrik pada pasien post section caesarea di
penelitian yang dilakukan (Maulana, et.al, 2018) dengan judul Efektivitas Terapi
Cairan Hangat Dan Selimut Penghangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh pada
Pasien Pasca Operasi Di Ruang Pulih Instalasi Bedah RSI Yatofa bahwa ada
peningkatan suhu tubuh pada pasien pasca operasi di Ruang Pulih Instalasi Bedah
RSI YATOFA Lombok Tengah dengan hasil pemberian terapi cairan hangat dan
selimut penghangat memiliki pengaruh terhadap peningkatan suhu tubuh pasien
pasca operasi.
Penelitian oleh Dessy Suswita (2018) juga menyatakan bahwa Electric
blanket/ Blanket Warmer lebih efektif untuk meningkatkan suhu tubuh pasien post
statistik diperoleh pvalue yang sangat jauh dibawah 0,05 (nilai signifikasi output
0,000).
Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan studi kasus Pemberian
Selimut Elektrik untuk Mengatasi Hipotermi pada Pasien Post Operasi Sectio
Caesarea dengan Spinal Anestesi di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Tidar
Kota Magelang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar studi kasus ini adalah
bagaimanakah Selimut Elektrik dalam mengatasi hipotermi pada pasien post
operasi Sectio Caesarea dengan spinal anestesi di ruang Instalasi Bedah Sentral
RSUD Tidar Kota Magelang..
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
sectio caesaria.
D. Manfaat
1. Bagi profesi keperawatan
Laporan Ilmiah Akhir ini diharapkan dapat menjadi acuan, tambahan dan
dalam mengatasi hipotermi pada pasien post operasi Sectio Caesarea dengan
spinal anestesi di ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Tidar Kota Magelang.
di instalasi Bedah sentral RSUD Tidar Kota Magelang serta dapat dijadikan